Anda di halaman 1dari 8

A.

PROFIL PERUSAHAAN

PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) terbentuk resmi sebagai entitas anak usaha
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) pada 7 Oktober 2014. WSBP adalah perusahaan
produksi beton precast dan ready mix dengan kapasitas produksi saat ini terbesar di
Indonesia. Perseroan mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
20 September 2016.
Setelah IPO 2016, berbagai pencapaian pun berhasil diterima oleh perusahaan, di
antaranya meraih Alpha 10th Annual Best Deal & Solution Award Southeast Asia 2016,
dengan penyerapan dana IPO sebesar Rp 5,1 triliun. Kemudian, WSBP juga masuk dalam
Index Morgan Stanley Capital Internasional (MSCI) 2017, Index LQ45 pada awal tahun
2018, dan Indeks Kompas 100 pada tahun 2018.
Selain itu, WSBP memperoleh 3 (tiga) sertifikasi sistem manajemen terintegrasi pada
tahun 2017 yaitu ISO 9001: 2015 terkait Quality Management System, 14001:2015
mengenai Environment Management System, dan OHSAS 18001:2007 mengenai
Occupational, Health and Safety Management System sebagai suatu standar internasional
untuk Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja/K3.
Saat ini perusahaan mempunyai kapasitas produksi sebesar 3,25 juta ton/tahun,
dengan didukung oleh 11 plant serta mengelola 72 batching plant dan 5 quarry. Pada tahun
2018 kapasitas produksi menjadi 3,75 juta ton/tahun, di mana perusahaan akan
meningkatkan kapasitas produksi sekitar 500 ribu ton/tahun hingga 600 ribu ton/tahun.
Peningkatan kapasitas ini berasal dari dua plant baru WSBP di Kalimantan Timur dan
Sumatera Utara serta peningkatan dari kapasitas produksi eksisting.
Adapun sejumlah proyek besar yang telah diselesaikan dengan menggunakan produk
precast & readymix WSBP, antara lain Jalan Tol Benoa Bali, Jalan Tol Gempol-Pasuruan,
Jalan Tol Gempol-Porong, Jalan Tol Pejagan-Pemalang paket 1 dan 2, LRT Palembang,
Jalan Tol Becakayu seksi 1b dan 1c, Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Jalur Khusus
Busway Adam Malik, Underpass Palembang, dan lain-lain.
Tidak hanya itu, guna mendukung komitmen untuk menciptakan inovasi produk dan
meningkatkan kualitas produk, WSBP membangun sebuah laboratorium/lab di Karawang
terdiri dari 3 lantai dengan luas total 1,1 ha dan luas bangunan 2.261 m2. Pembangunan lab
ini merupakan langkah WSBP untuk semakin melengkapi lab-lab yang sudah dimiliki
sebelumnya di setiap Plant.
B. ANALISIS MAKRO

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

Badan Pusat Statistik (BPS)


melaporkan pertumbuhan ekonomi
Indonesia pada Triwulan I/2019
menunjukkan perlambatan
dibandingkan Triwulan IV/2018.
Namun pada triwulan I/2019 tumbuh
5,07% (yoy) naik sebesar 0,01
dibanding triwulan yang sama pada
tahun sebelumnya. Kinerja
pertumbuhan ini menunjukkan
bahwa perekonomian di Indonesia
secara fundamental tetap terjaga baik, melihat pada saat yang bersamaan pertumbuhan
ekonomi secara global mengalami perlambatan akibat ketidakpastian ekonomi global.
Sumber:bps.go.id

INFLASI

Tingkat inflasi dengan indeks harga


konsumen (IHK) berdasarkan hasil pada
Mei 2019 tercatat sebesar 3,32%, hal ini
menunjukkan bahwa inflasi terjaga dalam
ambang batas
sasaran yakni sebesar 3,5±1.

Sumber: bi.go.id
C. ANALISIS INDUSTRI
PERTUMBUHAN SEKTOR
Total proyek konstruksi di
Indonesia pada tahun 2018, tidak
termasuk sektor minyak dan gas,
diprediksi mencapai IDR 451,337
miliar (USD 32.2 miliar) pada
tahun 2018, 65% berada di area
sipil dan 35% di sektor bangunan.
Selain itu, keseluruhan sektor
konstruksi di Indonesia terus
tumbuh sebesar 7-8% per tahun,
didorong oleh proyek-proyek
energi dan rumah tinggal serta
investasi infrastruktur di berbagai
kota di Indonesia. Ini
menyebabkan tingginya
permintaan untuk industri
konstruksi. Fokus terhadap perkembangan infrastruktur transportasi, sumber air dan
konstruksi unit rumah tinggal dengan harga terjangkau akan menjadi penggerak kunci
untuk industri ini, didukung oleh Program Pengembangan 2015-2019, sebagai
rencana pemerintah Indonesia untuk mengembangkan infrastruktur transportasi
Indonesia. Antara tahun 2017 dan 2022, pasar konstruksi Indonesia diprediksi tumbuh
sebesar 6.6%. Konstruksi bangunan (terutama di sektor rumah tinggal dan industri)
diproyeksi bertumbuh sebesar 1% pada tahun 2018 menjadi IDR 157,511 miliar (USD
11.3 miliar). Konsumsi semen tahunan per kapita di Indonesia adalah sekitar 200
kilogram. Indonesia merupakan negara Asia teratas untuk pertumbuhan pasar
konstruksi. Indonesia memiliki peringkat tinggi sehubungan dengan pertumbuhan
pengeluaran untuk konstruksi, serta juga pasar konstruksi paling menguntungkan
kedua di Asia, menurut Asia Construction Outlook. Pengeluaran Indonesia untuk
konstruksi diperkirakan merangkak naik sekitar 5.2% per tahun selama 2018-2019, di
atas rata-rata regional sebesar 4.4%. Perusahaan-perusahaan konstruksi asing telah
memasuki pasar bangunan dan konstruksi Indonesia selama beberapa tahun, termasuk
dari Jepang dan India.
Menurut Asosiasi Konstruksi Indonesia (AKI), sektor swasta mengembangkan
hingga 65% dari seluruh proyek konstruksi. Beberapa tahun ke depan akan menjadi
kesempatan luar biasa bagi kebanyakan pemain pasar dalam sektor ini karena
pemerintah Indonesia menargetkan untuk memulai beberapa proyek infrastruktur
besar. Informasi dari Oxford Business Group menunjukkan bahwa proyek-proyek ini
mencakup 2,600 km jalan raya, 5,500 km rel kereta, 49 bendungan dan 24 pelabuhan
laut, 1,000 km jalan tol, dan pabrik listrik dengan total kapasitas sebesar 35,000 MW.
Di atas semua itu, di bawah master plan percepatan dan perluasan pembangunan
ekonomi (MP3Ei) untuk tahun 2011-2025, Pemerintah Indonesia memperkirakan
sebesar IDR 2.55 triliun (USD 181.8 miliar) disiapkan untuk investasi infrastruktur.
Investasi ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di bawah enam koridor
ekonomi barudi seluruh Indonesia.

D. ANALISIS FUNDAMENTAL

Profitabilitas
Analisis profitabilitas dapat
digunakan untuk mengetahui
bagaimana perusahaan dapat
menghasilkan keuntungan pada
periode tertentu. Berdasarkan data
historis PT Waskita Beton Precast
Tbk dari 2014-2018 (sejak berdiri)
dapat dilihat bahwa selama tiga
tahun terakhir ROA mengalami
peningkatan hingga 14% ditahun
2018, walaupun ditahun 2015
sempat mengalami penurunan.
Sedangkan ROE ditahun 2018
mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang menyentuh angka 16.67% ditahun
2017, namun hal tersebut tidak menjadi masalah karena di tahun 2016 PT Waskita
Beton Precast Tbk mengalami penurunan ROE yang cukup signifikan, tetapi pada
akhirnya mampu meningkatkan presentase ROE kembali. . Semakin tinggi rasio
profitabilitas suatu perusahaan menandakan semakin baik perusahaan tersebut.

Solvabilitas
Rasio solvabilitas
mengukur
perbandingan dana
yang disediakan oleh
perusahaan dengan
dana yang dipinjam
dari kreditur
perusahaan tersebut.
Rasio ini
dimaksudkan untuk
mengukur sampai
seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh utang. Rasio ini menunjukkan indikasi
tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman. Dari awal berdirinya PT Waskita
Beton Precast Tbk yaitu 2014 sampai 2018 kondisi solvabilitas perusahaan tahun
2018 mengalami penurunan DAR dan DER berturut-turut menjadi sebesar 0,45 dan
0,69. Penurunan tersebut masih baik dikarenakan angka DER dan DAR masih
dibawah 1. Hal tersebut menunjukkan bahwa PT Waskita Beton Precast Tbk memiliki
modal yang lebih besar dibandingkan utangnya.
Posisi Keuangan

PT Waskita Beton Precast


Tbk dapat dikatakan
memiliki posisi keuangan
yang cukup baik, untuk
sebuah perusahaan baru.
Total asset yang dimiliki
dari tahun 2014-2018
mengalami kenaikan,
pada tahun 2018 total
asetnya sebesar
16.222.389 (dalam jutaan
rupiah). Total ekuitas PT
Waskita Beton Precast Tbk ditahun 2018 mengalami kenaikan sebesar 7,882,313(dalam
jutaan rupiah) dari 7,316,658 (dalam jutaan rupiah) ditahun sebelumnya. Total liabilitas PT
Waskita Beton Precast Tbk dapat dikatakan tidak stabil, ditahun 2018 jumlahnya mengalami
penurunan menjadi 7,340,076(dalam jutaan rupiah) walaupun sempat mengalami kenaikan
drastis pada tahun 2016 yaitu sebesar 6,328,766 (dalam jutaan rupiah).

