EKONOMI MAKRO
INFLASI DAN PENGANGGURAN
KELAS: MN21E
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan
rahmatdan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
INFLASI DAN PENGANGGURAN ini. Makalah ini merupakan laporan yang
dibuat sebagai bagian dalam memenuhi kriteria mata kuliah. Salam dan sholawat
kami kirimkan kepada junjungan kita tercinta Rasulullah Muhammad SAW,
keluarga, para sahabatnya serta seluruh kaum muslimin yang tetap teguh dalam
ajaran beliau.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan disebabkan oleh
kedangkalan dalam memahami teori, keterbatasan keahlian, dana, dan tenaga
penulis. Semoga segala bantuan, dorongan, dan petunjuk serta bimbingan yang
telah diberikan kepada kami dapat bernilai ibadah disisi Allah SWT. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi penulis
sendiri.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................2
A. Pengertian Inflasi....................................................................................2
B. Jenis-jenis Inflasi....................................................................................2
C. Jenis-jenis Inflasi Berdasarkan Asalnya.................................................3
D. Jenis-jenis Inflasi Berdasarkan Sebabnya.............................................3
E. Dampak dari Inflasi (Positif dan Negatif)..............................................4
F. Faktor Penyebab Inflasi..........................................................................5
G. Perkembangan Ekonomi & Kemakmuran Masyarakat ............5
H. Cara Mencegah Inflasi............................................................................6
I. Pengertian Pengangguran.......................................................................6
J. Jenis-jenis Pengangguran.......................................................................6
K. Penyebab Pengangguran.........................................................................7
L. Hubungan antara Inflasi & Pengangguran.............................................8
M. Cara mengatasi Pengangguran...............................................................9
N. Dampak dari Pengangguran...................................................................9
O. Tujuan Kebijakan Pemerintah Mengatasi Pengangguran...............10-11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Inflasi dan Pengangguran merupakan salah satu masalah terbesar yang
dihadapi oleh suatu Negara. Pernyataan tersebut bukan hanya untuk Negara
berkembang saja, namun Negara maju pun kerap mengalami masalah yang
sedemikian rupa. Hal ini berarti bahwa inflasi dan pengangguran merupakan
masalah makro ekonomi bagi setiao Negara. Di Negara berkembang sendiri,
terutama dikawasan Asia, jumlah pengangguran terbesar berada di Negara
indonesia dengan total pengangguran sebesar 7.56 juta jika sedangkan tingkat
inflasi masih dalam angka yang terkendali yaitu 6.38%. Definisi dari
pengangguran itu sendiri adalah keadaan tanpa pekerjaan yang dihadapi oleh
segolongan tenaga kerja, yang telah mencari pekerjaan tetapi tidak
memperolehnya (Sukirno 2012). Sedangkan inflasi didefinisikan sebagai
kecenderungan harga-harga untuk menaik secara umum dan terus-menerus.
Kenaikan harga diri satu atau dua barang saja tidak disebutkan inflasi, kecuali
bila kenaikan tersebut meluas (atau mengakibatkan kenaikan) sebagaian besar
dari harga barang-barang lain (Boediono,1985). Jumlah pengangguran yang
tinggi harus mendapatkan perhatian yang lebih serius oleh para pengambil
kebijikan, karena masalah pengangguran merupakan masalah yang sangat serius
bagi perekonomian suatu negara baik secara makro maupun mikro. Apabila
jumlah pengangguran semakin meningkat maka hal itu sangatlah tidak baik bagi
suatu negara, pasalnya apabila tingkat pengangguran tinggi maka juga akan
menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat dan tingkat kemiskinan pun juga
ikut meningkat.
B. RUMUS MASALAH
Dalam pembahasan materi mengenai “Inflasi dan Pengangguran” kami
mengangkat rumusan masalah yaitu:
1. Apa itu Inflasi?
2. Apa itu pengangguran>
3. Bagaimana perkembangan ekonomi dan kemakmuran masyarakat terkait
inflasi?
4. Apa tujuan kebijakan pemerintah mengatasi pengangguran?
C. TUJUAN
1. Mengetahui apa itu Inflasi
2. Mengetahui apa itu pengangguran
3. Mengetahui cara perkembangan ekonomi dan kemakmuran masyarakat
terkait inflasi
4. Mengetahui tujuan pemerintah mengatasi pengangguran
iii
BAB II
PEMBAHASAAN
A. PENGERTIAN INFLASI
Inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan
terus-menurus (continue), kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak
dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan
kenaikan harga) pada barang lainnya. Inflasi berkaitan dengan mekanisme pasar
yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain: konsumsi masyarakat
yang meningkat, berlebihnya likuiditas dipasar yang memicu konsumsi atau
bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran
distrinusi barang. Selain itu, ketidaklancaran ekonomi dan tingkat penjualan
juga menimbulkan inflasi. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses
menurunnya nilai mata uang secara kontinu.
B. JENIS-JENIS INFLASI
Disis lain, inflasi dikelompokkan menjadi tiga, yaitu berdasarkan sifatnya,
terjadinya, dan asalnya. Berikut ini rangkuman tentang jenis-jenis inflasi dan
penjelasannya.
1. Inflasi Ringan (Creeping Inflation)
Jenis-jenis inflasi ini ditandai dengan peningkatan laju inflasi yang
rendah. Biasanya, inflasi jenis ini kurang dari 10 persen setahun. Ciri
dari inflasi ini adalah kenaikan harga yang relatif lambat dan
berlangsung dengan lambat.
iv
Jenis inflasi ini terbagi menjadi dua, yakni inflasi domestik dan inflasi
diimpor atau imported inflation.
1. Domestic Inflation
Jenis inflasi satu ini berasal dari dalam negeri. Inflasi jenis ini biasanya
diawali dengan adanya defisit dalam APBN. Jika pemerintah
memutuskan untuk membiayai APBN dengan melakukan pencetekan
uang baru, maka akan meningkatkan jumlah uang yang beredar.
Meningkatnya jumlah uang yang beredar ini akan cenderung
meningkatkan harga-harga kebutuhan. Akhirnya, timbul inflasi dalam
negeri. Adapun hal lain yang dapat menyebabkan terjadinya inflasi
dalam negeri adalah meningkatnya biaya produksi dalam negeri dan
meningkatnya permintaan masyarakat terhadap barang sementara
kenaikan penawaran tidak bisa mengimbanginya.
2. Imported inflation
Inflasi diimpor merupakan inflasi yang berasal dari luar negeri yang
timbul karena negara yang menjadi partner dagang negara tertentu
sedang mengalami inflasi yang cukup tinggi. Jadi, harga kebutuhan di
luar negeri meningkat, otomatis harga barang tersebut pada saat dijual
kembali di Indonesia juga akan menjadi tinggi.
v
Inflasi dapat memberikan dampak positif dan negatif terhadap pendapatan
masyrakat. Kemampuan ekspor suatu negara akan berkurang ketika mengalami
inflasi, karena biaya ekspor akan lebih mahal. Selain itu, daya saing barang
ekspor juga mengalami penurunan, yang pada akhirnya pendapatan dari devisi
pun berkurang.
1. Dampak Inflasi Terhadap Pendapatan
Inflasi dapat memberikan dampak positif dan negatif terhadap
pendapatan masyarakat. Pada kondisi tertentu, misalnya inflasi lunak,
justru akan mendorong para pengusaha untuk memperluas produksi
sehingga meningkatkan perekonimian. Namun, inflasi akan berdampak
buruk bagi mereka yang berpenghasilan tetap karena nilai uangnya tetap
sedangkan harga barang/jasa naik.
vi
Terjadinya inflasi bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti permintaan,
meningkatnya biaya produksi maupun jumlah uang yang beredar.
1. Tingginya Permintaan
Kenaikan harga-harga (inflasi) ini disebabkan karena ketersediaan
barang yang tidak sepadan dengan tingginya permintaan. Biasanya
karena stok barang menipis dan permintaan sangat tinggi, maka stok
barang tersedia mengalami kenaikan harga. Begitupun di bidang jasa,
jika ada pembatasan kuota penggunaan jasa maka akan terjadi kenaikan
harga.
vii
kembali serta pelarangan impor yang berlebihan agar tidak mencekik prosedur
dalam negeri sendiri.
I. PENGERTIAN PENGANGGURAN
Pengertian Pengangguran Menurut Sadono Sukirno (1994), pengangguran
adalah suatukeadaan di mana seseorang yangtergolong dalam angkatan kerja
inginmendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Penganguran
adalah keadaan dimana orang ingin bekerja namun tidak mendapat pekerjaan.
