Anda di halaman 1dari 16

PAPER

ANALISIS INVESTASI & MANAJEMEN PORTOFOLIO

PASAR MODAL YANG EFISIEN

Kelompok 1:

1. Addhien Hudi U. 1920111934


2. Bayu Widowratsongko 2020165589
3. Yaumil Izzati 2020165596
4. Maulidiah Annisa 2020165597
5. Maghfira Difanda Arifin 2020165598
6. Meikke Debby Dikajati 2020165644
7. Muhammad Irfan Ashadi 2020165646
8. Mohammad Rudy Hermawan 2020165691
9. Hanif Maulana Mabruri 2020165692

PROGRAM STUDI SARJANA AKUNTANSI


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
SURABAYA
2020
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
anugrah-Nya penulisan paper ini dapat terselesaikan dengan baik. Tidak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya
penulisan paper ini hingga bisa tersusun dengan baik.
        Paper ini kami susun berdasarkan pengetahuan yang kami peroleh dari
beberapa buku dan media elektronik dengan harapan orang yang membaca dapat
memahami tentang investasi dan pasar modal.
Akhirnya, kami  menyadari bahwa penulisan paper ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan paper ini.

Surabaya, November 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................ iii
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................. 1
BAB 2 : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pasar Modal yang Efisien............................................... 2
2.1.1 Pengertian Pasar Modal Efisien.............................................. 2
2.1.2 Syarat-Syarat Umum Pasar Modal Efisien.............................. 2
2.2 Karakteristik Pasar Efisien............................................................... 3
2.2.1 Tiga Bentuk Pasar Modal yang Efisien................................... 3
2.3 Mengapa Pasar Modal yang Efisien................................................. 4
2.3.1 Konsep Dasar Hipotesis Pasar Efisien.................................... 4
2.3.2 Syarat-Syarat Umum Untuk Terciptanya Suatu
Pasar Modal Efisien................................................................ 5
2.3.2.1 Disclousure................................................................. 5
2.3.2.2 Pasar Dalam Keadaan Seimbang................................ 5
2.4 Bentuk-Bentuk Pasar Modal yang Efisien....................................... 6
2.5 Pengujian Efisiensi Pasar Modal...................................................... 6
BAB 3 : PENUTUP
3.1 Kesimpulan....................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 11

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan pasar modal di Indonesia mengalami peningkatan yang
sangat pesatterutama setelah pemerintahan melakukan berbagai regulasi di bidang
keuangan dan perbankkan termasuk pasar modal. Para pelaku di pasar modal telah
menyadari bahwa perdagangan efek dapat memberikan return yang cukup baik
bagi mereka, dan sekaligusmemberikan konsribusi yang besar bagi perkembangan
perekonomian negara kita.
Aktivitas pasar modal yang merupakan salah satu potensi perekonomian
nasional,memiliki peranan yang penting dalam menumbuh kembangkan
perekonomian nasional.Dukungan sektor swasta menjadi kekuatan nasional
sebagai dinamisator aktivitas perekonomian nasional demikian pun di Indonesia,
ternyata pasar modal masih didominasioleh pemodal asing. Idealnya, dalam pasar
modal perlu ada keseimbangan antara pemodalasing dengan pemodal lokal.
Pasar modal sama seperti pasar pada umumnya, yaitu tempat bertemunya
antara penjual dan pembeli. Di pasar modal, yang diperjualbelikan adalah modal
berupa hak pemilikan perusahaan dan surat pernyataan hutang perusahaan.
Pembeli modal adalahindividu atau organisasi/lembaga yang bersedia
menyisihkan kelebihan dananya untukmelakukan kegiatan yang menghasilkan
pendapatan melalui pasar modal, sedangkan penjual modal adalah perusahaan
yang memerlukan modal atau tambahan modal untuk keperluan usahanya

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka permasalahan yang akan
dikaji adalah :
1. Apa pengertian pasar modal yang efisien?
2. Bagaimana karakteristik pasar modal yang efisien?
3. Mengapa pasar modal yang efisien?
4. Bagaimana bentuk-bentuk pasar modal yang efisien?
5. Bagaimana pengujian efisiensi pasar modal?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang hendak dicapai
adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian dari pasar modal yang efisien.
2. Untuk mengetahui karakteristik pasar modal yang efisien.
3. Untuk mengetahui mengapa pasar modal yang efisien.
4. Untuk mengetahui bentuk-bentuk pasar modal yang efisien.
5. Untuk mengetahui pengujian efisiensi pasar modal.

1
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pasar Modal yang Efisien


2.1.1 Pengertian Pasar Modal Efisien

Secara formal, pasar modal yang efisien didefinisikan sebagai pasar yang
harga sekuritas-sekuritasnya telah mencerminkan semua informasi yang relevan
(Husnan, 2009 : 260). Semakin cepat informasi baku tercermin dari harga
sekuritas, semakin efisien pasar modal tersebut. Dengan demikian akan sangat
sulit atau bahkan hampir tidak mungkin bagi para pemodal untuk memperoleh
tingkat keuntungan di atas normal secara konsisten dengan melakukan transaksi
perdagangan di bursa efek. Efisiensi dalam artian ini sering juga disebut sebagai
efisiensi internasional.

Weston dan Copeland (1997 : 107) mendefinisikan pasar modal yang


efisien sebagai berikut : “A security market is said to be efficient if the price
instancously and fully refflects all relevant available information.” Sedangkan
Fama (1970, dalam Jogiyanto, 2008 : 503) mendefinisikan pasar yang efisien
adalah “suatu pasar sekuritas dikatakan efisien jika harga-harga sekuritas
mencerminkan secara penuh informasi yang tersedia.”

Jadi, semua informasi yang diketahui bukan saja mengacu kepada


informasi yang lalu, tetapi juga informasi saat ini yang diterima oleh orang umum
(seperti laporan keuangan, dividen, dan pecahan saham).
2.1.2 Syarat-Syarat Umum Pasar Modal Efisien

Menurut Fahmi dan Yovi Lavianti Hadi (2009 : 83), bahwa syarat-syarat
umum yang harus dipenuhi bagi terciptanya suatu pasar modal yang efisien adalah
sebagai berikut:

a. Disclousure
Disclousure adalah berbagai informasi pengetahuan dan perkiraan
direfleksikan atau tergambarkan secara akurat dalam harga-harga pasar
tersebut, dimana berbagai pihak mengetahui sebab musabab naik turunnya
harga tersebut dari berbagai perolehan informasi baik dari sisi fundamental
dan teknikal analisis. Dan data-data tersebut dapat diperoleh tanpa ada
batas dan biaya dengan waktu yang cepat akurat serta dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
b. Pasar dalam keadaan seimbang
Pasar berada dalam keadaan seimbang seperti usaha-usaha untuk
memasukkan informasi baru. Dengan demikian, terserapnya informasi
baru terebut ke pasaran akan menghasilkan nilai instrinsik saham. Kondisi
pasar yang seimbang, memungkinkan terciptanya equilibrium pasar (EqP).
c. Kondisi pasar berlangsung secara bebas

2
Kondisi pasar berlangsung secara bebas adalah dimana tidak ada
seorangpun yang bisa mempengaruhi kondisi harga di pasar, berbagai
pihak memperoleh informasi yang sama, dan tidak ada saling interverensi.

3
4

2.2 Karakteristik Pasar Efisien


Menurut kualifikasi pada pasar modal efisien, efisiensi pasar
menunjukkan suatu tingkatan. Tingkatan-tingkatan karakteristik suatu
pasar efisien juga akan bervariasi dari suatu pasar modal ke pasar modal
yang lain.
Berikut adalah beberapa karakteristik pasar modal efisien secara umum :
1. Harga saham akan merefleksikan secara tepat dan akurat terhadap semua
bentuk informasi baru.
2. Harga saham bersifat random, jadi harga tidak mengikuti beberapa
kecenderungan dan informasi masa lalu dan tidak digunakan untuk
menentukan kecenderungan harga.
3. Saham-saham yang menguntungkan (profitable) tidak mudah untuk
diprediksi. Jadi, para analis dan investor mempunyai kesiapan informasi
penting dalam menentukan harga saham. Di samping itu mereka tidak
menggunakan informasi publikasi untuk memprediksi return atau profit dari
pasar modal

2.2.1 Tiga Bentuk Pasar Modal Yang Efisien


Fama (1970) mengklasifikasikan bentuk pasar yang efisien ke dalam
tiga efficient market hypothesis (EMH), yaitu:
1. Weak from efficiency (Efisiensi Pasar Bentuk Lemah)
Keadaan dimana harga-harga mencerminkan semua informasi yang ada
pada catatan harga di waktu yang  lalu. Efisiensi Pasar Bentuk Lemah (weak
form) Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika harga surat berharga
saat ini betul-betul menggambarkan seluruh informasi yang terkandung dalam
harga-harga surat berharga di masa-masa lalu. Informasi masa lalu merupakan
informasi yang sudah terjadi. Jika pasar efisien dalam bentuk lemah, maka
nilai-nilai masa lalu tidak dapat dipergunakan untuk memprediksi harga
sekarang.  Ini berarti bahwa untuk pasar yang efisien dalam bentuk
lemah  investor tidak dapat menggunakan informasi masa lalu untuk
mendapatkan abnormal return.
2. Semi strong efficiency (Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat)
Keadaan dimana harga-harga bukan hanya mencerminkan harga di waktu
yang lalu, tetapi juga semua informasi yang di publikasikan. Informasi tersebut
antara lain:
 Pengumuman laba dan deviden
 Perkiraan laba perusahaan
 Perubahan akuntansi
 Merger dan akuisisi
 Stock split
3. Strong efficiency (Efisiensi Pasar Bentuk Kua)
Keadaan di mana harga tidak hanya mencerminkan semua informasi
yang dipublikasikan, tetapi juga informasi yang bisa di peroleh dari analisis
fundamental tentang perusahaan dan perekonomian.
Pentingnya efisien pasar yaitu :
5

a. Jika pasar efisien, para manajer perusahaan akan memperbaiki kinerja


perusahaannya.
b. Pasar efisien digunakan untuk memperoleh biaya modal.
c. Jika pasar efisien, lembaga keuangan tidak akan khawatir tentang harga
saham.
d. Pada dasar efisien, biaya iklan untuk saham baru relatif kecil
e. Pada pasar efisien, para manajer tidak dapat memanipulasi teknik data
akuntansi atau prosedur untuk memberi gambaran perusahaan yang
berbeda.
f. Dipasar efisien, para investor siap direfleksikan pada harga saham.

Efficiency Market Hypothesis dari Haugen (2001) menjelaskan bahwa


ada empat ciri atau karakteristik yang mendasari suatu pasar modal
efisien. Pertama, harga sekuritas bertindak secara cepat (quickly) dan tepat
(accurately) apabila investor menerima informasi baru yang relevan. Kedua,
perubahan hasil (return) saham yang diharapkan dari waktu ke waktu
dihubungkan dengan tingkat bunga bebas risiko dan perubahan tingkat risiko
premium atas sekuritas bersangkutan. Ketiga, investor tidak dapat
membedakan antara investasi yang menguntungkan dengan investasi yang
tidak menguntungkan untuk waktu yang akan datang dengan hanya berdasar
pada ciri investasi saat ini dan waktu lalu. Keempat, apabila dipisahkan antara
kelompok investor yang ahli (sophisticated investors) dan kelompok investor
yang tidak ahli (unsophisticated investors), maka tidak dapat terlihat perbedaan
secara nyata antara prestasi kedua kelompok investor tersebut. Berikut
merupakan gambaran reaksi pasar efisien dan tidak efisien (inefficient market)
terhadap kenaikan harga saham (good news)

2.3 Mengapa Pasar Modal Yang Efisien


Pasar dikatakan efisien karena harga-harga sekuritas bukan
mencerminkan harga-harga diwaktu yang lalu, melainkan semua informasi
yang dipublikasikan. Semakin harga sekuritas mencerminkan semua
informasi yang ada, maka pasar dikatakan semakin efisien. Namun dalam
prakteknya masih sulit untuk menciptakan pasar yang benar-benar efisien.
Hal ini dikarenakan banyak kondisi-kondisi yang menyebabkan pasar
efisien tersingkir, seperti terdapat beberapa orang yang dapat
mengendalikan harga suatu sekuritas sehingga dapat dengan mudah
memperoleh abnormal return. Oleh karena itu, pemerintah telah berusaha
membantu untuk menjadikan pasar menjadi lebih efisien selangkah demi
selangkah. Misalnya dengan membuat aturan pelarangan terhadap orang
yang dapat mempengaruhi harga sekuritas atau insider trading.

