Anda di halaman 1dari 70

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Industri semen di Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang amat

pesat. Di era globalisasi saat ini, perkembangan dunia bisnis semakin

memperketat persaingan antar perusahaan. Sebagai negara berkembang

kebutuhan semen di Indonesia sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi,

pertumbuhan permintaan semen di Indonesia rata-rata jauh lebih tinggi

dibandingkan dengan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB). Dalam

hal ini, persaingan antar produsen semen Indonesia juga semakin meningkat

pasca krisis beberapa tahun terakhir, terutama di antara perusahaan yang

terdaftar di BEI. Salah satu perusahaan semen yang berkembang sangat

pesat di Indonesia untuk memenuhi permintaan pasar dalam negeri yang

terus berkembang dengan banyaknya pembangunan dan real estate, namun

jumlah perusahaan semen semakin banyak sehingga hal ini menjadi

tantangan bagi industri semen. pemain Perusahaan semen Indonesia terus

berjuang untuk meningkatkan omzet mereka karena jumlah pemain di sektor

ini meningkat karena kelebihan pasokan yang tidak sebanding dengan

permintaan pasar. Menne (2022:149)

Pandemi Covid-19 belum berakhir, selama semester I/2021, PT Semen

Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) mampu meraih hasil yang sangat baik baik

secara operasional maupun finansial. Pada semester I/2021, volume

penjualan semen meningkat 14% menjadi 850.484 ton. Sehingga mampu

meningkatkan

1
2

omzet perusahaan secara positif sebesar Rp 763,63 miliar atau 14% (y/y).

Semester I/2021 tetap mendominasi penjualan semen kepada pihak ketiga

dengan nilai Rp654,81 miliar.

Gambar 1volume penjualan PT.Semen Baturaja

volume Penjualan
2,500,000

2,000,000

1,500,000

1,000,000

500,000

0
2019 2020 2021 2022

Sepanjang Semester I/2019, Semen Baturaja (SMBR) berhasil

mencatatkan kenaikan volume penjualan dari 868.530 ton menjadi 883.622

ton atau naik 2% dari periode sebelumnya ditengah penurunan permintaan

semen nasional yang masih terkoreksi sebesar 2,2%. Laporan yang

disampaikan oleh Direktur Utama (Dirut) SMBR, Jobi Triananda Hasjim,

perseroan mampu membukukan kinerja positif dengan memaksimalkan

pendapatan dengan capaian Rp 1,72 Triliun serta meningkatkan EBITDA

menjadi Rp 416,4 Miliar atau meningkat 2% dari tahun 2019. RUPST Tahun

Buku 2020, Semen Baturaja Catatkan Volume Penjualan 1,93 Juta Ton Semen.

JAKARTA – PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) baru saja menggelar

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2020 di

Wisma Antara, Jakarta Pusat, Kamis 27 Mei 2021

2019. Volume penjualan semen pada Semester I/2021 tercatat naik 14%

sebesar 850.484 ton. Sehingga secara positif mampu meningkatkan


3

pendapatan perseroan sebesar Rp 763,63 miliar atau naik 14% (YoY).

Penjualan semen di Semester I/2021 masih didominasi oleh semen bag/zak

kepada pihak ketiga sebesar Rp 654,81 miliar. Direktur Utama SMBR, Daconi

Khotob menyampaikan tahun 2022, SMBR mampu mencatatkan pertumbuhan

volume penjualan sebesar 4% menjadi 2,01 juta ton, meskipun Demand semen

secara nasional, terutama di wilayah Sumbagsel yang merupakan pasar utama

SMBR mengalami koreksi.

Dalam kondisi industri yang semakin sulit, perusahaan mampu

melangkah maju dan menunjukkan keunggulannya. Berbagai langkah strategis

ditempuh, antara lain keberhasilan perseroan mendirikan pabrik semen

ekologis untuk memperluas operasi dan berhasil memproduksi 3,85 juta ton

semen, dua kali lipat kapasitas produksi semen tahun sebelumnya.

Mempertahankan dan menerapkan nilai-nilai terbaik merupakan posisi kunci

perusahaan untuk menjawab setiap tantangan. Dengan semangat optimisme

dan kebijakan yang dirumuskan secara strategis, perusahaan siap untuk

melangkah lebih jauh dengan hasil yang lebih baik dalam lingkungan yang

kompetitif.Pertumbuhan ini didorong oleh pemulihan kegiatan investasi dan

prioritas pembangunan infrastruktur sebagai katalis positif bagi perusahaan

semen di wilayah Sumatera. Sehingga industri semen tidak mengalami

pengaruh penting dalam menetapkan batas-batas kegiatan masyarakat.

“Pengenalan PPKM tidak akan mengurangi permintaan semen di wilayah

Indonesia karena pertumbuhan ekonomi di tahun 2021.” dia menambahkan.

Hasil SMBR juga meningkat pada semester I/2021 dan mencapai hasil bersih

positif sebesar Rp2,65 miliar. SMBR berhasil menurunkan beban pokok

penjualan sebesar 7% dari Rp 436,73 miliar menjadi Rp 407,45 miliar. Biaya


4

operasional juga turun 5% dari 268,8 miliar menjadi 255,6 miliar rubel.

Neraca perseroan tumbuh dari Rp5,73 triliun menjadi Rp5,75 triliun pada

2020, SMBR mencatatkan kewajiban Rp2,35 triliun dan ekuitas Rp3,4 triliun.

EBITDA sebesar Rp 196 miliar atau 227% dibandingkan periode yang sama

tahun lalu. Seluruh hasil positif yang dicapai merupakan keberhasilan inisiatif

strategis SMBR untuk meningkatkan biaya produksi dan efisiensi biaya bisnis.

Pemerintah semakin optimis hasil semester SMBR II/2021 akan tercapai jika

perekonomian nasional (PEN) pulih, dan juga industri semen merupakan salah

satu bidang strategis yang masih dibutuhkan. untuk bekerja sementara itu.

tentang pandemi. mendukung pembangunan infrastruktur di

Indonesia.Keunggulan produk PT.Semen Baturaja Portland Composite

Cement (PCC) merupakan salah satu jenis produk Semen Baturaja yang

memenuhi kriteria SNI 7064 : 2014 dan dapat direkomendasikan untuk

keperluan bangunan konstruksi pada umumnya. PCC mempunyai keunggulan

karena memiliki panas hidrasi lebih rendah sehingga akan lebih mudah dalam

proses pengerjaan dan dapat menghasilkan permukaan beton serta plester yang

lebih rapat dan halus. PCC juga memiliki daya rekat yang kuat, kedap air dan

kekuatan tekan yang baik. PCC tersedia dalam kemasan tas 50 kilogram,tas

1000 kilogram dan dalam jumlah besar. PCC sering digunakan untuk

konstruksi bangunan pada umumnya seperti bangunan rumah tinggal, gedung

apartemen, jembatan, batako, paving slab.

Menurut Kasmir (2010), Laporan arus kas didefinisikan sebagai

pernyataan yang menunjukkan arus kas masuk (pendapatan) dan arus kas

keluar (beban). Uang tunai termasuk uang tunai (Cash On Hand) dan rekening

giro, sedangkan kas dan setara kas adalah investasi yang sangat likuid, berjangka
5

pendek dan dapat dengan cepat dikonversi menjadi sejumlah uang tunai tanpa risiko

perubahan nilai yang signifikan. Zakharia (2021:6).

