Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

EKONOMI MAKRO
INFLASI DAN PENGANGGURAN

Disusun Oleh Kelompok 4:

Emil Amalia Riana (21416261201226)


Intan Permata (21416261201408)
Melly maryana (21416261201200)
Miftakhul Azizah (21416261201204)
Muhamad Fauzi Ridwan (21416261201236)
Muhamad Nanda Pudian (21416261201229)
Rianita Nurani Lindasari (21416261201245)
Rizky Wahyudi (21416261201202)
Sinta Murti Cahyani (21416261201201)
Wanda Pitaloka (21416261201402)

KELAS: MN21E

PROGRAM STUDY MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan
rahmatdan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
INFLASI DAN PENGANGGURAN ini. Makalah ini merupakan laporan yang
dibuat sebagai bagian dalam memenuhi kriteria mata kuliah. Salam dan sholawat
kami kirimkan kepada junjungan kita tercinta Rasulullah Muhammad SAW,
keluarga, para sahabatnya serta seluruh kaum muslimin yang tetap teguh dalam
ajaran beliau.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan disebabkan oleh
kedangkalan dalam memahami teori, keterbatasan keahlian, dana, dan tenaga
penulis. Semoga segala bantuan, dorongan, dan petunjuk serta bimbingan yang
telah diberikan kepada kami dapat bernilai ibadah disisi Allah SWT. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi penulis
sendiri.

Karawang, 25 Oktober 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................2
A. Pengertian Inflasi....................................................................................2
B. Jenis-jenis Inflasi....................................................................................2
C. Jenis-jenis Inflasi Berdasarkan Asalnya.................................................3
D. Jenis-jenis Inflasi Berdasarkan Sebabnya.............................................3
E. Dampak dari Inflasi (Positif dan Negatif)..............................................4
F. Faktor Penyebab Inflasi..........................................................................5
G. Perkembangan Ekonomi & Kemakmuran Masyarakat ............5
H. Cara Mencegah Inflasi............................................................................6
I. Pengertian Pengangguran.......................................................................6
J. Jenis-jenis Pengangguran.......................................................................6
K. Penyebab Pengangguran.........................................................................7
L. Hubungan antara Inflasi & Pengangguran.............................................8
M. Cara mengatasi Pengangguran...............................................................9
N. Dampak dari Pengangguran...................................................................9
O. Tujuan Kebijakan Pemerintah Mengatasi Pengangguran...............10-11

BAB III PENUTUP..........................................................................................12


A. Kesimpulan ..........................................................................................12
B. Saran.....................................................................................................12
C. Daftar Pustaka......................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Inflasi dan Pengangguran merupakan salah satu masalah terbesar yang
dihadapi oleh suatu Negara. Pernyataan tersebut bukan hanya untuk Negara
berkembang saja, namun Negara maju pun kerap mengalami masalah yang
sedemikian rupa. Hal ini berarti bahwa inflasi dan pengangguran merupakan
masalah makro ekonomi bagi setiao Negara. Di Negara berkembang sendiri,
terutama dikawasan Asia, jumlah pengangguran terbesar berada di Negara
indonesia dengan total pengangguran sebesar 7.56 juta jika sedangkan tingkat
inflasi masih dalam angka yang terkendali yaitu 6.38%. Definisi dari
pengangguran itu sendiri adalah keadaan tanpa pekerjaan yang dihadapi oleh
segolongan tenaga kerja, yang telah mencari pekerjaan tetapi tidak
memperolehnya (Sukirno 2012). Sedangkan inflasi didefinisikan sebagai
kecenderungan harga-harga untuk menaik secara umum dan terus-menerus.
Kenaikan harga diri satu atau dua barang saja tidak disebutkan inflasi, kecuali
bila kenaikan tersebut meluas (atau mengakibatkan kenaikan) sebagaian besar
dari harga barang-barang lain (Boediono,1985). Jumlah pengangguran yang
tinggi harus mendapatkan perhatian yang lebih serius oleh para pengambil
kebijikan, karena masalah pengangguran merupakan masalah yang sangat serius
bagi perekonomian suatu negara baik secara makro maupun mikro. Apabila
jumlah pengangguran semakin meningkat maka hal itu sangatlah tidak baik bagi
suatu negara, pasalnya apabila tingkat pengangguran tinggi maka juga akan
menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat dan tingkat kemiskinan pun juga
ikut meningkat.

B. RUMUS MASALAH
Dalam pembahasan materi mengenai “Inflasi dan Pengangguran” kami
mengangkat rumusan masalah yaitu:
1. Apa itu Inflasi?
2. Apa itu pengangguran>
3. Bagaimana perkembangan ekonomi dan kemakmuran masyarakat terkait
inflasi?
4. Apa tujuan kebijakan pemerintah mengatasi pengangguran?

C. TUJUAN
1. Mengetahui apa itu Inflasi
2. Mengetahui apa itu pengangguran
3. Mengetahui cara perkembangan ekonomi dan kemakmuran masyarakat
terkait inflasi
4. Mengetahui tujuan pemerintah mengatasi pengangguran

iii
BAB II
PEMBAHASAAN

A. PENGERTIAN INFLASI
Inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan
terus-menurus (continue), kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak
dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan
kenaikan harga) pada barang lainnya. Inflasi berkaitan dengan mekanisme pasar
yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain: konsumsi masyarakat
yang meningkat, berlebihnya likuiditas dipasar yang memicu konsumsi atau
bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran
distrinusi barang. Selain itu, ketidaklancaran ekonomi dan tingkat penjualan
juga menimbulkan inflasi. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses
menurunnya nilai mata uang secara kontinu.

B. JENIS-JENIS INFLASI
Disis lain, inflasi dikelompokkan menjadi tiga, yaitu berdasarkan sifatnya,
terjadinya, dan asalnya. Berikut ini rangkuman tentang jenis-jenis inflasi dan
penjelasannya.
1. Inflasi Ringan (Creeping Inflation)
Jenis-jenis inflasi ini ditandai dengan peningkatan laju inflasi yang
rendah. Biasanya, inflasi jenis ini kurang dari 10 persen setahun. Ciri
dari inflasi ini adalah kenaikan harga yang relatif lambat dan
berlangsung dengan lambat.

2. Inflasi Sedang (Galloping Inflation)


Jenis-jenis inflasi ini sedikit lebih tinggi dibandingkan inflasi ringan.
Laju inflasi sedang berkisar antara 10-30 persen pertahun. Jenis inflasi
ini ditandai dengan kenaikan harga yang cukup besar dalam waktu yang
singkat.

3. Inflasi Berat (High Inflation)


Sesuai namanya, jenis-jenis inflasi ini adalah yang tergolong berat. Laju
inflasi jenis ini mulai dari 30-100 persen setahun. Pada tingkat ini, hatga
kebutuhan masyarakat naik secara signifikan dan sulit dikendalikan.

4. Inflasi Sangat Berat (Hyperinflation)


Jenis-jenis inflasi ini sangat dirasakan karena terjadi secara besar-
besaran dan mencapai lebih dari 100 persen setahun. Indonesia pernah
mengalami hiperinflasi ini. Bahkan pernah mencapai 600 persen pada
1998. Penyebabnya, karena terjadinya pencetakan uang secara besar-
besaran demi menutup defisit anggaran pada waktu itu.
C. JENIS-JENIS INFLASI BERDASARKAN ASALNYA

iv
Jenis inflasi ini terbagi menjadi dua, yakni inflasi domestik dan inflasi
diimpor atau imported inflation.
1. Domestic Inflation
Jenis inflasi satu ini berasal dari dalam negeri. Inflasi jenis ini biasanya
diawali dengan adanya defisit dalam APBN. Jika pemerintah
memutuskan untuk membiayai APBN dengan melakukan pencetekan
uang baru, maka akan meningkatkan jumlah uang yang beredar.
Meningkatnya jumlah uang yang beredar ini akan cenderung
meningkatkan harga-harga kebutuhan. Akhirnya, timbul inflasi dalam
negeri. Adapun hal lain yang dapat menyebabkan terjadinya inflasi
dalam negeri adalah meningkatnya biaya produksi dalam negeri dan
meningkatnya permintaan masyarakat terhadap barang sementara
kenaikan penawaran tidak bisa mengimbanginya.

2. Imported inflation
Inflasi diimpor merupakan inflasi yang berasal dari luar negeri yang
timbul karena negara yang menjadi partner dagang negara tertentu
sedang mengalami inflasi yang cukup tinggi. Jadi, harga kebutuhan di
luar negeri meningkat, otomatis harga barang tersebut pada saat dijual
kembali di Indonesia juga akan menjadi tinggi.

D. JENIS-JENIS INFLASI BERDASARKAN SEBABNYA


Jenis-jenis inflasi berdasarkan sebabnya terbagi menjadi tiga macam, yaitu
demand pull inflation, cost pull inflation, dan bottle neck inflation.
1. Demand Pull Inflation
Demand Pull Inflation merupakan inflasi yang terjadi akibat adanya
sebuah permintaan (demand) yang tidak imbang dengan peningkatan
jumlah penawaran produksi. Hal tersebut mengakibatkan kenaikan harga
barang sesuai hukum permintaan, yakni apabila permintaan tinggi
sedangkan penawaran tetap maka harga akan naik.

2. Cost Push Inflation


Jenis-jenis inflasi ini merupakan inflasi yang penyebabnya adalah
kenaikan biaya produksi, yang disebabkan oleh kenaikan biaya input
atau biaya faktor produksi.

3. Bottle Neck Inflation


Sedangkan bottle neck inflation merupakan inflasi yang penyebabnya
adalah faktor permintaan atau faktor penawaran.

E. DAMPAK DARI INFLASI (POSITIF DAN NEGATIF)

v
Inflasi dapat memberikan dampak positif dan negatif terhadap pendapatan
masyrakat. Kemampuan ekspor suatu negara akan berkurang ketika mengalami
inflasi, karena biaya ekspor akan lebih mahal. Selain itu, daya saing barang
ekspor juga mengalami penurunan, yang pada akhirnya pendapatan dari devisi
pun berkurang.
1. Dampak Inflasi Terhadap Pendapatan
Inflasi dapat memberikan dampak positif dan negatif terhadap
pendapatan masyarakat. Pada kondisi tertentu, misalnya inflasi lunak,
justru akan mendorong para pengusaha untuk memperluas produksi
sehingga meningkatkan perekonimian. Namun, inflasi akan berdampak
buruk bagi mereka yang berpenghasilan tetap karena nilai uangnya tetap
sedangkan harga barang/jasa naik.

2. Dampak Inflasi Terhadap


Dampak selanjutnya yakni inflasi juga dapat berdampak terhadap ekspor
negara. Kemampuan ekspor suatu negara akan berkurang ketika
mengalami inflasi, karena biaya ekspor akan lebih mahal. Selain itu,
daya saing barang ekspor juga mengalami penurunan, yang pada
akhirnya pendapatan dari devisa pun berkurang. Ekspor

3. Dampak Inflasi Terhadap Kalkulasi Harga Pokok


Kondisi inflasi akan mengakibatkan perhitungan penetapan harga pokok
menjadi sulit karena bisa menjadi terlalu kecil atau terlalu besar.
Persentase inflasi yang terjadi di masa depan seringkali tidak dapat
diprediksi dengan akurat. Hal ini kemudian akan membuat proses
penetapan harga pokok dan harga jual menjadi tidak akurat.

4. Dampak Inflasi Terhadap Minat Menabung


Pada kondisi inflasi minat menabung sebagian besar orang akan
berkurang. Alasannya, karena pendapatan dari bunga tabungan jauh
lebih kecil sedangkan penabung harus membayar biaya administrasi
tabungannya.

F. FAKTOR PENYEBAB INFLASI

vi
Terjadinya inflasi bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti permintaan,
meningkatnya biaya produksi maupun jumlah uang yang beredar.
1. Tingginya Permintaan
Kenaikan harga-harga (inflasi) ini disebabkan karena ketersediaan
barang yang tidak sepadan dengan tingginya permintaan. Biasanya
karena stok barang menipis dan permintaan sangat tinggi, maka stok
barang tersedia mengalami kenaikan harga. Begitupun di bidang jasa,
jika ada pembatasan kuota penggunaan jasa maka akan terjadi kenaikan
harga.

2. Meningkatnya Biaya Produksi (Cost Pust Inflation)


Apabila sektor produksi naik seperti bahan baku atau upah pegawai,
maka produsen akan menaikan harga supaya pendapatan keuntungan
dan kegiatan produksi bisa berlanjut terus dalam jangka panjang.

3. Jumlah Uang yang Beredar


Peredaran uang yang tinggi di masyarakat juga bisa menyebabkan
terjadinya inflasi. Hal ini dikarenakan ketika jumlah uang di masyarakat
meningkat, maka harga barang akan ikut mengalami kenaikan. Semakin
meningkat daya beli masyarakat saat stok barang menipis, maka harga
barang otomatis akan ikut naik.

G. PERKEMBANGAN EKONOMI & KEMAKMURAN MASYARAKAT


Kenaikan harga – harga menimbulkan efek yang buruk pula ke atas
perdagangan. Kenaikan harga menyebabkan barang – barang negara itu tidak
dapat bersaing di pasaran internasional. Maka ekspor menurun. Sebaliknya,
harga – harga produksi dalam negeri yang semakin tinggi sebagai akibat inflasi
menyebabkan barang – barang impor menjadi relatif murah. Maka lebih banyak
impor akan di lakukan. Ekspor yang menurun dan diikuti pula oleh impor yang
bertambah menyebabkan ketidakseimbangan dalam aliran mata uang asing.
Kedudukan neraca pembayaran akan memburuk.Inflasi dan Kemakmuran
Masyarakat Di samping menimbulkan efek buruk ke atas kegiatan ekonomi
negara, inflasi juga akan menimbulkan efek – efek yang berikut kepada individu
masyarakat Inflasi akan menurunkan pendapatan rill orang – orang yang
berpendapatan tetap. Pada umumnya kenaikan upah tidaklah secepat kenaikan
harga – harga. Maka inflasi akan menurunkan upah rill individu – individu yang
berpendapatan tetap. Inflasi akan mengurangi nilai kekayaan yang berbentuk
uang. Sebagian kekayaan masyarakat disimpan dalam bentuk uang. Simpanan
di bank, simpanan tunai, dan simpanan dalam institusi – istitusi keuangan lain
merupakan simpanan keuangan. Nilai rillnya akan menurun apabila inflasi
berlaku. Memperburuk pembagian kekayaan. Telah ditunjukan bahwa penerima
pendapatan tetap akan menghadapi kemerosotan dalam nilai rill
pendapatannya,dan pemilik kekayaan bersifat keuangan mengalami penurunan
dalam nilai rill kekayaannya.

H. CARA MENCEGAH INFLASI


Untuk menanggulangi dampak Inflasi Ekonomi Islam menganjurkan agar
melakukan pergantian mata uang kertas (fulus) menjadi emas dan perak

vii
kembali serta pelarangan impor yang berlebihan agar tidak mencekik prosedur
dalam negeri sendiri.

1. Langkah-Langkah Mencegah Inflasi


 Meningkatkan hasil produksi
 Mempermudah masuknya barang impor
 Menstabilkan pendapatan masyarakat (tingkat upah)
 Menetapkan harga maksimum
 Melakukan pengawasan dan distribusi barang.

I. PENGERTIAN PENGANGGURAN
Pengertian Pengangguran Menurut Sadono Sukirno (1994), pengangguran
adalah suatukeadaan di mana seseorang yangtergolong dalam angkatan kerja
inginmendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Penganguran
adalah keadaan dimana orang ingin bekerja namun tidak mendapat pekerjaan.
Di Indonesia angka penggangguran makin meningkat Pengangguran. Dalam
menangani pengangguran Pemerintah harus tanggap dalam pemecahan
pengangguran . Masalah Pengangguran memang tidak mudah, Pemerintah harus
mengikutsertakan peran pendidikan dalam menurunkan tingkat
pengangguran.Sebuah Negara yang ingin meningkatkan
pendidikannya.Pendidikan berperan penting dalam menciptakan Sumber daya
Manusia yang berkopeten.Semakin banyaknya sumber daya manusia yang
kopeten maka akan mampu mengurangi angka pengangguran.

J. JENIS-JENIS PENGANGGURAN
Pengangguran sering diartikan sebagai orang yang ingin bekerja namun
tidak memiliki pekerjaan. Pengangguran terdiri dari 3 macam:
1. Pengangguran Terselubung adalah tenaga kerja yang tidak bekerja
secara maksimal karena suatu alas an tertentu.
2. Setengah Menganggur adalah tenaga kerja yang kurang dari 35 jam
perminggu.
3. PengangguranTerbuka adalah tenagakerja yang sungguh- sungguh tidak
memiliki pekerjaan. Indonesia merupakan Negara yang memiliki
sumber daya manusia yang banyak, namun sumber daya manusia yang
banyak tidak menjamin memiliki sumber daya manusia yang kopeten.
Salah satu factor banyaknya pengangguran adalah sedikitnya angkatan
kerja yang berkopeten.Budaya malas juga menjadi salah satu factor
makin meningkatnya jumlah pengangguran di Indonesia.

K. PENYEBAB PENGANGGURAN
Secara umum ada beberapa faktor yang menjadi penyebab pengangguran
beberapa penyebab tersebut adalah sebagai berikut:

viii
1. Besarnya angkatan kerja yang tidak seimbang dengan kesempatan
kerja. Penyebab yang pertama ini dapat dikatakan pula ketika jumlah
tenaga kerja dengan jumlah lapangan kerja yang tidak seimbang.
Banyak masyarakat yang telah lulus dan menjadi seorang sarjana dan
warga lulusan SMA/ SMK maupun SMP yang telah siap kerja memiliki
peluang yang sama untuk mendapatkan suatu pekerjaan sesuai dengan
kemampuannya. Namun, banyaknya warga yang siap kerja tersebut
harus bersaing ketat, karena lapangan kerja yang tersedia di negara
tersebut tidak banyak. Sehingga menyebabkan terjadinya
pengangguran.

2. Masyarakat atau warga negara tidak memiliki keterampilan tinggi serta


tingkat pendidikan yang rendah. Ketika melamar sebuah pekerjaan
untuk posisi tertentu, tentu perusahaan akan menyertakan persyaratan
yang harus dipenuhi oleh pelamar pekerjaan. Contohnya seperti
pelamar harus lulusan minimal SMA dan melampirkan bukti berupa
ijazah atau memiliki keterampilan khusus.

3. Adanya kemajuan teknologi yang menggantikan manusia. Penyebab


pengangguran yang ketiga adalah adanya kemajuan teknologi. Dalam
beberapa hal kemajuan teknologi tentu berdampak baik untuk manusia,
kemajuan teknologi bertujuan untuk mempermudah manusia, namun
ternyata kemajuan teknologi juga dapat berdampak buruk, dimana
peran manusia digantikan oleh mesin sehingga kesempetan kerja
semakin kecil.

4. Tenaga kerja yang ada di daerah dengan di kota tidak dimanfaatkan


dengan seimbang. Penyebab pengangguran yang keempat
bersinambung dengan penyebab pengangguran yang kedua. Karena
perusahaan yang berada tentu memiliki persyaratan dan standar yang
cukup tinggi ketika merekrut karyawan, sehingga warga yang tinggal di
kota pun menyesuaikan hal tersebut dengan menambah keterampilan
serta memiliki pendidikan yang tinggi.

5. Pemerintah memberhentikan kebijakan mengirimkan tenaga kerja atau


TKI ke luar negeri. Warga negara Indonesia banyak menjadi tenaga
kerja Indonesia di negara asing. Selain itu dengan membuka kerja sama
untuk mengirimkan tenaga kerja Indonesia ke negara asing maka dapat
membuka peluang baru dan lapangan kerja yang lebih luas untuk warga
yang pengangguran. Oleh karena itu, apabila pemerintah memutuskan
untuk memberhentikan kebijakan mengirimkan tenaga kerja ke negara
asing tersebut akan menyebabkan terjadinya pengangguran.

L. HUBUNGAN ANTARA INFLASI DAN PENGANGGURAN


Inflasi merupakan salah satu masalah ekonomi yang kompleks. Inflasi
memiliki hubungan dengan banyak masalah ekonomi yang lain. Inflasi
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh masalah-masalah ekonomi lain tersebut.

ix
Salah satu masalah ekonomi yang berhubungan dengan inflasi adalah
pengangguran. Para ekonom telah mempelajari hubungan antara pengangguran
dan inflasi upah serta tingkat inflasi keseluruhan. A.W. Philips adalah salah
satu ekonom pertama yang menyajikan bukti kuat tentang hubungan terbalik
antara pengangguran dan inflasi upah.

Phillips berhipotesis bahwa ketika permintaan tenaga kerja tinggi dan ada
beberapa pekerja yang menganggur, pengusaha dapat diharapkan untuk
menawar upah dengan cukup cepat. Namun, ketika permintaan tenaga kerja
rendah dan pengangguran tinggi, pekerja enggan menerima upah lebih rendah
dari tingkat yang berlaku. Implikasinya adalah tingkat upah turun sangat
lambat.

Faktor kedua yang mempengaruhi perubahan tingkat upah adalah tingkat


perubahan pengangguran. Jika bisnis sedang dalam keadaan baik, pengusaha
akan mengajukan penawaran lebih keras untuk pekerja. Hal ini menandakan
bahwa permintaan akan tenaga kerja meningkat dengan cepat daripada jika
permintaan akan tenaga kerja tidak meningkat atau hanya meningkat dengan
lambat.

Karena upah dan gaji adalah biaya input utama bagi perusahaan, kenaikan
upah harus mengarah pada harga yang lebih tinggi untuk produk dan jasa
dalam suatu ekonomi, yang pada akhirnya mendorong tingkat inflasi
keseluruhan yang lebih tinggi. Akibatnya, Phillips membuat grafik hubungan
antara inflasi harga umum dan pengangguran, bukan inflasi upah.

M. CARA MENGATASI PENGANGGURAN


1. Membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya. Hal ini dapat
meningkatkan peluang para pencari kerja mendapatkan pekerjaan.

x
2. Meningkatkan peredaran modal usaha juga dapat mengatasi
meningkatnya angka pengangguran di negara.
3. Menempatkan Pencari Kerja di Tempat yang Tepat solusi yang satu ini
dapat membuat pencari kerja lebih mudah mendapatkan pekerjaan dan
lebih loyal pada perusahaan. Hal ini membuat produktivitas pekerja
meningkat dan berkurangnya pengangguran karena salah penempatan
pekerjaan.
4. Melatih para pencari kerja untuk membuat usaha sendiri hal ini
dilakukan agar lowongan kerja menjadi semakin banyak dan tingkat
pengangguran menjadi menurun. Dengan mengarahkan para pencari
kerja untuk membuat usaha sendiri yang sesuai dengan passion mereka,
pekerja juga jadi semakin semangat berwirausaha.
5. Beri penyuluhan untuk masyarakat mengenai teknologi dan
perekonomian. Hal ini dilakukan karena banyak orang menganggap
bahwa pengangguran adalah masalah yang harus diatasi oleh
pemerintah padahal pengangguran
6. Memberi pelatihan bersertifikasi pada pencari kerja juga dapat
membantu mengatasi tingkat pengangguran yang tinggi. Hal tersebut
karena pencari kerja yang memiliki sertifikasi atau keahlian melalui
pelatihan bersertifikasi akan memiliki peluang lebih besar untuk
mendapatkan pekerjaan.

N. DAMPAK DARI PENGANGGURAN


1. Berpotensi membuat keuangan negara membengkak
2. Meningkatkan angka kriminalitas
3. Dapat memunculkan konflik warga negara dengan pemerintah
4. Dapat menyebabkan esenjangan kesempatan bekerja
5. Dapat menyebabkan seseorang kehilangan keahlian atau keterampilan
6. Menurunkan daya saing
7. Meningkatkan angka kemiskinan
8. Dapat menyebabkan kesenjangan sosial
9. Menyebabkan kondisi politik disuatu negara tidak stabil
10. Meningkatnya konflik dalam rumah tangga

O. TUJUAN KEBIJAKAN PEMERINTAHAN MENGATASI


PENGANGGURAN

xi
1. Menciptakan lapangan pekerjaan seluas-luasnya. Terjadinya masalah
pengangguran disebabkan karena tidak seimbangnya perbandingan
antara lapangan pekerjaan dan tenaga kerja. Oleh karena itu salah satu
upaya yang dilakukan oleh pemerintah yaitu dengan menciptakan
lapangan pekerjaan seluas-luasnya. Menurut ahli ekonomi yaitu Prof.
Soemitro Djoyohadikoesoemo berpendapat bahwa mempeluas
kesempatan kerja dapat dilakukan dengan dua cara yaitu yang pertama
dengan cara mengembangkan industri padat karya dan yang kedua
dengan menyelenggaraka proyek pekerjaan umum.

2. Meningkatkan kualitas tenaga kerja. Salah satu faktor kenapa tingkat


pengangguran di Indonesia masih tinggi yaitu keterampilan atau kinerja
setiap tenaga kerja. Oleh karena itu sangat perlu seorang pengangguran
meningkatkan kualitas tenaga kerjanya agar tingkat pengangguran
berkurang. Adapun cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
kualitas tenaga kerja yaitu dengan cara latihan untuk pengembangan
profesionalisme tenaga kerja, selain itu dengan mencoba latihan magang
di tempat kerja, dan cara yang sangat ampuh untuk meningkatkan
kualitas tenaga kerja yaitu dengan meningkatkan kualitas pendidikan
masyarakat setempat dan juga menyesuaikan bakat yang dimiliki
masyarakat dengan usaha baik itu melalui pendidikan formal, kursus,
ataupun lain-lain.

3. Mengadakan proyek magang bagi calon tenaga kerja. Salah satu cara
pemerintah untuk mengurangi penganggura yaitu dengan mengadakan
suatu proyek magang bagi calon tenaga kerja. Dengan adanya pelatihan
pada magang maka calon tenaga kerja akan menjadi lebih terampil dan
akan membantu mengatasi masalah pengangguran. Selain itu dengan
cara mengadakan berbagai pelatihan sesuai dengan kebutuhan masing-
masing para pencari kerja.

4. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja. Upaya pemerintah yang


keempat untuk mengatasi masalah pengangguran yaitu dengan
meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja. Adapun cara yang dapat
dlakukan untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja yaitu dengan
cara mengikutikan semua pekerja kepada asuransi jaminan sosial,
menyarankan setiap perusahaan untuk dapat meningkatkan keselamatan
kerja, mewajibkan setiap perusahaan yang ada untuk dapat memenuhi
hak tenaga kerja, dan cara terakhir ayitu dengan menetapkan adanya
upah minimum regional.

5. Pengembangan sektor informal. Upaya Pemerintah dalam mengatasi


pengangguran yaitu dengan mengembangkan usaha pada sektor
informal. Sektor informal biasanya banyak ditemukan di negara-negara

xii
berkembang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang
sehingga dengan mengambangkan setor informal akan membantu dalam
mengatasi masalah pengangguran. Sektor informal sangat cocok
digunakan untuk upaya pengangguran sebab pada sektor informal untuk
bekerja pada sektor informal tidak harus memiliki pendidikan yang
tinggi. Pertumbuhan penduduk yang begitu pesat membuat beberapa
perusahaan pada sektor formal mengalami kendala dalam menyediakan
kesempatan kerja. Akan tetapi ada beberapa negara berkembang yang
berpendapat bahwa sektor informal ini merupakan sebuah lambang dari
keterbelakangan suatu negara. Akan tetapi jika kita berpikir optimis
maka dengan adanya sektor ini sangat membantu dalam mengatasi
pengangguran.

BAB III
PENUTUP

xiii
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pengujian data yang dilakukan secara
statistik maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pengangguran berpengaruh


signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara. Artinya
ketika pengangguan meningkat maka pertumbuhan ekonomi meningkat.

2. Hasil penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa variabel inflasi tidak


berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara.
Artinya ketika inflsi meningkat bahwa akan berdampak pada pertumbuihan
ekonomi yang meningkat juga.

B. SARAN
Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis data diatas, ada beberapa saran
yang diberikan untuk peneliti selanjutnya, anatraa lain sebagai berikut :

1. Pemerintah sebaiknya membuat atau mendorong para pengusaha untuk


meningkatkan hasil produksinya. Memperbaiki sistem penggajian dan
tingkat upah, melakukan pengawasan harga dan sekaligus menetapkan
harga maksimal.

2. Pemerintah harap menciptakan lapangan pekerjaan baru, dengan


memperhatikan usaha kecil, dan menengah karena pada sektor itulah orang
yang banyak.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/inflasi

xiv
https://www.bolw.com/ragam/read/4549152/jenis-jenis-inflasi-beserta-penjelasan-
ketahui-cara-menanganinya

https://m.liputan6.com/hot/read/4570216/5-penyebab-inflasi-di-indonesia-jenis-
jenis-dampak-dan-cara-tempat-mengatasinya

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5592665/inflasi-pengertian-faktor-
penyebab-dan-dampaknya/amp

https://www.academia.edu

http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/nusantara/article/viewFile/97/97

https://www.gramedia.com/literasi/pengangguran/amp/

https://www.simulasikredit.com/hubungan-antara-inflasi-dengan-pengangguran/

https://www.99.co/blog/indonesia/cara-mengatasi-pengangguran-efektif/

https://www.gramedia.com/literasi/pengangguran/

https://materiips.com/upaya-pemerintahan-dalam-mengatasi-pengangguran

https://media.neliti.com/media/publications/287378-perbandingan-teori-inflasi-
dalam-perspek-fa6cf8e2.pdf

xv

Anda mungkin juga menyukai