E. COMPETITIVE ADVANTAGE
PERBANDINGAN SEKTOR INDUSTRI YANG SEJENIS

Unggul secara fundamental di


Industri Sejenis
Berdasarkan data comparison
antara WSBP dengan
kompetitor satu industri lainnya,
terlihat secara fundamental
WSBP cukup baik. Hal ini
dibuktikan dengan nilai return
on asset, return on equity dan
net profit marginnya yang lebih
besar dibandingkan lainnya.
WSBP memiliki nlai net profit margin dan operating profit margin yang lebih besar dari
kompetitornya yaitu berturut-turut sebesar 13,2 dan 19,4. Dilihat dari data nilai PBV sebesar
1,3 lebih besar dibandingkan dengan kompetitornya. Selain itu, dapat juga dilihat dari Debt to
Equity Ratio WSBP sebesar 38,7 lebih kecil dibandingkan kompetitornya yang menandakan
bahwa WSBP tidak tergantung terhadap utang. Competitive advantage lain yang dimiliki oleh
WSBP yaitu grup waskita memiliki koneksi yang baik dengan pihak pemerintah selaku
pemberi proyek utama untuk pembangunan jalan tol, sehingga mempermudah peralihan
proyek berkualitas (nominal besar dan margin yang tinggi), WSBP merupakan penantang
pasar di sector readymix, namun sudah mengantongi sejumlah proyek besar yang dapat
meningkatkan utilisasinya. WSBP memiliki kapasitas produksi tinggi di lokasi strategis,
apabila WSBP berhasil mendirikan pabrik precast di Sumatera Utara dan Kalimantan Timur
maka perseroan dapat mensuplai kebutuhan precast di Indonesia bagian barat dan tengah
dimana kawasan yang menjadi focus rencana pembangunan pemerintah dalam jangka
menengah.

F. ANALISIS TEKNIKAL
G. KINERJA PORTOFOLIO
TABEL

Kinerja keuangan
Program pembangunan infrastruktur yang dicanangkan oleh pemerintah akan menjadi katalis
positif bagi perseroan dalam meningkatkan pendapatan dari penjualan precast, readymix, dan
jasa konstruksinya.
Hingga kuartal pertama 2018,  penjualan precast WSBP meningkat 49 persen menjadi Rp826,5
miliar. Kemudian, untuk penjualan readymix naik signifikan sebesar 136 persen menjadi Rp1,1
triliun, serta penujualan jasa konstruksi juga melonjak 80 persen menjadi Rp328 miliar.
Kinerja penjualan yang sangat baik ini membuat pendapatan WSBP secara umum meningkat 88
persen menjadi Rp2,3 triliun dari sebelumnya Rp1,2 triliun pada kuartal 1 2017 lalu.

Laba bersih yang dibukukan juga meningkat seignifikan 164 persen menjadi Rp510,9 miliar pada
kuartal I 2018 dari sebelumnya Rp194 miliar pada Q1 2017.

Kinerja WSBP dalam jangka panjang diperkirakan akan terus bertumbuh. Hal itu juga seiring
dengan rencana ekspansi yang akan dilaksanakan perseroan pada 2018 ini.

Perseroan akan membangun dua pabrik baru dan meningkatkan kapasitas exsisting


plant. Perseroan juga akan meningkatkan kapasitas produksi 600 ribu ton per tahun menjadi
3,75 juta ton per tahun, seiring dengan pembangunan plant di Kalimantan Timur dan Sumatera
Utara. 
Analisa Teknikal Saham WSBP
Sumber : Bareksa

Secara teknikal, terlihat pergerakan saham WSBP masih dalam fase downtrend. Harga saham
WSBP saat ini juga sudah berada pada support area-nya.
Pola candle saham WSBP pada penutupan perdagangan pekan lalu berbentuk inverted
hammer, yang mengindikasikan potensi terjadinya koreksi harga dalam jangka pendek.
Sementara itu, harga saham WSBP masih berada di bawah indikator exponential moving
average (EMA) 21 dan 34. Adapun indikator relative strength index (RSI) masih netral dan
berada di level 36 persen.
Diperkirakan harga saham WSBP masih akan mengalami koreksi tipis dengan kecenderungan
pembalikan arah menjadi bullish dan diperdagangkan dalam rentang harga Rp350 – Rp405 per
saham.

Anda mungkin juga menyukai