Anda di halaman 1dari 22

INDEKS HARGA SAHAM

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen investasi dan pasar modal
yang diampu oleh Bapak Shalehuddin.

Disusun Oleh:

Novita Sari (20383022093)

Sofi Eviyanti (20383022111)

Uswatun Hasanah (20383022156)

Zaitun Najah (20383022160)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA

2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah
studi Manajemen investasi dan pasar modal dengan judul “Indeks Harga Saham” tepat
pada waktunya. Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada ;

1. Bapak Shalehuddin selaku dosen mata kuliah Manajemen SDI. Berkat


tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan kami yang
berkaitan dengan topik yang diberikan.
2. Orang tua yang telah memberikan semangat serta dukungan kepada
kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dalam
waktu yang tepat.
3. Kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang sudah
membantu melancarkan pembuatan makalah ini .

Dan kami menyadari di dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan, sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun, untuk
perbaikan penulisan makalah selanjutnya.

Pamekasan, 20 Mei 2022

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii

BAB I ............................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah............................................................................................ 2

C. Tujuan Makalah ............................................................................................... 2

BAB II .......................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3

A. INDEKS HARGA SAHAM............................................................................. 3

B.JENIS INDEK HARGA SAHAM DAN METODE PERHITUNGANNYA .. 6

BAB III ....................................................................................................................... 18

PENUTUP .................................................................................................................. 18

A. Kesimpulan ..................................................................................................... 18

B. Saran ............................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 19

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indek harga saham adalah indikator yang menunjukkan pergerakan harga
saham. Indek harga saham merupakan tren pasar yaitu menggambarkan kondisi
pasar suatu saat apakah pasar sedang aktif atau lesu (Darmadi Tjiptono dan
Fakhruddin Hendy, 2011). Dengan demikian, indek harga saham
menggambarkan kinerja saham baik individual maupun komulatif (kinerja
pasar), sehingga dapat diketahui kontek yang terjadi, bagaimana sesungguhnya
perilaku invetor dan saluran dana secara makro lewat mekanisme pasar modal.

Indek harga saham merupakan satu parameter yang dijadikan rujukan investor,
analis, bahkan masyarakat awam sekalipun. Hampir banyak kejadian baik
yerkait ekonomi maupun non ekonomi selalu dikaitkan dengan indek harga
saham. Anda masih ingat tentunya, ketika Indonesia di landa krisis ekonomi,
krisis ekonomi global dan kejadian politik penting (suksesi nasional misalnya)
juga dikaitkan denga indek harga saham. Bahkan, ketika krisis ekonomi global
yang mana harga saham mengalami penurunan yang secara akumulatif secara
terus menerus, pemerintah melakukan tindakan termasuk Bursa Efek Indonesia
mensuspensi perdagangan efek di bursa efek Indonesia.

indek harga saham menunjukkan infrastruktur yang ada dalam memberikan


fasilitas trading. Semakin modern mekanisme yang disediakan maka akan
memberikan kenyamanan, keamanan, kecepatan dan kemudahan transaksi akan
meningkatkan volume trading. Hal itu, dapat mendongkrak indek harga saham.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Indek harga saham ?
2. Apa saja Jenis indek harga saham dan metode perhitungannya?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian Indek harga saham ?
2. Untuk mengetahui Jenis indek harga saham dan metode perhitungannya?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. INDEKS HARGA SAHAM

Indek harga saham merupakan satu parameter yang dijadikan rujukan


investor, analis, bahkan masyarakat awam sekalipun. Hampir banyak kejadian
baik yerkait ekonomi maupun non ekonomi selalu dikaitkan dengan indek
harga saham. Anda masih ingat tentunya, ketika Indonesia di landa krisis
ekonomi, krisis ekonomi global dan kejadian politik penting (suksesi nasional
misalnya) juga dikaitkan denga indek harga saham. Bahkan, ketika krisis
ekonomi global yang mana harga saham mengalami penurunan yang secara
akumulatif secara terus menerus, pemerintah melakukan tindakan termasuk
Bursa Efek Indonesia mensuspensi perdagangan efek di bursa efek Indonesia.
Itu salah satunya juga mempertahankan Indek Harga Saham yang merupakan
parameter ekonomi nasional.

Indek harga saham adalah indikator yang menunjukkan pergerakan harga


saham. Indek harga saham merupakan tren pasar yaitu menggambarkan kondisi
pasar suatu saat apakah pasar sedang aktif atau lesu (Darmadi Tjiptono dan
Fakhruddin Hendy, 2011). Dengan demikian, indek harga saham
menggambarkan kinerja saham baik individual maupun komulatif (kinerja
pasar), sehingga dapat diketahui kontek yang terjadi, bagaimana sesungguhnya
perilaku invetor dan saluran dana secara makro lewat mekanisme pasar modal.

Pasar modal memberikan signal geliat ekonomi, karena disitu terjadi flow of
capital yang merupakan bahan penting dalam kebutuhan pertumbuhan dan

3
gradasi ekonomi. Berapa banyak sektor riil yang membutuhkan suntikan dana
dan berapa banyak investor ingin mengejar capital gains. Disitulah peran pasar
modal bekerja. Sementar indek harga saham merupakan representasi dari
pergerakan capital flow dan gairah pasar yang didalan mencerminkan
keuntungan dan kerugian trading oleh investor (capital gains/loss).
Paling tidak indek harga saham merupakan salah satu parameter ekonomi
makro, karena indek harga saham indeks harga saham merupakan indikator
utama yang menggambarkan pergerakan harga saham.
Fungsi index harga saham, antara lain:
a. Sebagai indikator trend pasar
b. ebagai indikator tingkat keuntungan
c. Sebagai tolok ukur (benchmark) kinerja suatu portofolio
d. Memfasilitasi pembentukan portofolio dengan strategi pasif
e. Berkembangnya produk derivatif
f. Menunjukkan kualifikasi dan kinerja emiten
g. Menunjukkan kepercayaan investor dalam dan luar
h. Menggambarkan arah capital folw di suatu negara
i. Bergairahnya sumber pendanaan eksternal dengan cost of
capital rendah.

Struktur yang membentuk atau mempengaruhi indek harga saham paling tidak
meliputi:

1. Indek harga saham sangat ditentukan oleh harga saham yang listing
di bursa efek. Sementara, harga saham sangat ditentukan
kepercayaan investor baik investor domestik maupun asing. Dengan
demikian, indek harga saham mencerminkan makro ekonomi,
karena kepercayaan investor, yang berarti adanya potensi aliran
dana masuk (capital infow) yang itu semua akan meningkatkan
kemampuan sumber dana dalam suatu negara guna menggerakkan

4
sektor keuangan dan sektor riil. Kondisi seperti itu. akan
memperlancar dan meningkatkan pendapatan dan daya beli
masyarakat. Begitu pula sebaliknya. jika harga saham terdapat
kecenderungan menurun, sudah barang pasti indek harga saham
juga akan menurun, berarti terjadi sentimen pasar akibat
kepercayaan investor menunun Penurunan investor disini, bisa jadi
memunculkan capital out flow (investor asing melepas sahami, hal
itu berimplikasi pada penurunan dana investasi dalam suatu negara
2. Indek harga saham yang merupakan representasi kepercayaan
investor sangat ditentukan oleh kondisi ekonomi satu negara. Kasus
sebagaimana tersebut diatas menunjukkan, ketika kondisi ekonomi
reses Imisalnya, Krisis Eropa dan kondisi ekonomi Amerika Serikat
masih menjadi sentimen utama pasar) Kondisi tersebut berdampak
pada harga saham di luar negeri, tak terkecuali Bursa Efek
Indonesia. Stabilitas ekonomi suatu negara, akan meningkatkan
kepercayaan investor, sehingga memberikan peluang untuk
melakukan portofolio investasi dengan return yang optimal. Indek
harga saham juga mencerminkan kondisi iklim ekonomi politik
suatu negara ini terkait dengan pola kebijakan pemerintah dalam
menjamin keamanan dan kenyamanan investasi. Kebijakan
pemerintah yang kurang memberikan peluang investasi tumbuh,
ataupun ekonomi biaya tinggi thight cost) cenderung
3. dihindari investor, kurang memberikan jaminan penyelesaian
sengketa transaksi dan tidak mencerminkan keadilan adalah kondisi
yang dihindari investor.
4. Indek harga saham juga mencerminkan keamanan suatu negara.
Contoh riil adalah Indonesia saat kisaran Tahun 1998-2001, yang
mana, saat itu banyak terjadi capital out flow. Saat itu, investor
iterutama investor asing) melakukan wait and see dalam trading,

