Anda di halaman 1dari 18

Chapter 4

Environmental Scanning and Industry Analysis

Aspects of Environmental Scanning


Environmental Scanning / Pemindaian Lingkungan adalah suatu istilah secara menyeluruh
yang mencakup aktivitas dalam memantau, mengevaluasi, dan menyampaikan informasi yang
relevan dan berhubungan dengan strategi yang akan diambil oleh organisasi.

Identifying External Environmental Variables


 Natural Environment / Lingkungan Alam meliputi sumber daya fisik, satwa liar, dan
iklim yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari keberadaan di Bumi.
 Societal Environment / Lingkungan Masyarakat adalah sistem sosial umat manusia
yang mencakup kekuatan umum yang tidak secara langsung menyentuh aktivitas jangka
pendek organisasi, tetapi dapat memengaruhi keputusan jangka panjang suatu organisasi.
Faktor ini dapat mempengaruhi beberapa hal, yaitu :
1) Economic Forces / Kekuatan Ekonomi
Kekuatan yang mengatur pertukaran bahan, uang, energi, dan informasi
2) Technological Forces / Kekuatan Teknologi
Kekuatan yang menghasilkan penemuan untuk pemecahan masalah.
3) Political-Legal Forces / Kekuatan Politik-Hukum
Kekuatan yang mengalokasikan kekuasaan memberikan keterbatasan, serta melindungi
hukum dan peraturan.
4) Sociocultural Forces / Kekuatan Sosial Budaya
Kekuatan yang mengatur nilai, moral, dan adat istiadat dalam masyarakat.
 Task Environment / Lingkungan Tugas mencakup elemen atau kelompok yang secara
langsung mempengaruhi perusahaan dan akan dipengaruhi oleh perusahaan tersebut.
Lingkungan ini terdiri atas pemerintah, masyarakat lokal, pemasok, pesaing, pelanggan,
kreditor, pekerja, serikat buruh, kelompok kepentingan khusus, dan asosiasi perdagangan.
 Industry Analysis / Analisis Industri mengacu pada pemeriksaan secara mendalam
tentang faktor-faktor kunci dalam lingkungan tugas suatu perusahaan.
Strategic Importance of the External Environment
Scanning the Societal Environment : STEEP Analysis
 STEEP Analysis / PESTEL Analysis adalah suatu alat untuk menganalisa faktor-faktor
eksternal Societal Environment yang meliputi Sosiokultural, Teknologi, Ekonomi,
Ekologis, serta Politik dan Hukum.

Table 4.1 – Some Important Variables in the Societal Environment

 Ada 8 tren Sosiokultural yang saat ini sedang mengubah Amerika Utara dan seluruh dunia:
1) Meningkatkan Kesadaran Lingkungan
Mengutamakan aktivitas dan hal-hal yang berkaitan dengan daur ulang dan konservasi
lingkungan
2) Menumbuhkan Kesadaran Kesehatan
Kekhawatiran tentang kesehatan pribadi mendorong tren menuju kesehatan fisik dan
pola hidup yang lebih sehat.
3) Memperluas Pasar Senior
Memperhatikan pertambahan konsumen dengan usia diatas 55 tahun karena jumlahnya
akan meningkat seiring berjalannya waktu dan akan menjadi pasar yang lebih penting
4) Dampak Milenial
Kelompok dari kaum milenial akan memberikan dampak dan pengaruh yang besar pada
produk dan jasa di masa depan.
5) Penurunan Pasar Massal
Masyarakat lebih menginginkan produk dan jasa yang lebih bervariasi dan disesuaikan
dengan kebutuhan pribadi mereka sehingga menggantikan dan menurunkan produksi
massal di pasar.
6) Mengubah Kecepatan dan Lokasi Kehidupan
Perusahaan dapat bekerjasama dengan industri komunikasi untuk menyampaikan
informasi secara lebih cepat, instan, dan efisien, serta mengurangi adanya kesalahan
atau perubahan informasi.
7) Mengubah Komposisi Rumah Tangga
Komposisi rumah tangga dengan seorang wanita dan anak-anak menjadi jenis rumah
tangga yang paling umum di Amerika Serikat.
8) Meningkatkan Keragaman Tenaga Kerja dan Pasar
Peningkatan tenaga kerja yang beragam dimana kaum minoritas akan mendominasi
angka pertumbuhan populasi di Amerika Serikat.

