Anda di halaman 1dari 19

Bambang Suryono

ETIKA BISNIS DAN


PROFESI

PERTEMUAN 1

KONTRAK KULIAH DAN


PENGANTAR ETIKA

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA SURABAYA


2020
KONTRAK PERKULIAHAN
Semesterl Gasal Tahun Akademik 2020/2021

ETIKA BISNIS DAN PROFESI


(MPB 302b /2 SKS)
Jenjang Program Diploma Tiga

Dosen : Drs Bambang Suryono.,S.H.,M.Ak.,Ak


Jadwal Konsultasi : Sesuai perjanjian
No. Telepon : (031) 5947505, 5947840.
Kantor : Ruang Sekretariat PT Graha Widya Bhakti
Standar Kompetensi
(Tujuan Pembelajaran) : Setelah mengikuti matakuliah ini diharapkan mahasiswa dapat: (1)
memiliki pengetahuan yang memadai tentang etika bisnis dan
profesi, (2) memiliki kesadaran etis dalam suatu pengambilan
keputusan ekonomi, (3) melakukan tindakan yang bermakna dan
inspiratif bagi perkembangan profesi dan masyarakat.
Manfaat Mata Kuliah:

Outcome Pembelajaran (Kompetensi Soft Skill)

Diharapkan peserta didik menemukan hikmah suatu proses kehidupan yang berlangsung
dalam suatu sistem yang luas sehingga berkembang suatu pribadi yang toleran,
bertenggang rasa, mencintai sesamanya, pribadi yang tawadhu’, hatinya tercerahkan,
tidak gampang tergoda untuk melakukan tindakan-tindakan yang menyimpang, berintuisi
kuat dan terdorong untuk melakukan tindakan yang bermakna.

A. Deskripsi Mata Kuliah:

Keberadaan matakuliah ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan etika,


kesadaran etis dan perilaku ber etika. Peningkatan ini diharapkan akan berimplikasi pada
meningkatnya kemampuan dalam pengambilan keputusan etis. Suatu pengambilan
keputusan etis tidak hanya melibatkan rasionalitas saja, tetapi juga emosi dan intuisi.
Untuk meningkatkan pengetahuan etika, materi meliputi berbagai spektrum pemikiran
dalam etika, deskripsi etika bisnis dan profesi, isu-isu etis dalam profesi, serta
implementasi dan perkembangannya dalam realitas praktik profesi akuntansi dan bisnis.
Sementara untuk meningkatkan kesadaran dan perilaku etis, materi diperkaya dengan
mendeskripsikan secara refleksif yaitu sebagai pengungkapan suatu fenomena kehidupan
yang melibatkan nilai-nilai diri, pengalaman hidup dan norma suatu fenomena kehidupan
di alam semesta.
B. Organisasi Mata Kuliah:
Organisasi mata kuliah ini terdiri atas:
(1) Pengantar Etika
(2) Aspek pokok bisnis dan etika bisnis
(3) Etika Profesi dan bisnis sebagai profesi luhur
(4) Etos Bisnis dan pendekatan kepada stakeholders
(5) Etika utilitarisme dalam bisnis
(6) Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
(7) Etika Dalam bisnis Internasional
(8) Good Corporate governance.
(9) Korupsi dan anti korupsi
(10) Kode Etik Profesi Akuntan Indonesia
(11) Kasus – kasus etika bisnis dan profesi

C. Strategi Pembelajaran:
Mata kuliah ini menggunakan metode ceramah, diskusi, dan pembahasan pertanyaan dasar
diskusi terhadap kasus etika bisnis & profesi akuntansi

D. Tugas-Tugas:
Tugas Mandiri
Mahasiswa secara individu membahas dan menyelesaikan beberapa pertanyaan maupun
kasus baik yang ada di buku teks referensi mata kuliah maupun kasus nyata yang terjadi di
perusahaan dan instansi pemerintah.

Tugas Kelompok
Membahas kasus kasus yang telah disediakan sesuai dengan kasus yang menjadi tugas
masing masing kelompok

Masing-masing individu harus mempersiapkan beberapa hal berikut:


- Membaca materi perkuliahan di rumah..
- Mapping rerangka konseptual.