5
sehingga harga saham cenderung turun, bahkan beberapa kali Bursa
Efek harus melakukan suspensi perdagangan untuk melindungi
investor yang memegang efek
5. Indek harga saham mencerminkan profesionalis dan integritas para
pelaku pasar serta penegakan etika profesi di pasar modal suatu
negara
6. Indek harga saham menunjukkan infrastruktur yang ada dalam
memberikan fasilitas trading. Semakin modern mekanisme yang
disediakan maka akan memberikan kenyamanan, keamanan,
kecepatan dan kemudahan transaksi akan meningkatkan volume
trading. Hal itu, dapat mendongkrak indek harga saham.1

B. JENIS INDEK HARGA SAHAM DAN METODE PERHITUNGANNYA


Dimuka sudah dijelaskan bahwa indek harga saham merupakan indikator
kinerja ekonomi makro, juga merupakan indikator kinerja saham baik secara
individual maupun akumulatif. Untuk itu, dalam rangka analisis maka indek
harga saham dikelompkokan atas:

1. Indeks Saham Individial


Indeks Harga Saham Individual (individual stock price index)
merupakan indek yang menggunakan indek harga masing-masing saham
terhadap harga dasarnya. Indek harga saham individual berfungsi untuk
mengukur kinerja kerja suatu sahamn tertentu. Indeks ini untuk pertama
kalinya ditentukan sebesar 100%, dengan dasar harga pertama kalinya yaitu
harga perdana.

Untuk menentukan atau mengukur indek harga saham individual dapat


menggunakan formula:

1
Dr.Norhadi,SE,M.si,akt “pasar modal” 2013 yogyakarta hal 183-185

6
𝑝𝑠
SI = 𝑝
𝑏𝑎𝑠𝑒

SI = Stock individual index (indeks individual saham)


𝑝𝑠 = Harga pasar saham
𝑝𝑏𝑎𝑠𝑒 = Harga dasar saham (stock Base Prince)

Rumus sebagaimana tersebut diatas menunjukkan bahwa indeks individual


saham sangat dipengaruhi oleh harga pasar saham yang bersangkutan. Naik
dan turunnya indek suatu saham ditentukan oleh tingkat penawaran
permintaan saham bersangkutan, yang pada akhirnya akan menentukan
harga harian saham bersangkutan. Sementara, base price (harga dasar) suatu
saham adalah harga pada waktu pertama kali ditentukan yaitu harga
perdananya. itulah sebabnya indeks individual saham (SI) pada awalnya
adalah 100%.
Contoh;
PT.Namytha pada saat IPO ternyat harga sahamnya (harga saham perdana)
sebesar Rp. 950. Setelah berjalannya waktu, harga pasar saham namytha
(NMTHY) naik menjadi sebesar Rp. 1250. Tentukan indeks saham
individual saham NMTHY.
Penyelesaian;
𝑝𝑏𝑎𝑠𝑒 = Rp. 950
𝑝𝑠 = Rp. 1250
𝑅𝑝.1250
𝑆𝐼 = = 0.147,06 atau 147,05 %
𝑅𝑝.950
Disamping terjadi kenaikan, indek harga saham juga bisa terjadi penurunan
basis poin tertentu. Sering kita mendengar indeks individual suatu saham
berada dibawah 100%. Itu maksudnya, suatu indek saham individual

7
mengalami kenaikan dan penurunan. Harga dasar yang dijadikan sebagai
pijakan untuk menentukan indek harga saham, juga dapat mengalami
perubahan. Perubahan harga dasar dapat terjadi manakala terdapat
perubahan harga teoritis saham sebagai akibat adanya corporate action,
seperti rights issue, stock split, saham bonus, dividen saham, warrant
redemption, dan sebagainya.

2. Indek Harga Saham Sektoral

Indeks Harga Saham Sektoral (sectoral stock price index) merupakan


indek yang menggunakan semua saham yang termasuk dalam masing-
masing sektor, misalnya sektor keuangan, pertambangan, pertanian,
manufaktur, konstruksi, dan lain-lain.

