Anda di halaman 1dari 48

UJIAN AKHIR SEMESTER - PKM

Analisis Kasus Dampak Risiko


COVID-19 Pada Risiko Produk Pada
Sektor Perbankan di Indonesia
Kevin Jovani Karamoy (1706057215)
Aurora Anisha Zafira (1706981636)
Naufal Drestanta (1706057884)
Laksmita Febriyanti (1706057423)
Amalia Luthfya Pradifera (1706056603)
STUDI
KASUS
Permasalahan yang timbul di sektor
perbankan disebabkan oleh kondisi COVID-19
yang mempengaruhi aktivitas ekonomi
ditambah dengan kebijakan pemerintah
Perbandingan Krisis Keuangan Dunia
The Great Depression 1929, Savings and Loan The Great Pandemic - 2020
Crisis 1980, Dotcom Crisis 2000, Financial
Crisis 2008
Penurunan supply karena
Penurunan demand
aktivitas ekonomi terhambat
disebabkan oleh overleverage
dan berhenti (lockdown)
dan membuat bubble

Likuiditas bank bermasalah yang Permasalahan arus kas sektor riil dan
penurunan kemampuan bayar
mempengaruhi sektor riil hutang mempengaruhi bank

Korporasi besar collapse mempengaruhi UMKM dan baru Rumah tangga turun mempengaruhi UMKM baru
mempengaruhi rumah tangga mempengaruhi korporasi besar
COVID-19 di Indonesia
Upaya pemerintah menghadapi force majeure dengan key
economic stimulus and regulatory relief

implementasi
countercycle policy
diekspektasikan untuk
mendukung
pertumbuhan ekonomi
dan sebagai stimulus
bagi debitur yang
2,048 kematian Peraturan OJK No. 11/POJK.03/2020 tentang Stimulus terkena imbas
Jumlah kasus Perekonomian Indonesia Sebagai Kebijakan COVID-19 termasuk
36,402 Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease microfinance dan
12,312 pulih UMKM
2019
Mortality Rate Bank Jangkar menerima
Indonesia: 8-9% penempatan dana
tertinggi di ASEAN pemerintah dan
menyediakan dana
penyangga likuiditas
Sebelum COVID: Sesudah COVID: bagi bank pelaksana dan
Pertumbuhan Pertumbuhan dijadikan salah satu
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2020 tentang upaya dalam
Indonesia 5.3% Indonesia 2.3%
Penyelamatan Ekonomi Nasional (PEN) menghadapi
permasalahan likuiditas
tengah pandemi
Studi Kasus: Pendahuluan
Situasi COVID-19 Permasalahan Bisnis yang dihadapi Bank
Product related and customer risk:
● Selain membawa dampak pada kesehatan,
● Increase in past-due non performing loan
COVID-19 mendisrupsi lini bisnis dan kegiatan
● Increase demand in collection
konsumen
● Declining net interest margins and fee income
● sektor perbankan salah satu sektor yang terkena
● Depressed loan growth
dampak
● Pressure on liquidity

Masalah pada Sektor Perbankan

Bisnis Operasional dan Teknologi Finansial


•Health budget is Apa hal yang bagaimana bank di Indonesia dapat
•Staff and working
focused on curative dapat dilakukan merespon permasalahan dan
practices
measures rather that untuk memonitor ketidakpastian dengan menimbang
•Working remotely
preventive measures dan mitigasi risiko regulasi yang sudah diberikan
operating requirements
yang berhubungan pemerintah?
•Low budget •Recover scenarios
dengan financial
Regulations issues
capital market
Fokus Mitigasi Masalah dari Pemerintah
Penguatan Modal
Risiko Gagal Bayar Triwulan I-2020 CKPN & modal pada Restrukturisasi dan
Laporan Bank Umum Relaksasi Kredit dengan
Semakin besar nilai agunan UMKM Lesu
Rumah Korporasi kebebasan masing-masing
UMKM Tangga besar CKPN: maka CKPN menutupi
bank
Rp261 T penambahan NPL
meningkat POJK No. 13/2020 Kredit
Penurunan kualitas kredit → NPL naik seiring berjalan
Masalah baru:
dengan pertumbuhan ekonomi tersendat
restrukturisasi hanya
kamuflase