Kriteria Penilaian:
Pedoman Penilaian:
1. Nilai Ujian Tengah Semester (UTS) = 30%
2. Nilai Ujian Akhir Semester (UAS) = 35%
3. Aktivitas Kelas = 35%
Keterangan:
 Nilai diberikan dalam angka mutlak dengan interval 0-100.
 Aktifitas kelas adalah keaktifan mahasiswa di dalam kelas (diskusi, pemberian ide/pendapat,
penyelesaian tugas-tugas, penulisan paper, quiz, dan lain-lain).
 Mahasiswa hanya boleh mengikuti UAS jika tingkat kehadiran (presensi) dalam mengikuti
kuliah minimal 75%.
Jadwal Kuliah:

METODE KEGIATAN
PERTE MATERI
BAHAN WAKTU PEMBELA LUAR
MUAN (KEGIATAN DALAM KELAS)
JARAN KELAS

1 Penjelasan Kontrak Perkuliahan


Pengantar Etika
a. Pengertian Etika Silabus; Keraf
b. Pengertian Moral dan moralitas bab 1 dan 2 x 50’ Contextual Tugas 1 :
c. Peran dan manfaat etika Bertens bab 2 instruction (mandiri)
d. Teori Etika
- Utilitarisme
- Deontologi
- Teori Hak
- Teori Keutamaan

2 Membahas tugas 1
Aspek Pokok Bisnis dan Etika
Bisnis
a. Aspek Pokok Bisnis
- Sudut pandang ekonomi
- Sudut pandang moral Contextual
- Sudut pandang hukum 2 x 50’ instruction
- Tolok ukur aspek pokok Bertens bab1 ; Tugas 2 :
bisnis Keraf bab 4 (mandiri)
b. Pengertian Etika Bisnis Discussion
c. Faktor sejarah dan budaya dalam
etika bisnis
- Kebudayaan Yunani kuno
- Agama Islam
- Agama Kristen
- Kebudayaan Jawa
d. Prinsip Etika Bisnis

3 Membahas tugas 2
Etika Profesi dan Bisnis sebagai Contextual
profesi luhur instruction Tugas 3
a. Etika Profesi Keraf bab 2 & (mandiri)
- Penegertian profesi 2 x 50’ cooperative
- Ciri ciri profesi learning
- Prinsip Etika Profesi
b. Bisnis sebagai profesi luhur Discussion
- Pandangan praktis realistis
- Pandangan ideal
METODE KEGIATAN
PERTE MATERI
BAHAN WAKTU PEMBELA LUAR
MUAN (KEGIATAN DALAM KELAS)
JARAN KELAS

4 Membahas tugas 3
Etos Bisnis dan pendekatan kepada
stakeholders
a. Etos bisnis
b. Relativitas Moral dalam bisnis
c. Pendekatan kepada Contextual
stakeholders instruction Tugas 4
-Pelanggan Keraf bab 4 ; 2 x 50’ & (mandiri)
-Pemasok Silalahi bab 4 cooperative
-Pemilik dan pemberi modal learning
-Pemerintah lokal dan nasional Discussion
-Kelompok politik
-Masyarakat secara
keseluruhan
- Pesaing
- Kreditur

5 Membahas tugas 4
Etika utilitarisme dalam bisnis
a. Kriteria dan Prinsip Etika Contextual
Utilitarianisme instruction&
b. Nilai Positip etika 2 x 50’ cooperative Tugas 5
utilitarianisme Keraf bab 5 learning (mandiri)
c. Utilitarianisme sebagai proses Discussion
dan sebagai standar penilaian
d. Analisis keuntungan dan
kerugian
e. Kelemahan etika
utilitarianisme
6 Membahas tugas 5
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
a. Tanggung jawab legal dan Contextual
tanggung jawab moral instruction Belajar
perusahaan Bertens bab 9 & Mandiri
b. Tanggung jawab ekonomis dan 2 x 50’ cooperative
tanggung jawab sosial learning
c. Kinerja Sosial Perusahaan Discussion
Materi kuliah
7 Riview pertemuan 1 s/d 6 ; Kuis pertemuan 1
s/d 6
UJIAN TENGAH SEMESTER
METODE KEGIATAN
PERTE MATERI
BAHAN WAKTU PEMBELA LUAR
MUAN (KEGIATAN DALAM KELAS)
JARAN KELAS

8 Etika Dalam bisnis Internasional


a. Norma moral umum pada taraf
internasional Contextual Tugas 6
b. Masalah”dumping” dalam instruction& (mandiri)
bisnis intenasional Bertens , bab cooperative
c. Aspek etis dari koporasi 11 learning
nultinasional 2 x 50’ Discussion
d. Masalah korupsi pada taraf
internasional

