0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan2 halaman
Dokumen ini membahas kebijakan restrukturisasi kredit perbankan di Indonesia untuk menangani dampak penyebaran COVID-19. Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong optimalisasi fungsi perbankan, menjaga stabilitas sistem keuangan, dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Penyebaran COVID-19 berdampak langsung dan tidak langsung pada kinerja dan kapasitas debitur yang dapat meningkatkan risiko kredit dan mengganggu stabilitas keuangan. O
Dokumen ini membahas kebijakan restrukturisasi kredit perbankan di Indonesia untuk menangani dampak penyebaran COVID-19. Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong optimalisasi fungsi perbankan, menjaga stabilitas sistem keuangan, dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Penyebaran COVID-19 berdampak langsung dan tidak langsung pada kinerja dan kapasitas debitur yang dapat meningkatkan risiko kredit dan mengganggu stabilitas keuangan. O
Dokumen ini membahas kebijakan restrukturisasi kredit perbankan di Indonesia untuk menangani dampak penyebaran COVID-19. Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong optimalisasi fungsi perbankan, menjaga stabilitas sistem keuangan, dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Penyebaran COVID-19 berdampak langsung dan tidak langsung pada kinerja dan kapasitas debitur yang dapat meningkatkan risiko kredit dan mengganggu stabilitas keuangan. O
Banking Credit Restructuring Policy On The Impact Of COVID-19 Spread
In Indonesia (Hari Sutra Disemadi Dan Ali Ismail Shaleh, 2020)
Dalam mendorong optimalisasi fungsi intermediasi Bank Umum Syariah,
menjaga stabilitas sistem keuangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi diperlukan kebijakan untuk mengatasi dampak penyebaran COVID-19. Pemberian kredit atau pembiayaan oleh Bank Umum Syariah (BUS) adalah berdasarkan tujuan kredit atau pembiayaan itu sendiri yaitu profitabilitas dan keamanan. Penurunan kinerja dan kapasitas debitur tersebut secara langsung dapat meningkatkan risiko kredit yang tentunya akan berdampak pada terganggunya kinerja perbankan dan stabilitas keuangan di Indonesia. Kebijakan countercyclical dimaknai sebagai kebijakan proaktif dari pemerintah untuk mengatasi pergerakan siklus ekonomi yang ekstrim. Gerakan siklus ekonomi yang ekstrim ini dapat menjadi booming “perkembangan sangat pesat. Penerbitan kebijakan countercyclical secara sekilas dirasa tepat untuk dilaksanakan agar siklus perekonomian Indonesia mampu menghindari pergerakan siklus ekonomi yang ekstrim (booming). Penyebaran COVID-19 berdampak sangat langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja dan kapasitas debitur. Dampak tersebut berpotensi mengganggu kinerja perbankan di Indonesia dan mengganggu stabilitas sistem keuangan yang pada akhirnya berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, untuk dapat mendorong optimalisasi fungsi intermediasi perbankan, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan menjaga stabilitas sistem keuangan negara, diperlukan kebijakan stimulus ekonomi akibat dampak penyebaran COVID-19. Kebijakan ini berlaku bagi Bank Umum Konvensional (BUK), Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS), Bank Perkreditan Rakyat (BPR), dan Perkreditan Rakyat Syariah. Bank Perkreditan (BPRS). Ketentuan tersebut tertuang dalam Pasal 1 POJK No.11 / POJK.03 / 2020. Dengan POJK ini, bank dapat melaksanakan kebijakan yang secara aktif mendukung rangsangan pertumbuhan ekonomi bagi nasabah atau debitur, baik langsung maupun tidak langsung, penyebaran COVID-19, termasuk debitur. dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Dalam melaksanakan kebijakan tersebut, bank dituntut untuk tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan penerapan aktif manajemen risiko bank. kebijakan ini jika dilakukan secara tidak tepat akan memicu debitur. 'curang memanfaatkan pelonggaran kredit sehingga akan berdampak buruk bagi perbankan dan perekonomian nasional. Kebijakan relaksasi kredit harus dicermati lebih dalam. Pasalnya, pelonggaran kredit hanya ditujukan untuk bisnis yang berdampak langsung pada penurunan daya beli akibat penyebaran COVID-19 dan tidak untuk semua debitur.
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro