INFLASI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Moneter Syariah
Yang Diampu Oleh Riskiyatul Khasanah, M.E
Disusun Oleh
Kelompok 4
Liwaul Islamiyah (20383022082)
Mila Safrina (20383022085)
Sofi Eviyanti (20383022111)
Wiwin Wahyuni (20383022117)
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesehatan dan sempat untuk
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Inflasi. Shalawat serta salam semoga
tercurah limpahkan pada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah membawa
serta membimbing kita dari zaman jahiliyah menuju zaman cahaya islam seperti
saat ini.
Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu, penulis ucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Riskiyatul Khasanah, M.E yang telah memberikan judul
makalah ini.
2. Orang tua yang telah memberikan dukungan pada kami sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
3. Pihak yang tidak dapat disebutkan penulis satu persatu.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran guna
menyempurnakan makalah ini. Atas segala sesuatunya kami ucapkan banyak terima
kasih.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Inflasi adalah persentase kenaikan tingkat harga selama periode
tertentu. Apabila laju inflasi tingsi. maka harga-harga barang meningkat. Itulah
sebabnya, intlasi menjadi tidak populer karena sesungguhnya kurang
dikehendaki oleh setiap orang, walaupun pendapatan meningkat seiring dengan
kenaikan harga.
Inflasi didefinisikan sebagai kecenderungan kenaikan harga secara
umum. Kecenderungan yang dimaksudkan di sini adalah bahwa kenaikan
tersebut bukan terjadi sesaat. Misal- nya, harga barang-barang menjelang
Lebaran, Natal, dan Tahun Baru, atau hari libur lainnya, cenderung naik.
Namun, setelah perayaan usai, masyarakat kembali hidup seperti semula, harga
akan kembali ke kondisi semula. Maka kenaikan harga seperti itu tidak
dianggap sebagai inflasi. Intlasi juga berkaitan dengan kenaikan harga secara
umum. Artinya, kenaikan harga satu jenis barang tidak termasuk dalam
kategori inflasi. Misalnya, pada musim liburan, harga tiket pesawat atau tiket
perjalanan cenderung naik. Karena hanya harga tiket, maka tidak disebut
sebagai inflasi. Idealnya, inflasi dihitung berdasarkan semua barang dan
pgajasa. Tetapi karena masalah kepraktisan, penghitungan inflasi didasarkan
atas sekelompok barang dan jasa yang dikonsumsi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Inflasi?
2. Apa Saja Macam-Macam Inflasi?
3. Apa Akibat Buruk Inflasi?
4. Apa Faktor-faktor yg menyebabkan terjadinya inflasi secara umum?
5. Apa Saja Kebijakan Kebijakan untuk Mengatasi Inflasi?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Inflasi
2. Untuk Mengetahui Macam-Macam Inflasi
3. Untuk Mengetahui Akibat Buruk Inflasi
4. Untuk Mengetahui Faktor-faktor yg menyebabkan terjadinya inflasi secara
umum
5. Untuk Mengetahui Kebijakan Kebijakan untuk Mengatasi Inflasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN INFLASI
Inflasi adalah persentase kenaikan tingkat harga selama periode
tertentu. Apabila laju inflasi tingsi. maka harga-harga barang meningkat. Itulah
sebabnya, intlasi menjadi tidak populer karena sesungguhnya kurang
dikehendaki oleh setiap orang, walaupun pendapatan meningkat seiring dengan
kenaikan harga.1
Inflasi didefinisikan sebagai kecenderungan kenaikan harga secara
umum. Kecenderungan yang dimaksudkan di sini adalah bahwa kenaikan
tersebut bukan terjadi sesaat. Misal- nya, harga barang-barang menjelang
Lebaran, Natal, dan Tahun Baru, atau hari libur lainnya, cenderung naik.
Namun, setelah perayaan usai, masyarakat kembali hidup seperti semula, harga
akan kembali ke kondisi semula. Maka kenaikan harga seperti itu tidak
dianggap sebagai inflasi. Intlasi juga berkaitan dengan kenaikan harga secara
umum. Artinya, kenaikan harga satu jenis barang tidak termasuk dalam
kategori inflasi. Misalnya, pada musim liburan, harga tiket pesawat atau tiket
perjalanan cenderung naik. Karena hanya harga tiket, maka tidak disebut
sebagai inflasi. Idealnya, inflasi dihitung berdasarkan semua barang dan
pgajasa. Tetapi karena masalah kepraktisan, penghitungan inflasi didasarkan
atas sekelompok barang dan jasa yang dikonsumsi2
B. MACAM-MACAM INFLASI
1. Jenis Inflasi dari segi tingkat keparahannya
Pengelompokan inflasi dari segi parah atau tidaknya
menitikberatkan pada seberapa besar laju tingkat inflasi dalam suatu
periode tertentu. Disini inflasi dapat dibedakan menjadi:
a. Inflasi Ringan yaitu inflasi yang laju pertumbuhannya lebih kecil
dari 10% per tahun
b. Inflasi Sedang yaitu inflasi yang laju prtumbuhannya terletak
antara 10%-30% per tahun
c. Inflasi Berat yaitu inflasi yang laju pertumbuhannya antara 30%-
100% per tahun
1
ali ibrahim hasyim ekonomi makro halaman 10
2
bramantyo djohanputro,MBA,ph,D prinsip prinsip ekonomi makro halaman 147
d. Hiperinflasi yaitu inflasi yang laju pertumbuhannya lebih dari
100% per tahun
3
Drs. Ahmad Jamli, M.A. Teori Ekonomi Makro halaman 158-162
4
bramantyo djohanputro,MBA,ph,D prinsip prinsip ekonomi makro halaman 147
Laju inflasi adalah tingkat perubahan harga umum yang diukur sebagai
berikut:
Laju inflasi tahun t = (Tingkat harga tahun t) – (Tingkat harga tahun -1) x100
1. Kenaikan Harga
Harga suatu komoditas dikatakan naik jika menjadi lebih tinggi dari pada
harga periode sebelumnya. Misalnya, harga sebun mandi 80 gram per unit
kemarin adalah Rp. 1.000,00. Hari ini menjadi Rp. 1.100,00. Berarti harga
sabun per unit hari ini Rp. 100,00 lebih mahal dibanding harga kemarin.
Dapat dikatakan telah terjadi kenaikan harga sabun. Perbandingan tingkat
harga bisa dilakukan dengan jarak waktu yg lebih panjang: seminggu,
sebulan, triwulan, dan setahun.
Perbandingan harga juga bisa dilakukan berdasarkan patokan musim.
Misalnya, pada musim paceklik harga beras bisa mencapai Rp. 3.000,00 per
kilogram. Sebab harga gabah telah naik. Tetapi di musim panen, harganya
dapat lebih murah, karena harga gabah juga biasanya lebih murah. Dengan
demikian, dapat dikatakan pada musim paceklik selalu terjadi kenaikan
harga beras.
2. Bersifat Umum
Kenaikan harga suatu komoditas belum dapat dikatakan inflasi jika
kenaikan tersebut tidak menyebabkan harga-harga secara umum naik.
Harga buah mangga Harum Manis di Jakarta, jika belum musimnya dapat
mencapai Rp. 10.000,00 per kilogram. Tetapi jika sudah musimnya, sekitar
akhir tahun, dapat di beli hanya dengan harga Rp. 4.000,00 - Rp. 5.000,00
per kilogram. Jadi harga mangga pada periode-periode tertentu akan
mengalami kenaikan dua sampai tiga kali lipat. Tetapi kenaikan mangga yg
sangat tajam tersebut tidak menimbulkan inflasi, karena harga-harga
komoditas lain tidak naik. Mangga Harum Manis bukanlah komoditas
pokok, sehingga tidak memiliki dampak besar terhadap stabilitas harga.
