Proses formulasi strategi meliputi 3 tahap, yaitu: tahap input (input stage), tahap
pencocokan (matching stage), dan tahap keputusan (decision stage). Dalam model ini
terdapat 9 teknik matriks yang akan menghasilkan 1 strategi yang akan dieksekusi dalam
proses manajemen strategi berikutnya, yaitu implementasi strategi. Teknik-teknik perumusan
strategi tersebut dapat diintegrasikan kedalam kerangka pengambilan keputusan tiga
tahap. Berikut gambat kerangka analisis perumusan strategi:
· Tahap pertama; Matrik EFE, IFE dan CPM disebut tahap input (tahap ini meringkas
informasi input dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi)
· Tahap kedua disebut tahap pencocokan, memfokuskan pada menghasilkan strategi
alternatif yang layak dengan memadukan faktor eksternal dan internal. Tahap kedua ini
meliputi; Matriks SWOT, SPACE, BCG, IE, dan strategi besar (grand strategy)
· Tahap ketiga, disebut tahap keputusan menggunakan satu macam teknik, Quantitative
Strategic Planing Matrix (QSPM)
Matriks Ancaman
Faktor Bobot
Kategori Bobot Peringkat Penjelasan
Eksternal Skor
lingkungan Pencemaran 0,04 3 0,12 pencemaran terhadap
hidup lingkungan lingkungan sekitar industri
seperti polusi air bersih,
polusi kebisingan suara, dan
polusi udara. Selain
pencemaran lingkungan
dampak negatif yang terjadi
antara lain adanya Dampak
negatif terhadap pencemaran
lingkungan seperti polusi air,
polusi udara, polusi tanah,
dan lain-lain yang
membahayakan
kelangsungan hidup semua
makhluk. Isu lingkungan
pabrik merupakan penyebab
peningkatan gas buang
(carbon emission) karena
bukan sebagai pengguna
akhir dari produknya -->
emisi gas buang juga
dilakukan oleh PT. Astra
Honda Motor
politik Pemilihan 0,07 3 0,21 pemilu presiden tahun 2019
hukum Presiden berpotensi merubah isu
2019 politik hukum di Indonesia
terutama
Berdasarkan hasil tabel matriks EFE, didapati bobot skor PT. Astra Honda Motor untuk
faktor eksternal adalah 2,47 yang mana hal ini dapat menghasilkan keuntungan dan peluang
dan ancaman yang timbul.
1.2. IFE Matrix
Berdasarkan hasil dari tabel maktriks IFE diatas diketahui bahwa secara keseluruhan,
PT.Astra Honda Motor mendapati bobot skor 3,23 yang mengindikasi adanya ruang luas bagi
perbaikan dan memaksimalkan keuntungan dari kekuatan dan kelemahan
1.3.CPM Matrix
Penilaian CPM diukur berdasarkan faktor penentu keberhasilan, dimana setiap faktor
yang diukur dalam skala yang sama untuk setiap perusahaan, namun dengan rating bervariasi
sehingga memudahkan untuk dilakukan analisis komparatif. Dalam CPM, analisa dilakukan
secara keseluruhan, baik itu faktor eksternal maupun faktor internal. Hal ini berbeda dengan
penilaian kondisi internal dan eksternal perusahaan melalui Internal Factor Evaluation (IFE)
dan External Factor Evaluation (EFE) dimana hanya masing-masing faktor internal dan
eksternal saja
PT.Suzuki
PT.Astra Honda PT Yamaha
Indomobil
Critical Motor Indonesia Motor
Motor
Success Bobot
Skor Skor Skor
Factors Pering Pering Pering
Tertim Tertim Tertim
kat kat kat
bang bang bang
Iklan 0,15 3 0,45 3 0,45 2 0,3
Pangsa Pasar 0,15 4 0,6 3 0,45 2 0,3
Manajemen 0,1 3 0,3 3 0,3 2 0,2
Daya Saing 0,16 2 0,32 3 0,48 2 0,32
Harga
Distribusi
Penjualan 0,1 3 0,3 3 0,3 2 0,2
Online
Shopping 0,04 1 0,04 2 0,08 1 0,04
Inovasi dalam
produk 0,3 4 1,2 3 0,9 2 0,6
1 3,21 2,96 1,96
Dapat dinyatakan bahwa PT Astra Honda Motor adalah suatu perusahaan yang kuat bila
dibandingkan dengan pesaingnya berdasarkan perolehan skor bobot total sebesar 3,21. Hasil
matriks profil kompetitif menunjukan bahwa PT Astra Honda Motor memiliki pangsa pasar
dan inovasi dalam produk. Dimana, PT Astra Honda mendapat total skor 3,21, PT Yamaha
Indonesia Motor mendapat total skor 2,96, sedangkan Suzuki Indomobil Motor mendapat
total skor 1,96
Pada tahap ini dilakukan identifikasi sejumlah alternatif strategi dengan mencocokkan
informasi input berupa faktor eksternal dan internal yang diperoleh pada tahap input. Tahap
pencocokan dari kerangka perumusan strategi terdiri atas lima teknik yang dapat digunakan,
yaitu: Matriks SWOT, Matriks SPACE, Matriks BCG, Mtariks IE, dan Matriks Strategi
Besar. Alat-alat ini bergantung pada informasi yang diperoleh dari tahap input untuk
memadukan peluang dan ancaman eksternal dengan kekuatan dan kelemahan internal.
Mencocokan (matching) factor-faktor keberhasilan penting eksternal dan internal merupakan
kunci untuk menciptakan strategi alternatif yang masuk akal
Adalah sebuah alat pencocokan yang penting yang membantu para manajer mengembangkan
empat jenis strategi, yaitu:
· Strategi SO (strengths-Opportunities)
Memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal. Posisi
ini merupakan posisi yang diharapkan oleh perusahaan, dimana kekuatan internal yang
dimiliki perusahaan dapat digunakan untuk memanfaatkan peluang eksternal.
· Strategi WO (Weaknesses-Opportunities)
Bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal.
Apabila perusahaan memiliki peluang eksternal kunci tetapi disatu sisi perusahaan memiliki
kelemahan internal yang menghambatnya untu mengeksploitasi peluang tersebut. Salah satu
alternatif strategi WO adalah merekrut dan melatih staf dengan kemampuan teknis yang
dibutuhkan.
· Strategi ST (Strengths-Threats)
Menggunakan kekuatan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal.
· Strategi WT (Weaknesses-Threats)
Merupakan taktik defensive yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal serta
menghindari ancaman eksternal. Sebuah organisasi yang menghadapi berbagai ancaman
eksternal dan kelemahan internal benar-benar dalam posisi yang membahayakan. Dalam
kenyataan, perusahaan semacam itu mungkin harus berjuang untuk bertahan hidup,
melakukan merger, penciutan, menyatakan diri bangkrut, atau memilih likuidasi.
Setelah membuat daftar SWOT maka selanjutnya mengembangkan strategi yang mana
hal ini merupakan matching tool yang penting untuk membantu dalam mengembangkan
empat tipe strategi. Keempat strategi yang dimaksud adalah:
a. Strengths – Opportunities (SO), yaitu dengan mengembangkan suatu strategi dalam
memanfaatkan kekuatan (S) untuk mengambil manfaat dari peluang (O) yang ada.
b. Weaknesses – Opportunities (WO), yaitu dengan mengembangkan suatu strategi dalam
memanfaatkan peluang (O) untuk mengatasi kelemahan (W) yang ada.
c. Strengths – Threats (ST), yaitu dengan mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkan
kekuatan untuk menghindari ancaman (T).
d. Weaknesses – Threats (WT), yaitu dengan mengembangkan suatu strategi dalam
mengurangi kelemahan (W) dan menghindari ancaman (T).
Strategi SO Strategi WO
Memaksimalkan brand image dan variasi
- Mengembangkan desain produk untuk
produk untuk memaksimalkan keinginan ekspor ke negara lain
dan kebutuhan jumlah penduduk yang
- Edukasi masyarakat dengan suku
tinggi cadang berkualitas
Strategi ST Strategi WT
Memaksimalkan inovasi produk yang mengembangkan produk untuk
kompetitif untuk menanggulangi menanggulangi kompetitior
kompetitor yang agresif
Dalam matriks SPACE ini beberapa variable yang ada dalam matriks EFE, IFE, dan CPM
perlu dipertimbangkan untuk dimasukkan dalam dimensi yang ada dalam matriks SPACE ini.
