Anda di halaman 1dari 14

MANNERS

Management and Entrepreneurship Journal Volume 4, Nomor 2, Oktober 2021

ANALISIS PROGRAM RESTRUKTURISASI KREDIT


DEBITUR UMKM YANG TERDAMPAK COVID-19
DI BRI KCP CIHAMPELAS BANDUNG

Adi Winardi
Universitas Nurtanio Bandung
Winardi_89@yahoo.com

Atik Rochaeni
Universitas Nurtanio Bandung
neptura.76@gmail.com

Entang Adhi Muhtar


Universitas Nurtanio Bandung
entang.am0405@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis program restrukturisasi kredit UMKM yang terdampak Covid-
19 di BRI KCP Cihampelas. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penulis mengambil data dengan
melakukan wawancara di BRI KCP Cihampelas. Untuk mengetahui program restrukturisasi kredit UMKM,
penulis menggunakan teori dari Ismail (2015) mengenai restrukturisasi kredit dan dari Sugiyono tentang
metode penelitian kualitatif. Terdapat empat skema restrukturisasi kredit UMKM yang terdampak Covid-19
di BRI KCP Cihampelas. Skema perpanjangan waktu dan pengurangan bunga merupakan skema yang paling
banyak digunakan di BRI KCP Cihampelas. 35 dari 44 debitur UMKM yang mengikuti program restrukturisasi
kredit yang terdampak Covid-19 dapat merasakan manfaat dari program ini sedangkan 9 debitur lainnya tidak
mendapatkan manfaat dari program program tersebut, sehingga dapat dikatakan bahwa program restrukturisasi
kredit UMKM yang terdampak Covid-19 berpengaruh dalam menanggulangi kredit macet. Untuk penelitian
selanjutnya peneliti lain yang ingin meneliti tentang efektivitas restrukturisasi kredit dapat melakukan
penelitian di bank syariah, BPR, ataupun perusahaan leasing.

Kata kunci: Restrukturisasi, kredit, UMKM

ABSTRACT

This research investigates the analysis of credit restructuring program for SMSE Customers that have been
impacted by the Covid-19 pandemic. This is a qualitative research. The writer takes the data by doing some
interviews with some officers who work in BRI KCP Cihampelas. To identify the credit restructuring program,
the writer analyzes it by using Ismail’s theory (2015) and Sugiono’s theory about qualitative research methods.
There are four schemes of the credit restructuring program for SMSE that have been impacted by Covid-19
pandemic in BRI KCP Cihampelas. The scheme named the extension of the time credit and decreasing the
interest fee is the most wanted scheme in BRI KCP Cihampelas. There are 35 from 44 customers who get the
advantage from the program. So we can say that this program gives a good impact to solve non-performing
loan. For future researches need to be conducted with another sample by doing research about Syariah Bank,
BPR, and leasing institution.

Keywords: Restructuring, credit, SMSE.

P-ISSN : 2614-2309 │E-ISSN : 2720-9105 73


MANNERS
Management and Entrepreneurship Journal Volume 4, Nomor 2, Oktober 2021

PENDAHULUAN digunakan untuk meningkatkan produksi


dalam operasionalnya. Dalam penggunaan
Restrukturisasi kredit merupakan
kredit tersebut para UMKM yang
salah satu kegiatan atau upaya lembaga
penghasilannya terkena imbas dari Covid-
keuangan yang bertujuan untuk mengatasi
19 ini merasa kesulitan dalam membiayai
kredit bermasalah. Untuk mengatasi kredit
kredit pada bank, oleh karena itu
bermasalah, lembaga keuangan seperti
pemerintah memberikan kebijakan pada
Bank melakukan restrukturisasi kredit.
UMKM yang terkena imbas oleh Covid-19
Restrukturisasi kredit Haryani (2010)
yaitu dengan mendapatkan rekstrukturisasi
merupakan perubahan syarat kredit yang
kredit dari Bank. Program restrukturisasi
menyangkut: penambahan dana Bank,
kredit ini diikuti oleh hampir semua Bank
Konversi seluruh atau sebagian penyertaan
di Indonesia terutama Bank plat merah atau
bank.
BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Bank
Seperti yang diketahui
BUMN turut andil dalam program
sebelumnya bahwa pandemik yang terjadi
pemerintah tersebut seperti BRI (Bank
di awal tahun 2020 yaitu Covid-19 ini yang
Rakyat Indonesia), Bank Mandiri, Bank
melumpuhkan perekonomian dunia
BTN (Bank Tabungan Negara). BRI
termasuk Indonesia. Covid-19 atau yang
merupakan salah satu Bank plat merah
sering kita sebut sebagai Coronavirus
yang memberikan kredit bagi UMKM
merupakan penyakit menular yang
terbesar di Indonesia, oleh karena itu
diketahui menyebabkan infeksi saluran
penulis ingin membahas tentang efektivitas
nafas pada manusia mulai dari batuk pilek
restrukturisasi kredit debitur UMKM di
hingga yang lebih serius lagi yang
BRI. BRI memiliki banyak Kantor Cabang
berdampak pada kematian. Virus ini
dan cabang pembantu yang berada di
pertama kali ditemukan di Wuhan, Cina
seluruh Indonesia. Salah satu kantor
bulan Desember 2019 dan menyebar di
cabang pembantu yang banyak menangani
hampir seluruh negara di dunia termasuk
nasabah UMKM yang bermasalah akibat
Indonesia. Seiring dengan penyebaran
dampak Covid-19 yaitu BRI KCP
Covid-19 ini pemerintah memberikan
Cihampelas, oleh karena itu penulis tertarik
beberapa kebijakan seperti work from
untuk melakukan penelitian di BRI KCP
home, social distancing, sampai dengan
Cihampelas. Dalam menanggulangi
karantina wilayah. Hal tersebut sangat
dampak Covid- 19, pemerintah melalui
berpengaruh terhadap perekonomian
OJK (Otoritas Jasa Keuangan) membuat
masyarakat terutama masyarakat yang
program restrukturisasi kredit bagi UMKM
penghasilannya berwirausaha atau
yang terdampak Covid-19 dan memiliki
tergolong UMKM. Banyak UMKM yang
pinjaman di Bank.
menggunakan fasilitas kredit dari Bank
Berdasarkan latar belakang
seperti Kredit Investasi, Firdaus (2009)
penelitian, maka rumusan masalah yang
yang merupakan kredit jangka panjang
akan dikaji dalam penelitian ini difokuskan
yang biasanya digunakan untuk keperluan
dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan
perluasan usaha atau membangun
penelitian sebagai berikut:
proyek/pabrik baru atau untuk keperluan
1. Apa saja program restrukturisasi
investasi. Selain kredit investasi adapula
kredit bagi UMKM yang terdampak
Kredit Modal Kerja Firdaus (2009) yang
Covid-19 di BRI KCP Cihampelas?