Likuiditas
Prosedur bank jangkar
terlalu ketat sehingga sulit Berdampak pada
mengakses bank jangkar gangguan likuiditas
perusahaan, UMKM
Bank Jangkar belum
restrukturisasi hingga
PP 23/2020 tentang Program ditentukan, sebatas kriteria
50% sehingga total
Bank Jangkar Bank Peserta penentuan & kategori BUKU
Pemulihan Ekonomi Nasional. dana yang tidak masuk
Memberikan pinjaman Dapat meningkatkan NPL industri mencapai
Deposito dari BI ke kepada bank yang Rp759M
bank sistemik yang Mempengaruhi sentimen
mengajukan dengan syarat
kredibel pasar modal
dan ketentuan
Bank yang siap: Bank Mandiri, BRI, Maybank, OCBC,
BCA, BTN

Risiko kredit meningkat walaupun pemerintah sudah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk menanggulangi hal ini. Kebijakan yang
dikeluarkan mempertanyakan apakah sudah optimal atau terdapat cara lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko likuiditas dan
kredit perbankan terhadap pelayanan nasabah secara keseluruhan dan Siapa Bank Jangkar yang tepat.
SOFT SYSTEM METHODOLOGY
TELAAH
LITERATUR
Teori
Definisi Langkah Langkah SSM
Soft System Methodology (SSM) merupakan 1. Mempersepsikan dunia nyata/situasi
cara untuk memetakan persepsi mengenai keputusan/situasi masalah secara tidak
terstruktur.
persoalan sosial dimana dilakukan dengan 2. Mengekspresikan dunia nyata tersebut dalam rich
mengorganisasikan kumpulan tindakan agar picture untuk menangkap seluruh aktivitas dan
persoalan dapat diatasi (Coelho, et al, 2010). Kata sistem yang relevan dengan permasalahan.
3. Mengenali root definitions dan “relevant
soft dalam SSM karena SSM merupakan cara
systems”. CATWOE
metodologi untuk mempelajari kompleksitas 4. Membangun model konseptual.
hubungan (sistem) antar manusia (soft). Oleh 5. Membandingkan model konseptual dengan dunia
nyata.
karena itu SSM merupakan metodologi untuk
6. Mengidentifikasi perubahan-perubahan dalam
menemukan permasalahan dan cara menyelesaikan dunia nyata yang mungkin dan perlu untuk
pada kompleksitas hubungan antar manusia. dilakukan.
7. Merancang langkah-langkah untuk meningkatkan
situasi (melakukan tindakan perbaikan atas
masalah)
Langkah 1: Mempersepsikan Langkah 2: Mengekspresikan
dunia nyata secara terstruktur Masalah dalam Rich Picture
Menyatakan suatu masalah yang membutuhkan
(1) mencari struktur apakah hal tersebut sulit
analisis masalah dan situasi dengan membiarkan untuk berubah atau tidak, (2) cari proses aktivitas
anggapan anggapan yang beredar tanpa membatasi situasi, (3) temukan interaksi diantaranya, (4)
dan langsung menyimpulkan. Dilakukan pengumpulan
jangan mencari sistem dalam situasi masalah, (5)
informasi yang dibutuhkan seperti data, budaya,
tanamkan data objektif dan subjektif, (6) tentukan
sejarah, struktur sosial, jenis, jumlah, pandangan, peran sosial dan norma, (7) gunakan footnotes jika
dan asumsi dari berbagai pihak. Informasi kemudian perlu, (8) sertakan diri dalam proses
diarahkan menjadi suatu tema besar. Informasi ini
dapat diperoleh melalui observasi melalui wawancara
atau focus group discussion. Hal ini untuk
mendefinisikan masalah namun tetap memperoleh
pengembangan pemikiran sehingga pilihan keputusan
yang mungkin menjadi terbuka (Martin, 2008).
Langkah 3: relevant system & root definition Langkah 4: Membangun Model Konseptual

Root definition merupakan pernyataan yang Model konseptual mengidentifikasi aktivitas yang
menggambarkan secara abstrak karakteristik dari
diperlukan minimal untuk mengidentifikasi sistem
sistem ketika dilihat dari sebuah sudut pandang
tertentu (Coelho, et al, 2010) aktivitas manusia. Model konseptual seperti

Relevant system merupakan salah satu cara dalam gambar dibawah ditujukan untuk mendeskripsikan
membantu mempelajari situasi dengan beberapa aktivitas- aktivitas yang harus ada untuk
kemungkinan relevant system. Inti dari relevant
system merupakan mentransformasi hal tersebut menjalankan kegiatan yang dinyatakan dalam root
menjadi performa. Transformasi ini merupakan definition. Semua elemen mnemonic CATWOE
input yang diolah dalam proses untuk menjadi
output produk. harus disertakan dalam model konseptual.

CATWOE: jembatan keledai untuk menyebutkan


Kriteria dalam membuat suatu performa adalah
6 faktor yang mempengaruhi efektivitas sistem
efficacy, efficiency, effectiveness, dan etika.
yang terkait dengan root definitions yaitu,
customer, actors, transformation,
weltanschauung, owners, dan environment.
Langkah 5: Membandingkan konseptual Langkah 6: Identifikasi dunia nyata
dengan dunia nyata
membuat perbandingan untuk
tiga hal yang perlu dipertanyakan yaitu: (1) apakah menghasilkan ide
yang terjadi di dunia ini nyata?, (2) apakah masih
terjadi?, (3) mengapa hal ini membuat persoalan
menjadi buruk?
→ model konseptual dibandingkan dengan dunia perubahan secara sistematik dan
nyata untuk melihat kemungkinan perubahan dunia
nyata & rekomendasi untuk perubahan. Perbedaan memiliki fisibilitas secara budaya
antara kedua hal tersebut tidak boleh (culturally feasible)
mengakibatkan perubahan dalam model
konseptual.

Langkah 7: Merancang langkah untuk meningkatkan situasi


tahap implementasi dapat dikatakan sebagai sebuah sistem menggunakan SSM. Pada saat ini
diekspektasikan untuk menggunakan real world analogue SSM dan tidak mencari teknik implementasi
spesifik lain.
Aturan dalam SSM Alasan Menggunakan SSM
dalam Analisis Studi Kasus
1. Masing masing tahap memiliki defined output. Seperti pada
Dalam menghadapi kasus di sektor perbankan, kami
tahap 2 adalah rich picture, tahap 3 - root definitions
mencoba untuk mengorganisasikan kumpulan
(CATWOE) and relevant system, tahap 4 - model konseptual
tindakan pemerintah dan reaksi bank bank di
untuk root definitions, tahap 5 berisikan agenda atau hal yang
Indonesia mengenai persoalan yang ada. Dalam SSM
mungkin untuk berubah berdasarkan perbandingan yang telah
kami dapat mempelajari bagaimana kompleksitas
dilakukan, tahap 6 - kesepakatan dalam keinginan dan
hubungan sistem antar manusia sehingga SSM
fisibilitas perubahan, dan tahap terakhir adalah aksi atau
merupakan metode tepat untuk menemukan
implementasi.
permasalahan dan cara menyelesaikan
2. Conceptual Models should be derived from Root Definitions
kompleksitas hubungan sistem melindungi industri
and from nothing else
perbankan dari risiko produk dan pelanggan di
3. Conceptual models should be checked against root definitions
sektor perbankan.
4. Conceptual models are not descriptions of system to be
engineered
5. Don’t look for a system in the problem situation, the system
is created as a tool for learning.
ANALYTICAL
HIERARCHY PROCESS

TELAAH
LITERATUR
Teori
Definisi Langkah Langkah AHP
Analytical Hierarchy Process (AHP) dikemukakan
oleh Thomas L. Saaty pada tahun 1970an. AHP (1) decomposition of the decision problem
merupakan metode untuk melakukan ranking dari (2) comparative judgments of the elements
beberapa pilihan alternatif dan memilih pilihan (3) synthesis of the priorities;
terbaik dalam membuat keputusan yang memiliki
beberapa objektif dan/atau kriteria yang
dijadikan landasan dasar pilihan.

Alasan Menggunakan AHP


Dalam menghadapi bagaimana upaya pemerintah dalam menjaga likuiditas dan penanaman modal pada risiko
produk dan pelayanan pelanggan, kami ingin menggali akar dari salah satu penyelesaian masalah melalui Bank
Jangkar. Saat ini bank jangkar masih di perundingkan karena takut membawa dampak negatif pada keseluruhan
sektor perbankan maupun bank tersebut secara individu, sehingga kami menggunakan AHP untuk memberikan
rekomendasi bank yang tepat untuk dijadikan bank jangkar.
Langkah 1: Penyusunan Langkah 2: Perbandingan Langkah 3: Perhitungan
Hierarki Berpasangan Prioritas
Memberikan penilaian relatif dalam mendapatkan prioritas dari
hal alternatif, seberapa penting alternatif dengan masing-masing
relativitas faktor, kriteria, dan kriteria dan pembebanan masing
aktor, dan kemungkinan relativitas masing kriteria untuk
dalam skenario. Dalam teknik AHP mendapatkan tujuan. Hal ini
alternatif dan kriteria didapat dengan mengalikan
divisualisasikan dalam ukuran skala prioritas lokal dengan
rasio pembebanan masing-masing
kriteria. Hasil tersebut kemudian
dijumlahkan dan dihasilkan
prioritas keseluruhan
dekomposisi digunakan pada saat situasi masing-masing alternatif.
keputusan ke dalam lapisan elemen yang
dapat dianalisis secara independen.
Elemen-elemen dapat berupa hal yang
berwujud atau tidak (intangible) dan
memiliki ukuran pasti yang relevan
dengan permasalahan.
Layer 1: Tujuan
Layer 2: Kriteria
Layer 3: Alternatif
Besar RK menunjukkan tingkat ketidakkonsistenan

Prioritas Lokal
pilihan yang dilakukan pada setiap level keputusan.
Permasalahan pada RK adalah seberapa besar
Prioritas Lokal
ketidak konsistenan tersebut dapat ditolerir
penilaian relatif atas beberapa
alternatif dengan masing-masing sehingga tidak mengacaukan keputusan yang harus
kriteria.
diambil. Tidak ada aturan yang pasti mengenai hal
Rumus Saati: ini, namun sebagai rule of thumb menurut praktisi
Lambda Max (L), Indeks Konsistensi (IK), dan Rasio ada 10%. Selain itu terdapat rasio konsistensi
Konsistensi (RK) dimana L merupakan jumlah pengalian keseluruhan (RKK) dengan rumus sebagai berikut:
antara penjumlahan penilaian faktor ke-i dan prioritas
penilaian atas faktor ke i. Kemudian, KI merupakan nilai
absolut selisih antara Lamda Max dengan jumlah faktor
yang dinilai dibagi dengan nilai faktor yang dinilai yang
Kasus Kompleks
dikurangi 1. Dan RK merupakan KI dibagi dengan RI, dimana
diawali dengan menggambarkan kotak tujuan
RI merupakan Indeks Random Konsistensi dengan nilai n keputusan pada level paling tinggi dan alternatif
pilihan pada level paling bawah. Kemudian mengisi
gap antara kedua hal tersebut dengan beberapa
kegiatan hierarki yang menggambarkan kriteria
sebelumnya.
APLIKASI SOFT SYSTEM METHODOLOGY (SSM)

PADA KASUS
STEP 01.

SITUASI
MASALAH
NE
WS

Mendeskripsikan situasi masalah


yang diangkat dalam analisa
INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA SAAT PANDEMIC COVID-19
World Health Organization (WHO) telah
mengumumkan wabah Covid-19 menjadi Seiringan dengan dampaknya dengan kesehatan
pandemi global pada tanggal 11 Maret 2020 masyarakat, pandemi Covid-19 ini secara pesat
yang sebelumnya meningkat dari deklarasi telah mengganggu aktivitas bisnis dan konsumen
keadaan darurat kesehatan publik pada yang mempengaruhi berbagai sektor penting
tanggal 30 Januari 2020. Virus ini telah dalam perekonomian. Terdapat beberapa masalah
memberi dampak yang tidak terduga bagi yang dihadapi oleh bank di Indonesia diantaranya
masyarakat dan perekonomian di berbagai adalah masalah bisnis, operasi dan teknologi,
lintas dunia dan menyebabkan market dan serta masalah akuntansi dan finansial.
interest rate volatility yang signifikan.

Dari segi bisnis, terdapat ketidakpastian di pasar dan penyebaran kredit yang meningkatkan risiko untuk
mendapatkan modal, operasi, dan profit. Diantaranya adalah dampak pada permintaan dan perilaku konsumen,
pelanggan yang prihatin, dan kemungkinan meningkatnya risiko pada reputasi perusahaan.
Penelitian Soft System Methodology ini akan difokuskan kepada masalah bisnis pada risiko terkait produk di
industri perbankan.
STEP 02.
RICH PICTURE &
HOLON
Mengekspresikan secara visual masalah
yang dihadapi dengan rich picture dan
menjabarkan holon dari gambaran
tersebut
RICH PICTURE
RICH PICTURE & HOLON
DEFINITION
Tools yang digunakan untuk
mengekspresikan permasalahan dan
mendefinisikan situasi yang dihadapi
secara visual

komponennya: holon
1. Struktur (sekelompok pihak yang terlibat
Perspektif yang dapat
dalam situasi)
diidentifikasi dari gambaran
2. Proses yang terjadi dalam situasi
rich picture
3. Iklim (kondisi yang terdapat dalam
situasi), orang (pihak yang terlibat dalam
situasi)
4. Isu/permasalahan yang dikatakan oleh
orang (komentar terhadap situasi saat ini
oleh pihak-pihak yang terlibat dalam
situasi)
5. Konflik (benturan kepentingan antara satu
pihak dengan pihak lain).
RISIKO TERKAIT PRODUK

Risiko pada
strategi produk Meningkatnya Risiko pada
dan pricing pinjaman yang customer
jatuh tempo dan experience dan
Risiko tekanan NPL service
likuiditas
Menyatakan wabah
COVID-19 sebagai Menurunnya Pertumbuhan
global pandemi margin net
Meningkatnya utang yang
tanggal 11 Maret 2020 demand pada melemah /
interest dan fee
penagihan/collections tertekan
income

BUSINESS ISSUE

RICH PICTURE
Penyebaran Covid-19 terus
meningkat. (12/06/2020) Di
Indonesia kasus tercatat 36.406
orang positif dengan total pasien Dampaknya terhadap Industri
yang meninggal karena Covid-19 Perbankan di Indonesia
sebanyak 2.048 orang
Selain memberi dampak pada kesehatan,
Pandemi Covid-19 ini juga mengganggu
aktivitas bisnis dan konsumsi di berbagai area
secara signifikan
HOLON
Berdasarkan gambar di atas, holon-holon (perspektif) yang dapat dirinci atau
diidentifikasi dari rich picture adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya pinjaman yang jatuh tempo dan non-performing loans.
2. Meningkatnya demand pada penagihan
3. Menurunnya net interest margin dan fee income
4. Pertumbuhan utang yang melemah/tertekan
5. Risiko pada tekanan likuiditas
6. Risiko pada strategi produk dan harga
7. Risiko pada customer experience dan service
STEP 03.
ROOT
DEFINITION
Untuk sistem yang relevan
ROOT
DEFINITION
Root definition: suatu sistem untuk
melindungi industri perbankan dari risiko
produk yang terdapat pada industri
perbankan di Indonesia.
CATWOE ANALYSIS
Mnemonic CATWOE PENJELASAN

TRANSFORMATIONS (T) Untuk melindungi industri perbankan dari risiko produk


Income: Industri perbankan yang terpengaruh secara signifikan pada market and
interest rate volatility
Outcome: Industri perbankan terlindungi dari risiko tersebut

WELTANSCHAUUNG (W) Masyarakat Indonesia khususnya para penggerak ekonomi dalam industri perbankan
dan bisnis dapat melindungi masalah yang terjadi pada masa pandemi ini

CUSTOMERS (C) Industri Perbankan dan Bisnis

ACTORS (A) Some


Penggerak industri perbankan dan para pebisnis online initiatives
have been introduced.
OWNERS (O) Pemerintah Pusat dan Daerah
For example, there are
ENVIRONMENTAL CONSTRAINTS (E) 1. Mengalami lonjakan para peminjam tools that
seperti helppembayaran,
menunda you tidak
melunasi hutang, dan tidak dapat mengikuti persyaratan perjanjian hutang
karena terjadi disrupsi pada bisnis,avoid
income,touching your face
dan kesehatan.
2. Terkompresnya Net Interest Margin unconsciously
(NIM) menyebabkan penurunan pada
profit
3. Perbankan Indonesia mengalami penurunan pada lending growth
4. Peningkatan penarikan deposito karena kebutuhan uang tunai
5. Dampak pada strategi produk terkait investasi, kebijakan kesehatan, dan
rider
STEP 04.
MODEL
KONSEPTUAL
Merujuk pada root definition
yang telah dibangun sebelumnya
CONCEPTUAL MODEL
Model konseptual adalah diagram yang
terdiri dari faktor dan kegiatan yang
diharapkan dapat memberikan dampak
untuk mencapai suatu target.
WHAT MAKES A GOOD CONCEPTUAL
MODEL
1. Dapat mengidentifikasi aktivitas yang
diperlukan minimal untuk menjelaskan
sistem aktivitas manusia
2. Mendeskripsikan kegiatan yang dapat
mendukung realisasi pencapaian target
root definitions dengan jelas
3. Kegiatan yang dimuat relevan dengan
pencapaian target
4. Menyertakan semua elemen mnemonic
CATWOE
5. Menunjukkan hubungan antar kegiatan yang
ikut mempengaruhi kondisi target
MODEL KONSEPTUAL
1. Menilai peminjam 2. Menyusun tindakan
yang paling untuk mendukung dan
terdampak. mengelola risiko

4. Memperbarui 5. Melakukan stress


3. Merencanakan skenario model test untuk menilai
lebih awal ketentuan tentang penyebaran pendapatan dan efek
pemungutan utang virus terkait

8. Meninjau rencana 6. Melakukan stress


7. Mengatasi
tindakan agar dapat test pada proyeksi
kebutuhan dan
terkontrol dengan keuangan, likuiditas,
kesulitan keuangan
cepat dan kebutuhan modal
pelanggan
STEP 05.
PERBANDINGAN
MODEL
Perbandingan antara model
konseptual dengan dunia nyata
dan mendapatkan insight
No Aktivitas Ada/Tidak Mekanisme yang Dijalankan Rekomendasi Komentar
Ada

1 Menilai para Ada Bank BUMN maupun bank swasta di Seluruh bank dihimbau untuk Penilaian ulang terhadap peminjam
peminjam yang Indonesia menerapkan langkah ini melalui kembali melakukan penilaian akan berfokus pada sektor-sektor
paling terdampak review berulang untuk menilai kemampuan dari awal mengenai ketahanan pariwisata, perhotelan, pertanian,
bayar para peminjam. Penilaian ini dapat para bisnis di tengah pandemi pertambangan, dan pengolahan.
dilakukan dengan kembali mengulas karena krisis yang dihadapi ini
skenario terburuk para peminjam yang telah sama sekali tidak seperti krisis
terlampir pada assesment pertama ataupun krisis sebelumnya seperti krisis
dengan melakukan penilaian dari awal. 1998 dan 2008.

2 Menyusun tindakan Ada Bank telah menerapkan nilai untuk selalu Meskipun telah dijalankan Pandemi ini bisa menjadi fenomena
untuk mendukung mengelola risiko melalui adanya risk secara baik, tindakan yang membuat perusahaan perbankan
dan mengelola assessment di berbagai macam lini bisnis mendukung dan mengelola untuk kembali mengevaluasi
risiko yang ditawarkan oleh bank, baik dari segi risiko kedepannya dihimbau penerapan tindakan mendukung dan
eksternal maupun internal. untuk tetap waspada terhadap mengelola risiko yang telah
risiko yang bersifat luar biasa dilakukan selama ini. Setelah
namun meski kemungkinan pandemi ini, bank akan terus
terjadinya kecil. Hal ini memperkuat langkah ini tidak hanya
dikarenakan seperti pandemi ini sebagai cara mengatasi krisis
yang merupakan risiko bersifat pandemi namun juga sebagai cara
luar biasa, namun dampak yang untuk terus menerapkan sistem
diberikan sangat signifikan kehati-hatian pada perbankan yang
bagi industri perbankan. baik.
No Aktivitas Ada/Tidak Mekanisme yang Rekomendasi Komentar
Ada Dijalankan

3 Merencanakan lebih Ada Bank memberikan rancangan Belajar dari kasus pandemi Langkah ini lebih berfokus pada
awal collection collection requirements yang ini, collection requirement langkah preventif yang hanya
requirements lebih ketat dan terperinci yang telah direncanakan diterapkan kepada calon-calon
sehingga para nasabah korporasi lebih awal dihimbau untuk peminjam di masa depan
bersama dengan bank memiliki juga mempertimbangkan
kesepakatan yang bersifat kondisi luar biasa yang
memudahkan kedua belah pihak mungkin dapat terjadi,
dalam membayar terlepas dari kecilnya
kemungkinan.

4 Memperbarui skenario Ada Bank dalam menerapkan banyak Mengingat sifat krisis yang Langkah ini diterapkan melalui
pemodelan (termasuk langkah lainnya untuk dihadapi ini bersifat baru survei yang dilakukan oleh pihak
asumsi terbaru tentang menanggulangi krisis akibat dan belum pernah dihadapi ketiga, yaitu institusi seperti
penyebaran virus) pandemi ini harus terlebih sebelumnya. Skenario yang badan riset dan perusahaan
dahulu berfokus pada dihasilkan harus meliputi konsultan bisnis.
pemahaman atas pandemi itu banyak kemungkinan yang
sendiri. Bank bekerjasama bisa terjadi dan juga langkah
dengan pihak ketiga menyusun yang dilakukan untuk
skenario pemodelan untuk menghadapi kemungkinan
memahami apa yang dihadapi di tersebut.
masa depan.
No Aktivitas Ada/Tidak Mekanisme yang Rekomendasi Komentar
Ada Dijalankan

5 Melakukan stress test Ada Sesuai standar yang diterapkan, - Masing-masing bank dalam
untuk menilai bank dalam menjaga kontinuitas melakukan stress test memiliki
pendapatan dan efek usahanya melakukan stress test metodenya masing-masing sesuai
terkait untuk mengetahui posisi dengan keadaan dan juga strategi
kekuatan perusahaan dari segi internal perusahaan.
pendapatan. Sehingga bank
dapat memastikan kontinuitas
usahanya di tengah pandemi.

6 Melakukan stress test Ada Sesuai standar yang diterapkan, - Masing-masing bank dalam
pada proyeksi bank dalam menjaga ketahanan melakukan stress test memiliki
keuangan, likuiditas, usahanya melakukan stress test metodenya masing-masing sesuai
dan kebutuhan modal untuk mengetahui posisi dengan keadaan dan juga strategi
keuangan perusahaan. Sehingga internal perusahaan.
bank dapat memastikan
ketahanan usahanya di tengah
pandemi.
No Aktivitas Ada/Tidak Mekanisme yang Rekomendasi Komentar
Ada Dijalankan

7 Mengatasi kebutuhan dan Ada Beberapa bank, baik BUMN maupun Selain memberikan bantuan Selain menjaga ketahanan perbankan
kesulitan keuangan swasta, telah memberikan bantuan terhadap sektor-sektor yang melalui langkah preventif
pelanggan atas kebutuhan dan kesulitan terkait, bank tetap harus menghindari tingginya nilai Non
keuangan para nasabah korporasi. menerapkan asas kehati-hatian Performing Loan pada neraca
Secara lebih lanjut, bantuan atas untuk tidak memberikan keuangan, langkah ini juga dapat
kebutuhan dan juga kesulitan keringanan begitu saja. Perlu membantu pulihnya perekonomian
keuangan ini berfokus pada nasabah diperhatikan kelayakan bisnis nasional secara agregat.
korporasi yang bergerak pada sektor dari para penerima keringanan,
yang paling terdampak seperti apabila dinilai tetap tidak
pariwisata, perhotelan, mampu melakukan pembayaran
perdagangan, pengolahan, maka pemberian keringanan
pertanian, dan pertambangan. akan dirasa sia-sia

8 Meninjau rencana Tidak Ada - Penerapan dari rencana tindakan -


tindakan agar dapat yang telah disusun selain
direspon secara cepat dan didukung oleh sistem
terkontrol perencanaan yang menyeluruh
dan mendetail, juga harus
didukung oleh penerapan yang
cepat dan tanggap. Sehingga,
diperlukan adanya sistem
penerapan strategi yang tidak
kaku dan tidak melalui sistem
birokrasi yang panjang.
STEP 06.
PERUBAHAN
Mengembangkan perubahan yang
mungkin dilakukan
Perubahan yang Bisa Dilakukan

Dalam mengembangkan perubahan berdasarkan sistem root definition yang telah disampaikan, kita
harus dapat menyusun rencana tindakan yang bersifat komprehensif dan juga dapat diterapkan
secara cepat dan tanggap. Sehingga, implementasi atas rencana yang telah disusun tidak hanya
melindungi industri perbankan saja dari risiko yang ada namun juga bagi bisnis-bisnis yang
merupakan nasabah korporasi dari industri perbankan ini.
STEP 07.
TINDAKAN
PERBAIKAN
Tindakan yang mungkin
dilakukan untuk melakukan
perbaikan kedepannya
Tindakan Perbaikan

Apabila terdapat kesalahan dalam menerapkan langkah-langkah


yang telah ditentukan berdasarkan root definition yang kami
paparkan, kami akan mengoreksi implementasi melalui analisis
ulang secara iteratif yang diterapkan dengan melakukan ulang
keseluruhan tahap yang telah dilakukan dari titik awal.
Analytical Hierarchy
process
Pada pemilihan
Bank Jangkar
Berdasarkan PP-23/2020, program penempatan dana pemerintah dilakukan Tingkat Kesehatan

berdasarkan kriteria tingkat kesehatan bank, kepemilikan bank, dan jumlah aset. CAR (Capital Adequacy Ratio) yang
merepresentasikan kemampuan bank
menggunakan modalnya sendiri
untuk menutup kerugian akibat
penggunaan aktiva

Non Performing Loan (NPL) digunakan


sebagai pengukuran risiko kredit
Tahap 1. Matriks Perbandingan

Some online initiatives


have been introduced.
For example, there are
tools that help you
avoid touching your face
unconsciously
Tahap 2. Jumlah Angka pada Setiap Kolom Matriks Perbandingan

Some online initiatives


have been introduced.
For example, there are
tools that help you
avoid touching your face
unconsciously

Jumlahkan setiap kolom dari semua tabel yang kemudian akan digunakan untuk membagi
setiap cell terhadap jumlah kolom untuk tahap normalisasi
Tahap 3. Tabel Normalisasi

Hitung rata-rata dari setiap baris dari setiap tabel yang kemudian akan digunakan untuk
menghitung nilai akhir dari setiap alternatif
Tahap 4. Nilai Akhir
Setelah mendapatkan rerata baris dari setiap alternatif dan kriteria, maka lakukan
perkalian matriks antara matriks alternatif dengan matriks kriteria untuk mendapatkan
nilai akhir dari setiap alternatif

Berdasarkan hasil perhitungan perkalian matriks, maka Bank BRI menempati posisi paling
tinggi dengan nilai 0.294 atau 29,4%.

Oleh karena itu, maka bank yang sebaiknya dipilih oleh pemerintah sebagai bank jangkar
adalah Bank BRI.
Tahap 5. Urutan Nilai Alternatif
Setelah menggunakan metode analytical hierarchy process untuk menentukan bank
jangkar, maka Bank BRI memiliki nilai sebesar 0,294 menempati posisi paling tinggi,
diikuti oleh Bank Mandiri dengan nilai 0,249. Bank Mega menempati posisi ketiga dengan
nilai 0,241 dan diikuti oleh Maybank di posisi terakhir dengan nilai 0,214
Tahap 6. Cek Konsistensi
Selanjutnya, cek konsistensi digunakan untuk memastikan
bahwa model analytical hierarchy process dapat digunakan.

Tingkat konsistensi menunjukkan angka


0.04 (di bawah angka 0.1). Maka, dapat
disimpulkan bahwa pemilihan bank jangkar
konsisten dan model analytical hierarchy
process dapat digunakan.
Sekian dari kami
TERIMA KASIH
Sehat sehat selalu

Anda mungkin juga menyukai