Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Kewirausahaan, Akuntansi dan Manajemen Volume 1 No 1

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN,


DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM
(Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI)

Oleh:
Rita Rohmah¹, Mochamad Muslich², Dedi Rianto Rahadi³
¹ ²Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tri Bhakti, ³ President University
Email : ¹ ritaceria93@gmail.com, ²Mochamadmuslih@stietribhakti.ac.id,
³ dedi1968@president.ac.id

ABSTRACT
This study aims to examine the factors affecting the firm value that can be judged from its stock
price in the stock market. Samples in this study were 17 manufacturing companies listed on the
Indonesia Stock Exchange, which has published a financial report from 2013-2017. Methods
of analysis in this study used quantitative method. Multiple regression analysis is used to study
the influence of investment decisions, financing decisions and financial performance to the
share price. The results showed that investment decision variable and financing decision
variable do not have significant affect on the share price, while financial performance variable
have a significant affect on the share price.
Key words: share price, investment decisions, financing decisions, financial performance.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan yang
dapat dinilai dari harga sahamnya di pasar saham. Sampel dalam penelitian ini adalah 17
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yang telah menerbitkan laporan
keuangan dari 2013-2017. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatip. Uji analisis regresi
berganda digunakan untuk mempelajari pengaruh keputusan investasi, keputusan pembiayaan,
dan kinerja keuangan terhadap harga saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel
keputusan investasi dan keputusan pembiayaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap harga saham, sedangkan variabel kinerja keuangan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap harga saham. Hal ini karena proksi ROA mampu memberikan sinyal yang
cukup untuk mempengaruhi calon investor.

Kata-kata kunci: harga saham, keputusan investasi, keputusan pembiayaan, kinerja keuangan.

1|Hal aman
Jurnal Kewirausahaan, Akuntansi dan Manajemen Volume 1 No 1

PENDAHULUAN
Setiap perusahaan yang didirikan memiliki tujuan untuk memaksimalkan kemakmuran
pemegang saham. Kemakmuran para pemegang saham dapat dilihat dari tingginya nilai
perusahaan. Hal ini berarti memaksimalkan kemakmuran pemegang saham dapat dilakukan
dengan cara memaksimalkan nilai perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan maka akan
semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemegang saham. Rury (2013)
mengatakan nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering
dikaitkan dengan harga saham. Rury (2013) juga menyatakan bahwa harga pasar saham
perusahaan merupakan suatu cerminan penilaian investor secara keseluruhan atas setiap ekuitas
yang dimiliki.

Saham merupakan surat bukti tanda kepemilikan suatu perusahaan yang didalamnya tercantum
nilai nominal. Menurut Jogiyanto (2008) “harga saham adalah harga suatu saham yang terjadi
di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh
permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal” (p:167). Secara
sederhana harga saham mencerminkan perubahan minat investor terhadap saham tersebut. Jika
permintaan terhadap suatu saham tinggi, maka harga saham tersebut akan cenderung tinggi.
Timbul pertanyaan factor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi harga saham perusahaan.

Salah satu keputusan keuangan yang harus diambil oleh seorang manajer adalah keputusan
investasi. Keputusan investasi merupakan faktor penting dalam fungsi keuangan perusahaan.
Pujiati dan Widanar (2009) menyatakan bahwa keputusan investasi menyangkut tindakan
mengeluarkan dana saat sekarang. Keputusan investasi merupakan keputusan untuk melakukan
pembelian asset perusahaan (Sudana, 2011:3). Aset-aset tersebut dapat berupa aset berwujud
(mesin, gedung, peralatan, perlengkapan dan lain-lain) maupun aset tidak berwujud (merek,
hak cipta dan paten). Fama (1978) dalam Hidayat (2010) menyatakan bahwa nilai perusahaan
semata-mata ditentukan oleh keputusan investasi, sehingga dapat diartikan bahwa tujuan
perusahaan dapat dicapai melalui kegiatan investasi perusahaan.

Keputusan lain yang dapat mempengaruhi harga saham adalah keputusan pendanaan.
Keputusan pendanaan merupakan keputusan yang menyangkut struktur keuangan perusahaan
(financial structure) yang meliputi utang jangka pendek, utang jangka panjang dan modal
sendiri. Keputusan pendanaan sering disebut sebagai kebijakan struktur modal. Menurut
Ustiani (2015) pendanaan perusahaan dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu pendanaan
internal dan pendanaan eksternal. Pendanaan internal berasal dari dalam perusahaan yaitu laba
ditahan, sedangkan pendanaan eksternal berasal dari luar perusahaan yaitu pendanaan hutang
dan ekuitas. Atmaja (2003) dalam Rury (2013) mengatakan bahwa seorang manajer harus
mampu untuk mengambil keputusan pendanaan dengan mempertimbangkan komposisi utang
dan modal sendiri yang akan digunakan oleh perusahaan.

Dari sudut pandang investor, indikator penting lain dalam menilai prospek perusahaan dimasa
yang akan datang adalah dengan melihat kinerja keuangannya. Rasio keuangan menunjukan
perubahan kondisi keuangan perusahaan serta potensi perusahaan mengelola kekayaan
perusahaan dalam meningkatkan nilai perusahaan (Tjandrakirana dan Monica, 2014). Secara
umum, aspek utama yang menjadi tolak ukur penilaian perusahaan oleh investor adalah kinerja

2|Hal aman
Jurnal Kewirausahaan, Akuntansi dan Manajemen Volume 1 No 1

perusahaan yang tercermin dalam besaran laba, dimana laba yang tinggi menunjukkan prospek
perusahaan yang baik dan menunjukan efektifitas dan efisiensi dalam pengelolaan perusahaan
(Nuraina, 2012). Berdasarkan uraian di atas maka topik penelitian ini adalah pengaruh
keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kinerja keuangan terhadap harga saham.

KAJIAN PUSTAKA

Teori Signal (Signalling Theory)

Signaling theory merupakan sinyal-sinyal informasi yang dibutuhkan oleh investor untuk
mempertimbangkan dan menentukan apakah para investor akan menanamkan sahamnya atau
tidak pada perusahaan yang bersangkutan (Suwardjono, 2014). Teori sinyal menjelaskan
pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap investor yang ingin
menanamkan sahamnya. Informasi yang dipublikasikan dapat berupa laporan keuangan bagi
perusahaan publik, suatu pengumuman seperti ini akan memberikan sinyal-sinyal tentang
kondisi perusahaan yang bermanfaat bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi.
Pada umumnya, pasar cenderung proaktif terhadap informasi yang mengandung nilai positif
dibandingkan dengan informasi perusahaan yang bernilai negatif.

Teori Pasar Saham

Fama (1970) menyatakan “An efficient securities market is one where the prices of securities
traded on that market at all times fully reflect all information that is publicly known about
those securities” atau “Pasar sekuritas yang efisien adalah tempat dimana harga-harga surat
berharga yang diperdagangkan di pasar itu setiap saat sepenuhnya mencerminkan semua
informasi yang diketahui publik tentang sekuritas tersebut”. William R Scott (2015 p:122).

Menurut Fama (1970) bentuk pasar dapat dikelompokkan menjadi tiga, yang dikenal sebagai
hipotesis pasar efisien (efficient market hypothesis). Ketiga bentuk efisien pasar dimaksud
adalah (1) hipotesis pasar efisien bentuk lemah (weak form of the efficient market hypotesis),
(2) hipotesis pasar efisien bentuk setengah kuat (semi strong form of the efficient market
hypotesis, dan (3) hipotesis pasar efisien bentuk kuat (strong form of the efficient market
hypotesis). Masing-masing bentuk pasar efisien tersebut terkait erat dengan sejauh mana
penyerapan informasi terjadi di pasar.

Saham

Pasar modal pada dasarnya merupakan tempat bertemunya pihak yang mempunyai kelebihan
dana (surplus funds) dengan cara melakukan investasi dalam surat berharga yang diturunkan
oleh perusahaan dan pihak yang membutuhkan dana (entities) dengan cara menawarkan surat
berharga dengan cara listing terlebih dahulu pada badan otorisasi dipasar modal sebagai
perusahaan. Saham adalah surat bukti atau kepemilikan bagian modal suatu perusahaan. Saham
adalah salah satu sumber dana yang diperoleh perusahaan yang berasal dari pemilik modal
dengan konsekuensi perusahaan harus membayarkan dividen. Menurut Fahmi (2012 : 81)
pengertian saham adala tanda bukti penyertaan kepemilikan modal/dana pada suatu
perusahaan. Menurut Sawidji Widoatmojo, 2005 : 91 harga saham dapat dibedakan menjadi
tiga yaitu harga nominal, harga perdana, dan harga pasar.

3|Hal aman
Jurnal Kewirausahaan, Akuntansi dan Manajemen Volume 1 No 1

Keputusan Investasi

Keputusan investasi merupakan keputusan untuk melakukan pembelian asset perusahaan


(Sudana, 2011:3). Prasetyo (2011) menyatakan jika perusahaan mampu menciptakan
keputusan investasi yang tepat maka aset perusahaan akan menghasilkan kinerja yang optimal
sehingga memberikan sinyal positif bagi investor yang nantinya akan meningkatkan harga
saham dan menaikkan nilai perusahaan. Keputusan investasi yang tepat akan menghasilkan
return yang tinggi dan berdampak pada peningkatan nilai perusahaan (Tarisma Septi Wardani,
2017).

Keputusan Pendanaan

Murtini (2008) menyatakan Keputusan Pendanaan merupakan cara bagaimana perusahaan


dapat mendanai kegiatan operasinya secara optimal, dan juga bagaimana cara perusahaan
mengkomposisikan sumber dana optimal yang harus dipertahankan. Husnan (2008:253-254)
menjelaskan Keputusan Pendanaan perusahaan menyangkut keputusan tentang bentuk dan
komposisi pendanaan yang akan dipergunakan oleh perusahaan.

Kinerja Keuangan

Laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan merupakan cerminan dari kinerja keuangan
perusahaan. Informasi keuangan tersebut mempunyai fungsi sebagai sarana informasi, alat
pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik perusahaan, penggambaran terhadap
indikator keberhasilan perusahaan dan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan (Harahap, 2004).

Pengembangan Hipotesis

Keputusan Investasi dan Harga Saham

Keputusan investasi merupakan faktor penting dalam fungsi keuangan perusahaan. Pujiati dan
Widanar (2009) menyatakan bahwa keputusan investasi menyangkut tindakan mengeluarkan
dana saat sekarang sehingga diharapkan mendapatkan arus kas di masa yang akan datang
dengan jumlah yang lebih besar dari dana yang dikeluarkan pada saat sekarang sehingga
harapan perusahaan untuk selalu berkembang akan semakin terencana. Prasetyo (2011)
menyatakan jika perusahaan mampu menciptakan keputusan investasi yang tepat maka aset
perusahaan akan menghasilkan kinerja yang optimal sehingga memberikan sinyal positif bagi
investor yang nantinya akan meningkatkan harga saham dan menaikkan nilai perusahaan.

Teori yang mendasari keputusan investasi adalah signalling theory. Teori tersebut menyatakan
bahwa pengeluaran investasi memberikan sinyal positif terhadap pertumbuhan perusahaan di
masa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai
perusahaan (Wahyudi dan Pawestri, 2006) dalam Rury (2013). Teori ini menunjukkan bahwa
pengeluaran investasi yang dilakukan oleh perusahaan memberikan sinyal, khususnya kepada
investor maupun kreditur bahwa perusahaan tersebut akan tumbuh di masa mendatang. Hasil
penelitian dari Wijaya dan Wibawa (2010) juga menyatakan bahwa keputusan investasi
berpengaruh terhadap nilai perusahaan, diikuti oleh hasil penelitian Fenandar (2012) yang
menyatakan bahwa keputusan investasi berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

4|Hal aman
Jurnal Kewirausahaan, Akuntansi dan Manajemen Volume 1 No 1

Hasil penelitian dari Wijaya dan Bandi (2010) juga menyatakan hal yang serupa yaitu
kebijakan investasi berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Karena itu hipotesis dalam
penelitian ini adalah:

H1 : Keputusan investasi berpengaruh positif terhadap harga saham.

