PADA PERUSAHAAN BUMN SUB SEKTOR KONSTRUKSI DAN BANGUNAN YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK DI INDONESIA (BEI) PERIODE 2013 -2017
Siti Zahara Nurul Alam Maulana1, Monang Situmorang2, dan Asep Alipudin3
1
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Pakuan, Bogor
2
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Pakuan, Bogor
3
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Pakuan, Bogor
E-mail : sitizaharanam@gmail.com
ABSTRAK
Harga saham adalah nilai sekarang atau present value dari aliran kas yang diharapkan diterima. Harga
saham selalu mengalami pergerakan setiap harinya bahkan setiap detik harga saham dapat berubah-ubah.
Layaknya sebuah pasar konvensional, terbentuknya harga di pasar saham dipengaruhi oleh kekuatan demand dan
supply tetapi masih banyak faktor lain yang mempengaruhi harga saham. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis pengaruh likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas secara parsial maupun secara simultan terhadap
harga saham pada perusahaan BUMN sub sektor konstruksi dan bangunan yang terdaftar di BEI periode 2013-
2017. Data diuji menggunakan SPSS versi 23 dengan menggunakan metode analisis uji asumsi klasik, analisis
regresi linier berganda, dan uji hipotesis. Berdasarkan hasil penelitian, hasil pengujian secara parsial dengan uji t
menunjukkan bahwa likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham
pada perusahaan BUMN sub sektor konstruksi dan bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
2013-2017. Hasil pengujian secara simultan dengan uji F menunjukkan bahwa likuiditas, solvabilitas, dan
profitabilitas secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan BUMN
sub sektor konstruksi dan bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-2017.
Kata Kunci : Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas, dan Harga Saham
ABSTRACT
Stock price is the present value of the expected cash flow. Stock prices always experience movement every
day even every second the stock price can change. Like a conventional market, the formation of prices in the stock
market is influenced by the strength of demand and supply but there are still many other factors that influence
stock prices. The purpose of this study is to analyze the effect of liquidity, solvability, and profitability partially or
simultaneously on stock prices in state-owned companies in the construction and building sub-sectors listed on
the IDX for the period 2013-2017. Data was tested using SPSS version 23 by using the classical assumption test
analysis method, multiple linear regression analysis, and hypothesis testing. Based on the results of the study, the
results of the partial test with the t test showed that liquidity, solvability, and profitability did not have a significant
effect on stock prices in state-owned companies in the construction and building sub-sectors listed on the Indonesia
Stock Exchange (IDX) for the period 2013-2017. Simultaneous test results with the F test show that liquidity,
solvability, and profitability together do not have a significant effect on stock prices in state-owned companies in
the construction and building sub-sectors listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) for the period 2013-2017.
Keywords: Liquidity, Solvability, Profitability, and Stock Price
= Harga Saham
Menurut Jogiyanto (2010) “harga saham adalah
Menurut Hery (2017) rasio ini berfungsi untuk harga yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang
mengetahui berapa bagian dari setiap rupiah modal ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh
yang dijadikan sebagai jaminan utang. Rasio ini permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan
memberikan petunjuk umum tentang kelayakan kredit di pasar modal”.
dan risiko keuangan debitor. Memberikan pinjaman
Menurut Tandelilin (2010) harga saham
kepada debitor yang memiliki tingkat Debt to Equity
merupakan cerminan dari ekspektasi investor terhadap
Ratio (DER) yang tinggi menimbulkan konsekuensi
faktor-faktor earning, aliran kas dan tingkat return
bagi kreditor untuk menanggung risiko yang lebih
yang disyaratkan investor, yang mana ketiga faktor
besar pada saat debitor mengalami kegagalan
tersebut juga sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi
keuangan. Hal ini tentu saja sangat tidak
makro suatu negara serta kondisi ekonomi global.
menguntungkan bagi kreditor. Sebaliknya, apabila
kreditor memberikan pinjaman kepada debitor yang Berdasarkan pengertian-pengertian oleh
memiliki tingkat Debt to Equity Ratio (DER) yang beberapa para ahli diatas, maka dapat disimpulkan
rendah maka hal ini dapat mengurangi risiko kreditor bahwa harga saham adalah harga yang terbentuk oleh
pada saat debitor mengalami kegagalan keuangan. berbagai faktor, salah satunya terbentuk sesuai dengan
Semakin tinggi Debt to Equity Ratio (DER) maka permintaan dan penawaran di pasar jual beli saham.
berarti semakin kecil jumlah modal pemilik yang dapat
Menurut Tandelilin (2010) dalam penilaian
dijadikan sebagai jaminan utang.
saham dikenal adanya tiga jenis nilai, yaitu : nilai buku,
nilai pasar, dan nilai instrinsik saham. Nilai buku
Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)
merupakan nilai yang dihitung berdasarkan pembukuan
Rasio profitabilitas menurut Fahmi (2017) rasio
perusahaan penerbit saham (emiten). Nilai pasar adalah
ini mengukur efektivitas manajemen secara
nilai saham di pasar, yang ditunjukkan oleh harga
keseluruhan yang ditunjukkan oleh besar kecilnya
saham tersebut di pasar. Sedangkan nilai instrinsik atau
tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya
dikenal sebagai nilai teoritis adalah nilai saham yang
dengan penjualan maupun investasi. Semakin baik
sebenarnya atau seharusnya terjadi.
rasio profitabilitas maka semakin baik menggambarkan
kemampuan tingginya perolehan keuntungan
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham
perusahaan.
Menurut Fahmi (2017) ada beberapa kondisi
Menurut Hery (2017) rasio profitabilitas
dan situasi yang menentukan suatu saham itu akan
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
mengalami fluktuasi, yaitu:
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari
1. Kondisi mikro dan makro ekonomi.
aktivitas normal bisnisnya. Rasio ini juga bertujuan
2. Kebijakan perusahaan dalam memutuskan
untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam
untuk ekspansi (perluasan usaha), seperti
menjalankan operasional perusahaan.
membuka kantor cabang (branch office), kantor
Berdasarkan pengertian-pengertian oleh cabang pembantu (sub branch office) baik yang
beberapa para ahli diatas, maka dapat disimpulkan dibuka di domestik maupun luar negeri.
bahwa rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan 3. Pergantian direksi secara tiba-tiba.
untuk mengukur kemampuan sebuah perusahaan dalam
menghasilkan laba.
4. Adanya direksi atau pihak komisaris perusahaan Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan
yang terlibat tindak pidana dan kasusnya sudah oleh Eggi Prayoga (2017), Rivaldo Luhukay, Marjam
masuk ke pengadilan. Mangantar, dan Dedy Baramuli (2016), dan Frendy
5. Kinerja perusahaan yang terus mengalami Sondakh, Parengkuan Tommy, dan Marjam Mangantar
penurunan dalam setiap waktunya. (2015) yang menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh
6. Risiko sistematis, yaitu suatu bentuk risiko yang signifikan terhadap harga saham. Kemudian penelitian
terjadi secara menyeluruh dan telah ikut yang dilakukan oleh Dilla Permatasari (2017) yang
menyebabkan perusahaan ikut terlibat. menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh positif
7. Efek dari psikologi pasar yang ternyata mampu terhadap harga saham. Berbeda dengan penelitian
menekan kondisi teknikal jual beli saham. sebelumnya yang dilakukan oleh Anisa Eka Aprianty
(2017), Santi Octaviani & Dahlia Komalasarai (2017),
PENGEMBANGAN HIPOTESIS Her Her Setiawan (2015) yang menyatakan bahwa
Investasi yang paling banyak dipilih oleh para likuiditas tidak berpengaruh terhadap harga saham.
investor adalah saham, karena saham mampu
2) Pengaruh Solvabilitas terhadap Harga
memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Saham
Saham
tidak hanya memberikan keuntungan atau manfaat
Menurut Subramanyam (2017) rasio
kepada para investor, tetapi saham juga tidak lepas dari
solvabilitas adalah rasio yang mengacu pada
risiko. Namun sebelum investor memutuskan akan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
menginvestasikan dananya ada hal yang perlu
keuangan jangka panjang. Perusahaan dengan rasio
diperhatikan, yaitu melihat kinerja dari setiap
solvabilitas yang tinggi (memiliki utang yang besar)
perusahaan tersebut. Salah satu aspek yang menjadi
dapat berdampak pada timbulnya risiko keuangan yang
penilaian investor dalam berinvestasi adalah kinerja
besar, tetapi juga memiliki peluang yang besar pula
keuangan perusahaan. Oleh karena itu, untuk menilai
untuk menghasilkan laba yang tinggi. Sebaliknya,
suatu keberhasilan suatu kinerja keuangan perusahaan
perusahaan dengan rasio solvabilitas yang rendah
investor akan melihat laporan keuangan perusahaan
memiliki risiko keuangan yang kecil, tetapi juga
tersebut. Apabila laporan keuangan yang bernilai
mungkin memiliki peluang yang kecil pula untuk
positif pada akhirnya dapat memberikan keuntungan
menghasilkan laba yang besar (Hery, 2017).
yang sepadan dengan nilai yang diinvestasikan.
Menurut Liyanti (2017) semakin tinggi rasio
Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti
solvabilitas menunjukkan tingginya ketergantungan
adalah likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas sebagai
pendanaan perusahaan terhadap pihak luar sehingga
variabel independen. Rasio likuiditas yang diwakili
beban perusahaan juga semakin berat. Solvabilitas
oleh Current Ratio (CR), rasio solvabilitas yang
dapat mempengaruhi harga saham karena akan
diwakili oleh Debt to Equity Ratio (DER), dan rasio
mempengaruhi minat investor terhadap saham suatu
profitabilitas yang diwakili oleh Return on Asset
perusahaan. Hal ini disebabkan karena investor
(ROA). Likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas ini
cenderung akan lebih tertarik pada perusahaan yang
akan dikaitkan dengan harga saham sebagai variabel
tidak memiliki banyak beban utang. Dengan kata lain,
dependennya. Hal ini digunakan untuk mengetahui
investor akan merespon perusahaan yang memiliki
seberapa besar pengaruh likuiditas, solvabilitas, dan
rasio solvabilitas yang rendah, sehingga akan
profitabilitas terhadap harga saham pada perusahaan
berpengaruh pada peningkatan harga saham
BUMN sub sektor konstruksi dan bangunan yang
perusahaan yang bersangkutan.
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2017.
Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan
1) Pengaruh Likuiditas terhadap Harga Saham
oleh Andiko leksono, Syafi’i, dan Juliani Pudjowati
Menurut Subramanyam (2017) rasio likuiditas
(2013), dan Frendy Sondakh, Parengkuan Tommy, dan
adalah rasio yang mengacu pada kemampuan
Marjam Mangantar (2015) yang menyatakan bahwa
perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan
solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap harga
jangka pendeknya. Menurut Hery (2017) jika
saham. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh
perusahaan memiliki kemampuan untuk melunasi
Anisa Eka Aprianty (2017) dan Dilla Permatasari
kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo
(2017) yang menyatakan bahwa solvabilitas
maka perusahaan tersebut dikatakan sebagai
berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.
perusahaan yang likuid. Sebaliknya, jika perusahaan
Sedangkan penelitian Asep Alipudin dan Resi
tidak memiliki kemampuan untuk melunasi kewajiban
Oktaviani (2016), Rivaldo Luhukay, Marjam
jangka pendeknya pada saat jatuh tempo, persamaan
Mangantar, dan Dedy Baramuli (2016), Santi Octaviani
tersebut dikatakan sebagai perusahaan yang tidak
dan Dahlia Komalasarai (2017), Nurul Faradillah
likuid. Untuk dapat memenuhi kewajiban jangka
(2017), dan Her Her Setiawan (2015) yang menyatakan
pendeknya yang akan segera jatuh tempo, perusahaan
bahwa solvabilitas tidak berpengaruh terhadap harga
harus memiliki tingkat ketersediaan jumlah kas yang
saham.
baik atau aset lancar lainnya yang juga dapat dengan
segera dikonversi atau diubah menjadi kas. Menurut 3) Pengaruh Profitabilitas terhadap Harga
Fahmi (2017) jika perusahaan yang memiliki rasio Saham
likuiditas tinggi akan diminati para investor dan akan Menurut Hery (2017) rasio profitabilitas
berimbas pula pada harga saham yang cenderung akan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
naik karena tingginya permintaan. kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari
aktivitas normal bisnisnya. Rasio profitabilitas dapat (2013), Anisa Eka Aprianty (2017), Dilla Permatasari
digunakan sebagai alat untuk mengukur tingkat (2017), Frendy Sondakh, Parengkuan Tommy, dan
efektivitas kinerja manajemen. Kinerja yang baik akan Marjam Mangantar (2015), Asep Alipudin dan Resi
ditunjukkan lewat keberhasilan manajemen dalam laba Oktaviani (2016), Rivaldo Luhukay, Marjam
yang maksimal bagi perusahaan. Menurut Fahmi Mangantar, dan Dedy Baramuli (2016), Santi Octaviani
(2017) semakin baik rasio profitabilitas maka semakin dan Dahlia Komalasarai (2017), Eggi Prayoga (2017),
baik menggambarkan kemampuan tingginya perolehan dan Nurul Faradillah (2017) menyatakan bahwa
keuntungan perusahaan. Jika keuntungan atau laba likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas secara
yang diperoleh perusahaan relatif tinggi, maka bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap harga
kemungkinan besar bahwa deviden yang dibayarkan saham. Kemudian penelitian Risna Yulianingsih (2016)
juga tinggi, maka akan berpengaruh terhadap harga dan Her Her Setiawan (2015) menyatakan bahwa
saham di bursa dan investor akan tertarik untuk likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas secara
membelinya. Hal ini akan berdampak pada permintaan bersama-sama tidak berpengaruh terhadap harga
harga saham di pasar modal, yang akan mengakibatkan saham.
terjadinya peningkatan harga saham.
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, maka
Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan konstelasi penelitian ini dapat digambarkan sebagai
oleh Andiko leksono, Syafi’i, dan Juliani Pudjowati berikut :
(2013), Rivaldo Luhukay, Marjam Mangantar, dan
Dedy Baramuli (2016), Santi Octaviani dan Dahlia
Komalasarai (2017), dan Frendy Sondakh, Parengkuan Likuiditas
Tommy, dan Marjam Mangantar (2015) yang (X1) H1
menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh
signifikan terhadap harga saham. Kemudian penelitian
Solvabilitas H2 Harga Saham
Eggi Prayoga (2017), Asep Alipudin dan Resi
(X2) (Y)
Oktaviani (2016), Risna Yulia Ningsih (2016) yang
H3
menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh
terhadap harga saham.
Profitabilitas
4) Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas, dan (X3)
Profitabilitas Secara Bersama-sama
terhadap Harga Saham H4
Metode Penarikan Sampel BUMN sub sektor konstruksi dan bangunan yang
Metode penarikan sampel dalam penelitian ini terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 12
menggunakan metode sampling jenuh. Sampling jenuh Agustus 2016 perusahaan BUMN sub sektor konstruksi
adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota dan bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
populasi digunakan sebagai sampel. Dalam penelitian terdapat sebanyak 4 perusahaan sebagai berikut:
ini penulis menggunakan sampling jenuh perusahaan
Tabel 2
Daftar Sampel Perusahaan BUMN Sub Sektor Konstruksi
dan Bangunan yang Terdaftar di BEI
Kode Tanggal Listing di
No Nama Perusahaan
Perusahaan BEI
1. ADHI PT Adhi Karya (Persero) Tbk 18 Maret 2004
2. PTPP PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk 09 Febuari 2010
3. WIKA PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 29 Oktober 2007
4. WSKT PT Waskita Karya (Persero) Tbk 19 Desember 2012
(Sumber: www.sahamok.com data diolah, 2018)
Berdasarkan tabel 3, dapat diketahui bahwa nilai Menurut Ghozali (2016) uji multikolonieritas
signifikansi (Asymp. Sig. 2-tailed) yang diperoleh yaitu bertujuan untuk menguji apakah model regresi
0,200. Nilai signifikansi ini melebihi 0,05 (0,200 > ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
0,05) maka nilai residual tersebut berdistribusi normal. (independen). Model regresi yang baik seharusnya
Sehingga model penelitian dinyatakan telah memenuhi tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.
asumsi normalitas. Berikut ini merupakan hasil pengolahan data uji
multikolinieritas:
2. Uji Multikolinieritas
Tabel 4
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Berdasarkan tabel 4, dapat diketahui bahwa nilai dapat disimpulkan bahwa variabel independen CR,
tolerance untuk variabel independen CR, DER, dan DER, dan ROA tidak memiliki masalah
ROA lebih dari 0,10 dan VIF kurang dari 10. Maka multikolinieritas.
3. Uji Heteroskedastisitas ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
Menurut Ghozali (2016) uji heteroskedastisitas ke pengamatan yang lain. Berikut ini merupakan hasil
bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi pengolahan data uji heteroskedastisitas:
Tabel 5
Hasil Uji Heteroskedastisitas Spearman’s Rho
Correlations
Unstandardized
CR DER ROA Residual
Spearman's CR Correlation
1.000 -.295 -.166 .033
rho Coefficient
Sig. (2-tailed) . .207 .484 .890
N 20 20 20 20
DER Correlation
-.295 1.000 .062 -.176
Coefficient
Sig. (2-tailed) .207 . .796 .458
N 20 20 20 20
ROA Correlation
-.166 .062 1.000 .010
Coefficient
Sig. (2-tailed) .484 .796 . .967
N 20 20 20 20
Unstandardized Correlation
.033 -.176 .010 1.000
Residual Coefficient
Sig. (2-tailed) .890 .458 .967 .
N 20 20 20 20
(Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS 23)
Tabel 6
Hasil Uji Autokorelasi
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea -46.50346
Cases < Test Value 10
Cases >= Test Value 10
Total Cases 20
Number of Runs 10
Z -.230
Asymp. Sig. (2-tailed) .818
a. Median
(Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS 23)
Tabel 7
Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 812.944 2519.632 .323 .751
CR 10.064 14.634 .174 .688 .501
DER -.998 1.725 -.142 -.579 .571
ROA 107.419 264.143 .102 .407 .690
a. Dependent Variable: HargaSaham
(Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS 23)
Berdasarkan tabel 7, maka dapat dibuat model Nilai koefisien regresi variabel Debt to Equity
persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Ratio (DER) yaitu sebesar -0,998, artinya setiap
Y = a + b1.X1 + b2.X2 + b3.X3 + e peningkatan DER sebesar satu-satuan, maka
Harga Saham = 812,944 + 10,064 CR + (-0,998) DER harga saham akan mengalami penurunan
+ 107,419 ROA + e sebesar 0,998 dengan asumsi bahwa variabel
independen lainnya dalam model regresi ini
Berdasarkan persamaan regresi di atas, maka nilainya tetap.
dapat diinterpretasikan, sebagai berikut : 4. Koefisien Regresi Variabel Return on Asset
1. Konstanta (ROA)
Nilai konstanta (a) sebesar 812,944, artinya jika Nilai koefisien regresi variabel Return on Asset
variabel independen yaitu CR, DER, dan ROA (ROA) yaitu sebesar 107,419, artinya setiap
nilainya adalah nol, maka nilai variabel peningkatan ROA sebesar satu-satuan, maka
dependen yaitu harga saham nilainya sebesar harga saham akan mengalami peningkatan
812,944. sebesar 107,419 dengan asumsi bahwa variabel
2. Koefisien Regresi Variabel Current Ratio (CR) independen lainnya dalam model regresi ini
Nilai koefisien regresi variabel Current Ratio nilainya tetap.
(CR) yaitu sebesar 10,064, artinya setiap
peningkatan CR sebesar satu-satuan, maka Uji Hipotesis
harga saham akan mengalami peningkatan 1. Uji Koefisien Determinasi (R2)
sebesar 10,064 dengan asumsi bahwa variabel Menurut Ghozali (2016) koefisien determinasi
independen lainnya dalam model regresi ini (R2) pada intinya mengukur seberpa jauh kemampuan
nilainya tetap. model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
3. Koefisien Regresi Variabel Debt to Equity Ratio Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.
(DER) Berikut ini merupakan hasil pengolahan data uji
koefisien determinasi :
Tabel 8
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .241a .058 -.118 967.43561
a. Predictors: (Constant), ROA, DER, CR
b. Dependent Variable: HargaSaham
(Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS 23)
Tabel 9
Hasil Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 812.944 2519.632 .323 .751
CR 10.064 14.634 .174 .688 .501
DER -.998 1.725 -.142 -.579 .571
ROA 107.419 264.143 .102 .407 .690
a. Dependent Variable: HargaSaham
(Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS 23)
Berdasarkan tabel 9, dapat diketahui bahwa diterima dan H2 ditolak. Dengan demikian dapat
hasil uji koefisien regresi secara parsial adalah sebagai disimpulkan bahwa secara parsial solvabilitas
berikut: (DER) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga
a. Current Ratio (X1) Terhadap Harga Saham (Y) saham.
Berdasarkan signifikansi, jika nilai
c. Return on Asset (X3) Terhadap Harga Saham (Y)
signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan H1
Berdasarkan signifikansi, jika nilai
diterima, dan jika signifikansi > 0,05 maka Ho
signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan H3
diterima dan H1 ditolak. Pada tabel 4.13 diatas nilai
diterima, dan jika signifikansi > 0,05 maka Ho
signifikansi CR sebesar 0,501 lebih besar dari 0,05
diterima dan H3 ditolak. Pada tabel 4.13 diatas nilai
(0,501 > 0,05) dan thitung sebesar 0,688 dimana nilai
signifikansi ROA sebesar 0,690 lebih besar dari
thitung < ttabel (0,688 < 2,11991) maka Ho diterima
0,05 (0,690 > 0,05) dan thitung sebesar 0,407 dimana
dan H1 ditolak. Dengan demikian dapat
nilai thitung < ttabel (0,407 < 2,11991) maka Ho
disimpulkan bahwa secara parsial likuiditas (CR)
diterima dan H3 ditolak. Dengan demikian dapat
tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
disimpulkan bahwa secara parsial profitabilitas
b. Debt to Equity Ratio (X2) Terhadap Harga Saham (ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga
(Y) saham.
Berdasarkan signifikansi, jika nilai
signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan H2
diterima, dan jika signifikansi > 0,05 maka Ho
diterima dan H2 ditolak. Pada tabel 4.13 diatas nilai 3. Uji Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F)
signifikansi DER sebesar 0,571 lebih besar dari Menurut Ghozali (2016) uji F adalah uji
0,05 (0,571 > 0,05) dan thitung sebesar -0,579 dimana signifikansi secara keseluruhan terhadap garis regresi
nilai thitung < ttabel (-0,579 < 2,11991) maka Ho yang diobservasi maupun estimasi, apakah Y
berhubungan linear terhadap X1, X2, dan X3. Jika nilai Berikut ini merupakan hasil pengolahan data uji
signifikansi F < 0,05, maka model regresi dapat koefisien regresi secara simultan (Uji F) :
digunakan untuk memprediksi variabel independen.
Tabel 10
Hasil Uji Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 927420.018 3 309140.006 .330 .804b
Residual 14974906.532 16 935931.658
Total 15902326.550 19
a. Dependent Variable: HargaSaham
b. Predictors: (Constant), ROA, DER, CR
(Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS 23)
Berdasarkan tabel 10, dapat diketahui bahwa tidak digunakan secara optimal sehingga menyebabkan
nilai Fhitung adalah sebesar 0,330. Sedangkan nilai Ftabel banyak dana yang menganggur yang akhirnya dapat
dapat dilihat pada tabel statistik F (pada taraf mengurangi kemampuan perusahaan dalam kegiatan
signifikansi α = 5% dan derajat bebas db1 = k dan db2 = operasionalnya.
n-k-1), atau db1 = 3 dan db2 = 20-3-1 = 16. Diperoleh
Selain itu Current Ratio (CR) yang tinggi
nilai F tabel = 3,24. Karena nilai Fhitung lebih kecil
disebabkan piutang yang tidak tertagih, yang tentunya
daripada Ftabel (0,330 < 3,24). Dari output di atas dapat
tidak dapat digunakan secara cepat untuk membayar
diketahui nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,804
utang. Hal ini membuat pengukuran Current Ratio
> 0,05) maka Ho diterima dan H4 ditolak. Dapat
(CR) melalui kemampuan aset lancar perusahaan dalam
disimpulkan bahwa likuiditas (CR), solvabilitas (DER),
memenuhi kewajiban jangka pendek kurang dapat
dan profitabilitas (ROA) secara bersama-sama tidak
dijadikan sebagai pertimbangan untuk
berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
memproyeksikan harga saham ke depannya. Tidak
berpengaruhnya likuiditas dengan indikator Current
Pembahasan
Ratio (CR) terhadap harga saham ini menunjukkan
Berdasarkan output SPSS versi 23 dapat
bahwa sebagian investor dalam melakukan investasi di
diketahui secara parsial dengan uji t menunjukkan
pasar modal kurang mempertimbangkan besar kecilnya
bahwa likuiditas (CR), solvabilitas (DER), dan
nilai likuiditas dengan indikator Current Ratio (CR).
profitabilitas (ROA) tidak berpengaruh signifikan
terhadap harga saham. Secara simultan dengan uji F Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian
menunjukkan bahwa likuiditas (CR), solvabilitas yang dilakukan oleh Anisa Eka Aprianty (2017), Santi
(DER), dan profitabilitas (ROA) secara bersama-sama Octaviani & Dahlia Komalasarai (2017) dan Her Her
tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Setiawan (2015) yang menyatakan bahwa secara
parsial likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap
Pengaruh Likuiditas Terhadap Harga Saham harga saham. Namun, tidak konsisten dengan penelitian
Berdasarkan hasil penelitian secara parsial yang dilakukan oleh Eggi Prayoga (2017), Dilla
dengan uji t menunjukkan bahwa likuiditas dengan Permatasari (2017), Rivaldo Luhukay, Marjam
indikator Current Ratio (CR) tidak berpengaruh Mangantar, dan Dedy Baramuli (2016), dan Frendy
signifikan terhadap harga saham pada perusahaan Sondakh, Parengkuan Tommy, dan Marjam Mangantar
BUMN sub sektor konstruksi dan bangunan yang (2015) yang menyatakan bahwa secara parsial
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013- likuiditas berpengaruh signifikan terhadap harga
2017, artinya apabila nilai likuiditas dengan indikator saham. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hasil
Current Ratio (CR) meningkat atau menurun maka penelitian ini tidak sesuai dengan H1 yang menyatakan
tidak mempengaruhi peningkatan atau penurunan harga bahwa likuiditas berpengaruh signifikan terhadap harga
saham. saham, maka dari itu H1 ditolak.
Menurut Hery (2017) dalam praktek, standar
likuiditas yang baik untuk ukuran perbandingan antara Pengaruh Solvabilitas Terhadap Harga Saham
total aset lancar dengan total kewajiban lancar adalah Berdasarkan hasil penelitian secara parsial
200%. Namun, perusahaan BUMN sub sektor dengan uji t menunjukkan bahwa solvabilitas dengan
konstruksi dan bangunan memiliki Current Ratio (CR) indikator Debt to Equity Ratio (DER) tidak
di bawah 200%. Perusahaan yang memiliki Current berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada
Ratio (CR) yang rendah mengindikasikan bahwa perusahaan BUMN sub sektor konstruksi dan bangunan
perusahaan tersebut memiliki aset lancar yang sedikit yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
untuk membayar liabilitas jangka pendeknya. Namun, 2013-2017, artinya apabila nilai solvabilitas meningkat
perusahaan yang memiliki Current Ratio (CR) yang atau menurun maka tidak mempengaruhi peningkatan
tinggi belum tentu dikatakan baik, Current Ratio (CR) atau penurunan harga saham. Dalam hasil penelitian
yang tinggi dapat juga mengindikasikan bahwa kas ini, solvabilitas tidak berpengaruh terhadap harga
saham. Hal ini menunjukkan bahwa informasi
perubahan solvabilitas dengan indikator Debt to Equity Berdasarkan hasil penelitian secara parsial
Ratio (DER) yang tercatat pada laporan keuangan tidak dengan uji t menunjukkan bahwa profitabilitas dengan
memberikan pengaruh pada keputusan investor untuk indikator Return on Asset (ROA) tidak berpengaruh
membeli saham perusahaan BUMN sub sektor signifikan terhadap harga saham pada perusahaan
konstruksi dan bangunan. Hal ini dapat terjadi karena BUMN sub sektor konstruksi dan bangunan yang
investor dalam melakukan investasi tidak memandang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-
penting penggunaan utang yang ada pada komponen 2017, artinya apabila nilai profitabilitas dengan
Debt to Equity Ratio (DER). Ketika investor akan indikator Return on Asset (ROA) meningkat atau
membeli saham Debt to Equity Ratio (DER) bukan menurun maka tidak mempengaruhi peningkatan atau
merupakan pertimbangan dalam menentukan penurunan harga saham.
investasinya. Sebagian besar investor menginginkan
Tidak berpengaruhnya profitabilitas dengan
laba jangka pendek berupa capital gain sehingga dalam
indikator Return on Asset (ROA) terhadap harga saham
mempertimbangkan pembelian saham tidak
disebabkan pertumbuhan aset tidak selalu
mempertimbangkan besar kecilnya nilai solvabilitas
mengakibatkan laba perusahaan mengalami
dengan indikator Debt to Equity Ratio (DER)
peningkatan. Hal yang lain mengindikasikan bahwa
perusahaan BUMN sub sektor konstruksi dan
investor berpendapat, walaupun laba yang dihasilkan
bangunan.
perusahaan tinggi, akan tetapi laba tersebut digunakan
Perusahaan dengan rasio solvabilitas yang oleh perusahaan untuk membayar kewajiban. Sehingga
tinggi dapat berdampak pada timbulnya risiko tidak adanya jaminan pengembalian modal yang
keuangan yang besar, tetapi juga memiliki peluang diinvestasikan ke dalam saham yang akan mereka beli
yang besar pula untuk menghasilkan laba yang tinggi. karena laba yang dihasilkan oleh perusahaan digunakan
Namun, apabila dana hasil pinjaman tersebut untuk membayar kewajiban. Pengembalian yang
digunakan secara efisien dan efektif, hal ini akan diukur dengan laba bersih dan total aset meningkat
memberikan peluang yang besar bagi perusahaan untuk belum tentu terjadi pada harga saham begitu pun
meningkatkan hasil usahanya (Hery, 2017). Namun, sebaliknya. Hal ini menunjukan tingkat efektivitas
ketika nilai solvabilitas tinggi itu terjadi karena perusahaan dalam memanfaatkan dan menghasilkan
perusahaan sedang mengalami pertumbuhan dalam laba bersih tidak berpengaruh besar terhadap harga
menjalankan kegiatan operasinya sehingga saham perusahaan.
membutuhkan modal yang lebih banyak dan tidak
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian
mungkin hanya dapat dipenuhi dengan modal yang
yang dilakukan oleh penelitian Eggi Prayoga (2017),
dimiliki perusahaan tersebut. Untuk mendapatkan
Asep Alipudin dan Resi Oktaviani (2016), Risna Yulia
modal yang lebih banyak bisa saja diperoleh melalui
Ningsih (2016) yang menyatakan bahwa secara parsial
pinjaman atau kontrak utang, kondisi ini menyebabkan
profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap
kemungkinan perusahaan akan berkembang dimasa
harga saham. Namun tidak konsisten dengan penelitian
mendatang. Penilaian investor terhadap keberadaan
yang dilakukan oleh Andiko leksono, Syafi’i, dan
utang sebuah perusahaan sangat tergantung bagaimana
Juliani Pudjowati (2013), Rivaldo Luhukay, Marjam
perusahaan tersebut mampu mengelola utangnya, jika
Mangantar, dan Dedy Baramuli (2016), Santi Octaviani
utang digunakan untuk modal usaha kemudian
dan Dahlia Komalasarai (2017), dan Frendy Sondakh,
perusahaan mampu menunjukkan kinerja cash flow
Parengkuan Tommy, dan Marjam Mangantar (2015)
yang baik, maka investor pun akan menilai positif
yang menyatakan bahwa secara parsial profitabilitas
perusahaan tersebut.
berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Oleh
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian karena itu, dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini
yang dilakukan oleh Asep Alipudin dan Resi Oktaviani tidak sesuai dengan H3 yang menyatakan bahwa
(2016), Rivaldo Luhukay, Marjam Mangantar, dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap harga
Dedy Baramuli (2016), Santi Octaviani dan Dahlia saham, maka dari itu H3 ditolak.
Komalasarai (2017), Nurul Faradillah (2017), dan Her
Her Setiawan (2015) yang menyatakan bahwa secara Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas, dan
parsial solvabilitas tidak berpengaruh signifikan Profitabilitas Secara Bersama-sama Terhadap
terhadap harga saham. Namun tidak konsisten dengan Harga Saham
penelitian yang dilakukan oleh Andiko leksono, Berdasarkan hasil penelitian secara simultan
Syafi’i, dan Juliani Pudjowati (2013), Frendy Sondakh, dengan uji F menunjukkan bahwa likuiditas dengan
Parengkuan Tommy, dan Marjam Mangantar (2015), indikator Current Ratio (CR), solvabilitas dengan
dan Anisa Eka Aprianty (2017) dan Dilla Permatasari indikator Debt to Equity Ratio (DER), dan profitabilitas
(2017) yang menyatakan bahwa secara parsial dengan indikator Return on Asset (ROA) secara
solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap harga bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap
saham. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hasil harga saham pada perusahaan BUMN sub sektor
penelitian ini tidak sesuai dengan H2 yang menyatakan konstruksi dan bangunan yang terdaftar di Bursa Efek
bahwa solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap Indonesia (BEI) periode 2013-2017. Artinya apabila
harga saham, maka dari itu H2 ditolak. likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas meningkat
belum tentu terjadi pada harga saham, begitu pula
Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham sebaliknya apabila likuiditas, solvabilitas, dan
profitabilitas menurun harga saham dapat bernilai
tetap. Pada hasil penelitian ini, likuiditas dengan 2013-2017. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil
indikator Current Ratio (CR), solvabilitas dengan penelitian ini tidak sesuai dengan H1 yang
indikator Debt to Equity Ratio (DER), dan profitabilitas menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh
dengan indikator Return on Asset (ROA) secara signifikan terhadap harga saham, maka dari itu
bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap H1 ditolak.
harga saham karena masih banyak faktor lain yang 2. Hasil pengujian secara parsial dengan uji t
dapat mempengaruhi harga saham. Menurut Febriana menunjukkan bahwa solvabilitas tidak
(2018) faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham berpengaruh signifikan terhadap harga saham
seperti laba per lembar saham, tingkat bunga, jumlah pada perusahaan BUMN sub sektor konstruksi
kas dividen yang diberikan, jumlah laba yang didapat dan bangunan yang terdaftar di BEI periode
perusahaan, dan tingkat risiko dan pengembalian. 2013-2017. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil
Selain itu menurut Fahmi (2017) faktor yang dapat penelitian ini tidak sesuai dengan H2 yang
mempengaruhi harga saham yaitu kondisi mikro dan menyatakan bahwa solvabilitas berpengaruh
makro ekonomi, kinerja yang terus mengalami signifikan terhadap harga saham, maka dari itu
penurunan, dan lain-lain. H2 ditolak.
3. Hasil pengujian secara parsial dengan uji t
Hal lain yang dapat menyebabkan likuiditas
menunjukkan bahwa profitabilitas tidak
dengan indikator Current Ratio (CR), solvabilitas
berpengaruh signifikan terhadap harga saham
dengan indikator Debt to Equity Ratio (DER), dan
pada perusahaan BUMN sub sektor konstruksi
profitabilitas dengan indikator Return on Asset (ROA)
dan bangunan yang terdaftar di BEI periode
secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan
2013-2017. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil
terhadap harga saham pada perusahaan BUMN sub
penelitian ini tidak sesuai dengan H3 yang
sektor konstruksi dan bangunan disebabkan karena
menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh
kepemilikan perusahaan BUMN terbagi atas
signifikan terhadap harga saham, maka dari itu
kepemilikan pemerintah Indonesia dan kepemilikan
H3 ditolak.
publik. Sehingga mengakibatkan perusahaan tidak
4. Hasil pengujian secara simultan dengan uji F
bebas untuk menjalankan kegiatan operasionalnya
menunjukkan bahwa likuiditas, solvabilitas, dan
karena perusahaan BUMN sub sektor konstruksi dan
profitabilitas secara bersama-sama tidak
bangunan sebagian besar dikendalikan oleh
berpengaruh signifikan terhadap harga saham
pemerintah.
pada perusahaan BUMN sub sektor konstruksi
Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan dan bangunan yang terdaftar di BEI periode
penelitian yang dilakukan oleh Andiko leksono, 2013-2017. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil
Syafi’i, dan Juliani Pudjowati (2013), Anisa Eka penelitian ini tidak sesuai dengan H4 yang
Aprianty (2017), Dilla Permatasari (2017), Frendy menyatakan bahwa likuiditas, solvabilitas, dan
Sondakh, Parengkuan Tommy, dan Marjam Mangantar profitabilitas secara bersama-sama berpengaruh
(2015), Asep Alipudin dan Resi Oktaviani (2016), signifikan terhadap harga saham, maka dari itu
Rivaldo Luhukay, Marjam Mangantar, dan Dedy H4 ditolak.
Baramuli (2016), Santi Octaviani dan Dahlia
Komalasarai (2017), Eggi Prayoga (2017), dan Nurul Saran
Faradillah (2017) menyatakan bahwa likuiditas, Adapun saran yang dapat disampaikan
solvabilitas, dan profitabilitas secara bersama-sama sehubungan dengan penelitian yaitu sebagai berikut :
berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Namun 1. Bagi Perusahaan
konsisten dengan penelitian Risna Yulianingsih (2016) Dengan melihat kondisi keuangan 4
dan Her Her Seiawan (2015) menyatakan bahwa perusahaan BUMN sub sektor konstruksi dan
likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas secara bangunan yang terdaftar di Bursa Efek
bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap Indonesia periode 2013-2017 terutama pada
harga saham. rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas,
maka penulis menyarankan bahwa sebaiknya
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hasil
perusahaan meningkatkan dan mempertahankan
penelitian ini tidak sesuai dengan H4 yang menyatakan
kinerja keuangannya dengan baik agar menarik
bahwa likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas secara
investor lebih banyak lagi untuk menanamkan
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap harga modalnya ke dalam perusahaan tersebut.
saham, maka dari itu H4 ditolak. 2. Bagi Investor dan Calon Investor
Bagi investor dan calon investor
PENUTUP
hendaknya dalam memilih saham sebaiknya
Simpulan
melakukan analisis terlabih dahulu seperti
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat
melakukan analisis terhadap perusahaan yang
diambil kesimpulan sebagai berikut : akan menjadi tempat investor untuk berinvestasi
1. Hasil pengujian secara parsial dengan uji t yaitu melakukan analisis terhadap rasio-rasio
menunjukkan bahwa likuiditas tidak
keuangan perusahaan. Serta tidak hanya
berpengaruh signifikan terhadap harga saham
menggunakan informasi fundamental saja
pada perusahaan BUMN sub sektor konstruksi
melainkan juga informasi yang didapat dari
dan bangunan yang terdaftar di BEI periode aspek teknikal yang dapat mempengaruhi harga
saham dan dapat mengandalkan penelitian lebih Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. D. (2008).
lanjut baik untuk dijadikan informasi sebelum Akuntansi Intermediate (12th ed.). Jakarta:
memutuskan untuk menanamkan investasi. Erlangga.
Munawir, S. (2014). Analisa Laporan Keuangan.
3. Bagi Peneliti Selanjutanya
Yogyakarta: Liberty.
Bagi peneliti selanjutnya untuk
Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang No. 19
memperoleh hasil penelitian yang lebih baik
Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara.
maka disarankan untuk menambah variabel-
Jakarta.
variabel yang terdiri dari rasio likuiditas, rasio
Rudianto. (2012). Pengantar Akuntansi Konsep &
solvabilitas, dan rasio profitabilitas dengan
Teknik Penyusunan Laporan Keuangan.
indikator yang lainnya, seperti rasio likuiditas
Jakarta: Erlangga.
menggunakan indikator Quick Ratio (QR).
Sartono, R. A. (2015). Manajemen Keuangan Teori
Kemudian rasio solvabilitas menggunakan
dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
indikator Debt to Asset Ratio (DAR), Long Term
Stice. (2009). Akuntansi Keuangan Intermediate
Debt to Equity Ratio (LTDER), Times interest
Accounting (16th ed.). Jakarta: Salemba Empat.
earned ratio dan Fixed Charge Coverage
Subramanyam, K. R. (2017). Analisis Laporan
(FCC). Rasio profitabilitas menggunakan
Keuangan (11th ed.). Jakarta: Salemba Empat.
indikator Return on Equity (ROE), Net Profit
Suhayati, E., & Anggadini, S. D. (2009). Akuntansi
Margin (NPM), Gross Profit Margin (GPM),
Keuangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
dan Operating Profit Margin (OPM) agar dapat
Tandelilin, E. (2010). Portofolio dan Investasi Teori
terlihat variabel apa saja yang dapat
dan Aplikasi. Yogyakarta: Kanisius.
mempengaruhi atau tidak mempengaruhi harga
Umam, K., & Sutanto, H. (2017). Manajemen Investasi
saham, serta dapat mewakili dan mendukung
(1st ed.). Pustaka Setia.
penelitian berikutnya. Menggunakan
perusahaan swasta sub sektor konstruksi dan
Jurnal :
bangunan atau perusahaan gabungan yaitu
Alipudin, A., & Oktaviani, R. (2016). Pengaruh EPS,
perusahaan swasta dan perusahaan BUMN sub
ROE, ROA, Dan DER Terhadap Harga Saham
sektor konstruksi dan bangunan yang terdaftar
Pada Perusahaan Sub Sektor Semen Yang
di Bursa Efek Indonesia. Menambah periode
Terdaftar Di BEI. Jurnal Ilmiah Akuntansi
penelitian agar peneliti selanjutnya
Fakultas Ekonomi, 2(1), 1–22. Tersedia di :
mendapatkan hasil penelitian yang semakin
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jiafe/articl
valid, diperolehnya gambaran yang lebih jelas,
e/download/519/429 [Diakses 20 September
dan lebih baik dari penelitian ini.
2018]
Aprianty, A. E. (2017). Pengaruh Rasio Solvabilitas,
REFERENSI Rasio Profitabilitas, Dan Rasio Likuiditas
Terhadap Harga Saham Perusahaan Sub Sektor
Buku :
Batu Bara Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Fahmi, I. (2017). Analisis Laporan Keuangan.
Indonesia (BEI) Periode 2011-2015. Skripsi.
Bandung: Salemba Empat.
Universitas Pakuan.
Fahmi, I. (2017). Pengantar Pasar Modal. Bandung:
Faradillah, N. (2017). Pengaruh EPS, ROE Dan DER
Alfabeta. Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sub
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate Sektor Konstruksi Bangunan Di Bursa Efek
Dengan Program IBM SPSS 23 (8th ed.).
Indonesia. E-Journal Administrasi Bisnis, 5(1),
Semarang: Badan Penerbit Universitas
ISSN 2355-5408. Tersedia di :
Diponegoro.
http://ejournal.adbisnis.fisip-
Giri, E. F. (2012). Akuntansi Keuangan Menengah 1 unmul.ac.id/site/?p=1638 [Diakses 29 April
Perspektif IFRS. Yogyakarta: UPP STIM 2019]
YKPN.
Febriana, I. (2018). Pengaruh Kinerja Keuangan Dan
Hermuningsih, S. (2012). Pengantar Pasar Modal
Inflasi Terhadap Harga Saham Pada
Indonesia (1st ed.). Yogyakarta: UPP STIM
Perusahaan Sub Sektor Logam Dan Sejenisnya
YKPN.
Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia Periode
Hery. (2017). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT 2012-2016. Skripsi. Universitas Pakuan.
Grasindo. Leksono. A, Syafi’i, Pudjowati. J. (2013). Pengaruh
Horne, J. C. Van, & John M. Wachowicz, J. (2016).
Rasio Likuiditas, Profitabilitas, Dan
Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan (13th
Solvabilitas Terhadap Harga Saham Perusahaan
ed.). Jakarta: Salemba Empat.
Perbankan Di BEI Periode 2009-2013, ISSN :
Ikatan Akuntan Indonesia. 2018. Pernyataan Standar
246, 12–22. Tersedia di :
Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 Penyajian http://fe.ubhara.ac.id/ojs/index.php/equity/articl
Laporan Keuangan. Jakarta. e/download/56/54 [Diakses 25 September 2018]
Jogiyanto. (2010). Teori Portofolio dan Analisis
Liyanti. O, Putri. (2016). Pengaruh Rasio Kinerja
Investasi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Keuangan dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Kasmir. (2015). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta:
Harga Saham Perusahaan Sub Sektor Makanan
PT Rajagrafindo Persada. dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2010-2014. Skripsi. tumbuh-pesat-buat-investor-terpukau [Diakses
Universitas Pakuan. 1 Agustus 2018]
Luhukay, R. Mangantar, & M. Baramuli, D. (2016). Julianto, P. A. (2018). Infrastruktur Digenjot, Saham
Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Sektor Konstruksi Berpeluang Bersinar.
Harga Saham Pada Perusahaan Rokok Yang Ekonomi.kompas.com. Tersedia di :
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Riset https://ekonomi.kompas.com/read/2018/01/29/
Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 070800026/infrastruktur-digenjot-saham-
4(5), 501–510. Tersedia di : sektor-konstruksi-berpeluang-bersinar [Diakses
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/art 1 Agustus 2018]
icle/download/14245/13820 [Diakses 25 Kinerja Emiten Konstruksi 2018. (2018).
September 2018] Andriamf.Wordpress.Com. Retrieved from
Octaviani, S., & Komalasarai, D. (2017). Pengaruh https://andriamf.wordpress.com/2018/01/24/kin
Likuiditas, Profitabilitas, dan Solvabilitas erja-emiten-konstruksi-2018/ [Diakses 1
Terhadap Harga Saham. Jurnal Akuntansi, 3(2), Agustus 2018]
77–89. Tersedia Rismawan, I. (2018). 2018 Saham Sektor Konstruksi
di http://ejurnal.lppmunsera.org/index.php/Aku Mendapat Angin Segar. Tribunnews.com.
ntansi/article/download/219/280 [Diakses 25 Tersedia di :
September 2018] http://www.tribunnews.com/bisnis/2018/01/29/
Permatasari, D. (2017). Pengaruh Kinerja Keuangan 2018-saham-sektor-konstruksi-mendapat-
Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sub angin-segar [Diakses 1 Agustus 2018]
Sektor Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Sicca, S. P. (2018). Kepala BPS: Sektor Kontruksi
Indonesia Periode 2009-2015. Tersedia di : Turut Andil dalam Pertumbuhan Ekonomi.
http://jom.unpak.ac.id/index.php/akuntansi/arti Tirto.id. Tersedia di : https://tirto.id/kepala-bps-
cle/view/535/492 [Diakses 20 September 2018] sektor-kontruksi-turut-andil-dalam-
Purnomo, I. L. (2018). Pengaruh Current Ratio (CR), pertumbuhan-ekonomi-cJ4f [Diakses 1 Agustus
Debt To Equity Ratio (DER), Receivable Turn 2018]
Over (RETO), Return On Equity (ROE), Dan Wareza, M. (2018). Proyek Infrastruktur Mulai
Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Berdampak ke Kinerja BUMN Karya.
Saham Pada Prusahaan Sub Sektor Perkebunan cnbcindonesia.com. Tersedia di :
Yang Terdaftar Di BEI Periode 2012-2016. https://www.cnbcindonesia.com/market/20180
Skripsi. Universitas Pakuan. 122230328-17-2229/proyek-infrastruktur-
Prayoga, E. (2017). Pengaruh Rasio Profitabilitas dan mulai-berdampak-ke-kinerja-bumn-karya
Likuiditas Terhadap Harga Saham (Studi Pada [Diakses 1 Agustus 2018]
Perusahaan Sub Sektor Rokok Yang Terdaftar www.idx.co.id [Diakses 31 Juli 2018]
Di BEI Periode 2011-2015). Tersedia di www.sahamok.com [Diakses 31 Juli 2018]
http://jom.unpak.ac.id [Diakses 20 September www.yahoofinance.com [Diakses 31 Juli 2018]
2018] www.adhi.co.id [Diakses 31 Juli 2018]
Yulianingsih, R. (2016). Pengaruh Rasio Profitabilitas www.pt-pp.com [Diakses 31 Juli 2018]
Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sub www.wika.co.id [Diakses 31 Juli 2018]
Sektor Food and Baverages Yang Terdaftar Di www.waskita.co.id [Diakses 31 Juli 2018]
BEI Periode 2010-2014. Skripsi. Universitas
Pakuan.
Setiawan, H. (2015). Pengaruh Kinerja Keuangan
Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan
Yang Terdaftar Di BEI Sub Sektor Konstruksi
Bangunan. Tersedia di :
http://ikopin.ac.id/jurnal/index.php/coopetition/a
rticle/view/19 [Diakses 29 April 2019]
Sondakh, F., Tommy, P., & Mangantar, M. (2015).
Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio,
Return on Asset, Dan Return on Equity Terhadap
Harga Saham Pada Indeks LQ 45 Di BEI Periode
2010-2014. Jurnal EMBA, 3(2), 749–756.
Tersedia di :
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/arti
cle/view/8716%5C [Diakses 20 September 2018]
Website :
Fauzian, R. (2015). Pasar Konstruksi & Bangunan
Tumbuh Pesat Buat Investor Terpukau.
Economy.okezone.com. Tersedia di :
https://economy.okezone.com/read/2015/03/08/
470/1115405/pasar-konstruksi-bangunan-