KEBIJAKAN BELANJA
KemenkeuTepercaya
PEMERINTAH PUSAT
PEMBICARAAN PENDAHULUAN
RAPBN TAHUN 2024
1
OUTLINE
1 PENDAHULUAN
2
1
PENDAHULUAN
3
Pascapandemi Covid-19, Tantangan Global ke Depan Semakin Kompleks
TENSI GEOPOLITIK PERUBAHANIKLIM
Sumber utama ketidakpastian yang akan bertahan & meningkat & Sumber ancaman bagi kesehatan, keselamatan, ekonomi
dalam jangka menengah-panjang. kesejahteraan vs Pergeseran menuju ekonomi yang lebih hijau.
VS
5
Belanja Pemerintah Pusat
Diarahkan untuk peningkatan kualitas belanja melalui efisiensi dan efektivitas untuk mengakselerasi transformasi ekonomi.
Belanja Pemerintah Pusat, 2019-2023 Kebijakan BPP Tahun 2024:
Mendukung percepatan transformasi ekonomi melalui:
01.
2.280,0 2.246,5
2.000,7
1.833,0 a. penghapusan kemiskinan ekstrem
1.496,3 809,9 1.195,4 1.245,6 b. penurunan stunting
622,9
773,3
c. pengendalian inflasi
d. peningkatan investasi
1.059,6 1.190,8 1.084,7 1.000,8
e. penguatan kulitas SDM
873,4
f. percepatan pembangunan infrastruktur
g. mendukung hilirisasi SDA
2019 2020 2021 2022 APBN 2023
h. deregulasi dan penguatan institusi.
Belanja K/L Belanja Non K/L Total
Melakukan penguatan spending better melalui efsiensi kebutuhan
Evaluasi BPP 2023: 02. dasar, fokus mendukung prioritas pembangunan, dan
Berbagai Kebijakan 2023 untuk mendukung transformasi ekonomi berkelanjutan berorientasi pada hasil
antara lain melalui: Mendorong subsidi tepat sasaran dan efektivitas program
➢ Pengendalian Inflasi untuk menjaga daya beli masyarakat antara lain melalui 03. perlinsos
tambahan bansos dan penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem; Meningkatkan efektivitas dan efisiensi belanja untuk mendorong
➢ Percepatan Pembangunan Infrastruktur untuk Pelayanan Dasar; 04. pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan,
➢ Reformasi struktural antara lain melalui dukungan reformasi birokrasi untuk penciptaan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan dan
peningkatan kualitas layanan publik, revitalisasi industri dan pengembangan pengurangan kesenjangan antar golongan dan antar wilayah.
ekonomi hijau.
6
Perkembangan Alokasi 6. Fungsi Ketertiban Keamanan 2023 sebesar TA 2023
Triliun Rupiah
BPP Menurut Fungsi Rp182,6 T a.l. untuk penguatan ketertiban
keamanan serta mendukung ketertiban
(APBN)
APBN 2023 tetap optimis ditengah dalam kegiatan strategis (a.l persiapan 241,0
ketidakpastian dengan kebijakan yang Pemilu.
mendukung peningkatan produktivitas 7. Fungsi Pertahanan 2023 sebesar Rp134,3
dan transformasi ekonomi T a.l. untuk melanjutkan pemenuhan 234,1
664,1
PN 1 PN 2 PN 3 PN 4 PN 5 PN 6 PN 7
Melalui: Melalui: Melalui: Melalui: Melalui: Melalui: Melalui:
1. Bidang Infrastruktur 1. Bidang Infrastruktur 1. Bidang Pendidikan 1. Bidang Pendidikan 1. Bidang Infrastruktur 1. Bidang Pangan 1. Bidang Hankam
2. Bidang Pangan 2. Bidang Kesehatan 2. Bidang Perlinsos
3. Bidang Perlinsos
8
• Tahun 2019 belanja K/L dioptimalkan untuk menjaga momentum
BELANJA K/L TAHUN 2024 pertumbuhan dan stabilitas perekonomian
Mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif • Tahun 2020 s.d. 2022, Belanja K/L difokuskan untuk penanganan
dan berkelanjutan dampak Pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi
• Tahun 2023 mendukung konsolidasi fiskal dengan tetap
Perkembangan Pagu Indikatif Belanja K/L: meningkatkan produktivitas untuk transformasi ekonomi yang
inklusif dan berkelanjutan.
