Anda di halaman 1dari 19

Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen

P-ISSN: 2303-2065 E-ISSN: 2502-5430


Volume 11 No 1 (2022)

PANDEMI COVID 19: PERAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE


TERHADAP KINERJA PERBANKAN
Efva Octavina Donata Gozali
Program Studi Akuntansi Universitas Sriwijaya
efvagozali@unsri.ac.id

Ruth Samantha Hamzah


Program Studi Akuntansi Universitas Sriwijaya
ruth_samantha@fe.unsri.ac.id

Chomsah Novianti Pratiwi


Program Studi Akuntansi Universitas Sriwijaya
chomsahnoviantipratiwi@gmail.com

Abstrak: Pandemi Covid 19: Peran Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perbankan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh good corporate governance (GCG) terhadap
kinerja keuangan sektor perbankan yang diproksikan dengan return on assets (ROA) dan return on
equity (ROE) pada saat wabah Covid 19 merebak di tahun 2020. GCG diproksikan dengan
kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komite audit dan komisaris independen. Sampel
penelitian ini terdiri dari 30 perusahaan perbankan yang seluruhnya terdiri dari perbankan
konvensional. Data diperoleh dari data sekunder berupa laporan keuangan tahunan yang diakses
melalui database resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode pengamatan di tahun 2020,
sehingga data yang diobservasi merupakan data cross section. Metode sampling yang digunakan
adalah purposive sampling dan data diolah menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa proksi dari GCG yaitu kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komite
audit dan komisaris independen secara tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA maupun ROE.
Hasil ini memberi arti bahwa GCG tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan
perbankan pada masa pandemi Covid 19. Manajemen maupun pemerintah perlu membuat kebijakan
yang efektif dan efisien terkait tata kelola perusahaan sektor perbankan dalam mengatasi kemerosotan
kinerja yang diakibatkan oleh ketidakpastian ekonomi maupun lingkungan, seperti wabah Covid 19.

Kata kunci: Good Corporate Governance, Kinerja Keuangan Perbankan, Pandemi Covid 19, ROA,
ROE

Abstract: Covid 19 Pandemic: The Role of Good Corporate Governance on Banking


Performance. This study aims to investigate the effect of good corporate governance (GCG) on the
financial performance of the banking sector which measured by return on assets (ROA) and return on
equity (ROE) during the Covid 19 outbreak in 2020. GCG is proxied by managerial ownership,
institutional ownership, audit committees and independent commissioners. Further, the data is
obtained from the official database of Indonesia Stock Exchange (IDX) which consists of 30
conventional banks as samples. The sampling and analysis method are purposive sampling and cross
sectonal-multiple regression, respectively. The results show that all proxies of GCG, namely
managerial ownership, institutional ownership, audit committee and independent commissioners
partially have no significant effect on ROA and ROE. This result implies that GCG does not have a
significant influence on banking financial performance during the Covid 19 pandemic. Management
and government have to elaborate effective and efficient policies related to corporate governance in
banking industries in regard to overcome financial distress which caused by economic and
environmental uncertainties, such as the Covid 19 pandemic.

Keywords: Good Corporate Governance, Banking Financial Performance, Covid 19 Pandemic,


ROA, ROE

122
Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen
P-ISSN: 2303-2065 E-ISSN: 2502-5430
Volume 11 No 1 (2022)

PENDAHULUAN dikelola dengan baik (Karina & Setiadi,


2020).
Perusahaan adalah sekelompok orang
Virus Covid 19 yang telah menyebar di
atau organisasi yang bekerja guna mencapai
seluruh penjuru dunia sangat mempengaruhi
suatu tujuan tertentu dengan tujuan untuk
perekonomian global tentunya dalam
mendapatkan keuntungan dan kesejahteraan
pengoperasian perusahaan di berbagai sektor
bagi pemegang saham perusahaan (Basuki
(Nour, 2020). Asian Development Bank
& Siregar, 2017). Salah satu hal yang
(ADB) memprediksi bahwa perekonomian
dilakukan perusahaan guna meningkatkan
dunia dalam menghadapi pandemi ini
kesejahteraan bagi pemegang saham yaitu
berkisar antara $5,8 - $8,8 triliun atau 6,4%
dengan melakukan peningkatan kinerja
- 9,7 % dari Gross Domestic Product (GDP)
perusahaan namun ada kalanya manajer
dunia (nasional.kontan.co.id, 2020). Salah
sebagai pengelola perusahaan memiliki
satu yang terkena dampak Covid 19 yaitu
tujuan berbeda. Oleh karena itu, penting
sektor perbankan, dimana bank merupakan
bagi perusahaan untuk melakukan
sektor keuangan fundamental dalam
pengawasan sebagai antisipasi dari aktivitas
mendorong perekonomian suatu negara.
yang tidak diharapkan, salah satunya dengan
Hampir semua sektor usaha membutuhkan
mekanisme Good Corporate Governance
bank sebagai mitra kerjasama dalam
(GCG) (Listyawati & Kristiana, 2019).
melakukan transaksi keuangan (Farihah,
Penerapan GCG ini mampu meningkatkan
2021; Tao, 2020). Di masa pandemi Covid
nilai perusahaan, dimana perusahaan
19 perbankan sangat rentan terimbas
diharapkan dapat mempunyai kinerja yang
dampaknya, dikarenakan debitur dari
baik sehingga mampu menciptakan
berbagai sektor industri yang terdampak
keuntungan bagi manajer ataupun para
mengalami kendala dalam melaksanakan
pemegang saham (Prastuti & Budiasih,
kewajibannya seperti dalam hal membayar
2015). Di Indonesia, implementasi GCG
hutang (Weder, 2020). Namun demikian,
masih belum memenuhi harapan dari semua
bank harus dituntut tetap memberikan
pihak. Oleh karena itu, penerapan GCG
performa kinerja yang baik karena perannya
menjadi perhatian para investor sebagai
dalam menjalankan fungsi intermediasi
pertimbangan pengambilan keputusan
untuk sektor industri (Farihah, 2021).
karena penerapan GCG dapat meyakinkan
Pada tahun 2018, sebelum pandemi
investor bahwa perusahaan tersebut telah
virus Covid 19 menyebar keseluruh dunia
kondisi performa sektor perbankan masih