9 Membahas tugas 6
Good Corporate governance
a. Latar belakang munculnya Contextual Tugas 7
GCG instruction& (mandiri)
b. Pengertian GCG cooperative
c. Prisip GCG Agoes dan learning
d. Manfaat GCG Ardana bab5 2 x 50’ Discussion
e. GCG dan hukum perseroan di
Indonesia
f. Oraganisasi khusus dalam
penerapan GCG
g. GCG dalam BUMN
h. GCG dan Pengawasan Pasar
Modal
i. GCG Perbankan Indonesia

10 Membahas tugas 7
Korupsi dan anti korupsi
a. Pengertian Korupsi Contextual Tugas 8
b. Tinjauan sosiologis korupsi instruction& (mandiri)
c. Kerugian dan ciri ciri praktik Karni, bab 5 2 x 50’ cooperative
korupsi learning
d. Sebab terjadinya korupsi Discussion
-Faktor sosiologis
-Faktor politik yuridis dan
budaya
-Teori GONE
METODE KEGIATAN
PERTE MATERI
BAHAN WAKTU PEMBELA LUAR
MUAN (KEGIATAN DALAM KELAS)
JARAN KELAS

11 Membahas tugas 8
Kode Etik Profesi Akuntan
Indonesia Contextual Tugas 9
a. Profesi Akuntan Agoes dan instruction& (kelompok)
b. Organisasi Ikatan Akuntan Ardana bab 7 2 x 50’ cooperative
Indonesia learning
c. Profesi Akuntan dalam sorotan Discussion
d. Struktur Etika Ikatan Akuntan
Indonesia

12 Presentasi kelompok
Kasus – kasus etika bisnis dan
profesi
a. Pepsi Cola Product Philipines Silalahi, bab 8 2 x 50’ Discussion
Inc.
b. Chrysler-Speedometer yang tak
tersambung
c. Optifast
d. Aerlingus Holidays
e. Pico Korea

13 Presentasi kelompok
Kasus – kasus etika bisnis dan
profesi
f. Joe Camel Silalahi, bab 8 2 x 50’ Discussion
g. Zurich Insurance Company
h. Ing.C.Olivetti & Company
i. Meubel Fero Bueros
j. PT Bata Industri
14 Review materi 8 s/d 13, kuis
UJIAN AKHIR SEMESTER

Kesepakatan Tambahan:
1.Mahasiswa diharuskan hadir tepat pada waktunya, toleransi keterlambatan hanya diberi
paling lama 15 menit.

2.Mahasiswa diwajibkan menghadiri perkuliahan minimal 75% dari kuliah efektif,


mahasiswa yang hadir kurang dari jumlah tersebut tidak diperkenankan mengikuti ujian.
3.Mahasiswa harus menyiapkan materi presentasi dan bahan pertanyaan serta aktif
berdiskusi dalam kelas.

4.Mahasiswa diwajibkan untuk mengumpulkan semua tugas yang diberi dalam kuliah.
Apabila ada tugas yang tidak dikerjakan dan dikumpulkan, mahasiswa akan dikurangi
nilai aktivitas kelasnya.

5.Selama perkuliahan berlangsung, mahasiswa dilarang:


a.Mengobrol
b.Merokok
c.Menghidupkan PONSEL dan mengganggu jalannya perkuliahan.

Referensi:
1. Agoes Sukrisno dan Ardana Cenik I (2009).Etika Bisnis dan Profesi Tantangan
Membangun Manusia Seutuhnya, Penerbit Slemba Empat, Jakarta
2. Bertens,K (2000). Pengantar Etika Bisnis. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
3. Karni,Soejono (2000).Auditing ,Audit khusus & Audit Forensik Dalam Praktik. Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta
4. Keraf,Sonny A (1998).Etika Bisnis Tuntutan dan relevansinya. Penerbit Kanisus
Yogyakarta
5. Silalahi,Amin Gabriel (2003).Strategi Etika Bisnis dan Studi Kasus, Penerbit
Citramedia,Sidoarjo.

Surabaya, 12 September 2020

Pengampu MK Wakil Mahasiswa

BAMBANG SURYONO _____________________


BAB 1

PENGANTAR ETIKA

Deskrippsi Bab ini membahas tentang Pengertian Etika,moral dan moralitas ,peran
dan manfaat etika serta berbagai teori etika.

Kompetensi Mahasiswa mampu menjelaskan etika moralitas , manfaat etika serta teori
Dasar
etika.

Pengertian Kata Etika berasal dari kata Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari
Etika
kebiasaan" adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau
kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika
mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk,
dan tanggung jawab.
Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan
sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis
dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika merupakan suatu ilmu
yakni ilmu tentang adat istiadat yang baik. Sebagai suatu ilmu, objek dari
etika adalah tingkah laku manusia.
Bentuk jamaknya ta etha.sebagai bentuk jamak dari ethos, ta etha berarti
adat-kebiasaan atau pola pikir yang dianut oleh sekelompok orang atau
yang disebut masyarakat atau pola tindakan yang dijunjung tinggi dan
dipertahankan oleh masyarakat tersebut. Etika adalah ta etha atau adat-
kebiasaan, yang baik dipertahankan, dijunjung tinggi, dan diwariskan
secara turun temurun. Etika berkaitan dengan nilai, norma, dan moral. Di
dalam Dictionary of Sosciology and Related Sciences dikemukakan bahwa
nilai adalah kemampuan yang dipercayai dan pada suatu benda untuk
memuaskan manusia. Jadi nilai itu hakikatnya adalah sifat atau kualitas
yang melekat pada suatu objek, bukan objek itu sendiri.

Di dalam nilai itu sendiri terkandung cita-cita, harapan-harapan, dambaan-


dambaan dan keharusan. Menurut tinggi rendahnya, nilai-nilai dapat
2
Bab 1 Pengantar Etika

dikelompokkan dalam empat tingkatan yaitu:


1. Nilai-nilai kenikmatan
Dalam tingkatan ini terdapat deretan nilai-nilai yang mengenakkan dan
tidak mengenakkan yang menyebabkan orang senang atau menderita tidak
enak.
2. Nilai-nilai kehidupan
Dalam tingkatan ini terdapatlah nilai-nilai yang penting bagi kehidupan
misalnya kesehatan, kesegaran jasmani, dan kesejahteraan umum.
3. Nilai-nilai kejiwaan
Dalam tingkat ini terdapat nilai-nilai kejiwaan yang sama sekali tidak
tergantung dari keadaan jasmani maupun lingkungan. Misalnya nilai
keindahan, kebenaran maupun lingkungan.
4. Nilai-nilai kerohanian
Dalam tingkat ini terdapatlah modalitas nilai dari yang suci dan tidak suci.
Misalnya nilai-nilai pribadi. Ada empat macam nilai-nilai kerohanian,
yaitu:
a. Nilai kebenaran yang bersumber pada akal (ratio, budi, cipta) manusia.
b. Nilai keindahan atau nilai estetis, yang bersumber pada perasaan
manusia.
c. Nilai kebaikan atau nilai moral, yang bersumber pada unsur kehendak
manusia.
d. Nilai religius, yang merupakan nilai kerohanian tertinggi dan mutlak.
Nilai ini bersumber kepada kepercayaan atau keyakinan manusia. Nilai
dan norma senantiasa berkaitan dengan moral dan etika.

Istilah moral mengandung integritas dan martabat pribadi manusia.


Pengertian
Moral Makna moral yang terkandung dalam kepribadian seseorang itu tercermin
dari sikap dan tingkah lakunya. Jadi norma sebagai penuntun sikap dan
tingkah laku manusia. Antara norma dan etika memiliki hubungan yang
sangat erat yaitu etika sebagai ilmu pengetahuan yang membahas tentang
prinsip-prinsip moralitas.
Etika merupakan ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk serta tentang
hak dan kewajiban moral (akhlak);
Moral memiliki arti:

MODUL ETIKA BISNIS DAN PROFESI


3
Bab 1 Pengantar Etika

a) ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan,


sikap, kewajiban, akhlak, budi pekerti, asusila;
b) kondisi mental yang membuat orang tetap berani, bersemangat,
bergairah, berdisiplin, isi hati atau keadaan perasaan.

Moral merupakan landasan dan patokan bertindak bagi setiap orang


dalam kehidupan sehari-hari ditengah-tengah kehidupan sosial
kemasyarakatan maupun dalam lingkungan keluarga dan yang terpenting
moral berada pada batin dan atau pikiran setiap insan sebagai fungsi
kontrol untuk penyeimbang bagi pikiran negatif yang akan direalisasikan.
Moral sebenarnya tidak dapat lepas dari pengaruh sosial budaya, setempat
yang diyakini kebenarannya. Moral selalu mengacu pada baik buruknya
manusia sebagai manusia. Hal tersebut akan lebih mudah kita pahami
manakala mendengar orang mengatakan perbuatannya tidak bermoral.
Perkataan tersebut mengandung makna bahwa perbuatan tersebut
dipandang buruk atau salah karena melanggar nilai-nilai dan norma-
norma moral yang berlaku dalam masyarakat.
Ajaran tentang moral adalah ajaran-ajaran, wejangan-wejangan, khotbah-
khotbah, patokan-patokan, kumpulan peraturan dan ketetapan entah lisan
atau tertulis, tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak agar
ia menjadi manusia yang baik. Ajaran moral bersumberkan kepada
berbagai manusia dalam kedudukan yang berwenang, seperti para bijak,
antara lain para pemuka agama dan masyarakat, tulisan-tulisan para bijak.
Pemahaman persamaan antara etika dan moral dapat diartikan sebagai
suatu nilai dan norma yang berfungsi sebagai patokan dan panutan bagi
setiap person ataupun kelompok, maupun dalam sosial kemasyarakatan
dalam mengatur tingkah lakunya.