Menurut Skousen, dkk(2009), “laporan arus kas (cash flow statement)

adalah laporan keuangan yang mencerminkan jumlah uang yang diterima dan

dibayarkan kepada perusahaan selama periode waktu tertentu.”. Sedangkan

menurut pendapat Harahap (2011), “Laporan arus kas memberikan informasi

penting tentang pendapatan dan pembayaran keuangan perusahaan selama

periode waktu tertentu dan menjelaskan transaksi bisnis, keuangan, dan

investasi.”. Putriani, Damanik, and Purba (2022:188).

Selain itu, Kieoso.,dkk (2008), mencatat bahwa “laporan arus kas adalah

pernyataan yang mencerminkan penerimaan kas, arus kas keluar, dan

perubahan bersih kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan suatu

perusahaan selama suatu periode dalam bentuk yang sesuai dengan saldo kas

awal. neraca periodik”. Putriani et al (2022:188).

Menurut Henry Simamora dalam bukunya pengambilan keputusan bisnis

Laporan aliran kas (cashflow) adalah laporan keuangan ysang memperhatikan

pengaruh dari aktivitas-aktivitas operasi, pendanaan, dan investasi perusahaan

terhadap arus kas selama periode akuntansi tertentu dalam suatu cara yang

merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas.

Laporan arus kas disusun untuk memberikan informasi historis tentang

perubahan sumber kas perusahaan dengan mengklasifikasikan arus kas untuk

periode tertentu berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Oleh

karena itu, tujuan utama dari laporan arus kas adalah untuk memberikan

informasi kepada pengguna tentang mengapa posisi kas perusahaan berubah

dari waktu ke waktu. (Afriyeni, 2013). Sitohang et al (2019:24).


6

Menganalisis laporan arus kas berguna untuk menilai posisi dan kinerja

perusahaan dan membandingkannya dengan tahun-tahun sebelumnya untuk

mengetahui apakah kinerja perusahaan tersebut baik atau tidak. Setiap bisnis

menghadapi arus kas dan arus keluar (cash out flows) (Warongan, Ventje dan

Natalia, 2018). Sitohang et al (2019:24) .

Efektifitas adalah keuntungan dan perspektif setiap orang. Penulis

menyimpulkan bahwa efektivitas selalu mengacu pada hasil, efek, dan

persepsi pencapaian tujuan yang diinginkan yang dapat mempengaruhi suatu

organisasi..

Wiyono (2007:137“Efektivitas didefinisikan sebagai tindakan yang

memiliki efek dan hasil yang diharapkan”.

Menurut Mahmudi (2010:143) menjelaskan “Kinerja adalah hubungan

antara output dan tujuan atau sasaran yang dapat dicapai

Hasil keuangan adalah gambaran dari setiap hasil keuangan yang dapat

dicapai perusahaan pada saat tertentu dengan mengoperasikan perusahaan

secara efektif dan efisien untuk menghasilkan keuntungan, dan yang

kemajuannya dapat diukur dengan menganalisis informasi keuangan yang

tercermin dalam laporan keuangan. Muh. Yusuf Sale (2018:3910).

Kinerja adalah kemampuan kerja yang sudah tercapai (Purnamasari

dkk., 2020). Sedangkan kinerja keuangan (Muslich, 2013) Hasil ekonomi

adalah gambaran dari semua hasil ekonomi yang dapat dicapai perusahaan

dengan beroperasi secara efisien dan menguntungkan pada saat tertentu, dan

yang kemajuannya dapat diukur dengan menganalisis informasi keuangan

yang terkandung dalam laporan keuangan.. Frihatni, Sudirman, and Mandacan

(2021:336)
7

Menurut Sugiono (2016:1), laporan keuangan pada perusahaan

merupakan hasil akhir dari kegiatan akuntansi (siklus akuntansi) yang

mencerminkan kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan. Intormasi

tentang kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan sangat berguna bagai

pihak-pihak yang ada didalam (Internal) perusahaan mampunan pihak-pihak

yang ada diluar (ekternal) perusahaan

Laporan arus kas berguna secara internal untuk manajemen bisnis dan

secara eksternal untuk investor, pemerintah, dan masyarakat. Untuk

perusahaan internal, analisis laporan arus kas memungkinkan manajemen

untuk menentukan apakah kebijakan yang ditetapkan untuk pengadaan dan

penggunaan kas bekerja dengan baik dari waktu ke waktu. Sehubungan

dengan pihak eksternal, informasi dalam laporan arus kas ini membantu

investor, kreditur, dan pihak lain untuk menilai berbagai aspek posisi

keuangan kami. Laporan arus kas melaporkan arus kas masuk dan keluar

perusahaan selama periode waktu tertentu. Kementerian Keuangan setempat

menjelaskan sumber penerimaan dan penarikan kas selama periode tertentu.

PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk terlibat dalam sektor industri semen,

termasuk produksi, distribusi dan jasa lainnya terkait industri semen. Menjadi

Perusahaan yang handal dan berwawasan lingkungan serta memberi manfaat pada

perekonomian nasional serta dan lingkungannya.

Berdasarkan uraian data-data dan temuan peneliti sebelumnya di atas

maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: ANALISIS

ARUS KAS TERHADAP PENINGKATAN EFEKTIVITAS KINERJA

KEUANGAN PADA PT.SEMEN BATURAJA DI BURSA EFEK

INDONESIA PERIODE 2019-2022.


8

1.2 Identifikasi masalah

Berdasarkan penjelasan yang sudah dipaparkan di atas, maka dapat di

identifikasi masalah yang akan dibahas yaitu:

1. Rendahnya profit perusahaan akibat tidak menentunya kinerja keuangan dan

investor yang sedikit

2. Tingginya resiko keuangannya akibat pengaruh transaksi dalam neraca dan

kewajiban kontrak kerja, jatuh tempo pembayaran utang.

3. Tingginya biaya produksi sehingga berpotensi mendorong kenaikan harga produk.

4. Tidak naik profitas akibat perusahaan banyak menggunakan modal yang memiliki

biaya tinggi di bandi biaya pendek yang biayanya lebih murah.

5. Besarnya operasi yang mengakibat kan penurunan kas pada perusahaan .

1.3 Pembatasan Masalah

Diperlukan batasan-batasan masalah yang akan ditentukan sebagai tolak ukur

untuk mencapai penelitian analisis. Berikut batasan masalah yang dapat diambil:

Penelitian ini terbatas pada laporan arus kas yang terdiri dari aktivitas operasi, investasi

dan pendanaan yang mempengaruhi modal dan pendapatan suatu perusahaan.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah-masalah

penelitian sebagai berikut masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana arus kas operasi Pada PT.Semen Baturaja Di Bursa Efek Indonesia

Priode 2019-2022 ?

2. Bagaimana efektivitas kinerja keuangan Pada PT.Semen Baturaja Di Bursa Efek

Indonesia Priode 2019-2022 ?

3. Bagaimana arus kas di ukur secara Bersama-sama terhadap efektivitas kinerja

keuangan Pada PT.Semen Baturaja Di Bursa Efek Indonesia Priode 2019-2022?


9

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka adapun

tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas

kinerja Pada PT.Semen Baturaja Di Bursa Efek Indonesia 2019-20212 berdasarkan

analisis laporan arus kas.

1. Untuk mengetahui arus kas operasi pada PT.semen baturaja.

2. Untuk mengetahui bagaimana efektivitas kinerja keuangan pada PT.semen baturaja.

3. Untuk mengetahui arus kas yang di ukur secara bersama-sama terhadap efektivitas

kinerja keuangan pada PT.semen baturaja.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1.6.1 Manfaat Teoritis

1. Untuk meningkatkan kesadaran peneliti tentang arus kas dan

penggunaannya untuk meningkatkan penggunaan dana.

2. Sebuah konferensi untuk pihak lain dan peneliti masa depan yang ingin

mengetahui dan menambah pengetahuan tentang arus kas dan bagaimana

menggunakannya untuk meningkatkan arus kas.

1.6.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi atau bahan bagi

perusahaan mengingat efisiensi penggunaan uang.


10

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan adalah suatu proses kegiatan keuangan perusahaan

yang memperoleh dana, menggunakan dana, dan mengelola aset secara optimal

yang digunakan untuk membiayai semua keperluan aktivitas yang untuk

perusahaan sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan. Manajemen keuangan

dalam suatu perusahaan dapat melaksanakan segala aktivitas perusahaan yang

berhubungan dengan bagaimana memperoleh dana, memakai dana dan

mengelola aset untuk mencapai suatu tujuan perusahaan. Pendapat dari Riyadi

&Yulianto (2014).

Manajemen keuangan berperan dalam kehidupan perusahaan yang

ditentukan oleh perkembangan ekonomi kapitalisme. Pada awal lahirnya

kapitalisme sebagai sistem ekonomi pada abad 18, manajemen keuangan hanya

membahas tentang topik laba-rugi. Perkembangan manajemen keuangan sangat

dipengaruhi oleh berbagai faktor anatar lain kebijakan moneter, kebijakan pajak,

kondisi ekonomi, kondisi sosial, dan kondisi politik. Secara umum manajemen

keuangan iyalah pengelolaan fungsi keuangan. Fungsi keuangan tersebut

meliputi cara menghasilkan uang (raising of fund) dan cara penggunaan dana

(allocation of found). Manajer keuangan berkaitan dengan menentukan jumlah

aset yang tepat dari investasi dalam aset yang berbeda dan memilih sumber dana

untuk membiayai aset tersebut.

manajemen keuangan itu seperti semua bisnis dengan upaya memperoleh

dana perusahaan dengan biaya rendah menggunakan dan mengalokasikan


11

sumber daya ini secara efektif.pendapat dari Sutrisno (2003:3) (Frihatni,

Sudirman, and Mandacan (2021:51)

Manajemen Keuangan adalah Sebagai semua aktivitas perusahaan dengan

usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha

untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien. Pendapat

dari Sutrisno (2003:3).

keseluruhan aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha

mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat

yang paling menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut se-

efisien mungkin. Pendapat dari Bambang Rianto.

Dapat kita simpulkan bahwa manajemen keuangan itu penting.

perencanaan, penganggaran, memeriksa, mengelola, mengontrol, mencari,

Pengelola dana organisasi. lagi perusahaan.

2.1.2 Fungsi Manajamen Keuangan

Fungsi manajemen keuangan adalah untuk memperoleh dan menggunakan

dana agar dapat memberikan perencanaan kontribusi maksimum terhadap

efisiensi opersi perusahaan, berdasarkan fungsi tersebut seorang manajer

keuangan harus memahami pasar keuangan sebagi sumber dana dan harus

mengetahui tentang keputusan investasi yang baik, serta bagaimana cara

mendorong agar perusahaan beroperasi secara efisien. Pendapat dari Prabowo

(2018:127)

Menurut pendapat Rini Indriashari (2015:97) Fungsi Manajemen keuangan

adalah:

1. Pengawasan terhadap biaya

2. Penetapan atas kebijakan harga


12

3. Peramalan laba dimasa mendatang

4. pengukuran atau penjajakan biaya untuk modal kerja.

Manajemen keuangan merupakan menajemen terhadap fungsi-fungsi

keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi begaimana memperoleh dana

(raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund).

Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak

dari investasi pada berbagai aktiva dan memilih sumber-sumber dana untuk

membelanjai aktiva tersebut.

Perencanaan Keuangan. Membuat rencana pendapatan dan pengeluaran

serta kegiatan lain untuk periode tertentu. Perencanaan keuangan adalah tindak

lanjut dari perencanaan keuangan yang merinci pengeluaran dan pendapatan.

Manajemen keuangan adalah penggunaan dana perusahaan dengan berbagai cara

untuk mendapatkan hasil maksimal dari dana yang ada. Jasa pelacakan Keuangan.

Mencari dan menggunakan sumber dana yang ada untuk operasional perusahaan.

Manajemen keuangan, pengumpulan dan penyimpanan dana perusahaan. jasa

manajemen keuangan. Mengevaluasi dan memperbaiki keuangan perusahaan dan

sistem keuangan. audit keuangan. Artinya, audit internal terhadap keuangan

perusahaan yang ada akan dilakukan untuk memastikan tidak ada aktivitas

penipuan. Sundana (2011:64)

2.1.3 Tujuan Manajemen Keuangan

Tujuan manajemen keuangan dapat di definisikan sebagai profit atau

keuntungan, dan meminimalkan biaya untuk mendapatkan pengambilan

keputusan yang maksimum dalam menjalankan perusahaan ke arah

perkembangan dan perusahaan yang berjalan, dan atau memaksimalkan nilai


13

kekayaan para pemegang saham yang terlihat melalui perkembangan harga

saham perusahaan di pasar. Pendapat dari Wati et al (2022:53)

Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai

perusahaan. Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka

harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin. Seorang manajemen juga harus

mampu menekan arus peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak

diinginkan. Namun, Manajemen keuangan yang efisien memenuhi adanya

tujuan yang digunakan sebagai standar dalam memberi penilaian keefisienan

(Sartono:2000,3) yaitu, tujuan normatif manajemen keuangan adalah

memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yaitu memaksimalkan nilai

perusahaan, seperti:

1. Tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat ditempuh

dengan memaksimumkan nilai perusahaan.

2. Secara konseptual jelas sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan yang

mempertimbangkan faktor risiko.

3. Manajemen harus mempertimbangkan kepentingan pemilik, kreditor dan

pihak lain yang berkaitan dengan perusahaan.

4. Memaksimalkan kemakmuran pemegang saham lebih menekankan pada

aliran kas dari pada laba bersih dalam pengertian akuntansi.

5. Tidak mengabaikan social objectives dan kewajiban sosial, seperti lingkungan

eksternal, keselamatan kerja, dan keamanan produk.

2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan

Pengertian Laporan Keuangan Berikut ini pengertian laporan keuangan

menurut para ahli:


14

1. Menurut Kasmir (2014:7) mengemukakan “Laporan Keuangan adalah

laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau

dalam suatu periode tertentu.”

2. Menurut Munawir (2004:2) mengemukakan “Laporan Keuangan pada

dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat

komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan

pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas dari perusahaan

tersebut.

3. Menurut Harahap (2010:105), mengemukakan “Laporan Keuangan adalah

kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau

jangka waktu tertentu.”

4. Bentuk Laporan Keuangan secara umum ada lima macam jenis laporan

keuangan, yaitu: neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan

arus kas, laporan catatan atas laporan keuangan menurut (Kasmir, 2014:28)

a. Neraca merupakan laporan yang menunjukkan posisi keuangan

perusahaan pada tanggal tertentu.

b. Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang menggambarkan hasil

usaha perusahaan dalam periode tertentu.

c. Laporan perubahan modal merupakan laporan yang berisi jumlah dan

jenis modal yang dimiliki pada saat ini.

d. Laporan aliran kas merupakan laporan yang menunjukan semua aspek

yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik yang berpengaruh

langsung atau tidak langsung terhadap kas.


15

e. Laporan catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang

memberikan informasi apabila ada laporan keuangan yang memerlukan

penjelasan tertentu Pihak-pihak yang Berkepentingan dengan laporan

keuangan:

a. Kreditur

b. Investor

c. Akuntan Publik

d. Karyawan perusahaan

e. Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal)

f. Underwriter (Konsumen)

g. Penjamin

h. Pemasok

i. Lembaga penilai

j. Asosiasi perdagangan

k. Pengadilan

l. Akademis dan peneliti

m. Pemda

n. Pemerintah pusat

o. Pemerintah asing

p. Organisasi Internasional.

(Fahmi, 2014:34)

5. Menurut Mulyawan, (2015:83), Laporan keuangan merupakan alat pengujian

dari pekerjaan bagian pembukuan yang digunakan untuk menentukan atau

menilai posisi keuangan perusahaan. Dari laporan keuangan, dapat diketahui

posisi keuangan perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan.


16

Laporan keuangan juga merupakan summary proses perhitungan setiap tutup

pembukuan yang digunakan untuk melihat perkembangan perusahaan.

2.2.2 Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan Laporan Keuangan Menurut Kasmir (2014:11) ada beberapa tujuan

pembuatan atau penyusunan laporan keuangan yaitu:

1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki

perusahaan pada saat ini

2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang

dimiliki perusahaan pada saat ini.

3. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh

pada suatu periode tertentu.

4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang

dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu.

5. Memberikan informasi tentang perubahanperubahan yang terjadi terhadap

aktiva, pasiva, dan modal perusahaan.

6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu

periode.

7. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.

8. Informasi keuangan lainnya. Trianto et al (2017:3)

Sedangkan menurut: Deshpande(2013:21)Tujuan laporan keuangan digolongkan

sebagai berikut :
17

1. Tujuan khusus Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan

laporan posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi keuangan lainnya

secara wajar dan sesuai dengan GAAP.

2. Tujuan umum Adapun tujuan umum dari laporan keuangan disebutkan

sebagai berikut :

1. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi

dan kewajiban perusahaan.

2. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih

yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba.

3. Memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir

potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.

4. Memeberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta

dankewajiban.

5. Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para pemakai

laporan.

3. Tujuan kualitatif

Adapun tujuan kualitatif yang dirumuskan APB Statements No. 4 adalah sebagai

berikut :

1. Relevance yaitu memilih informasi yang benar-benar dapat membantu

pemakai laporan dalam proses pengambilan keputusan.

2. Understandability yaitu informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja

yang penting tetapi juga harus informasi yang dimengerti para pemakainya.

3. Verifiability hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh pihak lain yang

akan menghasilkan pendapat yang sama. Dengan kata lain ukurannya harus

ada.
18

Laporan keuangan memberikan informasi kepada pemegang saham tentang

kinerja keuangan perusahaan. Pemegang saham membutuhkan informasi ini untuk

mengevaluasi kinerja perusahaan, mengambil keputusan investasi, dan menilai

saham mereka. Laporan keuangan memberikan alat evaluasi untuk mengukur dan

membandingkan kinerja keuangan perusahaan dari waktu ke waktu. Hal ini

membantu manajemen dalam mengidentifikasi atau memantau perkembangan, dan

mengambil tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja perusah.

Laporan keuangan memberikan informasi tentang risiko keuangan perusahaan,

termasuk likuiditas, solvabilitas, dan stabilitas keuangan. Ini membantu pemangku

kepentingan seperti kreditor, pemasok, dan investor untuk mengevaluasi risiko

yang terkait dengan berinteraksi dengan perusahaan tersebut.

2.2.3 Jenis Laporan Keuangan

Setelah transaksi yang terjadi didalam perusahaan dicatat dalam persamaan

dasar akuntansi, kemudian ringkasan transaksi tersebut dilaporkan kepada pihak

luar perusahaan yang memerlukannya. Berdasarkan cara penyajiannya, menurut

PSAK no 1 maka laporan keuangan terdiri dari : Neraca, Laporan Laba Rugi,

Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas Informasi, dan Catatan Atas

Laporan Keuangan.

1. Neraca

Neraca berisi gambaran posisi keuangan, yang menunjukkan aktiva,

kewajiban dan ekuitas dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Neraca

aktiva lancar akan dipisahkan dengan neraca aktiva tidak lancar. Begitu juga

kewajiban jangka pendek tentu akan dipisahkan dengan kewajiban jangka

panjang .

2. Laporan Laba Rugi


19

Laporan laba rugi adalah ringkasan aktivitas transaksi pada perusahaan yang

akan berpengaruh pada stabilitas, risiko dan prediksi pada suatu periode yang

menghasilkan hasil usaha bersih atau kerugian yang timbul dari kegiatan

usaha dan aktivitas lainnya. Laporan laba rugi perusahaan menampilkan

berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar.

3. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang menyajikan peningkatan

maupun penurunan aktivaaktiva bersih atau kekayaan perusahaan selama

periode tertentu yang didasarkan prinsip-prinsip pengukuran tertentu

yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan.

4. Laporan Arus Kas Informasi

Pada umumnya laporan arus kas banyak digunakan sebagai indikator dari

jumlah, waktu dan kepastian arus kas masa depan. Selain itu, arus kas

berfungsi meneliti kecermatan dan ketepatan perkiraan/taksiran arus kas

masa depan yang telah dibuat sebelumnya dan dalam menentukan hubungan

antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga yang

diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

5. Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian jumlah

yang tertera dalam neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan laporan

perubahan ekuitas serta informasi tambahan seperti kewajiban kontijensi dan

komitmen. Catatan atas laporan keuangan juga mencakup informasi yang

diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan dalam PSAK serta

pengungkapan-pengungkapan lain yang diperlukan untuk menghasilkan

penyajian laporan keuangan secara wajar.


20

2.2.4 Analisis Rasio Keuangan

Analisis laporan keuangan berarti menguraikan pos-pos laporan keuangan

menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat

signifikan.” (Harahap, 2011:190) Mempunyai makna antara yang satu dengan yang

lain baik antara data kuantitatif maupun data non- kuantitatif dengan tujuan untuk

mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses

menghasilkan keputusan yang tepat.

Rasio keuangan yaitu “angka yang diperoleh dari hasil perbandingan

dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai

hubungan yang relevan dan signifikan.” Menurut (Harahap, 2011:297)

Bentuk-bentuk rasio keuangan

2.2.5 Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan

1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode, baik harta,

kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa

periode.

2. Untuk mengetahui kelemahan- kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan

perusahaan.

3. Untuk mengetahui kekuatan- kekuatan yang dimiliki.

4. Untuk mengetahui langka langka perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke

depan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.

5. Untuk melakukan penilaian kinerja menajemen ke depan apakah perlu

penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau tidak.

6. Dapat digunakan juga sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang

hasil yang mereka capai. (Kasmir, 2014:104)

2.2.6 Metode-metode Analisis Laporan Keuangan


21

a. Analisis Rasio Keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka

yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan

angka yang lainnya. (Kasmir, 2014:104)

b. Analisis Du Pont adalah analisis yang mempertajam analisis rasio dengan

memisahkan profitabilitas dengan pemanfaatan aset. (Sartono, 2011:124)

c. Analisis Cross Sectional merupakan suatu teknik analisis dengan melakukan

perbandingan terhadap hitungan dalam bentuk rasio antara suatu perusahaan

dengan perusahaan lainnya dalam lingkup yang sejenis. (Fahmi, 2014:138)

d. Time Series Analysis adalah membandingkan secara antar waktu atau antar

periode, dengan tujuan itu nantinya akan terlihat dalam bentuk angka dan

grafik. (Fahmi, 2014:140)

Rasio keuangan yaitu “angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari

satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang

relevan dan signifikan.” (Harahap, 2011:297)

a. Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat aktiva lancar

perusahaan relatif terhadap hutang lancarnya. (Hanafi dan Halim, 2014:75)

Bentuk-Bentuk Rasio Keuangan

1. Rasio Lancar (Current Ratio), rasio yang mengukur kemampuan,

perusahaan memenuhi hutang jangka pendek menggunakan aktiva

lancar.

Aktivitas Lancar
CR= x 100
Hutang Lancar

(Hanafi dan Halim, 2014:75)


22

2. Rasio Cepat (Quick Ratio), rasio yang menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi atau membayar hutang utang jangka

pendek dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan.

Aaktiva Lancar−Persediaan
QR= x 100
Hutang Lancar

3. Rasio Kas (Cash Ratio) merupakan rasio yang membandingkan antara

kas dan aktiva lancar yang bisa segera menjadi uang kas dengan

hutang lancar.

Rasio Kas+ Efek


Rasio Kas x 100
Hutang Lancar

(Sutrisno, 2013:223)

b. Rasio solvabilitas, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi

kewajiban-kewajiban jangka panjangnya. (Hanafi dan Halim 2014:79)

1. Rasio Total Hutang Terhadap Total Aset ( Debt to Asset Ratio/

Debt Ratio ), rasio ini untuk mengukur perbandingan antara total

Total Hutang
utang dengan total aktiva. DR= x 100
Aset

(Hanafi dan Halim, 2014:79)

Total Hutang( Debt )


DER= x100
Equitas( Equity)

(Kasmir, 2014:157)

2. Rasio Utang Dengan Ekuitas ( Debt to Equity Ratio), rasio untuk

membandingkan seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh

ekuitas.

c. Rasio Profitabilitas, rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan profitabilitas pada tingkat penjualan, aset, dan

modal saham yang tertentu. (Hanafi dan Halim, 2014:79)


23

1. Margin Laba Kotor ( Gross Profit Margin ), rasio yang dapat

menunjukan laba yang relatif terhadap perusahaan, dan rasio ini

pun merupakan cara untuk menetapkan harga pokok penjualan.

Penjualan Bersih−HPP
GPM x100
Sales

(Kasmir, 2014:199)

2. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin), rasio ini digunakan

menghitung sejauh mana perusahaan menghasilkan laba bersih pada

EAIT
tingkat penjualan tertentu. NPM= x 100
Sales

(Kasmir, 2014:199)

3. Return On Investment (ROI), rasio ini menujukkan hasil (return) atas

jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan.

EAIT
ROI= x100
Total Aset

(Kasmir, 2014:199)

4. Return On Equity (ROE), rasio untuk mengukur laba bersih sesudah

pajak dengan modal sendiri, sehingga menunjukkan efisiensi

EAIT
penggunaan modal sendiri. ROE= x 100
Equity

(Kasmir, 2014:199)

d. Rasio Aktivitas, rasio yang mengukur sejauh mana efektifitas penggunaan

aset dengan melihat tingkat aktivitas aset. (Hanafi dan Halim, 2014:76)

1. Perputaran Piutang, rasio untuk mengukur berapa lama penagi han

piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam

dalam piutang ini berputar dalam satu periode. (Kasmir, 2014:176)

PenjualanKredit
Perputaran Piutang=
Piutang
24

2. Perputaran Persediaan, rasio untuk mengukur berapa kali dana yang

ditanam dalam persediaan (inventory) ini berputar dalam suatu periode.

(Kasmir, 2014:176)

Persediaan
Perputaran Persediaan=
Penjualan

Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Assets Turn Over), rasio ini digunakan untuk

mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar

dalam satu periode. (Kasmir, 2014:157)

Penjualan
FAT 0=
Total Aktiva Tetap

Analisis Rasio adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan

dari pos tertentu dalam neraca atau laporan laba/rugi secara individu atau

kombinasi dari kedua laporan tersebut (Munawir ,2007: 37). Rasio Keuangan

adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan

keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan

signifikan (Harahap,2010:297).

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa analisis rasio keuangan

adalah suatu metode analisa yang membandingkan pos laporan keuangan dengan

pos lainnya untuk menilai kinerja perusahaan. Tujuan dari rasio keuangan adalah

membantu manajer dalam memahami apa yang perlu dilakukan perusahaan

sehubungan dengan informasi yang berasal dari keuangan yang sifatnya terbatas.

Dengan menggunakan rasio-rasio tertentu manajer akan memperoleh suatu

informasi tentang kekuatan dan kelemahan perusahaan dibidang keuangan. Dari

informasi tersebut, manajer dapat membuat keputusan-keputusan penting di

masa yang akan datang. Menurut Harahap (2010: 298) keunggulan analisa rasio

adalah:
25

a. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah

dibaca danditafsirkan;

b. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan

laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit;

c. Mengetahui posisi perusahaan ditengah industri lain;

d. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan

keputusan dan model prediksi (Z-score);

e. Menstandarisir size perusahaan;

f. Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain;

g. Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi dimasa

yang akan datang.

Adapun keterbatasan analisis rasio menurut Harahap (2010: 299) adalah

sebagai berikut:

1. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk

kepentingan pemakainya;

2. Keterbatasan yang dimiliki laporan keuangan;

3. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia, akan menimbulkan kesulitan

menghitung rasio;

4. Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron;

5. Dua perusahaan dibandingan bisa saja teknik dan standar akuntansi yang

dipakai tidak sama.

Data loparan aruskas dapat digunakan untuk menghitung rasiotertentu yang

menggambarkan kekuatanperusahaan. Analisis laporan arus kas inimenggunakan

komponen laporan arus kas danjuga komponen neraca serta laporan laba
26

rugisebagai alat analisis rasio. Rasio laporan aruskas dimaksud terdiri atas: Hery

(2017:246-248)

1. Rasio Arus Kas Operasi Terhadap Kewajiban Lancar.

Rasio ini menunjukankemampunan arus kas operasi perusahaandalam melunasi

kewajiban lancaran. Rasioini dihitung sebagai hasil bagi antara arus kas operasi

dengan total kewajiban lancar

Arus KasOperasi
¿ x100
Kewajiban Lancar

Perusahaan yang memiliki rasio arus kas operasi terhadap kewajiban lancar di

bawah satu berarti bahwa perusahaan tersebut tidak mampu menlunasi

kewajiban lancarnya hanya dengan menggunakan arus kas operasi saja.

2. Rasio Cakupan Terhadap Bunga

Karena pembayaran bunga harus dlakukan dengan menggunakan kas, maka

diperlukan suatu rasio yang menunjukan kemampunan perusahaan dalam

membayar bunga pinjaman kepada kreditor, yang di mana dananya bersumber

dari arus kas operasi perusahaan. Rasio yang dimaksud adalah rasio arus kas

operasi terhadap bunga. Rasio ini dihitung sebagai hasil bagi antara arus kas

operasi ditambah kas yang dibayarkan untuk bunga dan pajak dengan kas

yang dibayarkan untuk bunga.

Arus Kas Operasi+ Pajak


¿ x100
Bunga

Arus kas operasi sebelum bunga dan pajak (Arus Kas Operasi tambah Bunga

tambah Pajak) digunakan sebagai unsur pembilang dalam rumus di atas karena

bunga dibayar dari arus kas operasi sebelum pengurangan pajak

dilakukan.Rasio yang tinggi menunjukan bahwa arus kas operasi perusahaan

memiliki kemampunan yang baik untuk menutup biaya bunga, sehingga


27

kemungkinan perusahaan untuk tidak mampu membayar bunga menjadi sangat

kecil.

3. Rasio Arus Kas Operasi Terhadap Pengeluaran Modal.

Rasio ini digunakan untuk mengukur arus kas operasi yang tersedia untuk

pengeluaran investasi. Rasio ini dihitung sebagai hasil bagi antara arus kas

operasi dengan arus kas yang dibayarkan untuk pengeluaran modal, seperti

pembelian aset tetap, akuisisi binsis, dan aktivitas investasi lainnya.

Arus KasOperasi
¿ x100
Pengeluaran Modal

Rasio yang tinggi menunjukan kemampuan yang tinggi pula dari arus kas

operasi perusahaan dalam membiayai pengeluaran modal (pembelian

tambahan asset tetap, melakukan investasi, ataupun akuisisi). Rasio yang

rendah memnunjukan bahwa perusahaan harus mencari pendanaan eksternal

(seperti melalui pinjaman dari kreditor atau pun tambahan dana dari investasi)

untuk membiayai ekspansi atau perluasan usahanya.

4. Rasio Arus Kas Operasi Terhadap Total Utang.

Rasio arus kas operasi terhadap total utang menunjukan kemampunan arus kas

operasi perusahaan dalam melunasi seluruh kewajibannya, baik kewajiban

lancar maupun kewajiban jangka panjang. Rasio ini dihitung sebagai hasli

bagi antara arus kas operasi dengan total utang.

Arus Kas Operasi


¿ x100
Total Hutang

Rasio yang rendah menunjukan bahwa perusahaan memiliki kemampunan

yang kurang baik dalam membayar semua kewajibannya dengan menggunakan

arus kas yang berasal dari aktivitas normal operasi perusahaan.

5. Rasio Arus Kas Operasi Terhadap Laba Bersih


28

Arus Kas Operasi


¿ x100
Laba Bersih

Rasio arus kas operasi terhadaap lababersih menunjukan seberapa

jauhpenyesuaian dan asumsi akuntasi akrualmempengaruhi penghitungan laba

bersih.Rasio ini dihitung sebagai hasil bagi antaraarus kas operasi dengan laba

bersih. Padaumumnya, rasio arus kas operasi terhadaplaba bersih memiliki nilai

di atas 1 karenaadanya non cash expenses (beban-bebanyang tidak memerlukan

pengeluaran kas),seperti bebanpenyusutan, beban amortisasi,dan beban piutang

tak tertagih yangsifatnya mengurangi laba bersih namuntidak berdampak

terhadap arus kas operasi.Semakin tinggi rasio ini menunjukanbahwa kinerja

keuangan perusahaansemakin baik, meskipun dengan jumlahlaba bersih yang

kecil sebagai akibatbesarnya akibat besarnya beban non kas. Zamrodah

(2016:369)

2.2.7 Efektivitas

iyalah suatu penilaian yang dibuat berhubungan dengan prestasi individu,

kelompok dan organisasi. Semakin dekat prestasi mereka terhadap prestasi yang

diharapkan maka (standar), akan semakin lebih efektif dalam menilai mereka”.

Menurut Beni (2016:69) menjelaskan, “Efektivitas iyalah sesuatu yang

berhubungan antara output dan tujuan atau dapat juga dikatakan sebagai ukuran

seberapa jauh tingkat output, kebijakan dan prosedur dari organisasi. Menurut

Mardiasmo (2017:134) menjelaskan, “Efektivitas iyalah ukuran berhasil atau

tidaknya pencapaian tujuan organisasi untuk mencapai tujuannya. Pendapat dari

Muh. Yusuf Sale (2018:1036)

2.2.8 Pengertian Kinerja Keuangan

Menurut Mamduh dan Halim (2014) yang dimaksud dengan kinerja

keuangan adalah Kondisi keuangan perusahaan pada periode tertentu yang berbeda
29

dari sebelumnya, dimana kinerja keuangan ini dapat diukur dengan menggunakan

rasio arus kas oleh manajer keuangan sehingga dapat membandingkan rasio atau

prestasi keuangan pada setiap periode.

Menurut Fahmi (2011) “kinerja keuangan adalah suatu analisis yang

dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan

menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar”.

Kinerja keuangan merupakan gambaran dari pencapaian keberhasilan

perusahaan dapat diartikan sebagai hasil yang telah dicapai atas berbagai aktivitas

yang telah dilakukan. Dapat dijelaskan bahwa kinerja keuangan adalah suatu

analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah

melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara

baik dan benar (Fahmi, 2012: 2).

kinerja keuangan adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional

suatu organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar, kriteria yang

ditetapkan sebelumnya (Mulyadi 2007: 2),

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan

dapat bisa di gunakan sebagai penilaian prestasi dari kondisi keuangan perusahaan

dimana kinerja keuangan itu sendiri dapat diukur dengan menggunakan rasio arus

kas.

2.2 Laporan Arus Kas

2.2.1 Pengertian Arus Kas

Kas dipahami sebagai alat pembayaran yang tersedia untuk membiayai

operasi bisnis umum perusahaan. Untuk mempelajari lebih lanjut, berikut adalah

beberapa definisi kas dan piutang bank. Perbedaan utama dari pentingnya uang

tunai sebagai bagian sentral dari posisi kas perusahaan adalah bahwa nilai tunai
30

adalah ukuran nilai dan tidak dapat diperluas dan ditingkatkan tanpa mengubahnya

menjadi properti lain dan karenanya tidak produktif. Pengelolaan kas yang efektif

membutuhkan ketersediaan kas untuk operasi atau investasi jangka pendek dan

panjang. Oleh karena itu, manajemen kas merupakan fungsi bisnis yang penting.

Laporan arus kas adalah pernyataan yang menunjukkan semua aspek operasi

perusahaan, terlepas dari apakah mereka memiliki pengaruh langsung atau tidak

langsung terhadap arus kas. Laporan arus kas untuk periode pelaporan harus

disusun berdasarkan konsep uang. Laporan keuangan terdiri dari arus kas

(pencapaian) dan arus kas (pendapatan) untuk periode tertentu. Lampiran laporan

keuangan merupakan laporan yang memberikan informasi ketika ada laporan

keuangan yang perlu diklarifikasi. Artinya terkadang ada komponen atau nilai

dalam laporan keuangan yang perlu dijelaskan terlebih dahulu. Pendapat dari

Trianto et al. (2017:3)

Laporan arus kas definisikan sebagai pernyataan yang menunjukkan arus kas

masuk dan arus kas keluar. Uang tunai termasuk dan rekening giro, sedangkan kas

dan setara kas adalah investasi yang sangat likuid, berjangka pendek dan dapat

dengan cepat dikonversi menjadi sejumlah uang tunai tanpa risiko perubahan nilai

yang signifikan. Menurut Kasmir (2010)

Laporan arus kas adalah laporan pendapatan dan beban keuangan perusahaan

selama periode tertentu dan penjelasan tentang sumber pendapatan dan beban kas.

Rudianto (2012) Sementara itu, laporan arus kas memberikan informasi tentang

arus kas dari aktivitas, pembiayaan dan investasi selama periode pelaporan.

Pernyataan Fraser dan Ormiston (2008:10)

Menurut Kasmir (2010), mendidefenisikan bahwa Laporan yang

menunjukkan arus kas masuk (pendapatan) dan arus kas keluar (biaya). Kas
31

meliputi uang tunai (Cash On Hand) dan rekening giro, sedangkan setara kas

(Cash Equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek,

dan dengan cepat akan dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi

resiko perubahan nilai yang signifikan.

Menurut Rudianto (2012) mendefenisikan bahwa laporan arus kas adalah

suatu laporan tentang aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan

selama suatu periode tertentu beserta penjelasan tentang sumber-sumber

penerimaan dan pengeluaran kas tersebut

2.2.2 Tujuan dan Manfaat Laporan Arus Kas

Menurut Warrent (2005) laporan arus kas adalah jumlah uang (dana) yang

diterima dari hasiloperasi usaha dan yang digunakan untuk menjalankan kegiatan

usaha yang dirangkum kedalambentuk laporan yang lebih simpel tetapi

mempunyai arti yang luas. Menurut pendapat Harahap (2011) tujuan menyajikan

laporan arus kas adalah memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan

dan pengeluaran kas atau setara kas dari suatu perusahaan pada suatu periode

tertentu.

Menurut Horngren, Harrison, Bamber, (2007) Laporan arus kas bertujuan

untuk melaporkan aruskas penerimaan dan pengeluaran kas selama satu periode.

Menunjukkan dari mana asal kas dan bagaimana kas dibelanjakkan. Lebih lanjut

mereka mengemukakan manfaat laporan arus kasyaitu:

1. Prediksi arus kas masa depan

2. Mengevaluasi keputusan manajemen


32

3. Prediksi kemampuan untukmelakukan pembayaran kredit kepada pemberi

pinjaman danuntuk membayar dividen kepada para pemegang saham.

Pernyataan dari Sanger, Tinangon, and Sabijono 2015)(2015:864)

Laporan arus kas perusahaan dapat digunakan bagi para pemakai laporan

keuangan untuk menilai kinerja atau kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan kas dan menilai kebutuhan perusahaan dalam menghasilkan kas

tersebut. Untuk mengambil sebuah proses pengambilan keputusan para pemakai

laporan arus kas perlu melakukan evaluasi terhadap apa saja yang menjadi

sumber-sumber dari penerimaan kas, apa saja yang merupakan pengeluaran

kegiatan operasi, investasi dan pendanaan untuk setiap periode. Laporan sumber-

sumber dan penggunaan kas merupakan cara untuk mengetahui perubahan neto

dari aliran dana kas antara dua titik waktu. Dua titik waktu tersebut berupa

tanggal penyusunan laporan keuangan pada awal dan akhir periode yang akan

dianalisa.

2.2.3 Kegunaan Laporan Arus Kas

Apabila di gunakan secara bersama laporan keuangan seperti neraca,

laporan laba rugi laporan dan laba di tahan laporan arus kas mempunyai

kegunaan untuk memberikan informasi berbagai pihak:

1. Mengevaluasi perubahan aktiva bersih, struktur keuangan dan kemampuan

memengaruhi arus kas

2. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas.

3. Dapat menggunakan informasi arus kas historis sebagai indicator jumlah,

waktu dan kepastian arus kas masa depan.

4. Dapat digunakan untuk menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan

arus kas tersebut.


33

Ada dua metode dalam menyajukan laporan arus kas yaitu metode langsung dan

metode tidak langsung:

1. Metode langsung

Dalam metode langsung dilaporkan penerimaan kas dan pengeluaran kas dari

kegiatan operasi. Selisih diantara kedua jumlah tersebut yaitu arus kas bersih

dan kegiatan operasi. Dengan kata lain metode langsung mengurangi

penerimaan kas operasi dengan pengeluaran kas operasi.

2. Metode Tidak Langsung

Dengan metode tidak langsung, laba atau rugi bersih disesuaikan dengan
mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan atau actual dari
penerima atau pembayaran kas untuk operasi di masa lalu dan masa depan dan
unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau
pendanaan.

1. Contoh format laporan arus kas metode langsung

PT. Semen Baturaja


Laporan Arus Kas
Tahun yang berakhir 31 Desember 200x

Arus Kas dan Aktivitas Operasi

Penerimaan kas dan pelangganan xxx

Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (xxx)

Pembayaran bunga (xxx)

Pembayaran pajak penghasilan (xxx)

Arus kas bersih dari aktivitas operasi xxx

Arus kas dari aktivitas investasi:

Pembelian tanah, bangunan dan peralatan (xxx)

Hasil dari penjualan peralatan xxx

Penerimaan bunga xxx


34

Penerimaan dividen xxx

Arus kas bersih yang di gunakan untuk aktivitas (xxx)


investasi

Arus kas dari aktivitas pendanaan:

Hasil dari penerbitan modal saham xxx

Hasil dari pinjaman jangka panjang xxx

Pembayaran utang sewa guna usaha keuangan (xxx)

Arus kas bersih yang di gunakan untuk aktivitas (xxx)


pendanaan

Kenaikan bersih kas dan setara kas xxx

Kas dan setara kas awal periode xxx

Kas dan setara kas pada akhir periode xxx

2. Contoh format laporan arus kas metode tidak langsung

PT. Semen Baturaja


Laporan Arus Kas
Tahun yang berakhir 31 Desember 200x

Arus Kas Dari Aktivitas Operasi

Laba bersih sebelum pajak dan pos luar biasa xxx

Penyesuaian untuk:

Penyusutan xxx

Penghasilan investasi (xxx)

Beban bunga xxx

Laba operasi sebelum perubahan modal kerja xxx

Kenaikan piutang dagang dan piutang lain-lain (xxx)

Penurunan persediaan xxx

Penurunan utang dagang (xxx)

Kas yang dihasilkan dari operasi


35

Pembayaran bunga (xxx)

Pembayaran pajak penghasilan (xxx)

Arus kas bersih dari aktivitas operasi xxx

Arus Kas Dari Aktivitas Investasi:

Pembelian tanah, bangunan dan peralatan (xxx)

Hasil dari penjualan peralatan xxx

Penerimaan bunga xxx

Penerimaan dividen xxx

Arus kas bersih yang di gunakan untuk aktivitas xxx


investasi

Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan:

Hasil dari penerbitan saham xxx

Hasil dari pinjaman jangka panjang xxx

Pembayaran utang sewa guna usaha keuangan (xxx)

Arus kas bersih yang di gunakan untuk aktivitas (xxx)


pendanaan

Kas bersih kas dan setara kas xxx

Kas dan setara kas pada awal periode xxx

Kas dan setara kas pada akhir periode Xxx

2.3 Peneliatian Terdahulu


No Nama Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian

1. Heiby Sanger, Analisis Informasi Informasi PT. Gudang Garam, Tbk


Jantje Tinangon Laporan Arus kas laporan memiliki kinerja yang
dan Harijanto Sebagai alat Ukur arus kas kurang baik. Hal itu dapat
Sabijono Efektivitas Kinerja (X) dilihat dari hasil analisis
keuangan Pada dengan menggunakan rasio
PT.Gudang Garam Efektivitas arus kas, dimana semua hasil
kinerja
tbk. Sebagai salah perhitungan mendapatkan
keuangan
satu perusahaan hasil yang kurang baik
(Y)
industry Rokok selama tahun 2011 sampai
yang terdaftar di
36

bursa efek 2013.


indonesia

2. AfrisahPutriani1, Analisis Laporan Laporan Rasio cakupan kas terhadap


Elfina Okto Arus Kas untuk Arus Kas bunga (CKB) dengan nilai
Posmaida Menilai Kinerja (X) rata-rata 17,595 > 1 baik
Damanik dan Keuangan Pada PT yang artinya sangat baik
Johanes Wilfrid Indofood Sukses Untuk karena kas dapat menutupi
Pangihutan Makmur Tbk yang Menilai
biaya bunga PT Indofood
Purba Terdaftar di Bursa kinerja
Sukses Makmur Tbk dan
Efek Indonesia Keuangan
(Y) bisa langsung membayarnya
Periode 2016-2020
tanpa harus menjual aktiva.