123
Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen
P-ISSN: 2303-2065 E-ISSN: 2502-5430
Volume 11 No 1 (2022)

terbilang cukup stabil dan solid, hal ini lebih jauh mengenai pengaruhnya terhadap
terlihat dari Indeks Harga Saham Gabungan kinerja perbankan melalui peran GCG.
(IHSG) yang berkali-kali mencetak rekor all Pandemi Covid 19 yang berkepanjangan
time high, dimana Net Interest Margin dapat mengarah kepada krisis ekonomi
(NIM) bank rata-rata sekitar 5% (Aktar, Alam, & Al-Amin, 2021). Jika tidak
(investasi.kontan.co.id, 2018). Kemudian, dilakukan mitigasi, krisis ekonomi dapat
sektor perbankan juga memiliki mengakibatkan perusahaan mengalami
pertumbuhan kredit sebesar 9,3% dan kebankrutan. Beberapa penelitian
pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) bank sebelumnya telah menganalisis kinerja
sebesar 5% (YTD) (cnbcindonesia.com, perbankan pada kondisi krisis ekonomi
2018). Pada tahun 2020 pertama kali virus (Wan & Yiu, 2009; Aldamen, et al., 2011;
Covid 19 menyebar dan dideklarasikan Makkonen, et al., 2014). Namun, belum
sebagai pandemi, performa sektor terdapat penelitian yang menganalisis
perbankan mengalami penurunan yaitu pengaruh GCG terhadap kinerja keuangan
pertumbuhan kredit yang menurun, perbankan di masa pandemic Covid 19
meningkatnya Non Performing Loan (NPL) secara komprehensif, dimana kondisi ini
atau kredit bermasalah, menurunnya memiliki kesamaan dengan krisis yang
pendapatan bunga, mengalami kesulitas mengakibatkan kemerosotan finansial.
likuiditas dalam penurunan kualitas aset, Berdasarkan fenomena tersebut
penurunan tingkat suku bunga pinjaman penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
serta penurunan kinerja perbankan (Nur, peran GCG terhadap kinerja perusahaan
2021). perbankan pada waktu wabah Covid 19
Penelitian ini memiliki keterbaharuan menyebar. Selain itu, penelitian ini juga
data dan fakta yang menggambarkan memberikan implikasi yaitu mengetahui
mengenai kondisi ekonomi secara nasional peran GCG terhadap kinerja perbankan
yang saat ini tengah dilanda wabah Covid dalam menerapkan tata kelola perusahaan
19. Penelitian ini menekankan mengenai yang efektif dan efisien sebagai strategi
pengaruh GCG terhadap kinerja keuangan di bisnis terlepas dari ketidakpastian kondisi
masa pandemi Covid 19, dimana utamanya ekonomi, alam dan lingkungan. Oleh karena
sektor perbankan mendorong perkembangan itu, para pemangku kepentingan dan
sektor riil yang sedang lesu karena dampak pembuat kebijakan diharapkan mampu
dari pandemi (Saputri & Hannase, 2021). memiliki kepekaan dalam mengantisipasi
Kondisi pandemi ini layak untuk diteliti ketidakpastian tersebut melalui kebijakan

124
Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen
P-ISSN: 2303-2065 E-ISSN: 2502-5430
Volume 11 No 1 (2022)

tata kelola perusahaan yang baik sehingga satu faktor munculnya GCG. Dalam hal
mampu mendukung tercapainya kinerja investor, konflik keagenan yang mungkin
perusahaan yang optimal, dalam penelitian terjadi adalah kesulitan investor untuk
ini khususnya bagi sektor perbankan. mengakses informasi mengenai penggunaan
modal yang ditanamkannya, apakah modal
KAJIAN LITERATUR
tersebut dikelola dengan baik sehingga
Teori Agensi diinvestasikan kepada aktivitas yang
Teori keagenan atau teori agensi mendatangkan keuntungan yang tinggi, atau
merupakan teori utama yang digunakan sebaliknya.
dalam GCG karena teori ini berhubungan Dalam penelitian ini, GCG diukur
dengan kepentingan antar stakeholder dalam dengan kepemilikan manajerial,
bentuk perjanjian (Meckling, 1976). kepemilikan institusional, komisaris
Sedangkan, menurut Solomon et al, (2021) independen dan ukuran komite audit.
teori agensi merupakan masalah antara Masing-masing proksi tersebut mewakili
agent dan principal yang memiliki kondisi tata kelola internal perusahaan
kepentingan yang berbeda. Dalam hubungan dalam.
keagenan ini, pihak prinsipal dan pihak agen Kepemilikan Manajerial
melakukan perjanjian dengan pendelegasian Kepemilikan manajerial merupakan
kekuasaan untuk mengambil keputusan jumlah kepemilikan saham oleh pihak
kepada pihak agen atas nama pihak prinsipal manajemen yang secara langsung terlibat
yang tercantum dalam sebuah kontrak dalam proses pengambilan keputusan
(Suryaningtyas & Rohman, 2019). (Basuki & Siregar, 2017). Akibat dari
Penerapan GCG dipercaya dapat meningkatnya kepemilikan manajerial
mengatasi permasalahan keagenan yang menimbulkan suatu dugaan yang menarik
terjadi dalam sebuah perusahaan. GCG dimana nilai perusahaan dapat meningkat.
mempunyai peran penting dalam Kepemilikan manajerial juga diartikan
pengawasan perusahaan, karena itu sebagai kondisi dimana manager memiliki
peraturan dan ketentuan yang berlaku sudah peran ganda dalam suatu perusahaan yakni
selayaknya dipatuhi oleh pihak yang sebagai manajer dan pemegang saham
berkepentingan. Adanya pemisahan antara (Alamsyah, 2016). Dalam penjelasan
kepemilikan dengan pengendalian tersebut dapat diambil arti bahwa pihak
perusahaan, atau seringkali dikenal dengan manajemen yang memiliki saham ikut
istilah masalah keagenan merupakan salah

125
Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen
P-ISSN: 2303-2065 E-ISSN: 2502-5430
Volume 11 No 1 (2022)

berperan aktif dalam pengambilan melaksanakan tugas dan fungsi dewan


keputusan. komisaris.
Kepemilikan Institusional Komisaris Independen
Kepemilikan institusional adalah hal Komisaris independen merupakan pihak
yang penting guna meminimalisir konflik yang netral sehingga tidak mewakili pihak
keagenan yang terjadi antara pemegang manapun. Pemilihan komisaris independen
saham dan manajer (Meckling, 1976). Peran berlandaskan atas keahlian, pengalaman dan
penting kepemilikan institusional memiliki profesionalitas yang dimiliki (Agoes, 2014).
yaitu dalam memonitor manajemen, sebab Dewan komisaris independen merupakan
hal tersebut akan mendorong peningkatan dewan komisaris yang tidak memiliki
pengawasan yang lebih optimal. hubungan keluarga dengan pemegang
Pengawasan atau monitoring pastinya akan saham/direksi dan tidak juga memiliki suatu
menjamin kemakmuran untuk pemegang ikatan bisnis. Selain itu, peran komisaris
saham. Memiliki peran sebagai agen independen mampu menyelaraskan
pengawas, pengaruh kepemilikan kepentingan manajer dan pemegang saham
institusional yang ditekan melalui investasi karena setiap anggota komisaris independen
mereka yang cukup besar dalam pasar bertugas mengawasi kemungkinan
modal. terjadinya penyimpangan yang
Komite Audit menguntungkan pihak bahkan oknum
Komite audit merupakan sekelompok tertentu dengan mengabaikan reputasi
orang yang dipilih oleh dewan komisaris manajemen dalam jangka panjang (Prastuti
perusahaan untuk mengawasi proses & Budiasih, 2015).
pelaporan keuangan (Prastuti & Budiasih, Kinerja Perusahaan
2015). Penerapan tata kelola manajer Kinerja perusahaan dalam penelitian ini
investasi dalam peraturan Otoritas Jasa diproksikan dengan menggunakan Return on
Keuangan (OJK) No.10 / PJOK.04 / 2018 Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE).
Pasal 1 menyatakan bahwa dewan komisaris ROA merupakan rasio untuk mengukur
secara tingkatan lebih tinggi dibandingkan kemampuan seorang manajemen dalam
komite audit, dimana komite audit tersebut menghasilkan pendapatan dari pengelolaan
dibentuk oleh serta bertanggung kepada aset dalam sebuah perusahaan (Kasmir,
dewan komisaris (OJK, 2018). 2003). Apabila perusahaan perbankan
Terbentuknya komite audit oleh dewan semakin efektif dalam memanfaatkan
komisaris adalah untuk bekerja sama dalam asetnya dalam hal membuahkan hasil laba