 Beberapa hal yang berkaitan dengan teknologi yang memberikan dampak signifikan dalam
berbagai industri, yaitu :
1) Perangkat Informasi Portabel dan Jaringan Elektronik
Penggabungan daya komputasi komputer pribadi, jaringan Internet, gambar televisi, dan
kenyamanan dalam menggunakan telepon, tablet, dan Smartphone akan memudahkan
masyarakat untuk melakukan panggilan telepon, tetap terhubung dalam bisnis dan
hubungan pribadi, serta mengirimkan dokumen dan data lainnya.
2) Sumber Energi Alternatif
Penggunaan angin, panas bumi, hidroelektrik, surya, biomassa, dan sumber energi
alternatif lain meningkat dengan pesat.
3) Pertanian Presisi
Pengelolaan pertanian menggunakan teknologi yang terkomputerisasi akan membuat
pertanian lebih efisien dan berkelanjutan serta memungkinkan petani untuk mengurangi
biaya, meningkatkan hasil, dan mengurangi dampak lingkungan.
4) Asisten Pribadi Virtual
Program komputer yang sangat cerdas dapat membantu pekerjaan manusia seperti
memantau email, menulis surat, mengambil file, melakukan panggilan telepon, dan
bahkan dapat menggantikan seseorang di rapat.
5) Organisme yang Diubah secara Genetik
Perpaduan antara bioteknologi dan pertanian menciptakan bidang ilmu kehidupan baru
dimana dapat menghasilkan bibit unggul yang berkualitas.
6) Robot Seluler yang Cerdas
Perkembangan robot dengan bantuan alat sensor akan mampu untuk melakukan
pekerjaan pabrik yang lebih canggih, menjalankan tugas, melakukan pekerjaan rumah
tangga, dan membantu penyandang cacat.
 Dampak dari pergantian iklim di perusahaan dapat dikategorikan menjadi 6 resiko, yaitu :
1) Regulatory Risk / Risiko Peraturan
Sebagian besar perusahaan di dunia telah berkomitmen pada Protokol Kyoto untuk
mengurangi atau menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK)
2) Supply Chain Risk / Risiko Rantai Pasokan
Pemasok akan semakin rentan terhadap peraturan pemerintah yang mengarah pada
biaya komponen dan energi yang lebih tinggi karena terjadi peningkatan emisi oleh
berbagai perusahaan atau peningkatan tarif pajak oleh pemerintah.
3) Product and Technology Risk / Risiko Produk dan Teknologi
Kelestarian lingkungan menjadi prasyarat untuk pertumbuhan yang menguntungkan
karena produk dan jasa yang ramah lingkungan akan cenderung dibeli oleh konsumen.
4) Litigation Risk / Risiko Litigasi
Perusahaan yang menghasilkan emisi karbon atau polusi yang berlebihan dapat
menghadapi ancaman tuntutan hukum.
5) Reputational Risk / Risiko Reputasi
Perusahaan yang ramah lingkungan dapat menciptakan keunggulan kompetitif dalam
menarik dan mempertahankan konsumen, karyawan, dan investor. Sedangkan,
perusahaan yang menimbulkan polusi yang berlebihan akan menurunkan reputasi dan
citra perusahaan tersebut.
6) Physical Risk / Risiko Fisik
Risiko yang ditimbulkan secara langsung dari alam seperti kekeringan, banjir, badai,
dan kenaikan permukaan laut. Industri yang memungkinkan terkena bencana alam
sepeti asuransi, pertanian, perikanan, kehutanan, real estate, dan pariwisata.
Table 4.3 – Some Important Variables in International Societal Environments

Gambar 4.1 – Scanning External Environment

Industry Analysis : Analyzing the Task Environment


Industri adalah sekelompok perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa serupa, seperti
minuman ringan atau jasa keuangan.
Porter’s Approach to Industry Analysis
 Dalam menganalisis industri, sebuah perusahaan harus menilai keberhasilan dari enam
kekuatan. Semakin kuat masing-masing kekuatan tersebut, maka semakin terbatas
kemampuan perusahaan untuk menaikkan harga dan mendapatkan keuntungan yang lebih
besar sehingga kekuatan yang tinggi dapat dianggap sebagai ancaman. Sebaliknya,
kekuatan yang rendah, dapat dianggap sebagai peluang karena memungkinkan perusahaan
memperoleh keuntungan lebih besar.
 6 Kekuatan tersebut yaitu :
1) Ancaman Pendatang Baru / Threat of New Entrants
Pendatang baru masuk ke suatu industri biasanya membawa kapasitas baru, keinginan
untuk mendapatkan pangsa pasar, dan potensi sumber daya yang besar. Ancaman masuk
bergantung pada hambatan masuk diantaranya :
a) Skala Ekonomis
Produksi dalam jumlah besar dengan biaya yang rendah akan memberikan
keunggulan. Contoh : Penjualan Mikroprosesor yang memberi Intel keuntungan
biaya yang signifikan atas pesaing baru
b) Diferensiasi Produk
Beberapa perusahaan menciptakan hambatan masuk yang tinggi melalui tingkat iklan
dan promosi yang tinggi. Contoh : Perusahaan Procter & Gamble dan General Mills
yang memproduksi produk seperti Tide dan Cheerios,
c) Kebutuhan Modal
Kebutuhan untuk menginvestasikan sumber daya finansial dalam jumlah yang besar.
Contoh : Hambatan masuk untuk manufaktur pesawat komersial Boeing dan Airbus
d) Biaya Pengalihan
Beberapa perusahaan tidak ingin beralih ke program baru yang memiliki biaya
pelatihan yang tinggi. Contoh : Pengalihan program selain Excel atau Word
e) Akses ke Jaringan Distribusi
Perusahaan baru yang lebih kecil biasanya kesulitan mendapatkan fasilitas
sedangkan perusahaan besar lebih diprioritaskan karena menghasilkan permintaan
pelanggan yang tinggi
f) Kerugian Biaya terlepas dari Ukuran Usaha
Perusahaan memiliki keunggulan kompetitif ketika produk mereka mendapatkan
pangsa pasar yang cukup dan diterima sebagai standar untuk jenis produk tersebut.
Contoh : Windows dan Microsoft
g) Kebijakan Pemerintah
Pemerintah dapat membatasi perusahaan untuk masuk ke industri melalui
persyaratan perizinan dengan membatasi akses ke bahan mentah. Contoh :
Pembatasan situs pengeboran minyak di kawasan lindung

2) Persaingan di antara Perusahaan yang ada / Rivalry among Existing Firms


Perusahaan akan saling bergantung pada sebagian besar industri. Menurut Porter,
persaingan yang ketat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
a) Jumlah Pesaing
Pesaing yang sedikit dan memiliki ukuran yang mirip akan saling mengawasi dengan
cermat untuk memastikan setiap langkah yang dilakukan oleh perusahaan lainnya
b) Tingkat Pertumbuhan Industri
Salah satu cara menuju pertumbuhan industri adalah dengan menjauhkan penjualan
dari pesaing
c) Karakteristik Produk atau Jasa
Suatu produk dapat sangat unik, kualitasnya yang membedakan dari produk lain,
dapat berupa komoditas, atau produk dengan karakteristik yang sama
d) Jumlah Biaya Tetap
Setiap perusahaan akan berusaha mengurangi biaya tetap (Fixed Cost) yang
dikeluarkan agar dapat bersaing dengan competitor lain
e) Kapasitas
Produsen dapat meningkatkan kapasitas dan menjalankan pabrik dengan kapasitas
penuh untuk memperoleh biaya yang lebih rendah sehingga harga jual akan menurun
f) Hambatan Keluar yang Tinggi
Hambatan keluar yang tinggi akan mencegah perusahaan meninggalkan industri
g) Keragaman Pesaing
Pesaing yang memiliki ide yang sangat berbeda cenderung akan sering bertemu dan
tanpa sadar menantang posisi satu sama lain

3) Ancaman Produk atau Jasa Pengganti / Threat of Substitute Products or Services


Produk pengganti adalah produk yang tampak berbeda tetapi dapat memenuhi
kebutuhan yang sama dengan produk lain. Contoh : Laptop dan komputer, teh dan kopi,
WA dan Line, Indomaret dan Alfamart. Biaya produk pengganti yang rendah akan
memiliki efek yang kuat terhadap industri. Sebaliknya, biaya produk pengganti yang
tinggi akan memiliki efek yang lemah terhadpa industri.