3. Berlangsung Terus-Menerus
Kenaikan harga yg bersifat umum juga belum akan memunculkan inflasi,
jika terjadinya hanya sesaat. Karena itu perhitungan inflasi dilakukan dalam
rentang waktu minimal bulanan. Sebab dalam sebulan akan terlihat apakah
kenaikan harga bersifat umum dan terus-menerus. Rentang waktu yg lebih
panjang adalah triwulan dan tahunan. Jika pemerintah melaporkan bahwa
inflasi tahun ini adalah 10%, berarti akumulasi inflasi adalah 10% per tahun.
Inflasi triwulan rata-rata 2,5% (10% : 4), sedangkan inflasi bulanan sekitar
0,83% (10% : 12).5
5
Prathama rahardja & mandala manurung teori ekonomi makro suatu pengantar halaman 165-
166
Gambar 9.5 (a)
(a)
Keadaan awal perekonomian, pengeluaran agregat AE(Po), harga Po,
dan pen-dapatan nasional Yo Kalau ekspor naik, ceteris paribus, AE
bergeser ke AE(P), maka terjadi inflasi (harga di P1. Untuk
mengatasinya, pemerintah mengurangi pengeluaran, sehingga AE
mencapai keseimbangan pada titik E, pendapatan nasional Y, dan
harga-harga di P2, lebih rendah dari P.
(b)
Mula-mula perekonomian pada AD keseimbangan di A, harga pada P
dan pendapatan nasional riil di Yo. Jika ada ekspansi ekonomi, AD
bergeser ke AD, keseimbangan pada B, pendapatan me-ningkat
menjadi Y1, tetapi terjadi inflasi yang tinggi. Untuk
mengendalikannya pemerintah membuat kebijakan fiskal
pengeluaran. keadaan berubah, harga menjadi Pa kesempatan kerja
penuh tercapai pada keseimbangan di C dan pendapatan Y sehingga
inflasi dapat diatasi.
Gambar 9.6
Keseimbangan awal pada E0, harga P0 dan pendapatan nasional riil Y0,
Jika perekonomian pesat dan pemerintah tidak carmpur tangan, maka
AD bergeser ke AD1, keseimbangan baru di E1, pendapatan sebesar Y1,
dan terjadi inflasi (harga pada P1 Untuk mengendalikan inflasi,
pemerintah menurunkan jumlah uang beredar, sehingga AD turun
menjadi AD2, pendapatan YF, dan harga pada P2.6
6
ali ibrahim hasyim ekonomi makro halaman 195-198
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Inflasi adalah persentase kenaikan tingkat harga selama periode tertentu.
Apabila laju inflasi tinggi. maka harga-harga barang meningkat. Itulah
sebabnya, inflasi menjadi tidak populer karena sesungguhnya kurang
dikehendaki oleh setiap orang, walaupun pendapatan meningkat seiring dengan
kenaikan harga.
Macam-macam inflasi yaitu: Jenis Inflasi dari segi tingkat keparahannya (inflasi
ringan, inflasi sedang, inflasi berat, hiperinflasi), Inflasi dari segi tingkat
intensitasnya (Inflasi yang merayap (Creeping inflation), Inflasi menengah
(Galloping inflation), Inflasi tinggi (Hiper inflation)), Inflasi dari segi asalnya
(Inflasi domestik (Domestic inflation), Inflasi dari luar (Imported inflation)),
Inflasi dari segi sebabnya (Inflasi Tarikan Permintaan (Demand pull inflation),
Inflasi Dorongan Penawaran (Cost Push Inflation), Inflasi Campuran).
Inflasi dapat menimbulkan beberapa akibat buruk baik terhadap orang per
orang, masyarakat, maupun kegiatan perekonomian secara keseluruhan.
Kenaikan harga-harga menimbulkan efek yang buruk terhadap perdagangan.
Komoditas ekspor tidak akan dapat bersaing di pasar internasional, karena itu
volumenya menurun.
B. Saran
Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi seluruh
Mahasiswa khususnya para pembaca agar dapat menambah pengetahuan
tentang inflasi bagi rekan-rekan mahasiswa. Demi penyempurnaan makalah ini,
Kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif.
DAFTAR PUSTAKA