999.99
(Rp Triliun)
Kebijakan Umum Belanja K/L Tahun 2024 a.l.:
7,4 7,4 2,3
1.2 00
4,8 10, 0
saing Investasi;
-5,0
-10,0
800 -15,0
-30,0
7,9 5,9
300,0
150,0
100,0
0,0 -50,0
tetap mempertahankan produktivitas
2019 2020 2021 2022 2023 APBN
Unaudited Melanjutkan implementasi Reformasi Birokrasi secara
Belanja Pegawai K/L(triliun rupiah) Growth (%) menyeluruh untuk mewujudkan birokrasi dan layanan
Belanja Pegawai K/L 2019 2020 2021 2022 2023 publik yang lebih berkualitas, profesional dan berintegritas
• Gaji & Tunjangan 163,6 166,7 168,4 171,3 177,9
Meningkatkan kualitas belanja pegawai dengan tetap
• Tunkin, Honorarium,
85,6 78,3 80,2 86,4 95,0 menjaga daya beli dan konsumsi aparatur negara
Lembur, dll
10
Belanja Barang K/L Tahun 2024 Evaluasi Belanja Barang 2023
Diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap • Melanjutkan kebijakan untuk mendukung kegiatan belanja
mempertimbangkan prinsip belanja berkualitas berkualitas terutama efisiensi dan efektivitas pada belanja
barang non-prioritas a.l belanja perjadin, biaya rapat/FGD,
26,1 25,6
(3,8) (19,7) (11,7) dan belanja honorarium
Rp Triliun • Pelaksanaan Belanja barang lebih efisien karena penanganan
pandemi Covid-19 sudah menunjukkan kondisi yang
membaik dan terkendali
528,9
421,2 424,9 375,2
333,9
Kebijakan Tahun 2024
2019 2020 2021 Unaudited APBN Melakukan efisiensi perjalanan dinas, rapat di luar
2022 2023 kantor, dan honorarium melalui optimalisasi
Belanja Barang Growth (%) pemanfaatan IT.
APBN Menjaga nilai aset melalui belanja pemeliharaan.
Uraian 2019 2020 2021 2022
2023
Melakukan sinergi berbagai program bantuan
Barang Ops/Non Ops 131,5 154,0 217,7 165,2 145,3 pemerintah secara tepat sasaran, tepat guna, dan tepat
Perjalanan Dinas 44,7 23,8 27,2 38,0 45,3 manfaat.
Barang Diserahkan Mendukung kelancaran pelaksanaan Pemilu.
47,8 110,4 114,2 56,5 40,8
Masy/Pemda
Mengoptimalkan penggunaan produk dalam negeri.
11
Belanja Modal Tahun 2024 Evaluasi Pelaksanaan 2022 :
Diarahkan untuk meningkatkan penyediaan fasilitas dan • Upaya percepatan penyelesaian kegiatan lanjutan tahun 2022→ tingkat
sarana prasarana publik kepada masyarakat, serta penyerapan tumbuh positif dibandingkan tahun 2019, 2020, dan 2021
mendukung proyek infrastruktur penggerak perekonomian • Pertumbuhan belanja modal tahun 2022, dikarenakan peningkatan
realisasi dukungan sarpras hankam dan proyek infrastruktur prioritas
(Rp Triliun)
• Anggaran tahun 2023 lebih rendah karena belum memperhitungkan
500,0
450,0
50,0
400,0
-50,0
200,0
177,8
50,0
dan pendidikan baik pendidikan umum dan keagamaan;
0,0 -150,0
2019 2020 2021 Real Unaudited APBN 2023 Mendorong pertumbuhan investasi dan distribusi kebutuhan bahan
2022 pokok;
Belanja Modal (triliun rupiah) Growth (%)
Uraian 2019 2020 2021 2022 2023
Menambah nilai aset produktif untuk masyarakat umum dan
menggerakan perekonomian
Belanja Modal Berdasarkan Akun 177,8 190,9 239,6 240,6 209,2
- Tanah 4,2 23,5 26,7 19,6 2,4
Mendukung pendanaan secara selektif untuk proyek-proyek
- Peralatan dan Mesin 60,2 81,1 85,4 100,7 82,9 infrastruktur yang menjadi agenda prioritas nasional
- Gedung dan Bangunan 27,6 23,3 29,5 30,4 34,6
- Jalan, Irigasi, dan Jaringan 74,6 52,5 85,6 73,0 80,8
Mendorong penyelesaian proyek secara tepat waktu
- Modal Lainnya 6,5 6,1 6,0 6,8 4,2 Meningkatkan TKDN dalam pelaksanaan berbagai proyek
- BLU 4,9 4,4 6,4 10,2 4,3
infrastruktur dan pengadaan peralatan/mesin
12
Belanja Non K/L
Program Pengelolaan Subsidi Tahun 2024 Tantangan dalam Pelaksanaan Kebijakan Subsidi
Diarahkan untuk stabilisasi harga dan menjaga daya beli,
serta mendukung UMKM dan petani 1. Risiko contingent liabilities dalam Subsidi Energi →
kebijakan penyesuaian harga/tarif belum dapat
Subsidi, 2019-2023 dilaksanakan sehingga muncul kompensasi.
400,0
Triliun rupiah) 100,0
350,0
-7,0 -2,8 23,4 4,4 18,1 - 2. Tingginya harga komoditas yang menyebabkan
298,5 -100,0
meningkatnya kebutuhan Subsidi dan Kompensasi
300,0
250,0
101,7
200,0
64,9
-400,0
87,4
4. Validitas data masyarakat yang berhak menerima
150,0
-500,0
212,0
Subsidi belum akurat.
100,0
171,9 -600,0
136,9 140,4
50,0
108,8 -700,0
- -800,0
5. Kebutuhan anggaran akan meningkat seiring dengan
2019 2020 2021 2022 APBN komitmen Pemerintah dalam memberikan dukungan
2023
kepada EBT.
Subsidi Energi Subsidi Non Energi - % Pertumbuhan
6. Penerapan skema subsidi langsung pupuk kepada
petani secara bertahap.
13
Subsidi Non Energi Tahun 2024 Kebijakan Subsidi Non Energi
Diarahkan untuk mendorong produktivitas pangan dan
mendukung umkm dan petani Subsidi Pupuk
• Perbaikan data petani penerima Subsidi Pupuk.
14 0,0
Subsidi Non Energi, 2019-2023 80 ,0 • Menetapkan jenis komoditas prioritas yang mendapatkan Subsidi
Triliun rupiah) Pupuk
12 0,0
60 ,0
• Penerapan skema Subsidi Langsung Pupuk (SLP) kepada petani melalui
101,7 kartu tani/e-kartu tani/biometrik secara bertahap
10 0,0
87,4 86,5
Subsidi PSO
40 ,0
81,0
80 ,0
34,6
64,9 Mendukung peningkatan pelayanan umum di bidang transportasi publik (KAI
16,4
20 ,0
60 ,0
40 ,0
20 ,0 -20,4 -20,0
• Meningkatkan daya saing usaha bagi UMKM dan pembiayaan usaha tani
melalui Subsidi Bunga KUR;
- -40,0 • Menyediakan anggaran Subsidi Perumahan untuk mendukung
2019 2020 2021 2022 APBN penyediaan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)
2023
Subsidi Pajak
Pupuk PSO Bunga Kredit Program Pajak . % Pertumbuhan Insentif perpajakan melalui Subsidi Pajak Penghasilan Ditanggung
Pemerintah (PPh DTP) yang diberikan Pemerintah kepada dunia usaha
14
Program Pengelolaan Pembayaran Bunga Utang
Belanja Non K/L Tahun 2024 1. Memenuhi secara tepat waktu dan tepat jumlah untuk menjaga kredibilitas
diarahkan untuk pemenuhan pengelolaan utang;
kewajiban Pemerintah, seperti 2. Mendorong efisiensi bunga utang melalui pemilihan timing dan komposisi
pensiun, serta dukungan skema utang yang optimal; dan
KPBU untuk pembangunan 3. Mendorong pendalaman pasar SBN untuk menciptakan pasar SBN yang
infrastruktur deep, aktif, dan likuid
Program Pengelolaan Transaksi Khusus, a.l.
1. Pemenuhan kewajiban Pemerintah terhadap Pensiunan PNS, TNI, Polri, serta
perlindungan sosial bagi ASN, TNI, Polri, berupa Jaminan Kesehatan (Jamkes),
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM);
2. Pemenuhan komitmen Pemerintah melalui pembayaran kontribusi Pemerintah
Indonesia kepada organisasi/lembaga internasional dan Trust Fund;
3. Mendukung percepatan pembangunan infrastruktur melalui skema proyek KPBU
al. pemberian fasilitas penyiapan proyek dan dana dukungan kelayakan
termasuk pemberian dukungan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
4. Pemenuhan Belanja Operasional Penyelenggaraan (BOP) Manfaat Pensiun.
5. Pengelolaan Dukungan Loss Limit atas Pelaksanaan Program PEN.
6. Penggantian biaya dan margin yang wajar atas Investasi Pemerintah.
15
Kebijakan Tahun 2024
Belanja Non-K/L Tahun 2024 Program Pengelolaan Hibah
dimanfaatkan untuk memperkuat
1. Pemberian hibah internasional dilakukan untuk memperkuat tujuan dan kepentingan
tujuan dan kepentingan nasional , nasional Indonesia di tataran global.
serta antisipasi pelaksanaan APBN 2. Dukungan pelaksanaan diplomasi termasuk diplomasi ekonomi, diplomasi kedaulatan
wilayah Indonesia, dan diplomasi sosial budaya.
3. Penguatan engagement dengan development partners internasional untuk
memperkuat efektivitas pemberian hibah.
17
3. a. Kebijakan Prioritas untuk Transformasi
Ekonomi
18
Daily Kebijakan Prioritas untuk Transformasi Ekonomi
20
Kebijakan Prioritas untuk Transformasi Ekonomi
ANGGARAN KESEHATAN Anggaran kesehatan dalam periode tahun 2019-2023 tumbuh rata-rata sebesar
Difokuskan untuk akselerasi penurunan 22,7 persen terutama untuk penanganan pandemi Covid-19. Pemerintah terus
stunting dan melanjutkan transformasi sistem berupaya untuk memberikan layanan kesehatan berkualitas bagi rakyat Indonesia
kesehatan yang mencakup seluruh tahapan kehidupan manusia.
312,4
Reguler Covid
Anggaran kesehatan tahun 2023 tidak dialokasikan secara khusus untuk anggaran
Covid-19, namun tetap disiapkan untuk mendukung kesiapsiagaan terhadap risiko
188,0 187,2 krisis kesehatan. Anggaran kesehatan tahun 2023 sebesar Rp178,7 T
172,3 178,7
dimanfaatkan a.l. untuk penguatan layanan kesehatan primer dan sekunder,
50,3
113,6 percepatan distribusi tenaga kesehatan, peningkatan kemandirian farmasi dan alat
178,7 kesehatan, peningkatan manfaat program JKN, penguatan inovasi dan
136,9
113,6 119,9 124,4
pemanfaatan teknologi, serta percepatan penurunan prevalensi stunting.
Peserta Penerima Penugasan Tenaga Penguatan Edukasi Kesehatan Reproduksi Pemeriksaan sampel obat, obat tradisional, Layanan Pengendalian
PBI-JKN Kesehatan secara dan Gizi bagi Remaja Putri sebagai Calon Ibu kosmetik, dan suplemen kesehatan Penyakit TB
Tim/Individu
96,8 jt jiwa 5.600 orang 32.656 kelompok 80.677 sampel 2.000 layanan*
96,7 jt jiwa 4.720 orang 31.022 kelompok 4.200 layanan*
60.466 sampel
96,8 jt jiwa 8.948 orang 29.126 kelompok 145 layanan*
54.067 sampel
* Redifinisi output melalui RSPP
21
TANTANGAN DAN Tantangan dalam bidang Arah Kebijakan Anggaran
KEBIJAKAN BIDANG kesehatan, a.l: Kesehatan Tahun 2024
KESEHATAN 1. Dukungan layanan dasar dan kegiatan 1.Percepatan penurunan stunting melalui penajaman lokasi dan
promotif preventif belum optimal intervensi
• Penajaman lokasi difokuskan dengan pemberdayaan kampung KB
2. Transformasi layanan rujukan (rumah
dalam rangka penurunan stunting.
sakit) masih perlu diperkuat
• Intervensi penurunan stunting difokuskan melalui pemberian
3. Distribusi tenaga kesehatan belum makanan tambahan bagi ibu hamil kekurangan energi kronis dan
mencakup seluruh wilayah di balita kurus.
Indonesia
2.Peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan primer dan
4. Pelaksanaan koordinasi lintas sektor rujukan, antara lain melalui peningkatan ketersediaan Puskesmas di
untuk berbagai program dan kegiatan wilayah timur Indonesia
terkait pelaksanaan anggaran 3.Peningkatan kualitas dan distribusi tenaga Kesehatan
kesehatan perlu ditingkatkan
4.Penguatan teknologi Kesehatan dan kemandirian farmasi dalam
negeri
5.Penguatan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
• Dilakukan dengan penajaman manfaat program berdasarkan
kebutuhan dasar kesehatan.
• Penyaluran bantuan iuran bagi PBI JKN diperkuat untuk
mendukung penurunan stunting dan mendukung penurunan
kemiskinan.
22
Kebijakan Prioritas untuk Transformasi Ekonomi
85,9 88,8 Penyaluran Subsidi Pupuk Bantuan Benih dan Calon Induk Ikan
80,7
74,5 6,7 juta ton 119 juta ekor
7,4 juta ton 203,4 juta ekor
Anggaran ketahanan pangan (triliun Rp) Growth (yoy) Pembangunan Jaringan Bantuan Alat Penangkapan Ikan
Irigasi Ramah Lingkungan
*Anggaran termasuk BPP dan TKD 5.500 Ha 21.078 unit
• Seiring dengan pengendalian pandemi Covid-19 dan pemulihan 35.099 Ha 14.632 unit
aktivitas ekonomi, anggaran ketahanan pangan kembali 10.035 Ha 12.525 unit
meningkat pada tahun 2021 hingga tahun 2023.
• Rata-rata pertumbuhan anggaran ketahanan pangan tahun Pembangunan Bendungan
Keterangan:
2019-2023 mencapai 6,6% per tahun, terutama dipengaruhi 4 unit baru & 27 unit lanjutan
Target 2023
akselerasi pembangunan irigasi dan bendungan serta 1 unit baru & 33 unit lanjutan
Real 2022
peningkatan dukungan melalui TKD tahun 2023 1 unit baru & 43 unit lanjutan
Real 2021
27
Tantangan Arah Kebijakan 2024
TANTANGAN DAN
• Hasil produksi belum optimal a.l. karena • Peningkatan produksi domestik, antara lain
KEBIJAKAN ANGGARAN keterbatasan sarana prasarana produksi melalui perbaikan penyaluran sarana dan
KETAHANAN PANGAN (benih, pupuk, pakan), alih fungsi lahan, prasarana, optimalisasi lahan, pengendalian
gangguan organisme pengganggu OPT dan DPI, penguatan riset budidaya dan
tanaman (OPT) dan penyakit lainnya, pascapanen, serta penguatan kapasitas petani
dampak perubahan iklim (DPI), serta dan nelayan
keterbatasan jumlah dan kapasitas SDM
• Penguatan kelembagaan petani dan dukungan
• Keterbatasan jumlah dan kerusakan pembiayaan serta perlindungan usaha tani
infrastruktur pangan (jaringan irigasi,
• Percepatan pembangunan dan rehabilitasi
bendungan) a.l. karena kondisi geologi,
infrastruktur pangan
kendala pengadaan lahan, dan persoalan
administrasi lainnya • Pengembangan kawasan food estate
• Risiko terganggunya rantai pasokan • Penguatan cadangan pangan nasional
pangan karena dampak perubahan iklim
(DPI) dan dinamika geopolitik, yang
dapat mempengaruhi jumlah
ketersediaan pasokan dan stabilitas
harga pangan
28
3. b. Fokus Kebijakan Fiskal Jangka Pendek
29
Fokus Kebijakan Jangka Pendek
STRATEGI KEBIJAKAN
Kerangka 4K dalam Pengendalian Inflasi
PENGENDALIAN INFLASI
DITEMPUH DENGAN
Keterjangkauan Harga Kelancaran Distribusi
KERANGKA 4K • Kebijakan stabilisasi harga dalam jangka • Pengawasan dan monitoring arus distribusi
pendek, a.l. operasi pasar, pasar murah, dan barang
KPSH/SPHP. • Penguatan kerja sama antardaerah
Menjaga daya beli masyarakat
• Pengelolaan Permintaan, termasuk dalam • Pembangunan infrastruktur perdagangan
menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah dan konektivitas
Mendorong konsumsi sebagai
• Fasilitasi distribusi
penyumbang ekonomi terbesar
Mendukung peningkatan kesejahteraan
dan stabilitas sosial masyarakat.
Ketersediaan Pasokan Komunikasi Efektif
• Penguatan produksi domestik a.l.
Mendukung stabilitas perekonomian • Koordinasi kebijakan nasional dengan
pengembangan food estate, optimalisasi
dan mempermudah pelaku ekonomi sinergi pusat dan daerah
sarpras, pembangunan infrastruktur
• Peningkatan keandalan TPID dalam
dalam pengambilan keputusan pertanian, riset budidaya dan pascapanen,
menciptakan inovasi kebijakan
dan dukungan lainnya
• Peningkatan kualitas dan kredibilitas data
• Penguatan cadangan pangan nasional dan
pangan
lumbung pangan masyarakat
• Komunikasi kebijakan publik yang semakin
• Penguatan kelembagaan petani serta
baik dan efisien
dukungan pembiayaan dan perlindungan
Pertumbuhan Ekonomi usaha tani
Berkelanjutan
32
Fokus Kebijakan Jangka Pendek
34
TANTANGAN ARAH KEBIJAKAN
• Proses kontrak dan loan agreement atas 1. Menjaga keutuhan NKRI serta penguatan
Tantangan dan pengadaan alutsista produksi luar negeri yang pertahanan dibarengi Confident Building Measures
Kebijakan Anggaran belum optimal dan membutuhkan waktu yang
lama.
(CBM);
• Akselerasi pembangunan infrastruktur dasar IKN sesuai Rencana Induk untuk kesiapan pemindahan IKN tahun 2024
• Dukungan APBN melalui prioritisasi dengan tetap memperhatikan penyelesaian prioritas nasional lainnya dan kapasitas fiskal
• Sinergi berbagai sumber pendanaan untuk pembangunan IKN dengan melibatkan swasta
• Pelaksanaan mobilisasi awal ASN ke IKN
• Mendorong terbentuknya pusat pertumbuhan ekonomi baru
37
Redesign Sistem Perencanaan dan Penganggaran
38
IMPLEMENTASI RSPP
Redesain Sistem Perencanaan dan Penganggaran telah dilaksanakan sejak TA 2021, terdiri atas Redesain Program, Redesain Kegiatan,
dan Redesain Keluaran (Output)
MANFAAT PROGRESS RSPP DALAM KERANGKA TIGA AREA TRANSFORMASI SISTEM
PENGANGGARAN
Adanya hubungan yang jelas Integrasi Sistem IT
antara program, kegiatan, output perencanaan dan Melakukan Perubahan
dan outcome. penganggaran. Desain Substantif guna
menjawab Tujuan RSPP
Meningkatkan Sinergi antar Unit PENINGKATAN FOKUS
Kerja Eselon I atau antar K/L Efisiensi DAN DESAIN
Organisasi ANALISIS
dalam mencapai sasaran
pembangunan Revisit Mekanisme end-to-
PENYEDERHANAAN end eksisting dan
DAN DIGITALISASI
Terciptanya rumusan program, Terwujudnya PROSES
Optimalisasi Penggunaan
Teknologi Digital
kegiatan, keluaran yang efisiensi dengan
mencerminkan real work tidak adanya
overlapping EFFECTIVE CHANGE
MANAGEMENT
Meningkatkan efisiensi antar kegiatan Mengambil Langkah-
belanja dan output langkah guna menyiapkan
program Enabler Perubahan Sistem
Terwujudnya keterkaitan,
keselarahan visi misi, agenda
pembangunan, dan tusi KL dan
Pemda
39
HAL-HAL KHUSUS DALAM PENYUSUNAN RENJA K/L TA 2024
K/L dalam menyusun Renja K/L TA 2024 memperhatikan Sasaran dan Prioritas Pembangunan Tahun 2024,
1.
serta Arah Kebijakan Fiskal dan Pokok3-pokok Kebijakan Belanja K/L TA 2024
Dalam rangka menghasilkan Renja K/L TA 2024 yang efisien, efektif, dan
2. memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat dan untuk mendukung pemulihan
ekonomi, dilakukan trilateral meeting antara K/L, Kementerian PPN/Bappenas, dan
Kementerian Keuangan
K/L akan memastikan kesiapan perencanaan dan pelaksanaan Program, Kegiatan, dan
4. Output yang dituangkan dalam Renja K/L TA 2024, khususnya terkait Prioritas Nasional dan
Proyek Prioritas Strategis (Major Projects) dan tidak tumpang tindih dengan kegiatan yang
didanai dari DAK
5. Perubahan rincian Output dan Lokus Prioritas dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan Kementerian
PPN/Bappenas, dan Kementerian Keuangan
40
Reformasi Birokrasi dan Kesejahteraan ASN
41
Pada tahun 2022, E-Government Development Index (EGDI)
Implementasi
E-Government Development Index
Indonesia mencapai skor 0,72 (kategori High EGDI) dengan
peringkat 77 dari 193 Negara dan melampaui rata-rata negara
Reformasi 0,70 0,72
0,65
upper middle income, menunjukkan penerapan SPBE yang
Birokrasi
0,60
terus membaik.
0,50
diiringi dengan Dimensi ukuran kinerja yang ada dalam EGDI a.l:
0,40 ▪ Indeks pelayanan online (membaik → 0,43 (2003) menjadi
digitalisasi telah 0,76 (2022)
Menunjukkan 0,30
2005 2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020 2022 ▪ Indeks infrastuktur telekomunikasi (meningkat signifikan
Perbaikan Kualitas Indonesia Upper Mid Inc → 0,05 (2003) menjadi 0,64 (2022)
Pelayanan Publik
Indeks SPBE Nasional Indeks SPBE Nasional juga berada dalam tren positif sejak
2,4 2,34
2018.
2,3 2,26 Pemerintah juga menerapkan Reformasi Birokrasi Tematik
2,24
agar RB lebih berdampak dan dirasakan manfaatnya dengan 4
2,18
2,2 prioritas:
2,1
1. RB Penanggulangan Kemiskinan → anggaran kemiskinan
berdampak optimal pada penurunan kemiskinan.
1,98
2 2. RB Peningkatan Investasi → dukungan terhadap
kemudahan investasi memperkuat penerapan omnibus law,
1,9
3. RB Percepatan Prioritas Aktual → merespons dan
1,8 mengawal hal-hal mendesak
2018 2019 2020 2021 2022 4. RB Digitalisasi Administrasi Pemerintahan → pilar
pelayanan ke masyarakat
42
Reformasi Kesejahteraan ASN Aktif dan Pascakerja
untuk mewujudkan kesejahteraan ASN yang lebih baik
• Struktur penghasilan ASN saat ini belum • Reformasi kesejahteraan ASN bertujuan
sepenuhnya mendorong motivasi kerja ASN menciptakan ekosistem penghasilan ASN yang
• Penghasilan ASN existing belum sepenuhnya lebih baik
memperhatikan kinerja individu pada masa aktif • Perumusan desain kesejahteraan ASN oleh
bekerja dan kesejahteraan pascakerja Kementerian PANRB mempertimbangkan
beberapa faktor a.l capaian reformasi birokrasi dan
• Variasi besaran penghasilan ASN antar
sistem merit
Kementerian maupun antar Pemerintah Daerah
• Implementasi reformasi dilakukan secara hati-hati
dan terukur dengan memperhatikan kemampuan
keuangan negara
43
TERIMA KASIH
44