Keputusan Pendanaan dan Harga Saham

Sumber pendanaan dalam perusahaan dapat diperoleh dari internal perusahaan berupa laba
ditahan dan dari eksternal perusahaan berupa hutang atau penerbitan saham baru. Suatu
kombinasi yang optimal dalam penentuan pendanaan sangat penting karena dapat
meningkatkan nilai perusahaan (Fenandar, 2012). Menurut Febianto (2015) DER memiliki
pengaruh yang positif terhadap harga saham dan menurut Andreas R wangarry (2015) secara
simultan ROI, NPM dan DER berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Keputusan pendanaan atau keputusan mengenai struktur modal merupakan masalah yang
penting bagi perusahaan karena baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek langsung
terhadap posisi finansial perusahaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi nilai perusahaan,
perusahaan lebih menyukai menggunakan hutang dibandingkan dengan mengeluarkan saham
baru karena biaya yang ditimbulkan dari hutang lebih sedikit dibandingkan dengan biaya yang
terjadi bila menerbitkan saham baru. Fama dan French (dalam Wijaya dan Wibawa, 2010)
menemukan bahwa investasi yang dihasilkan dari leverage memiliki informasi yang positif
tentang perusahaan di masa yang akan datang, selanjutnya berdampak positif terhadap nilai
perusahaan. Karena itu hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H2 : Keputusan pendanaan berpengaruh positif terhadap harga saham

Kinerja Keuangan dan Harga Saham

Kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu faktor yang dilihat oleh calon investor
untuk menentukan investasi saham. Bagi sebuah perusahaan, menjaga dan meningkatkan
kinerja keuangan adalah suatu keharusan agar saham tersebut tetap diminati oleh investor.
Laporan keuangan yang di terbitkan perusahaan merupakan cerminan dari kinerja keuangan
perusahaan. Informasi keuangan tersebut mempunyai fungsi sebagai sarana informasi, alat
pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik perusahaan, penggambaran terhadap
indikator keberhasilan perusahaan dan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan (Harahap, 2004).

Profitabilitas menjadi pertimbangan penting bagi investor dalam keputusan investasi.


Perusahaan yang memiliki ROA semakin besar maka semakin efektif dan efisien dalam
menggunakan keseluruhan aktivanya dalam menghasilkan laba bersih. Dan sebaliknya,
perusahaan dengan ROA yang kecil maka terlihat bahwa perusahaan tersebut tidak efektif dan
efisien dalam penggunaan aktivanya dalam menghasilkan laba bersih. Profitabilitas yang tinggi
menunjukkan prospek perusahaan yang bagus sehingga investor akan merespon positif dan
nilai perusahaan akan meningkat (Sujoko dan Soebintoro, 2007).

Hasil penelitian Jeni Jaenudin (2012) menyimpulkan bahwa ROA dan EPS berpengaruh positif
terhadap harga saham secara parsial. Kemudian Alfredo, Luh Gede, dan A.A Gede Suarjaya

5|Hal aman
Jurnal Kewirausahaan, Akuntansi dan Manajemen Volume 1 No 1

(2010) membuktikan bahwa likuiditas berpengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai
perusahaan, laverage berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, dan
profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Dan menurut penelitian
Syaiful Bahri (2018) menyatakan bahwa EPS, PER, DER tidak berpengaruh terhadap harga
saham sedangkan ROA dan ROE berpengaruh terhadap harga saham secara signifikan. Karena
itu hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H3 : Kinerja keuangan berpengaruh positif terhadap harga saham.


METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang berupa angka-angka dan analisis
menggunakan statistik (Sugiyono, 2013:7). Keputusan investasi didefinisikan sebagai
kombinasi antara aktiva yang dimiliki (assets in place) dengan pilihan investasi dimasa yang
akan datang dengan net present value positif. IOS tidak dapat diobservasi secara langsung,
sehingga dalam perhitungannya menggunakan proksi (Safitri (2014). Proksi IOS dalam
penelitian ini adalah CPA/BVA atau Ratio Capital Expenditure to Book Value of Asset.
Menurut temuan dari penelitian Safitri (2014) dalam Reineka (2017) dalam proksi IOS
berbasis investasi menunjukkan tingkat aktivitas yang tinggi.

CPA/BVA= Perolehan Aktiva Tetap Satu Tahun

Total Asset

Norpratiwi (2004) dalam (Reineka, 2017)

Keputusan pendanaan didefinisikan sebagai keputusan yang menyangkut komposisi pendanaan


yang dipilih oleh perusahaan (Hasnawati, 2005) dalam Reineka (2017). Keputusan pendanaan
dalam penelitian ini dikonfirmasikan melalui Debt to Equity Ratio (DER). Rasio ini
menunjukkan perbandingan antara pembiayaan dan pendanaan melalui hutang dengan
pendanaan melalui ekuitas.

Debt to Equity Ratio = Total Hutang

Total Ekuitas

(wijaya dan Wibawa, 2010) dalam (Reineka, 2017)

Kinerja keuangan adalah usaha formal yang telah dilakukan oleh perusahaan yang dapat
mengukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba, sehingga dapat melihat prospek,
pertumbuhan, dan potensi perkembangan baik perusahaan dengan mengandalkan sumber daya
yang ada.

ROA = Laba Bersih x 100%

Total Asset

(Safitri, 2014)

Harga saham adalah nilai nominal penutupan (closing price) dari penyertaan atau pemilikan
seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas yang berlaku secara

6|Hal aman
Jurnal Kewirausahaan, Akuntansi dan Manajemen Volume 1 No 1

regular di pasar modal di Indonesia atau harga saham perusahaan manufaktur industri barang
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada saat penutupan akhir tahun 2013 sampai
2017. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur industri barang
konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia selama periode 2013-2017. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Dalam penelitian ini
dilakukan uji asumsi klasik, uji heterokedastisitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan
uji kausalitas.

Analisis dilakukan dengan regresi linier berganda dengan menggunakan program Eviews
sebagai alat pengolahan data. Adapun persamaan regresi dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:

Y= α + β1IOS+ β2DER+ β4ROA + e, dimana y adalah harga saham, IOS merupakan eputusan
investasi, DER merupakan keputusan pendanaan, dan ROA merupakan tingkat profitabilitas.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Uji Asumsi Klasik

a) Uji Normalitas

Hasil uji normalitas menunjukan bahwa skewness (kemancungan) 0.440030 dan kurtosis
(kemancungan) 2.603314. Hasil yang diperoleh tersebut kurang dari 3 dan ini membuktikan
bahwa data yang digunakan dalam model penelitian berdistibusi normal.

b). Uji Multikoliniaritas


Berdasarkan hasil uji multikolinearitas nilai Centered VIF variabel independen adalah <10. Ini
berarti bahwa tidak terjadi mutikoliniaritas (korelasi antar variabel bebas) dalam model
penelitian. Nilai VIF dari variabel independen tersebut adalah keputusan investasi 1.481389,
keputusan pendanaan 1.447798, dan kinerja keuangan 1.155638 semuanya dibawah 10.
c). Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan uji multikoliniaritas yang telah diakukan maka diperoleh hasil prob. Chi-Square
0.845132 < 0,05 ini berarti bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
d). Uji Autokorelasi
Berdasarkan hasil regresi linier berganda, dapat dilihat bahwa nilai Durbin-Watson statistic
adalah 0.598. Nilai Durbin-Watson < 4 berarti tidak terjadi serial correlation dalam model
penelitian ini.

Uji Hipotesis
Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Berdasarkan hasil Uji Signifikansi Simultan (uji F) yang telah dilakukan maka diperoleh hasil
bahwa Prob-F adalah 0.000436. Artinya bahwa keputusan investasi, keputusan pendanaan dan
kinerja keuangan bersama- sama terbukti berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Berdasarkan hasil uji t maka diperoleh hasil bahwa prob keputusan investasi 0.7491 > 0.05.
Hal ini berarti bahwa keputusan investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham,
dan hipotesis 1 tidak terbukti. Hasil uji t keputusan pendanaan 0,4004 > 0.05. Hal ini berarti
bahwa keputusan pendanaan tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham, dan hipotesis

7|Hal aman
Jurnal Kewirausahaan, Akuntansi dan Manajemen Volume 1 No 1

2 tidak terbukti. Hasil uji t kinerja keuangan 0.0002 < 0.05. Hal ini berarti bahwa kinerja
keuangan berpengaruh signifikan terhadap harga saham, dan hipotesis 3 terbukti.
Dari hasil uji statistik di atas terlihat bahwa keputusan investasi tidak berpengaruh terhadap
harga saham. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan investasi tidak memiliki kandungan
informasi yang memadai, karena para investor atau calon investor tidak menjadikan keputusan
investasi yang dikeluarkan oleh perusahaan sebagai sinyal dalam pengambilan keputusan untuk
mempertahankan atau menjual sahamnya, sehingga tidak menimbulkan adanya pengaruh yang
signifikan terhadap harga saham.
Keputusan pendanaan juga terbukti tidak berpengaruh terhadap harga saham. Hasil
penelitianini menunjukkan bahwa keputusan pendanaan tidak memberikan pengaruh terhadap
pola pikir investor ataupun calon investor sehingga keputusan pendanaan tersebut tidak
memberikan sinyal yang akan meningkatkan harga saham.
Kinerja keuangan terbukti berpengaruh terhadap harga saham. Dengan demikian, semakin
tinggi ROA maka kinerja perusahaan dianggap semakin efektif, dan akan meningkatkan daya
tarik investor kepada perusahaan. Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan perusahaan
tersebut makin diminati investor.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari pengaruh keputusan investasi, keputusan
pendanaan dan kinerja keuangan terhadap harga saham yang dilakukan pada 17 perusahaan
manufaktur industri barang konsumsi selama periode 2013 sampai 2017, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:

1. Keputusan investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.


2. Keputusan pendanaan (DER) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
3. Kinerja keuangan (ROA) berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Dari tiga variabel
independen dalam penelitian ini IOS, DER dan ROA yang dapat memberi signal yang
memadai bagi para investor dan calon investor adalah ROA sehingga dapat mempengaruhi
pola pikir dan perilaku mereka.

Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan pada penelitian ini maka dapat disampaikan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Perusahaan sebaiknya memperhatikan jumlah hutang dan modal yang dimiliki perusahaan
karena jika jumlah hutangnya terlalu besar sedangkan modalnya kecil akan membuat
beban perusahaan nampak oleh pihak luar semakin besar dan kurang menarik bagi calon
investor.
2. Perusahaan harus selalu berusaha meningkatkan laba bersih karena calon investor ternyata
selalu menjadikannya sebagai acuan utama dalam pengambilan keputusan pembelian
saham.
3. Para peneliti berikutnya dapat menggunakan variable-variabel lainnya untuk lebih
mendalami factor-faktor apa yang mempengaruhi pergerakan harga saha

8|Hal aman
Jurnal Kewirausahaan, Akuntansi dan Manajemen Volume 1 No 1

DAFTAR PUSTAKA

Buku
Brigham, EF Dan Joel, FH. 2010. Dasar – Dasar Menejemen Keuangan, Edisi Ke-11.
Jakarta: Salemba Empat.

Darmadji, Tjipto Dan Fakhrudin, Hendy. 2012. Pasar Modal Dan Indonesia Edisi Ketiga.
Jakarta: Salemba Empat.

Fabozzi, Frank. 1999. Manajemen Investasi, Jakarta: Salemba Empat.

Fahmi, Irham. 2012. Manajemen Investasi: Teori Dan Soal Jawaban.Jakarta: Salemba Empat.

Fahmi, Irham. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.

Ghozali, Imam. 2007. Manajemen Resiko Perbankan. Semarang: BPUNDIP.

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate. Semarang: BPUNDIP.

Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi. Edisi Kedua, Jakarta: Salemba Empat.

Harahap, Sofyan Syafri. 2004. Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.

Husnan, Suad & Pudjiastuti, Enny. 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi kelima.
UPP STIM YKPN.

Husnan, Suad. 2006. Teori Dan Penerapan Keputusan Jangka Panjang.Edisi Keempat.
Yogyakarta: BPFE

Husnan, Suad. 2012. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi 6Yogyakarta.

Jogiyanto H. 2011. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Jogiyanto. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta:BPFE Yogyakarta.

Kieso, Donald E., Weygandt, Jery J., Warfield. 2010. Akuntansi Intermediate. Terjemahan
Emil Salim. Jilid I. Edisi Kesepuluh.Erlangga. Jakarta.

M. Reeve, James dkk. 2009. Pengantar Akuntansi-Adaptasi Indonesia. Salemba Empat.

M. Reeve, James dkk. 2009. Pengantar Akuntansi-Adaptasi Indonesia. Salemba Empat.

Prasetyo, Aries Heru. 2011. Valuasi Perusahaan. Jakarta: PPM.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Dan Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan


R&D). Penerbit CV. Alfabeta: Bandung
9|Hal aman
Jurnal Kewirausahaan, Akuntansi dan Manajemen Volume 1 No 1

Widio Atmojo, Sawidji. 2005. Cara Sehat Investasi Di Pasar Modal. PT.Rineka Cipta, Jakarta.

Thesis dan Disertasi


Ade Winda Septia, Ade. 2015. Pengaruh Profitabilitas, Keputusan Investasi, Keputusan
Pendanaan dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Disertasi, Universitas Negri Yogyakarta.

Chairun Nisa, Reineka. 2017. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan
Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Disertasi, Universitas Negri
Yogyakarta.

Christiani. S, Devi. 2010. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Dan Kinerja Saham
Sebelum Dan Sesudah Seasoned Equity Offerings Pada Perusahaan Manufaktur Di
BEI. Tesis. Program Magister UNUD.

Setiani, Rury. 2013. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Tingkat Suku
Bunga Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia.Disertasi, Universitas Negri Padang.

Mardiati, Umi dkk. 2012. “Pengruh Kebijakan Dividen Kebijakan Hutang Dan Propitabilitas
Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur YangTerdaptar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Periode 2005 – 2010”. Disertasi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta.
Jurnal Reset Menejemen Sains Indonesia Volume 3 No1, 2012.

Jurnal

Achmad, Safitri Lia. 2014. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan
Dividen dan Kinerja KeuanganTerhadapNilai Perusahaan pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Disertasi, STIESIA
Surabaya. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Volum 3 No. 9.

Destia, Teska. 2015. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham PTP yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia. Universitas Negri Yogyakarta.

Febianto, Alvin. 2015. “Pengaruh Return On Asset, Cuurent Ratio, Debt To Equity
Ratio, Dividen, Laba Bersih Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Harga Saham
Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index Periode 2009-2014”.
Jurnal Ekonomi Syariah.

Fenandar, G.I. 2012. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan
Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Diponegoro Journal Of Accounting

Hasnawati, S. 2005. “Implikasi Keputusan Investasi, Pendanaan Dan Dividen Terhadap Nilai
Perusahaan”. Jurnal Manajemen Usahawan Indonesia, No 9/THXXXIV.

