Anda di halaman 1dari 10

Mutanaqishah: Journal of Islamic Banking

Vol. 1 No. 1 June 2021

GOOD CORPORATE GOVERNANCE AS A CORPORATE


STARTEGY DURING THE COVID-19 PANDEMIC IN ISLAMIC
FINANCIAL INSTITUTIONS

Happy Sista Devy1


happy.sista.devy@iainpekalongan.ac.id1

Husni Awali2
husni.awali@iainpekalongan.ac.id2

Rita Hadiyati3
ritayatihadi23@gmail.com3

Aurell Achza Rayne Effendi4


aretharika.putri@gmail.com

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Pekalongan1234

Keywords: ABSTRACT
Good Corporate Governance, The purpose of the research is to see the implementation of Good Corporate
Corporate Startegy, Islamic Governance as a corporate strategy during the COVID-19 pandemic. The type of
Financial Institutions research conducted is field research with qualitative methods. Data collection
techniques used interviews and observations, with data reduction analysis and data
triangulation. The results showed that PNM Mekaar sharia Brebes district and
BMT Bina Ummat Sejahtera Bumiayu Brebes district applies the principles of
Good Corporate Governance (GCG) well in the form of the principles of
Transparency, Accountability, Responsibility, Independence, and Fairness. Where
the implementation of Good Corporate Governance (GCG) as a company strategy
during the Covid-19 pandemic has a positive impact on the company by increasing
customers and members who need financing.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat penerapan Good Corporate Governance
Kata Kunci: sebagai strategi perusahaan di masa pandemi covid-19 Jenis penelitian yang
Tata Kelola Perusahaan yang dilakukan adalah field research dengan metode kualitatif. Teknik pengumpulan
Baik, Strategi Perusahaan, data menggunakan wawancara dan observasi, dengan analisis data reduksi dan
Lembaga Keuangan Syariah triangulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa PNM Mekaar syariah kab.
brebes dan BMT Bina Ummat Sejahtera bumiayu kab. brebes menerapkan
prinsip Good Corporate Governance (GCG) dengan baik berupa prinsip
Transparasi, akuntabilitas, Resposibilitas, indepedensi, dan kewajaran. Dimana
penerapan Good Corporate Governance (GCG) sebagai strategi perusahaan
dimasa pandemi Covid-19 memberikan dampak yang positif bagi perusahaan
dengan bertambahnya nasabah dan anggota yang membutuhkan pembiayaan.
.

21
Mutanaqishah: Journal of Islamic Banking
Vol. 1 No. 1 June 2021

PENDAHULUAN

Munculnya Virus Corona di Indonesia bahkan Dunia ini berpengaruh atas seluruh
sektor, termasuk juga sektor Ekonomi, tentunya Keuangan Syariah juga terkena dampaknya.
Karena Pemerintah memberlakukan PSBB maka pola aktivitas masyarakatpun berubah. Yang
tadinya masyarakat dapat beraktivitas diluar rumah, kini semuanya harus dilakukan di dalam
rumah. Hal ini tidak ada lembaga atau sektor terkecuali dalam melakukan aktivitas. Lembaga
Keuangan Syariah yang terkena dampaknya yaitu antara lain Pasar Modal Syariah, Perbankan
Syariah, Pasar hingga Lembaga Keuangan non Bank Syariah.
Adapun solusi pemulihan perekonomian dari dampak Virus Corona ini, dimanfaatkan
untuk mendorong pengembangan Ekonomi Syariah yakni upaya transformasi pengembangan
ekonomi dan keuangan syariah nasional yang difokuskan dnegan pendekatan ekosistem. Strategi
pengembangan terintegrasi diperkuat melalui KNEKS (Komite Nasional Ekonomi dan
Keuangan Syariah), sesuai dengan rencana pembangunan Pemerintah, pengembangan ekonomi
dan keuangan syariah mencakup; pengembangan industri produk halal, pengembangan dana
sosial syariah, pengembangan industri keuangan syariah dan perluasan kegiatan usaha syariah.
(BI.go.id)
Adanya covid-19 ini memungkinkan suatu perusahaan atau lembaga mempunyai
tantangan tersendiri untuk melanjutkan keberlangsungan perusahaan atau lembaga itu sendiri.
Bagaimana Perusahaan menerapkan Good Corporate Governance yang efektif dan efisien ditengah
pandemi saat ini. Dimasa pandemi seperti ini, pasti ada perubahan keberlangsungan transaksi
dari suatu perusahaan atau lembaga tersebut. Bahkan mungkin adanya perubahan strategi
perusahaan atau lembaga untuk mencapai tujuan perusahaan atau lembaga tersebut. Jika
Perusahaan menerapkan Good Corporate Governance maka diharapkan perusahaan akan berjalan
secara baik, efektif dan efisien, dan juga sebaliknya.
Perusahaan dapat dikatakan berhasil apabila dari segi tata kelola perusahaan sudah
memenuhi standarisasi perusahaan. Isu mengenai good corporate governance mulai berkembang di
Indonesia pada tahun 1998 pada saat terjadi krisis ekonomi. Beberapa pihak berpendapat bahwa
proses pemulihan krisis tersebut memakan waktu lama karena masih lemahnya praktik good
corporate governance pada perusahaan di Indonesia termasuk di dalamnya perusahaan yang bergerak
di sektor perbankan. Banyak perusahaan yang mengambil kebijakan dengan mengutamakan
kepentingan internal perusahaan namun mengabaikan kepentingan investor. Perkembangan
perspektif corporate governance berawal dari teori keagenan (agency theory) yang menyatakan bahwa
adanya pemisahan antara kepemilikan dan pengelolaan berpotensi menimbulkan masalah
keagenan (agency problem) dan cara untuk mengatasi masalah keagenan tersebut dilakukan melalui
implementasi tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance). Terdapat dua penekanan
dalam konsep ini. Pertama, pentingnya hak pemegang saham untuk memperoleh informasi
dengan benar dan tepat waktu. Kedua, kewajiban perusahaan untuk melakukan pengungkapan
secara akurat, tepat waktu, dan transparan terhadap semua informasi terkait dengan kinerja
perusahaan, kepemilikan dan stakeholders.
Disini GCG mempunyai makna khusus karena ada kesepakatan-kesepakatan bahwa
lembaga-lembaga Keuangan Syariah harus menjadi bagian dari cita paradigmatis pengembangan
Sistem Keuangan dan Sistem Keuangan Syariah yang menekankan muatan moral dalam semua
perilaku usaha dan transaksi (Putri Indar; 2020). Salah satu lembaga keuangan syariah yang
bergerak dalam bidang penghimpunan serta pembiayaan dana masyarakat dan tergolong dalam
kategori Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan bergerak apada sektor Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengan (UMKM) adalah PT. Permodalan Nasional Madani (PNM). Selain PNM ada
pula lemabaga non perbankan yaitu BMT atau Baitul Maal Wa Tamwil.

Beberapa penelitian yang berfokus mengenai GCG pada lembaga non perbankan dan

22
Mutanaqishah: Journal of Islamic Banking
Vol. 1 No. 1 June 2021

perbankan diantaranya adalah penelitian oleh Ajeng Andriani (2017) menunjukkan bahwa tidak
ada satupun variable GCG yang mempengaruhi dalam manajemen risiko perusahan secara
parsial maupun secara simultan. Penelitian oleh Ajeng (2017) menunjukkan hasil bahwa
penerapan GCG pada lembaga keuangan di Indonesia masih dijalankan hanya sekedar
formalitas saja. Namun hasil yang berbeda ditunjukkan oleh penelitian Mutmainah dan Ajeng
(2017) salah satu variable GCG mempengaruhi manajemen risiko dan jumlah rapat dewan
direksi dan jumlah rapat komite pematau risiko berpengaruh terhadap manajemen risiko.
Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Rahayu (2017) juga menunjukkan bahwa produk
pembiayaan yang ditawarkan oleh BMT memperhatikan asas fairness, transparency, responsibility, dan
commitment. Perbaikan yang menyeluruh pada sistem dan struktur perusahaan telah menjadi satu
nilai yang diterima bersama dalam komunitas bisnis. Pada prinsipnya, implementasi GCG
relevan dan sejalan dengan nilai-nilai islam. Terdapat dua konsep idela yang harus berjalan seiring
dalam GCG yaitu konsep GCG dan nilai-nilai islam (Tikawati, 2018).
Masa pandemi seperti saat ini lembaga keuangan non bank mengalami perubahan
startegi demi tetap mencapai tujuan lembaga. Sehingga, kemungkinan munculnya tantangan
yang dialami oleh karyawan atau pihak-pihak lembaga itu sangatlah besar. Prinsip-prinsip GCG
pada dasarnya memiliki tujuan untuk memberikan kemajuan lembaga keuangan khususnya
peningkatan tingkat pengembalian dan penekanan risiko pembiayaan. Untuk itu penelitian ini
penting untuk dikaji dalam penanganan pembiayaan dengan pengaplikasian prinsip-prinsip Good
Corporate Governance di masa pandemi Covid-19. Hal tersebut sekaligus menjadi pembeda pada
penelitian-penelitian sebelumnya yang telah dilakukan.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang dilakukan adalah field research dengan pendekatan penelitian
menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan
observasi. Teknik wawancara digunakan untuk pengumpulan data melalui tatap muka atau tanya
jawab langsung kepada beberapa narasumber dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan
baik dari PNM Mekaar Kabupaten Brebes maupun BMT Bina Ummat Sejahtera Kabupaten
Brebes. Observasi yang dilakukan dengan cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang
dilakukan dengan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang sedang
dijadikan sebagai objek penelitian. Metode analisis data yang digunakan yaitu reduksi data guna
menajamkan, menggolongkan, mengarahkan dan menganalisa dan dapat dan diverifikasi, setelah
itu triangulasi untuk proses keabsahan data, menarik kesimpulan pada penelitian yang telah
dilakukan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Implementasi Good Coorporate Governance pada Lembaga Keuangan Syariah


Sistem ekonomi Islam tidak terlepas dari Bank dan lembaga keuangan. Lembaga
keuangan merupakan suatu identitas di dalam sistem ekonomi dan merupakan instrumen yang
menerapkan aturan-aturan dalam sistem ekonomi itu sendiri. Kegiatan lembaga keuangan itu
sendiri tidak lepas dari bidang keuangan. Oleh karena itu uang dan lembaga keuangan
merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Peranan uang sangat penting dan lembaga
keuangan diperlukan untuk mengoperasionalkan fungs-fungsi yang melekat pada uang.
Pengambilan data primer telah dilakukan peneliti dengan melakukan wawancara dengan
narasumber dari pihak PNM Mekaar Syariah yaitu Ayu Bunga Lestari sebagai salah satu kepala
cabang. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, diketahui bahwa PNM Mekaar Losari
telah beralih fase berdasarkan prinsip syariah sejak awal Maret 2021 lalu. Menurutnya peralihan

23
Mutanaqishah: Journal of Islamic Banking
Vol. 1 No. 1 June 2021

syariah ini ditunjuk oleh PNM Mekaar Pusat dengan persiapan secara matang dan sebagai
rujukan PNM Mekaar se-Kabupaten Brebes, artinya PNM Mekaar Losari ini sudah dapat
dikategorikan sebagai Kantor cabang terbaik di wilayah Brebes. mengingat bahwa pelaksanaan
peralihan sistem tersebut tidaklah mudah, dan dengan prosedur yang cukup rumit.
Pelaksanaan prinsip Good Corporate Governance di PT. PNM Mekaar Losari berpedoman
Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate
Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, Surat Edaran Bank Indonesia
(SEBI) Nomor 12/13/DPbS tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum
Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS), dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK)
Nomor 8/POJK.03/2014 dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor
10/SEOJK.03/2014 perihal Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
Syariah (www.ojk.co.id).
Pelaksanaan prinsip GCG dalam sebuah Lembaga Keuangan Syariah tentunya harus
teteap memperhatikan prinsip-prinsip syariah yang menjadi asasnya, hal ini seimbang dengan
pelaksanaan GCG di PNM Mekaar Losari. Dalam prinsip transparansi, tentu harus
mendefinisikan transparansi itu sebagai keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang
material dan relevan, dengan mengemukakan informasi terkait hak dan kewajiban nasabah yang
tertera dalam suatu akad peminjaman (akad murabahah), maupun pada saat nasabah maupun
nasabah tersebut akan memberikan dananya untuk disimpan (akad wadiah). Dalam pembuatan
rekening guna pencairan dana, maka PNM Mekaar akan mensurvei nasabah guna pengajuan
pinjaman dan pembukaan rekening. Setelah terjadinya akad, langkah selanjutnya yaitu survey
dan verifikasi data nasabah apakah layak untuk mendapatkan pinjaman atau tidak, dana yang
diajukan oleh nasabah selanjutnya di proses dan terjadilah suatu penyerahan barang. Adanya
prinsip transparansi disini adalah keterbukaan antara nasabah dan pihak PNM Mekaar, seperti
keterbukaan harga jual beli, dalam peminjaman biasanya menggunakan akad murabahah yang
mana PNM bertindak sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli. Disini sangat diperlukan
adanya sistem keterbukaan harga. Misalnya pada saat PNM Mekaar memberikan tawaran
pinjaman sebesar Rp2.000.000,00 maka apabila nasabah tersebut mengambil tawaran tersebut
pihak PNM Mekaar membuatkan nota jual beli dengan nasabah, dengan rincian harga pokok
Rp2.000.000,00 dan margin keuntungan Rp500.000,00 maka nota jual beli yang dibuat sebesar
Rp2.500.000,00 dengan angsuran Rp50.000,00 dalam jangka waktu satu samapai dua tahun.
Prinsip akuntabilitas merupakan kejelasan fungsi, struktur, sistem dan
pertanggungjawaban organisasi suatu perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana
secara efektif. PNM Mekaar Losari menetapkan tanggung jawab yang jelas dari masing-masing
organ organisasi yang selaras dengan visi, misi, sasaran usaha dan strategi perusahaan dan
mempunyai kompetensi sesuai dengan tanggung jawabnya dan memahami perannya dalam
pelaksaaan GCG. Dalam hal ini PNM Mekaar Losari memastikan terdapatnya check and balance
system dalam pengelolaannya. Ukuran kinerja yang dilakukan oleh PNM Mekaar Losari diukur
dari semua jajaran berdasarkan indikator yang disepakati konsisten dengan nilai perusahaan.
penerapan prinsip GCG secara efektif menyebabkan kejelasan atas fungsi, hak, kewajiban, dan
wewenang serta tanggung jawab diantara pemegang saham, Dewan Komisaris dan Direksi dan
jajaran yang ada dibawahnya. Dengan penerapan akuntabilitas ini memberikan akses yang
mudah bagi nasabah untuk mengikuti perkembangan informasi.
Prinsip pertanggungjawaban disini mengacu pada pengelolaan perusahaan yang baik dan
sehat, misalnya masalah pajak, hubungan dengan para nasabah maupun para pejabat, kesehatan
dan keselamatan kerja, perlindungan lingkungan hidup, memelihara lingkungan bisnis yang
kondusif bersama masyarakat dan lainya. Dengan begitu PNM Mekaar Losari meyadari adanya
pertanggungjawaban dalam kegiatan operasional yang harus bertanggung jawab sepenuhnya.
Pelaksanaan pertanggungjawaban diwujudkan dalam pengelolaan dengan melakukan laporan
keuangan bulanan, triwulan, dan tahunan. Dengan secara aktif telah melakukan fungsi dan

24
Mutanaqishah: Journal of Islamic Banking
Vol. 1 No. 1 June 2021

tanggung jawab social juga antara lain upaya mengentaskan kemiskinan, yang mana tujuan utama
dari perusahaan ini.
Prinsip professional dengan memiliki kompetensi, mampu bertindak objektif, dan bebas
dari pengaruh/tekanan dari pihak manapun serta memiliki komitmen yang tinggi untuk
mengembangkan. Pengelolaan dan pelaksanaan GCG pada PNM Mekaar Losari dikelola oleh
pegawai yang memiliki kompetensi serta mampu bertindak objektif dalam mengelola dana
berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Dengan dibuktikan kegiatan usaha pembiayaan dana secara
mandiri tanpa melibatkan kepada pihak lain. Sesuai dengan tugasnya dalam menyalurkan dana
maupun menghimpun dana dari masyarakat.
Prinsip kewajaran merupakan keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak
stakeholders berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Penerapan ini dapat menjadi faktor pendorong yang dapat memonitor dan memberikan jaminan
perlakuan yang adil di antara beragam kepentingan dalam perusahaan. berdasarkan pemaparan
data serta analisis yang dilakukan PNM Mekaar Losari telah melaksanakan tata kelola yang baik
secara efektif, hal ini dibuktikan dengan terimplementasinya prinsip-prinsip GCG yaitu
transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, professional, dan kewajaran dalam salah satu
aspek penilaian pelaksanaan GCG.
PNM Mekaar Losari memang belum lama dalam masa peralihan sistemnya, akan tetapi
jika dilihat dari segi tata kelola perusahaannya sudah menggambarkan bahwa kegiatan atau masa
peralihan ini justru semakin baik dan semakin terstruktur dari segi tata kelola perusahannya
apalagi dalam implementasi GCG pada setiap aktivitas bisnis dan operasionalnya dalam
mewujudkan misi dan misi perusahaan sehingga akan diperoleh tingkat kesehatan perusahaan
yang baik.
Selain di PNM Mekkar syariah, Penerapan Good Corporate Governance (GCG) di BMT Bina
Ummat Sejahtera Bumiayu Kabupaten Brebes sendiri bertujuan agar Visi dan Misi BMT sendiri
tercapai dengan efektif dan efisien. Penerapan pada BMT Bina Ummat Sejahtera Bumiayu
menerapkan semua prinsip-prinsip GCG, antara lain:
1. Transparansi
Transaparansi merupakan suatu keterbukaan dalam kegiatan perusahaan, baik dalam
mengambil keputusan, mengungkap informasi yang relevan dan lain-lain. BMT sendiri harus
mengikutsertakan seluruh karyawannya untuk mengambil keputusan atau dalam segala proses
kegiatan yang akan dilakukan, dan juga harus menyediakan segala bentuk informasi yang relevan
dan juga mudah dipahami oleh semua karyawan yang berpartisipasi dalam proses kegiatan
tersebut. Dan prinsip transparansi sendiri sudah dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah
dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Prinsip Transparansi dalam implementasinya Good Corporate Governance (GCG) di suatu
Lembaga merupakan sebuah Sistem Tata Kelola Perusahaan yang berisi seperangkat peraturan
yang mengatur hubungan antara Pemegang Saham, Pengurus (Pengelola) Perusahaan, Pihak
Kreditur, Pemerintah, Karyawan, serta para Pemegang Kepentingan Internal dan Eksternal
lainnya dalam kaitannya dengan hak-hak dan kewajiban mereka tujuan untuk meningkatkan nilai
tambah (added value) bagi semua pihak yang berkepentingan (Stakeholders) (Effendi, 2009).
Menurut Effendi (2009), Prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang perlu
diperhatikan dalam manajemen SDM adalah Prinsip Transparansi. Setiap pengambilan
keputusan menyangkut kepegawaian dilaksanakan secara transparan. Kebijakan perusahaan
terkait dengan proses promosi, demosi, dan mutasi karyawan hendaknya dijalankan sesuai
dengan sistem jenjang karier (Career Planning System) yang jelas dan konsisten. Dasar
pertimbangan seseorang dipromosikan karena prestasi kerja yang baik, ditunjukkan dengan hasil
penilaian (appraisal) karyawan yang sikapnya dapat dijadikan contoh dan teladan bagi karyawan
lain, contohnya yaitu disiplin, Kerjasama, serta saling menghargai. Sehingga terhindar dari
adanya promosi nepotisme, misalnya karena kedekatan dengan pemimpin atau terdapat

25
Mutanaqishah: Journal of Islamic Banking
Vol. 1 No. 1 June 2021

hubungan kekeluargaan.
Dalam wawancara, peneliti mendapatkan informasi bahwa penerapan transparansi di
BMT Bina Umat Sejahtera sendiri melaporkan keuangannya setiap tahunnya tanpa terkecuali.
Sedangkan untuk anggotanya melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT) untuk melaporkan
laporannya yang dilakukan secara rutin setiap tahunnya tanpa terkecuali. Laporan Keuangan
yang dilaporkan oleh BMT kepada anggota, karyawan, dan petinggi BMT sendiri harus
transparan dan mencakup semua akun-akun yang diperlukan. Nantinya jika ada anggota atau
karyawan yang meminta laporan keuangan tersebut akan diberikan dalam bentuk soft file.

2. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan kejelasan fungsi, pelaksanaan, serta pertanggungjawaban
manajemen perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif dan
ekonomis. Akuntabilitas merupakan pertanggungjawaban atas segala kinerja yang sesuai dengan
tugas dan wewenangnya masing-masing. Harus dilaporkan dan dijelaskan secara wajar dan
transparan. (Effendi, 2009)
Prinsip Akuntabilitas di dalam mewujudkan prinsip Good Corporate Governance (GCG)
pada suatu perusahaan publik ditunjukkan oleh frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran
anggota komite audit. Selain itu, komite audit seharusnya memiliki kapabilitas, kompensasi, dan
pengalaman dibidang audit serta proses bisnis perusahaan agar dapat bekerja secara professional.
Akuntabilitas juga merupakan prinsip yang sangat penting dalam manajemen SDM. Segala
informasi kebijakan yang ditetapkan perusahaan dapat diakses atau diketahui oleh seluruh
karyawan secara lengkap dan tepat waktu, sehingga tidak ada infromasi yang disembunyikan.
Semua kebijakan perusahaan atau informasi pnting telah dikomunikasikan secara tepat dan
dihindarkan adanya informasi yang menyesatkan. (Effendi, 2009)
Prinsip Akuntabilitas adalah prinsip yang meminimalisir adanya peluang untuk
melakukan fraud dan juga meminimalisir munculnya rasionalisasi karena setiap komponen
perusahaan telah mendapatkan haknya masing-masing. Dan juga Lembaga atau khususnya BMT
akan terhindar dari penyalahgunaan wewenang, penyimpangan serta kecurangan karena tidak
ada rangkap jabatan di Lembaga atau Perusahaan tersebut.
Dalam wawancara peneliti mendapatkan informasi bahwa untuk prinsip akuntabilitas
sendiri sudah dilakukan dengan baik dan tepat dan pelaporannya juga dilaksanakan secara rutin
setiap tahunnya bahkan terkadang BMT Bina Ummat Sejahtera Bumiayu sendiri melakukannya
sebulan sekali dan di BMT Bina Ummat Sejahtera Bumiayu juga sudah melaksanakan prinsip
akuntabilitas didalam internal karyawan yaitu dengan melakukan pekerjaan sesuai dengan job
description. Apabila ada karyawan yang melanggar maka akan dikenakan evaluasi dan peneguran
atau bahkan bisa dikeluarkan dari kepengurusan BMT Bina Ummat Sejahtera Bumiayu. Jika
kesalahannya masih bisa ditoleransi maka akan tetap dipertahankan menjadi karyawan BMT
Bina Ummat Sejahtera Bumiayu.

3. Responsibilitas
Prinsip ini mengharuskan agar pengelolaan perusahaan sesuai dan patuh terhadap
prinsip-prinsip syariah yang sehat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Prinsip ini akan menjauhkan Lembaga atau Perusahaan dari praktik yang tidak sehat karena
prinsip ini menciptakan pengelolaan asset secara hati-hati sehingga meminimalisir faktor-faktor
pemicu terjadinya kecurangan. Perusahaan juga harus bertanggung jawab terhadap masyarakat
dan lingkungan untuk penerapan prinsip ini. Kinerja komite audit hendaknya dapat
dipertanggungjawabkan secara moral kepada publik, selain kepada dewan komisaris.
Dalam penelitian, peneliti mendapatkan informasi bahwa BMT Bina Ummat Sejahtera
Bumiayu sudah patuh terhadap segala regulasi yang ditetapkan dari Dinas Koperasi. BMT
menyediakan fasilitas tempat yang nyaman, akses internet yang memadai dan fasilitas lainnya

26
Mutanaqishah: Journal of Islamic Banking
Vol. 1 No. 1 June 2021

yang mendukung untuk pelayanan dan kegiatan operasional BMT sendiri agar pihak internal
pengurus atau karyawan merasa nyaman dan dalam bekerja.
Dalam hal pelayanan dalam melayani kepada anggota yang akan melakukan peminjaman
ataupun transaksi lain maka dijelaskan prosedur serta persyaratannya. Berusaha melayani dengan
cepat dan tidak mempersulit proses transaksi, jika dalam transaksi pinjaman selama dananya jelas
akan digunakan untuk yang benar-benar bermanfaat dan dapat mengembangkan BMT sendiri.

4. Independensi
Merupakan prinsip penting Good Corporate Governance (GCG), karena indepensi sendiri
adalah suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara professional tanpa benturan
kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip yang sehat. Perusahaan harus dikelola
secara independent sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan
tidak dapat diintervensi oleh pihak lain.
Prinsip Independensi juga menciptakan pengelolaan BMT dengan benar, khususnya
BMT Bina Ummat Sejahtera Bumiayu. Karena setiap komponen pengurus BMT Bina Ummat
Sejahter Bumiayu akan bekerja sama secara professional dengan tanpa adanya campur tangan
atau tekanan dari manapun. Prinsip independensi dalam Good Corporate Governance sendiri
menimbulkan komitmen yang tinggi dan kerja yang jujur di BMT Bina Ummat Sejahtera
Bumiayu.
Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan informasi bahwa BMT Bina Ummat
Sejahtera Bumiayu sudah bersifat independent yang berarti BMT Bina Ummat Sejahtera Bumiayu
dalam melakukan pengelolaan maupun dalam mengambil keputusan BMT tidak ada intervensi
atau campur tangan dari pihak manapun. Pihak Pemerintah Desa Dukuhturi pun hanya boleh
sebatas memberikan masukan dan saran, selebihnya akan ditangani oleh pihak internal BMT
Bina Ummat Sejahtera Bumiayu yang memutuskan dan menyelesaikan segalanya.

5. Kewajaran
Prinsip Kewajaran merupakan perlakuan dari perusahaan terhadap pihak-pihak yang
berkepentingan sesuai dengan kriteria dan proporsi yang seharusnya. Namun prinsip Kewajaran
ini juga bisa dikatakan sebagai keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak pemangku
kepentigan yang timbul sebagai akibat dari perjanjian dan perundang-undangan yang berlaku.
Prinsip ini akan mencegah munculnya kecurangan di dalam Lembaga atau Perusahaan, karena
semua dituntut untuk melaporkannya dengan benar dan relevan.
Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan informasi prinsip kewajaran pun sudah
diterapkan di BMT Bina Ummat Sejahtera Bumiayu. Dalam penerapannya bahwa dalam bekerja
perlu dibangun adanya Kerjasama yang baik dan sehat agar untuk memotivasi supaya pengurus
bekerja dengan giat. Maka dari itu BMT Bina Ummat Sejahtera memberikan fasilitas yang
memadai agar karyawan bisa bekerja dengan nyaman. Dan juga tidak mengekang karyawannya
untuk membentuk forum pekerja atau serikat karyawan untuk menapung aspirasi karyawan dan
juga untuk memotivasi karyawanya satu sama lain agar terbentuk chemistry untuk melakukan
pekerjaan dalam tim.
Pada BMT Bina Ummat Sejahtera Bumiayu juga prinsip keadilan pun diterapkan dengan
benar. Tidak ada pembeda dari perlakuan Pengurus dan seluruh stakeholder BMT Bina Ummat
Sejahtera Bumiayu. Dan juga BMT Bina Ummat Sejahtera Bumiayu sendiri memberikan
kesempatan kepada anggota apabila ada yang menyampaikan pendapat, kritik dan saran atau
bahkan keluhan dari anggotanya sendiri. Karena BMT Bina Ummat Sejahtera Bumiayu ingin
memberikan pelayanan yang terbaik kepada anggota, agar anggota sendiri merasa nyaman.
Dari hasil wawancara penelitian sendiri membuahkan hasil yang berarti bahwa
penerapan Good Corporate Governance (GCG) sendiri sudah sangat diterapkan dalam pengelolaan

27
Mutanaqishah: Journal of Islamic Banking
Vol. 1 No. 1 June 2021

BMT Bina Ummat Sejahtera Bumiayu sendiri dengan baik, benar dan maksimal. Prinsip-Prinsip
Good Corporate Governance (GCG) juga sudah diterapkan berdasarkan Kebijakan Koperasi dan
Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. Namun ada beberapa aspek yang dijalankan
kurang maksimal atau bahkan tidak dijalankan. Aspek tersebut yaitu saat nasabah ingin
melakukan transaksi peminjaman atau pembiayaan BMT Bina Ummat Sejahtera Bumiayu tidak
memperdalam informasi tentang nasabah itu sendiri dan tidak memperdalam survei atas jaminan
yang dijaminkan oleh nasabah. Maka terjadilah kerugian atau masalah yaitu tentang tunggakan
dari nasabah yang sulit untuk dana tersebut.
Dengan adanya pandemi COVID-19 tentunya membuat perubahan tatanan kehidupan
masyarakat dan juga semua bidang salahsatunya sektor ekonomi, banyak perekonomian
masyarakat yang terganggu sehingga mengambil keputusan untuk berwirausaha namun karena
tidak memiliki modal untuk pembiayaan awal usaha maka masyarakat banyak yang mengambil
keputusan untuk meminta pembiayaan pada koperasi atau Lembaga keuangan lainnya.
Pada BMT Bina Ummat Sejahtera sendiri sangat berpengaruh karena adanya wabah
Covid-19 ini. Namun lebih kepada pengaruh positif karena semakin banyak nasabah yang
berdatangan. Tetapi ada juga pengaruh negatifnya karena pengurus dan karyawan overload untuk
mensurvei nasabah. Lebih banyak nasabah yang datang untuk meminta bantuan pembiayaan,
dengan alasan untuk memulai usaha karena terkena PHK dari pekerjaannya.
Tantangan yang dihadapi karyawan di Penerapan Prinsip Good Corporate Governance
(GCG) sendiri sangat minim. Hanya saja saat laporan tahunan karena banyaknya data nasbah
dan juga nasabah yang sulit untuk ditagih. Karena tidak dipungkiri bahwa mereka dalam
membuka usaha tidak semuanya langsung berkembang, terlebih adanya kebijakan pembatasan
aktivitas sosial masyarakat sehingga konsumen pun masih sepi dan tentu lebih memilih dirumah
karena adanya kebijakan pembatasan aktivitas di masa pandemi covid-19.

PENUTUP

Implementasi GCG telah diterapkan sejak masa peralihan sistem perusahaan dari
konvensional ke syariah dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku. Penerapan prinsip-
prinsip GCG dalam pengelolaan pembiayaan dan penghimpunan dana dengan adanya
transparansi dalam memberikan informasi terkait adanya hak dan kewajiban dalam pengajuan
serta pencairan dana yang diajukan oleh nasabah, dari pengajuan, akad, dan pencairan dana,
akuntabilitas, dan kewajaran. Sedangkan implementasi GCG pada PNM Mekaar syariah dan
BMT Bina Ummat Sejahtera, Good Corporate Governance menjadi salah satu strategy Corporate yang
dilakukan sebagai pertanggung jawaban sosial. Dengan memberikan tata kelola yang baik
diharapkan nasabah nyaman dan tidak merasa dirugikan.
PNM Mekaar syariah dan BMT Bina Ummat Sejahtera menggunakan prinsip Good
Corporate Governance (GCG) dengan baik berupa prinsip Transparasi, akuntabilitas, Resposibilitas,
indepedensi, dan kewajaran. Upaya PNM Mekaar syariah dan BMT Bina Ummat Sejahtera
dalam mencegah risiko pembiayaan apabila menerapkan GCG adalah mengantisipasi
pengembalian pembiayaan yang tidak sesuai adalah dengan mensurvey nasabah dan menerapkan
prinsip 5C. Yaitu Caracter, Capacity, Capital, Colateral, and Condition of Economy. Jika terjadi kredit
macet pihak lembaga tidak melakukan penarikan jaminan yang diberikan. Namun memberi
toleransi agar pembayaranya bisa dilakukan setengah dari pokok atau semampunya saja. Karena
lebih mengedepankan asas kekeluargaan pada masyarakat. jaminan yang di berikan terkadang
memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pinjaman anggota.
Selain itu tantangan yang dihadapi karyawan dalam menerapkan Good Corporate Governance
(GCG) pada masa pandemi Covid-19 cukup minim bahkan bisa dikatakan sedikit. Karena
dimasa pandemi Covid-19 justru berdampak positif pada PNM Mekaar syariah dan BMT Bina

28
Mutanaqishah: Journal of Islamic Banking
Vol. 1 No. 1 June 2021

Ummat Sejahtera Bumiayu. Dimana masa Pandemi Covid-19 berdampak pada bertambahnya
nasabah dan anggota untuk meminta bantuan pembiayaan yang dananya digunakan untuk hal-
hal yang mampu mengembangkan perekonomian masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Amelia, Amie, dkk. 2020. Peran Perbankan Syariah Dalam Melaksanakan Corporate Social
Responsibility Di Masa Covid-19. Jurnal Imara.
Anafiah Vidyata, Vera Diyanti, Ratna Wardhani. 2017. The Effect of Controlling Sharebolders And
Corporate Governance on Audit Quality. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia Volume
14 No. 1
Ardhanareswari Resti. (2017). Pelaksanaan Dan Pengungkapan Good Corporate Governance Pada Bank
Umum Syariah. Jurnal Law and Justice Vol. 2 No. 1.
Atika & Liana. 2017. Analisis Good Corporate Governance Pada Bank Syariah (ANalisis Independensi
Dewan Komisaris pada Bank Syariah di Indonesia). Hukum dan Ekonomi Syariah, 5.
Budiono Arief. 2017. Penerapan Prinsip Syariah Pada Lembaga Keuangan Syariah. Jurnal Law and
Justice, Vol. 2 No. 1.
Choiriyah. (2015). Good Corporate Governance dalam Lembaga Keuangan Syariah. Islamic Banking Vol.
1, No. 1. 31-38.
Desy YP, Ni Kadek, dkk. 2017. Pengaruh Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance, Motivasi, Dan
Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.
Dewi, Putri Indar . 2020. Penerapan Good Corporate Governance (GCG) Di Lembaga Perbankan
Syariah. FEBI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Fauziah, Shifa. 2016. Analisis Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance, Motivasi
dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Aparatur Pemerintahan. Jurnal UMS. Fakultas
Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Febriani. Shifa. 2016. Analisis Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance
Terhadap Kinerja (Studi Pada Karyawan PT. Pos Indonesia (Persero) Tuban). Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB), 32(1).
Fitrotul Janah, Sitti. 2016. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Pencegahan Fraud di Bank
Perkreditan Rakyat (Studi Pada Bank Perkreditan Rakyat di Surabaya). Jurnal Akuntansi.
Hamdani. 2016. Good Corporate Governance Tinjauan Etika dalam Praktik Bisnis. Mitra Wacana
Media.
Jafar,R., Salim.B. & Syamsuri,R., (2020). Analisis Kesehatan Keuangan Perbankan Syariah Di Indonesia
Menggunakan Metode CAMEL. Jurnal Ilmu Ekonomi Vol.3 No.1 2020.
Junaidi, Ahmad, dkk. 2020. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Karyawan
Perusahaan BUMN (Studi Pada Karyawan BRI Unit Ratu Samban Kota Bengkulu). Jurnal
Akuntansi, Keuangan, Dan Teknologi Informasi Akuntansi.
Lembaga Keuangan Syariah , Jurnal FAI-Unmuh Semarang, Semarang.
Lubis hanafi Reza, Ovami Chyntia Debbi. (2018). Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kinerja
Keuangan Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Indeks Saham Syariah Indonesia. Jurnal Bisnis Net
Vol. 1 No. 2.
Inayah Sukma Irma, Muhlisin Sofian, Komarudin Muhamad. (2019). Peran Dewan Pengawas
Syariah Terhadap Implementsi Good Corporate Governance Pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah
(Studi Pada Bprs Amanah Ummah). Jurnal Nisbah Vol. 5 No. 2. Pp 106-115.
Marah, Manunggal Arif Syafrudin.Good Corporate Governance dan Manajemen Keuangan dalam