4) Daya Tawar Pembeli / The Bargaining Power of Buyers


Pembeli dapat memengaruhi industri melalui kemampuan mereka untuk menurunkan
harga, menawar untuk kualitas yang lebih tinggi, dan memainkan pesaing satu sama
lain. Kekuatan pembeli dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
a) Pembeli membeli sebagian besar produk atau jasa
Pembeli dapat membeli dalam jumlah yang besar dengan harga yang rendah Contoh :
filter oli yang dibeli oleh produsen mobil besar
b) Potensi untuk Backward Integration dengan memproduksi produk itu sendiri
Contoh : perusahaan surat kabar dapat membuat kertasnya sendiri
c) Pemasok alternatif yang berlimpah karena produknya standar atau tidak
berbeda
Contoh : pengendara dapat memilih antara berbagai pom bensin
d) Biaya yang rendah untuk mengganti pemasok
Contoh : perlengkapan kantor yang mudah ditemukan
e) Produk yang dibeli mewakili persentase yang tinggi dari biaya pembeli
sehingga memberikan insentif untuk berbelanja dengan harga yang lebih
rendah
Contoh : bensin yang dibeli untuk dijual kembali oleh toko merupakan setengah dari
total biaya mereka
f) Pembeli mendapatkan keuntungan yang rendah dan sangat sensitif terhadap
biaya dan perbedaan jasa
Contoh : toko bahan makanan memiliki persentase keuntungan yang sangat kecil
g) Produk yang dibeli tidak penting bagi pembeli dan dapat diganti dengan
mudah
Contoh : kabel listrik yang dibeli untuk digunakan dalam lampu

5) Daya Tawar Pemasok / The Bargaining Power of Suppliers


Pemasok dapat memengaruhi industri melalui kemampuan mereka untuk menaikkan
harga atau menurunkan kualitas barang dan jasa yang dibeli. Kekuatan pemasok
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
a) Industri pemasok didominasi oleh beberapa perusahaan tetapi menjual ke
berbagai perusahaan
Contoh : industri minyak bumi
b) Produk atau jasa yang unik dan telah menimbulkan biaya peralihan
Contoh : perangkat lunak pengolah kata
c) Produk atau jasa pengganti belum tersedia
Contoh : listrik
d) Kemampuan untuk Forward Integration dan bersaing secara langsung dengan
pelanggan
Contoh : Cimory memiliki Cimory Riverside dan menjual produknya ke distributor
lainnya
e) Industri pembelian hanya membeli sebagian kecil dari barang dan jasa
sehingga tidak penting bagi pemasok
Contoh : penjualan ban mesin pemotong rumput kurang penting bagi industri ban
daripada penjualan ban mobil

6) Kekuatan Relatif Pemangku Kepentingan Lain / The Relative Power of Other


Stakeholders
Kekuatan keenam merupakan tambahan dari Model Porter untuk memasukkan berbagai
kelompok pemangku kepentingan dari lingkungan tugas. Beberapa kelompok tersebut
antara lain pemerintah, masyarakat sekitar, kreditor, asosiasi perdagangan, kelompok
kepentingan khusus, serikat pekerja, pemegang saham, dan complementors / pelengkap.
Complementors / Pelengkap adalah perusahaan atau industri yang produknya bekerja
dengan baik dengan produk perusahaan dimana tanpa produk tersebut maka perusahaan
akan kehilangan banyak nilai. Contoh : Microsoft – Intel

Industry Evolution
 Sebagian besar industri berkembang melalui serangkaian tahapan dari pengenalan,
pertumbuhan, kematangan, dan penurunan yang terdapat dalam Product Life Cycle (PLC)
 Fragmented Industry / Industri yang Terfragmentasi adalah industri dimana tidak ada
perusahaan yang memiliki pangsa pasar yang besar dan setiap perusahaan hanya melayani
sebagian kecil dari total pasar dalam persaingan dengan perusahaan lain. Contoh : salon
rambut, restoran, furniture, sepatu, klub kesehatan
 Consolidated Industry / Industri yang Terkonsolidasi adalah industri yang didominasi
oleh beberapa perusahaan besar dan masing-masing berjuang untuk membedakan
produknya dari produk pesaing. Contoh : holding company seperti Sinarmas Group di
daerah.

