Anda di halaman 1dari 32

STRATEGI IMPLEMENTASI

PERENCANAAN DAN ANGGARAN


DITJEN PENDIDIKAN ISLAM
KEMENAG TAHUN 2024

Bahan Paparan Dirjen Anggaran


pada Rapat Rapat Kerja Ditjen Pendidikan Islam
Kementerian Agama Tahun 2024

Jakarta, 11 Februari 2024

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK


INDONESIA
1
Outline
Prospek Ekonomi Global, APBN 2024, dan Kebijakan Belanja TA 2024

Mandatori Fungsi Pendidikan dalam Anggaran Kemenag

Isu Strategis Kemenag di Bidang Pendidikan

Kinerja Anggaran dan Tantangan Ditjen Pendis ke Depan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK 2


Prospek Ekonomi
Global, APBN 2024,
dan Kebijakan
Belanja TA 2024

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK 3


Selama tahun 2023, Menghadapi inflasi, suku
beberapa kondisi bunga tinggi (higher for
longer), volatilitas pasar
menjadi keuangan

perhatia Geopolitik 2023 relatif kurang

n
ramah (fragmentation),
mempengaruhi arus investasi
Shock akibat perubahan
Eskalasi konflik & perang terjadi di Ekonomi negara besar iklim (Cuaca Ekstrem,
Menyebabkan disrupsi berbagai belahan dunia mengalami adjustment. Bencana)
rantai pasok, volatiltas
Konflik geopolitik mempengaruhi
sektor keuangan, memicu Peningkatan kebijakan
rantai pasok, meningkatkan Lonjakan yield UST mendorong
fragmentasi geo- perdagangan & industri
volatilitas harga komoditas Capital outflow dari Emerging
ekonomi, serta yang proteksionis
Market
pergeseran kekuatan Pertumbuhan Ekonomi
global Cenderung Lemah dan Tidak
Pengetatan Likuiditas Global Terbatasnya “policy space”
Merata
• Amerika Serikat: Perekonomian Menimbulkan Dampak
Terdapat kebijakan resilien, namun tekanan fiskal Rambatan ke Emerging Market Cost of Fund Meningkat.
antisipatif (Global dan meningkat (EM) Peningkatan risiko debt
Domestik) yang cukup • Uni Eropa: Pertumbuhan yang lemah distress
baik. Namun ada yang • Tiongkok: Pemulihan ekonomi
tertahan & isu sektor properti
Indonesia berhasil
masih belum sesuai. Risiko distruptif Teknologi.
Perlu kita pelajari • ASEAN: Perekonomian kawasan menjaga confidence Isu Teknologi & Keamanan
bersama untuk relatif resilien & epicentrum of investor Nasional memicu Chip War
penyusunan kebijakan growth & Technological Decoupling
masa depan 4
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK
Di Tengah Tren Pelemahan Global, Ekonomi Domestik Masih Tumbuh Kuat
Sampai dengan triwulan ketiga 2023, ekonomi nasional secara kumulatif tumbuh 5,05% ditopang permintaan domestik yang masih kuat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (%,yoy) Pert. Komponen Pengeluaran Pert. Komponen Produksi (%)
Sumber: BPS Sumber: BPS
(%)
Sumber: BPS
Konsumsi RT Manufaktur
(Dist Q3: 52,6%) 4.9 (Dist Q3: 18,7%) 4.8

Pertanian
4.94 (13,6%) 1.3
5,31 LNPRT
Tahun 2023 s.d.
(1,2%) 7.0 2023 - Perdagangan
kuartal III tercatat
5,05% (ytd) Q3 ytd (13,0%) 5.1
3,7
2022 Pertambangan
Konsumsi Pmt.
(10,2%) 5.7
(7,2%) 3.1 2021

2020 Konstruksi
(2,07) 3.9
(9,9%)
PMTB
(29,7%) 4.2 Transportasi
15.3
(6,0%)

Infokom
Ekspor 7.9
(4,2%)
(21,3%) 1.1
Akomodasi, Mamin
10.8
Q3 Q4 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 (2,5%)
Q1 Q2 Q1 Q2 Impor
(19,6%) -2.0 Real Estate
2020 2021 2022 2023 1.2
(2,4%)
5
Sumber: BPS
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK 5
APBN INSTRUMEN STIMULUS EKONOMI DAN
KESEJAHTERAAN

Dinamika Tantangan Pembangunan Agenda Pembangunan


Perekonomian (al. Demografi, Perubahan Iklim) ( al.IKN, Pemilu)

KEBIJAKAN FISKAL
Merespon Dinamika Perekonomian, Menjawab tantangan, dan Mendukung Agenda Pembangunan

1 APBN sebagai Shock 2 APBN sebagai agen pembangunan 3 APBN Solusi Kesejahteraan
Absorber (Transformasi Ekonomi) Rakyat
(FUNGSI
STABILISASI) (FUNGSI ALOKASI) (FUNGSI DISTRIBUSI)

6
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK
KEBIJAKAN FISKAL DIARAHKAN UNTUK MENDUKUNG
PERCEPATAN TRANSFORMASI EKONOMI
Tema Kebijakan Fiskal 2024: Mempercepat Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan

VISI INDONESIA
MAJU 2045
STRATEGI UNTUK TRANSFORMASI EKONOMI:
Strategi Jangka
Strategi Jangka Pendek Menengah-Panjang Transformasi Ekonomi

Pengendalian inflasi (stabilitas harga)


Human Capital Gap Produktivitas
Penghapusan kemiskinan ekstrem Rendah  tinggi

Nilai Tambah
Infrastructure Gap Rendah  tinggi
Penurunan prevalensi stunting
Lingkungan
Brown  clean & green
Peningkatan investasi
Institutional Gap Basis Ekonomi
Narrow  Broad-based &
Penguatan Fungsi Stabilisasi dan inklusif
Penguatan Fungsi
Distribusi Alokasi
7
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK
ARSITEKTUR APBN 2024
Tingkat Tingkat Indeks Pembangunan Nilai Tukar Nilai Tukar
Kemiskinan (%) Rasio Gini Pengangguran (%) Manusia Petani Nelayan
6,5 – 7,5 0,374 – 0,377 5,0 – 5,7 73,99 – 74,02 105 - 108 107 - 110

PENDAPATAN BELANJA NEGARA


NEGARA
2020: 2024: 2020: 2024:
Rp1.647,8 T Rp2.802,3 T Rp2.595,5 T Rp3.325,1 T
▲Rp1.154,5 T ▲Rp729,9 T

PEMBIAYAAN DEFISIT (% PDB)


ANGGARAN
2020: 2024: 2020: 2024:
Rp.947,7T (6,14%) Rp522,8 T (2,29%)
Rp1.193,3 T Rp522,8 T
▼Rp670,5 T ▼Rp424,9 T

Growth Inflasi Nilai Tukar Tk. Bunga Harga Minyak Lifting Minyak Lifting Gas
5,2 % 2,8 % 15.000 6,7 % 82 US$ 635Rb 1.033rb
yoy yoy Rp/US$ (SUN 10th) /barrel Barrel/hr Barrel/hr
8
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK
Mandatori Fungsi
Pendidikan dalam
Anggaran Kemenag

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK 9


DASAR HUKUM PENGALOKASIAN ANGGARANDasar
Anggaran Pendidikan FUNGSI PENDIDIKAN
Hukum

UUD RI Tahun 1945 Amandemen IV UU 6/2021 tentang APBN Tahun Anggaran


Pasal 31 ayat (4):
“Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20%
2021, Pasal 1 ayat 40 dan 41
dari APBN serta dari APBD untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan 40. Anggaran Pendidikan adalah alokasi anggaran pendidikan
pendidikan nasional.” melalui kementerian negara/lembaga dan Bagian Anggaran
Bendahara Umum Negara, alokasi anggaran pendidikan melalui
transfer ke daerah dan dana desa, dan alokasi anggaran pendidikan
melalui pengeluaran pembiayaan, termasuk gaji pendidik, tetapi
UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
tidak termasuk anggaran pendidikan kedinasan, untuk membiayai
Pasal 49 Ayat 1 penyelenggaraan pendidikan yang menjadi tanggung jawab
“Dana Pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan
dialokasikan minimal 20% dari APBN pada sektor pendidikan dan Pemerintah.
minimal 20% dari APBD.” 41. Persentase Anggaran Pendidikan adalah perbandingan alokasi
anggaran pendidikan terhadap total anggaran belanja negara.

Putusan Mahkamah Konstitusi


No 024/PUU-V/ 2007 tgl 20-02-2008
“Dana Pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan
dialokasikan minimal 20% dari APBN pada sektor pendidikan dan
minimal 20% dari APBD.”

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK


Komposisi Fungsi Pendidikan K/L 2023-2024
Anggaran Pendidikan di Kemenag merupakan tertinggi kedua setelah Kemendikbud (mencapai
kisaran 35% dr total anggaran Pendidikan)

Fungsi Pendidikan 2024 Fungsi Pendidikan 2023

1% 1% 1% 1% 2% 2% 1% 1% 1%
2% 2%
3%
2% 6%

48%

35% 55%

35%

023 KEMENDIKBUDRISTEK 025 KEMENAG 015 KEMENKEU 023 KEMENDIKBUDRISTEK 025 KEMENAG 015 KEMENKEU
033 KEMEN PU & PERA 022 KEMENHUB 024 KEMENKES 033 KEMEN PU & PERA 022 KEMENHUB 026 KEMENAKER
026 KEMENAKER 040 KEMENPAREK/BP&EK K/L Lain 024 KEMENKES 040 KEMENPAREK/BP&EK K/L Lain

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK


PROPORSI PAGU FUNGSI PENDIDIKAN DAN AGAMA DI KEMENAG
2022 2023 2024

15.22% 15.38% 15.86%

84.78% 84.62% 84.14%

AGAMA PENDIDIKAN AGAMA PENDIDIKAN AGAMA PENDIDIKAN

Miliar Rp
FUNGSI APBN 2022 APBN 2023 APBN 2024
Pagu Kemenag didominasi oleh anggaran fungsi
AGAMA 10.611,80 16,0% 11.525,26 15,4% 11.762,81 15,9%
Pendidikan, dimana fungsi agama hanya sekitar 15%
PENDIDIKAN 55.885,50 84,0% 63.395,84 84,6% 62.416,80 84,1%
s/d 16% saja
JUMLAH 66.497,30 100% 74.921,10 100% 74.179,61 100%

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK 12


ANGGARAN FUNGSI PENDIDIKAN TA 2018 - 2022

Anggaran Kementerian Agama


80,000.00
70,000.00
63,395.84 62,416.80
60,664.24 58,700.81 59,164.66
60,000.00
50,000.00
40,000.00
30,000.00
20,000.00
9,906.34 10,220.49 10,619.68 11,525.26 11,762.81
10,000.00
0.00
2020 2021 2022 2023 2024

AGAMA PENDIDIKAN JUMLAH


 Alokasi anggaran Fungsi Pendidikan Kemenag tumbuh setiap tahunnya.
 Alokasi anggaran Fungsi Pendidikan di tahun 2020 sebesar Rp60 T disebabkan karena ada tambahan anggaran
untuk bantuan Kuota Internet dan Bantuan Pesantren
 Tambahan anggaran yang cukup siginifikan terjadi di tahun 2023 karena adanya tambahan belanja pegawai untuk
PPPK dan Inpassing Guru.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK 13
ANGGARAN DITJEN PENDIDIKAN ISLAM
80000000000000

60000000000000

40000000000000 Penurunan pagu Ditjen


Pendidikan Islam yang
dimulai tahun 2023
20000000000000
disebabkan adanya
pengintegerasian Belanja
2020 2021 2022 2023 2024 Pegawai Ke Setjen
Kemenag.
51 BELANJA PEGAWAI 52 BELANJA BARANG 53 BELANJA MODAL
57 BELANJA BANSOS TOTAL

JENIS BELANJA 2020 2021 2022 2023 2024


51 BELANJA PEGAWAI 30.799,29 31.766,39 31.553,92 9.919,61 9.830,53
52 BELANJA BARANG 19.967,31 17.119,85 18.028,41 20.485,94 18.656,37
53 BELANJA MODAL 4.651,09 4.459,90 3.921,12 3.849,69 3.897,16
57 BELANJA BANSOS 1.949,13 2.032,35 2.202,32 2.408,24 2.377,87
TOTAL 57.366,83 55.378,49 55.705,76 36.663,49 34.761,94

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK 14


DISTRIBUSI ANGGARAN PENDIDIKAN UNTUK MENDUKUNG TARGET OUTPUT PRIORITAS

1. BIDANG PENDIDIKAN

BOS Pendis BOP Pesantren Bidik Misi/KIP Kuliah


2022 Rp 9,51 T 8,82 (juta siswa) 2022 Rp 0,1 T 2022 Rp 0,77 T 58,6 (rb mhs)
2023 Rp 10,68 T 9,37 (juta siswa) 2023 Rp 0,1 T 2023 Rp 0,98 T 85,3 (rb mhs)
2024 Rp 10,74 T 8,84 (juta siswa) 2024 Rp 0,1 T Rp 0,95 T 71,8 (rb mhs)
2024

BOP RA Program Indonesia Pintar: Tunjangan Profesi Guru


2022 Rp 0,81 T 1,35 (juta siswa) 2022 Rp 1,43 T 2,17 (juta siswa) Rp 5,38 T 299,0 (rb guru)
2022
2023 Rp 0,80 T 1,34 (juta siswa) 2023 Rp 1,43 T 2,17 (juta siswa) Rp 5,68 T 315,8 (rb guru)
2023
2024 Rp 0,81 T 1,35 (juta siswa) 2024 Rp 1,43 T 2,17 (juta siswa) Rp 5,15 T 284,9 (rb guru)
2024

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK 15


Isu Strategis Kemenag
Bidang Pendidikan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK 16


Kebijakan Anggaran Pendidikan
Tantangan Pendidikan Indonesia
Peningkatan akses
pendidikan pada seluruh  HCI Indonesia masih relatif rendah peringkat 96 dari 174
Peningkatan kualitas sarpras jenjang pendidikan melalui negara. (World Bank, 2021).
penunjang kegiatan perluasan wajib belajar dan
 Skor PISA Indonesia belum menunjukkan peningkatan
pendidikan terutama di bantuan pendidikan
daerah 3T signifikan
 Rata-rata lama sekolah penduduk Indonesia lebih rendah
dibanding beberapa negara ASEAN
 Kondisi sarana dan prasarana (sarpras) pendidikan masih
belum memadai dan merata
• Penguatan link and match
dengan pasar kerja  Partisipasi pada PAUD dan PT yang tergolong rendah
• Pemerataan kualitas
Penguatan kualitas layanan  Tingginya tingkat pengangguran lulusan pendidikan
pendidikan
PAUD vokasi

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK


Tantangan Pembangunan di Bidang Pendidikan
Pendidikan Indonesia masih di bawah negara-negara ASEAN

Skor PISA yang tidak meningkat signifikan  skor Indikator Human Capital Index (HCI) yang belum
PISA Indonesia untuk keterampilan matematika, sains, optimal  Nilai HCI Indonesia 0,54 di bawah beberapa
dan membaca masih berada di bawah beberapa negara negara ASEAN seperti Singapura, Vietnam, Malaysia, dan
INDIKATOR HCI Thailand.
di ASEAN
Sumber: Bank Dunia, 2020

Rendahnya rata-rata lama sekolah  sebagian besar


Tahun 2022, Indonesia berada di peringkat penduduk mengenyam pendidikan hanya sampai dengan
68 dari 81 negara SKOR PISA DURASI kelas 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Terdapat mismatch lulusan SMK dengan


Mismatch kebutuhan industri
Kompetensi guru masih cukup rendah (diukur dengan Sumber : Sumber: Kajian BKF - PROSPERA
Uji Kompetensi Guru) KOMPETENSI GURU
Sumber: Kemendikbud, 2020 Tingkat partisipasi PAUD yang masih harus
ditingkatkan  angka Partisipasi Kasar (APK)
PAUD di Indonesia masih lebih rendah dari rata-rata
Secara nasional memadai, namun PARTISIPASI PAUD negara ASEAN
belum merata di tiap derah DISTRIBUSI GURU Sumber : PER Bank Dunia, 2020

18
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK
JUMLAH GURU KEMENAG YANG DIDOMINASI NON PNS

GURU DI LINGKUNGAN DITJEN PENDIDIKAN ISLAM


• Terhadap guru PNS,
kontribusi APBN selain pada
gaji juga dibayarkannya TPG
dan tunjangan selisih Tukin.
• Guru di lingkungan Kemenag
didominasi oleh guru Non
PNS, dimana APBN
berkontribusi terhadap
beberapa jenis tunjangan al.
insentif dan tunjangan
inpassing guru.
• Pertumbuhan guru Non PNS
yang mengajar di sekolah
swasta (MIN, MTs, MAN)
berimplikasi pada
kebutuhan anggaran belanja
pegawai Kemenag.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK 19


KINERJA
REALISASI
ANGGARAN
KEMENAG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK 20


PERKEMBANGAN PAGU KEMENAG TAHUN 2017 –2024

75.0 13.0% 13.0% 1. Kinerja penyerapan di Kemenag dalam 3


Miliar Rp
65.0
11.0% tahun terakhir relatif cukup baik, selalu di
55.0
9.0% atas 95%.
45.0 6.3%
6.6%
7.0%
2. Masih terdapat permasalahan pagu minus
35.0 4.0%
5.0%
belanja pegawai di Kemenag dalam
3.0% beberapa tahun terakhir  harus menjadi
25.0
1.1% 1.0% perhatian agar dilakukan perbaikan
15.0 -0.5% -0.3%
-1.0% pengelolaan dan sistem informasi yang
5.0
-2.4%
-3.0% memadai
3. Pencapaian output sudah cukup baik,
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024

64.16793
P 63.84669 66.41171 70.56943 68.9 69.668 74.3 74.07
a 2502
g
u
0446 2559999
9
9538
namun Kemenag perlu memberikan
60.17364
R 59.37903 63.93838 67.98155 68.6 67.632 72.29 NaN
perhatian lebih kepada pencapaian
3258398
e
a
l
0180315 2088219 2413684
9 9 1 outcome dan koordinasi yang lebih kuat
i
s
a
dengan Kemendikbudristek untuk
program2 pendidikan
s
i
P13.0% -0.5% 4.0% 6.3% -2.4% 1.1% 6.6% -0.3%
e
r
t
u
m
b
u
h
a
n

Sumber: BI Anggaran

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK 21


Kinerja Realisasi Anggaran Kemenag per Jenis Belanja
51 Belanja Pegawai 52 Belanja Barang 53 Belanja Modal 57 Belanja Bansos
42.5 3.3% 25.5 17.5% 5.3 11.0%
3.0% 7.5% 2.7
9.8%
2.9% 9.2%
41.5
2.8%
14.1% 5.9% 9.0%
24.5
2.3% 12.5% 5.1 7.0%
2.5
40.5
2.5%
1.8% 23.5 5.0%
39.5 7.5%
6.2% 4.9 2.3
1.3%
22.5 -1.1% 3.0%

38.5
0.8%
-2.5% 1.0%
2.5%
21.5 4.7 2.1
-0.7%
37.5 0.3% -1.0%
0.2%
2022 2023 2024 2022 2023 2024 -2.5% -7.5% 2022 2023 2024 2022 2023 2024
P 40.155513038 41.371920492 42.55946134
20.5 4.5 P 2.342 2.57229055 2.555
a a
g -6.7% -7.5%
g
u
u 19.5
R 39.381541369 40.894364463 NaN 4.3 -12.3% -12.5% R 2.306 2.566453503 NaN
e 981 863 e 949
a 2022 2023 2024 2022 2023 2024 a
li l
s Pagu 22.246204235 25.375273045 23.675028395 2022 2023 2024 2022 2023 2024 i
s
a
s a
i
Pagu 5.039810557 4.985315946 5.2788 s
i
P 0.2% 3.0% 2.9% Real- 21.30994875257 24.55513845520 NaN
e P 9.2% 9.8% -0.7%
r isasi 8 2 Real- 4.634966790259 4.765974570496 NaN e
r
t isasi t
u
m u
b
Per- 6.2% 14.1% -6.7% m
u tum Per- -12.3% -1.1% 5.9% b
u
h buha tum- h
a
n n buhan a
n

1. Pertumbuhan belanja pegawai cenderung meningkat setiap tahunnya terutama pada TA 2024 dikarenakan adanya penambahan SDM dan
Inpassing Guru Non PNS.
2. Pertumbuhan Belanja Barang mengalami fluktuaktif, kenaikan signifikan pada TA 2023 dalam rangka kenaikan indeks BOS dan percepatan
penarikan Pinjamam LN Madrasah Reform
3. Pertumbuhan Belanja Modal cederung mengalami penurunan karena kinerja realisasinya kurang begitu baik terutama yang bersumber dari
luar RM seperti PLN dan SBSN, namun di TA 2024 ada kenaikan karena tahun terakhir PLN
4. Belanja bantuan sosial untuk pemberian bantuan PIP dan KIP Kuliah/Bidik Misi terus mengalami peningkatan seiring dengan penambahan
target sasaran disetiap tahunya
Sumber: BI Anggaran

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK 22


Pagu dan Realisasi Ditjen Pendis (Miliar rupiah)

2021 2022 2023 2024


K/L PROGRAM
PAGU REAL % PAGU REAL % PAGU REAL % PAGU Blokir
KEMENAG 68,921.30 68,583.97 99.51% 69,784.34 67,632.77 96.92% 74,299.86 72,288.93 97.29% 74,068.41 2,347.69
Ditjen Pendidikan Islam 55,378.49 55,197.87 99.67% 55,705.76 53,855.65 96.68% 36,442.38 35,187.62 96.56% 34,761.94 887.52
Per Jenis Belanja
51 BELANJA PEGAWAI 31,766.39 32,783.51 103.20% 31,553.9 30,962.5 98.13% 9,684.7 9,616.1 99.29% 9,830.53 44.08
52 BELANJA BARANG 17,119.85 16,395.62 95.77% 18,028.4 17,190.2 95.35% 20,499.7 19,709.4 96.14% 18,656.37 398.59
53 BELANJA MODAL 4,459.90 3,999.26 89.67% 3,921.1 3,535.6 90.17% 3,849.7 3,457.7 89.82% 3,897.16 444.84
57 BELANJA BANTUAN SOSIAL 2,032.35 2,019.48 99.37% 2,202.3 2,167.3 98.41% 2,408.2 2,404.5 99.84% 2,377.87 -
Per Sumber Dana
01 RM 47,740.70 48,604.74 101.81% 47,553.28 46,708.01 98.22% 27,522.26 27,311.61 99.23% 27,132.78 406.32
02 PLN 698.76 468.46 67.04% 1,032.62 772.67 74.83% 1,693.72 1,584.72 93.56% 1,144.89 -
03 RMP 18.44 11.26 61.09% 18.44 13.84 75.03% 20.11 17.35 86.29% 77.94 0.43
04 PNBP 1,009.05 836.13 82.86% 971.04 859.52 88.52% 766.99 674.93 88.00% 823.79 108.30
06 BLU 2,310.67 1,895.40 82.03% 2,804.65 2,318.57 82.67% 3,501.74 2,711.40 77.43% 3,289.91 372.47
08 HDN 68.33 0.14 0.20% 2.81 2.81 100.00%
10 HLD 649.92 644.17 99.11% 872.85 857.82 98.28% 953.00 931.53 97.75%
19 SBSN 2,950.95 2,737.72 92.77% 2,384.56 2,325.07 97.51% 1,981.77 1,953.27 98.56% 2292.627 0

• Realisasi Ditjen Pendidikan Islam sejak tahun 2021 sudah di atas 95%, tetapi masih di bawah realisasi Kemenag .
• Pada TA 2023, Pagu Ditjen PendidikanIslam mengalami penurunan sebesar Rp19.042,27 M atau 34%. Penurunan terjadi
Rp62,31
sebagai T
pengaruh pengintegrasian Belanja Pegawai pada Sekretariat Jenderal.
• Alokasi untuk Ditjen Pendis TA 2024 belum mengalokasikan untuk penerimaan pegawai baru 2024 dan pembayaran
inpassing TPG non PNS yang di tetapkan di tahun 2023
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK
OUTPUT PRIORITAS PENDIDIKAN KEMENAG DAN REALISASINYA
1 Program Indonesia Pintar (PIP) • PIP merupakan pemberian bantuan tunai pendidikan
Alokasi Anggaran PIP TA 2016-2024
kepada seluruh anak usia sekolah (6-21 tahun) yang
(miliar Rp) menerima KIP, atau yang berasal dari keluarga miskin dan
1,300.0
900.0 rentan (misalnya dari keluarga/rumah tangga pemegang
Miliyar Rupiah

500.0
100.0
201 201 201 201 202 202 202 202 202
6 7 8 9 0 1 2 3 4
Kartu Keluarga Sejahtera/KKS) atau anak yang memenuhi
P 109 122 118 148 145 144 144 144 144
a 2.5
g
5 8.4 3.2 9.11 1.37 1.69 6
575 435 325
7 kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. PIP melalui KIP
u
r 100 110 117 146 144 132 144 144 NaN
merupakan bagian penyempurnaan dari Program Bantuan
Siswa Miskin (BSM) sejak akhir 2014
e 7.9 5.68 1.3 1 7.45 8.03 1.46 4
a 699 239 886 35
li 149 988 279
s 6 2 7
a
s • Sasaran berdasarkan perkiraaan Indeks
i
(MI:450.000/tahun; MTS:750.000/tahun dan MA:
Siswa Penerima PIP 1.000.000/tahun
2,250,000
1,750,000
• Mekanisme penyaluran dilakukan secara sentralisasi
1,250,000
750,000 melalui Kantor Pusat Ditjen Pendis (sejak tahun 2018)
250,000
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 kemudian disalurkan kepada rekening bank siswa
Siswa

ta 1602 1793 1715 2205 2206 2182 2192


rg 803 333 937 431 320 539.2 724.4
2189 2190
247.4 032 penerima PIP.
et 2222 4444
222 444
6666
667 • Sumber data: BI
re 1464 1622 1700 2176 2189 2036 2192 2185 NaN
ali 568 009.2 000 910.6 316.4 402.0 114.4 841.3
sa 0088 7777 6654 2862 4166 8833
si 178 778 867 167 667 333
24
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK
OUTPUT PRIORITAS PENDIDIKAN KEMENAG DAN REALISASINYA

2 Bantuan Operasional Sekolah (BOS) • BOS adalah Penyediaan pendanaan biaya operasional non
personalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program
Anggaran BOS TA 2016-2024
wajib belajar.
11,000.0 • Sasaran berdasarkan perkiraaan Indeks (MI:800.000/tahun;
9,000.0
7,000.0 MTS:1.000.000/tahun dan MA: 1.400.000/tahun)
5,000.0
3,000.0
• Tahun 2020 terdapat kenaikan indeks Rp100.000 per jenjang
sehingga indeksnya menjadi (MI:900.000/tahun;
Miliar Rp

1,000.0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Pagu 7709.2 8094.5 8673.3 8748.3 9649.6 9371.9 9543.8 10734 10787
MTS:1.100.000/tahun dan MA: 1.500.000/tahun)
66013 95 43961 93762 183
• Tahun 2023, indeks menggunakan BOS majemuk berdasarkan
reali 7500.2 7842.2 8449.0
sasi 249486 6
8534 9415.2 9130.1 9510.7 10696
372983 194155 126791
NaN kemahalan setiap daerah
72 68 72 66 • Mekanisme penyaluran dilakukan MTSN, MAN dan SMAKN melalui
Siswa Penerima BOS DIPA masing-masing yang diajukan ke KPPN dan ditransfer langsung
9,500,000 ke rekening masing-masing sekolah. Sementara untuk Madrasah
6,500,000
3,500,000 Ibtidaiah/SD melalui DIPA Kantor kemenag Kabupaten/Kota
500,000
201 201 201 201 202 202 202 202 202 diajukan ke KPPN dan ditransfer langsung ke rekening masing-
Siswa

6 7 8 9 0 1 2 3 4
t
a
816
870
827
766
880
578
892
361
893 869 885
092 390 474
939
351
955
124 masing sekolah. Sedangkan untuk pontren dan sekolah swasta
r 2 1.44 6 7 1.09 0.01 7.21 2 1
g
e
489
286
278 406 212
788 061 121 melalui DIPA Kantor pusat diajukan ke KPPN dan ditransfer langsung
t
r 795
e 757
802
784
862
688
871
085
874 850 882 936 NaN
125 811 592 229
ke rekening masing-masing sekolah/pontren.
a
li
5 5.86
913
0 8 8.43 4.48 3.78 8.23
050 534 064 880 • Sumber data: : BI anggaran
s 671 742 994 275 911
a
si
25
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK
OUTPUT PRIORITAS PENDIDIKAN KEMENAG DAN REALISASINYA
3 Bidik Misi/KIP Kuliah • BIDIKMISI adalah bantuan biaya pendidikan bagi calon
mahasiswa tidak mampu secara ekonomi dan memiliki
Anggaran Bidik Misi/KIP TA 2016-2024 potensi akademik baik untuk menempuh pendidikan di
1,100.0 perguruan tinggi pada program studi unggulan sampai lulus
900.0
700.0
tepat waktu.
500.0
300.0 • Sasaran berdasarkan perkiraaan Indeks sebesar
Miliar Rp

100.0
Rp6.600.000/semester
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Pag 188.71 256.14 337.53 430.53 562.69 740.61 896.47 1126.4 1104.8
u 9 7 02 4062 14 7707 72
• Mekanisme penyaluran untuk mahasiswa di perguruan tinggi
real 182.61 249.36 336.01 428.59 557.92 621.26 893.89 1122.7 NaN negeri dilakukan DIPA masing-masing perguruan tinggi yang
isasi 493 42 05225 773963 72392 818872
5 diajukan ke KPPN dan ditransfer langsung ke rekening
Mahasiswa Penerima Bidik Misi/KIP masing-masing siswa. Sedangkan mahasiswa perguruan
85,000
tinggi swasta melalui DIPA Kantor pusat diajukan ke KPPN
65,000 dan ditransfer langsung ke rekening masing-masing
45,000
25,000 mahasiswa.
5,000
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 • Bidik Misi Tahun 2020 tidak ada lagi penerimaan baru.
Siswa

tar 20500 19405. 25570. 32617. 52874. 56146. 67914. 85341 83704
get 07575 46969 58045 45454 00053 93939 • Sejak tahun 2020 program BIDIK MISI di gantikan dengan KIP
75758 69697 45455 54545 0303 39394
Kuliah, dengan indeks dan sararan yang sama
rea 19883 18891. 25455. 32471 52433. 47101. 67719. 85102 NaN
lisa
si
22727 34261
27273 36364
57118 98781 55975
44697 81818 15152
• Sumber data: BI anggaran
26
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK
OUTPUT PRIORITAS PENDIDIKAN KEMENAG DAN REALISASINYA
1 Program Indonesia Pintar (PIP) • PIP merupakan pemberian bantuan tunai pendidikan
kepada seluruh anak usia sekolah (6-21 tahun) yang
Alokasi Anggaran PIP TA 2016-2023
(miliar Rp) menerima KIP, atau yang berasal dari keluarga miskin dan
1,300.0
900.0 rentan (misalnya dari keluarga/rumah tangga pemegang
Miliyar Rupiah

500.0
100.0
201 201 201 201 202 202 202 202 Kartu Keluarga Sejahtera/KKS) atau anak yang memenuhi
6 7 8 9 0 1 2 3
P 109
a 2.5
122
5
118
8.4
148 145 144 144 144
3.2 9.11 1.37 1.69 6
kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. PIP melalui KIP
g
u
575 435 325
merupakan bagian penyempurnaan dari Program Bantuan
r 100 110 117 146 144 132 144 NaN
e 7.9 5.68 1.3
a
li
699
149
1 7.45
239
988
8.03 1.46
886 35
279
Siswa Miskin (BSM) sejak akhir 2014
s
a
6 2 7
• Sasaran berdasarkan perkiraaan Indeks
si
(MI:450.000/tahun; MTS:750.000/tahun dan MA:
Siswa Penerima PIP 1.000.000/tahun
2,250,000
1,750,000
• Mekanisme penyaluran dilakukan secara sentralisasi
1,250,000
750,000 melalui Kantor Pusat Ditjen Pendis (sejak tahun 2018)
250,000
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 kemudian disalurkan kepada rekening bank siswa
Siswa

ta 2443 1602 1793 1715 2205 2206 2182 2192


rg 268 803 333 937 431 320 539.2 724.4
2189
247.4 penerima PIP.
et 2222 4444
222 444
6666
667 • Sumber data: BI anggaran sampai tanggal 31 Desember
re 1933 1464 1622 1700 2176 2189
ali 302 568 009.2 000 910.6 316.4
2036
402.0
2192 NaN
114.4 2022
sa 0088 7777 6654 2862 4166
si 178 778 867 167 667

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK 27


Tantangan Ditjen Pendis Ke Depan

1. APBN juga sebagai instrument shock absorber guna memitigasi terjadinya risiko resesi dunia. Dengan kondisi ini, APBN
dituntut dapat mewujudkan belanja pemerintah yang lebih berkualitas (spending better), antara lain melalui efisiensi
belanja.
2. Peningkatan kualitas belanja juga harus diimplementasikan oleh semua kementerian lembaga, termasuk Kementerian Agama.
Dengan keterbatasan fiskal, Kementerian Agama dapat menggunakan anggarannya secara optimal dengan memperhatikan
skala prioritas program dan kegiatan. Perbaikan manajemen belanja pegawai harus menjadi prioritas.
3. Di bidang Pendidikan:
 Skor PISA yang tidak meningkat signifikan, Kompetensi guru masih relatif rendah, Tingkat partisipasi PAUD yang masih
rendah dan lain-lain perlu mendapatkan perhatian yang lebih.
 Alokasi anggaran pendidikan yang cukup besar pada Kementerian Agama kiranya dapat menstimulus program-program
prioritas dan strategis yang telah ditetapkan.
4. Banyaknya jumlah guru khususnya yang berstatus Non PNS dan mengajar di sekolah-sekolah swasta dengan variasi status
mereka yang sangat beragam memerlukan penguatan dari sisi regulasi, mengingat implikasi yang besar terhadap APBN.
5. Banyaknya jumlah satker di Kementerian Agama yang berimplikasi pada permasalahan di tataran perencanaan dan
distribusi alokasi anggaran. Hal ini kiranya perlu upaya perbaikan antara lain melalui mekanisme penyederhanaan satker.
6. Diperlukan upaya penguatan dalam penyajian data khususnya pada data Guru/ Tenaga Pendidik serta data output-output
strategis seperti BOS, PIP/KIP, BOPTN dan TPG melalui koordinasi, penyempurnaan tata kelola serta pembangunan sistem
yang terintegerasi dan handal.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK 28


TERIMA KASIH

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK 29


REALISASI APBN 2023 (Unaudited)

URAIAN APBN-P REALISASI % URAIAN APBN-P REALISASI %


A. Pendapatan dan Hibah 2.637 2.784 106% II. Transfer Ke Daerah 815 881 108%
I. Penerimaan Dalam Negeri 2.634 2.767 105% 1. Dana Bagi Hasil 136 206 151%
1. Penerimaan Perpajakan 2.118 2.154 102% 2. Dana Alokasi Umum 396 398 101%
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak 516 613 119% 3. Dana Transfer Khusus 186 181 98%
II. Hibah 3 17 547% 4. Dana Otonomi Khusus 17 17 100%
5. Dana Keistimewaan DIY 1 1 97%
B. Belanja Negara 3.117 3.121 100%
6. Dana Desa 70 70 100%
I. Belanja Pemerintah Pusat 2.302 2.240 97%
7. Dana Insentif Fiskal 8 8 99%
1. Belanja Pegawai 443 413 93%
C. Keseimbangan Primer (39) 103 -266%
2. Belanja Barang 376 433 115%
D. Surplus/Defisit Anggaran (480) (337) 70%
3. Belanja Modal 210 303 144% E. Pembiayaan 480 356 74%
4. Pembayaran Kewajiban Utang 441 440 100% I. Pembiayaan Utang 421 404 96%
5. Subsidi 298 270 90% II. Pembiayaan Investasi (176) (90) 51%
6. Belanja Hibah 0 0 2173% III. Pemberian Pinjaman 5 5 87%
7. Bantuan Sosial 149 157 105% IV. Kewajiban Penjaminan (0) (0) 100%
8. Belanja Lainnya 385 225 58% V. Pembiayaan Lainnya 230 38 17%

Sumber : SPAN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK 30
ANGGARAN PER FUNGSI TA 2024

11.76281079; 1%
14.343973895; 1%
3.396315256; 0% 04 EKONOMI
42.198876589; 4%
03 KETERTIBAN DAN KEAMANAN
79.509892354; 7% 10 PENDIDIKAN

02 PERTAHANAN

209.729731217; 19% 01 PELAYANAN UMUM


94.899631723; 9% 07 KESEHATAN

11 PERLINDUNGAN SOSIAL
185.126609452; 17%
135.497217724; 12% 06 PERUMAHAN DAN FASILITAS UMUM

05 PERLINDUNGAN LINGKUNGAN HIDUP

144.949717306; 13% 09 AGAMA


179.414895712; 16%
08 PARIWISATA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK 31


ANGGARAN PER FUNGSI TA 2024
57 BE-
LANJA
BAN-
TUAN
SOSIAL
17% 51 BE-
LANJA
53 BE-
PEGAWAI
LANJA
35%
MODAL
9%

52 BELANJA BARANG
39%

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK 32

Anda mungkin juga menyukai