126
Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen
P-ISSN: 2303-2065 E-ISSN: 2502-5430
Volume 11 No 1 (2022)

bersih setelah pajak, maka ROA perusahaan Hipotesis penelitian


tersebut tinggi. Hal ini mempunyai arti Keefektifan kepemilikan manajerial
bahwa dengan semakin tingginya ROA dalam mengatasi konflik keagenan berkaitan
maka kinerja perusahaan akan semakin dengan kepentingan manajemen dalam
efektif yang disebabkan oleh tingkat mengelola perusahaan untuk meningkatkan
pengembalian yag semakin besar. kinerja perusahaan (Basuki & Siregar,
Sedangkan ROE merupakan rasio untuk 2017). Semakin tinggi kepemilikan
mengukur kemampuan seorang manajemen manajerial, maka semakin tinggi keselarasan
bank dalam mengelola suatu modal yang kepentingan antara investor dan manajemen.
ada untuk mendapatkan laba dalam suatu Hal ini diakibatkan karena manajer memiliki
perusahaan (Kasmir, 2003). Semakin andil dalam pengambilan keputusan
meningkatknya ROE maka kinerja dalam sehingga ia akan menanggung konsekuensi
suatu perusahaan akan semakin bagus. dari keputusan yang diambil tersebut.
Kinerja manajemen mengalami peningkatan Meckling (1976), mengatakan bahwa
dalam hal pengelolaan sumber dana kinerja dan motivasi karyawan dapat
pembiayaan operasinal yang secara efektif ditingkatkan dengan adanya kemilikan
untuk menghasilkan laba bersih dan manajerial, dikarenakan manajer akan lebih
ditunjukkan dengan ROE yang meningkat. memikirkan dengan matang setiap tindakan
Rerangka Konseptual yang akan diambil untuk perusahaan, hal ini
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini akan berdampak pada kinerja perusahaan
menggunakan sistematika kerangka yang semakin meningkat.
konspetual yang terdiri dari kepemilikan H1: Kepemilikan Manajerial berpengaruh
manajerial, kepemilikan institusional, signifikan terhadap Kinerja Keuangan
komite audit, dan komisaris independen Perbankan
sebagai variabel independen dan variabel Kepemilikan Institusional dan Kinerja
dependennya yaitu kinerja perusahaan. Perusahaan menurut Meckling (1976)
menyatakan dengan peningkatan
Kepemilikan Manajerial (X1)
kepemilikan institusional akan
Kepemilikan Institusional (X2) Kinerja menggantikan peranan kepemilikan
Keuangan:
Komisaris Independen (X3) ROA (Y1)
ROE (Y2)
manajerial dalam rangka meminimumkan
Komite Audit (X4) agency cost dalam perusahaan. Kepemilikan
institusional ini cenderung menghabiskan
Gambar 1: Kerangka Konseptual
waktu mereka untuk melakukan analisis

127
Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen
P-ISSN: 2303-2065 E-ISSN: 2502-5430
Volume 11 No 1 (2022)

investasi dan memiliki akses atas informasi 2015). Komite audit bertugas dalam
(Destriana, 2016). Serta kepemilikan mengawasi aktivitas perusahaan dan
institusional mempunyai peran penting memastikan bahwa prinsip-prinsip akuntansi
dalam memonitor manajemen dan dapat telah diterapkan secara baik dan akurat.
dipercaya mengatasi konflik keagenan yang Semakin tinggi efektivitas komite audit,
terjadi diperusahaan, dimana hal ini akan maka semakin tinggi tingkat kepercayaan
berdampak pada baik tidaknya kinerja investor terhadap manajemen perusahaan.
perusahaan. Perusahaan dengan kinerja keuangan yang
H2: Kepemilikan Institusional berpengaruh bagus akan meningkatkan harga saham yang
signifikan terhadap Kinerja Keuangan berpotensi menjadikan nilai perusahaan
Perbankan semakin baik.
Komisaris independen merupakan H4: Komite Audit berpengaruh signifikan
komisaris yang tidak memiliki ikatan bisnis terhadap Kinerja Keuangan Perbankan
ataupun hubungan keluarga dengan
METODE PENELITIAN
pemegang dewan direksi (Prastuti &
Budiasih, 2015). Komisaris independen Metode Pengumpulan Data
memiliki fungsi dalam hal pengawasan, Penelitian ini menggunakan data
evaluasi dan pemecatan terhadap manajer sekunder berupa laporan keuangan tahunan
(Putra, 2015). Fungsi pengawasan dan yang telah memperoleh opini audit. Data
koordinasi dalam perusahaan juga akan sekunder dalam penelitian ini adalah laporan
semakin bagus apabila jumlah dewan keuangan tahunan perusahaan perbankan
komisaris independen dalam suatu yang terdaftar di BEI pada tahun 2020 yang
perusahaan semakin banyak. Dengan adanya diperoleh dari website resmi Bursa Efek
komisaris independen akan menyebabkan Indonesia (BEI) dan website resmi
berkurangnya konflik dalam perusahaan perusahaan tercatat.
tersebut. Desain dan Sampel
H3: Komisaris Independen berpengaruh Populasi dalam penelitian ini yaitu
signifikan terhadap Kinerja Keuangan perusahaan perbankan konvensional dan
Perbankan perbankan Syariah yang terdaftar dalam
Komite audit merupakan sekelompok Bursa Efek Indonesia pada tahun 2020, yang
orang dipilih dewan komisaris yang terdiri dari 46 perusahaan. Tahun 2020
bertanggung jawab dalam mengawasi proses digunakan sebagai tahun observasi dalam
pelaporan keuangan (Prastuti & Budiasih, penelitian ini untuk mengetahui pengaruh

128
Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen
P-ISSN: 2303-2065 E-ISSN: 2502-5430
Volume 11 No 1 (2022)

GCG terhadap kinerja perbankan di masa !"#" %&'()* +&#&,-. /"0"1


ROA = 234", 5((&4
x 100%
pandemic Covid 19 yang merebak di
Indonesia sejak Maret 2020. Namun, setelah !"#" %&'()* +&4&,"* /"0"1
ROE = 234", 5((&4
x 100%
kriteria dalam purposive sampling
digunakan terpilih 30 sampel perusahaan
Variabel Independen
perbankan yang seluruhnya merupakan
1. Kepemilikan Manajerial
perbankan konvensional (tabel 1). Hal ini
Dalam penelitian ini, kepemilikan
diakibatkan karena data pada perbankan
manajerial diproksikan dengan jumlah
syariah terindikasi outlier yang cukup besar,
persentase total saham yang dimiliki
maka penulis memutuskan untuk
manajer atau direksi perusahaan dibagi
mengeluarkan data tersebut dari sampel
dengan total saham yang beredar
untuk mendapatkan hasil penelitian yang
(Handojo, 2017).
lebih kuat dan valid. Kriteria yang
Kepemilikan Manajerial =
digunakan ditampilkan pada tabel 1. 6-.,"* 234", +"*". 7),)1 7"8"0&'
234", +"*". 9"8: %&'&;"'
x 100%
Tabel 1: Kriteria Sampel 2. Kepemilikan Institusional
No Kriteria Sampel
1. Perusahaan perbankan 46 Kepemilikan Institusional diproksikan
yang terdaftar di BEI dengan jumlah persentase total saham
2020
2. Perusahaan perbankan (7) yang dimiliki oleh institusi dibagi
yang tidak dengan total saham yang beredar
mempublikasikan
laporan keuangan (Imanta & Satwiko, 2011).
pada tahun 2020 Kepemilikan Institusional =
3. Data perusahaan (9)
6-.,"* 234", +"*". 7),)1 <8(4)4-()
perbankan yang x 100%
234", +"*". 9"8: %&'&;"'
mengandung outlier
Total Sampel 30 3. Komisaris Independen
Komisaris independen diproksikan
Instrumen dan Teknik Analisis dengan persentase total dewan
Variabel Dependen komisaris independen dibagi dengan
Menurut penelitian Ikhwal (2016), total dewan komisaris perusahaan
bahwa kinerja perusahaan diproksikan (Kusumawati et al., 2015).
dengan Return on Asset (ROA) dan Return Komisaris Independen =
on Equity (ROE). Adapun rumusnya 234", =&>"8 ?3.)("')( <8;&@&8;&8
234", =&>"8 ?3.)("')(
x 100%
sebagai berikut:

129
Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen
P-ISSN: 2303-2065 E-ISSN: 2502-5430
Volume 11 No 1 (2022)

4. Komite Audit Model 2: ROEi = a + b1KIi + b2KM2i


Ukuran komite audit diukur dengan ada +b3KINDi +b4KAi + e
atau tidaknya komite audit dalam Keterangan:
perusahaan. Sehingga, variabel ini ROA : Return on Assets
menggunakan variabel dummy, dimana ROE : Return on Equity
skor 1 merepresentasikan adanya a : Konstanta
keberadaan komite audit, dan skor 0 KI : Kepemilikan Manajerial
jika perusahaan tidak memiliki komite KM : Kepemilikan Institusional
audit (Damayanti & Susanto, 2015). KIND : Komisaris Independen
Teknik Analisis Data KA : Komite Audit
Dalam penelitian ini, teknik analisis data
HASIL PENELITIAN DAN
yang digunakan yaitu regresi linier berganda
PEMBAHASAN
dengan model penelitian cross-sectional
regression. cross-sectional regression Statistik Deskriptif
digunakan karena data yang diobservasi Statistik deskriptif merupakan gambaran
dalam penelitian ini menggunakan tahun mengenai suatu data yang dilihat dari nilai
tunggal, i.e., 2020, dengan jumlah sampel (mean) rata-rata, nilai tengah, maksimum,
30 perusahaan perbankan. Di dalam minimum dan standar deviasi dari variabel
penelitian ini terdapat satu variabel yang yang digunakan dalam penelitian (Ghozali,
menggunakan pengukuran dummy yang 2016). Hasil uji statistik deskriptif penelitian
merupakan data ordinal, yaitu komite audit. ini adalah sebagai berikut:
Karena penelitian ini menggunakan analisis Tabel 2: Statistik Deskriptif
ROA ROE KM
regresi yang termasuk ke dalam statistik
Mean 0.051 0.009 0.000
parametrik, maka data dummy telah diolah Median 0.041 0.007 0.000
Maximum 0.178 0.028 0.002
menjadi data interval dengan menggunakan Minimum -0.095 0.000 0.000
metode successive interval. Selanjutnya, Std. Dev. 0.057 0.008 0.000
Skewness 0.231 0.883 2.710
data penelitian diuji normalitasnya untuk Kurtosis 3.426 2.817 8.876
Jarque-Bera 0.496 3.946 79.907
memenuhi uji asumsi klasik. Setelah data Probability 0.780 0.139 0.000
dinyatakan normal maka analisis regresi Sum 1.542 0.281 0.009
Sum Sq. Dev. 0.096 0.001 1.50E-05
dapat dilakukan. Model persamaan Observations 30 30 30
penelitian ini adalah sebagai berikut: KI KIND KA
Model 1: ROAi = a + b1KIi + b2KM2i Mean 0.728 0.604 0.923
+b3KINDi +b4KAi + e Median 0.799 0.550 1.000
Maximum 1.801 1.500 1.000

130
Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen
P-ISSN: 2303-2065 E-ISSN: 2502-5430
Volume 11 No 1 (2022)

Minimum 0.000 0.500 0.000 Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam
Std. Dev. 0.323 0.188 0.269
Skewness 0.574 3.739 -3.094 penelitian ini adalah uji normalitas dan
Kurtosis 5.766 18.400 8.029 heterokedastisitas karena data yang
Jarque-Bera 11.217 366.393 187.149
Probability 0.003 0.000 0.000 digunakan merupakan data cross section.
Sum 21.850 18.126 32.000
Sum Sq. Dev. 3.042 1.026 2.735 Tujuan dari pengujian ini adalah untuk
Observations 30 30 30 memberikan kepastian bahwa estimasi dari
hasil persamaan regresi yang dilakukan
Berdasarkan Tabel 2, kepemilikan
tepat dan tidak bias. Hasil uji normalitas dan
manajerial memiliki nilai minimum sebesar
heterokedastisitas ditampilkan pada tabel 3.
0.000 dan nilai maksimum sebesar 0.002
Hasil uji normalitas dengan menggunakan
dengan nilai rata-rata sebesar 0.000 dan nilai
Kolmogorov Smirnov test pada persamaan 1
standar deviasi sebesar 0.000. Kepemilikan
dan 2 menunjukkan p-value masing-masing
institusional memiliki nilai minimum
adalah 0.827323 dan 0.450379 (lihat tabel 3;
sebesar 0.000 dan nilai maksimum
tabel 1a; tabel 1b). Nilai tersebut lebih besar
sebesar 1.801 dengan nilai rata-rata sebesar
dari 0.05, sehingga data dinyatakan
0.728 dan nilai standar deviasi
berdistribusi normal. Selanjutnya, pada hasil
sebesar 0.323. Komisaris independen
uji heterokedastisitas dengan menggunakan
memiliki nilai minimum sebesar 1.000 dan
Glejser test, baik persamaan 1 dan 2 nilai p-
nilai maksimum sebesar 2.970 dengan nilai
value masing-masing variabel independen
rata-rata sebesar 2.838 dan nilai standar
menunjukkan nilai yang lebih besar dari
deviasi sebesar 0.499. Komite audit
0.05 (lihat tabel 3; tabel 1c; tabel 1d),
memiliki nilai minimum sebesar 0.500 dan
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
nilai maksimum sebesar 1.500 dengan nilai
terdapat gejala heterokedastisitas pada data
rata-rata sebesar 0.604 dan nilai standar
penelitian.
deviasi sebesar 0.188.
Tabel 4: Hasil Analisis Regresi Linier
Berganda (ROA)
Tabel 3: Uji Normalitas dan
Dependent Variable: ROA
Heterokedastisitas Method: Least Squares
Uji Persamaan 1 Persamaan 2 Sample: 1 30
Normalitas Probability: Probability: Included observations: 30
0.827323 0.450379 Coef t-
Heterokeda Probability: Probability: ficie Std. Stati
stisitas KM: 0.2667 KM: 0.1738 Variable nt Error stic Prob.
(Glejser KI: 0.7157 KI: 0.2539
test) KIND: 0.7167 KIND:
0.07 0.09 0.794
KAUD: 0.3284
C 5741 5326 544 0.4344
0.1497 KAUD:
25.4 15.4 1.646
0.2636
KM 9050 8328 324 0.1122

131
Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen
P-ISSN: 2303-2065 E-ISSN: 2502-5430
Volume 11 No 1 (2022)

- - kepemilikan institusional, komisaris


0.03 0.04 0.95
KI 9233 0971 7589 0.3474 independen dan komite audit tidak
0.04 0.05 0.825 berpengaruh secara signifikan terhadap
KIND 9476 9913 789 0.4167
- - variabel dependen yaitu kinerja perusahaan
0.01 0.02 0.44
KA 1784 6779 0067 0.6637 yang diproksikan dengan ROA pada
Mean perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.
0.12 dependent 0.05
R-squared 3466 var 1423 Hasil uji t menunjukkan bahwa
- S.D.
kepemilikan manajerial, kepemilikan
Adjusted 0.01 dependent 0.05
R-squared 6779 var 7785 institusional, komisaris independen dan
-
S.E. of 0.05 Akaike info 2.69651 komite audit tidak berpengaruh secara
regression 8268 criterion 6 signifikan terhadap kinerja perusahaan yang
Sum -
squared 0.08 Schwarz 2.46298 diproksikan dengan ROA. Hal ini
resid 4879 criterion 4
- ditunjukkan pada tabel 4, nilai p-value
Log 45.4 Hannan- 2.62180 kepemilikan manajerial sebesar 0.1122 lebih
likelihood 4775 Quinn criter. 7
0.88 Durbin- 1.61 besar dari 0,05 dengan koefisien positif
F-statistic 0359 Watson stat 1560
Prob(F- 0.48 sebesar 25.49050 artinya hubungan antara
statistic) 9790 kepemilikan manajerial dengan ROA
Berdasarkan tabel 4, dirumuskan dengan berbanding lurus. Sesuai dengan teori agensi
persamaan analisis regresi linier berganda terkadang pihak manjerial memiliki
yang menjelaskan mengenai pengaruh informasi yang lebih banyak dibandingkan
kepemilikan manajerial, kepemilikan principal, oleh karena itu akan terjadi
institusional, komisaris independen dan asimetri yang terjadi antara agent dan
komite audit terhadap kinerja perusahaan principal yang tentunya akan mempengaruhi
(ROA) perbankan yang terdaftar di Bursa keseimbangan informasi yang akan
Efek Indonesia (BEI) tahun 2020 yaitu berdampak pada keputusan untuk kinerja
sebagai berikut: keuangan suatu perusahaan (Muslih, 2019).
ROA = 0.075741 + 25.49050 KI - 0.039233 Hal ini menunjukkan bahwa H1 ditolak,
KM + 0.049476 KIND - 0.011784 KA + e dimana secara parsial kepemilikan
Hasil uji signifikan simultan (uji F) nilai manajerial tidak berpengaruh secara
F-Statistik adalah 0.4344 (tabel 4) lebih signifikan terhadap ROA. Selanjutnya,
besar dari nilai signifikansi yaitu 0,05, hal signifikansi kepemilikan institusional yang
ini membuat variabel independen dalam ditunjukkan dengan nilai p-value sebesar
penelitian ini yaitu kepemilikan manajerial, 0.3474 lebih besar dari 0,05 dengan

132
Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen
P-ISSN: 2303-2065 E-ISSN: 2502-5430
Volume 11 No 1 (2022)

koefisien negatif sebesar -0.039233 artinya menjalankan tugasnya dalam mengawasi


hubungan antara kepemilikan institusional aktivitas perusahaan dan memastikan bahwa
dengan ROA adalah berbanding terbalik. prinsip-prinsip akuntansi telah diterapkan
Hal ini sesuai dengan teori agensi bahwa secara baik dan akurat dalam suatu
dengan peningkatan kepemilikan perusahaan, hal ini menyebabkan terdapat
institusional tidak dapat menggantikan asimetri informasi atau perbedaaan
peranan kepemilikan manajerial dalam kepentingan yang akan berdampak pada
rangka meminimumkan agency cost dalam kinerja keuangan tersebut. Hal ini
suatu perusahaan, dimana tentunya akan menunjukkan bahwa H3 ditolak, dimana
berdampak pada kinerja keuangan secara parsial komite audit tidak
perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa H2 berpengaruh secara signifikan terhadap
ditolak, dimana kepemilikan institusional ROA.
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Tabel 5: Hasil Analisis Regresi Linier
Berganda (ROE)
ROA. Kemudian, nilai p-value komisaris
Dependent Variable: ROE
independen sebesar 0.6637 lebih besar dari Method: Least Squares
Sample: 1 30
0,05 dengan koefisien negatif sebesar - Included observations: 30
0.011784 artinya hubungan antara komisaris Coeffi Std. t-
Variable cient Error Statistic Prob.
independen dengan ROA berlawanan arah. 0.0110 0.01 0.81430
C 75 3601 2 0.4232
Menurut teori agensi bahwa terkadang 2.5706 2.20 1.16364
komisaris independen tidak dapat KM 29 9123 2 0.2556
- -
menjalankan fungsinya dalam hal 0.0049 0.00 0.84758
KI 55 5846 0 0.4047
pengawasan, evaluasi dan pemecatan
0.0025 0.00 0.29782
terhadap manajer tentunya hal ini akan KIND 46 8548 9 0.7683
- -
berdampak pada kinerja perusahaan. Hasil 0.0001 0.00 0.03685
ini menunjukkan bahwa H4 ditolak yaitu KA 41 3821 4 0.9709
0.0833 Mean dependent 0.0093
komisaris independen secara parsial tidak R-squared 81 var 93
-
berpengaruh secara signifikan terhadap Adjusted 0.0632 S.D. dependent 0.0080
ROA. Kemudian, nilai p-value komite audit R-squared 78 var 62
-
sebesar 0.4167 lebih besar dari 0,05 dengan S.E. of 0.0083 Akaike info 6.5908
regression 14 criterion 47
koefisien positif sebesar 0.049476 artinya Sum -
hubungan komite audit dengan ROA squared 0.0017 Schwarz 6.3573
resid 28 criterion 14
berbanding lurus. Sesuai dengan teori agensi -
Log 103.86 Hannan-Quinn 6.5161
bahwa terkadang komite audit tidak
likelihood 27 criter. 37

133
Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen
P-ISSN: 2303-2065 E-ISSN: 2502-5430
Volume 11 No 1 (2022)