Di Bursa Efek Indonesia, indek harga saham sektoral terbagi kedalam


sembilan sektor, antara lain;

a. Sektor pertanian
b. Sektor pertambangan
c. Sektor industri dasar
d. Sektor aneka industry
e. Sektor konsumsi
f. Sektor property
g. Sektor infrastruktur
h. Sektor keuangan
i. Sektor perdagangan dan jasa sektor manufaktur

Untuk menentukan indek harga saham sektoral, sama dengan menentukan


indek harga saham gabungan, perbedaanya adalah saham-saham yang
diperhitungkan atau yang masuk dalam rumus adalah harga saham pada
sektor tertentu.

8
3. Indek Harga Saham Gabungan
Indeks harga saham gabungan (composite stock price index CSPI)
merupakan suatu nilai yang untuk mengukur kinerja kerja saham yang
tercatat di suatu bursa efek. Indeks harga saham gabungan ini ada yang
dikeluarkan oleh bursa efek yang bersangkutan secara resmi dan ada yang
dikeluarkan oleh institusi swasta tertentu, seperti media massa keuangan,
institusi keuangan dan lain-lain. Makna gabungan (composite) disini berarti
kinerja saham yang dimasukkan dalam hitungan jumlah sahamnya lebih
dari satu, ada yang 20 saham, 30 saham, 40 saham, 45 saham dan bahkan
seluruh saham yang tercatat pada bursa efek tersebut. Saham saham yang
akan digunakan untuk menghitung indeks dipilih dan indeks diberi suatu
nama sebagai pengenal misalnya LQ45.

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑟(𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑥 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟)


IHSG = x 100
(𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑥 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑑𝑎𝑛𝑎)

Ada dua metode perhitungan indeks harga saham gabungan yang umum
yaitu:
1. Metode rata-rata (averege method)
2. Metode rata-rata tertimbang (weighted average method)

1. Menentukan indeks harga saham dengan metode average


Dimuka telah dibahas tentang indeks harga saham individual dan
indeks harga saham sektoral dan indeks harga saham gabungan
dengan pola sederhana, yang mana, keduanya merupakan salah satu
parameter kinerja saham. Jika indek harga saham gabungan
sederhana yang melibatkan volatilias harga saham, mengandung
kelemahan, karena tidak memperhitungkan peran masing-masing

9
2
dalam memberi kontribusi terhadap valotilitas pasar. Faktanya
menunjukkan bahwa masing-masing saham ternyata memiliki
kontribusi berbeda, sehingga tidak fair manakala semua saham
diberlalukan sama. Karena itu, itu metode penentuan indek harga
saham metode rata-rata dianggap sebagai metode yang mampu
memperbaiki.
Metode rata-rata (average method) menggunakan metode dimana
harga pasar saham-saham yang masuk dalam indeks tersebut
dijumlah kemudian dibagi dengan suatu faktor pembagi tertentu.
Rumus indeks harga saham gabungan dengan metode rata-rata
adalah:
IHSG = ∑ 𝑃𝑆
Divisior
IHSG = Indeks harga saham gabungan
𝑃𝑆 = harga pasar saham
Divisior = satu nilai pembagi

Divisor ini merupakan suatu faktor pembagi, dimana faktor


pembagi ini harus dapat beradaptasi terhadap perubahan harga
saham teoritis karena aksi emiten, seperti rights issue, stock split,
pembayaran dividen, dan lain-lain (Robert Ang, 1995). Untuk
mencari dividor digunakan rumus:
Divisior = ∑ 𝑃𝑏𝑎𝑠𝑒
𝑃𝑏𝑎𝑠𝑒 = harga dasar saham

2
Haugen, R., A., 1997, “modern nvestmen theory”, Prentice-Hall, Inc., New Jersey.

10
Divisor merupakan total dari seluruh harga dasar (base price)
saham-saham yang tergabung dalam indeks yang bersangkutan.
IHSG ditentukan sebesar 100% pada suatu tanggal tertentu, tanggal
tersebut hari dasar perhitungan indeks 9Robert Ang, 1995).