2.3.1 Konsep Dasar Hipotesis Pasar Efisien


Hipotesis pasar efisien ini dimulai dari pandangan Friedman (1953)
yang mengemukakan pernyataan “Prices are right, there is no free lunch”.
Lalu diikuti dengan pendapat berikutnya oleh Samuelson (1965) dan
Mandelbrot (1966) yang membuktikan bahwa harga sekuritas bergerak
secara acak dan return yang diperoleh tidak dapat diprediksi. Sehingga,
Fama (1970) mengatakan pasar yang efisien adalah pasar dimana tidak
6

seorang pun, baik investor individu maupun investor institusi akan


memperoleh return tidak normal, setelah disesuaikan dengan risiko dan
dengan menggunakan strategi perdagangan yang ada. Hal ini berarti
bahwa harga-harga yang terbentuk di pasar merupakan cerminan dari
informasi yang ada.
Dalam mengetahui pemahaman terhadap hipotesis pasar efisien, kita
harus memusatkan perhatian terhadap informasi yang ada dan yang
mempengaruhi kondisi pasar. Menurut Haugen (2001), informasi dapat
dibagi menjadi 3 kelompok yaitu:
1. Informasi harga saham masa lalu
2. Semua informasi publik
3. Semua informasi yang ada termasuk informasi orang dalam.
Namun, Jones (1998) membagi informasi menjadi 2 kelompok yang berbeda
yaitu:
1. Informasi yang sudah diketahui
Informasi ini meliputi 2 bagian yaitu informasi masa lalu seperti laba tahun
lalu dan informasi saat ini tetapi masih akan dilakukan seperti rencana
perusahaan untuk melakukan stock spilt.
2. Informasi yang masih memerlukan dugaan
Contoh dari informasi ini adalah jika banyak investor yang percaya bahwa
suku bunga akan mengalami penurunan maka harga-harga akan
mencerminkan kepercayaan ini sebelum penurunan terjadi.

2.3.2 Syarat-syarat umum untuk terciptanya suatu pasar modal efisien


2.3.2.1 Disclousure
Disclousure adalah berbagai informasi pengetahuan dan
perkiraan direfleksikan atau tergambarkan secara akurat dalam harga-
harga pasar tersebut, dimana berbagai pihak mengetahui sebab musabab
naik turunnya harga tersebut dari berbagai perolehan informasi baik dari
sisi fundamental dan teknikal analisis. Dan data-data tersebut dapat
diperoleh tanpa ada batas dan biaya dengan waktu yang cepat akurat serta
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
2.3.2.2 Pasar dalam keadaan seimbang
Pasar berada dalam keadaan seimbang seperti usaha-usaha untuk
memasukkan informasi baru. Dengan demikian, terserapnya informasi
baru terebut ke pasaran akan menghasilkan nilai instrinsik saham.
Kondisi pasar yang seimbang, memungkinkan terciptanya equilibrium
pasar (EqP).
Kondisi pasar berlangsung secara bebas adalah dimana tidak ada
seorangpun yang bisa mempengaruhi kondisi harga di pasar, berbagai
pihak memperoleh informasi yang sama, dan tidak ada saling interverensi.
Sedangkan Ahmad Rodomi dan Otherman Yong (2002) berpendapat ada
beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk terciptanya pasar modal yang efisien
sebagai berikut:
a. Harga saham harus bebas untuk turun dan naik. Hal ini berarti tidak ada
seorang pun yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham.
b. Tidak ada monopoli dalam pasar. Hal ini berarti para investor bebas untuk
masuk atau keluar dari pasar.
7

c. Harus ada syarat menghendaki perusahaan yang menyingkapkan informasi


tentang dirinya. Peraturan harus diadakan supaya setiap perusahaan
menyingkapkan informasi masing-masing kepada orang banyak.
d. Biaya untuk mendapatkan informasi adalah pada tahap minimum dan
informasi itu harus diterima oleh investor pada waktu yang sama.
e. Informasi tersebut adalah dalam bentuk random dan tidak bergantung
antara satu sama lain.
f. Investor-investor bertindak cepat terhadap informasi baru.
2.4 Bentuk-Bentuk Pasar Modal Yang Efisien
Bentuk pasar modal yang efisien berkaitan dengan semua informasi yang
relevan. Fama (1970) mengklasifikasikan informasi menjadi tiga tipe, yaitu
 Perubahan harga di waktu lalu (past price changes);
 Informasi yang tersedia kepada publik (public information); dan
 Informasi tersedia baik kepada publik maupun tidak (public and private
information).
Oleh karena itu, ada tiga bentuk pasar modal yang efisien, yaitu:
1. Efisiensi bentuk yang lemah (weak form efficiency)
Pasar modal yang efisien dalam bentuk lemah (weak form)
menyatakan bahwa keadaan dimana harga saham mencerminkan semua
informasi yang ada pada catatan harga di waktu lalu. Dalam keadaan seperti
ini, berarti tidak seorang investor pun mendapat keuntungan di atas normal
(abnormal return), dengan mempelajari gerakan harga-harga sekuritas
historis untuk memprediksi gerakan dan arah harga sekuritas pada periode
yang akan datang. Karena gerakan harga sekuritas tersebut bersifat acak
(random walk), sehingga sangat sulit memprediksi arah perubahan harga
periode yang akan datang.
2. Efisiensi bentuk setengah kuat (semi strong form efficiency)
Pasar modal yang efisien dalam bentuk setengah kuat (semi strong
form) menyatakan bahwa keadaan dimana harga-harga bukan hanya
mencerminkan harga-harga di waktu yang lalu, tetapi semua informasi yang
dipublikasikan. Informasi publik akan tercermin ke dalam harga saham secara
cepat dan tidak bias. Hal ini berarti para investor tidak akan dapat
memperoleh keuntungan di atas normal (abnormal return), dengan membeli
saham atas adar suatu publikasi.
3. Efisiensi bentuk kuat (strong form efficiency).
Pasar modal yang efisien dalam bentuk kuat (strong form)
menyatakan bahwa semua informasi yang relevan yang tersedia tercermin
dalam harga saham. Jadi, baik informasi yang telah dipublikasikan maupun
yang belum dipublikasikan (private information) akan tercermin dalam harga
saham. Dalam keadaan seperti ini tidak seorang investor pun dapat
memperoleh abnormal return (excess return) dengan menggunakan informasi
apapun

2.5 Pengujian Efisiensi Pasar Modal


Menurut Dyckman dan Morse (1986) pengujian pasar efisien dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu pengujian berbasis informasi non-akuntansi
dan pengujian berbasis informasi akuntansi. Pengujian berbasis informasi non-
akuntansi didasarkan pada ketiga bentuk pasar efisien menurut Fama (1970) dan
8

beberapa variasi yang masih berkaitan dengan aspek non-akuntansi. Sedangkan


pengujian berbasis informasi akuntansi tidak mengikuti bentuk pasar efisien yang
ada.
Ringkasan dari pengujian pasar efisien yang pernah ada atas informasi non-
akuntansi dan informasi akuntansi ditunjukkan dalam Tabel 2.1 berikut.
Sebagaimana dapat dilihat dalam Tabel 2.1, penelitian yang mencoba untuk
menguji keberadaan pasar efisien sudah banyak dilakukan dengan berbagai
macam pendekatan. Namun demikian, beberapa hal penting perlu mendapat
perhatian.
Morse dan Dale sepertinya sepakat bahwa pasar modal di Amerika Serikat,
setidaknya sampai dengan periode tahun 1980-an, masih tergolong ke dalam pasar
efisien bentuk lemah. Salah satu bukti yang mendukung hipotesis tersebut adalah
dari beberapa penelitian yang mencoba untuk menggunakan berbagai macam
strategi perdagangan, misalnya dengan pendekatan hubungan return serial, filter
rules atau putaran return (cycle returns), tidak ada yang mampu menghasilkan
abnormal return. Pada pengujian bentuk efisiensi semi-kuat, ada kecenderungan
bahwa hasil yang diperoleh kurang meyakinkan dan kadang-kadang tidak jelas.
Misalnya, nampaknya abnormal return jangka panjang dapat diperoleh setelah
informasi tentang suatu peristiwa menjadi tersedia di pasar dan abnormal return
juga terkait dengan sifat pasar dan sifat atau karakteristik khusus perusahaan.
Namun demikian, Morse dan Dale (1986) menyatakan bahwa apakah abnormal
return yang diperoleh merupakan fungsi dari kesalahan dalam model harga atau
oleh sebab lain masih belum jelas.
Terkait dengan hasil pengujian pasar bentuk kuat, ada keyakinan bahwa peran
dari informasi privat dalam menyumbang pasar efisien semakin tidak jelas. Dalam
hal ini ada tanda-tanda bahwa ‘orang dalam’ (insiders) memiliki informasi yang
tidak sepenuhnya tercermin dalam pergerakan harga sekuritas. Harga yang
terbentuk di pasar sepertinya konsisten dengan anggapan bahwa penggunaan
informasi dari orang dalam jauh sebelum adanya pengumuman resmi. Artinya,
investor melakukan aksi jual-beli sekuritas sebelum informasi yang terkait dengan
sekuritas tersebut dipublikasikan (diumumkan).

Tabel 2.1
Ringkasan Pengujian Pasar Efisien Berdasarkan pada Jenis Informasi
No Jenis Informasi Dasar Pengujian
.
1 Informasi Non- A. . Efficiency Based Market Tests
Akuntansi 1. Weak Form-Efficiency
1. Serial Correlation Tests
2. Filter Rule Tests
3. Cyclical Tests
2. Semi-Strong Form Efficiency
1. Stock Splits
2. Block Trades
3. Dividend Announcement
4. Macroeconomic Factors
5. Exchange Market Information and
Characteristics
9

6. Firm Size and Year-End Tax Effects


7. Second-Hand Information
3. Strong Form Efficiency
1. Tests of Mutual Fund Performance
2. Trading By Insiders
3. Using Price Changes and Trading
Volume to Mak Inferences About the
Use of Private Information

B. Tests of Price Variances and


Overreaction to Information
C. Arbitrage Opportunities
D. Takeovers and Mergers
Using Experimental Market to test for
Market Efficiency
2 Informasi Akuntansi A. Test of Returns Following Accounting
Announ- cements
1. Use of the Earnings Number
2. Use of Other Information in the
Accounting Report
B. Trading Strategies based on P/E
Ratios
C. Changes in Accounting Policies
1. Mandatory Accounting Changes for
Increased Disclosure
2. Mandatory Changes Constraining
Accounting Principle Choice
Discretionary Accounting Changes
Sumber: Morse dan Dale 1986: 27-67
Beberapa hasil penelitian terdahulu yang mencoba menguji efisiensi,
baik itu bentuk lemah, semi-kuat, maupun kuat, menunjukkan tidak
adanya konsistensi. Levy (1996) menyajikan ringkasan penelitian
terdahulu terhadap hipotesis pasar efisien. Tabel 2 menyajikan beberapa
pengujian pasar efisien yang dirangkum oleh Levy (1996). Pada Tabel 2.2
nampak jelas adanya penelitian yang menemukan bukti dan tidak
menemukan bukti adanya pasar efisien bervariasi.
Tabel 2.
Rangkuman Hasil Penelitian Empiris Pengujian Pasar efisien
Peneliti Tahun Sekuritas Hasil Komentar
Panel A: Pengujian Efisiensi Bentuk Lemah
Fama dan 1966 Saham US Ada Menguji strategi perdagangan teknikal
Blume dan menemukan tidak ada abnormal
profit
Solnik 1973 Saham di 9 Ada Menggunakan korelasi serial dan
negara menemukan tidak ada strategi investasi
yang menguntungkan.
Merton 1980 Saham US Tidak Perubahan dalam varian kadang-
10

kadang dapat diprediksi dengan data


masa lalu.
French 1980 Saham US Tidak Menemukan efek akhir pekan (week-end
effect)
Keim 1983 Saham US Tidak Menemukan efek Januari (January effect).
Gultekin dan 1983 Pasar Inter- Tidak Menemukan bentuk musiman (seasonal
Gultekin nasional patterns).
Jaffe dan 1980 Pasar Inter- Tidak Menemukan bentuk musiman (seasonal
Westerfield nasional patterns).
Lehmann 1990 Saham US tidak Menemukan adanya efek balikan
(refersal effect).
Panel A: Pengujian Efisiensi Bentuk Semi Kuat
Roll 1984 Orange juice Tidak Tidak efisien karena batasan pertukaran
future /Ada (exchange limits), bila tidk ada batasan
pasarnya efisien.
Dodd 1981 Saham USA Ada Tidak ada abnormal profit setelah adanya
pengumuman penggabungan (merger)
Seyhun 1986 Saham USA Ada Orang dalam tidak dapat memperoleh
laba dari informasi publik tentang
perdagangan orang dalam.
Fama dan 1992 Saham USA Tidak Investor memperoleh keuntungan dari
French informasi tentang ukuran perusahaan dan
rasio buku terhadap pasar (book-to-
market ratio).
Panel A: Pengujian Efisiensi Bentuk Kuat
Jaffe 1974 Insiders Tidak Insiders dapat memperoleh keuntungan
Henriksson 1984 Mutual funds Ada Sebelum dikurangi biaya fee, tetapi
setelah biaya-biaya yang lain, mutual
funds memperoleh keuntungan sekitar
rata-rata.
Seyhun 1986 Inseders Tidak Insiders dapat memperoleh keuntungan
Ippolito 1989 Mutual funds Tidak Sebelum dikurangi biaya fee, tetapi
setelah biaya-biaya yang lain, mutual
funds memperoleh keuntungan sedikit di
atas rata-rata.
Sumber: Levy 1996: 426-433
Keterangan:
Kesimpulan penelitian “Tidak” berarti bahwa pengujian yang
dilakukan tidak menemukan adanya abnormal return, sedangkan
kesimpulan “Ada” berarti pengujian yang dilakukan menemukan adanya
abnormal return. Hasil pengujian yang disajikan dalam Tabel 2.2 di atas
merupakan sebagian dari yang dilaporkan oleh Levy (1996).
Jika bentuk kuat teori pasar efisien memang benar-benar ada, orang
dalam (insiders) seharusnya tidak mampu untuk memperoleh abnormal
returns dengan menggunakan strategi perdagangan yang ada. Bukti yang
ditunjukkan dalam Tabel 2.2 tersebut sangat jelas dan meyakinkan, bahwa
insiders (tetapi bukan manajer reksa dana atau mutual funds) dapat
memperoleh abnormal profits, sehingga kita dapat menyimpulkan bahwa
bentuk kuat teori pasar efisien tidak terdukung. Tetapi perlu diingat
kembali bahwa adalah tidak diperkenankan atau melanggar hukum untuk
melakukan transaksi atau perdagangan dengan menggunakan informasi
11

orang dalam. Walaupun demikian, jelas kiranya di sini bahwa dalam


kasus-kasus tertentu dimana peneliti mampu untuk mendapatkan informasi
tentang keterlibatan orang dalam (insiders) atau setidak-tidaknya
informasi dari orang dalam dapat diperoleh, maka seseorang masih
memiliki kesempatan untuk memperoleh abnormal returns.
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pasar dikatakan efisien karena harga-harga sekuritas bukan mencerminkan


harga-harga diwaktu yang lalu, melainkan semua informasi yang dipublikasikan.
Semakin harga sekuritas mencerminkan semua informasi yang ada, maka pasar
dikatakan semakin efisien Hal ini berarti bahwa harga-harga yang terbentuk di
pasar merupakan cerminan dari informasi yang ada.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi bagi terciptanya suatu pasar modal
yang efisien adalah (1) disclousure artinya informasi tergambarkan secara akurat
dalam harga pasar tersebut dan berbagai pihak mengetahui sebab – sebab naik
turunnya harga tersebut baik dari sisi fundamental maupun teknikal analisis, (2)
pasar dalam keadaan seimbang yang memungkinkan terciptanya equilibrium
pasar, dan (3) kondisi pasar berlangsung secara bebas artinya tidak ada
seorangpun yang bisa mempengaruhi kondisi harga di pasar, berbagai pihak
memperoleh informasi yang sama, dan tidak ada slaing intervensi.

12
DAFTAR PUSTAKA
Fahmi., Irham & Hadi, Y.L. 2009. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Teori
dan Soal Jawab. Bandung: Penerbit Erlangga
Fama, E.F. 1970. Efficient Capital Market : A Review of Theory and Empirical
Works. Journal of Finance, May
Husnan & Suad. 2009. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi
Keempat. Yogyakarta : UPP STIM YKPN
Jogiyanto. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta : BPFE
Sujana, I Nyoman. 2017. Pasar Modal Yang Efisien. Jurnal Pendidikan Ekonomi,
Vol.5 No.2. Singaraja. Universitas Pendidikan Ganesha
Weston, J. Fred dan Copeland, Thomas E. 1997. Manajemen Keuangan. Edisi
Kesembilan. Alih Bahasa : A. Jaka Wasana dan Kibrandoko. Jakarta :
Bina Rupa Aksara

13

Anda mungkin juga menyukai