Categorizing International Industries


 Multidomestic Industries adalah industri yang dikhususkan untuk setiap Negara atau
kelompok Negara tertentu. Contoh : Banking & Investment di Indonesia dan Amerika.
 Global Industries adalah industri yang beroperasi di seluruh dunia dengan design yang
mirip atau sama. Contoh : Produsen pesawat terbang di seluruh dunia sama.
 Faktor yang menentukan suatu industri tergolong sebagai Multidomestic Industries atau
Global Industries yaitu :
1) Tekanan untuk koordinasi di dalam Multinational Corporation (MNC) yang beroperasi
di industri tersebut
2) Tekanan untuk respon local di bagian pasar masing-masing Negara
 Regional Industries adalah industri multinasional yang beroperasi di dalam suatu wilayah
tertentu dan berkoordinasi dengan perwakilan regional. Contoh : McDonald’s

Strategic Groups
Strategic Group adalah sekumpulan unit bisnis atau perusahaan yang mengejar strategi
serupa dengan sumber daya serupa. Contoh : KFC sekelompok dengan Pepsi, BSD
sekelompok dengan Kota Wisata.

Strategic Types
Strategic Type adalah kategori dari perusahaan yang didasari dengan orientasi stratejik yang
sama dengan kombinasi struktur, budaya, dan proses yang konsisten dengan strategi tersebut.
Berdasarkan orientasi stratejik secara umum, perusahaan yang bersaing dalam suatu industri
dapat dikategorikan menjadi 4 jenis, yaitu :
1) Defenders
adalah perusahaan dengan lini produk terbatas yang berfokus pada peningkatan efisiensi
terhadap operasional perusahaan yang tersedia. Perusahaan dalam kategori ini tidak
mungkin berinovasi di bidang baru. Contoh : Kopi Kapal Api
2) Prospectors
adalah perusahaan dengan lini produk yang cukup luas yang berfokus pada inovasi produk
dan peluang pasar. Perusahaan dalam ketegori ini sedikit tidak efisien dan cenderung
menekankan kreativitas daripada efisiensi. Contoh : Kopi Kenangan
3) Analyzers
adalah perusahaan yang beroperasi minimal di dua area pasar produk yang berbeda dimana
satu produk bersifat stabil dan menekankan efisiensi serta satu produk lain bersifat variable
dan menekankan inovasi. Contoh : Unilever
4) Reactors
adalah perusahaan yang tidak memiliki hubungan strategi-struktur-budaya yang konsisten.
Perusahaan kategori ini biasanya tidak efektif dan cenderung melakukan perubahan
strategis sedikit demi sedikit. Contoh : Institusi Pendidikan

Hypercompetition
Dalam Hypercompetition, perusahaan biasanya memiliki siklus hidup produk yang pendek,
siklus desain produk yang pendek, teknologi baru, reposisi oleh pemegang saham, sering
masuk oleh pihak luar yang tidak terduga, dan mendefinisikan ulang taktis dari batas-batas
pasar ketika berbagai macam industri bergabung.

Using Key Success Factors to Create an Industry Matrix


 Key Success Factors (KSF) atau biasa disebut Key Performance Indicators (KPI)
adalah variable yang secara signifikan dapat mempengaruhi persaingan dan posisi
kompetitif perusahaan di dalam industri tertentu.
 Key Success Factors didasarkan pada data, fakta, dan angka serta bukan asumsi dan opini.
 Industry Matrix adalah matriks yang merangkum Key Success Factors (KSF) dalam
industri tertentu.

Table 4.4 – Industry Matrix


Langkah-Langkah menyusun Industry Matrix antara lain :
1) Di Kolom 1 (Key Success Factors), membuat daftar 8 hingga 10 faktor yang muncul untuk
menentukan keberhasilan di industri
2) Di Kolom 2 (Weight), menetapkan bobot untuk setiap faktor dari 1.0 (Paling Penting)
hingga 0.0 (Tidak Penting) berdasarkan kemungkinan dampak faktor tersebut pada
kesuksesan industri saat ini dan masa depan secara keseluruhan. Semua bobot harus
berjumlah 1.0 terlepas dari jumlah faktor strategisnya
3) Di Kolom 3 (Rating Perusahaan A), memeriksa perusahaan tertentu dalam industri
misalnya perusahaan A dan menetapkan peringkat untuk setiap faktor dari 5 (Luar biasa)
hingga 1 (Buruk) berdasarkan tanggapan perusahaan A terhadap faktor tersebut.
4) Di Kolom 4 (Bobot Nilai Perusahaan A), mengalikan bobot di Kolom 2 pada masing-
masing faktor dengan peringkat di Kolom 3 untuk mendapatkan bobot nilai faktor tersebut
untuk Perusahaan A
5) Di Kolom 5 (Rating Perusahaan B), memeriksa perusahaan kedua dalam industri misalnya
perusahaan B dan menetapkan peringkat untuk setiap faktor keberhasilan utama dari 5.0
(Luar Biasa) hingga 1.0 (Buruk) berdasarkan tanggapan perusahaan B untuk setiap faktor
tersebut
6) Di Kolom 6 (Bobot Nilai Perusahaan B), mengalikan bobot di Kolom 2 pada setiap faktor
dengan peringkat di Kolom 5 untuk mendapatkan bobot nilai faktor tersebut untuk
perusahaan B
7) Terakhir, menambahkan bobot nilai pada semua faktor di Kolom 4 dan 6 untuk
menentukan bobot nilai total untuk perusahaan A dan B. Bobot nilai total menunjukkan
seberapa baik setiap perusahaan menanggapi faktor kunci sukses saat ini dan yang
diharapkan dalam lingkungan industri. Perusahaan rata-rata harus memiliki skor
tertimbang dengan total 3.

Competitive Intelligence
Competitive Intelligence adalah suatu program formal dalam pengumpulan informasi
terhadap kompetitor suatu perusahaan.

Sources of Comeptitive Intelligence


Sumber informasi bagi Competitive Intelligence antara lain :

1) Information Brokers
Sumber ini menyediakan informasi tentang kondisi pasar, regulasi pemerintah, kompetitor
di dalam industri, dan produk baru
2) Internet
Merupakan salah satu sumber informasi yang bisa didapatkan dengan cepat mengenai data
apapun tetapi biasanya terdapat kesalahan informasi, informasi yang tidak masuk akal, dan
gangguan sistem.
3) Industrial Espionage
Sumber ini dapat digunakan untuk mendapatkan informasi langsung dari kompetitor
mengenai rahasia perdagangan, teknologi, rencana bisnis, dan strategi harga melalui
mantan pegawai atau pegawai dari kompetitor tersebut.
4) Investigatory Services
Sumber ini menyediakan informasi dengan melakukan investigasi secara langsung
terhadap perusahaan kompetitor tersebut.

Forecasting
Useful Forecasting Techniques
Beberapa teknik yang digunakan untuk meramalkan situasi masa depan antara lain :
1) Extrapolation
adalah perluasan tren saat ini menuju masa depan dengan asumsi bahwa dunia cukup
konsisten dan berubah perlahan dalam jangka pendek. Teknik ini menggunakan
pendekatan Time-Series dimana pendekatan ini berusaha membawa serangkaian peristiwa
sejarah ke masa depan. Masalah teknik ini adalah data masa lampau didasarkan pada
serangkaian pola atau hubungan di antara banyak variabel yang berbeda sehingga
perubahan pada salah satu variabel dapat mengubah arah tren di masa depan.
2) Brainstorming
adalah pendekatan non-kuantitatif yang hanya membutuhkan kehadiran orang-orang
dengan pengetahuan tentang situasi untuk membuat konsep tentang masa depan. Aturan
teknik ini yaitu mengusulkan ide tanpa disaring terlebih dahulu, tidak diperbolehkan kritik,
ide-ide diperbolehkan dan didorong, dan ide harus dibangun dari ide sebelumnya sampai
tercapai consensus atau persetujuan.

3) Expert Opinion
adalah teknik non-kuantitatif dimana para ahli di bidang tertentu mencoba meramalkan
kemungkinan perkembangan. Teknik ini didasarkan pada interaksi variabel kunci.
4) Delphi Technique
Teknik dimana para ahli yang terpisah menilai kemungkinan kejadian tertentu secara
independen. Penilaian ini digabungkan dan dikirim kembali ke masing-masing ahli untuk
disesuaikan hingga mencapai kesepakatan.
5) Statistical Modeling
adalah teknik kuantitatif yang mencoba untuk menemukan faktor penyebab atau faktor
penjelas yang menghubungkan dua atau lebih Time-Series secara bersamaan. Teknik ini
didasarkan pada data masa lalu dimana ketika pola hubungan berubah, maka keakuratan
ramalan akan menurun.
6) Prediction Market
adalah teknik prakiraan terbaru yang memungkinkan adanya kemudahan akses melalui
Internet. Pasar prediksi adalah pasar elektronik skala kecil yang sering terbuka untuk
semua karyawan yang mengikat pembayaran ke peristiwa masa depan yang dapat diukur.
7) Teknik Peramalan Lain
Teknik peramalan lain seperti Cross-Impact Analysis (CIA) dan Trend-Impact Analysis
(TIA) dimana belum berhasil membuktikan sebagai teknik yang digunakan secara rutin.
8) Scenario Writing
adalah teknik peramalan yang paling banyak digunakan setelah ekstrapolasi. Skenario
adalah deskripsi yang berfokus pada penggambaran dari kemungkinan masa depan yang
berbeda-beda dan disajikan dalam Narrative Fashion.
Industry Scenario adalah deskripsi prakiraan masa depan dari suatu industri tertentu dan
dikembangkan dengan menganalisis kemungkinan dampak kekuatan masyarakat di masa
depan pada kelompok-kelompok kunci dalam industri tertentu. Proses dalam Industry
Scenario antara lain :
 Memeriksa kemungkinan perubahan dalam lingkungan alam dan variabel sosial secara
global
 Mengidentifikasi ketidakpastian pada masing-masing kekuatan dalam Task
Environmental yaitu Potential Entrants, Competitors, Substitutes, Buyers, Suppliers,
dan Key Stakeholders
 Membuat asumsi yang masuk akal tentang tren masa depan
 Menggabungkan asumsi tentang tren individu ke dalam skenario yang konsisten secara
internal
 Menganalisis situasi industri yang akan bertahan dalam setiap skenario
 Menentukan sumber keunggulan kompetitif dalam setiap skenario
 Memprediksi tingkah laku pesaing dalam setiap skenario
 Memilih skenario yang paling mungkin terjadi atau paling berdampak kuat pada masa
depan perusahaan

The Strategic Audit : A Checklist for Environmental

Scanning
Salah satu cara untuk mengecek, memindai, atau menilai lingkungan adalah dengan
mengidentifikasi peluang dan ancaman menggunakan Strategic Audit.

Synthesis of External Factors


Tabel EFAS (External Factors Analysis Summary) adalah salah satu cara untuk mengatur
faktor-faktor eksternal ke dalam kategori peluang dan ancaman yang diterima secara umum
serta untuk menganalisis peringkat manajemen suatu perusahaan dalam menanggapi faktor-
faktor tersebut yang dapat dilihat dari bobot kepentingan faktor tersebut bagi perusahaan.

Table 4.5 – External Factor Analysis Summary (EFAS Table) : Maytag as Example
Langkah-Langkah menyusun Tabel EFAS antara lain :
1) Di Kolom 1 (External Factors), membuat daftar 8 sampai 10 peluang dan ancaman
terpenting yang dihadapi perusahaan.
2) Di Kolom 2 (Weight), menetapkan bobot untuk setiap faktor dari 1.0 (Paling Penting)
hingga 0.0 (Tidak Penting) berdasarkan kemungkinan dampak faktor tersebut pada posisi
strategis perusahaan. Semua bobot harus berjumlah 1.0 terlepas dari jumlah faktornya.
3) Di Kolom 3 (Rating), menetapkan peringkat untuk setiap faktor dari 5.0 (Luar Biasa)
hingga 1.0 (Buruk) berdasarkan tanggapan spesifik perusahaan terhadap faktor tersebut.
4) Di Kolom 4 (Weighted Score), mengalikan bobot di Kolom 2 untuk setiap faktor dengan
peringkat di Kolom 3 untuk mendapatkan bobot nilai faktor tersebut.
5) Di Kolom 5 (Comments), mencatat alasan faktor tertentu dipilih dan bagaimana bobot dan
peringkatnya diperkirakan.
6) Terakhir, menjumlahkan bobot nilai dari semua faktor eksternal di Kolom 4 untuk
menentukan bobot nilai total untuk perusahaan tersebut. Bobot nilai total menunjukkan
seberapa baik perusahaan menanggapi faktor tersebut saat ini dan yang diharapkan pada
lingkungan eksternalnya. Total bobot nilai untuk rata-rata perusahaan dalam suatu industri
selalu 3.0.

a) Stratetegi bersaing menurut Michael Porter


1) Ancaman Pendatang Baru / Threat of New Entrants
Pendatang baru masuk ke suatu industri biasanya membawa kapasitas baru, keinginan
untuk mendapatkan pangsa pasar, dan potensi sumber daya yang besar. Faktor ini bergantung
pada beberapa hambatan masuk seperti skala ekonomis, deferensiasi produk, kebutuhan
modal, biaya pengalihan, akses ke jaringan distribusi, kerugian biaya terlepas dari ukuran
usaha, dan kebijakan pemerintah
2) Persaingan di antara Perusahaan yang ada / Rivalry among Existing Firms
Perusahaan akan saling bergantung pada sebagian besar industri. Faktor ini dipengaruhi
beberapa faktor seperti jumlah pesaing, tingkat pertumbuhan industri, karakteristik produk
atau jasa, jumlah biaya tetap, kapasitas, hambatan keluar yang tinggi, dan keragaman pesaing
3) Ancaman Produk atau Jasa Pengganti / Threat of Substitute Products or Services
Produk pengganti adalah produk yang tampak berbeda tetapi dapat memenuhi kebutuhan
yang sama dengan produk lain. Contoh : Laptop dan komputer, teh dan kopi, WA dan Line,
Indomaret dan Alfamart. Biaya produk pengganti yang rendah akan memiliki efek yang kuat
terhadap industri. Sebaliknya, biaya produk pengganti yang tinggi akan memiliki efek yang
lemah terhadpa industri.
4) Daya Tawar Pembeli / The Bargaining Power of Buyers
Pembeli dapat memengaruhi industri melalui kemampuan mereka untuk menurunkan
harga, menawar untuk kualitas yang lebih tinggi, dan memainkan pesaing satu sama lain.
Kekuatan pembeli dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pembeli yang membeli sebagian
besar produk atau jasa, potensi untuk Backward Integration dengan memproduksi produk itu
sendiri, pemasok alternatif yang melimpah karena produknya bersifat standar, biaya yang
rendah untuk mengganti pemasok, produk yang dibeli mewakili persentase yang tinggi dari
biaya pembeli, pembeli mendapatkan keuntungan yang rendah, dan produk yang dibeli tidak
penting bagi pembeli atau dapat diganti dengan mudah.
5) Daya Tawar Pemasok / The Bargaining Power of Suppliers
Pemasok dapat memengaruhi industri melalui kemampuan mereka untuk menaikkan
harga atau menurunkan kualitas barang dan jasa yang dibeli. Kekuatan pemasok dipengaruhi
oleh beberapa faktor seperti industri yang didominasi oleh beberapa perusahaan tetapi
menjual ke berbagai perusahaan, produk atau jasa bersifat unik, produk atau jasa pengganti
belum tersedia, kemampuan untuk Forward Integration, dan industri pembelian hanya
membeli sebagian kecil dari barang atau jasa sehingga tidak penting bagi pemasok.
6) Kekuatan Relatif Pemangku Kepentingan Lain / The Relative Power of Other
Stakeholders
Kekuatan keenam merupakan tambahan dari Model Porter untuk memasukkan berbagai
kelompok pemangku kepentingan dari lingkungan tugas. Beberapa kelompok tersebut antara
lain pemerintah, masyarakat sekitar, kreditor, asosiasi perdagangan, kelompok kepentingan
khusus, serikat pekerja, pemegang saham, dan complementors / pelengkap. Contoh :
Microsoft – Intel

Anda mungkin juga menyukai