Anda di halaman 1dari 9

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

Tugas Kelompok ke-3

Week 8/ Sesi 12

Business Ethics and Sustainability

DEEA – TEAM 8

1. Ferdinandus Levin – 2602248451

2. Francisca Yani Widiyanti – 2602256062

3. Fransisca Juwita Arinda Ariesty – 2602237832

4. Oka Widayasa – 2602269790

5. Rochmatul Lailiyah Rochmadhona – 2602248496

BUSINESS MANAGEMENT

BINUS ONLINE LEARNING

2022

Business Ethics & Sustainability – R0


Bacalah artikel berikut, kemudian jawablah pertanyaannya.

OJK: Kurangnya GCG Jadi Penyebab Maraknya Kasus Asuransi


https://www.cnbcindonesia.com/market/20210427160814-17-241286/ojk-kurangnya-gcg-jadi-penyebab-maraknya-
kasus-asuransi
diakses pada 05/08/2022
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan maraknya berbagai kasus di perusahaan
asuransi belakangan ini disebabkan karena beberapa perusahaan tidak menjalankan tata kelola
perusahaan (good corporate governance) dengan baik.

Direktur Pengawasan Asuransi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Supriyono menjelaskan,


regulator sangat menekankan pentingnya penerapan tata kelola perusahaan yang baik karena ini
menjadi tonggak yang penting bagi perusahaan menjalankan bisnis.

Hal ini diperkuat dengan peraturan OJK sejak tahun 2014 mengenai pentingnya
implementasi GCG ini dan kemudian diperbarui pada 2016 dan terakhir di 2019.

"Banyaknya kasus memang sebagian besar kurangnya penerapan GCG di perusahaan.


Kalau pakai metafora, GCG seperti akar yang tidak kelihatan dari luar, tapi kelihatan buah dan
daunnya. Kalau akarnya kuat, pohonnya akan survive," kata Supriyono, dalam webinar, Selasa
(27/4/2021).

Meski dia mengakui, banyak perusahaan asuransi yang mengalami gagal bayar akibat
pandemi Covid-19. Namun, apabila perusahaan tersebut memiliki akar yang kuat, dalam hal
GCG yang baik, perusahaan masih dapat bertahan dan menghasilkan berbagai produk asuransi
yang berkualitas.

"Pandemi Covid-19 ini menjadi bukti, hanya perusahaan yang memiliki GCG dengan
implementasi bagus yang mampu bertahan. Kita pun perlu meninjau ulang isu-isu fundamental,
apa saja yang masih bolong-bolong untuk kita improve lagi," ujarnya. Lebih lanjut, dijelaskan
Supriyono, penerapan GCG ini perlu komitmen berbagai pemangku kepentingan. Salah satu

Business Ethics & Sustainability – R0


yang ditekannya ialah peran komisaris dan direksi yang harus lebih berfungsi lebih optimal lagi.
Selain itu, berbagai aspek juga harus diperkuat seperti manajemen risiko, pengendalian internal,
hingga berbagai rencana strategis perusahaan ke depan.

Masing-masing soal dengan bobot 25%.

1. Mengapa perusahaan harus menerapkan prinsip good corporate governance (GCG)?

Jawab:

Good Corporate Governance atau GCG adalah prinsip tata kelola perusahaan yang dibangun
untuk menciptakan kepercayaan stakeholder terhadap perusahaan. Pada dasarnya, prinsip
Good Corporate Governance merupakan sebuah sistem yang mengatur dan mengendalikan
perusahaan dalam menciptakan nilai tambah untuk semua stakeholder. Prinsip ini diterapkan
guna untuk memaksimalkan nilai perusahaan, meningkatkan kinerja, dan kontribusi
perusahaan, serta menjaga keberlanjutan perusahaan secara jangka panjang. Pada prosesnya,
penerapan Good Corporate Governance ini perusahaan bertanggung jawab pada pemegang
saham dan pemangku kepentingan.

Terdapat 5 prinsip GCG yang ditetapkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance
(KNKG), yaitu;

• Transparansi (transparency), yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan


keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materill dan relevan mengenai
perusahaan bagi seluruh pemangku kepentingan.

• Akuntabilitas (accountability), yaitu kejelasan fungsi, peran, dan pertanggungjawaban


pengelola dan pengawas perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara
efektif.

Business Ethics & Sustainability – R0


• Pertanggungjawaban (responsibility), yaitu pengelolaan berdasarkan prinsip-prinsip
korporasi yang sehat dan kepatuhan terhadap perasturan perundang-undangan yang
berlaku.

• Kemandirian (independency), yatu pengelolaan perusahaan secara professional tanpa


benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yanag berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang
sehar.

• Kewajaran dan kesetaraan (fairness) adalah keadilan dan kesetaraan kepada para
pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan perjanjian dan
perundang-undangan yang berlaku

Pentingnya Penerapan GCG Implementasi GCG yang baik dapat memberikan dampak positif
yang langsung dirasakan seperti berikut:

• Meminimalkan penyalahgunaan wewenang karena prinsip-prinsip dalam implementasi


governance yang baik akan mencegah kemungkinan dilakukannya rekayasa oleh pihak-
pihak terkait

• Mengurangi biaya modal karena organisasi dapat memperoleh kepercayaan kreditor untuk
memberikan pinjaman. Jika organisasi dapat memperoleh pinjaman usaha, organisasi dapat
meminimalkan biaya modal yang harus ditanggung.

• Meningkatkan transparansi dengan adanya pencatatan dan mekanisme pengambilan


keputusan yang jelas.

• Mengoptimalkan pengambilan keputusan sehingga dapat meningkatkan efisiensi yang pada


akhirnya dapat memberikan pengaruh positif pada kinerja perusahaan.

• Meningkatkan nilai saham perusahaan karena organisasi yang dikelola secara sehat dapat
menarik investor untuk menanamkan modal. Salah satu penelitian menyebutkan bahwa
BoD (Board of Directors) yang kompeten merupakan salah

Business Ethics & Sustainability – R0


satu pertimbangan utama bagi investor sebelum memutuskan untuk membeli saham.

• Memberikan keuntungan bagi pemegang saham dan negara karena penerapan governance
yang baik akan meningkatkan nilai saham perusahaan. Akibatnya, jika nilai saham
meningkat, jumlah dividen yang akan diterima pemegang saham juga akan meningkat.
Bagi negara, peningkatan ini menjadi keuntungan bagi faktor penerimaan negara karena
berarti jumlah pajak yang dibayarkan perusahaan semakin besar.

• Meningkatkan motivasi karyawan karena perusahaan yang dikelola dengan baik akan
meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja karyawan

• Meningkatkan laporan keuangan perusahaan karena proses pelaporan dilakukan secara


transparan

Penerapan GCG dalam jangka panjang dapat memberikan keuntungan lainnya sebagai
berikut:

• Menciptakan budaya perusahaan yang baik dengan penerapan GCG, organisasi terbiasa
menerapkan proses secara konsisten dan transparan. Pengambilan keputusan yang
dilakukan dengan baik akan menciptakan kepercayaan dari seluruh jajaran organisasi
sehingga seluruh pihak dapat bergerak bersama mencapai tujuan organisasi.

• Menjaga reputasi perusahaan perusahaan yang telah mapan dalam penerapan GCG akan
dipandang lebih dipercaya oleh investor.

• Menjaga kelangsungan perusahaan penerapan GCG yang baik akan mengurangi adanya
risiko hukum, keamanan, dan operasi yang dapat berdampak pada seluruh pihak terkait
sehingga kelangsungan perusahaan terjaga.

Business Ethics & Sustainability – R0


2. Jelaskan pengaruh antara bisnis, pemerintah, dan masyarakat dalam konteks kasus
lembaga keuangan seperti dalam artikel di atas.

Jawab:

Bisnis : mempengaruhi publik melalui periklanan, hubungan masyarakat, dan bentuk


komunikasi lainnya. Masyarakat mempengaruhi bisnis melalui pasar atau dengan
membentuk kelompok kepentingan khusus dan kelompok protes.

Pemerintah : pemerintah mempengaruhi bisnis melalui peraturan, perpajakan, dan bentuk


persuasi lainnya. Dan bisnis memiliki pendekatan untuk mempengaruhi pemerintah.

Masyarakat : masyarakat menggunakan proses politik pemungutan suara dan pemilihan


pejabat untuk mempengaruhi pemerintah. Ini juga memberikan pengaruhnya dengan
membentuk kelompok minat khusus untuk menggunakan pengaruhnya yang lebih
terarah. Pemerintah pada gilirannya menggunakanb politik, pembentukan kebijakan
masyarakat dan pengaruh politik lainnya untuk berdampak pada publik.

Pengaruh nonregulasi pemerintah terhadap bisnis (kebijakan industri dan


privatisasi). Berdasarkan artikel di atas, pengaruh bisnis terhadap kasus lembaga
keuangan diatas yaitu akibat dari pandemi COVID-19 yang mengakibatkan terhambat
jalannya bisnis suatu perusahaan salah satunya perusahaan asuransi. Dengan menerapkan
GCG yang baik mampu membuat perusahaan asuransi dapat tetap berjalan secara
stagnan. Pemerintah memiliki pengaruh terhadap pengimplementasian GCG di dalam
sebuah perusahaan. Pemerintah telah mengingatkan kepada perusahaan-perusahaan yang
ada di Indonesia salah satunya perusahaan asuransi tersebut guna menerapkan tata kelola
perusahaan yang baik dan benar sehingga dapat bertahan dalam situasi pandemi COVID-
19.

Business Ethics & Sustainability – R0


3. Analisis peran pemerintah dalam bisnis dalam konteks kasus lembaga keuangan seperti
dalam artikel di atas, untuk menjawab mengapa diperlukan regulasi dari pemerintah?

Jawab:

• Mengendalikan monopoli alami : salah satu keadaan paling awal di mana pemerintah
merasa perlu untuk mengatur terjadi ketika monopoli alami ada. Monopoli alami ada di
pasar di mana skala ekonomi begitu besar sehingga perusahaan terbesar memililiki biaya
terendah dan dengan demikian mampu mengusir pesaingnya.

• Mengendalikan eksternalitas negative : Alasan penting lainnya untuk peraturan


pemerintah adalah untuk mengendalikan eksternalitas negatif (atau efek limpahan) yang
dihasilkan ketika pembuatan tau penggunaan suatu produk menimbulkan efek samping
yang tidak direncanakan atau tidak dinginkan pada pihak ketiga (produsen dan konsumen
adalah pihak pertama dan kedua.)

• Mencapai tujuan Sosial : Mencapai tujuan sosial bertujuan memberikan informasi kepada
masyarakat meliputi pelestarian keamanan nasional, pertimbangan keadilan (UU
diskriminasi pekerjaan), perlndungan bagi yang menyediakan layanan penting (petani),
alokasi sumber daya yang langka,perlindungan konsumen dari kenaikan hara yang terlalu
tinggi.

• Alasan- alasan lain : Salah satu alasan regulasi adalah untuk menghadapi persaingan yang
berlebihan. Ide dasar di balik alasan ini adalah bahwa persaingan yang berlebihan akan
menyebabkan harga ditetapkan pada tingkat rendah yang tidak menguntungkan.

Berdasarkan artikel di atas diperlukan regulasi dari pemerintah karena pemerintah


sebagai pengontrol ataupun penasehat kepada perusahaan-perusahaan salah satunya
lembaga keuangan agar selalu menerapkan pentingnya tata kelola perusahaan yang baik
karena menjadi dasar dari perusahaan yang dijalankan. Dengan adanya regulasi dari
Pemerintah juga menjadi kontrol dalam segala tindakan yang dilakukan oleh perusahaan-
perusahaan dan sebagai perpanjangan tangan pemerintah atau pihak yang mempunyai

Business Ethics & Sustainability – R0


kewenangan dalam melindungi hak masyarakat selaku konsumen dan dalam upaya
menjaga suatu tatanan yang tetap teratur dan kondusif.

4. Sajikan strategi apa yang dapat digunakan perusahaan seperti lembaga keuangan untuk
berinteraksi dengan pengambil keputusan di arena politik.

Jawab:

Amy Hillman dan Michael Hitt menawarkan tiga jenis strategi berbeda yang digunakan
perusahaan untuk berinteraksi dengan pengambil keputusan di arena politik, yaitu:

• Strategi Informasi—memberikan informasi kepada pembuat kebijakan melalui


kegiatan seperti lobi, proyek penelitian, makalah posisi, dan menjadi saksi ahli

• Strategi Insentif Keuangan—memberikan kontribusi keuangan langsung, menyediakan


layanan yang diinginkan, mengganti biaya perjalanan, atau membayar biaya kepada
pembuat kebijakan.

• Strategi Membangun Konstituen—memobilisasi kelompok bisnis untuk bekerja sama


melalui hubungan masyarakat, pendidikan politik, konferensi pers, dan periklanan.

Menurut pendapat kami berdasarkan artikel di atas menganut strategi konstituen.


Hal ini dikarenakan lembaga keuangan memobilisasi perusahaan asuransi dalam
menciptakan tata kelola keuangan yang baik.

Business Ethics & Sustainability – R0


Referensi:

https://proxsisgroup.com/grc/pentingnya-good-corporate-governance-untuk-menjaga-
akuntabilitas-perusahaan/ , diakses pada hari Selasa 27 Desember 2022 pukul 22.38

Lecture Note (LN) Business Ethics & Sustainability week-6 Pemangku Kepentingan
Bisnis, Pemerintah, Regulasi, dan Masyarakat

Lecture Note (LN) Business Ethics & Sustainability week-7 Pengaruh Bisnis pada
Pemerintah dan Kebijakan Publik

Business Ethics & Sustainability – R0

Anda mungkin juga menyukai