Ada 8 tren Sosiokultural yang saat ini sedang mengubah Amerika Utara dan seluruh dunia:
1) Meningkatkan Kesadaran Lingkungan
Mengutamakan aktivitas dan hal-hal yang berkaitan dengan daur ulang dan konservasi
lingkungan
2) Menumbuhkan Kesadaran Kesehatan
Kekhawatiran tentang kesehatan pribadi mendorong tren menuju kesehatan fisik dan
pola hidup yang lebih sehat.
3) Memperluas Pasar Senior
Memperhatikan pertambahan konsumen dengan usia diatas 55 tahun karena jumlahnya
akan meningkat seiring berjalannya waktu dan akan menjadi pasar yang lebih penting
4) Dampak Milenial
Kelompok dari kaum milenial akan memberikan dampak dan pengaruh yang besar pada
produk dan jasa di masa depan.
5) Penurunan Pasar Massal
Masyarakat lebih menginginkan produk dan jasa yang lebih bervariasi dan disesuaikan
dengan kebutuhan pribadi mereka sehingga menggantikan dan menurunkan produksi
massal di pasar.
6) Mengubah Kecepatan dan Lokasi Kehidupan
Perusahaan dapat bekerjasama dengan industri komunikasi untuk menyampaikan
informasi secara lebih cepat, instan, dan efisien, serta mengurangi adanya kesalahan
atau perubahan informasi.
7) Mengubah Komposisi Rumah Tangga
Komposisi rumah tangga dengan seorang wanita dan anak-anak menjadi jenis rumah
tangga yang paling umum di Amerika Serikat.
8) Meningkatkan Keragaman Tenaga Kerja dan Pasar
Peningkatan tenaga kerja yang beragam dimana kaum minoritas akan mendominasi
angka pertumbuhan populasi di Amerika Serikat.
Beberapa hal yang berkaitan dengan teknologi yang memberikan dampak signifikan dalam
berbagai industri, yaitu :
1) Perangkat Informasi Portabel dan Jaringan Elektronik
Penggabungan daya komputasi komputer pribadi, jaringan Internet, gambar televisi, dan
kenyamanan dalam menggunakan telepon, tablet, dan Smartphone akan memudahkan
masyarakat untuk melakukan panggilan telepon, tetap terhubung dalam bisnis dan
hubungan pribadi, serta mengirimkan dokumen dan data lainnya.
2) Sumber Energi Alternatif
Penggunaan angin, panas bumi, hidroelektrik, surya, biomassa, dan sumber energi
alternatif lain meningkat dengan pesat.
3) Pertanian Presisi
Pengelolaan pertanian menggunakan teknologi yang terkomputerisasi akan membuat
pertanian lebih efisien dan berkelanjutan serta memungkinkan petani untuk mengurangi
biaya, meningkatkan hasil, dan mengurangi dampak lingkungan.
4) Asisten Pribadi Virtual
Program komputer yang sangat cerdas dapat membantu pekerjaan manusia seperti
memantau email, menulis surat, mengambil file, melakukan panggilan telepon, dan
bahkan dapat menggantikan seseorang di rapat.
5) Organisme yang Diubah secara Genetik
Perpaduan antara bioteknologi dan pertanian menciptakan bidang ilmu kehidupan baru
dimana dapat menghasilkan bibit unggul yang berkualitas.
6) Robot Seluler yang Cerdas
Perkembangan robot dengan bantuan alat sensor akan mampu untuk melakukan
pekerjaan pabrik yang lebih canggih, menjalankan tugas, melakukan pekerjaan rumah
tangga, dan membantu penyandang cacat.
Dampak dari pergantian iklim di perusahaan dapat dikategorikan menjadi 6 resiko, yaitu :
1) Regulatory Risk / Risiko Peraturan
Sebagian besar perusahaan di dunia telah berkomitmen pada Protokol Kyoto untuk
mengurangi atau menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK)
2) Supply Chain Risk / Risiko Rantai Pasokan
Pemasok akan semakin rentan terhadap peraturan pemerintah yang mengarah pada
biaya komponen dan energi yang lebih tinggi karena terjadi peningkatan emisi oleh
berbagai perusahaan atau peningkatan tarif pajak oleh pemerintah.
3) Product and Technology Risk / Risiko Produk dan Teknologi
Kelestarian lingkungan menjadi prasyarat untuk pertumbuhan yang menguntungkan
karena produk dan jasa yang ramah lingkungan akan cenderung dibeli oleh konsumen.
4) Litigation Risk / Risiko Litigasi
Perusahaan yang menghasilkan emisi karbon atau polusi yang berlebihan dapat
menghadapi ancaman tuntutan hukum.
5) Reputational Risk / Risiko Reputasi
Perusahaan yang ramah lingkungan dapat menciptakan keunggulan kompetitif dalam
menarik dan mempertahankan konsumen, karyawan, dan investor. Sedangkan,
perusahaan yang menimbulkan polusi yang berlebihan akan menurunkan reputasi dan
citra perusahaan tersebut.
6) Physical Risk / Risiko Fisik
Risiko yang ditimbulkan secara langsung dari alam seperti kekeringan, banjir, badai,
dan kenaikan permukaan laut. Industri yang memungkinkan terkena bencana alam
sepeti asuransi, pertanian, perikanan, kehutanan, real estate, dan pariwisata.
Table 4.3 – Some Important Variables in International Societal Environments
Industry Evolution
Sebagian besar industri berkembang melalui serangkaian tahapan dari pengenalan,
pertumbuhan, kematangan, dan penurunan yang terdapat dalam Product Life Cycle (PLC)
Fragmented Industry / Industri yang Terfragmentasi adalah industri dimana tidak ada
perusahaan yang memiliki pangsa pasar yang besar dan setiap perusahaan hanya melayani
sebagian kecil dari total pasar dalam persaingan dengan perusahaan lain. Contoh : salon
rambut, restoran, furniture, sepatu, klub kesehatan
Consolidated Industry / Industri yang Terkonsolidasi adalah industri yang didominasi
oleh beberapa perusahaan besar dan masing-masing berjuang untuk membedakan
produknya dari produk pesaing. Contoh : holding company seperti Sinarmas Group di
daerah.
Strategic Groups
Strategic Group adalah sekumpulan unit bisnis atau perusahaan yang mengejar strategi
serupa dengan sumber daya serupa. Contoh : KFC sekelompok dengan Pepsi, BSD
sekelompok dengan Kota Wisata.
Strategic Types
Strategic Type adalah kategori dari perusahaan yang didasari dengan orientasi stratejik yang
sama dengan kombinasi struktur, budaya, dan proses yang konsisten dengan strategi tersebut.
Berdasarkan orientasi stratejik secara umum, perusahaan yang bersaing dalam suatu industri
dapat dikategorikan menjadi 4 jenis, yaitu :
1) Defenders
adalah perusahaan dengan lini produk terbatas yang berfokus pada peningkatan efisiensi
terhadap operasional perusahaan yang tersedia. Perusahaan dalam kategori ini tidak
mungkin berinovasi di bidang baru. Contoh : Kopi Kapal Api
2) Prospectors
adalah perusahaan dengan lini produk yang cukup luas yang berfokus pada inovasi produk
dan peluang pasar. Perusahaan dalam ketegori ini sedikit tidak efisien dan cenderung
menekankan kreativitas daripada efisiensi. Contoh : Kopi Kenangan
3) Analyzers
adalah perusahaan yang beroperasi minimal di dua area pasar produk yang berbeda dimana
satu produk bersifat stabil dan menekankan efisiensi serta satu produk lain bersifat variable
dan menekankan inovasi. Contoh : Unilever
4) Reactors
adalah perusahaan yang tidak memiliki hubungan strategi-struktur-budaya yang konsisten.
Perusahaan kategori ini biasanya tidak efektif dan cenderung melakukan perubahan
strategis sedikit demi sedikit. Contoh : Institusi Pendidikan
Hypercompetition
Dalam Hypercompetition, perusahaan biasanya memiliki siklus hidup produk yang pendek,
siklus desain produk yang pendek, teknologi baru, reposisi oleh pemegang saham, sering
masuk oleh pihak luar yang tidak terduga, dan mendefinisikan ulang taktis dari batas-batas
pasar ketika berbagai macam industri bergabung.
Competitive Intelligence
Competitive Intelligence adalah suatu program formal dalam pengumpulan informasi
terhadap kompetitor suatu perusahaan.
1) Information Brokers
Sumber ini menyediakan informasi tentang kondisi pasar, regulasi pemerintah, kompetitor
di dalam industri, dan produk baru
2) Internet
Merupakan salah satu sumber informasi yang bisa didapatkan dengan cepat mengenai data
apapun tetapi biasanya terdapat kesalahan informasi, informasi yang tidak masuk akal, dan
gangguan sistem.
3) Industrial Espionage
Sumber ini dapat digunakan untuk mendapatkan informasi langsung dari kompetitor
mengenai rahasia perdagangan, teknologi, rencana bisnis, dan strategi harga melalui
mantan pegawai atau pegawai dari kompetitor tersebut.
4) Investigatory Services
Sumber ini menyediakan informasi dengan melakukan investigasi secara langsung
terhadap perusahaan kompetitor tersebut.
Forecasting
Useful Forecasting Techniques
Beberapa teknik yang digunakan untuk meramalkan situasi masa depan antara lain :
1) Extrapolation
adalah perluasan tren saat ini menuju masa depan dengan asumsi bahwa dunia cukup
konsisten dan berubah perlahan dalam jangka pendek. Teknik ini menggunakan
pendekatan Time-Series dimana pendekatan ini berusaha membawa serangkaian peristiwa
sejarah ke masa depan. Masalah teknik ini adalah data masa lampau didasarkan pada
serangkaian pola atau hubungan di antara banyak variabel yang berbeda sehingga
perubahan pada salah satu variabel dapat mengubah arah tren di masa depan.
2) Brainstorming
adalah pendekatan non-kuantitatif yang hanya membutuhkan kehadiran orang-orang
dengan pengetahuan tentang situasi untuk membuat konsep tentang masa depan. Aturan
teknik ini yaitu mengusulkan ide tanpa disaring terlebih dahulu, tidak diperbolehkan kritik,
ide-ide diperbolehkan dan didorong, dan ide harus dibangun dari ide sebelumnya sampai
tercapai consensus atau persetujuan.
3) Expert Opinion
adalah teknik non-kuantitatif dimana para ahli di bidang tertentu mencoba meramalkan
kemungkinan perkembangan. Teknik ini didasarkan pada interaksi variabel kunci.
4) Delphi Technique
Teknik dimana para ahli yang terpisah menilai kemungkinan kejadian tertentu secara
independen. Penilaian ini digabungkan dan dikirim kembali ke masing-masing ahli untuk
disesuaikan hingga mencapai kesepakatan.
5) Statistical Modeling
adalah teknik kuantitatif yang mencoba untuk menemukan faktor penyebab atau faktor
penjelas yang menghubungkan dua atau lebih Time-Series secara bersamaan. Teknik ini
didasarkan pada data masa lalu dimana ketika pola hubungan berubah, maka keakuratan
ramalan akan menurun.
6) Prediction Market
adalah teknik prakiraan terbaru yang memungkinkan adanya kemudahan akses melalui
Internet. Pasar prediksi adalah pasar elektronik skala kecil yang sering terbuka untuk
semua karyawan yang mengikat pembayaran ke peristiwa masa depan yang dapat diukur.
7) Teknik Peramalan Lain
Teknik peramalan lain seperti Cross-Impact Analysis (CIA) dan Trend-Impact Analysis
(TIA) dimana belum berhasil membuktikan sebagai teknik yang digunakan secara rutin.
8) Scenario Writing
adalah teknik peramalan yang paling banyak digunakan setelah ekstrapolasi. Skenario
adalah deskripsi yang berfokus pada penggambaran dari kemungkinan masa depan yang
berbeda-beda dan disajikan dalam Narrative Fashion.
Industry Scenario adalah deskripsi prakiraan masa depan dari suatu industri tertentu dan
dikembangkan dengan menganalisis kemungkinan dampak kekuatan masyarakat di masa
depan pada kelompok-kelompok kunci dalam industri tertentu. Proses dalam Industry
Scenario antara lain :
Memeriksa kemungkinan perubahan dalam lingkungan alam dan variabel sosial secara
global
Mengidentifikasi ketidakpastian pada masing-masing kekuatan dalam Task
Environmental yaitu Potential Entrants, Competitors, Substitutes, Buyers, Suppliers,
dan Key Stakeholders
Membuat asumsi yang masuk akal tentang tren masa depan
Menggabungkan asumsi tentang tren individu ke dalam skenario yang konsisten secara
internal
Menganalisis situasi industri yang akan bertahan dalam setiap skenario
Menentukan sumber keunggulan kompetitif dalam setiap skenario
Memprediksi tingkah laku pesaing dalam setiap skenario
Memilih skenario yang paling mungkin terjadi atau paling berdampak kuat pada masa
depan perusahaan
Scanning
Salah satu cara untuk mengecek, memindai, atau menilai lingkungan adalah dengan
mengidentifikasi peluang dan ancaman menggunakan Strategic Audit.
Table 4.5 – External Factor Analysis Summary (EFAS Table) : Maytag as Example
Langkah-Langkah menyusun Tabel EFAS antara lain :
1) Di Kolom 1 (External Factors), membuat daftar 8 sampai 10 peluang dan ancaman
terpenting yang dihadapi perusahaan.
2) Di Kolom 2 (Weight), menetapkan bobot untuk setiap faktor dari 1.0 (Paling Penting)
hingga 0.0 (Tidak Penting) berdasarkan kemungkinan dampak faktor tersebut pada posisi
strategis perusahaan. Semua bobot harus berjumlah 1.0 terlepas dari jumlah faktornya.
3) Di Kolom 3 (Rating), menetapkan peringkat untuk setiap faktor dari 5.0 (Luar Biasa)
hingga 1.0 (Buruk) berdasarkan tanggapan spesifik perusahaan terhadap faktor tersebut.
4) Di Kolom 4 (Weighted Score), mengalikan bobot di Kolom 2 untuk setiap faktor dengan
peringkat di Kolom 3 untuk mendapatkan bobot nilai faktor tersebut.
5) Di Kolom 5 (Comments), mencatat alasan faktor tertentu dipilih dan bagaimana bobot dan
peringkatnya diperkirakan.
6) Terakhir, menjumlahkan bobot nilai dari semua faktor eksternal di Kolom 4 untuk
menentukan bobot nilai total untuk perusahaan tersebut. Bobot nilai total menunjukkan
seberapa baik perusahaan menanggapi faktor tersebut saat ini dan yang diharapkan pada
lingkungan eksternalnya. Total bobot nilai untuk rata-rata perusahaan dalam suatu industri
selalu 3.0.