Hermuningsih, Sri dan Wardani, Dewi 2009. “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nilai
Perusahaan Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Malaysia & Bursa Efek
Indonesia”. Jurnal Siasat Bisnis Volume 13 nomer 2.

10 | H a l a m a n
Jurnal Kewirausahaan, Akuntansi dan Manajemen Volume 1 No 1

Hidayat, Riskin. 2010. Keputusan Investasi Dan Financial Constraints. Studi Empiris Pada
Bursa Efek Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan.
https://www.duniainvestasi.com

Kumaidi, Rizky Kusuma. 2017. “Pengaruh ROA, ROE, DER, DPR Dan LDR Terhadap
Harga SahamSektor Perbankan BEI Periode 2011-2016 (Dengan Penggolongan
Kapitalisasi Kecil Dan Kapitalisasi Besar)”.Jurnal Ilmu Manajemen Volume 5
Nomer 3

Mahendra, Alfredo dkk. 2012. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap NilaiPerusahaan Pada
Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis,
dan Kewirausahawan Volum 6 no.2

Murtini, Umi. 2008. Pengaruh Kebijakan Manajemen Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Riset
Akuntansi dan Keuangan Volume 4 no 1

Nordina, Ariskha & Budiyanto. 2017. Pengaruh DER, ROA dan ROETerhadap Harga Saham
pada Perusahaan Food and Beverage.Jurnal Ilmu Riset dan Manajemen Volume 6,
Nomor 2, Februari, 2107.

Nurfadilah, Mursidah. 2011. “Analisa Pengaruh Earnings Per Share, Debt ToEquity Ratio
dan Return On Equity Terhadap Harga Saham PT. Unilever, Tbk”. Jurnal
Manajemen dan Akuntansi 12 (1).

Patriawan, Dwiatma. 2011. “Analisis Pengaruh Erning Per Share (EPS), Return On Equity
(ROE), dan Debt To Equity Ratio (DER)Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan
Wholesale And Retail Trade Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun
2006-2008. Universitas Diponegoro. Semarang.

Pujiati, Diyah dan Widanar, Erman. 2009. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai
Perusahaan Keputusan Keuangan Sebagai VariabelIntervening. Jurnal Ekonomi Bisnis
dan Akuntansi Ventura Volume 12 no 1 .

Sujoko dan Ugi Soebantoro. 2007. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Laverage, Faktor
Intern dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai Persahaan. Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan Volume 9 no 1

Sukirni, Dwi. 2012. Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen


dan Kebijakan Hutang Analisis Terhadap Nilai Perusahaan. Disertasi, Universitas
Negri Semarang.

Susilo, Bambang. 2009. Pasar Modal, Mekanisme Perdagangan Saham, Analisis


Sekuritas, Dan Strategi Investasi Dan BEI. Cetakan Pertama UPPSTIM YKPN

Suwarjono. 2002. Akuntansi Pengantar, Proses Penciptaan Data, Pendekatan Sistem. Edisi
Ketiga. Yogyakarta: BPFE Artikel Ilmiah Mahasiswa 2014.

Tandelilin, Eduardus. 2011. Analisis Investasi Dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta: BPFE

11 | H a l a m a n
Jurnal Kewirausahaan, Akuntansi dan Manajemen Volume 1 No 1

Wahyudi, dan H.P Pawestri. 2006. Implikasi Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai
Perusahaan: Dengan Keputusan Keuangan Sebagai Variabel Intervening. Simposium
Nasional Akuntansi 9 Padang

Wangarry, Andreas R. dkk. 2015. “Pengaruh tingkat ROI, NPM, dan DERterhadap harga
saham perbankan DI Bursa Efek Indonesia (BEI)”.Jurnal EMBA: Jurnal Riset
Ekonomi, Manajemen, Bisnis DanAkuntansi

Wijaya, R.L.P. dan B.A.Wibawa. 2010. Pengaruh Keputusan INvestasi, Keputusan


Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Simposium Nasional
Akuntansi 13 Purwokerto

www.idx.co.id
www.sahamok.co.id

12 | H a l a m a n

Anda mungkin juga menyukai