Di Indonesia angka penggangguran makin meningkat Pengangguran. Dalam
menangani pengangguran Pemerintah harus tanggap dalam pemecahan
pengangguran . Masalah Pengangguran memang tidak mudah, Pemerintah harus
mengikutsertakan peran pendidikan dalam menurunkan tingkat
pengangguran.Sebuah Negara yang ingin meningkatkan
pendidikannya.Pendidikan berperan penting dalam menciptakan Sumber daya
Manusia yang berkopeten.Semakin banyaknya sumber daya manusia yang
kopeten maka akan mampu mengurangi angka pengangguran.
J. JENIS-JENIS PENGANGGURAN
Pengangguran sering diartikan sebagai orang yang ingin bekerja namun
tidak memiliki pekerjaan. Pengangguran terdiri dari 3 macam:
1. Pengangguran Terselubung adalah tenaga kerja yang tidak bekerja
secara maksimal karena suatu alas an tertentu.
2. Setengah Menganggur adalah tenaga kerja yang kurang dari 35 jam
perminggu.
3. PengangguranTerbuka adalah tenagakerja yang sungguh- sungguh tidak
memiliki pekerjaan. Indonesia merupakan Negara yang memiliki
sumber daya manusia yang banyak, namun sumber daya manusia yang
banyak tidak menjamin memiliki sumber daya manusia yang kopeten.
Salah satu factor banyaknya pengangguran adalah sedikitnya angkatan
kerja yang berkopeten.Budaya malas juga menjadi salah satu factor
makin meningkatnya jumlah pengangguran di Indonesia.
K. PENYEBAB PENGANGGURAN
Secara umum ada beberapa faktor yang menjadi penyebab pengangguran
beberapa penyebab tersebut adalah sebagai berikut:
viii
1. Besarnya angkatan kerja yang tidak seimbang dengan kesempatan
kerja. Penyebab yang pertama ini dapat dikatakan pula ketika jumlah
tenaga kerja dengan jumlah lapangan kerja yang tidak seimbang.
Banyak masyarakat yang telah lulus dan menjadi seorang sarjana dan
warga lulusan SMA/ SMK maupun SMP yang telah siap kerja memiliki
peluang yang sama untuk mendapatkan suatu pekerjaan sesuai dengan
kemampuannya. Namun, banyaknya warga yang siap kerja tersebut
harus bersaing ketat, karena lapangan kerja yang tersedia di negara
tersebut tidak banyak. Sehingga menyebabkan terjadinya
pengangguran.
ix
Salah satu masalah ekonomi yang berhubungan dengan inflasi adalah
pengangguran. Para ekonom telah mempelajari hubungan antara pengangguran
dan inflasi upah serta tingkat inflasi keseluruhan. A.W. Philips adalah salah
satu ekonom pertama yang menyajikan bukti kuat tentang hubungan terbalik
antara pengangguran dan inflasi upah.
Phillips berhipotesis bahwa ketika permintaan tenaga kerja tinggi dan ada
beberapa pekerja yang menganggur, pengusaha dapat diharapkan untuk
menawar upah dengan cukup cepat. Namun, ketika permintaan tenaga kerja
rendah dan pengangguran tinggi, pekerja enggan menerima upah lebih rendah
dari tingkat yang berlaku. Implikasinya adalah tingkat upah turun sangat
lambat.
Karena upah dan gaji adalah biaya input utama bagi perusahaan, kenaikan
upah harus mengarah pada harga yang lebih tinggi untuk produk dan jasa
dalam suatu ekonomi, yang pada akhirnya mendorong tingkat inflasi
keseluruhan yang lebih tinggi. Akibatnya, Phillips membuat grafik hubungan
antara inflasi harga umum dan pengangguran, bukan inflasi upah.
x
2. Meningkatkan peredaran modal usaha juga dapat mengatasi
meningkatnya angka pengangguran di negara.
3. Menempatkan Pencari Kerja di Tempat yang Tepat solusi yang satu ini
dapat membuat pencari kerja lebih mudah mendapatkan pekerjaan dan
lebih loyal pada perusahaan. Hal ini membuat produktivitas pekerja
meningkat dan berkurangnya pengangguran karena salah penempatan
pekerjaan.
