ABSTRAK
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris bahwa variabel
Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Price Earning Ratio dan Total Assets Turn Over berpengaruh signifikan
terhadap return saham pada perusahaan yang tergabung dalam LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Populasi dalam
penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan adalah
perusahaan yang tergabung dalam LQ45 pada periode tahun 2014-2016. Hasil penelitian diperoleh bahwa
variabel Current Ratio dan variabel Total Assets Turn Over tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Sedangkan untuk variabel Debt To Equity Ratio dan variabel Price Earning Ratio berpengaruh signifikan
terhadap return saham. Hasil uji determinasi diketahui bahwa variabel Current Ratio, Debt To Equity Ratio,
Price Earning Ratio dan variabel Total Assets Turn Over mampu menjelaskan variabel return saham sebesar
47,9% saja. Dengan kata lain 47,9 % return saham mampu dijelaskan oleh variabel Current Ratio, Debt To
Equity Ratio, Price Earning Ratio dan Total Assets Turn Over, sedangkan 52,1% dijelaskan oleh faktor lain
yang tidak diikutkan dalam penelitian.
Kata kunci: Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Price Earning Ratio, Total Assets Turn Over, return saham
43
ProBank: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Vol 3. No. 2 2018 ISSN 2579 - 5597
dianggap gagal jika perusahaan tersebut tidak terhadap return saham, sedangkan variabel
mampu membayar kewajibannya pada waktu Current Ratio (CR) tidak berpengaruh
yang telah ditentukan atau pada waktu jatuh signifikan terhadap return saham. Sedangkan
tempo. Kondisi yang membuat para investor penelitian yang diakukan oleh Aison dan
dan kreditur merasa khawatir jika perusahaan Suryaningsih (2013) hasil menunjukkan
mengalami kesulitan keuangan yang mengarah bahwa variabel Debt To Equity Ratio (DER)
pada kebangkrutan. Apabila perusahaan dan variabel Return on Assets (ROA)
diindikasikan gagal keuangannya berarti berpengaruh signifikan terhadap return saham,
perusahaan tersebut tidak mampu sedangkan variabel Current Ratio (CR), Total
menghasilkan return yang menguntungkan Asset Turn Over (TATO) dan arus kas dari
bagi pihak investor dan pada akhirnya harga operasi (CFO) tidak berpengaruh signifikan
sahamnya akan mengalami penurunan. Return terhadap Return Saham.
yang diharapkan oleh investor adalah dividen
dan capital gain. Saham LQ45 merupakan METODE
saham yang paling aktif diperjualbelikan Data dalam penelitian ini menggunakan data
dalam Bursa Efek Indonesia dan merupakan sekunder. Data tersebut diperoleh melalui
saham unggulan yang dipilih dari tiap-tiap Bursa Efek Indonesia.
sektor industri. Namun perkembangan pasar 1. Populasi dan Sampel
modal sempat terpuruk dengan adanya krisis Populasi dalam penelitian ini adalah
moneter yang terjadi pada tahun 1997 di perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Pasar modal menjadi tidak Indonesia (BEI). Sedangkan sampel yang
bergairah, harga saham yang terus merosot dan digunakan adalah perusahaan yang terdaftar
hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan
kinerja perusahaan. Untuk mengatasi keadaan emiten LQ45 pada tahun 2014 sampai
agar tidak berlarut-larut pemerintah berusaha 2016.
untuk mengembalikan citra pasar modal agar 2. Variabel Penelitian
dapat bangkit lagi. Dengan cara memanfaatkan Variabel yang digunakan dalam penelitian
rasio keuangan untuk mengukur kinerja ini yaitu variabel independen dan variabel
(performance) perusahaan dan untuk dependen. Variabel independennya adalah
memprediksi laba dengan harapan investor Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Price
dapat tertarik untuk menanamkan kelebihan Earning Ratio dan Total Assets Turn Over,
uangnya di pasar modal dengan membeli sedangkan untuk variabel dependennya
saham atau obligasi. yaitu variabel return saham.
Penelitian yang dilakukan oleh Waskito a. Variabel Independen
(2016) hasil yang diperoleh adalah variabel a) Current Ratio
inflasi (LIF) mempunyai pengaruh negatif dan Current Ratio (CR) merupakan rasio
signifikan terhadap return saham, variabel yang mengukur kemampuan
return pasar (REP) mempunyai pengaruh perusahaan untuk memenuhi utang
positif dan signifikan terhadap return saham jangka pendek dengan menggunakan
dan variabel Price Earning Ratio (PER) aktiva lancarnya. CR dapat
mempunyai pengaruh positif dan tidak dirumuskan sebagi berikut:
signifikan terhadap return saham. Sedangkan Current Assets (aset lancar)
penelitian yang dilakukan oleh Meythi dan CR =
Current Liabilities (utang lancar)
Mathilda (2012) hasil menunjukkan bahwa
variabel Price Earning Ratio (PER) b) Debt To Equity Ratio
mempunyai pengaruh negatif terhadap return Debt To Equity (DER) merupakan
saham dan variabel Price to Book Value rasio yang menggambarkan sejauh
(PBV) mempunyai pengaruh negartif terhadap mana modal pemilik dapat menutupi
return saham. utang kepada pihak luar. DER dapat
Penelitian yang dilakukan oleh Nuryana dirumuskan sebagi berikut:
(2013) hasil menunjukkan bahwa Return On
Invesment (ROI), Debt To Equity Ratio ( ℎ )
=
(DER), Total Asset Turn Over (TATO), ℎ ( )
Earning Per Share (EPS), Gross Profit
Margin (GPM) berpengaruh signifikan c) Price Earning Ratio
44
ProBank: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Vol 3. No. 2 2018 ISSN 2579 - 5597
45
ProBank: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Vol 3. No. 2 2018 ISSN 2579 - 5597
Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel batas atas (dU) 1,8451 dan kurang dari
2 diatas, dengan jumlah variabel 4-dU (4-1,8451). Letak nilai DW 1,8451
independen (k = 4) dan banyaknya data < 1,930 < 2,1549, maka dapat
(N = 42), diperoleh nilai DW sebesar disimpulkan bahwa model regresi tidak
1,930. Sedangkan nilai dU yaitu sebesar mengandung autokorelasi.
1,8451 dan dL sebesar 1,2022. Oleh c) Uji Multikolinearitas
karena nilai DW 1,930 lebih besar dari
46
ProBank: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Vol 3. No. 2 2018 ISSN 2579 - 5597
Berdasarkan Tabel 4 diketahui nilai 4) Nilai signifikansi TATO sebesar 0,963 >
signifikan uji heteroskedastisitas sebagai 0,05 sehingga variabel TATO
berikut: dinyatakan tidak terjadi gejala
1) Nilai signifikansi CR sebesar 0,719 > heteroskedastisitas.
0,05 sehingga variabel CR dinyatakan
tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. 2. Uji Regresi Linear Berganda
2) Nilai signifikansi DER sebesar 0,778 > Nilai koefisien regresi masing-masing
0,05 sehingga variabel DER dinyatakan variabel independen yaitu Dana Pihak
tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio
3) Nilai signifikansi PER sebesar 0,096 > (CAR), Return On Equity (ROE), Return
0,05 sehingga variabel PER dinyatakan On Asset (ROA) dan untuk variabel
tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. dependen yaitu Pembiayaan dapat dilihat
pada Tabel 5 dibawah ini.
47
ProBank: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Vol 3. No. 2 2018 ISSN 2579 - 5597
48
ProBank: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Vol 3. No. 2 2018 ISSN 2579 - 5597
Berdasarkan Tabel 7 diatas diketahui Current Ratio (CR) bukanlah pada besar
pengaruh keempat variabel independen kecilnya perbedaan aktiva lancar dengan
terhadap variabel dependen yaitu return utang jangka pendek, melainkan harus
saham yang dinyatakan dengan nilai dilihat pada hubungannya atau
Adjusted R2, yaitu 0,479 atau 47,9%. Hal perbandingannya yang mencerminkan
ini berarti sebesar 47,9% variasi return kemampuan pengembalian utang. Current
saham bisa dijelaskan oleh variasi dari Ratio (CR) yang tinggi belum tentu
keempat variabel independen yaitu CR, menjamin akan dapat dibayarnya utang
DER, PER dan TATO. Sedangkan sisanya perusahaan yang sudah jatuh tempo karena
sebesar 52,1% dipengaruhi oleh faktor- proporsi atau distribusi dari dari aktiva
faktor lain yang tidak dimasukkan ke lancar yang tidak menguntungkan. Current
dalam regresi. Ratio (CR) yang tinggi menunjukkan
adanya uang kas yang berlebihan
PEMBAHASAN dibandingkan dengan tingkat kebutuhan
a. Pengujian Hipotesis 1: Pengaruh Current atau adanya unsur aktiva lancar yang
Ratio (CR) Terhadap Return Saham. rendah likuiditasnya (seperti persediaan)
Hipotesis pertama yang diajukan yang berlebihan dan piutang yang tak
menyatakan bahwa Current Ratio (CR) tertagih yang mengakibatkan perputaran
berpengaruh signifikan terhadap return uang kas menjadi lambat.
saham. Berdasarkan hasil penelitian
diperoleh nilai koefisien regresi untuk b. Pengujian Hipotesis 2: Pengaruh Debt To
variabel Current Ratio (CR) sebesar 1,887 Equity Ratio (DER) Terhadap Return
dengan nilai signifikansi sebesar 0,067, Saham.
nilai ini tidak signifikan pada tingkat Hipotesis kedua yang diajukan
signifikansi 0,05 karena lebih besar dari menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio
5%. Dengan demikian hipotesis pertama (DER) berpengaruh terhadap return saham.
ditolak. Dari hasil penelitian diperoleh nilai
Penelitian ini tidak sejalan dengan koefisien regresi untuk variabel Debt to
penelitian yang dilakukan (Pratama & Equity Ratio (DER) sebesar 3,110 dengan
Erawati, 2014) yang menyatakan bahwa nilai signifikasi sebesar 0,004. Nilai
Current Ratio (CR) berpengaruh signifikasi 0,004 < 0,05 maka hipotesis
signifikan terhadap return saham. Namun kedua diterima.
hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Current Ratio (CR) berpengaruh positif Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh
dan tidak signifikan terhadap return positif dan signifikan terhadap return
saham. Hal yang penting dalam mengukur saham LQ45 yang terdaftar di BEI periode
49
ProBank: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Vol 3. No. 2 2018 ISSN 2579 - 5597
50
ProBank: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Vol 3. No. 2 2018 ISSN 2579 - 5597
51