PERTEMUAN 1
Diharapkan peserta didik menemukan hikmah suatu proses kehidupan yang berlangsung
dalam suatu sistem yang luas sehingga berkembang suatu pribadi yang toleran,
bertenggang rasa, mencintai sesamanya, pribadi yang tawadhu’, hatinya tercerahkan,
tidak gampang tergoda untuk melakukan tindakan-tindakan yang menyimpang, berintuisi
kuat dan terdorong untuk melakukan tindakan yang bermakna.
C. Strategi Pembelajaran:
Mata kuliah ini menggunakan metode ceramah, diskusi, dan pembahasan pertanyaan dasar
diskusi terhadap kasus etika bisnis & profesi akuntansi
D. Tugas-Tugas:
Tugas Mandiri
Mahasiswa secara individu membahas dan menyelesaikan beberapa pertanyaan maupun
kasus baik yang ada di buku teks referensi mata kuliah maupun kasus nyata yang terjadi di
perusahaan dan instansi pemerintah.
Tugas Kelompok
Membahas kasus kasus yang telah disediakan sesuai dengan kasus yang menjadi tugas
masing masing kelompok
Kriteria Penilaian:
Pedoman Penilaian:
1. Nilai Ujian Tengah Semester (UTS) = 30%
2. Nilai Ujian Akhir Semester (UAS) = 35%
3. Aktivitas Kelas = 35%
Keterangan:
Nilai diberikan dalam angka mutlak dengan interval 0-100.
Aktifitas kelas adalah keaktifan mahasiswa di dalam kelas (diskusi, pemberian ide/pendapat,
penyelesaian tugas-tugas, penulisan paper, quiz, dan lain-lain).
Mahasiswa hanya boleh mengikuti UAS jika tingkat kehadiran (presensi) dalam mengikuti
kuliah minimal 75%.
Jadwal Kuliah:
METODE KEGIATAN
PERTE MATERI
BAHAN WAKTU PEMBELA LUAR
MUAN (KEGIATAN DALAM KELAS)
JARAN KELAS
2 Membahas tugas 1
Aspek Pokok Bisnis dan Etika
Bisnis
a. Aspek Pokok Bisnis
- Sudut pandang ekonomi
- Sudut pandang moral Contextual
- Sudut pandang hukum 2 x 50’ instruction
- Tolok ukur aspek pokok Bertens bab1 ; Tugas 2 :
bisnis Keraf bab 4 (mandiri)
b. Pengertian Etika Bisnis Discussion
c. Faktor sejarah dan budaya dalam
etika bisnis
- Kebudayaan Yunani kuno
- Agama Islam
- Agama Kristen
- Kebudayaan Jawa
d. Prinsip Etika Bisnis
3 Membahas tugas 2
Etika Profesi dan Bisnis sebagai Contextual
profesi luhur instruction Tugas 3
a. Etika Profesi Keraf bab 2 & (mandiri)
- Penegertian profesi 2 x 50’ cooperative
- Ciri ciri profesi learning
- Prinsip Etika Profesi
b. Bisnis sebagai profesi luhur Discussion
- Pandangan praktis realistis
- Pandangan ideal
METODE KEGIATAN
PERTE MATERI
BAHAN WAKTU PEMBELA LUAR
MUAN (KEGIATAN DALAM KELAS)
JARAN KELAS
4 Membahas tugas 3
Etos Bisnis dan pendekatan kepada
stakeholders
a. Etos bisnis
b. Relativitas Moral dalam bisnis
c. Pendekatan kepada Contextual
stakeholders instruction Tugas 4
-Pelanggan Keraf bab 4 ; 2 x 50’ & (mandiri)
-Pemasok Silalahi bab 4 cooperative
-Pemilik dan pemberi modal learning
-Pemerintah lokal dan nasional Discussion
-Kelompok politik
-Masyarakat secara
keseluruhan
- Pesaing
- Kreditur
5 Membahas tugas 4
Etika utilitarisme dalam bisnis
a. Kriteria dan Prinsip Etika Contextual
Utilitarianisme instruction&
b. Nilai Positip etika 2 x 50’ cooperative Tugas 5
utilitarianisme Keraf bab 5 learning (mandiri)
c. Utilitarianisme sebagai proses Discussion
dan sebagai standar penilaian
d. Analisis keuntungan dan
kerugian
e. Kelemahan etika
utilitarianisme
6 Membahas tugas 5
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
a. Tanggung jawab legal dan Contextual
tanggung jawab moral instruction Belajar
perusahaan Bertens bab 9 & Mandiri
b. Tanggung jawab ekonomis dan 2 x 50’ cooperative
tanggung jawab sosial learning
c. Kinerja Sosial Perusahaan Discussion
Materi kuliah
7 Riview pertemuan 1 s/d 6 ; Kuis pertemuan 1
s/d 6
UJIAN TENGAH SEMESTER
METODE KEGIATAN
PERTE MATERI
BAHAN WAKTU PEMBELA LUAR
MUAN (KEGIATAN DALAM KELAS)
JARAN KELAS
9 Membahas tugas 6
Good Corporate governance
a. Latar belakang munculnya Contextual Tugas 7
GCG instruction& (mandiri)
b. Pengertian GCG cooperative
c. Prisip GCG Agoes dan learning
d. Manfaat GCG Ardana bab5 2 x 50’ Discussion
e. GCG dan hukum perseroan di
Indonesia
f. Oraganisasi khusus dalam
penerapan GCG
g. GCG dalam BUMN
h. GCG dan Pengawasan Pasar
Modal
i. GCG Perbankan Indonesia
10 Membahas tugas 7
Korupsi dan anti korupsi
a. Pengertian Korupsi Contextual Tugas 8
b. Tinjauan sosiologis korupsi instruction& (mandiri)
c. Kerugian dan ciri ciri praktik Karni, bab 5 2 x 50’ cooperative
korupsi learning
d. Sebab terjadinya korupsi Discussion
-Faktor sosiologis
-Faktor politik yuridis dan
budaya
-Teori GONE
METODE KEGIATAN
PERTE MATERI
BAHAN WAKTU PEMBELA LUAR
MUAN (KEGIATAN DALAM KELAS)
JARAN KELAS
11 Membahas tugas 8
Kode Etik Profesi Akuntan
Indonesia Contextual Tugas 9
a. Profesi Akuntan Agoes dan instruction& (kelompok)
b. Organisasi Ikatan Akuntan Ardana bab 7 2 x 50’ cooperative
Indonesia learning
c. Profesi Akuntan dalam sorotan Discussion
d. Struktur Etika Ikatan Akuntan
Indonesia
12 Presentasi kelompok
Kasus – kasus etika bisnis dan
profesi
a. Pepsi Cola Product Philipines Silalahi, bab 8 2 x 50’ Discussion
Inc.
b. Chrysler-Speedometer yang tak
tersambung
c. Optifast
d. Aerlingus Holidays
e. Pico Korea
13 Presentasi kelompok
Kasus – kasus etika bisnis dan
profesi
f. Joe Camel Silalahi, bab 8 2 x 50’ Discussion
g. Zurich Insurance Company
h. Ing.C.Olivetti & Company
i. Meubel Fero Bueros
j. PT Bata Industri
14 Review materi 8 s/d 13, kuis
UJIAN AKHIR SEMESTER
Kesepakatan Tambahan:
1.Mahasiswa diharuskan hadir tepat pada waktunya, toleransi keterlambatan hanya diberi
paling lama 15 menit.
4.Mahasiswa diwajibkan untuk mengumpulkan semua tugas yang diberi dalam kuliah.
Apabila ada tugas yang tidak dikerjakan dan dikumpulkan, mahasiswa akan dikurangi
nilai aktivitas kelasnya.
Referensi:
1. Agoes Sukrisno dan Ardana Cenik I (2009).Etika Bisnis dan Profesi Tantangan
Membangun Manusia Seutuhnya, Penerbit Slemba Empat, Jakarta
2. Bertens,K (2000). Pengantar Etika Bisnis. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
3. Karni,Soejono (2000).Auditing ,Audit khusus & Audit Forensik Dalam Praktik. Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta
4. Keraf,Sonny A (1998).Etika Bisnis Tuntutan dan relevansinya. Penerbit Kanisus
Yogyakarta
5. Silalahi,Amin Gabriel (2003).Strategi Etika Bisnis dan Studi Kasus, Penerbit
Citramedia,Sidoarjo.
PENGANTAR ETIKA
Deskrippsi Bab ini membahas tentang Pengertian Etika,moral dan moralitas ,peran
dan manfaat etika serta berbagai teori etika.
Kompetensi Mahasiswa mampu menjelaskan etika moralitas , manfaat etika serta teori
Dasar
etika.
Pengertian Kata Etika berasal dari kata Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari
Etika
kebiasaan" adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau
kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika
mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk,
dan tanggung jawab.
Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan
sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis
dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika merupakan suatu ilmu
yakni ilmu tentang adat istiadat yang baik. Sebagai suatu ilmu, objek dari
etika adalah tingkah laku manusia.
Bentuk jamaknya ta etha.sebagai bentuk jamak dari ethos, ta etha berarti
adat-kebiasaan atau pola pikir yang dianut oleh sekelompok orang atau
yang disebut masyarakat atau pola tindakan yang dijunjung tinggi dan
dipertahankan oleh masyarakat tersebut. Etika adalah ta etha atau adat-
kebiasaan, yang baik dipertahankan, dijunjung tinggi, dan diwariskan
secara turun temurun. Etika berkaitan dengan nilai, norma, dan moral. Di
dalam Dictionary of Sosciology and Related Sciences dikemukakan bahwa
nilai adalah kemampuan yang dipercayai dan pada suatu benda untuk
memuaskan manusia. Jadi nilai itu hakikatnya adalah sifat atau kualitas
yang melekat pada suatu objek, bukan objek itu sendiri.
yang kita yakini benar atau salah secara moral, dan nilai-nilai yang kita
terapkan pada objek-objek yang kita yakini secara moral baik atau secara
moral buruk. Norma moral seperti “selalu katakan kebenaran”,
1. Egoisme
Teori-teori
Etika Rachels (2004) memperkenalkan dua konsep yang berhubungan dengan
egoisme, yaitu egoisme psikologis dan egoisme etis. Egoisme psikologis
adalah suatu teori yang menjelaskan bahwa semua tindakan manusia
2. Utilitarianisme
Utilitarianisme berasal dari kata Latin utilis, kemudian menjadi kata
Inggris utility yang berarti bermanfaat (Bertens, 2000). Menurut teori ini,
suatu tindakan dapat dikatan baik jika membawa manfaat bagi sebanyak
mungkin anggota masyarakat, atau dengan istilah yang sangat
terkenal “the greatest happiness of the greatest numbers”. Perbedaan paham
utilitarianisme dengan paham egoisme etis terletak pada siapa yang
memperoleh manfaat. Egoisme etis melihat dari sudut pandang
kepentingan individu, sedangkan paham utilitarianisme melihat dari sudut
kepentingan orang banyak (kepentingan bersama, kepentingan
masyarakat).
Paham utilitarianisme dapat diringkas sebagai berikut :
1. Tindakan harus dinilai benar atau salah hanya dari konsekuensinya
(akibat, tujuan atau hasilnya).
2. Dalam mengukur akibat dari suatu tindakan, satu-satunya
parameter yang penting adalah jumlah kebahagiaan atau jumlah
ketidakbahagiaan.
3. Kesejahteraan setiap orang sama pentingnya.
3. Deontologi
Istilah deontologi berasal dari kata Yunani deon yang berarti kewajiban.
Paham deontologi mengatakan bahwa etis tidaknya suatu tindakan tidak
ada kaitannya sama sekali dengan tujuan, konsekuensi atau akibat dari
tindakan tersebut. Konsekuensi suatu tindakan tidak boleh menjadi
pertimbangan untuk menilai etis atau tidaknya suatu tindakan. Suatu
perbuatan tidak pernah menjadi baik karena hasilnya baik. Hasil baik tidak
4. Teori Hak
Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah
pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik
buruknya suatu perbuatan atau perilaku. Sebetulnya teori hak merupakan
suatu aspek dari teori deontologi, karena hak berkaitan dengan kewajiban.
Malah bisa dikatakan, hak dan kewajiban bagaikan dua sisi dari uang
logam yang sama. Dalam teori etika dulu diberi tekanan terbesar pada
kewajiban, tapi sekarang kita mengalami keadaan sebaliknya, karena
sekarang segi hak paling banyak ditonjolkan. Biarpun teori hak ini
sebetulnya berakar dalam deontologi, namun sekarang ia mendapat suatu
identitas tersendiri dan karena itu pantas dibahas tersendiri pula. Hak
didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama.
Karena itu teori hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.
Teori hak sekarang begitu populer, karena dinilai cocok dengan
penghargaan terhadap individu yang memiliki harkat tersendiri. Karena
itu manusia individual siapapun tidak pernah boleh dikorbankan demi
tercapainya suatu tujuan yang lain.
Menurut perumusan termasyur dari Immanuel Kant : yang sudah kita
kenal sebagai orang yang meletakkan dasar filosofis untuk deontologi,
manusia merupakan suatu tujuan pada dirinya (an end in itself). Karena itu
manusia selalu harus dihormati sebagai suatu tujuan sendiri dan tidak
pernah boleh diperlakukan semata-mata sebagai sarana demi tercapainya
suatu tujuan lain.
misalnya. Menurut teori hak, perbuatan adalah baik, jika sesuai dengan
hak manusia. Teori-teori ini semua didasarkan atas prinsip (rule-based).
Disamping teori-teori ini, mungkin lagi suatu pendekatan lain yang tidak
menyoroti perbuatan, tetapi memfokuskan pada seluruh manusia sebagai
pelaku moral. Teori tipe terakhir ini adalah teori keutamaan (virtue) yang
memandang sikap atau akhlak seseorang. Dalam etika dewasa ini terdapat
minat khusus untuk teori keutamaan sebagai reaksi atas teori-teori etika
sebelumnya yang terlalu berat sebelah dalam mengukur perbuatan dengan
prinsip atau norma. Namun demikian, dalam sejarah etika teori keutamaan
tidak merupakan sesuatu yang baru. Sebaliknya, teori ini mempunyai
suatu tradisi lama yang sudah dimulai pada waktu filsafat Yunani kuno.
Keutamaan bisa didefinisikan sebagai berikut : disposisi watak yang telah
diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik
secara moral. Kebijaksanaan, misalnya, merupakan suatu keutamaan yang
membuat seseorang mengambil keputusan tepat dalam setiap situasi.
Keadilan adalah keutamaan lain yang membuat seseorang selalu
memberikan kepada sesama apa yang menjadi haknya. Kerendahan hati
adalah keutamaan yang membuat seseorang tidak menonjolkan diri,
sekalipun situasi mengizinkan. Suka bekerja keras adalah keutamaan yang
membuat seseorang mengatasi kecenderungan spontan untuk bermalas-
malasan. Ada banyak keutamaan semacam ini. Seseorang adalah orang
yang baik jika memiliki keutamaan. Hidup yang baik adalah hidup
menurut keutamaan (virtuous life).
Menurut pemikir Yunani (Aristoteles), hidup etis hanya mungkin dalam
polis. Manusia adalah “makhluk politik”, dalam arti tidak bisa dilepaskan
dari polis atau komunitasnya. Dalam etika bisnis, teori keutamaan belum
banyak dimanfaatkan. Solomon membedakan keutamaan untuk pelaku
bisnis individual dan keutamaan pada taraf perusahaan. Di samping itu ia
berbicara lagi tentang keadilan sebagai keutamaan paling mendasar di
bidang bisnis. Diantara keutamaan yang harus menandai pebisnis
perorangan bisa disebut : kejujuran, fairness, kepercayaan dan keuletan.
Keempat keutamaan ini berkaitan erat satu sama lain dan kadang-kadang
malah ada tumpang tindih di antaranya. Kejujuran secara umum diakui
sebagai keutamaan pertama dan paling penting yang harus dimiliki pelaku