Dimensi yang terdapat dalam matriks ini adalah:
· Dimensi internal: kekuatan financial (financial strength-FS) dan keunggulan kompetitif
(competitive advantage-CA)
· Dimensi eksternal: stabilitas lingkungan (environmental stability-ES) dan kekuatan
industry (industry strength-IS).
Strategic Position and Action Evaluation (SPACE) Matrix untuk menentukan strategi yang
agresif, konservatif, defensif atau kompetitif yang paling sesuai dengan PT. Astra Honda
Motor. Hal ini dapat dianalisis sebagai berikut:
Analisis Internal Analisis Eksternal
Financial Position (FP) Stability Postion (SP)
Tingkat pengembalian investasi
6
(ROI) Tingkat Inflasi -2
Leveraged 5 Perubahan Teknologi -4
Likuiditas 6 Elastisitas Permintaan -4
Modal Kerja 7 Tekanan Kompetitif -6
Arus Kas 5 Hambatan untuk Masuk Pasar -5
Rata-rata Financial Position Rata-rata Stability Postion (SP)
6
(FP) -4
yang mana langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah melakukan strategi Vertical
Integration (Backward, Forward, & Horixontal Integration), Market Penetration, Market
Development, Product Development dan Diversification.
Teknik analisis ini berwujud matriks yang mencerminkan kajian “heterogen product” pada
matriks ini diketengahkan berbagai “keputusan diagnostik” yang mengisyaratkan bahwa
suatu perusahaan bias mengalokasikan sumber dayanya pada berbagai produk dan atau jasa
yang produktif.
Matriks BCG secara grafis menggambarkan perbedaan antardivisi dalam hal posisi pangsa
pasar relatif dan tingkat pertumbuhan industri. Matriks BCG memungkinkan sebuah
organisasi multidivisional mengelola portofolio bisnisnya dengan cara mengamati posisi
pangsa pasar relatif dan tingkat pertumbuhan industri dari setiap divisi relatif terhadap semua
divisi lain di dalam organisasi. Posisi pangsa pasar relatif didefinisikan sebagai rasio pangsa
pasar (atau pendapatan) suatu divisi di sebuah industry tertentu terhadap pangsa pasar (atau
pendapatan) yang dimiliki oleh perusahaan pesaing terbesar di industry tersebut.
Pangsa pasar suatu produk jasa relative besar dan sedang menanjak secara pesat. Umumnya
cenderung menghasilkan profitabilitas yang tinggi dan berada pada tingkat persaingan yang
stabil. Sebaliknya bila suatu produk perusahaan mengalami pertumbuhan pasar dan lamban,
upaya peningkatkan pangsa pasarnya memerlukan biaya besar. Dalam kondisi ini BCG
menganjurkan agar dana tunai yang didistribusikan untuk kegiatan usaha disesuaikan dengan
pengembangan pangsa pasarnya.
Penjelasan ilustrasi matriks BCG:
o Bintang menggambarkan kondisi perusahaan yang pasarnya melesat, disamping itu pangsa
pasarnya juga besar, sehingga perusahaan mudah memperoleh dana tunai. keadaan ini
memudahkan perusahaan yang berada pada posisi bintang mempunyai kemungkinan terbaik
untuk mengembangkan investasinya.
o Sapi perahan menggambarkan perusahaan mengalami pertumbuhan pasar yang rendah,
tetapi mempunyai pangsa pasar tinggi. Kondisi ini masi memungkinkan rendah nya biaya dan
laba yang tidak maksimal. Implikasinya, biaya investasi ulang juga rendah bahkan visa tidak
ada., dengan demikian bisa dikatakan ptidak ekspansi)
o Anjing merupakan kondisi perusahaan yang pertumbuhan produk dan pasarnya rendah dan
memiliki pangsa pasar yang juga rendah. Keadaan demikian mengakibatkan laba perusahaan
kecil. Untuk mempertahankna eksistensinya, perusahaan perlu tambahan dana. Upaya
meminimalkan risiko lain dengan cara perusahaan dilikuidasi.
o Tanda tanya mencerminkan kondisi perusahaan yang pangsa pasar produknya menanjak
pesat tetapi mempunyai pangsa pasar rendah. Keadaan seperti ini sangat buruk. Kebutuhan
dana tunainya tinggi tetapi pendapatannya rendah. Dalam kondisi pertumbuhan tinggi seperti
ini, pangsa pasar akan lebih mudah ditingkatkan jika ada dana tunai dibandingkan dalam
keadaan anjing, karenanya akan dapat berubah mencapai bintang. Kalau strategi ini
dilaksanakan, maka dalam jangka pendek akan terjadi aliran kas keluar (cash out), dalam
rangka pelunasan pangsa pasar. Harapannya, tentu dikemudian hari terjadi hal yang
sebaliknya- aliran kas masuk (cash in). Jika rekayasa/ mengubah usaha seperti itu gagal,
sebagian aktivitas bisnisnya hendaknya ditinggalkan. Dari apa yang telah dibahas, bisa
ditengahkan bahwa analisis BCG bertujuan mengembangkan keseimbangan antara berbagai
portofolio produk. Posisi bintang dan sapi perahan diharapkan akan mencapai omset
penjualan yang besar. Sedang posisi tanda tanya relatif hanya sedikit dan posisi anjing sangat
sedikit.
PT Astra Honda Motor (AHM) menguasai market share sebesar 74,56% pasar sepeda motor
pada Semester Tahun 2018. Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia
(AISI), total penjualan tercatat 6.383.111 unit atau tumbuh sebesar 11,05%.
PT Astra Honda Motor (AHM) menguasai market share sebesar 74,56% pasar sepeda motor
pada Semester Tahun 2018. Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia
(AISI), total penjualan tercatat 6.383.111 unit atau tumbuh sebesar 11,05%.
Berdasarkan matriks BCG posisi PT. Astra Honda Motor berada pada posisi star yang
menunjukkan bahwa posisi PT. Astra Honda Motor berada pada pertumbuhan tinggi dan
pangsa pasar tinggi. Kategori ini memiliki peluang jangka panjang terbaik untuk
pertumbuhan dan profitabilitas bagi organisasi. Divisi dengan pangsa pasar relative yang
tinggi dan tingkat pertumbuhan industri yang tinggi seharusnya menerima investasi yang
besar untuk mempertahankan dan memperkuat posisi dominan mereka. Kategori ini adalah
pemimpin pasar namun bukan berarti akan memberikan arus kas positif bagi perusahaan.
Strategi yang dapat di ambil adalah mempertahankan posisi star tersebut melalui beberapa
langkah berikut:
1. 1. Kualitas Produk
Meningkatkan inovasi dan mempertahankan kualitas produk sepeda motor Honda, sehingga
respon pasar terhadap produk Honda semakin baik.
2. Kualitas pelayananan
Memperbaiki kualiatas pelayanan dari berbagai sisi untuk memberikan kenyamanan bagi
pembeli baik untuk pelayanan pada saat membeli maupun pelayanan purna jual.
3. Komunikasi Pemasaran
Meningkatkan komunikasi pemasaran sehingga brand image atau citra merek dari produk
Honda tetap tertanam di benak konsumen.
4. Jaringan Distribusi
Memperluas jaringan distribusi dari sepeda motor Honda, dengan penambahan dealer –
dealer.
Sementara untuk produk-produk PT. Astra Honda Motor meliputi 12 Scooter, 7 Sport, 5
Moped, 2 Off Road, 1 Adventure Touring, 1 Dual Sport, 1 Super Sport, 1 Cruiser, 1 Street
and 1 Touring di country
1.1. IE Matrix
Matriks IE disusun berdasarkan kondisi lingkungan internal dan eksternal PT. Astra Honda
Motor yang digabungkan dari matriks IFE dan EFE. Berdasarkan hasil analisis faktor internal
menggunakan matriks IFE diperoleh skor terbobot sebesar 3,21.Sedangkan hasil analisis
faktor eksternal menggunakan matriks EFE diperoleh skor terbobot sebesar 2,48. Adapun IE
Matrix sebagai berikut :
Berdasarkan IE Matriks , PT. Astra Honda Motor menempati posisi pada sel IV. Strategi
yang dapat diambil dari posisi sel adalah Strategi Growth and Build berupa strategi intensif
(market penetration, market development dan product development) dan strategi
integrasi (backward integration, forward integration dan horizontal integration)
Matriks strategi besar didasarkan atas dua dimensi penilaian: posisi persaingan dan
pertumbuhan pasar. Strategi yang sesuai untuk sebuah organisasi dituangkan dalm urutan
daya tarik di masing-masing kuadran matrik
ü Kuadran 1: posisi strategik yang bagus, konsentrasi pada pasar atau industri saat ini, ambil
risiko secara agresif jika perlu, strategi: intensif, integrasi, diversifikasi konsentris
ü Kuadran 2: evaluasi kondisi saat ini, perbaiki daya saing, strategi: intensif, integrasi horizontal,
divestasi, likuidasi
ü Kuadran 3: bersaing pada industri yang pertumbuhan lemah, posisi kompetitif lemah, perlu
perubahan drastic secara cepat, pengurangan cost dan asset, strategi: defensive, diversifikasi
ü Kuadran 4: posisi kompetitif kuat, pertumbuhan industri lambat, cash flow kuat, strategi:
diversifikasi,
Grand Strategy Matrix disusun berdasarkan kondisi lingkungan internal dan eksternal PT.
Astra Honda Motor yang digabungkan dari matriks IFE dan EFE. Berdasarkan hasil analisis
faktor internal menggunakan matriks IFE diperoleh skor terbobot sebesar 3,21.Sedangkan
hasil analisis faktor eksternal menggunakan matriks EFE diperoleh skor terbobot sebesar
2,48.
PT. Astra Honda Motor memiliki pertumbuhan pasar yang cepat dan posisi kompetitif
yang kuat yang dibuktikan dari IFE Matrix Astra Honda Motor sebesar 3,21 dan EFE Matrix
adalah 2,48. Hal ini menyebabkan Grand Strategy Matrix berada pada kuadran I, terdapat
beberapa strategi yang dapat digunakan pada kuadran ini adalah Pengembangan produk
(product development), Pengembangan pasar (market development), Penetrasi pasar (market
penetration), Integrasi ke belakang (backward penetration), Integrasi ke depan (forward
penetration), Diversifikasi terkait (concentric diversification).
PT. Astra Honda Motor ( AHM ) sudah berada diposisi kuat dan sudah memiliki branding
yang baik di masyarakat, maka AHM seharusnya lebih fokus pada:
a. Melakukan inovasi produk yang lebih kompetitif dan inovatif guna menanggulangi
kompetitior yang semakin agresif
b. Melakukan Expansi Ekspor ke Luar Negeri
Alasan penulis menyarankan seperti hal diatas, karena produk Honda sudah sangat dekat
dengan masyarakat melalui kualitas mesin kepercayaan masyarakat dengan produk Honda
dengan purna jualnya yang masih bagus. Sehingga PT. Astra Honda Motor seharusnya selalu
memperbaiki dan mempertahankan Produknya dengan selalu menerapkan Continous
Improvement terhadap produk-produknya dan selalu inovasi produk baru. Hal ini bisa
menanggulangi kompetitor yang seakin agresif. Selain itu, jika produksi di dalam negeri
sudah kuat, sebaiknya AHM melakukan ekspansi Ekspor keluar negeri, dimana sasarannya
yaitu negara-negara yang belum terlalu banyak produksi Motor Honda.
III. THE DESICION STAGE
The Desicion Stage adalah tahap untuk menentukan strategi yang dianggap paling cocok dan
sesuai untuk diterapkan perusahaan berdasarkan kemenarikan relatif dari implementasi
strategi tersebut .Analisa dan keputusan menyediakan dasar untuk membuat keputusan-
keputusan perumusan strategi. Teknik mencocokkan yang baru saja dibahas mengungkapkan
strategi-strategi alternatif yang dapat dijalankan. Banyak diantara strategi ini kemungkinan
diusulkan oleh para manajer dan karyawan yang berpartisipasi di dalam kegiatan analisis dan
pemilihan strategi. Setiap strategi tambahan yang dihasilkan oleh analisis pencocokan dapat
dibahas dan ditambahkan pada pilihan-pilihan strategi alternatif yang dapat dijalankan.
Hasil QSPM PT. Astra Honda Motor menghasilkan 2 altenatif strategi yang bisa diambil
perusahaan yang diambil dari matriks SWOT. Strategi yang diuji yaitu Melakukan inovasi
produk yang lebih kompetitif dan inovatif guna menanggulangi kompetitior yang semakin
agresif dan Melakukan Expansi Ekspor ke Luar Negeri. Hasil pembobotan dari IFE dan EFE
Matrix yang signifikan adalah Melakukan inovasi produk yang lebih kompetitif dan inovatif
guna menanggulangi kompetitior yang semakin agresif sebesar 6,37 sehingga strategi ini
adalah strategi yang paling tepat.