YNS Investing
11 September 2019 Rekomendasi : BUY
Closing Price : IDR 498/lembar Target Price : IDR 674/lembar
Pertimbangan Risiko
Berbagai macam risiko muncul antara risiko industri, likuiditas,
operasional, negara, dan keuangan. Risiko-risiko tersebut dapat
ditangani WTON dengan penerapan manajemen risiko yang baik
sehingga WTON dapat mencapai pertumbuhan pendapatan yang
signifikan hingga mencapai target yang telah ditetapkan.
PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) didirikan pada 11 Maret 1997
dimana sebelumnya PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) merupakan
salah satu divisi dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Wijaya
STRUKTUR PEMEGANG
SAHAM
Karya (Persero) Tbk, yaitu Divisi Produk Beton, dimana artinya WTON
telah berpengalaman selama lebih dari 4 dasawarsa di industry beton
pracetak. Lalu pada tahun 2014 WTON melakukan Initial Public Offering
(IPO) dengan menawarkan 2.045.466.600 lembar saham kepada publik.
Cost Breakdown
Raw Material
Biaya material yang dikeluarkan meningkat sebesar 46,73% dari
tahun 2017 sebesar Rp 202,55 milliar menjadi Rp 297,21 milliar di
tahun 2018. Peningkatan biaya material juga diiringi oleh
peningkatan pendapatan usaha.
PENGELUARAN COST
TAHUN 2018 Workforce
(dalam milliar) Biaya upah tenaga kerja meningkat dari tahun 2017 sebesar Rp
21,02 milliar menjadi Rp 29,45 milliar di tahun 2018. Biaya upah
merupakan realisasi biaya yang dikeluarkan untuk para pekerja
langsung berkaitan dengan pelaksanaan proyek, baik upah harian,
mingguan maupun upah borong. Sepanjang tahun 2018, jumlah
karyawan WTON dan entitas anak tercatat sebanyak 1.450 orang
(termasuk pegawai honorer) atau meningkat 11,06% dari tahun
sebelumnya sebanyak 1.311 orang. Peningkatan jumlah karyawan
yang terjadi di tahun 2018 disebabkan oleh kebutuhan perusahaan.
Overhead cost
Biaya overhead WTON terdiri dari biaya pemasaran dan penjualan,
admnistrasi dan umum, penyusutan, serta penelitian dan
pengembangan. Dimana biaya overhead mengalami peningkatan
37% dari tahun 2017 sebesar Rp 261,8 milliar menjadi Rp 358,69
milliar di tahun 2018. Persentase terbesar untuk pengeluaran biaya
overhead adalah biaya penyusutan sebesar 62,42% dari biaya
overhead.
Raw Material
Biaya material merupakan biaya - biaya yang timbul atas pekerjaan instalasi (penyerahan
terpasang) dan pengadaan material yang pemanfaatannya hanya untuk memenuhi kebutuhan
tiap proyek. Di tahun 2018 pengeluaran biaya material sebesar Rp 297,21 milliar. Bahan baku
utama untuk pembuatan beton WTON terdiri dari semen, air, dan agregat. Selain itu terdapat
material untuk beton pracetak antara lain pc strand, pc wire dan besi beton. Untuk material
terutama besi baja, WTON tidak melakukan impor namun produsen yang melakukan impor
sehingga harga material yang dibayarkan bergantung pada nilai tukar rupiah.
Sales breakdown by product
Pendapatan WTON diperoleh dari 3 segmen usaha. Yang pertama
SALES BREAKDWON BY
PRODUCT 2018 dari segment beton sebesar Rp 6.057 milliar dimana produk yang
(dalam milliar) dijual berupa beton pracetak non putar (Rp 2.867 milliar) dan beton
pracetak putar (Rp 3.021 milliar). Kedua dari segment quarry
sebesar 52 milliar, terdiri dari produk yang dihasilkan berupa batu
mineral alam yang dipecah menjadi batu split (ukuran 1-2 dan 2-3)
cm, batu screen, abu batu, dan material untuk kebutuhan pondasi
jalan raya seperti agregat (kelas A dan kelas B). Ketiga dari
segment jasa instalasi sebesar 820 milliar.
Analisis Kebangkrutan
Berdasarkan perhitungan Altman Z score nilai Z untuk tahun
2018 lebih dari 3 (3,59) maka perusahaan dinyatakan sehat dan
tidak mungkin terjadi kebangkutan pada perusahaan sehingga
perusahaan mampu dalam memenuhi kewajiban keuangan dan
menjaga keberlangsungan usaha.
