Inflasi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan
Makalah tentang "Inflasi".
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya,
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan
juga inspirasi untuk pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................... 1
DAFTAR ISI................................................................................... 2
Bab 1............................................................................................... 3
Bab 1.1
Rumusan Masalah..................................................................................................... 4
Bab 1.2
Tujuan Masalah........................................................................................................ 5
Bab 2............................................................................................... 6
Bab 2.1
Pengertian Inflasi....................................................................................................... 7
Bab 2.2
Penyebab Inflasi......................................................................................................... 8
Bab 2.3
Pengaruh peredaran uang terhadap inflasi.................................................................. 9
Bab 2.4
Pengaruh peredaran uang terhadap inflasi.................................................................. 10
Bab 2.5
Tragei Inflasi terparah di Indonesia............................................................................ 11
KESIMPULAN............................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................... 15
Bab 1
Bab 1.1
Rumusan masalah
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan dalam bagian latar belakang, maka
rumusan masalah yang telah di susun dalam penelitian ini adalah:
1)Pengertian Inflasi?
2)Penyebab Inflasi?
3)Pengaruh jumlah uang beredar (M1) terhadap inflasi?
4)Pengaruh kebijakan moneter dengan inflasi?
5)Contoh inflasi terparah yang pernah terjadi.
Bab 1.2
TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan diatas, maka tujuan
penelitian yang hendak dicapai adalah:
1)Memberikan definisi dari inflasi secara general dan definisi inflasi menurut para ahli.
2)Menjelaskan penyebab inflasi secara general.
3)Mengetahui dan menganalisa pengaruh jumlah uang yang beredar di masyarakat terhadap
inflasi.
4)Mengetahui pengaruh kebijakan moneter terhadap inflasi.
5)Memberikan contoh tragedi inflasi terparah yang pernah terjadi di Indonesia.
Bab 2
Penyelesaian masalah
Bab 2.1
Pengertian Inflasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI) inflasi merupakan kemerosotan nilai
uang(kertas) karena banyaknya dan cepatnya uang(kertas) beredar sehingga menyebabkan
naiknya harga barang-barang.
Namun secara singkat inflasi adalah kenaikan harga yang dipengaruhi
penawaran(supply),penawaran(demand) serta banyaknya mata uang(fiat) yang beredar di
masyarakat.
Biaya produksi
Factor lainnya dalah bila produsen menaikan harga barang yang diakibatkan harga bahan
baku pembuatannya mengalami kenaikan.
Tetapi ada 1 faktor lagi yang cukup berpengaruh terhadap inflasi yaitu:
Kebijakan moneter di sebuah negara
Misalnya bila di sebuah negara warganya dilarang memiliki emas fisik/Batangan,atau di
sebuah negara suku bunga naik maka masyarakat akan cenderung menyimpan uangnya di
deposito daripada membelanjakannya yang membuat banyak barang memiliki stok melimpah
dan membuat harga barang turun dan sebaliknya,bila suku bunga turun maka masyarakat
akan menjadi lebih konsumtif.
Bab 2.3
Pengaruh peredaran uang terhadap inflasi
Pada sub bab ini kami ingin membahas,secara detail hubungan antara (M1) money supply
dan inflasi.
Berdasarkan logika dasar bila semakin banyak uang yang beredar di masyarakat maka daya
beli masyarakat juga akan mengingkat yang akan membuat stok barang menipis,itu bila
berdasarkan logika dasar.
Secara makro bila semakin banyak uang yang beredar maka value mata uang tersebut akan
menurun.
Kita bisa ambil contoh mata uang:Argentina peso dan zimbawean dollar.
Argentina Peso yang mengalami devaluasi hingga 200x
Atau nata uang negara Zimbwabwe yaitu Zimbabwean dollar yang mengalami hyperinflasi
yang menyebab kan pada saat itu hanya untuk membeli 3 butir telur membutuhkan uang
sebanyak 1 gerobak.
Bab 2.4
Pengaruh Kebijakan moneter terhadap
inflasi
Pada sub bab ini,kami akan membahas secara ringkas serta beberapa contoh kebijakan
moneter yang menyebabkan inflasi mau secara langsung maupun tidak.
Salah satu kebijakan moneter yang cukup berpengaruh adalah kebijakan menaikan ataupun
menurunkan suku bunga.
Seperti pada dua sub bab sebelumnya kami membahas bahwa jika suku bunga dinaikan maka
kecendrungan masyarakan akan menyimpan uangnya di deposito dan mengurangi sifat
konsumtif mereka,sebaliknya bila suku bunga turun maka masyarakat akan menjadi lebih
konsumtif karena mereka berpikir bila menyimpan di deposito saat itu tidak menguntungkan.
Bab 2.5
Tragedi Inflasi terparah di indonesia
Di Indonesia
Di negara kita tercinta Indonesia,pernah terjadi inflasi yang cukup parah dan menjadi masa
kelam bangsa ini.
Pada tahun 1997-1998+
Sebelum tahun 1997 perbandingan harga rupiah dengan dollar masih 2000:1 namun pada
tahun 1998 nilai dollar menguat yang membuat inflasi terjadi di Indonesia yang membuat
rupian mengalami deflasi hingga 6x lipat,beberapa orang berspekulasi bahwa tragedy tersebut
dapat terjadi karena kebanyakan perusahaan di Indonesia yang hutang menggunakan dollar
hutangnya berkali lipat yang diakibatkan nilai dollar yang meningkat.
Tetapi pada tahun 1999 perbandingan rupiah mulai stabil di harga 6000,tetapi itu tidak
bertahan lama pada tahun 2008 terjadi inflasi Kembali yang membuat rupiah mengalami
deflasi sebanyak 200% atau 2x lipat.
Global
Pada tahun 2008 terjadi sebuah krisis yang pasti pernah di dengar semua orang,krisis yang
menyebabkan tingginya harga minyak dan kekurangan makanan di seluruh dunia.
Bukan hanya bahan pangan dan minyak yang terdampak tetapi index saham banyak
perusahaan terdampak.
Ada beberapa orang yang berspekulasi bahwa krisis tahun 2008 ini merupakan scenario yang
dibuat oleh the federal reserve atau the feds,yang melalui kebijakan menurunkan suku bunga
di tahun-tahun sebelumnya hingga 1% yang membuat banyak orang meminjam uang di bank
untuk membeli rumah yang membuat harga rumah mengalami peningkatan yang signifikan.
Data Inflasi menurut BPS
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Inflasi IHK pada Desember 2022 tercatat
menjadi 0,66% (mtm) sehingga inflasi IHK 2022 menjadi 5,51% (yoy), meningkat
dibandingkan dengan inflasi IHK 2021 sebesar 1,87% (yoy) dan lebih tinggi dari sasaran
3,0+1%, terutama dipengaruhi oleh dampak penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM)
bersubsidi pada September 2022. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, tingkat inflasi
tahunan sebesar 1,68% ini merupakan tingkat inflasi tahunan terkecil, di mana tingkat inflasi
tahunan rata-ratanya dalam kurun waktu 10 tahun tersebut adalah sebesar 4,23% dengan
tingkat inflasi tahunan tertinggi pada tahun 2013 sebesar 8,38% dan tingkat inflasi ...
Inflasi IHK pada Desember 2022 terutama dipengaruhi oleh pola musimannya di akhir tahun.
Inflasi inti tercatat sebesar 0,22% (mtm), meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan
sebelumnya sebesar 0,15% (mtm) terutama disumbang oleh komoditas kontrak rumah.
Kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 2,24% (mtm), lebih tinggi dari bulan
sebelumnya yang tercatat deflasi 0,22% (mtm), sejalan dengan pola musiman akhir tahun.
Kelompok administered prices mencatat inflasi sebesar 0,73% (mtm), meningkat dari inflasi
bulan sebelumnya sebesar 0,14% (mtm) seiring dengan
kenaikan tarif perusahaan air minum, dan seiring dengan pola musiman peningkatan
permintaan angkutan udara pada Natal dan Tahun Baru, serta inflasi rokok kretek filter.
Tekanan inflasi 2022 yang lebih rendah dari prakiraan awal berdampak positif pada prospek
inflasi 2023 yang diprakirakan kembali ke sasaran 3,0+1%.
Inflasi inti 2022 tetap terjaga rendah sebesar 3,36% (yoy), sejalan dengan lebih rendahnya
dampak rambatan dari penyesuaian harga BBM dan belum kuatnya tekanan inflasi dari sisi
permintaan. Inflasi volatile food 2022 juga terkendali 5,61% (yoy) sebagai hasil sinergi dan
koordinasi kebijakan pengendalian inflasi melalui TPIP-TPID dan GNPIP dalam mendorong
ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, kestabilan harga, dan komunikasi efektif.
Sementara itu, kenaikan inflasi administered prices juga tidak setinggi yang diperkirakan,
menjadi 13,34% (yoy) sejalan dengan penyesuaian harga BBM dan tarif angkutan yang lebih
rendah.
Data inflasi
Tanggal
April 2023 4.33%