29
Mutanaqishah: Journal of Islamic Banking
Vol. 1 No. 1 June 2021

Ekonomi Islam. Artikel, Universitas Islam Negeri Yogyakarta.


Ma’rufi, Arif Zul. (2019). Penerapan GCG pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Jurnal Universitas
Islam Negri Sunan Kalijaga Vol. 4, No. 2. ISSN 2083-7227.
Mensari Dian Rizki. (2017). Islam dan Lembaga Keuangan Syariah. Jurnal Al-Intaj Vol. 3, No. 1. P-
ISSN: 247-8774.
Paudail M., Fitriyani Yeny, Labib Achmad. (2018). Good Corporate Governance Dalam Meningkatkan
Kinerja Keuangan Bank Syariah. Wahana Islamika: Jurnal Studi Keislaman Vol.4 No.1. Pp.
128-149.
Pravitasari, Dyah. 2019. Audit Syariah Pada Lembaga Keuangan Syariah Guna Mewujudkan Good
Corporate Governance (Studi Multisitus Pada Baitul Maal Wat Tamwil Di Tulungagung dan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah di Kediri). Jurnal Kajian Ekonomi dan Perbankan 3 (1).
Rahmat Zulfikri Biki. (2017). Optimalisasi Peran Dewan Pengawas Syariah Dalam Pelaksanaan Good
COrporate GOvernance Di Bprs Harum Hikmahnugraha. Jurnal Ekonomi dan Keuangan
Syariah, Vol. 1, No.2. Pp. 276-296.
Rahmi Febri, Nofianti Leny, Irfan Andi, Miftah Desrir. (2018). Sharia Governance Dan Kinerja
Lembaga Keuangan Syariah: Firm Size Sebagai Pemoderasi. Jurnal Al-Iqtishad, Vol. 1.
Romdhoni, Haris Abdul. (2015). Good Corporate Governance dalam Perbankan Syariah.jurnal
Akuntansi dan Pajak Vol. 16, No. 01. Pp. 1412-629x.
Sari, Puspita Sari. (2018). Pembentukan Peraturan tentang Good Corporate Governance pada Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah.
Situmorang Verawaty Chistina, Simanjuntak Arthur. (2019). Pengaruh Good Corporate Governance
Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Akuntansi dan Bisnis: Jurnal Program Studi Akuntansi, Vol.5 No.2.
Sunardi, N. 2019. Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Leverage
Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Tahun 2012-2018. JIMF (Jurnal Ilmiah Manajemen Forkamma),2(3).
Surahman, Arif, dkk. 2020. Menumbuhkan Motivasi Bekerja dan Cara Mengtur Keuangan Selama Masa
PSBB Covid-19. Jurnal Abdi Masyarakat Humanis
Susono, J. 2019. Periodisasi Perkembangan Hukum Perbankan Syariah Di Kabupaten Bone. Jurnal Al-
Dustur: Journal of politic and islamic law.
Tikawati, (2016). Implementasi Good Corporate Governance pada Lembaga Keuangan Syariah (perbankan
Syariah). Pp.118-127.
Wafi, Inngamul. (2020). Peran Good Corporate Governance dalam Perbankan Syariah. Jurnal Syariati
Vol. VI, No. 02
Wahyuni Retno Ayu, Basalamah Salim, Mursalim. (2020). Analisis Implementasi Good Corporate
Governance (GCG) Pada Bank Sulselbar Syariah. Jurnal Ekonomika, Vol.4, No.2.
Yusmad Arafat Muammar. (2017). Penerapan Prinsip Good Corporate Governance dalam Pengawasan
Perbankan Syariah. Jurnal Hukum, Vol. 4, No. 2, Pp. 268.
Zubair, Muhammad Kamal. (2016). Analisis Faktor-Faktor Sustainabilitas Lembaga Keungan Mikro
Syariah. Iqtishadia. Vol. 9, No. 2, pp. 201- 226.
Drs. Zaidi Abdul, M.Ag. (2003). Lembaga Perekonomian Ummat di Dunia Islam. Bandung:
Angkasa.

30

Anda mungkin juga menyukai