Internal Factor Analysis (IFAS)
WEIGHTED
NO INTERNAL FACTORS WEIGHT RATING EXPLANATION
SCORE
Strengths
WTON memperoleh assessment score
GCG yang tinggi sebesar 88,46 dengan
Sistem tata kelola
kategori penilaian yang Sangat Baik,
S1 perusahaan yang 0,20 3 0,60
ini mencerminkan keberhasilan
baik
perusahaan dalam menerapkan GCG
secara efektif.
Sebagai market leader selama 40
Market leader
tahun, WTON memastikan kualitas
S2 dalam industri 0,20 4 0,80
produk yang unggul dan mampu
beton pracetak.
bersaing.
Sebagai BUMN dan entitas anak
WIKA, WTON tentunya tidak perlu
Perusahaan
diragukan lagi kinerjanya dalam
merupakan BUMN
S3 0,15 3 0,45 menjalankan kegiatan operasionalnya
dan sebagai entitas
dan menggarap sejumlah proyek
anak WIKA
strategis pemerintah yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Weaknesses
WTON secara konsisten selalu
Meningkatnya
mengembangkan proses bisnisnya dan
biaya tetap yang
menjawab berbagai tantangan yang
harus dikeluarkan
dihadapi. Namun, dengan
W1 dalam rangka 0,20 4 0,80
meningkatnya jumlah fasilitas produksi
memenuhi target
dan tenaga kerja perusahaan membuat
perolehan
biaya tetap yang harus dikeluarkan
pekerjaan
meningkat.
Kegiatan usaha WTON masih terlalu
focus ke satu segmen usaha saja yaitu
Kegiatan segmen
segmen usaha beton, walaupun sudah
W2 usaha kurang 0,15 3 0,45
mulai terjadi peningkatan kontribusi di
merata
segmen jasa instalasi tetapi belum
cukup signifikan.
Kesimpulan : Faktor internal (3,30) dan eksternal (3,55) perusahaan masih di range normal
rata-rata industri sebesar 3.
Valuation Target Price : IDR 674/lembar
VALUATION SUMMARY Recommendation : BUY
DCF Model
Kami menggunakan Free Cash Flow to Firm (FCFF).
Pertumbuhan Pendapatan
WTON mengalami pertumbuhan pendapatan sebesar 29,25% pada tahun 2017-2018. Tahun
2017 sebesar Rp 5.362 miliar dan meningkat di tahun 2018 sebesar Rp 6.930 miliar.
Capital Expenditure
Dengan pengeluaran aset tetap sebesar Rp 439 miliar pada tahun 2018.
Terminal Growth Rate
Tingkat pertumbuhan terminal yang digunakan untuk analisis FCFF adalah perkiraan
konservatif sebesar 3,50% dengan mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang
stabil selama 5 tahun terakhir, perkiraan pertumbuhan dan stabilitas di masa depan, dan kondisi
pasar yang diprediksi sejak tahun 2023 dan seterusnya.
Weighted Average Cost of Capital (WACC)
Cost of Equity dihitung menggunakan Capital Asset Pricing Model (CAPM) sebesar 28,42%.
Risk Free Rate yang digunakan adalah 7,24% berdasarkan rata-rata fixed rate obligasi Negara
Indonesia. Market Return sebesar 20,00% dengan beta 1,66, kami mendapatkan cost of equity
sebesar 28,42%. Cost of Debt 6,79% adalah bagian dari suku bunga dari hutang jangka jangka
panjang dan jangka pendek dengan tarif pajak 25%, kami memperoleh WACC sebesar
14,43%.
Dengan adanya analisa yang telah kami buat untuk saham PT Wijaya Karya Beton Tbk.
adalah kami merekomendasikan untuk BUY. Hal ini karena kondisi-kondisi yang memang
mendukung untuk perusahaan terus bertumbuh dan analisa fundamental berupa valuasi dan
perhitungan lainnya juga menunjukan bahwa saham tersebut UNDERVALUE.
Disclosures :
Penerimaan kompensasi :
Kompensasi penulis laporan ini tidak berdasarkan pendapatan investasi.
Discalimer :
Informasi yang tercantum dalam hasil analisis telah diperoleh atau berasal dari sumber-sumber yang
tersedia untuk umum dan diyakini oleh penulis dapat dipercaya, tetapi penulis tidak membuat
pernyataan atau jaminan, tersurat maupun tersirat, mengenai keakuratan atau kelengkapan.
Informasi ini bukan merupakan nasihat investasi, juga bukan tawaran atau ajakan untuk membeli
atau menjual surat berharga apapun. Laporan ini tidak dijadikan pertimbangan untuk menjadi
rekomendasi oleh siapapun yang berafiliasi dengan universitas asal peserta National Stock Case
Competition Galeri Investasi Fakultas Ekonomi Unesa.
Form Penilaian
National Stock Case Competition 2019
TOTAL
(………………JURI……………..)