Moralitas adalah pedoman yang dimiliki individu atau kelompok


Pengertian
Moralitas dan mengenai apa itu benar dan salah, atau baik dan jahat. Pedoman moral
Standar Moral mencakup norma-norma yang kita miliki mengenai jenis-jenis tindakan

yang kita yakini benar atau salah secara moral, dan nilai-nilai yang kita
terapkan pada objek-objek yang kita yakini secara moral baik atau secara
moral buruk. Norma moral seperti “selalu katakan kebenaran”,

MODUL ETIKA BISNIS DAN PROFESI


4
Bab 1 Pengantar Etika

“membunuh orang tak berdosa itu salah”. Nilai-nilai moral biasanya


diekspresikan sebagai pernyataan yang mendeskripsikan objek-objek atau
ciri-ciri objek yang bernilai, semacam “kejujuran itu baik” dan
“ketidakadilan itu buruk”.

Standar moral pertama kali terserap ketika masa kanak-kanak dari


keluarga, teman, pengaruh kemasyarakatan seperti gereja, sekolah, televisi,
majalah, music dan perkumpulan. Hakekat standar moral :
1. Standar moral berkaitan dengan persoalan yang kita anggap akan
merugikan secara serius atau benar-benar akan menguntungkan
manusia.
2. Standar moral tidak dapat ditetapkan atau diubah oleh keputusan
dewan otoritatif tertentu.
3. Standar moral harus lebih diutamakan daripada nilai lain termasuk
(khususnya) kepentingan diri.
4. Standar moral berdasarkan pada pertimbangan yang tidak
memihak.
5. Standar moral diasosiasikan dengan emosi tertentu dan kosa kata
tertentu.
Standar moral, dengan demikian, merupakan standar yang berkaitan
dengan persoalan yang kita anggap mempunyai konsekuensi serius,
didasarkan pada penalaran yang baik bukan otoritas, melampaui
kepentingan diri, didasarkan pada pertimbangan yang tidak memihak, dan
yang pelanggarannya diasosiasikan dengan perasaan bersalah dan malu
dan dengan emosi dan kosa kata tertentu.

Etika memiliki peranan atau fungsi diantaranya yaitu:


Peran dan
Manfaat Etka 1. Dengan etika seseorang atau kelompok dapat menegemukakan
penilaian tentang perilaku manusia
2. Menjadi alat kontrol atau menjadi rambu-rambu bagi seseorang
atau kelompok dalam melakukan suatu tindakan atau aktivitasnya
sebagai mahasiswa
3. Etika dapat memberikan prospek untuk mengatasi kesulitan moral

MODUL ETIKA BISNIS DAN PROFESI


5
Bab 1 Pengantar Etika

yang kita hadapi sekarang.


4. Etika dapat menjadi prinsip yang mendasar bagi mahasiswa dalam
menjalankan aktivitas kemahasiswaanya.
5. Etika menjadi penuntun agar dapat bersikap sopan, santun, dan
dengan etika kita bisa di cap sebagai orang baik di dalam
masyarakat.
6. Manusia hidup dalam jajaran norma moral, religius, hukum,
kesopanan, adat istiadat dan permainan. Oleh karena itu, manusia
harus siap mengorbankan sedikit kebebasannya.
7. Norma moral memberikan kebebasan bagi manusia untuk
bertindak sesuai dengan kesadaran akan tanggung jawabnya =
human act, dan bukan an act of man. Menaati norma moral berarti
menaati diri sendiri, sehingga manusia menjadi otonom dan bukan
heteronom.
8. Sekalipun sudah ada norma hukum, etika tetap diperlukan karena
norma hukum tidak menjangkau wilayah abu-abu, norma hukum
cepat ketuinggalan zaman, sehingga sering terdapat celah-celah
hukum, norma hukum sering tidak mampu mendeteksi dampak
secara etis dikemudian hari, etika mempersyaratkan pemahaman
dan kepedulian tentang kejujuran, keadilan dan prosedur yang
wajar terhadap manusia, dan masyarakat, asas legalitas harus
tunduk pada asas moralitas.
9. Manfaat etika adalah mengajak orang bersikap kritis dan rasional
dalam mengambil keputusan secara otonom, mengarahkan
perkembangan masyarakat menuju suasana yang tertib, teratur,
damai dan sejahtera.
10. Perlu diwaspadai nahwa ”power tend to corrupt”, ”the end justifies
the means” serta pimpinan ala Machiavellian, yang galak seperti
singa dan licin seperti belut.