P-ISSN : 2614-2309 │E-ISSN : 2720-9105 74


MANNERS
Management and Entrepreneurship Journal Volume 4, Nomor 2, Oktober 2021

2. Bagaimana penerapan restrukturisasi Restrukturisasi kredit bertujuan untuk


kredit di BRI KCP Cihampelas? penyelamatan kredit sekaligus
3. Apakah hasil penerapan kebijakan menyelamatkan usaha debitur agar kembali
pemerintah dalam menanggulangi sehat. Restrukturisasi kredit dapat
damapak Covid-19 dengan skema dilakukan apabila Bank mempunyai
Restrukturisasi debitur UMKM di keyakinan bahwa debitur masih
BRI KCP Cihampelas bermanfaat mempunyai prospek usaha yang baik, dan
bagi UMKM? mampu memenuhi kewajibannya setelah
kreditnya direstrukturisasi (Papi, rev 2001)
LANDASAN TEORI
Dasar Hukum Pelaksanaan Program
Menurut Ismail (2011:28)
Restrukturisasi Kredit
Restructuring merupakan upaya yang
dilakukan oleh bank dalam menyelamatkan Undang-undang no. 7 tahun 1992
kredit bermasalah. Dapat dikatakan bahwa tentang Perbankan, sebagaimana telah
restrukturisasi kredit adalah upaya diubah dengan UU No 10 Tahun 1998 PBI
perbaikan yang dilakukan dalam kegiatan No.7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005
perkreditan terhadap debitur yang dan SE BI No.7/3/DPNP tanggal 31 Januari
berpotensi mengalami kesulitan untuk 2005 tentang Kualitas Aktiva Produktif PBI
memenuhi kewajibannya. Kebijakan no.2/15/PBI/2000 tanggal 12 Juni 2000
restrukturisasi kredit yang dilakukan pihak tentang perubahan Surat Keputusan Direksi
bank antara lain melalui penurunan suku Bank Indonesia No.31/150/Kep/Dir tanggal
bunga kredit, perpanjangan jangka waktu 12 Nopemer 1998 tentang Restrukturisasi
kredit, pengurangan tunggakan bunga Kredit SE BI no.7/190/DPNP/IDPnP
kredit, pengurangan tunggakan pokok tanggal 26 April 2005, dan SE BI
kredit, penambahan fasilitas kredit, no.7/319/DPNP/IDPnP tanggal 27 Juni
dan/atau Konversi kredit menjadi 2005 tentang Kebijakan Restrukturisasi
Penyertaan Modal Sementara. Kredit, PP No.14 tahun 2005 yang diubah
Pengertian Restrukturisai dalam dengan PP No.3 tahun 2006 tentang Tata
arti luas (menurut Pedoman Akuntansi Cara Penyelesaian Piutang Negara/Daerah
Perbankan Indonesia atau PAPI, revisi Bank harus memperhatikan ketentuan
2001), mencakup perubahan struktur tentang kriteria apa saja yang perlu
organisasi, manajemen, operasional, sistem mendapat perhatian dalam restrukturisasi
dan prosedur, keuangan, aset, utang, kredit didasarkan ketentuan dan perundang-
pemegang saham, legal dan sebagainya. undangan sebagaimana yang telah
Restrukturisasi Kredit menurut PBI ditentukan, Peraturan Otoritas Jasa
(Peraturan Bank Indonesia) adalah upaya Keuangan Nomor 11/POJK.03/2020
perbaikan yang dilakukan Bank dalam tentang stimulus Perekonomian Nasional
kegiatan perkreditan terhadap debitur yang sebagai kebijakan Countercylical dampak
mengalami kesulitan untuk memenuhi penyebaran Corona Virus Disease 2019
kewajibannya pada Bank. Restrukturisasi (POJK Stimulus Dampak Covid-19). Selain
dapat dilakukan dalam berbagai cara, serta itu, dalam melakukan restrukturisasi, Bank
dapat dilakukan pada saat kredit belum wajib mengikuti Standar Akuntansi
termasuk kriteria Non Performing Loan. Keuangan dan PAPI (PSAK 31 dan 54,

P-ISSN : 2614-2309 │E-ISSN : 2720-9105 75


MANNERS
Management and Entrepreneurship Journal Volume 4, Nomor 2, Oktober 2021

PSAK 50/55, PAPI revisi 2001), terutama karena itu, untuk mendorong optimalisasi
perhitungan Present Value dan pengakuan fungsi intermediasi perbankan, menjaga
kerugian restrukturisasi. Selain itu, Bank stabilitas sistem keuangan, dan mendukung
harus memiliki Kebijakan dan Pedoman pertumbuhan ekonomi diperlukan
secara tertulis sebagai panduan dalam kebijakan stimulus perekonomian sebagai
melakukan restrukturisasi kredit. countercyclical dampak penyebaran Covid-
OJK memiliki inisiatif membuat 19.
kebijakan guna memberikan stimulus
perekonomian pada dunia perbankan. Prinsip Dasar Restrukturisasi Kredit
Kebijakan itu termuat pada Peraturan
Beberapa prinsip yang dijadikan
Otoritas Jasa Keuangan RI Nomor
dasar bagi bank dalam menyesuaikan
11/POJK.03/2020 tentang Stimulus
mekanisme persetujuan restrukturisasi
Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan
kredit sesuai dengan kondisi teknis yang
Countercyclical Dampak Penyebaran
dihadapi bank. Prinsip-prinsip tersebut
Coronavirus Disease 2019 yang ditetapkan
dikemukakan oleh OJK yaitu objektivitas
di tanggal 13 Maret 2020. Peraturan itu jadi
yaitu sikap jujur tanpa dipengaruhi
usaha mendorong serta menambah peran
pendapat dan pertimbangan pribadi atau
serta fungsi bank selaku intermediasi
golongan dalam mengambil keputusan atau
khususnya di tengah pandemi covid saat ini.
tindakan. Selain itu, independensi yaitu
Dalam POJK tersebut, bank mempunyai
pengelolaan bank secara profesional tanpa
kewenangan mengeluarkan 2 bentuk
pengaruh atau tekanan dari pihak manapun.
kebijakan diantaranya kebijakan penetapan
Benturan kepentingan antara lain
kualitas asset serta kebijakan restrukturisasi
perbedaan antara kepentingan ekonomis
kredit atau pembiayaan. Dasar pemikiran
bank dengan kepentingan ekonomis pribadi
serta pertimbangan menetapkan POJK
pemegang saham, anggota Direksi, anggota
11/2020 guna mencegah dampak serta
Dewan Komisaris, Pejabat Eksekutif,
resiko untuk dunia bisnis khususnya
dan/atau Pihak Terkait dengan bank.
terutama untuk kemampuan debitor yang
Kewajaran yaitu keadilan dan kesetaraan
terdampak penyebaran pandemi Covid-19.
dalam memenuhi hak-hak para pemangku
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
kepentingan yang timbul berdasarkan
nomor 11/POJK.03/2020 Tentang Stimulus
perjanjian dan peraturan.
Perekonomian Nasional sebagai kebijakan
Adapun debitur UMKM yang
countercylical dampak penyebaran
dapat diberikan restrukturisasi kredit sesuai
Coronavirus disease 2019 (POJK Stimulus
kebijakan stimulus adalah debitur yang
Dampak Covid-19) menjelaskan tentang
secara langsung maupun tidak langsung
perkembangan penyebaran coronavirus
terdampak penyebaran COVID-19 dan
disease 2019 (COVID-19) berdampak
memiliki kinerja yang baik, dengan kualitas
secara langsung ataupun tidak langsung
aset debitur paling tidak “Lancar” atau
terhadap kinerja dan kapasitas debitur
“Dalam Perhatian Khusus”, sebelum
termasuk debitur usaha mikro, kecil, dan
terkena dampak COVID-19 dan debitur
menengah (UMKM), sehingga berpotensi
yang mampu terus bertahan dari dampak
mengganggu kinerja perbankan dan
COVID-19 dan masih memiliki prospek
stabilitas sistem keuangan yang dapat
usaha.
memengaruhi pertumbuhan ekonomi. Oleh

P-ISSN : 2614-2309 │E-ISSN : 2720-9105 76


MANNERS
Management and Entrepreneurship Journal Volume 4, Nomor 2, Oktober 2021

yang bertugas mendapatkan dana dari


METODE PENELITIAN nasabah berupa tabungan, giro, deposito
dan lain-lain, juga nasabah yang mengikuti
Metode penelitian yang digunakan
program restrukturisasi kredit UMKM yang
peneliti pada penelitian ini yaitu
terdampak Covid-19 di KCP Cihampelas
menggunakan metode penelitian kualitatif.
Menurut Sugiyono (2019:194)
Adapun yang dimaksud dengan metode
Pengumpulan data data dapat dilakukan
penelitian kualitatif adalah metode
dalam berbagai setting, berbagai sumber,
penelitian yang berlandaskan pada filsafat
dan berbagai cara. Teknik pengumpulan
postpositivisme, digunakan untuk meneliti
data menentukan pengumpulan data mana
pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai
yang paling tepat, sehingga betul-betul
lawannya adalah eksperimen) dimana
didapat data yang valid dan reliabel. Jangan
peneliti adalah sebagai instrumen kunci,
semua teknik pengumpulan data (angket,
teknik pengumpulan data dilakukan secara
observasi, wawancara) dicantukan kalau
triangulasi (gabungan), analisis data
sekiranya tidak dapat dilaksanakan,
bersifat induktif/kualitatif, dan hasil
Sugiyono (2016: 327).
penelitian kualitatif lebih menekankan
makna dari pada generalisasi. Sugiyono
HASIL DAN PEMBAHASAN
(Metode penelitian kuantitatif, kualitatif,
dan R&D, 2018-9). Untuk mengatahui Skema
Menurut Cresswell (2014:238) restrukturisasi kredit UMKM yang
“The Idea behind qualitative research is to terdampak Covid-19, maka peneliti
purposefully select participant or sites (or mengajukan pertanyaan kepada bapak
documents or visual material) that will best Andre Januar selaku Relationship Manager
help the researcher understand the problem pemasaran Kredit di BRI KCP Cihampelas
and the research question.” Dapat Bandung. Pertanyaan tersebut yaitu:
dikatakan bahwa dalam menentukan Apakah program restrukturisasi kredit
partisipan atau informan harus sesuai debitur UMKM yang terdampak Covid-19
dengan tujuan penelitian, yaitu dengan cara sesuai dengan program OJK dan apa saja
mencari informan yang dapat mengerti program restrukturisasi kredit UMKM
dengan permasalahan dan pertanyaan yang terdampak Covid-19 yang ada di BRI
penelitian. Menurut Indrawati (2018:207) KCP Cihampelas Bandung?
Penelitian kualitatif tidak bertujuan untuk Berdasarkan hasil wawancara
menggeneralisasi hasil penelitian ke dalam dengan Pimpinan BRI KCP Cihampelas,
populasi, namun untuk mencari informasi beliau mengemukakan bahwa program
yang spesifik dan menurut sampel yang restrukturisasi kredit UMKM yang
terpilih. Oleh karena itu, peneneliti memilih terdampak Covid-19 sesuai dengan
informan yang dapat mengerti dengan program yang diberikan oleh OJK.
permasalahan restrukturisasi kredit UMKM Terdapat 4 skema dalam program
yang terdampak Covid-19. Informan yang restrukturisasi kredit UMKM yang
dipilih yaitu Pimpinan KCP Cihampelas terdampak Covid-19 yang ada di BRI KCP
dan dua Relationship Manager Kredit Cihampelas Bandung. Skema tersebut yaitu
sebagai pemrakarsa restrukturisasi kredit, perpanjangan jangka waktu dan penurunan
Relationship Manager pemasaran dana suku bunga, penundaan pembayaran pokok

P-ISSN : 2614-2309 │E-ISSN : 2720-9105 77


MANNERS
Management and Entrepreneurship Journal Volume 4, Nomor 2, Oktober 2021

dan bunga selama 6 bulan, penundaan pembayaran pokok dan dan bunga selama
pembayaran bunga selama 6 bulan dan 12 bulan.
pokok selama 12 bulan, penundaan

Dari hasil wawancara dapat dikatakan sesuai dengan program OJK. Terdapat 4
bahwa program restrukturisasi kredit skema program restrukturisasi kredit
debitur UMKM yang terdampak Covid-19 debitur UMKM yang terdampak Covid-19.

Tabel 1
Perpanjangan Jangka Waktu dan Keringanan Bunga

Jenis Kredit Sebelum Restrukturisasi Setelah Restrukturisasi Kredit


Kredit Covid-19 Covid-19
KMK Co Tetap • Jangka waktu 1 tahun • Penambahan jangka waktu
• Bunga 14% setahun dari sisa jangka
waktu pinjaman
• Bunga 9%
KMK Co Menurun • Jangka waktu 3 tahun • Perpanjangan sampai
• Bunga 14% dengan 3 tahun dari sisa
jangka waktu pinjaman.
• Bunga 9%
KI • Jangka Waktu 5 tahun • Perpanjangan waktu sampai
• Bunga 14% dengan 33 tahun dari sisa
jangka waktu pinjaman.
• Bunga 9%

Program restrukturisasi kredit UMKM nasabah UMKM yang mengajukan


dengan skema perpanjangan jangka waktu restrukturisasi kredit dampak Covid-19
dan keringanan bunga merupakan skema yaitu sekitar 5%. Sebelum adanya
restrukturisasi yang paling banyak dipakai restrukturisasi dampak Covid-19 ini,
di KCP Cihampelas, sekitar 40 nasabah nasabah UMKM harus membayar bunga
UMKM dari 120 nasabah UMKM yang sebesar 14% pertahun. Namun setelah
memiliki pinjaman di BRI KCP dilakukan restrukturisasi kredit dampak
Cihampelas menggunakan skema ini. Covid-19, nasabah UMKM cukup
Keringanan bunga yang didapatkan oleh membayar bunga sebesar 9% pertahun.

P-ISSN : 2614-2309 │E-ISSN : 2720-9105 78


MANNERS
Management and Entrepreneurship Journal Volume 4, Nomor 2, Oktober 2021

Tabel 2
Penundaan Pembayaran Pokok dan Bunga Selama 6 Bulan

Jenis Kredit Sebelum Restrukturisasi Setelah Restrukturisasi Kredit


Kredit Covid-19 Covid-19
KMK Co Tetap • Pembayaran pokok • Pembayaran pokok setiap
setiap tahun dan tahun dan pembayaran
pembayaran bunga bunga ditunda selama 6
setiap bulan. bulan.
• Bunga 14% • Bunga 14%
KMK Co Menurun • Pembayaran pokok • Pembayaran pokok dan
dan bunga tiap bulan. bunga ditunda selama 6
• Bunga 14% bulan.
• Bunga 14%
KI • Pembayaran pokok • Pembayaran pokok dan
dan bunga tiap bulan bunga ditunda selama 6
• Bunga 14% bulan.
• Bunga 14 %

Program restrukturisasi kredit UMKM Skema penundaan pembayaran pokok dan


yang terdampak Covid-19 di KCP bunga selama 6 bulan yaitu berupa hutang
Cihampelas dengan skema penundaan pokok atau plafond credit yang ditunda
pembayaran pokok dan bunga selama 6 pembayarannya maksimal selama 6 bulan,
bulan dapat diajukan bagi nasabah UMKM dan juga bunga yang dibayarkan di bulan
yang memiliki fasilitas KMK (Kredit ke-7 tanpa ada pengurangan bunga. Dengan
Modal Kerja) Co tetap atau KMK skema ini nasabah UMKM tidak perlu
revolving, KMK Co menurun atau KMK membayar pokok hutang dan bunga selama
non revolving dan KI (kredit investasi). 6 bulan.

P-ISSN : 2614-2309 │E-ISSN : 2720-9105 79


MANNERS
Management and Entrepreneurship Journal Volume 4, Nomor 2, Oktober 2021

Tabel 3
Penundaan Pembayaran Pokok Selama 12 Bulan dan Penundaan Pembayaran Bunga
Selama 6 Bulan

Jenis Kredit Sebelum Restrukturisasi Setelah Restrukturisasi Kredit


Kredit Covid-19 Covid-19
KMK Co Tetap • Pembayaran pokok • Pembayaran pokok setiap 1
setiap 1 tahun dan tahun dan bunga ditunda
pembayaran bunga selama 6 bulan.
setiap bulan. • Bunga 14%
• Bunga 14%
KMK Co Menurun • Pembayaran pokok • Penundaan Pembayaran
dan bunga tiap bulan. pokok selama 12 bulan dan
• Bunga 14% pembayaran bunga ditunda
selama 6 bulan.
• Bunga 14%
KI • Pembayaran pokok • Penundaan pembayaran
dan bunga tiap bulan pokok selama 12 bulan dan
• Bunga 14% penundaan pembayaran
bunga selama 6 bulan.
• Bunga 14 %

Skema penundaan pembayaran pokok


Program restrukturisasi kredit UMKM selama 12 bulan dan bunga selama 6 bulan
yang terdampak Covid-19 di KCP yaitu berupa hutang pokok atau plafond
Cihampelas dengan skema penundaan credit yang ditunda pembayarannya
pembayaran pokok selama 12 bulan dan maksimal selama 12 bulan, dan juga bunga
bunga selama 6 bulan dapat diajukan bagi yang dibayarkan di bulan ke-7 tanpa ada
nasabah UMKM yang memiliki fasilitas pengurangan bunga. Dengan skema ini
KMK (Kredit Modal Kerja) Co tetap atau nasabah UMKM tidak perlu membayar
KMK revolving, KMK Co menurun atau pokok hutang selama 12 bulan dan bunga
KMK non revolving dan KI (kredit selama 6 bulan.
investasi).

P-ISSN : 2614-2309 │E-ISSN : 2720-9105 80


MANNERS
Management and Entrepreneurship Journal Volume 4, Nomor 2, Oktober 2021

Tabel 4
Penundaan Pembayaran Pokok dan Bunga Selama 12 Bulan

Jenis Kredit Sebelum Restrukturisasi Setelah Restrukturisasi Kredit


Kredit Covid-19 Covid-19
KMK Co Tetap • Pembayaran pokok • Pembayaran pokok setiap 1
setiap 1 tahun dan tahun dan pembayaran
bunga setiap bulan. bunga ditunda selama 12
• Bunga 14% bulan.
• Bunga 14%
KMK Co Menurun • Pembayaran pokok • Pembayaran pokok dan
dan bunga tiap bulan. bunga ditunda selama 12
• Bunga 14% bulan.
• Bunga 14%
KI • Pembayaran pokok • Pembayaran pokok dan
dan bunga tiap bulan bunga ditunda selama 12
• Bunga 14% bulan.
• Bunga 14 %

Program restrukturisasi kredit Untuk saat ini BRI KCP


UMKM yang terdampak Covid-19 di KCP Cihampelas sudah tidak mennggunakan
Cihampelas dengan skema penundaan skema ini lagi bagi nasabah yang baru
pembayaran pokok dan bunga selama 12 mengajukan restrukturisasi kredit dampak
bulan dapat diajukan bagi nasabah UMKM Covid-19, nasabah UMKM yang masih
yang memiliki fasilitas KMK (Kredit menggunakan skema ini hanya untuk
Modal Kerja) Co tetap atau KMK nasabah UMKM yang masih
revolving, KMK Co menurun atau KMK menyelesaikan restrukturisasi kredit
non revolving dan KI (kredit investasi). dengan skema ini.
Untuk skema ini, nasabah UMKM pada
dasarnya sudah melakukan negosiasi Alur Pengajuan Restrukrisasi Kredit di
dengan pihak Bank dikarenakan usahanya KCP Cihampelas
yang benar-benar menurun sehingga
Untuk mengatahui alur pengajuan
nasabah diperlukan waktu yang cukup lama
restrukturisasi kredit UMKM yang
untuk memperbaiki keadaan ekonomi atau
terdampak Covid-19, maka peneliti
usahanya. Biasanya lebih ditawarkan
mengajukan pertanyaan kepada bapak
dengan skema penurunan suku bunga
Andre Januar selaku Relationship Manager
terlebih dahulu, apabila tidak sanggup,
pemasaran Kredit di BRI KCP Cihampelas
maka nasabah tersebut ditawarkan
Bandung. Pertanyaan tersebut yaitu:
penundaan pembayaran bunga selama 6
“Bagaimana alur pengajuan program
bulan dan pembayaran pokok selama 12
restrukturisasi kredit debitur UMKM yang
bulan, apabila negosiasi itu tidak berhasil,
terdampak Covid- di BRI KCP
maka nasabah baru dapat menggunakan
Cihampelas?”
skema penundaan pembayaran bunga dan
pokok selama satu tahun.

P-ISSN : 2614-2309 │E-ISSN : 2720-9105 81


MANNERS
Management and Entrepreneurship Journal Volume 4, Nomor 2, Oktober 2021

Berdasarkan hasil wawancara kelancaran pembayaran angsuran setiap


dengan Relationship Manager Kredit BRI bulannya yang dibayar oleh debitur UMKM
KCP Cihampelas, beliau mengemukakan untuk mencegah terjadinya gagal restruk
bahwa: atau kegagalan penerapan restrukturisasi
Agar penerapan restrukturisasi kredit yang terdampak Covid-19.
kredit dampak Covid-19 di KCP
Cihampelas, dapat berjalan dengan baik Manfaat Program Restrukturisasi
maka ada beberapa alur atau cara yang Kredit bagi debitur UMKM
harus dilakukan terlebih dahulu. Alur
Program restrukturisasi kredit
pengajuan restrukturisasi dampak Covid-
UMKM dampak Covid-19 dengan skema
19, yaitu Debitur menghubungi RM
yang tepat memberikan manfaat bagi
(Relationship Manager) Kredit untuk
nasabah UMKM yang mengikuti program
pengajuan restrukturisasi kredit dampak
tersebut. Manfaat tersebut yaitu debitur
Covid-19 dengan mengisi “Surat
UMKM yang mengikuti program
Permohonan Restrukturisasi Kredit
restrukturisasi kredit UMKM yang
Terdampak Corona (Covid-19)” yang
terdampak Covid-19 dengan skema
formatnya telah disiapkan oleh BRI KCP
perpanjangan waktu dan penurunan suku
Cihampelas. Setelah itu Relationship
bunga mendapatkan bunga yang lebih
Manager (RM) Kredit beserta Pimpinan
ringan dari sebelumnya 14% menjadi 9%
Cabang Pembantu (Pincapem) KCP
pertahun, selain itu debitur UMKM tersebut
Cihampelas mengisi Lembar Kunjungan
mendapatkan perpanjangan waktu
Nasabah (LKN) dengan melakukan
pengembalian hutang sehingga jumlah
kunjungan ke lokasi usaha dan lokasi
yang harus dibayar menjadi lebih kecil. Hal
agunan debitur UMKM untuk
tersebut mengurangi beban debitur UMKM
memverifikasi usaha debitur UMKM yang
yang usahanya mengalami penurunan
terdampak Covid-19. RM Kredit beserta
semenjak Covid-19. Selain keringanan
Pincapem mengajukan restrukturisasi
bunga 5%, debitur UMKM dengan fasilitas
Kredit yang terdampak Covid-19 ke
KI dan KMK Co menurun (nonrevolving)
pemutus setingkat yang lebih tinggi yaitu
mendapatkan perpanjangan waktu
Pimpinan Cabang (Pinca) Kantor Cabang
maksimal sampai dengan tiga tahun,
(KC) Setiabudi, karena KCP Cihampelas
sehingga cicilan tiap bulannya lebih ringan.
berada di bawah pengawasan KC Setiabudi
Debitur UMKM yang mengikuti
Bandung.
program restrukturisasi kredit UMKM yang
Setelah mendapat putusan dari
terdampak Covid-19 dengan skema
Pimpinan Cabang KC Setiabudi, KCP
Penundaan pembayaran pokok dan bunga
Cihampelas yang diwakili bagian
selama 6 bulan dapat lebih fokus untuk
Administrasi Kredit melakukan akad kredit
mengembangkan usahanya dan mulai
restrukturisasi yang terdampak Covid-19
bangkit untuk menjalankan usahanya.
dengan debitur UMKM dan melakukan
Dengan Skema ini, debitur UMKM yang
maintenance di sistem terkait perubahan
usaha sebelumnya hampir mati, dapat
jangka waktu, suku bunga maupun
bangkit kembali karena tidak membayar
angsuran yang sesuai dengan putusan
pokok hutang dan bunga selama 6 bulan,
restrukturisasi kredit yang terdampak
Covid-19. RM Kredit wajib memastikan

P-ISSN : 2614-2309 │E-ISSN : 2720-9105 82


MANNERS
Management and Entrepreneurship Journal Volume 4, Nomor 2, Oktober 2021

sehingga status kredit nasabah masih tetap Program restrukturisasi kredit


lancar. dengan skema penundaan pembayaran
Hal tersebut tentunya sangat pokok selama 12 bulan dan bunga selam 6
bermanfaat terutama bagi nasabah UMKM bulan sangat bermanfaat untuk debitur
yang memiliki fasilitas Kredit Investasi UMKM dengan fasilitas KI dan KMK Co
(KI) karena biasanya debitur UMKM yang menurun (KMK revolving). Sedangkan
memiliki fasilitas tersebut, membayar untuk debitur UMKM dengan fasilitas
dalam jumlah yang cukup besar karena KMK Co tetap (revolving) tidak terlalu
terdapat pokok hutang dan bunga yang bermanfaat, karena manfaatnya sama saja
harus dibayar tiap bulannya. Dengan skema dengan menggunakan skema penundaan
ini debitur UMKM tidak perlu membayar pembayar pokok dan bunga selama 6 bulan.
pokok hutang dan bunga selama 6 bulan. Debitur UMKM yang mengikuti
Sedangkan untuk debitur UMKM program restrukturisasi kredit UMKM yang
yang memiliki fasilitas KMK Co tetap atau terdampak Covid-19 dengan skema
rekening koran berbeda manfaatnya, karena Penundaan pembayaran pokok dan bunga
pada dasarnya debitur UMKM wajib selama 12 bulan dapat lebih fokus untuk
membayar pokok hutang setiap tahun, mengembangkan usahanya dan mulai
itupun kalau tidak dilakukan perpanjang bangkit untuk menjalankan usahanya.
kredit, hanya saja debitur yang biasanya Program restrukturisasi kredit dengan
membayar bunga tiap bulannya, tidak perlu skema ini diberikan kepada nasabah yang
membayar bunga selama enam bulan. dinilai tidak sanggup membayar hutang
Debitur UMKM yang mengikuti pokok dan bunga, dan usahanya
program restrukturisasi kredit UMKM yang kemungkinan membutuhkan waktu yang
terdampak Covid-19 dengan skema lama untuk bangkit.
penundaan pembayaran pokok selama 12 Oleh karena itu Skema ini
bulan dan pembayaran bunga selama 6 merupakan alternatif bagi debitur UMKM
bulan dapat lebih fokus untuk yang usaha sebelumnya hampir mati, dapat
mengembangkan usahanya dan mulai membutuhkan waktu lama untuk dapat
bangkit untuk menjalankan usahanya. bangkit kembali. Skema ini dianggap
Dengan Skema ini, debitur UMKM tidak efektif karena debitur UMKM tersebut
perlu membayar pokok hutang dan bunga tidak perlu membayar pokok hutang dan
selama 12 bulan, sehingga status kredit bunga selama 12 bulan, sehingga status
nasabah masih tetap lancar. Hal tersebut kredit nasabah masih tetap lancar. Hal
tentunya sangat bermanfaat terutama bagi tersebut tentunya sangat bermanfaat
nasabah UMKM yang memiliki fasilitas terutama bagi nasabah UMKM yang
Kredit Investasi (KI) karena biasanya memiliki fasilitas Kredit Investasi (KI)
debitur UMKM yang memiliki fasilitas karena biasanya debitur UMKM yang
tersebut, membayar dalam jumlah yang memiliki fasilitas tersebut, membayar
cukup besar karena terdapat pokok hutang dalam jumlah yang cukup besar karena
dan bunga yang harus dibayar tiap terdapat pokok hutang dan bunga yang
bulannya. Dengan skema ini debitur harus dibayar tiap bulannya. Dengan skema
UMKM tidak perlu membayar pokok ini debitur UMKM tidak perlu membayar
hutang dan bunga selama 6 bulan. pokok hutang dan bunga selama 12 bulan.

P-ISSN : 2614-2309 │E-ISSN : 2720-9105 83


MANNERS
Management and Entrepreneurship Journal Volume 4, Nomor 2, Oktober 2021

Sedangkan untuk debitur UMKM pembayaran bunga. Sehingga pada tahap


yang memiliki fasilitas KMK Co tetap atau penyelesaian yaitu lelang, jumlah hutang
rekening koran berbeda manfaatnya, karena yang harus dibayarkan ke bank lebih tinggi,
pada dasarnya debitur UMKM wajib sehingga hasil sisa pembayaran hutang dari
membayar pokok hutang setiap tahun, pelelangan menjadi lebih sedikit, bahkan
itupun kalau tidak dilakukan perpanjang tidak ada sama sekali.
kredit, hanya saja debitur yang biasanya Selain berdampak pada debitur
membayar bunga tiap bulannya, tidak perlu UMKM, restrukturisasi kredit juga
membayar bunga selama 12 bulan. berdampak pada BRI KCP Cihampelas itu
Sedangkan untuk debitur UMKM yang sendiri. Program restrukturisasi kredit
memiliki fasilitas kredit KMK Co menurun debitur UMKM yang terdampak Covid-19
manfaatnya hamper sama dengan fasilitas di KCP Cihampelas berpengaruh terhadap
KI. laba KCP tersebut. Walaupun program
restrukturisasi kredit Covid-19 ini
Dampak dari Restrukturisasi Kredit merupakan program pemerintah, dan BRI
mendapat bantuan subsidi keringanan
Dampak dari restrukturisasi kredit
bunga, tidak berarti laba KCP Cihampelas
bagi debitur UMKM yaitu dengan program
tidak berkurang. Hal tersebut dikarenakan
restrukturisasi kredit debitur UMKM yang
jumlah keringanan subsidi bunga tidak
terdampak Covid-19 dengan skema
semuanya ditanggung oleh pemerintah.
penundaan pembayaran pokok dan bunga
BRI sebagai penyalur program
berdampak pada jumlah pembayaran bunga
restrukturisasi kredit harus mengurangi
yang meningkat setelah restrukturisasi
labanya. Untuk bunga sebesar 14% yang
kredit sehingga cicilannya pun bertambah.
berkurang menjadi 9%, sedangkan subsidi
Hal tersebut dapat memberatkan nasabah
pemerintah hanya 3%, sehingga sisanya
terutama nasabah yang usahanya mulai
harus ditanggung oleh pihak BRI. Selain
membaik. Selain itu terdapat beberapa
itu, skema penundaan pembayaran pokok
debitur UMKM mengalami gagal restruk.
hutang dan bunga mempengaruhi cash flow
Dari 44 nasabah yang mengikuti
BRI KCP Cihampelas, hal tersebut
program restrukturisasi kredit UMKM yang
dikarenakan selama beberapan bulan BRI
terdampak Covid-19, terdapat 9 nasabah
KCP Cihampelas tidak mendapatkan
yang mengalami gagal restruk. Lima
pembayaran bunga maupun pokok. Selain
debitur UMKM dengan status DPK (Dalam
itu peningkatan NPL (Non Perfoming
Perhatian Khusus) dan empat debitur
Loan) yang diakibatkan oleh program
UMKM dengan status NPL (Non
restrukturisasi yang gagal atau sering
Perfoming Loan). Hal tersebut terjadi cash
disebut dengan gagal restruk. Gagal restruk
flow dari nasabah UMKM yang menurun
meningkatkan angka NPL (Non Perfoming
dan usaha tidak bangkit bahkan sudah tidak
Loan).
ada lagi. Sebagian besar debitur UMKM
Sebagai lembaga keuangan yang
yang mengalami gagal restruk adalah
sehat, BRI KCP Cihampelas tidak boleh
pengusaha konveksi. Debitur yang
memiliki jumlah NPL yang tinggi. NPL
mengalami gagal restruk mengalami
yang tinggi membuat modal yang tersedia
jumlah hutang yang lebih tinggi dari
semakin menipis. Dari 120 debitur yang
sebelumnya dikarenakan penundaan
memiliki fasilitas kredit, 44 diantaranya

P-ISSN : 2614-2309 │E-ISSN : 2720-9105 84


MANNERS
Management and Entrepreneurship Journal Volume 4, Nomor 2, Oktober 2021

mengikuti program restrukturisasi damapak sebesar 14% yang berkurang menjadi 9%,
Covid-19, terdapat 4 nasabah dengan status sedangkan subsidi pemerintah hanya 3%,
NPL (Non Performing Loan). Namun pada sehingga sisanya harus ditanggung oleh
kasus kredit macet yang terjadi di PT. BRI pihak BRI. Selain itu, skema penundaan
(Persero) Tbk. pembayaran pokok hutang dan bunga
mempengaruhi cash flow BRI KCP
SIMPULAN DAN SARAN Cihampelas, hal tersebut dikarenakan
selama beberapan bulan BRI KCP
Dari hasil penelitian yang telah
Cihampelas tidak mendapatkan
peneliti lakukan, maka dapat disimpulkan
pembayaran bunga maupun pokok. Selain
bahwa penerapan program restrukturisasi
itu debitur UMKN yang mengalami gagal
kredit bagi debitur UMKM yang terdampak
restruk memberikan dampak negatif
Covid-19 di BRI Kantor Cabang Pembantu
terhadap debitur itu sendiri dan BRI KCP
Cihampelas dilakukan dengan tepat atau
Cihampelas. Peningkatan Non-Performing
sesuai sasaran yaitu BRI KCP Cihampelas
Loan (NPL) yang diakibatkan oleh program
melakukan identifikasi nasabah debitur
restrukturisasi yang gagal atau sering
UMKM yang mengajukan program
disebut dengan gagal restruk. Gagal restruk
restrukturisasi kredit debitur UMKM yang
meningkatkan angka NPL
terdampak Covid-19.
Peneliti lain yang ingin meneliti
Dari 120 debitur UMKM yang
tentang efektivitas di lembaga keuangan
memiliki kredit di BRI KCP Cihampelas
atau perbankan, dapat melakukan penelitian
terdapat 44 nasabah yang mengikuti
di lembaga keuangan lain seperti Bank
program restrukturisasi kredit yang
Syariah, leasing atau koperasi. Peneliti lain
terdampak Covid-19. Dan diantara 44
dapat meneliti tentang program-program
nasabah yang mengikuti program
pemerintah lainnya. Sebagai contoh
restrukturisasi kredit yang terdampak
efektivitas Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Covid-19, ada 9 debitur UMKM yang
yang disalurkan melalui bank BUMN,
mengalami gagal restruk. Dapat dikatakan
ataupun tentang efektivitas pemberian KPR
bahwa 35 dari 44 debitur UMKM dapat
rumah subsidi yang disalurkan melalui
merasakan manfaat dari program
BTN, atau efektivitas mengenai program
restrukturisasi kredit yang terdampak
pemerintah lainnya.
Covid-19, dan 9 debitur tidak mendapatkan
manfaat dari program restrukturisasi kredit
REFERENSI
yang terdampak Covid-19.
Dapat dikatakan bahwa program Cresswell, J.W. 2014. Research Design.
restrukturisasi kredit UMKM yang Qualitative, Quantitative and
terdampak Covid-19 ini merupakan Mixed Methods Approach. Fourth
program yang efektif dalam menanggulangi Edition. Singapore: Sage
kredit macet atau Non-Performing Loan Publication Inc
(NPL). Effendy, Onong, Uchjana. 2008. Dinamika
Dampak restrukturisasi kredit bagi Komunikasi. Bandung: PT Remaja
BRI KCP Cihampelas yaitu BRI sebagai Rosdakarya Offset.
penyalur program restrukturisasi kredit Handayaningrat, Soewarno. 2006.
harus mengurangi labanya. Untuk bunga Pengantar Studi Ilmu

P-ISSN : 2614-2309 │E-ISSN : 2720-9105 85


MANNERS
Management and Entrepreneurship Journal Volume 4, Nomor 2, Oktober 2021

Administrasi dan Manajemen. Pasolong, Harbani. 2007. Teori


Jakarta:Gunung Agung. Administrasi Publik. Bandung:
Hidayat. 2006. Teori Efektivitas dalam CV. Alfabeta.
Kinerja Karyawan. Yogyakarta: Sedarmayanti, 2008. Manajemen Sumber
Gajahmada University Press. Daya Manusia Reformasi
Ikatan Bankir Indonesia. 2015. Manajemen Birokrasi dan
Risiko 2. Jakarta: Gramedia ManajemenPegawai Negeri Sipil.
Pustaka Utama. Bandung: Refika Adiatama.
Indrawati. 2018. Metode Penelitian Silalahi, Ulbert. 2003. Pengantar Metode
Kualitatif, Manajemen dan Bisnis Penelitian. Jakarta: Erlangga.
Konvergensi Teknologi Informasi Sudriamunawar, Haryono. 2012.
dan Komunikasi. Bandung: PT. Pengantar Studi Administrasi
Refika Aditama. Pembangunan, Edisi Revisi.
Ismail. 2015. Manajemen Perbankan dari Bandung: CV. Mandar Maju.
Teoei Menuju Aplikasi. Jakarta: Sugiyono. 2018. Metode Penelitian
Kencana Prenada Media Group. Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Moenir, H. A.S. 2010. Manajemen Bandung: Alfabeta.
Pelayanan Umum. Jakarta: Bumi Sumarsono, Sonny. 2003. Ekonomi
Aksara. Manajemen Sumber Daya
Nazir, Mohammad. 2013. Metode Manusia dan Ketenagakerjaan.
Penelitian. Bogor: Ghalia Yogyakarta: Graha Ilmu.
Indonesia. Tim Depdiknas. 2008. Kamus Besar
Notoatmodjo, Soekidjo. 2009. Bahasa Indonesia Edisi Keempat.
Pengembangan Sumber Daya Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.
Manusia. Jakarta: PT. Rineka
Cipta. Website
Nugroho, Riant. 2003. Kebijakan Publik: https://www.ojk.go.id
Formulasi, Implementasi, dan https://bri.co.id
Evaluasi. Jakarta: PT.Elex Media
Komputindo.

P-ISSN : 2614-2309 │E-ISSN : 2720-9105 86

Anda mungkin juga menyukai