Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH EKONOMI MAKRO : INFLASI DAN DEFLASI

KATA PENGANTAR

Puji syukurkehadirat Tuhan yang maha Esa yang telah memberikan kita nikmat,
baikitu nikmat islam maupun nikmat iman.Kedua kalinya taklupa kita haturkan
salawat serta salam kepada junjungan alam Nabi besar Muhamamad
SAW.Yang telah menunjukkan kita jalan yang menuju kebenaran, seperti yang
kita rasakan pada saat ini.

Tidak lupa pula kami haturkan terima kasih kepada dosen yang telah
membimbing kami dalam menyelesaikan makalah yang berjudul “Inflasi dan
Deflasi” kami sadar bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman yang
bersifat membangun untuk dijadikan pelajaran kedepannya.

Akhir kata kami sebagai penyusun mengucapkan, Semoga makalah ini


bermanfaat untuk kita semua.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................... 1
DAFTAR ISI................................................................................................
2

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah............................................................................... 3
1.3 Tujuan.................................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN
2.1 INFLASI..............................................................................................
4
a. Pengertian Inflasi................................................................................... 4
b. Macam-macam dan Penyebab Inflasi................................................... 4
c. Dampakinflasi terhadap perekonomian masyarakat............................ 6
d. Pengaruh inflasi.................................................................................... 7
e. Cara Mengatasi Inflasi........................................................................... 8
2.2 DEFLASI.............................................................................................
8
a. Pengertian Deflasi................................................................................ 8
b. Penyebab Deflasi................................................................................. 9
c. Dampak Deflasi................................................................................... 9
d. Cara Mengatasi Deflasi........................................................................ 10
e. Pengaruh Indonesia......................................................................... 10

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan.......................................................................................
12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................
13
BAB I
PENDAHULUAN
.
1. 1 Latar Belakang
Krisis ekonomi tahun 1997 sebagai pncak dari Serangkaian Liberalisasi
sektor perbankan sejak tahun 1980-an telah menunjukkan bahwa industri
perbankan nasional belum memiliki kelembagaan perbankan yang kokoh yang
di dukung dengan infrastruktur perbankan yang baik. Secara
Fundametal, sistem perbankan Indonesia masih harus di perkuat untuk
dapat mengatasi gejolak internal maupun eksternal. Fundamental perbankan
nasional yang terbukti belumkokoh merupakan tantangan bukan hanya
bagi industri perbankan secara umum. Tantangan dalam dunia perbankan
juga selalu berubah seiring dengan perubahan yang terjadidalam industrijasa
keuangan secara umum. Untuk mewujudkan perbankan indonesia yang lebih
kokoh, perbaikan harus dilakukan di berbagai bidang. Ternyata unutk menjawab
tantangan-tantangan yang dihadapi perbankan dalam beberapa tahun belakangan
ini.

1. 2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari inflasidan deflasi?
2. Apa penyebab dari inflasidan deflasi?
3. Bagaimana dampak inflasidan deflasi?
4. Bagaimana cara mengatasiinflasidan deflas i?
5. Apa pengaruhinflasidan deflasi?

1. 3 Tujuan
1. Menjelaskan pengertian dari inflasidan deflasi
2. Menjelaskan penyebab dari inflasidan deflasi
3. Menjelaskan dampak inflasidan deflasi
4. Menjelaskan cara mengatasiinflasidan deflasi
5. Menjelaskan pengaruh inflasidan deflasi
BAB II
PEMBAHASAN

2. 1 INFLASI
a. Pengertian Inflasi
Jika kita mengamati harga-harga barang atau jasa, tidak ada harga yang tetap
atau konstan dari waktu ke waktu, bahkan cenderung naik. hal tersebut
diakibatkan oleh ketidakseimbangan antara arus uang dan arus barang. dimana
arus barang harus mengalir dari hasilproduksi perusahaan kepasar barang dan
bertemu dengan arus yang berasal dari pembelanjaan pemerintah dan
rumah tangga atau konsumen.
Pada keadaan seperti ini, harga akan tercipta. Jika arus uang dan arus barang
berada dalam keseimbangan, maka harga akan stabil, jumlah penawaran sama
dengan jumlah permintaan. begitu pula jumlah uang yang tersedia di masyarakat.
jika terjadiketidak seimbangan antara penawaran dan permintan barang, serta arus
uang dan arus barang saat itulah yang dinamakan inflasi. Untuk lebih tepatnya,
pengertian inflasi adalah”suatu proses atau peristiwa dalam perekonomian di
akibatkan karena terganggunya keseimbangan antara arus uang dan arus barang. ”
Atau inflasi adalah suatu gejala dimana tingkat harga umum mengalami kenaikan

secara terus menerus.