1. Egoisme
Teori-teori
Etika Rachels (2004) memperkenalkan dua konsep yang berhubungan dengan
egoisme, yaitu egoisme psikologis dan egoisme etis. Egoisme psikologis
adalah suatu teori yang menjelaskan bahwa semua tindakan manusia

MODUL ETIKA BISNIS DAN PROFESI


6
Bab 1 Pengantar Etika

dimotivasi oleh kepentingan berkutat diri. Egoisme etis adalah tindakan


yang dilandasi oleh kepentingan diri sendiri. Yang membedakan tindakan
berkutat diri (egoisme psikologis) dengan tindakan untuk kepentingan diri
(egoisme etis) adalah pada akibatnya terhadap orang lain. Tindakan
berkutat diri ditandai dengan ciri mengabaikan atau merugikan
kepentingan orang lain, sedangkan tindakan mementingkan diri tidak
selalu merugikan kepentingan orang lain.

2. Utilitarianisme
Utilitarianisme berasal dari kata Latin utilis, kemudian menjadi kata
Inggris utility yang berarti bermanfaat (Bertens, 2000). Menurut teori ini,
suatu tindakan dapat dikatan baik jika membawa manfaat bagi sebanyak
mungkin anggota masyarakat, atau dengan istilah yang sangat
terkenal “the greatest happiness of the greatest numbers”. Perbedaan paham
utilitarianisme dengan paham egoisme etis terletak pada siapa yang
memperoleh manfaat. Egoisme etis melihat dari sudut pandang
kepentingan individu, sedangkan paham utilitarianisme melihat dari sudut
kepentingan orang banyak (kepentingan bersama, kepentingan
masyarakat).
Paham utilitarianisme dapat diringkas sebagai berikut :
1. Tindakan harus dinilai benar atau salah hanya dari konsekuensinya
(akibat, tujuan atau hasilnya).
2. Dalam mengukur akibat dari suatu tindakan, satu-satunya
parameter yang penting adalah jumlah kebahagiaan atau jumlah
ketidakbahagiaan.
3. Kesejahteraan setiap orang sama pentingnya.

3. Deontologi
Istilah deontologi berasal dari kata Yunani deon yang berarti kewajiban.
Paham deontologi mengatakan bahwa etis tidaknya suatu tindakan tidak
ada kaitannya sama sekali dengan tujuan, konsekuensi atau akibat dari
tindakan tersebut. Konsekuensi suatu tindakan tidak boleh menjadi
pertimbangan untuk menilai etis atau tidaknya suatu tindakan. Suatu
perbuatan tidak pernah menjadi baik karena hasilnya baik. Hasil baik tidak

MODUL ETIKA BISNIS DAN PROFESI


7
Bab 1 Pengantar Etika

pernah menjadi alasan untuk membenarkan suatu tindakan, melainkan


hanya kisah terkenal Robinhood yang merampok kekayaan orang-orang
kaya dan hasilnya dibagikan kepada rakyat miskin.

4. Teori Hak
Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah
pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik
buruknya suatu perbuatan atau perilaku. Sebetulnya teori hak merupakan
suatu aspek dari teori deontologi, karena hak berkaitan dengan kewajiban.
Malah bisa dikatakan, hak dan kewajiban bagaikan dua sisi dari uang
logam yang sama. Dalam teori etika dulu diberi tekanan terbesar pada
kewajiban, tapi sekarang kita mengalami keadaan sebaliknya, karena
sekarang segi hak paling banyak ditonjolkan. Biarpun teori hak ini
sebetulnya berakar dalam deontologi, namun sekarang ia mendapat suatu
identitas tersendiri dan karena itu pantas dibahas tersendiri pula. Hak
didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama.
Karena itu teori hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.
Teori hak sekarang begitu populer, karena dinilai cocok dengan
penghargaan terhadap individu yang memiliki harkat tersendiri. Karena
itu manusia individual siapapun tidak pernah boleh dikorbankan demi
tercapainya suatu tujuan yang lain.
Menurut perumusan termasyur dari Immanuel Kant : yang sudah kita
kenal sebagai orang yang meletakkan dasar filosofis untuk deontologi,
manusia merupakan suatu tujuan pada dirinya (an end in itself). Karena itu
manusia selalu harus dihormati sebagai suatu tujuan sendiri dan tidak
pernah boleh diperlakukan semata-mata sebagai sarana demi tercapainya
suatu tujuan lain.

