PROPOSAL
Oleh
FAKULTAS EKONOMI
2022
1
BAB I
PENDAHULUAN
efektif, efesien dan kritis menyikapi segala macam ancaman dari dalam
Indonesia.
bisnis setiap hari (Altman, 1968). Untuk melihat kondisi perkembangan suatu
1
2
perusahaan tidak cukup hanya melihat laporan keuangan, akan tetapi perlu
perusahaan tersebut dibagi menajadi 3 kelompok atau sektor yang terdiri dari
industri dasar dan kimia, aneka industri, dan industri barang konsumsi
(www.idx.co.id).
sektor industri manufaktur pada tahun 2021 bisa naik mencapai Rp323,56
para investor untuk menanamkan modalnya pada tahun depan, antara lain
terus mengalami fluktuasi. Dari semula 4,33 persen pada 2015, 4,26 persen
pada 2016, 4,29 persen pada 2017, 4,27 persen pada 2018. Terakhir pada
mencatata penurunan terbesar pada triwulan III 2019 adalah industri non
3
mesin dan peralatan (turun 22,95 persen), industri karet, produk karet dan
plastik (16,63 persen), serta industri mesin dan peralatan (12,75 persen),
trailer, dan semi trailer (12,32 persen). Namun, sebagian sektor dari
industri besar dan sedang tetap tumbuh dalam hal kapasitas. Termasuk
persen), industri pengolahan lain (12,52 persen), dan industri (5,13 persen).
Industri yang mengalami peningkatan atau laju produksi yang tinggi yaitu
pada pengolahan tembakau (13 persen) dan industri mesin (6,01 persen).
di Indonesia. Terlebih lagi, industri otomotif merupakan satu dari lima sektor
bertajuk “Peta Jalan Making Indonesia 4. 0”. Melalui program ini diharapkan
4
industri otomotif nasional tak hanya mampu melayani pasar domestik, namun
juga merambah pasar regional dan global. Bisa kita lihat pada gambar
dibawah ini, bahwa industri otomotif memiliki target pasar yang menjanjikan
dari tahun ke tahun. Dan inilah yang menjadi alasan bagi pemerintah menaruh
1 2 3 4 5
Sumber: Data diolah peneliti 2021
Gambar 1.1
Target Pasar Industri Otomotif dalam Negri Tahun 2016-2020
otomotif mempunyai masa depan yang bagus, karena pada sub sektor ini
membuktikan masa depan perusahaan ini bisa bertahan apa tidak dalam era
menaruh harapan besar pada perusahaan sub sektor otomotif sebagai salah
5
yang bertajuk “Peta Jalan Making Indonesia 4. 0”. Untuk itu perlu dilakukan
berkembang pesat pada saat ini, karena tidak bisa dipungkiri lagi perkembangan
waktu dan efisien. Industri otomotif sudah melekat dengan kebutuhan manusia
perusahaan dan kondisi keuangannya yang tercermin dalam nilai perusahaan. Para
investor akan tertarik terhadap perusahaan yang memiliki kondisi keuangan yang
Ruzikna 2017).
perusahaan karena baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek langsung
modal akan mempunyai dampak yang luas. Suatu perusahaan yang mempunyai
struktur modal yang tidak baik, dimana mempunyai hutang yang sangat besar
akan memberikan beban yang berat pada perusahaan tersebut. Berbicara mengenai
determinan yang membentuk struktur modal tersebut. Dalam penelitian ini faktor
yang diujikan adalah growth, risiko bisnis, struktur aktiva, profitabilitas, dan
tingkat likuitas.
internal yang lebih banyak. Pernyataan tersebut sesuai dengan pecking order
7
theory, dimana perusahaan akan menggunakan dana internal berupa laba ditahan
modal dari suatu perusahaan akan menurun atau dengan kata lain, tingkat
menunjukkan hasil yang berbeda atau tidak konsisten. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Khairin dan Harto (2014), dan Yadav (2014) menunjukkan bahwa
Terdapat hasil yang berbeda dikemukakan oleh Alipour et al. (2015), Setyawan et
al. (2016), serta Dewi dan Dana (2017) yang menemukan bahwa tingkat
Variabel kedua dalam penelitian ini yaitu risiko bisnis merupakan risiko
aset perusahaan jika perusahaan tidak menggunakan hutang. Risiko bisnis dapat
atas pinjaman yang dilakukan perusahaan. Semakin besar beban biaya yang harus
ditanggung maka semakin risiko yang dihadapi perusahaan juga semakin besar.
Joni dan Lina (2012) menyebutkan bahwa risiko bisnis tidak berpengaruh
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap struktur modal, selain itu Prabansari
8
dan Kusuma (2005) menunjukkan bahwa risiko bisnis berpengaruh negatif dan
Selanjutnya variabel ketiga dalam penelitian ini yaitu struktur aktiva yang
(Riyanto, 2011:22). Aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan akan digunakan
menyatakan jika sebagian besar modal yang dimiliki oleh perusahaan tertanam
dengan jumlah aktiva lancar yang lebih besar akan mengutamakan penggunaan
hutang jangka pendek. Jadi, semakin tinggi struktur aktiva yang merupakan
perbandingan aktiva lancar dengan aktiva tetap, maka struktur modal perusahaan
pengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal. Hasil penelitian tersebut juga
didukung dengan hasil penelitian lainnya yang dilakukan oleh Sheikh dan Wang
(2011), Alipour et al. (2015), dan Khairin dan Harto (2014) yang mengemukakan
hasil penelitian bahwa struktur aktiva memiliki pengaruh negatif dan signifikan
dalam jumlah yang relatif rendah. Berdasarkan pecking order theory, perusahaan
sumber dana internal berupa laba ditahan terlebih dahulu dan menggunakan
perusahaan maka tingkat struktur modal perusahaan akan semakin rendah, karena
pendanaan yang bersumber dari internal perusahaan memiliki risiko yang lebih
perusahaan terhadap struktur modal. Hasil penelitian dari Khairin dan Harto
struktur modal. Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Setyawan et al. (2016), serta penelitian lainnya yang dilakukan
bersifat jangka pendek dengan tepat waktu, yang ditunjukkan oleh besar kecilnya
aktiva lancar yaitu aktiva yang mudah untuk diubah menjadi kas yang meliputi
tinggi tingkat likuiditas suatu perusahaan maka struktur modal perusahaan akan
kewajiban yang bersifat jangka pendeknya yang berdampak pada struktur modal.
perusahaan. Hasil penelitian yang sama pula dengan hasil penelitian dari
Pattweekongka dan Napompech (2014), Ananto (2015) serta Juliantika dan Dewi
itu mobil, motor maupun produk otomotif lainnya. Keberadaan industri otomotif
ini sangat membantu sekali bagi kelangsungan hidup manusia karena dengan
adanya produk otomotif seperti mobil atau motor dapat mempermudah manusia
dalam melakukan bepergian agar lebih cepat dan menghemat waktu. Alasan
peneliti mengambil objek penelitian pada industri otomotif ini karena Industri
bergerak sangat cepat. Hal ini didukung oleh keadaan dimana saat ini kendaraan
bukan lagi menjadi hal mewah melainkan menjadi hal wajar yang harus dimiliki
11
untuk penunjang aktivitas sehari-hari atau bahkan sudah menjadi gaya hidup
masyarakat. Oleh karena itu industri otomotif dirasa peneliti sangat penting untuk
Indonesia”.
perusahaan pada sub sektor otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
perusahaan pada sub sektor otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
pada perusahaan pada sub sektor otomotif yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia
perusahaan pada sub sektor otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
perusahaan pada sub sektor otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
perusahaan pada sub sektor otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
perusahaan pada sub sektor otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Adapun manfaat dalam penelitian ini terdiri dari manfaat praktis dan
manfaat teoritis.
Efek Indonesia
1. Penulis
Semoga hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi
yang berguna bagi rekan-rekan yang sedang membahas masalah yang sama,
sehingga penulis berharap agar penelitian selanjutnya dapat lebih baik dari
sekarang.
antara ilmu-ilmu manajemen (secara teori) dengan keadaan yang terjadi langsung
lebih memajukan ilmu manajemen yang sudah ada untuk diterapkan pada dunia
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Nama
No Peneliti Variabel Metode Hasil Penelitian
1. Erosvitha Variabel Bebas : a. Kuantitati Hasil penelitian
dan a. Profitabilitas f menunjukkan bahwa:
Wirawati b. Set Kesempatan b. Data 1. Profitabilitas
(2016) Investasi Sekunder berpengaruh
c. Pertumbuhan c. Regresi negatif dan
Penjualan Linier isignifikan pada
d. Resiko Bisnis Berganda struktur modal.
2. Set kesempatan
Variabel Terikat : investasi
Struktur Modal berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap struktur
modal
3. Pertumbuhan
penjualan
berpengaruh
positif dan
signifikan pada
struktur modal
4. Risiko bisnis tidak
berpengaruh pada
struktur modal.
garment yang
terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
(BEI)
2. Sedangkan
profitabilitas
berpengaruh
terhadap struktur
modal perusahaan
textile dan
garment.
perusahaan
terbukti tidak
memiliki
pengaruh
signifikan
terhadap struktur
modal
5. Deviani dan Variabel Bebas : a. Kuantitatif Hasil dalam
Sudjani a. Tingkat b. Data penelitian ini
(2018) Pertumbuhan Sekunder menunjukkan bahwa:
b. Struktur Aktiva c. Regresi 1. Secara parsial
c. Profitabilitas Linier tingkat
d. Likuiditas Berganda pertumbuhan
memiliki
pengaruh negatif
Variabel Terikat : dan signifikan
Struktur Modal terhadap struktur
modal
2. Struktur aktiva
memiliki
pengaruh negatif
namun tidak
signifikan
terhadap struktur
modal
3. Profitabilitas dan
likuiditas
memiliki
pengaruh negatif
dan tidak
signifikan terhdap
struktur modal.
Sumber: Data diolah, 2020
18