Bila kenaikan yang terjadi hanya sekali, walaupun persentasi yang cukup besar
belum dapat dikatakan sebagaiinflasi karena tidak mempunyai pengaruhlanjutan.
sebagai contoh, kenaikan harga-harga menjelang bulan Ramadan ataupun pada
hari besar lainnya belum dapat dikatakan debagaiinflasi karena tidak mempunyai
pengaruh lebih lanjut. kejadian seperti contoh diatas, di istilahkan
sebagai kenaikan tingkat harga dan setiap peristiwa yang cenderung mendorong
naiknya tingkat harga disebut sebagai gejolak inflasi. Sedangkan tingkat
persentase kenaikan tingkat harga dan beberapa indeksharga dari suatu
periodeke periode lain disebut dengan laju inflasi.
b. Macam dan Penyebab Inflasi
Secara umum penyebabinflasi adalah sebagai berikut ;
1. Jumlah uang yang beredar terlalu berlebihan sehingga melebihi keuntungan
2. Tradisi masyarakat yang bersifat konsumtif sering mengimpor barang
3. Terjadinya bencana alam
4. Terjadinya defisit pada APBN
5. Terjadinya eksparsikredit
6. Terjadi pemberontakan
7. Pengenaan pajak padakonsumen
8. Kenaikan harga BBM
Sebab-sebabinflasi
a. Tarikan permintaan (kelebihan likuiditas/uang/alat tukar). Lebihdipengaruhi dari
peran negara dalam kebijakan moneter (Bank Sentral).
b. Desakan (tekanan) produksi dan/atau distribusi (kurangnya produksi dan/atau
juga termasukkurangnya distribusi).
Inflasidigolongkan menjadi beberapa macam diantaranya sebagai berikut
a. Berdasarkan Parah Tidaknya Inflasi
1. Inflasi Ringan (creeping inflation)
Inflasi yangtermasuk golongan ini, jika tingkatannya masih berada dibawah 10%
per tahun.

2. Inflasi Sedang
Adalahinflasi yang lajunya berada diantara 10% sampaidngan 30% pertahun
3. Inflasi Berat
Adalahinflasi yamg lajunya berada di antara 30%sampaidengan 100% pertahun
4. Hiperinflasi
Inflasi yang terjadidi atas 100% pertahun, akibat yang terjadi jika inflasidi atas
100% adalah masyarakat akan mengalalmiketidakpercayaan terhadap pemakaian
uang. akibat yang lebih parahlagi adalah terjadinya kehancuran system ekonomi
yamg dibangun (di alami Indonesia pada decade tahun 1966, inflasi yang
terjadi yaitu 650% pertahun).
b. Berdasarkan Penyebabnya
1. Inflasi Permintaan Agregat (Demand Pull Inflation)
Penyebab pertama kali inflasi jenis ini adalah adanya kenaikan permintaan total,
(agregat demand) sedangkan produksi berada pada keadaan kesempatan kerja
penuh (pull employment). apabila kesempatan kerja penuh tercapai, maka
pertambahan permintaan hanya akan menaikan harga, sedangkan kenaikan jumlah
produksi tidak dapat diusahakan lagi. inflasi jenis inidisebut inflasi jenis murni.
apabila kenaikan permintaan menyebabkan terjadinya keseimbangan, GNP berada
diatas GNP pada kesempatan kerja penuh, maka terjadilah inflationari gap
yang pada akhirnya akan menimbulkan inflasi.

2. Inflasi Biaya (Cost Push Inflation)


Inflasibiaya ini terjadikarena adanya penurunan dalam penawaran total(agregat
supply) karena adanya kenaikan biaya produksi. kenaikan biaya produksi
menyebabkan adanya kenaikan harga serta produksi akan turun. jika berjalan
terus-menerus maka akan terjadi cost push inflation.

c. Berdasarkan Asal Inflasi


1. Inflasi yang Berasaldari Dalam Negeri (Domestic Inflation)
Penyebab ; Anggaran belanja dibiayai dengan pencetakan uang baru,
kenaikan upah, dan sebagainya.

c. Dampak Inflasi terhadap Perekonomian Masyarakat


1. Dampak Inflasi terhadap Perekonomian secara Umum
a) Mendorong penanaman modal spekulatif
Pemilik modal lebih cenderung menanamkan modalnya dalam bentuk tanah
atau emas dari padaditanamkan pada investas yang produktif
b) Tingkat bunga meningkat
Jika tingkat bunga meningkat karena terjadi inflasi maka para pemilik modal akan
cenderung menyimpan uangnya, akibatna investasi akan berkurang.
c) Adanya ketidakpastian keadaan ekonomidimasa yang akan dating
d) Timbulnya masalahdalam neracapembayaran
Hal tersebut diakaibkan karena harga impor lebih mudah dari pada barangdalam
negeri, akibatnya nilai ekspor lebih kecil dari nilai impor. hal ini akan
menyebabkan neracapembayaran defisit serta nilai rupiah makin turun
e) Daya beli masyarkat turun dikarenakan nilai mata uang turun.
2. Dampak Inflasi terhadap Perekonomian secara Khusus
a. Dampakinflasi terhadap pendapatan
b. Dampakinflasiterhadap individudan masyarakat
c. Dampakinflasi terhadap produksi
d. Dampakinflasi terhadap distribusi

d. Pengaruh Inflasi
Pengaruh inflasi secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya
investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong
penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan,
ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat
kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. Pengaruh inflasi secara lebih
terperinci antara lain adalah:
1. Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan.
Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun
1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun di
tahun 2003 -atau tiga belas tahunkemudian, daya beli uangnya mungkin hanya
tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk
memenuhikebutuhan hidupnya. Sebaliknya, orang yang mengandalkan
pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya pengusaha, tidak
dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya dengan pegawai yang
bekerja di perusahaan dengan gaji
mengikuti tingkat inflasi.
2. Menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin
menurun. Memang, tabungan menghasilkan bunga, namun jika tingkat inflasi di
atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila orang enggan menabung, dunia
usaha dan investasi akan sulit berkembang. Karena, untuk berkembang dunia
usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyarakat.
3. Bagi orang yang meminjam uang dari bank (debitur), inflasi menguntungkan,
karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah
dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang
meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian
lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.
4. Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh
lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan
temenyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan
produsen, maka produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen bisa
menghentikan produksinya untuk sementara waktu. Bahkan, bila tidak sanggup
mengikutilaju inflasi, usahaprodusen tersebut mungkin akan bangkrut (biasanya
terjadi pada pengusahakecil).

e. Cara Mengatasi Inflasi


1. Kebijakan Moneter
Adalah tindakan yang dilakukan oleh bank sentral untuk memengaruhi uang yang
beredar dari kredit. kebijakan moneter yang dilakukan oleh pemerintah
untuk mengatasiinflasi adalah sebagai berikut; kebijak diskonto, operasi pasar
terbuka, perubahan cadangan minimu, pemberian kredit selektif.

2. Kebijakan Fiscal
Adalah kebijakan yang menyangkut pengaturan pengeluaran pemerintah serta
perpajakan yang secara lansung dapat memengaruhi permintan total dan
memengaruhi harga. berikut adalah contoh kebijakan fiscal; mengurangi
pengeluaran Negara, menaikkan atau mengefektifkan pajak, menekankan
pengeluaran pemerintah, mengadakan pinjaman pemerintah

3. Kebijakan Non Moneter


Dapat ditempuh melalui cara berikut ;
. Kebijakan upah
. Kebijakan yang berkaitan dengan hasilproduksi
. Kebijakan penentuan harga dan indexing

2. 2 DEFLASI
a. Definisi Deflasi
Deflasi didefinisikan sebagai meningkatnya permintaan terhadap uang
berdasarkan jumlah uang yang berada di masyarakat. Deflasi terjadiketikajumlah
uang yang yang beredar di masyarakat (money supply) lebih sedikit dari jumlah
supply barang yang ada. Sehingga terjadi penurunan harga-harga. Contoh
kenapa hal inibisa terjadi dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari, harga
barang-
barang elektronik semakin hari semakin murah. Hal ini terjadi karena
perkembangan tekhnologi yang cepat sehingga supply barang tekhnologi
dipasaran semakin banyak. Sedangkan jumlah uang yang beredar di masyarakat
sedikit, sehingga barang-barang tekhnologi tersebut jatuhharganya. Atau deflasi
bisa terjadi ketika permintaan barang dari masyarakat semakin menurun dan
permintaan uang (money demand) dari masyarakat meningkat.

Deflasi juga berkaitan dengan nilai tukar rupiah. Dengan deflasi, mata uang kita
mengalami apresiasi atau peningkatan. Dalam ilmu ekonomi, deflasi
diartikan sebagai suatu periode dimana harga-harga secara umum jatuh dan
nilai uang bertambah. Deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Salah satu cara
menanggulangi deflasi adalah dengan menaikkan tingkat suku bunga.

Dalam ekonomi, deflasi (deflation) adalah suatu periode dimana harga-


harga secara umum jatuh dan nilai uang bertambah. Deflasi adalah
kebalikan dari inflasi. Bila inflasi terjadi akibat banyaknya jumlah uang yang
beredar di masyarakat, maka deflasi terjadi karena kurangnya jumlah uang
yang beredar, dimana cara menanggulanginya adalah dengan cara
menurunkan tingkat suku bunga atau yang lebih sederhana (meski kadang
tidak berhasil) adalah dengan mencetaklebih banyak uang.

b. Penyebab Deflasi
1. Menurunnya persediaan uang di masyarakat;
2. Meningkatnya persediaan barang;
3. Menurunnya permintaan akan barang;
4. Naiknya permintaan akan uang.

c. Dampak Deflasi
1. Pengusaha-pengusahakurang bernafsu untuk memproduksibarang karena harga

terus menurun.
2. Kesempatan kerja berkurang karena terjadi pemecatan buruh akibat turunnya
produksibarang.
3. Pajak-pajak tidak dapat ditarik oleh Negara sehingga pendapatan Negara
berkurang.
4. Kegiatan perekonomian mundur.
5. Deflasidapat menyebabkan menurunnya persediaan uang di masyarakat dan akan
menyebabkan depresibesar dan juga akan membuat pasar Investasi (Saham) akan
mengalami kekacauan, dikarenakan harga barang mengalami penurunan,
konsumen memilikikemampuan untuk menundabelanja merekalebih lama lagi
dengan harapan harga barang akan turun lebih jauh. Akibatnya aktivitas
ekonomi akan melambat dan memberikan pengaruh pada spiral deflasi
(deflationary
spiral).
6. Banyak pekerja yang akhirnya mengalami PHK karena pemiliki bisnis tidak
sanggup membayar gaji karyawannya. Dengan demikian pendapatan yang
diterima masyarakat menjadi sedikit dan jumlah uang yang beredar di masyarakat
semakin berkurang.
7. Deflasi juga mengakibatkan melesunya investasi di sektor riil maupun di
lantai bursa. Akibatnya ini akan menambah berat kelesuan ekonomi
dikarenakan tidak adalagi aktivitas bisnis yang berjalan.
8. Deflasi juga dapat menyebabkan suku bungadisuatu negara menjadinol persen.
Lalu diikuti juga dengan turunnya suku bungapinjaman di bank.
9. Deflasi yang terjadi akan menurunkan produksi suatu perusahaan karena kurang
permintaan dan lemahnya daya beli, sehingga berdampak pada pengurangan
produksidan juga pengurangan jumlah tenaga kerja.

d. Cara Mengatasi Deflasi


Deflasi dapat diibaratkan jatuh sakitnya seseorang karena jarang berolah raga.
Apabila seseorang pada dasarnya memiliki kaki normal namun malas
menggunakannya, maka ini akan mengakibatkan menyusutnya otot-otot kaki yang
jarang digunakan tersebut. Dalam jangka waktu lebih lama orang tersebut akan
tidak dapat berjalan sama sekali berhubung otot sudah terlalu lemah untuk
digunakan. Apabila keadaan ini justru didiamkan, bukan tidak mungkin akan
mengalamikelumpuhan selamanya.

Cara yang paling lazim digunakan adalah memberikan stimulus ekonomi berupa
bantuan likuiditas ke sektor bisnis. Dengan demikian diharapkan kegiatan
ekonomi kembali berputar. Pemerintah juga dapat memotong pajak dan
meningkatkan belanjanya sendiri untuk menggairahkan perekonomian. Dari sisi
Bank Sentral, pemerintah juga dapat meningkatkan peredaran uang di
masyarakat dengan membeli surat hutang sektor swasta dan menukarkannya
dengan uang
tunai. Selain itu, juga dapat dilakukan dengan memotong suku bunga.
Namun seperti dijelaskan di atas, memotong suku bunga bukanlah jalan
keluar yang sesungguhnya tetapihanya sekedar pengobatan sementara untuk
menggairahkan ekonomidan mengharapkan harga bergerak naik dengan
sendirinya.