5. Teori Keutamaan (Virtue Theory)


Dalam teori-teori yang dibahas sebelumnya, baik buruknya perilaku
manusia dipastikan berdasarkan suatu prinsip atau norma. Dalam konteks
utilitarisme, suatu perbuatan adalah baik, jika membawa kesenangan
sebesar-besarnya bagi jumlah orang terbanyak. Dalam rangka deontologi,
suatu perbuatan adalah baik, jika sesuai dengan prinsip “jangan mencuri”,

MODUL ETIKA BISNIS DAN PROFESI


8
Bab 1 Pengantar Etika

misalnya. Menurut teori hak, perbuatan adalah baik, jika sesuai dengan
hak manusia. Teori-teori ini semua didasarkan atas prinsip (rule-based).
Disamping teori-teori ini, mungkin lagi suatu pendekatan lain yang tidak
menyoroti perbuatan, tetapi memfokuskan pada seluruh manusia sebagai
pelaku moral. Teori tipe terakhir ini adalah teori keutamaan (virtue) yang
memandang sikap atau akhlak seseorang. Dalam etika dewasa ini terdapat
minat khusus untuk teori keutamaan sebagai reaksi atas teori-teori etika
sebelumnya yang terlalu berat sebelah dalam mengukur perbuatan dengan
prinsip atau norma. Namun demikian, dalam sejarah etika teori keutamaan
tidak merupakan sesuatu yang baru. Sebaliknya, teori ini mempunyai
suatu tradisi lama yang sudah dimulai pada waktu filsafat Yunani kuno.
Keutamaan bisa didefinisikan sebagai berikut : disposisi watak yang telah
diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik
secara moral. Kebijaksanaan, misalnya, merupakan suatu keutamaan yang
membuat seseorang mengambil keputusan tepat dalam setiap situasi.
Keadilan adalah keutamaan lain yang membuat seseorang selalu
memberikan kepada sesama apa yang menjadi haknya. Kerendahan hati
adalah keutamaan yang membuat seseorang tidak menonjolkan diri,
sekalipun situasi mengizinkan. Suka bekerja keras adalah keutamaan yang
membuat seseorang mengatasi kecenderungan spontan untuk bermalas-
malasan. Ada banyak keutamaan semacam ini. Seseorang adalah orang
yang baik jika memiliki keutamaan. Hidup yang baik adalah hidup
menurut keutamaan (virtuous life).
Menurut pemikir Yunani (Aristoteles), hidup etis hanya mungkin dalam
polis. Manusia adalah “makhluk politik”, dalam arti tidak bisa dilepaskan
dari polis atau komunitasnya. Dalam etika bisnis, teori keutamaan belum
banyak dimanfaatkan. Solomon membedakan keutamaan untuk pelaku
bisnis individual dan keutamaan pada taraf perusahaan. Di samping itu ia
berbicara lagi tentang keadilan sebagai keutamaan paling mendasar di
bidang bisnis. Diantara keutamaan yang harus menandai pebisnis
perorangan bisa disebut : kejujuran, fairness, kepercayaan dan keuletan.
Keempat keutamaan ini berkaitan erat satu sama lain dan kadang-kadang
malah ada tumpang tindih di antaranya. Kejujuran secara umum diakui
sebagai keutamaan pertama dan paling penting yang harus dimiliki pelaku

MODUL ETIKA BISNIS DAN PROFESI


9
Bab 1 Pengantar Etika

bisnis. Kejujuran menuntut adanya keterbukaan dan kebenaran. Jika mitra


bisnis ingin bertanya, pebisnis yang jujur selalu bersedia memberi
keterangan. Tetapi suasana keterbukaan itu tidak berarti si pebisnis harus
membuka segala kartunya. Sambil berbisnis, sering kita terlibat dalam
negosiasi kadang-kadang malah negosiasi yang cukup keras dan posisi
sesungguhnya atau titik tolak kita tidak perlu ditelanjangi bagi mitra
bisnis. Garis perbatasan antara kejujuran dan ketidakjujuran tidak selalu
bisa ditarik dengan tajam.
Ketiga keutamaan lain bisa dibicarakan dengan lebih singkat. Keutamaan
kedua adalah fairness. Fairness adalah kesediaan untuk memberikan apa
yang wajar kepada semua orang dan dengan “wajar” dimaksudkan apa
yang bisa disetujui oleh semua pihak yang terlibat dalam suatu transaksi.
Insider trading adalah contoh mengenai cara berbisnis yang tidak fair.
Dengan insider trading dimaksudkan menjual atau membeli saham
berdasarkan informasi “dari dalam” yang tidak tersedia bagi umum. Bursa
efek sebagai institusi justru mengandaikan semua orang yang bergiat disini
mempunyai pengetahuan yang sama tentang keadaan perusahaan yang
mereka jualbelikan sahamnya. Orang yang bergerak atas dasar informasi
dari sumber tidak umum (jadi rahasia) tidak berlaku fair.
Kepercayaan (trust) juga merupakan keutamaan yang penting dalan
konteks bisnis. Kepercayaan harus ditempatkan dalam relasi timbal balik.
Ada beberapa cara untuk mengamankan kepercayaan. Salah satu cara
adalah memberi garansi atau jaminan. Cara-cara itu bisa menunjang
kepercayaan antara pebisnis, tetapi hal itu hanya ada gunanya bila
akhirnya kepercayaan melekat pada si pebisnis itu sendiri.
Teori Etika dan paradigma kehidupan manusia
1. Tampaknya sampai saat ini telah muncul beragam paham atau teori
etika, dimana masing-masing teori mempunyai pendukung dan
penentang yang cukup berpengaruh.
2. Munculnya beragam teori etika karena adanya perbedaan
paradigma, pola pikir atau pemahaman tentang hakikat hidup
sebagai manusia.
3. Hampir semua teori etika yang ada didasarkan atas paradigma
tidak utuh tentang hakikat manusia.

MODUL ETIKA BISNIS DAN PROFESI


10
Bab 1 Pengantar Etika

4. Semua teori yang seolah-olah saling bertentangan tersebut


sebenarnya tidaklah bertentangan.
5. Teori-teori yang tampak bagikan potongan-potongan terpisah ini
dapat dipadukan menjadi satu teori tunggal berdasarkan paradigm
hakikat manusia secara utuh.
6. Inti dari etika manusia utuh adalah keseimbangan pada :
Hakikat utuh manusia adalah keseimbangan yang bisa diringkas sebagai
berikut :
1. Keseimbangan antara hak (teori hak) dan kewajiban (teori
deontologi).
2. Keseimbangan tujuan duniawi (teori teologi) dan rohani (teori
teonom).
3. Kesiembangan antara kepentingan individu (teori egoisme) dan
kepentingan masyarakat (teori utilitarianisme).
4. Gabungan ketiga butir di atas akan menentukan karakter seseorang
(teori keutamaan).
5. Hidup adalah suatu proses evolusi kesadaran.

Telaah 1. Jelaskan hubungan antara etika, moral, norma dan hukum!


Mandiri 2. Jelaskan hubungan antara etika, agama dan adat!
3. Jelaskan isu-isu pokok etika komputer!
4. Jelaskan perbedaan norma-norma dalam masyarakat (norma agama,
norma kesusilaan, norma kesopanan dan norma hukum)!
5. Jelaskan dan berikan contoh isu-isu etika moral dan isu-isu etika
bisnis!
6. Mengapa keprihatinan atas polusi menjadi begitu penting bagi para
menajemen dan direktur?
7. Mengapa kita lebih peduli tentang perilaku yan adil terhadap
karyawan dari pada orang tua kita atau pendahulu kita?
8. Mengapa etika perilaku perusahaan memimpin dapat mendatangkan
keuntungan yang lebih tinggi?
9. Bagaimana perusahaan memastikan bahwa karyawannya bersikap
etis?
10. Prinsip-prinsip etika bisnis yang berlaku di Indonesia sangat

MODUL ETIKA BISNIS DAN PROFESI


11
Bab 1 Pengantar Etika

dipengaruhi oleh sistem nilai masyarakat kita, Jelaskan! Prinsip-


prinsip etika bisnis yang berlaku di Indonesia sangat dipengaruhi oleh
sistem nilai masyarakat kita, Jelaskan! Prinsip-prinsip etika bisnis
yang berlaku di Indonesia sangat dipengaruhi oleh sistem nilai
masyarakat kita, Jelaskan!

MODUL ETIKA BISNIS DAN PROFESI

Anda mungkin juga menyukai