Anda di halaman 1dari 14

INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING

STANDARD

Prepared & presented by :


Agung Kristiawan
The Importance of IFRS
1. Standard and regulation for financial
reporting
2. Standard and regulation for accounting
practices
3. Good Corporate Governance
STRUCTURE OF IFRS
Trustee of the
IASC Foundation

IASB

SAC Standard Setter

IFRIC
(Standard Interpretations Committee)
IASC = International Accounting Standard
Committee
IASB = International Accounting Standard Board
SAC = Standard Advisory Council
IFRIC = International Financial Reporting
Interpretations Committee
Harmonisasi Accounting Standard &
Financial Reporting
• Lembaga Penyusun Standar Akuntansi
Keuangan Global
• Globally Accepted Accounting Principles
“bukan lagi” Generally Accepted Accounting
Principles
• Semua negara mengadopsi standar akuntansi
keuangan global
• Keseragaman dan good corporate governance
Road Map Adopsi IFRS
di Indonesia
Berdasarkan proposal konvergensi yang telah
dikeluarkan oleh IAI, proses adopsi dibagi
dalam 3 tahap yaitu :
1. Tahap Adopsi
2. Tahap Persiapan
3. Tahap Implementasi
Jadwal Tahapan Adopsi IFRS
No. Tahap Keterangan Tahun
1. Tahap Adopsi Adopsi seluruh IFRS terakhir ke 2008 - 2010
dalam PSAK
2. Tahap Penyiapan seluruh infrastruktur 2011
Persiapan pendukung untuk implementasi
PSAK yang sudah mengadopsi
seluruh IFRS
3. Tahap Penerapan PSAK yang sudah 2012
Implementasi mengadopsi seluruh IFRS bagi
perusahaan-perusahaan yang
memiliki akuntabilitas publik
IFRS dan IAS yang telah diadopsi hingga 31 Desember
2009
IAS 1 : Presentation of Financial Statements
IAS 2 : Inventories
IAS 8 : Accounting Policies, Changes in Accounting
Estimates and Errors
IAS 16 : Property, Plant and Equipment
IAS 17 : Leases
IAS 19 : Employee Benefits
IAS 21 : The Effects of Changes in Foreign Exchange Rate
IAS 23 : Borrowing Costs
IAS 27 : Consolidated and Separate Financial Statements
IAS 28 : Investments in Associates
IAS 32 : Financial Instruments : Presentation
IAS 36 : Impairment of Assets
IAS 37 : Provisions, Contingent Liabilities &
Contingent Assets
IAS 39 : Financial Instruments: Recognition &
Measurement
IAS 40 : Investment Property
IFRS 2 : Share-based payment
IFRS 5 : Non-current Assets Held for Sale &
Discontinued Operations
IFRS 7 : Financial Instruments: Disclosure
IFRS 8 : Segment Reporting
Kendala Adopsi IFRS di Indonesia
Terdapat tiga permasalahan utama yang dihadapi
oleh Indonesia dalam melakukan adopsi penuh
IFRS
1. Kurang siapnya infrastruktur seperti DSAK
sebagai financial standard setter di Indonesia
2. Kondisi peraturan perundang-undangan yang
belum tentu sinkron dengan IFRS.
3. Kurang siapnya sumber daya manusia dan dunia
pendidikan di Indonesia.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam menerapkan IFRS
No. Isu Kemungkinan Permasalahan
1. Revaluasi AT, aktiva property, & Apakah selisih yang diperoleh dari AT,
aktiva biologi tidak diakui sebagai aktiva properti, & aktiva biologi
laba melainkan sebagai bagian dikenakan pajak.
dari ekuitas. Revaluasi aktiva tidak Apakah aktiva yang telah direvaluasi
hanya menaikkan nilai aktiva nilainya berdasarkan peraturan pajak
tetapi juga dapat menurunkan dapat diturunkan nilainya.
nilai aktiva yang belum/pernah Apakah selisih yang diperoleh dari
direvaluasi. ( IAS 16, IAS 38, IAS revaluasi aktiva dapat dikonversikan
40, IAS 41) sebagai modal saham
2. Laporan keuangan dapat Apakah diperbolehkan menyajikan
dilaporkan dalam mata uang laporan keuangan dalam mata uang
manapun. Namun akan lebih baik selain rupiah?
jika laporan keuangan dilaporkan
dengan menggunakan mata uang
fungsionalnya. (IAS 21)
3. Pemegang saham dikelompokkan Dalam kasus BUMN, instansi
sebagai bagian dari pihak yang pemerintah manakah yang
memiliki hubungan istimewa. digolongkan sebagai pihak yang
Pemegang saham BUMN adalah memiliki hubungan istimewa.
negara, sedang pemerintah adalah
penyelenggara negara. (IAS 24)
4. Laporan keuangan interim harus Bapepam mengharuskan
disajikan dengan kualitas penyajian penyampaian laporan keuangan
dan pengungkapan ‘condesed interim dengan kualitas penyajian
financial statements’ atau laporan dan pengungkapan yang sama
keuangan dengan penyajian yang dengan laporan keuangan tahunan.
dipadatkan. (IAS 34) (Keputusan Ketua Bapepam No.
Kep-36/PM/2003)
5. IAS & IFRS harus diterapkan secara Dunia perbankan dan pasar modal
konsisten dengan berlandaskan pada indonesia saat ini menggunakan
Framework for the Preparation and dua sistem yaitu kapitalis murni dan
Presentation of Financial Statements syariah. IAS & IFRS akan beresiko
diterapkan sebagian-sebagian oleh
perbankan dan lembaga keuangan
yang berbasis syariah
6. Sebagian besar standar akuntansi Tidak semua jenis aktiva
dan pelaporan keuangan yang ada memiliki harga pasar resmi. Jika
pada IAS & IFRS mengunakan basis IAS & IFRS diterapkan secara
fair value sebagai basis penilaian penuh di Indonesia sebagian
atas aktiva, saham, obligasi, dan lain- besar nialai wajar akan
lain.Fair value ditentukan dengan ditentukan dengan
tiga jenjang yaitu : menggunakan jasa appraisal.
1. Harga Pasar resmi Kondisi ini memunculkan
2. Harga pasar produk sejenis pertanyaan : Apakah profesi
3. Nilai wajar yang ditentukan appraisal di Indonesia telah siap
appraissal dalam menyongsong adopsi
Dalam menentukan nilai wajar, IFRS?
prioritas utama ditekankan pada
penggunaan harga pasar resmi aktiva
yang dinilai
7. Di Indonesia tidak terdapat lembaga Kondisi ini dapat mengakibatkan
financial accounting standard setter lemahnya legitimasi standar
yang netral dan independen yang akuntansi dan pelaporan
bertugas untuk menerbitkan dan keuangan di Indonesia
melegitimasi suatu standar akuntansi
dan pelaporan keuangan.
8. Di Indonesia saat ini diberlakukan Di dalam sistem akuntansi
dua sistem akuntansi dan keuangan versi IFRS & IAS tidak
pelaporan keuangan yaitu sistem terdapat sistem akuntansi syariah
akuntansi keuangan konvensional
dan sistem akuntansi syariah
9. Penerjemahan IFRS & IAS menjadi Proses penerjemahan IFRS menjadi
SAK SAK memakan waktu yang tidak
singkat. Hal ini disebabkan
minimnya tenaga penerjemah dan
penafsir

Anda mungkin juga menyukai