e. Pengaruh Deflasi
1. Penurunan persediaan uang, deflasidapat menyebabkan menurunnya persediaan
uang di masyarakat dan akan menyebabkan depresi besar (seperti yang dialami
Amerika dulu) dan juga akan membuat pasar Investasi akan mengalami

kekacauan.
2. Memperlambat aktivitas ekonomi, dikarenakan harga barang mengalami
penurunan, konsumen memilikikemampuan untuk menundabelanja merekalebih
lama lagidengan harapan harga barang akan turun lebih jauh. Akibatnya aktivitas
ekonomi akan melambat dan memberikan pengaruh pada spiral deflasi
(deflationary spiral).
3. Dampak susulan dari melesunya kegiatan ekonomi adalah banyak pekerja yang
akhirnya mengalami PHK karena pemiliki bisnis tidak sanggup membayar gaji
karyawannya. Dengan demikian pendapatan yang diterima masyarakat menjadi
sedikit dan jumlah uang yang beredar di masyarakat semakin berkurang.
4. Investasi, deflasi juga mengakibatkan melesunya investasidi sektor riil maupun
di lantai bursa. Akibatnya ini akan menambah berat kelesuan ekonomi
dikarenakan tidak ada lagi aktivitas bisnis yang berjalan.
5. Deflasi juga dapat menyebabkan suku bungadisuatu negara menjadinol persen.
Lalu diikuti juga dengan turunnya suku bunga pinjaman di bank. Ini memang
merupakan langkah paliatif untuk mencegah masyarakat menyimpan uangnya di
bank yang dapat membuat peredaran uang semakin kecil.
6. Deflasi akan membuat orang menyimpan uang sehingga uang benar-benar
dihargai dan jaminan keamanan sosial politik. Orang akan banyak berinvestasi
langsung dan ketersediaan barang terjamin. Akibatnya nilai mata uang akan

menguat.
7. Deflasi akan membuat jatuh nilai properti. Orang lebih suka mendepositokan
uangnya di bank atau pasar modal daripada beli properti yang tidak naik. Karena
harga terus turun maka produsen cenderung kurang berminat memproduksi
barang. Kesempatan kerja berkurang karena banyak PHK. Pajak tidak dapat
ditarik oleh pemerintah sehinga pendapata negara berkurang. Kegiatan
perekonomian secara keseluruhan mengalamikemunduran.
BAB III
PENUTUP

3. 1 Kesimpulan
Jika kita mengamati harga-harga barang atau jasa, tidak ada harga yang tetap
atau konstan dari waktu ke waktu, bahkan cenderung naik. hal tersebut
diakibatkan oleh ketidakseimbangan antara arus uang dan arus barang. dimana
arus barang harus mengalir dari hasilproduksi perusahaan kepasar barang dan
bertemu dengan arus yang berasal dari pembelanjaan pemerintah dan
rumah tangga atau konsumen.
Untuk lebih tepatnya, pengertian inflasi adalah”suatu proses atau
peristiwa dalam perekonomian di akibatkan karena terganggunya keseimbangan
antara arus uang dan arus barang. ”

Deflasi didefinisikan sebagai meningkatnya permintaan terhadap uang


berdasarkan jumlah uang yang berada di masyarakat. Deflasi terjadiketikajumlah
uang yang yang beredar di masyarakat (money supply) lebih sedikit dari jumlah
supply barang yang ada. Sehingga terjadi penurunan harga-harga. Contoh
kenapa hal inibisa terjadi dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari, harga
barang- barang elektronik semakin hari semakin murah. Hal ini terjadi
karena perkembangan tekhnologi yang cepat sehingga supply barang
tekhnologi dipasaran semakin banyak. Sedangkan jumlah uang yang beredar di
masyarakat sedikit, sehingga barang-barang tekhnologi tersebut jatuhharganya.
Atau deflasi bisa terjadi ketika permintaan barang dari masyarakat semakin
menurun dan permintaan uang (money demand) dari masyarakat meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir, 2000. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grapindi Persada.
Kasmir, 2005.Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grapindi Persada.
Kasmir, 2008. Bank dan LembagaKeuangan Lainnya. Jakarta: PT. Raja Grapindi
Persada. Nopirin, 2013. EkonomiMoneter. yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai