1 JUNI 2013
PENGARUH NPL, LDR, ROA, ROE, NIM, BOPO, DAN CAR TERHADAP HARGA
SAHAM PADA SUB SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA TAHUN 2008 ± 2012
ABSTRACT
This research aimed to examine the effect of NPL (Non Performing Loan), LDR (Loan to
Deposit Ratio), ROA (Return On Assets), ROE (Return On Equity), NIM (Net Interest
Margin), BOPO (Operating Expenses to Operating Income), and CAR (Capital Adequacy
Ratio) on stock prices in the Banking Sub-Sector were listed on the Indonesia Stock
Exchange in the period 2008 to 2012. Number of samples taken through purposive sampling
method is as much as 24 of the total population of 32 commercial banks. Analysis technique
using multiple linear regression analysis, whereas hypothesis testing using simultaneous
significance test (test statistic F) and partial test of significance (t statistic test). Based on the
classical assumption, there is multicollinearity between ROA and ROE variables. Therefore,
the researcher chose to drop the ROE variable. The results showed that simultaneously, NPL,
/'5 52$ 1,0 52$ DQG &$5 KDG VLJQLILFDQW HIIHFW RQ EDQNV¶ VWRFN SULFHV While
SDUWLDOO\ 13/ 52$ DQG &$5 GLG QRW VLJQLILFDQWO\ LQIOXHQFH WKH EDQNV¶ VWRFN SULFH :KLOH
LDR, NIM and ROA significantly. LDR ratio had significant negative effect. NIM ratio had
significant positive and ROA ratio had significant negative effect on stock prices in the
banking sub-sector were listed on the Indonesia Stock Exchange in the year 2008 to 2012.
Keywords : NPL, LDR, ROA, ROE, NIM, BOPO, CAR, and Stock Price
29
JURNAL MANAJEMEN VOL. 3 NO.1 JUNI 2013
30
JURNAL MANAJEMEN VOL. 3 NO.1 JUNI 2013
31
JURNAL MANAJEMEN VOL. 3 NO.1 JUNI 2013
32
JURNAL MANAJEMEN VOL. 3 NO.1 JUNI 2013
33
JURNAL MANAJEMEN VOL. 3 NO.1 JUNI 2013
yang dilakukan terhadap risiko dan Jika dipetakan secara lengkap, faktor
kinerja bank. Penilaian tingkat kualitas asset (A), likuiditas (L), dan
kesehatan bank umum tersebut sensitivitas terhadap risiko pasar (S)
menggantikan PBI sebelumnya nomor pada pendekatan CAMELS melebur
6/10/PBI/2004 tentang Sistem ke dalam faktor profil risiko (R) pada
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Sistem RGEC, sedangkan faktor
Umum yang telah berlaku selama rentabilitas (E) dan permodalan (C)
hampir tujuh tahun. Secara umum tetap ada pada sistem yang baru.
PBI tersebut tidak berubah drastis Faktor baru yaitu Good Corporate
seperti ketika penilaian tingkat Governance (G) menggantikan faktor
kesehatan bank umum tahun 2004 Manajemen (M) pada pendekatan
(CAMELS) yang pada saat itu CAMELS. Dua komponen lainnya
menyempurnakan PBI sebelumnya untuk faktor Manajemen pada sistem
tahun 1991 (CAMEL). CAMELS yaitu Penerapan Sistem
Manajemen Resiko dan Kepatuhan
Penyempurnaan penilaian kesehatan Bank, sebagian besar indikatornya
bank dilatarbelakangi oleh perubahan masuk ke profil risiko pada sistem
kompleksitas usaha dan profil risiko, RGEC.
penerapan pengawasan secara
konsolidasi, serta perubahan 6. NPL (Non-Performing Loan)
pendekatan penilaian kondisi bank
yang diterapkan secara internasional NPL adalah besarnya persentase
mempengaruhi pendekatan Penilaian kredit bermasalah terhadap total
Tingkat Kesehatan Bank. Secara kredit yang diberikan oleh bank
substantif ada beberapa perubahan kepada pihak ketiga. Kredit
faktor-faktor penilaian, namun dari bermasalah adalah kredit yang masuk
sisi prinsip dan proses perhitungan dalam golongan kurang lancar,
tingkat kesehatan, PBI nomor diragukan, dan macet. NPL bruto
13/1/PBI/2011 tersebut tidak jauh adalah semua kredit bermasalah
berbeda dengan PBI Nomor dibandingkan dengan total kredit.
6/10/PBI/2004. Sementara NPL neto semua kredit
bermasalah sudah dikurangi dengan
PBI nomor 13/1/PBI/2011 hanya dana cadangan (PPAP) untuk
mengelompokan dan membobot ulang menutupi kredit bermasalah tersebut,
terhadap faktor atau dimensi penilaian sehingga nilai NPL neto lebih kecil
yang dari segi cakupan relatif tidak dibandingkan dengan nilai NPL bruto.
banyak berubah. PBI nomor Kredit merupakan kredit yang
13/1/PBI/2011 menggolongkan faktor diberikan kepada pihak ketiga tidak
penilaian menjadi hanya empat faktor termasuk kredit kepada bank lain.
yaitu (1) Profil Risiko atau Risk
Profile, (2) Good Corporate Rumus Rasio Non-Performing Loan
Governance (GCG), (3) Rentabilitas (NPL) berdasarkan SE (Surat Edaran)
atau Earnings, dan (4) Permodalan BI No 3/30/DPNP tanggal 14
atau Capital. Jadi pendekatan evaluasi Desember 2001 adalah:
kinerja dan tingkat kesehatan bank
ࡷ࢘ࢋࢊ࢚ ࢋ࢘ࢇ࢙ࢇࢇࢎ
umum yang baru ini bisa disingkat ࡺࡼࡸ ൌ ࢀ࢚ࢇ ࡷ࢘ࢋࢊ࢚
menjadi RGEC, menggantikan (2.1)
pendekatan CAMELS sebelumnya.