0.5685 Durbin-Watson 1.4506 besar dari 0,05 dengan koefisien positif


F-statistic 35 stat 23
Prob(F- 0.6878 sebesar 2.570629 artinya hubungan antara
statistic) 17 kepemilikan manajerial dengan ROE
Berdasarkan tabel 5, dirumuskan dengan berbanding lurus. Hal ini menunjukkan
persamaan analisis regresi linier berganda bahwa H1 ditolak, dimana secara parsial
yang menjelaskan mengenai pengaruh kepemilikan manajerial tidak berpengaruh
kepemilikan manajerial, kepemilikan secara signifikan terhadap ROE.
institusional, komisaris independen dan Selanjutnya, signifikansi kepemilikan
komite audit terhadap kinerja perusahaan institusional yang ditunjukkan dengan p-
(ROE) perbankan yang terdaftar di Bursa value sebesar 0.4047 lebih besar dari 0,05
Efek Indonesia (BEI) tahun 2020 yaitu dengan koefisien negatif sebesar -0.004955
sebagai berikut: artinya hubungan antara kepemilikan
ROE = 0.011075 + 2.570629 KI - 0.004955 institusional dengan ROE berlawanan arah.
KM + 0.002546 KIND - 0.000141 KA + e Hal ini menunjukkan bahwa H2 ditolak,
Hasil uji signifikan simultan (uji F) nilai dimana secara parsial kepemilikan
F-Statistik adalah 0.4232 (tabel 5) lebih institusional tidak berpengaruh secara
besar dari nilai signifikansi yaitu 0,05, hal signifikan terhadap ROE. Kemudian, p-
ini membuat variabel independen dalam value komisaris independen sebesar 0.9709
penelitian ini yaitu kepemilikan manajerial, lebih besar dari 0,05 dengan koefisien
kepemilikan institusional, komisaris negatif sebesar -0.000141 artinya hubungan
independen dan komite audit tidak antara komisaris independen dengan ROE
berpengaruh secara signifikan terhadap berlawanan arah. Hasil ini menunjukkan
variabel dependen yaitu kinerja perusahaan bahwa H4 ditolak yaitu komisaris
yang diproksikan dengan ROE pada independen secara parsial tidak berpengaruh
perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. secara signifikan terhadap ROE. Lebih
Hasil uji t menunjukkan bahwa lanjut, p-value komite audit sebesar 0.7683
kepemilikan manajerial, kepemilikan lebih besar dari 0.05 dengan koefisien
institusional, komisaris independen dan positif sebesar 0.002546, artinya hubungan
komite audit tidak berpengaruh secara komite audit dengan ROE berbanding lurus.
signifikan terhadap kinerja perusahaan yang Hal ini menunjukkan bahwa H3 ditolak,
diproksikan dengan ROE. Hal ini dimana secara parsial komite audit tidak
ditunjukkan pada tabel 5, nilai p-value berpengaruh secara signifikan terhadap
kepemilikan manajerial sebesar 0.2556 lebih ROE.

134
Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen
P-ISSN: 2303-2065 E-ISSN: 2502-5430
Volume 11 No 1 (2022)

Pembahasan berpengaruh signifikan terhadap kinerja


Tujuan penelitian ini yaitu untuk perusahaan.
mengetahui hubungan antara kepemilikan Selanjutnya, kepemilikan institusional
manajerial, kepemilikan institusional, tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
komisaris independen dan komite audit kinerja perusahaan, hasil penelitian ini
terhadap kinerja perusahaan yang sejalan dengan penelitian Fadillah (2017),
diproksikan dengan ROA dan ROE pada Destriana (2016) dimana semakin tinggi
perusahaan perbankan yang terdaftar di kepemilikan saham institusional akan
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun mengurangi kinerja dari suatu perusahaan.
2020. Hasil penelitian ini menunjukkan Hal ini dikarenakan investor institusional
bahwa kepemilikan manajerial, kepemilikan yang cenderung berkompromi dengan pihak
institusional, komisaris independen dan manajemen sehingga mengabaikan
komite audit tidak berpengaruh secara kepentingan pemegang saham yang akan
signifikan terhadap kinerja perusahaan. menyebabkan terjadinya penurunan kinerja
Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh perusahaan. Selain itu, keberadaan
secara signifikan terhadap kinerja kepemilikan institusional yang diharapkan
perusahaan, hasil penelitian ini sejalan memiliki kemampuan monitoring yang baik
dengan penelitian Fadillah (2017); Hidayah tidak mampu membuat tata kelola
(2018) semakin tinggi kepemilikan saham perusahaan menjadi transparan. Hal ini
manajerial maka akan mengurangi kinerja mengidentifikasi pemegang saham
perusahaan. Hal ini juga dipengaruhi oleh institusional hanya mementingkan dirinya
kepemilikan manajerial pada perusahaan sendiri yang akan berdampak pada kinerja
Indonesia yang cenderung sangat rendah perusahaan tersebut (Basuki & Siregar,
hanya berkisar 2%-3%. Keberadaan 2017). Penelitian ini bertolak belakang
kepemilikan manajerial dianggap tidak dengan penelitian Susanti (2014) yang
efektif dalam mengatasi konflik keagenan menyatakan bahwa kepemilikan
yang berkaitan dengan kepentingan institusional berpengaruh terhadap kinerja
manajemen dalam mengelola perusahaan perusahaan.
yang akan berdampak pada baik tidaknya Kemudian, komisaris independen tidak
kinerja suatu perusahaan (Basuki & Siregar, berpengaruh secara signifikan terhadap
2017). Penelitian ini bertolak belakang kinerja perusahaan, hasil penelitian ini
dengan penelitian Christiawan (2016) yang sejalan dengan penelitian yang dilakukan
menyatakan bahwa kepemilikan manajerial oleh Fadillah (2017); Hidayah (2018),

135
Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen
P-ISSN: 2303-2065 E-ISSN: 2502-5430
Volume 11 No 1 (2022)

dimana semakin tinggi komisaris daerah di Indonesia. Pemulihan ekonomi


independen maka akan mengurangi kinerja pada sektor perbankan dapat dilakukan salah
suatu perusahaan. Hal ini dikarenakan satunya adalah dengan meningkatkan
komisaris independen perusahaan dinilai permintaan kredit. Namun, tantangan yang
belum mampu untuk memberikan dampak dihadapi saat ini adalah walaupun injeksi
yang baik dalam menjalankan tugasnya dana pada sektor perbankan telah diberikan,
dalam melakukan pemantauan dan pada nyatanya permintaan kredit pada
pengawasan terhadap manajer perusahaan. perbankan masih relatif rendah. Selain itu,
Penelitian ini bertolak belakang dengan perbankan juga perlu lebih berhati-hati
penelitian yang dilakukan Putra (2015); dalam menggelontorkan dana kredit
Christiawan (2016) yang menyatakan bahwa mengingat adanya ketidakpastian kondisi
komisaris independen berpengaruh secara ekonomi terkait pandemi Covid 19 yang
signifikan terhadap kinerja perusahaan. masih mewabah. Hal tersebut mendukung
Selanjutnya, komite audit tidak berpengaruh hasil penelitian ini yang membuktikan
secara signifikan terhadap kinerja bahwa adanya kemungkinan diakibatkan
perusahaan, hasil penelitian ini sejalan pada awal tahun 2020 dimana awal adanya
dengan penelitian yang dilakukan oleh PSBB, terjadi penurunan kinerja keuangan
Destriana (2016); Makhrus (2019); Jati yg diakibatkan pandemi Covid 19, sehingga
(2014) dimana membuktikan bahwa adanya kondisi ini kemungkinan menyebabkan
komite audit belum mampu meningkatkan pengaruh kepemilikan manajerial,
kinerja perusahaan. Penelitian ini bertolak kepemilikan institusional, komisaris
belakang dengan penelitian yang dilakukan independen dan komite audit terhadap
Dillak (2017) yang menyatakan bahwa kinerja perusahaan tidak berpengaruh secara
komite audit berpengaruh secara signifikan signifikan.
terhadap kinerja perusahaan. Lebih lanjut, hasil penelitian ini
Menurut penelitian yang dilakukan membuktikan bahwa GCG tidak
Siswati (2021), bahwa dalam kondisi berpengaruh signifikan terhadap kinerja
pandemi Covid 19 sangat berdampak bagi keuangan perbankan. Hal ini mengindikasi
perekonomian Indonesia karena terjadi bahwa penerapan GCG yang diterapkan
penurunan penjualan, modal, kesulitan oleh perusahaan tidak mampu menahan
bahan baku dan distribusi yang terhambat dampak pandemi Covid 19 terhadap
karena adanya Pembatasan Skala Besar penurunan kinerja keuangan perbankan.
Besaran (PSBB) yang terjadi di berbagai Karena itu, baik manajemen maupun

136
Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen
P-ISSN: 2303-2065 E-ISSN: 2502-5430
Volume 11 No 1 (2022)

pemerintah perlu membuat kebijakan yang terhadap aktivitas perusahaan di masa


efektif dan efisien terkait tata kelola pandemi Covid 19. Hasil penelitian ini juga
perusahaan sektor perbankan dalam memberikan implikasi kepada para investor
mengatasi kemerosotan kinerja yang untuk lebih berhati-hati melihat kinerja
diakibatkan oleh ketidakpastian ekonomi perusahaan terlebih lagi dimasa pandemi
maupun lingkungan, seperti wabah Covid Covid 19, dikarenakan masa pandemi
19. mengakibatkan akibat yang negatif di
bidang kesehatan, sosial dan tentunya
SIMPULAN DAN SARAN
ekonomi. Penyebaran Covid 19 ini
Penelitian ini bertujuan untuk mengancam pertumbuhan perekonomian
mengetahui pengaruh GCG yang karena menurunnya penerimaan negara serta
diproksikan dengan kepemilikan manajerial, ketidakpastian ekonomi global, memerlukan
kepemilikan institusional, komisaris kebijakan luar biasa di bidang keuangan
independen dan komite audit terhadap negara, hal inilah yang membedakan masa
kinerja keuangan perbankan. Dalam pandemi dengan periode-periode
penelitian ini, sampel yang digunakan yaitu sebelumnya. Selain itu, penelitian
30 perusahaan perbankan yang terdaftar di selanjutnya diharapkan dapat
BEI pada tahun 2020. Hasil penelitian ini mengembangkan pengukuran karakteristik
menunjukkan bahwa seluruh variabel variabel GCG yang lebih mendalam seperti
independen yaitu kepemilikan manajerial, frekuensi rapat komite audit, kepemilikan
kepemilikan institusional, komisaris saham asing, dan komposisi gender
independen dan komite audit tidak komisaris independen dan komite audit.
berpengaruh signifikan terhadap kinerja Lebih lanjut, waktu penelitian yang lebih
keuangan perbankan. Hal ini dapat terjadi panjang direkomendasikan untuk
dikarenakan adanya pandemi Covid 19 yang mengetahui peran GCG terhadap kinerja
berdampak pada kondisi perekonomian perbankan.
sehingga mempengaruhi perusahaan yang
DAFTAR PUSTAKA
bergerak di sektor keuangan seperti
perbankan. Agoes, S. (2014). Etika Bisnis Dan Profesi.
Lebih lanjut, penelitian ini memberikan Salemba Empat.

implikasi pada manajemen untuk Alamsyah, A. S. F. N. K. S. (2016).


Pengaruh Gcg Dan Csr Terhadap Nilai
meningkatkan kinerja perusahaanya dalam
Perusahaan Dengan Profitabilitas
mengendalikan, meningkatkan pengawasan Sebagai Variabel Pemoderasi Armi.

137
Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen
P-ISSN: 2303-2065 E-ISSN: 2502-5430
Volume 11 No 1 (2022)

Jurnal Natur, 12, 1–19. Indonesia: Before And During Covid-


19. Berkala Akuntansi Dan Keuangan
Basuki, & Siregar, I. G. (2017). Pengaruh Indonesia, 6(1sp), 109.
Good Corporate Governance Dan Https://Doi.Org/10.20473/Baki.V6i1sp.
Prudent Akuntansi. 91–100. 27224
Christiawan, M. A. T. Dan Y. J. (2016). Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis
Pengaruh Good Corporate Governance Multivariate Dengan Program Ibm
Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Dan Spss 21. In Aplikasi Analisis
Sektor Keuangan. Pak. Entomol, 28(1), Multivariate Dengan Pogram Iibm
19–26. Spss 21 (Ketujuh).

Cnbcindonesia.Com. (2018). Kinerja Sektor Handojo, F. W. H. I. (2017). Faktor - Faktor


Jasa Keuangan 2018. Yang Mempengaruhi Kualitas Audit
Cnbcindonesia.Com. Pada Perusahaan Manufaktur. Jurnal
Https://Www.Cnbcindonesia.Com/Mar Bisnis Dan Akuntansi, 19(2), 209–218.
ket/20181228113524-19- Https://Jurnaltsm.Id/Index.Php/Jba/Arti
48305/Kinerja-Sektor-Jasa-Keuangan- cle/View/273/248
2018
Hidayah, N. S. M. Dan N. (2018). Pengaruh
Damayanti, F., & Susanto, T. (2015). Penerapan Good Corporate
Pengaruh Komite Audit, Kualitas Governance Terhadap Kinerja
Audit, Kepemilikan Institusional, Perusahaan (Studi Empirik Pada
Risiko Perusahaan Dan Return On Perusahaan Perbankan Di Bei Tahun
Assets Terhadap Tax Avoidance. 2014 – 2016). Tekun: Jurnal Telaah
Esensi, 5(2), 187–206. Akuntansi Dan Bisnis, 9(1), 49–59.
Https://Doi.Org/10.15408/Ess.V5i2.23 Https://Doi.Org/10.22441/Tekun.V8i1.
41 2596
Destriana, M. A. Dan U. (2016). Pengaruh Ikhwal, N. (2016). Analisis Roa Dan Roe
Kepemilikan Institusional, Komite Terhadap Profitabilitas Bank Di Bursa
Audit Dan Ukuran. 5, 18–23. Efek Indonesia. Al-Masraf : Jurnal
Lembaga Keuangan Dan Perbankan,
Dillak, I. A. R. B. R. V. J. (2017). Pengaruh 1(2), 211–227.
Dewan Direksi, Dewan Komisaris, Http://Journal.Febi.Uinib.Ac.Id/Index.
Komite Audit Dan Corporate Social Php/Almasraf/Article/View/57
Responsibility Terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan. Jurnal Imanta, D., & Satwiko, R. (2011). Faktor-
Akuntansi Dan Ekonomi, 2(2), 54–70. Faktor Yang Mempengaruhi
Kepemilikan Managerial. Jurnal Bisnis
Fadillah, A. R. (2017). Analisis Pengaruh Dan Akuntansi, 13(1), 67–80.
Dewan Komisaris Independen,
Kepemilikan Manajerial Dan Investasi.Kontan.Co.Id. (2018). Saham Bank
Kepemilikan Institusional Terhadap Cetak Performa Terbaik Di 2018.
Kinerja Perusahaan Yang Terdaftar Di Investasi.Kontan.Co.Id.
Lq45. Jurnal Akuntansi, 12(1), 37–52. Https://Investasi.Kontan.Co.Id/News/S
Http://Jurnal.Unsil.Ac.Id/Index.Php/Jak aham-Bank-Cetak-Performa-Terbaik-
Di-2018
Farihah, O. S. H. Dan E. (2021). The
Performance Of Go Public Bank In Jati, F. (2014). Pengaruh Struktur Corporate

138
Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen
P-ISSN: 2303-2065 E-ISSN: 2502-5430
Volume 11 No 1 (2022)

Governance Terhadap Kinerja Kepemilikan Manajerial Dan


Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Kompensasi Bonus (Studi Pada
Di Bursa Efek Indonesia. E-Journal Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar
Akuntansi Fakultas Ekonomi, Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-
1(September), 68–88. 2017). Manajemen Laba: Ukuran
Perusahaan, Kepemilikan Manajerial
Karina, D. R. M., & Setiadi, I. (2020). Dan Kompensasi Bonus (Studi Pada
Pengaruh Csr Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Yang
Perusahaan Dengan Gcg Sebagai Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Pemoderasi. Jurnal Riset Akuntansi Tahun 2014-2017), 11(1), 1–20.
Mercu Buana, 6(1), 37. Https://Doi.Org/10.17509/Jaset.V11i1.
Https://Doi.Org/10.26486/Jramb.V6i1. 15726
1054
Nasional.Kontan.Co.Id. (2020). Adb
Kasmir. (2003). Bank Dan Lembaga Memproyeksi Kerugian Ekonomi
Keuangan Lainnya. Pt Raja Grafindo Global Akibat Corona Mencapai Us$
Persada. 8,8 Triliun. Nasional.Kontan.Co.Id.
Https://Nasional.Kontan.Co.Id/News/A
Kusumawati, E., Trisnawati, R., & Mardalis, db-Memproyeksi-Kerugian-Ekonomi-
A. (2015). Pengaruh Good Governance Global-Akibat-Corona-Mencapai-Us-
Terhadap Manajemen Laba. The 2nd 88-Triliun
University Research Coloquium 2015,
339–350. Nour, S. F. A. K. And A.-Na. I. (2020). The
Impact Of Corporate Governance On
Listyawati, I., & Kristiana, I. (2019). Firm Performance During The Covid19
Pengaruh Good Corporate Governance Pandemic: Evidence From Malaysia.
Terhadap Kinerja Perusahaan Journal Of Asian Finance, Economics
Perbankan Di Indonesia. Unipma, 8(2), And Business, 8(2), 943–952.
86.
Https://Doi.Org/10.26714/Mki.8.2.201 Nur, F. R. (2021). Dampak Covid-19 Pada
8.86-94 Industri Perbankan. Bisnika.Com.
Https://Bisnika.Hops.Id/Dampak-
Makhrus, M. (2019). Pengaruh Komite Covid-19-Pada-Industri-Perbankan/
Audit Terhadap Kinerja Perusahaan
Melalui Manajemen Laba Sebagai Ojk. (2018). Peraturan Otoritas Jasa
Variabel Intervening. Jurnal Akuntansi Keuangan Nomor 10/Pojk. 04/2018
Dan Keuangan Islam, 1(1), 53–77. Tentang Penerapan Tata Kelola
Https://Doi.Org/10.35836/Jakis.V1i1.5 Manajer Investasi.
7 Http://Repository.Crmsindonesia.Org/
Bitstream/123456789/242/1/Pojk
Meckling, M. C. J. And W. H. (1976). Nomor 10 - 2018.Pdf
Theory Of The Firm: Managerial
Behavior, Agency Costs And Prastuti, N. K. K., & Budiasih, I. G. A. N.
Ownership Structure. Human (2015). Pengaruh Good Corporate
Relations, 72(10), 1671–1696. Governance Pada Nilai Perusahaan
Https://Doi.Org/10.1177/00187267188 Dengan Moderasi Corporate Social
12602 Responsibility. E-Jurnal Akuntansi,
13(1), 114–129.
Muslih, D. K. P. Dan M. (2019). Https://Ojs.Unud.Ac.Id/Index.Php/Aku
Manajemen Laba: Ukuran Perusahaan, ntansi/Article/Download/11647/10712

139
Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen
P-ISSN: 2303-2065 E-ISSN: 2502-5430
Volume 11 No 1 (2022)

Putra, B. P. D. (2015). Pengaruh Dewan Support Small- And Medium-


Komisaris, Proporsi Komisaris Enterprises Under The Impact Of
Independen, Terhadap Kinerja Covid-19 Pandemic: From The
Perusahaan. Jurnal Manajemen Teori Perspective Of Expectancy Theory.
Dan Terapan| Journal Of Theory And Frontiers Of Business Research In
Applied Management, 8(2), 70–85. China, 14(1), 1–27.
Https://Doi.Org/10.20473/Jmtt.V8i2.27 Https://Doi.Org/10.1186/S11782-020-
24 00095-1

Saputri, O., & Hannase, M. (2021). Weder, R. B. And B. (2020). The Economic
Pengaruh Indikator Makroekonomi Effects Of A Pandemic. In Economics
Terhadap Kinerja Keuangan Bank In The Time Of Covid-19.
Umum Syariah Pada Masa Pandemi Https://Voxeu.Org/Content/Economics
Covid-19. Jurnal Tabarru’: Islamic -Time-Covid-19
Banking And Finance, 4(1), 139–151.
Https://Doi.Org/10.25299/Jtb.2021.Vol
4(1).6590

Siswati, A. (2021). Dampak Pandemi


Covid-19 Pada Kinerja Keuangan (
Studi Kasus Pada Perusahaan
Teknologi Yang Listing Di Bei ). 2(1).

Solomon, S. J., Bendickson, J. S., Marvel,


M. R., Mcdowell, W. C., & Mahto, R.
(2021). Agency Theory And
Entrepreneurship: A Cross-Country
Analysis. Journal Of Business
Research, 122(September 2020), 466–
476.
Https://Doi.Org/10.1016/J.Jbusres.2020
.09.003

Suryaningtyas, A., & Rohman, A. (2019).


Pengaruh Penerapan Corporate
Governance Sebagai Variabel Mediasi.
Diponegoro Journal Of Accounting,
8(4), 1–10.
Https://Ejournal3.Undip.Ac.Id/Index.P
hp/Accounting/Article/View/25658

Susanti, R., & Mildawati, T. (2014).


Pengaruh Kepemilikan Manajemen,
Kepemilikan Institusional, Dan
Corporate Social Responsibility
Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal
Ilmu Dan Riset Akuntansi, 3(1), 1–17.

Tao, H. S. Y. Y. Z. (2020). How Different


Types Of Financial Service Providers

140

Anda mungkin juga menyukai