2. Menentukan indeks harga saham metode weighted average


methode
Selain metode average, perhitungan harga saham dapat dilakukan
dengan rata-rata tertimbang (weighted average methode). Ini
merupakan koreksi atas metode sederhana, dalam perhitungan
sederhana dianggap semua saham memiliki peran sama dalam
mempengaruhi pasar (Sawidji, Widoatmodjo, 2005). Untuk itu,
metode lain untuk menghitung indek harga saham lebih mendalam
dilakukan dengan menambahkan bobot dalam perhitungan indeks.
Pembobotan yang dilakukan dalam perhitungan indeks pada
umumnya adalah jumlah saham yang dikeluarkan (Robert
Ang, 1995). Logika pembobotan dilakukan dengan memperhatikan
peran harga saham dalam menentukan indek.
Ada dua ahli yang mengemukakan metode perhitungan indeks
secara tertimbang yaitu: (1) metode Pasche; dan (2) Metode
Laspeyres
1. Metode Pasche
Metode Pasche merupakan koreksi perhitungan indeks harga
saham dari metode sederhana. Pasche, menentukan bahwa
jumlah saham yang dikeluarkan (saham beredar) oleh emiten
yang bersangkutan pada saat perhitungan indeks akan
memberikan hitungan yang lebih mencerminkan keadaan yang
sebenarnya, sebab banyak saham yang dikeluarkan (outstanding
shares) sangat berpengaruh terhadap likuiditas suatu saham

11
(Frobert Ang, 1995). Suatu saham yang likuid akan memberikan
pengaruh besar terhadap pasar bursa efek secara keseluruhan.
Untuk menentukan indek harga saham dengan mengacu pada
kaidah Pasche, digunakan rumus:

∑(𝑃𝑆 𝑋 𝑆𝑆 )
IHSG = ∑(𝑃
𝑏𝑎𝑠𝑒 𝑋 𝑆𝑆 )

IHSG = indeks harga pasar gabungan


𝑃𝑆 = harga pasar saham
𝑆𝑆 = jumlah saham yang dikeluarkan (outstanding shares)
𝑃 𝑏𝑎𝑠𝑒 = harga dasar saham
Dalam rumus Pasche tersebut diatas (P, x S) merupakan rumus
dari market capitalization (kapitalisasi pasar), jadi disini
merupakan jumlah dari kapitalisasi pasar seluruh saham yang
tergabung dalam indeks yang bersangkutan. Sedangkan (P, x S)
merupakan rumus dari Base Value (nilai dasar) jadi disini berarti
jumlah Base seluruh base value dari saham-saham yang
tergabung dalam indeks yang bersangkutan. Jadi rumus Paasche
ini memperbandingkan kapitalisasi pasar seluruh saham dengan
nilai dasar seluruh saham yang tergantung dalam suatu indeks.
Dalam, hal ini makin besar kapitalisasi suatu saham, akan
memberikan pengaruh yang sangat besar jika terjadi perubahan
harga pada saham yang bersangkutan.
Contoh;
Anggap saja, terdapat 2 saham yang diperdagangkan yaitu saham
Bank BNI (BBNI) dan saham Telkom (TLKM). Misalnya,
tanggal 29 Oktober 2010 ditetapkan sebagai hari dasar. Harga
pasar penutupan saham BBNI Pada tanggal 29
Oktober 2010 adalah Rp 1.870 per saham. Dan saham BLKM

12
adalah Rp 1.100 per saham. Jumlah saham yang diterbitkan
(outstanding shares) untuk BBNI adalah 5.440.200.000 saham,
sedangkan saham TLKM sebanyak 28.400.000 lembar. Jika pada
hari bursa berikutnya saham BBNI naik Rp 600 per saham,
sedangkan saham TLKM tidak terubah? Bagaimana jika
sebaliknya saham TLKM naik Rp 700 per saham sedangkan
sama BBNI tidak berubah ? Hitunglah indek harga saham
gabungan?.
Penyelesaian;
Mencari base price pada Base Day (tanggal,29 okt 2010)
Keterangan BBNI TLKM
𝑃𝑆 Rp 1.870 Rp 1.100
𝑆𝑆 5.440.200.000 28.400.000
𝑃 𝑏𝑎𝑠𝑒 Rp 1.870 Rp 1.100
Perhatikan bahwa pada hari dasar ini, harga dasar ditentukan
sama dengan harga pasar.
𝑅𝑝.1.870 × 5.440.000 +𝑅𝑝.1.100 ×28.400.000
IHSG = 𝑅𝑝.1.870 × 5.440.200.000 +𝑅𝑝.1.100 ×28.400.000 = 100 %

Hari bursa berikutnya sesudah hari dasar :


Skenario I;
Keterangan BBNI TLKM
𝑃𝑆 Rp 2.470 Rp 1.100
𝑆𝑆 5.440.200.000 28.400.000
𝑃 𝑏𝑎𝑠𝑒 Rp 1.870 Rp 1.100
Perhatikan bahwa harga dasar tidak mengalami perubahan, harga
dasar akan berubah jika ada aksi emiten seperti rights, stock split,
dan lain-lain.
𝑅𝑝.2.470 × 5.440.200.000 +𝑅𝑝.1.100 ×28.400.000
IHSG = 𝑅𝑝.1.870 × 5.440.200.000 +𝑅𝑝.1.100 ×28.400.000 = 131,987 %

13
Jadi ada kenaikan IHSG sebesar 31,987 point

Skenario II ;
Keterangan BBNI TLKM
𝑃𝑆 Rp 1.870 Rp 1.800
𝑆𝑆 5.440.200.000 28.400.000
𝑃 𝑏𝑎𝑠𝑒 Rp 1.870 Rp 1.100

𝑅𝑝.1.870 × 5.440.200.000 +𝑅𝑝.1.800 ×28.400.000


IHSG = 𝑅𝑝.1.870 × 5.440.200.000 +𝑅𝑝.1.100 ×28.400.000 = 100,195 %

Jadi ada kenaikan IHSG sebesar 0,195 point.


2. Metode Laspayres
Metode lain selain Pasche adalah Laspayres dalam menentukan
indek harga saham. Perbedaan antara Pasche dan Laspayres
adalah bahwa dalam metode Pasche diasumsikan jumlah saham
antara hari dasar dan tidak hari dasar tidak berubah. Sementara
Pasche berubah selamanya atau bertambah jika terdapat
pengeluaran saham baru. Rumus menentukan indek harga saham
dengan menggunakan model Laspayres dengan rumus:

∑(𝑃𝑆 𝑋 𝑆𝑜 )
IHSG = ∑(𝑃
𝑏𝑎𝑠𝑒 𝑋 𝑆𝑜 )

IHSG = indeks harga pasar gabungan


𝑃𝑆 = harga pasar saham
𝑆𝑆 = jumlah saham yang dikeluarkan pada hari dasar
𝑃 𝑏𝑎𝑠𝑒 = harga dasar saham

14
Pendekatan lain yang digunakan dengan menggabungkan kedua
metode tersebut adalah:
1. Pendekatan drobish
2. Pendekatan Irving Fisher
Menurut Drobish, rata-rata dari kedua metode tersebut
merupakan pendekatan yang terbaik. Adapun rumus untuk
menentukan indek harga saham dengan mengacu pada model
Drobish adalah:
𝐼𝐻𝑆𝐺𝑝𝑎𝑎𝑠𝑐ℎ𝑒 + 𝐼𝐻𝑆𝐺 𝑙𝑒𝑝𝑒𝑦𝑒𝑟𝑠
IHSG = 2

Sedangkan menurut Irving Fisher, akar kuadrat dari perkalian


kedua metode tersebut merupakan pendekatan terbaik. Rumus
untuk menentukan indek harga saham dengan mengacu pada
Fisher adalah:
IHSG = √𝐼𝐻𝑆𝐺𝑃𝑎𝑎𝑠𝑐ℎ𝑒 + 𝐼𝐻𝑆𝐺𝑙𝑎𝑝𝑒𝑦𝑒𝑟𝑠

4. Indek Harga Saham Lq-45


Indeks LQ-45 adalah indeks yang terdiri atas 45 saham pilihan dengan
mengacu pada dua variabel, yaitu likuiditas perdagangan dan kapitalisasi
pasar. LQ-45 akan dikoreksi setiap 3 bulan sekali, sehingga terdapat
kemungkinan saham yang terkoreksi (ada saham baru masuk kategori LQ-
45 dan ada saham yang keluar dari LQ-45).
Indeks LQ-45 merupakan indeks yang diperkenalkan oleh BEJ mulai
tanggal 24 Febuari 1997 dan dengan hari dasar tanggal 13 Juli 1994. Indeks
ini meliputi 45 jenis saham yang harus memenuhi kriteria yang ditentukan
dan indeks LQ-45 ini akan ditinjau setiap tiga bulan sekali untuk mengecek
saham-saham yang termasuk didalam LQ-45 masih relevan atau tidak
dengan kriteria yang ditentukan (Robert Ang, 1995). Adapun kriteria
tersebut, antara lain:

15
a. Saham tersebut berada di top 95 % dari total rata-rata tahunan nilai
transaksi saham dipasar regular
b. Berada di top 90 % dari rata-rata tahunan kapitalitas pasar
c. Tercatat di BEI minimum 30 hari bursa

Jika lolos seleksi tahap pertama, maka dilanjutkan dengan tahap berikutnya.
Tahap ke-2 menyangkut kriteria sebagai berikut:

a. Merupakan urutan tertinggi yang mewakili sektornya dalam


klasifikasi industri-BEI (JASICA)
b. Memiliki porsi yang sama dengan sektor-sektor lain
c. Merupakan urutan tertinggi berdasarkan frekuensi transaksi.
Indeks LQ-45 ini menggunakan metode rata-rata tertimbang (weighted
average) dengan rumus Paasche. Jadi indeks LQ-45 akan mencakup saham-
saham dengan kapitalitas pasar tinggi dan likuiditas yang tinggi serta
mewakili masing-masing sektor industrinya.

5. Indek Harga Saham Syari'ah


Indeks Syariah (Jakarta Islamic Index) adalah indek yang terdiri atas 30
saham yang mengakomodasi syarat investasi dalam Islam atau indeks yang
berdasarkan syari'ah Islam (Darmadji Tjiptono dan Fakhruddin
Henry, 2011). Indek harga saham syari'ah (Jakarta Islamic Index) dimulai
sejak Juli 2000. Saham-saham yang masuk indeks syari'ah merupakan
emiten yang kegiatan usahannya tidak bertentangan dengan syari'ah dengan
kualifikasi antara lain:
a. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau
perdagangan yang dilarang

16
b. Usaha lembaga keuangan konvessional (ribawi) termasuk
perbankan dan asuransi syari'ah
c. Usaha yang memproduksi, mendistribvusi serta memperdagangkan
makanan dan minuman yang tergolong haram

Usaha yang memproduksi, mendistribusi dan/atau memperdagangkan


barang-barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.3

3
Dr.Norhadi,SE,M.si,akt “pasar modal” 2013 yogyakarta hal 185-186

17
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Indek harga saham adalah indikator yang menunjukkan pergerakan harga
saham. Indek harga saham merupakan tren pasar yaitu menggambarkan kondisi
pasar suatu saat apakah pasar sedang aktif atau lesu (Darmadi Tjiptono dan
Fakhruddin Hendy, 2011). Dengan demikian, indek harga saham
menggambarkan kinerja saham baik individual maupun komulatif
Indek harga saham yang merupakan representasi kepercayaan investor sangat
ditentukan oleh kondisi ekonomi satu negara. Indek harga saham juga
mencerminkan keamanan suatu negara. Contoh riil adalah Indonesia saat
kisaran Tahun 1998-2001, yang mana, saat itu banyak terjadi capital out flow.
Saat itu, investor iterutama investor asing) melakukan wait and see dalam
trading, sehingga harga saham cenderung turun, bahkan beberapa kali Bursa
Efek harus melakukan suspensi perdagangan untuk melindungi investor yang
memegang efek

B. Saran
Dari banyak penjelasan diatas saran dari penulis sebaiknya pembaca juga
memiliki referensi yang lain supaya pembaca paham tentang isi dari makalah
ini karena dalam penjelasan banyak menggunakan bahasa asing dan bahasa
istilah.

18
DAFTAR PUSTAKA

Haugen, R., A., 1997, “modern nvestmen theory”, Prentice-Hall, Inc., New Jersey.

Harianto, F., dan sudomo, 1998, “peranhglat dan teknik analisis investasi di pasar
modal indonesia, PT BEJ, jakarta

Hadi Nor, Dr, SE, M.si, akt, 2013, “Acuan teoritis dan praktis investasi di instrumen
keuangan pasar modal” yogyakarta

19

Anda mungkin juga menyukai