7. LDR (Loan to Deposit Ratio)
34
JURNAL MANAJEMEN VOL. 3 NO.1 JUNI 2013
35
JURNAL MANAJEMEN VOL. 3 NO.1 JUNI 2013
36
JURNAL MANAJEMEN VOL. 3 NO.1 JUNI 2013
Indonesia pada periode tahun 2008 tahun 2008 sampai dengan tahun
sampai dengan tahun 2012? 2012?
37
JURNAL MANAJEMEN VOL. 3 NO.1 JUNI 2013
Tanggal
No. Kode Saham Nama Emiten IPO
Bank Rakyat Indonesia Agroniaga
1 AGRO Tbk. 08/08/03
2 BABP Bank ICB Bumiputera Tbk. 15/07/02
3 BACA Bank Capital Indonesia Tbk. 08/10/07
4 BAEK Bank Ekonomi Raharja Tbk. 08/01/08
5 BBCA Bank Central Asia Tbk. 31/05/00
6 BBKP Bank Bukopin Tbk. 10/07/06
Bank Negara Indonesia (Persero)
7 BBNI Tbk. 25/11/96
8 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 10/01/01
Bank Rakyat Indonesia (Persero)
9 BBRI Tbk. 10/11/03
Bank Tabungan Negara (Persero)
10 BBTN Tbk. 17/12/09
11 BCIC Bank Mutiara Tbk. 25/06/97
12 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk. 06/12/89
13 BEKS Bank Pundi Indonesia Tbk. 13/07/01
14 BJBR BPD Jawa Barat dan Banten Tbk. 08/07/10
15 BJTM BPD Jawa Timur Tbk. 12/07/12
16 BKSW Bank QNB Kesawan Tbk. 21/11/02
17 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk. 14/07/03
18 BNBA Bank Bumi Arta Tbk. 31/12/99
19 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk. 29/11/89
20 BNII Bank Internasional Indonesia Tbk. 21/11/89
21 BNLI Bank Permata Tbk. 15/01/90
22 BSIM Bank Sinarmas Tbk. 13/12/10
23 BSWD Bank of India Indonesia Tbk. 01/05/02
Bank Tabungan Pensiunan Nasional
24 BTPN Tbk. 12/03/08
25 BVIC Bank Victoria International Tbk. 30/06/99
Bank Artha Graha Internasional
26 INPC Tbk. 29/08/90
27 MAYA Bank Mayapada Internasional Tbk. 29/08/97
Bank Windu Kentjana International
28 MCOR Tbk. 03/07/07
29 MEGA Bank Mega Tbk. 17/04/00
30 NISP Bank OCBC NISP Tbk. 20/10/94
31 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk. 29/12/82
32 SDRA Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk. 15/12/06
Sumber : Direktori Bursa Efek Indonesia (data diolah)
38
JURNAL MANAJEMEN VOL. 3 NO.1 JUNI 2013
Tabel 2.2
Sampel Penelitian
Tanggal
No. Kode Saham Nama Emiten IPO
Bank Rakyat Indonesia Agroniaga
1 AGRO Tbk. 08/08/03
2 BABP Bank ICB Bumiputera Tbk. 15/07/02
3 BACA Bank Capital Indonesia Tbk. 08/10/07
4 BAEK Bank Ekonomi Raharja Tbk. 08/01/08
5 BBCA Bank Central Asia Tbk. 31/05/00
6 BBKP Bank Bukopin Tbk. 10/07/06
Bank Negara Indonesia (Persero)
7 BBNI Tbk. 25/11/96
Bank Rakyat Indonesia (Persero)
8 BBRI Tbk. 10/11/03
9 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk. 06/12/89
10 BEKS Bank Pundi Indonesia Tbk. 13/07/01
11 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk. 14/07/03
12 BNBA Bank Bumi Arta Tbk. 31/12/99
13 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk. 29/11/89
14 BNII Bank Internasional Indonesia Tbk. 21/11/89
15 BNLI Bank Permata Tbk. 15/01/90
16 BSWD Bank of India Indonesia Tbk. 01/05/02
Bank Tabungan Pensiunan Nasional
17 BTPN Tbk. 12/03/08
18 BVIC Bank Victoria International Tbk. 30/06/99
19 MAYA Bank Mayapada Internasional Tbk. 29/08/97
Bank Windu Kentjana International
20 MCOR Tbk. 03/07/07
21 MEGA Bank Mega Tbk. 17/04/00
22 NISP Bank OCBC NISP Tbk. 20/10/94
23 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk. 29/12/82
24 SDRA Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk. 15/12/06
Sumber : Direktori Bursa Efek Indonesia (data diolah)
39
JURNAL MANAJEMEN VOL. 3 NO.1 JUNI 2013
diasumsikan homogen baik pada cross Model kedua disebut fixed effects model
section maupun urut waktu, yang pada (pemodelan efek tetap), dan model ketiga
kenyataanya adalah tidak sesuai dengan disebut random effects model (pemodelan
keadaan sesungguhnya. Kondisi tiap efek random). Untuk menguji apakah
bank saling berbeda, bahkan satu bank pemodelan efek random adalah lebih baik
pada suatu waktu akan sangat berbeda dibandingkan dengan pemodelan efek
dengan kondisi bank tersebut pada waktu tetap, dilakukan Uji Hausman (Hausman
yang lain. Sehingga model pertama ini Test).
tidak digunakan dalam penelitian.
Hasil estimasi regresi dengan menggunakan model efek tetap adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1
Estimasi Regresi Fixed Effects Model
40
JURNAL MANAJEMEN VOL. 3 NO.1 JUNI 2013
Untuk menguji apakah pemodelan efek random adalah lebih baik dibandingkan
dengan pemodelan efek tetap, dilakukan uji Hausman (Hausman Test). Hasil
pengujian adalah sebagai berikut :
Tabel 3.3
Uji Hausman Evaluasi Random Effects Model
Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Persamaan 3.1
Persamaan Regresi Random Effects Model
Dimana [CX=R] adalah konstanta pembeda untuk objek i (dalam hal ini adalah bank)
dalam pemodelan menggunakan pendekatan efek random.
1. Uji Normalitas
Pada penelitian ini, uji normalitas menggunakan histogram dan uji statistik Jarque-
Bera untuk mendiagnosa apakah residual berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji
normalitas adalah sebagai berikut :
41
JURNAL MANAJEMEN VOL. 3 NO.1 JUNI 2013
Gambar 3.1
Uji Normalitas
20
Series: Standardized Residuals
Sample 2008 2012
16 Observations 120
Mean 9.17e-13
12 Median -258.0944
Maximum 5025.544
Minimum -3417.081
8 Std. Dev. 1364.271
Skewness 1.196757
Kurtosis 5.335158
4
Jarque-Bera 55.90939
Probability 0.000000
0
-3000 -2000 -1000 0 1000 2000 3000 4000 5000
HARGASA
HAM NPL LDR ROA
Mean 1628.222 3.573167 74.93917 1.709750
Median 705.0000 2.510000 78.14500 1.825000
Maximum 9200.000 50.96000 120.6500 6.100000
Minimum 50.00000 0.000000 40.22000 -12.90000
Std. Dev. 2068.663 5.477621 15.59100 2.141297
Skewness 1.701342 6.362788 -0.156762 -3.504867
Kurtosis 5.154974 51.16920 2.521468 23.02075
42
JURNAL MANAJEMEN VOL. 3 NO.1 JUNI 2013
43
JURNAL MANAJEMEN VOL. 3 NO.1 JUNI 2013
Gambar 3.2
Uji Normalitas 110 Observasi
16
Series: Standardized Residuals
14 Sample 2008 2012
Observations 110
12
Mean 1.08e-12
10
Median -180.1368
Maximum 4161.204
8
Minimum -2891.972
6 Std. Dev. 1380.696
Skewness 0.665504
4 Kurtosis 3.531867
2 Jarque-Bera 9.416305
Probability 0.009021
0
-3000 -2000 -1000 0 1000 2000 3000 4000
HARGASA
HAM NPL LDR ROA
Mean 1766.061 2.785364 75.99409 2.058000
Median 780.0000 2.510000 79.11500 1.905000
Maximum 9200.000 8.820000 120.6500 6.100000
Minimum 51.00000 0.350000 40.22000 -1.640000
Std. Dev. 2107.557 1.703426 15.43734 1.235399
Skewness 1.594125 1.121541 -0.204253 0.346379
Kurtosis 4.758094 4.514692 2.585109 3.722203
44
JURNAL MANAJEMEN VOL. 3 NO.1 JUNI 2013
Dengan teknik identifikasi yang sama seperti Hausman masih menunjukkan model efek
di atas, data-data outlier ditemukan terdapat random sebagai model yang lebih baik
pada sampel AGRO, BABP, BNBA, BVIC, dibanding model efek tetap. Uji normalitas
dan MCOR. Sehingga sampai pada tahap ini ditunjukkan oleh histogram dan statistik
sampel yang tersisa untuk diteliti berjumlah Jarque-Bera sebagai berikut :
17 sampel bank (85 observasi). Hasil uji
Gambar 3.3
Uji Normalitas 85 Observasi
12
Series: Standardized Residuals
Sample 2008 2012
10
Observations 85
8 Mean 5.88e-14
Median -125.7090
Maximum 3506.896
6
Minimum -3195.822
Std. Dev. 1478.812
4 Skewness 0.238532
Kurtosis 2.442964
2
Jarque-Bera 1.904987
Probability 0.385778
0
-3000 -2000 -1000 0 1000 2000 3000
Nilai Jarque-Bera lebih kecil dari 2, serta observasi, sudah memenuhi prasyarat uji
didukung oleh nilai probabilitasnya yang normalitas. Dengan demikian, persamaan
lebih besar dari 5%. Artinya, pada estimasi regresinya menjadi :
regresi random effects model dengan 85
45
JURNAL MANAJEMEN VOL. 3 NO.1 JUNI 2013
Persamaan 3.2
Persamaan Regresi 85 Observasi
2. Uji Multikolinieritas
Tabel 3.6
Koefisien Korelasi 85 Observasi
46
JURNAL MANAJEMEN VOL. 3 NO.1 JUNI 2013
hubungan linier yang sangat kuat antara demikian, teknik koreksi yang dilakukan
variabel ROA dengan variabel ROE. adalah dengan mendrop salah satu variabel
ROA atau ROE. Dengan menghilangkan
Hal ini dapat dimaklumi karena secara variabel ROE, maka estimasi regresi dan
teoritis, Return On Equity (ROE) dan Return persamaannya menjadi :
On Assets (ROA) mencerminkan aspek yang
serupa, yakni rasio pendapatan. Dengan
Tabel 3.7
Estimasi Regresi tanpa Variabel ROE
Persamaan 3.3
Persamaan Regresi tanpa Variabel ROE
Gambar 4.4
Uji Normalitas tanpa Variabel ROE
12
Series: Standardized Residuals
Sample 2008 2012
10
Observations 85
8 Mean -6.42e-14
Median -284.0721
Maximum 3728.597
6
Minimum -3247.166
Std. Dev. 1476.163
4 Skewness 0.518023
Kurtosis 3.033417
2
Jarque-Bera 3.805545
Probability 0.149155
0
-3000 -2000 -1000 0 1000 2000 3000
47
JURNAL MANAJEMEN VOL. 3 NO.1 JUNI 2013
.