4. Melatih para pencari kerja untuk membuat usaha sendiri hal ini
dilakukan agar lowongan kerja menjadi semakin banyak dan tingkat
pengangguran menjadi menurun. Dengan mengarahkan para pencari
kerja untuk membuat usaha sendiri yang sesuai dengan passion mereka,
pekerja juga jadi semakin semangat berwirausaha.
5. Beri penyuluhan untuk masyarakat mengenai teknologi dan
perekonomian. Hal ini dilakukan karena banyak orang menganggap
bahwa pengangguran adalah masalah yang harus diatasi oleh
pemerintah padahal pengangguran
6. Memberi pelatihan bersertifikasi pada pencari kerja juga dapat
membantu mengatasi tingkat pengangguran yang tinggi. Hal tersebut
karena pencari kerja yang memiliki sertifikasi atau keahlian melalui
pelatihan bersertifikasi akan memiliki peluang lebih besar untuk
mendapatkan pekerjaan.
xi
1. Menciptakan lapangan pekerjaan seluas-luasnya. Terjadinya masalah
pengangguran disebabkan karena tidak seimbangnya perbandingan
antara lapangan pekerjaan dan tenaga kerja. Oleh karena itu salah satu
upaya yang dilakukan oleh pemerintah yaitu dengan menciptakan
lapangan pekerjaan seluas-luasnya. Menurut ahli ekonomi yaitu Prof.
Soemitro Djoyohadikoesoemo berpendapat bahwa mempeluas
kesempatan kerja dapat dilakukan dengan dua cara yaitu yang pertama
dengan cara mengembangkan industri padat karya dan yang kedua
dengan menyelenggaraka proyek pekerjaan umum.
3. Mengadakan proyek magang bagi calon tenaga kerja. Salah satu cara
pemerintah untuk mengurangi penganggura yaitu dengan mengadakan
suatu proyek magang bagi calon tenaga kerja. Dengan adanya pelatihan
pada magang maka calon tenaga kerja akan menjadi lebih terampil dan
akan membantu mengatasi masalah pengangguran. Selain itu dengan
cara mengadakan berbagai pelatihan sesuai dengan kebutuhan masing-
masing para pencari kerja.
xii
berkembang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang
sehingga dengan mengambangkan setor informal akan membantu dalam
mengatasi masalah pengangguran. Sektor informal sangat cocok
digunakan untuk upaya pengangguran sebab pada sektor informal untuk
bekerja pada sektor informal tidak harus memiliki pendidikan yang
tinggi. Pertumbuhan penduduk yang begitu pesat membuat beberapa
perusahaan pada sektor formal mengalami kendala dalam menyediakan
kesempatan kerja. Akan tetapi ada beberapa negara berkembang yang
berpendapat bahwa sektor informal ini merupakan sebuah lambang dari
keterbelakangan suatu negara. Akan tetapi jika kita berpikir optimis
maka dengan adanya sektor ini sangat membantu dalam mengatasi
pengangguran.
BAB III
PENUTUP
xiii
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pengujian data yang dilakukan secara
statistik maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
B. SARAN
Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis data diatas, ada beberapa saran
yang diberikan untuk peneliti selanjutnya, anatraa lain sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/inflasi
xiv
https://www.bolw.com/ragam/read/4549152/jenis-jenis-inflasi-beserta-penjelasan-
ketahui-cara-menanganinya
https://m.liputan6.com/hot/read/4570216/5-penyebab-inflasi-di-indonesia-jenis-
jenis-dampak-dan-cara-tempat-mengatasinya
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5592665/inflasi-pengertian-faktor-
penyebab-dan-dampaknya/amp
https://www.academia.edu
http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/nusantara/article/viewFile/97/97
https://www.gramedia.com/literasi/pengangguran/amp/
https://www.simulasikredit.com/hubungan-antara-inflasi-dengan-pengangguran/
https://www.99.co/blog/indonesia/cara-mengatasi-pengangguran-efektif/
https://www.gramedia.com/literasi/pengangguran/
https://materiips.com/upaya-pemerintahan-dalam-mengatasi-pengangguran
https://media.neliti.com/media/publications/287378-perbandingan-teori-inflasi-
dalam-perspek-fa6cf8e2.pdf
xv