Tabel 3.8
Statistik Deskriptif tanpa Variabel ROE
HARGASA
HAM NPL LDR ROA
Mean 2246.149 2.518824 77.73212 2.399294
Median 1360.000 2.510000 79.93000 2.100000
Maximum 9200.000 8.200000 120.6500 6.100000
Minimum 51.00000 0.350000 43.60000 0.090000
Std. Dev. 2176.475 1.461099 14.94292 1.097955
Skewness 1.330700 1.006368 -0.191061 0.782982
Kurtosis 3.868672 5.098181 2.858111 3.519660
Observations 85 85 85 85
Observations 85 85 85
48
JURNAL MANAJEMEN VOL. 3 NO.1 JUNI 2013
Dengan teknik yang sama pada Uji Normalitas sebelumnya, didapatkan bahwa sampel
BSWD dan SDRA harus dieliminasi, sehingga tersisa 15 bank (75 Observasi).
Estimasi regresinya menjadi :
Tabel 3.9
Estimasi Regresi 75 Observasi tanpa Variabel ROE
8 Mean 2.29e-12
Median -244.1676
Maximum 3277.720
6
Minimum -3385.354
Std. Dev. 1473.544
4 Skewness 0.340334
Kurtosis 2.834330
2
Jarque-Bera 1.533613
Probability 0.464494
0
-3000 -2000 -1000 0 1000 2000 3000
Dapat dilihat bahwa model yang baru dengan Sedangkan Uji Multikolinieritas dapat dilihat
menggunakan 15 bank sebagai sampel (75 kembali melalui tabel koefisien korelasi
observasi) telah memenuhi Uji Normalitas. berikut :
Tabel 3.10
Koefisien Korelasi 75 Observasi
49
JURNAL MANAJEMEN VOL. 3 NO.1 JUNI 2013
Karena sudah tidak terdapat lagi hubungan ini, estimasi regresi linier yang paling baik
linier yang kuat antar variabel independen, adalah seperti pada Tabel 3.9, dimana
maka multikolinieritas juga sudah tidak ada persamaan regresinya adalah sebagai berikut
pada model regresi linier ini. :
Kesimpulannya, hingga pada tahap evaluasi
Persamaan 3.5
Persamaan Regresi
3. Uji Autokorelasi
Ada berbagai macam cara untuk mendeteksi Watson adalah 0,882498. Sedangkan syarat
ada atau tidaknya autokorelasi. Salah satu tidak adanya autokorelasi adalah nilai
yang paling sering digunakan adalah dengan statistik-d Durbin Watson harus berada
melihat nilai statistik Durbin-Watson. Pada diantara dU dengan (4-dU).
Persamaan 3.5 nilai statistik-d Durbin-
Tabel 3.11
Nilai-nilai Statistik Tertimbang Persamaan 4.5
Weighted Statistics
Jumlah observasi n adalah 75, dan jumlah autokorelasi adalah nilai statistik-d harus
variabel independen k adalah 6. Sehingga berada diantara (dU=1,801) dengan (4-
nilai batas bawah (dL) tabel adalah 1,458 dan dU=2,199). Karena nilai statistik-d Durbin-
nilai batas atas (dU) tabel adalah 1,801. Watson adalah < dL, maka dapat
Sedangkan syarat untuk menghilangkan disimpulkan terjadi autokorelasi positif.
50
JURNAL MANAJEMEN VOL. 3 NO.1 JUNI 2013
Effects Specification
S.D. Rho
Cross-section random 139.1641 0.0488
Idiosyncratic random 614.1726 0.9512
Weighted Statistics
51
JURNAL MANAJEMEN VOL. 3 NO.1 JUNI 2013
Effects Specification
S.D. Rho
Weighted Statistics
Nilai statistik-d menurun dan semakin Metode lain adalah dengan mentransformasi
mendekati syarat tidak terjadinya variabel dalam bentuk logaritma natural.
autokorelasi yaitu antara dU dengan (4-dU). Estimasi regresi 3.13 jika ditransformasikan
Namun demikian, nilai statistik-d 2,382095 dalam bentuk logaritma natural menjadi :
masih > dU yaitu sebesar 2,199 yang artinya
masih terjadi autokorelasi negatif.
Tabel 3.14
Estimasi Regresi dengan Transformasi Log
Effects Specification
52
JURNAL MANAJEMEN VOL. 3 NO.1 JUNI 2013
S.D. Rho
Weighted Statistics
Nilai statistik-d Durbin Watson sudah berada pada range tidak terjadi autokorelasi
yaitu sebesar 2,078015. Sehingga persamaan regresinya hingga tahap evaluasi ini
menjadi:
Persamaan 3.6
Persamaan Regresi
4. Uji Heteroskedastisitas
Deteksi awal masalah heteroskedastisitas dapat dilihat pada grafik sebar (scatter
plot) dari variabel residual kuadrat dan variabel independen. Residual kuadrat
dinotasikan dengan (resid2). Grafik sebarnya dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.6
53
JURNAL MANAJEMEN VOL. 3 NO.1 JUNI 2013
10
6
LOG(NPL)
LOG(LDR)
LOG(ROA) 4
LOG(NIM)
LOG(BOPO)
2
LOG(CAR)
LOG(HARGASAHAM(-1))
LOG(HARGASAHAM(-2)) 0
-2
-4
.0 .1 .2 .3 .4 .5 .6
RESID2
Grafik di atas menunjukkan bahwa data Uji Park dilakukan dengan cara membuat
masing-masing variabel independen tidak estimasi regresi, tetapi variabel terikatnya
tersebar secara acak dan membentuk pola diganti dengan logaritma residual kuadrat.
tertentu, sehingga dapat diduga tidak terjadi Residual kuadarat dinotasikan dengan
masalah heteroskedastisitas. Namun untuk (resid2). Hasilnya dapat dilihat pada tabel
memastikannya kembali, akan digunakan Uji berikut :
Park.
Tabel 4.15
Uji Park Identifikasi Heteroskedastisitas
54
JURNAL MANAJEMEN VOL. 3 NO.1 JUNI 2013
55
JURNAL MANAJEMEN VOL. 3 NO.1 JUNI 2013
Tabel 3.14 memperlihatkan bahwa nilai Sektor Perbankan adalah rasio Return On
probabilitas statistik t lebih kecil dari 0,05 Assets (ROA). Untuk melihat varibel
yaitu sebesar 0,0000. Ini berarti variabel independen yang berpengaruh paling
Log(NIM) berpengaruh signifikan terhadap dominan terhadap variabel dependen adalah
Log(hargasaham). Koefisien variabel dengan melihat nilai statistik t variabel
Log(NIM) bernilai positif 1,003542, yang independen. Nilai terbesar, menunjukkan
artinya variabel Log(NIM) berpengaruh pengaruh yang paling dominan. Dari Tabel
positif terhadap Log(hargasaham). Jika 3.14 memperlihatkan bahwa nilai statistik t
Log(NIM) naik sebesar 1%, maka terbesar adalah variabel Log(NIM) yaitu
Log(hargasaham) akan naik sebesar Rp sebesar 4,778818. Dengan demikian,
1,003542. Dengan demikian, hipotesis variabel Log(NIM) merupakan variabel yang
keenam diterima. paling dominan berpengaruh terhadap
Log(hargasaham). Maka, hipotesis
Hipotesis ketujuh, menyatakan bahwa kesembilan ditolak. Cukup jelas mengapa
³5DVLR %HEDQ 2SHUDVLRQDO WHUKDGDS NIM adalah variabel yang paling
Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh secara signifikan karena selain
berpengaruh negatif terhadap harga NIM merupakan salah satu variabel
saham SDGD 6XE 6HNWRU 3HUEDQNDQ´ Dari pendapatan, pengaruh operasional perbankan
Tabel 3.14 memperlihatkan bahwa nilai dalam hal efisiensi juga semakin baik
probabilitas statistik t lebih kecil dari 0,05 sehingga NIM terus bergerak naik dengan
yaitu sebesar 0,0031. Ini berarti variabel nilai yang tidak terlalu besar namun cukup
Log(BOPO) berpengaruh signifikan terhadap konsisten. Sementara itu variabel ROA dari
Log(hargasaham). Koefisien variabel tahun ke tahun cenderung tetap.
Log(BOPO) bernilai negatif 0,968818, yang
artinya variabel Log(BOPO) berpengaruh Selain variabel Log(NPL), Log(LDR),
negatif terhadap Log(hargasaham). Jika Log(ROA), Log(NIM), Log(BOPO), dan
Log(BOPO) naik sebesar 1%, maka Log(CAR), terdapat variabel lain yang turut
Log(hargasaham) akan turun sebesar Rp membentuk Log(hargasaham), yaitu
0,968818. Dengan demikian, hipotesis Log(hargasaham) satu periode sebelumnya
ketujuh diterima. (t-1), dan Log(hargasaham) dua periode
sebelumnya (t-2).
Hipotesis kedelapan, menyatakan bahwa
³Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) Variabel Log(hargasahamt-1) memiliki
berpengaruh positif terhadap harga koefisien positif sebesar 0,386820, yang
saham SDGD 6XE 6HNWRU 3HUEDQNDQ´ Dari berarti Log(hargasahamt-1) berpengaruh
Tabel 3.14 memperlihatkan bahwa nilai positif terhadap Log(hargasahamt). Jika
probabilitas statistik t lebih besar dari 0,05 Log(hargasahamt-1) naik sebesar Rp 1, maka
yaitu sebesar 0,6105 yang menunjukkan Log(hargasahamt) akan naik sebesar Rp
bahwa variabel Log(CAR) tidak berpengaruh 0,386820. Nilai probabilitas statistik t lebih
signifikan terhadap variabel kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,0178. Ini
Log(hargasaham). Koefisien variabel berarti variabel Log(hargasahamt-1)
Log(CAR) bernilai negatif 0,121587, namun berpengaruh signifikan terhadap
tidak dapat disimpulkan bahwa Log(CAR) Log(hargasahamt).
berpengaruh negatif terhadap
Log(hargasaham). Dengan demikian, Variabel Log(hargasahamt-2) memiliki
hipotesis kedelapan ditolak. koefisien positif sebesar 0,066719, tetapi
nilai probabilitas statistik t lebih besar dari
Hipotesis kesembilan, menyatakan bahwa 0,05 yaitu sebesar 0,5319. Ini berarti variabel
³Variabel yang mempunyai pengaruh Log(hargasahamt-2) tidak berpengaruh
dominan terhadap harga saham pada Sub signifikan terhadap Log(hargasahamt).
56
JURNAL MANAJEMEN VOL. 3 NO.1 JUNI 2013
3. Uji Kelaikan Suai (Goodness of Fit) angka 5%, maka investor menilai bank
dalam kondisi baik atau normal. Inilah
Goodness of Fit suatu model dapat dilihat alasannya mengapa pada periode 2008 ±
dari koefisien determinasi (R2) atau Adjusted 2012, fluktuasi NPL tidak berpengaruh
R2. Nilai-nilai tersebut menerangkan tingkat signifikan terhadap pergerakan harga saham.
hubungan antar variabel-variabel independen
(X) dengan variabel dependen (Y). Padab) LDR berpengaruh negatif dan signifikan.
Tabel 3.14 dapat dilihat nilai R2 sebesar Artinya, dapat digeneralisasikan bahwa LDR
0,842660 dan nilai Adjusted R2 sebesar berpengaruh negatif terhadap harga saham
0,807695. Jika digunakan nilai Adjusted R2 bank-bank umum pada kurun waktu 2008 ±
sebagai interpretasi, berarti variasi pada 2012. Semakin tinggi LDR, maka harga
variabel-variabel independen mampu saham akan menurun. Secara teoritis,
menjelaskan 80,77% variasi pada variabel naiknya LDR tentu akan memperbesar
dependen. Artinya, secara umum dapat peluang bank dalam memperoleh kenaikan
dikatakan bahwa persamaan 3.6 memiliki pendapatan. Namun pasca krisis 2008, dan
nilai akurasi mencapai 80,77% dapat seiring dengan arahan dari Bank Indonesia
menjelaskan kondisi sebenarnya. mengenai aturan pengetatan NPL dengan
tujuan menekan jumlah kredit bermasalah,
IV. KESIMPULAN bank-bank umum menjadi lebih selektif
dalam mencairkan kredit kepada pihak
1. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga. Inilah yang menyebabkan secara
variabel NPL, LDR, ROA, NIM, BOPO, umum nilai LDR menurun walaupun tidak
CAR, Harga Saham(t-1), dan Harga Saham(t-2) terlalu signifikan, sementara harga-harga
secara bersama-sama berpengaruh signifikan sahamnya terus naik seiring meningkatnya
terhadap Harga Sahamt bank umum. kepercayaan investor bahwa perekonomian
akan terus membaik pasca krisis.
2. Secara parsial, pengaruh variabel NPL, LDR,
ROA, NIM, BOPO, CAR, Harga Saham(t-1)c) , ROA tidak berpengaruh signifikan. Artinya,
dan Harga Saham(t-2) terhadap Harga tidak dapat digeneralisasikan bahwa ROA
Saham(t) adalah : berpengaruh terhadap harga saham bank-
bank umum pada kurun waktu 2008 ± 2012.
a) NPL tidak berpengaruh signifikan. Artinya, Hal ini dikarenakan oleh pesatnya
tidak dapat digeneralisasikan bahwa NPL pertumbuhan pendapatan bank-bank umum
berpengaruh terhadap harga saham bank- juga diikuti oleh kenaikan nilai asetnya yang
bank umum pada kurun waktu 2008 ± 2012. kurang lebih berimbang. Akibatnya, nilai
Peraturan Bank Indonesia No. 15/2/2013 ROA cenderung stabil atau tidak terlalu
menetapkan bahwa suatu bank dinyatakan fluktuatif, sementara harga-harga sahamnya
dalam pengawasan intensif jika NPL neto terus merangkak naik.
lebih besar dari 5%. Dengan kata lain, bank-
bank yang memiliki rasio NPL neto diatasd) NIM berpengaruh positif dan signifikan.
5% dapat dikatakan berisiko dari sudut Artinya, dapat digeneralisasikan bahwa NIM
pandang investor di bursa saham. Pada berpengaruh positif terhadap harga saham
penelitian ini, rasio NPL yang digunakan bank-bank umum pada kurun waktu 2008 ±
adalah rasio NPL bruto yang nilainya tentu 2012. Semakin tinggi NIM, maka harga
lebih besar dari rasio NPL neto seperti yang saham juga akan meningkat. NIM
sudah dijelaskan pada Tinjauan Teori, merupakan sumber utama pendapatan bank
dimana rata-rata besarnya adalah dibawah seperti yang telah dijelaskan pada Tinjauan
5%. Dari kacamata investor, hal ini adalah Teori, sehingga sangat rasional jika NIM
indikasi baik dari sisi penilaian risiko, yaitu mempengaruhi laba bank yang kemudian
selama range pergerakannya tidak melebihi berpengaruh terhadap harga sahamnya.
57
JURNAL MANAJEMEN VOL. 3 NO.1 JUNI 2013
e) BOPO berpengaruh negatif dan signifikan. memang merupakan sumber informasi yang
Artinya, dapat digeneralisasikan bahwa utama, tetapi bukan satu-satunya.
BOPO berpengaruh negatif terhadap harga Diharapkan juga untuk memperhatikan
saham bank-bank umum pada kurun waktu informasi teknikal yang terbukti dalam
2008 ± 2012. Semakin tinggi BOPO, maka penelitian ini bahwa harga saham satu
harga saham akan menurun. BOPO periode (t-1) turut mempengaruhi harga
merupakan salah satu indikator tingkat saham.
efisiensi, dimana semakin besar BOPO,
berarti beban operasional semakin besar.h) Terdapat variabel bebas yang lain yaitu
Begitupun sebaliknya, semakin kecil Harga Saham pada dua periode sebelumnya
persentase BOPO menunjukkan semakin (t-2), tetapi tidak berpengaruh signifikan.
efisien bank dalam menjalankan
operasionalnya, dengan asumsi bahwai) Net Interest Margin (NIM) adalah variabel
pendapatan bernilai tetap. Oleh karena itu yang berpengaruh paling dominan terhadap
besar kecilnya persentase BOPO Harga Saham bank umum.
berpengaruh langsung terhadap laba bank
umum yang kemudian turut mempengaruhij) Berdasarkan penelitian ini dan penelitian-
harga sahamnya. penelitian sebelumnya, variabel-variabel
prediktor yang relatif konsisten berpengaruh
f) CAR tidak berpengaruh signifikan. Artinya, signifikan terhadap harga saham bank umum
tidak dapat digeneralisasikan bahwa CAR diantaranya adalah ROA, NIM, dan BOPO.
berpengaruh terhadapa harga saham bank- Sehingga para investor diharapkan untuk
bank umum pada kurun waktu 2008 ± 2012. lebih memperhatikan variabel-variabel
Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. tersebut dalam analisis harga saham bank
15/11/DPNP/2013 menetapkan bahwa CAR umum.
minimum bank umum agar mendapatkan
Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) V. REFERENSI
adalah sebesar 8%, setelah sebelumnya pada
1. Anisma, Yuneita. 2012. Faktor-faktor
tahun 2008 ditetapkan sebesar 5%. Pada
yang Mempengaruhi Harga Saham
penelitian ini rata-rata CAR bank umum
Perusahaan Perbankan yang Listing di
melampaui batas minimum yang ditetapkan
Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal Sosial
oleh BI sehingga sama halnya dengan NPL,
Ekonomi Pembangunan, Tahun II No.5,
hal ini merupakan sinyal yang baik bagi
Fakultas Ekonomi Universitas Riau,
investor, selama angkanya tidak kurang dari
Pekanbaru.
yang ditetapkan oleh BI. Optimisme investor
terus menguat seiring membaiknya kondisi 2. Ariefianto, M.D. 2012. Ekonometrika :
perekonomian dan juga perbankan, sehingga Esensi dan Aplikasi dengan Menggunakan
peningkatan harga-harga saham bank umum Eviews. Jakarta : Erlangga.
melebihi fluktuasi CAR setiap tahunnya.
Inilah yang menyebabkan CAR tidak 3. Dianasari, Novita. 2012. Pengaruh CAR,
berpengaruh signifikan terhadap harga saham ROE, LDR dan NPL Terhadap Return
bank umum dalan kurun waktu 2008 ± 2012. Saham Serta Pengaruh Saat Sebelum dan
Sesudah Publikasi Laporan Keuangan Pada
g) Terdapat variabel lain yang turut Bank Go Public di Bursa Efek Indonesia.
mempengaruhi Harga Saham(t), yaitu Harga Jurnal Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Saham pada satu periode sebelumnya (t-1). Universitas Gunadarma, Bekasi.
Harga Saham(t-1) berpengaruh positif dan
signifikan. Bagi para investor, informasi 4. Fakhruddin, M., dan Hadianto, M.S. 2001.
fundamental dalam memprediksi harga Perangkat dan Model Analisis Investasi di
saham bank umum di masa yang akan datang
58
JURNAL MANAJEMEN VOL. 3 NO.1 JUNI 2013
Pasar Modal. Jakarta : PT Elex Media 14. Matondang, M.O. 2009. Pengaruh
Komputindo. Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham
Perbankan di Bursa Efek Indonesia. Skripsi,
5. Hartono, Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh. Universitas Sumatera Utara, Medan.
Yogyakarta : BPFE.
15. Nugroho, I.A., 2009. Analisis Pengaruh
6. Hermuningsih, Sri. 2012. Pengantar Informasi Fundamental Terhadap Return
Pasar Modal Indonesia. Edisi Pertama. Saham : Studi Komparatif pada Sub Sektor
Yogyakarta : UPP STIM YKPN. Industri Otomotif Terhadap Sub Sektor
Industri Textil Sepanjang Periode Tahun
7. Husnan, Suad. 2009. Dasar-dasar Teori 2003 sampai dengan Tahun 2007 di Bursa
Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Efek Indonesia. Thesis Magister Manajemen,
Keempat. Yogyakarta : UPP STIM YKPN. Universitas Diponegoro, Semarang.
8. Istanti, R.D. 2012. Pengaruh CAR, LDR, 16. Peraturan Bank Indonesia Nomor
NPL, dan ROA terhadap Harga Saham pada 12/19/PBI/2010 tentang Giro Wajib
Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Minimum Bank Umum pada Bank
Bursa Efek Indonesia. Skripsi, Jurusan Ilmu Indonesia. Dipublikasikan melalui
Akuntansi Universitas STIKUBANK, www.bi.go.id
Semarang.
17. Peraturan Bank Indonesia Nomor
9. Jatmiko, Bambang. 2007. Modul 13/1/PBI/2011 tentang Penilaian Tingkat
Metodologi Penelitian. Unpublished Modul. Kesehatan Bank Umum. Dipublikasikan
Buku 1. UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. melalui www.bi.go.id
10. Jatmiko, Candra. 2009. Pengaruh Kinerja 18. Peraturan Bank Indonesia Nomor
Keuangan dan Risiko Sistematis terhadap 14/18/PBI/2012 tentang Kewajiban
Harga Saham Perbankan yang Listing di Penyediaan Modal Minimum Bank Umum.
Bursa Efek Indonesia. Skripsi, Jurusan Dipublikasikan melalui www.bi.go.id
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Malang, Malang. 19. Sekaran, Uma. 2006. Metodologi
Penelitian untuk Bisnis. Buku 1, Edisi
11. Kuncoro, Mudrajad. 2011. Metode Keempat. Diterjemahkan oleh : Kwan Men
Kuantitatif. Edisi Keempat. Yogyakarta : Yon. Jakarta : Salemba Empat.
UPP STIM YKPN.
20. Sekaran, Uma. 2006. Metodologi
12. Kurniadi, Rintistya. 2012. Pengaruh Penelitian untuk Bisnis. Buku 2, Edisi
CAR, NIM, LDR terhadap Return Saham Keempat. Diterjemahkan oleh : Kwan Men
Perusahaan Perbankan Indonesia. Jurnal Yon. Jakarta : Salemba Empat.
Akuntansi, Vol.1 No.1, Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Semarang, Semarang. 21. Setyawan, A.W.D., 2012. Pengaruh
Komponen Risk Based Bank Rating terhadap
13. Kuspita, Maya. 2011. Pengaruh CAR, Harga Saham Perusahaan Perbankan yang
LDR, NPL, BOPO, ROA dan DPS terhadap Go Public di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Return Saham pada Perusahaan Perbankan Tahun 2008-2011. Skripsi, Jurusan
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis,
Skripsi, Jurusan Akuntansi Fakultas Universitas Diponegoro, Semarang.
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
³9HWHUHDQ´ <RJ\DNDUWD
59
JURNAL MANAJEMEN VOL. 3 NO.1 JUNI 2013
22. Soemarsono, S.R. 2004. Akuntansi: 32. Wulandari, E.R. 2011. Seminar
Suatu Pengantar. Buku 1, Edisi Kelima. Exploring the Prospect of Investment in
Jakarta : Salemba Empat. ,QGRQHVLD¶V )LQDQFLDO 0DUNHW di Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah
23. Sugiri, Slamet. 2011. Seminar Exploring Mada Yogyakarta.
WKH 3URVSHFW RI ,QYHVWPHQW LQ ,QGRQHVLD¶V
Financial Market di Fakultas Ekonomika 33. Yamin, S., Rachmach L.A., dan
dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Kurniawan, H. 2011. Regresi dan Korelasi
Yogyakarta. dalam Genggaman Anda : Aplikasi dengan
Software SPSS, Eviews, MINITAB, dan
24. Sumodiningrat, Gunawan. 2012. STATGRAPHICS. Jakarta : Salemba Empat.
Ekonometrika Pengantar. Edisi Kedua.
Yogyakarta : BPFE. 34. Zaqi, Mochamad. 2006. Reaksi Pasar
Modal Indonesia Terhadap Peristiwa-
25. Tambunan, A.P. 2007. Menilai Harga peristiwa Ekonomi dan Peristiwa-peristiwa
Wajar Saham (Stock Valuation). Jakarta : PT Sosial-Politik Dalam Negeri : Studi pada
Elex Media Computindo. Saham LQ45 di BEJ Periode 1999 ± 2003.
Thesis Magister Manajemen,, Universitas
26. Tandelilin, Eduardus. 2009. Portofolio Diponegoro, Semarang.
dan Investasi : Teori dan Aplikasi. Edisi
Pertama. Yogyakarta : Kanisius. 35. Direktori Bursa Efek Indonesia. 2013.
www.idx.co.id
27. Van Horne, and Wachowicz.1997.
Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Edisi 36. Direktori Finansial Yahoo!. 2013.
Kesembilan. Jakarta : Salemba Empat. www.finance.yahoo.com
28. Vidyatama, F., dan Mardhono. 2012. 37. Direktori Bank Indonesia. 2013.
Pengaruh CAR, ROA, dan LDR terhadap www.bi.go.id
Harga Saham Bank Pemerintah di Indonesia
Periode 2004 ± 2011. Jurnal Ekonomi dan
Studi Pembangunan, Vol.4 No.2, Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Malang,
Malang.
60