3. Anton Trianto Analisis laporan Laporan Berdasarkan rasio


keuangan sebagai keuangan solvabilitas dilihat dari total
alat untuk menilai (X) debt to assets ratio pada
kinerja keuangan tahun 2014-2016
perusahaan pada Sebagai persentasenya berada diatas
pt. Bukit asam Alat rata-rata industri, ini berarti
(persero) tbk Untuk menunjukkan bahwa kondisi
tanjung enim Menilai keuangan perusahaan yang
Kinerja buruk, yaitu pendanaan
Keuangan perusahaan dibiayai oleh
(Y) utang diatas rata rata industri
yang disebabkan karena total
hutang yang setiap tahunnya
mengalami peningkatan.

2.4 Kerangka Penelitian

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, kerangka pemikiran


penelitian ini dapat dilihat dalam gambar 2.1
Gambar 2. 1 kerangka penelitian
37

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah untuk menggambarkan arus kas dalam membantu

meningkatkan efektivitas pengelolaan dana pada PT.Semen Baturaja.

3.1.1 Bursa Efek Indonesia

Bursa Efek Indonesia pertama kali dibuka pada tanggal 14 Desember 1912,

dengan bantuan pemerintah colonial belanda yang kita kenal sekarang dengan

Jakarta. Bursa Efek Jakarta dulu disebutu Call-Efect. System perdagangannya

seperti lelang, dimana tiap efek berturut-turut diserukan pemimpin “call”,

kemudian para pialang masing-masing mengajukan pemerintah beli atau

penawaran jual sampai ditemukan kecocokan harga, maka transaksi terjadi. Pada

saat itu terdiri dari 13 perantara pedagang efek (makelar).

3.1.2 PT.Semen Baturaja

Perusahan ini berdiri pada 14 November 1974 dengan nama PT Semen

Baturaja (Persero). Awal mulanya saham perusahaan ini dimiliki oleh PT Semen

Gresik dan PT Semen Padang sebesar 55% dan 45%. Semenjak menjadi

penanam modal dalam negeri selama lima tahun, pada 9 November 1979
38

perusahaan berubah menjadi perseroan dan saham perusahaan dikuasai oleh

Pemerintah Republik Indonesia sebesar 88%, PT Semen Padang sebesar 7% dan

PT Semen Gresik sebesar 5%. Kemudian pada tahun 1991 Pemerintah Republik

Indonesia mengambil penuh saham perusahaan sehingga perusahaan tersebut

mengalami perkembangan dan menjadi perusahaan terbuka kemudian

mengubah nama menjadi PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. Adapun anak

perusahaan dari perusahaan ini hanya satu perusahaan yaitu PT Baturaja Multi

Usaha yang bergerak dibidang perdagangan, pembangunan, perindustrian, dan

pengangkutan darat dan jasa. Perseroan menjalankan roda usaha secara khusus

dalam produksi Terak dengan pusat produksi terletak di Baturaja, Sumatera

Selatan.

Sedangkan proses penggilingan dan pengantongan semen dilaksanakan di

Pabrik Baturaja, Pabrik Palembang dan Pabrik Panjang yang selanjutnya

didistribusikan ke daerah-daerah pemasaran Perseroan. Adapun bahan baku

produk semen Perseroan berupa batu kapur dan tanah liat yang didapatkan dari

lokasi pertambangan batu kapur dan tanah liat milik Perseroan yang berlokasi

sekitar 1,2 km dari pabrik di Baturaja. Bahan baku pendukung lainnya seperti

pasir silika didapatkan dari rekanan di sekitar wilayah Baturaja, pasir besi

diperoleh dari rekanan di provinsi Lampung, Gypsum diperoleh dari Petro

Kimia Gersik maupun impor dari Thailand, sedangkan kantong semen diperoleh

dari produsen kantong jadi yang dijual di dalam negeri. Dalam rangka

mengembangkan bisnis yang dijalankan, Perseroan menyempurnakan peralatan

yang sudah ada guna mencapai target kapasitas terpasang sebesar 50.000 ton

semen per tahun sekaligus sebagai upaya meningkatkan kapasitas terpasang.

Untuk itu, PT Semen Baturaja (Persero) Tbk melaksanakan Proyek Optimalisasi


39

I (OPT I). Proyek tersebut kemudian dimulai pada tahun 1992 dan selesai

pembangunannya pada tahun 1994 dengan kapasitas terpasang meningkat

menjadi 550.000 ton semen per tahun.

Selanjutnya, Perseroan menindaklanjuti proyek OPT I, dengan memulai

proyek Optimalisasi II (OPT II) pada tahun 1996 guna meningkatkan kapasitas

menjadi sebesar 1.250.000 ton semen per tahun. Proyek OPT II telah selesai

pada tahun 2001 dan telah selesai dan aktif berproduksi hingga sekarang.

Perseroan terus berupaya mengembangkan usahanya yang untuk itu dibutuhkan

pembiayaan investasi jangka panjang dan sumber dana. Sebagai aplikasinya,

Perseroan menerbitkan obligasi I senilai Rp200 miliar dimana emisi obligasi ini

merupakan program lanjutan restrukturisasi keuangan guna meningkatkan

profitabilitas serta likuiditas Perseroan. Kemudian Perseroan melaksanakan

kewajibannya dengan melunasi pinjaman obligasi I pada bulan Juni 2010.

Dalam kiprahnya menghasilkan produk-produk semen, Perseroan terus

meningkatkan kualitas yang dihasilkan hingga akhirnya mampu dipercaya

menangani proyek–proyek prestisius. Pada tahun 2011, Perseroan terlibat dalam

pembangunan proyek Cement Mill dan Packer dengan kapasitas 750.000 ton

semen per tahun yang kemudian telah berhasil beroperasi secara komersil pada

Juli 2013. Ketika itu, kapasitas Perseroan telah meningkat menjadi 2.000.000

ton semen per tahun. Rencana Perseroan untuk terus mengembangkan usaha dan

menambah sumber dana bagi ekspansi terus diupayakan. Untuk itu, Perseroan

melaksanakan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada

28 Juni 2013 dengan melepas 23,76% atau 2.337.678.500 saham ke publik.

Dana ini ditujukan untuk membiayai pembangunan pabrik Baturaja II dengan

kapasitas 1,85 juta ton semen per tahun. Kini, Perseroan telah merambah pasar
40

utama di sekitar Sumatera Selatan dan Lampung serta wilayah-wilayah

Indonesia yang sedang menikmati pertumbuhan ekonomi yang cukup baik dan

stabil. Sasaran wilayah pemasaran ini juga sebagai langkah meningkatkan

penjualan serta mencapai kapasitas terpasang. Sedangkan untuk menyalurkan

setiap produk, Perseroan menggunakan distributor dengan jaringan yang

tersebar diseluruh wilayah Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, dan Bengkulu.

Hadirnya Perseroan di tengah-tengah masyarakat dipercaya mampu

memberikan manfaat baik kepada Pemerintah Pusat dan Daerah berupa pajak

dan retribusi, juga kepada pemegang saham melalui pemberian dividen, dividen

serta kepada masyarakat sekitar melalui penyerapan tenaga kerja lokal, maupun

dalam bentuk kemitraan dan bina Lingkungan bagi masyarakat sekitar pabrik.

3.1.3 Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Perusahaan

Perseroan memiliki visi yaitu menjadi green cement based building


material company terdepan di Indonesia, sedangkan misi perusahaan adalah
sebagai berikut:
1. Kami adalah penyedia bahan bangunan berbasis semen kebanggaan nasional.
2. Kami menyediakan produk yang berkualitas, ramah lingkungan dan pasokan yang

berkesinambungan.

3. Kami menjamin kepuasan pelanggan dengan mengutamakan pelayanan prima.

4. Kami berkomitmen membangun negeri untuk Indonesia yang lebih baik.

3.1.4 Struktur Organisasi PT Semen Indonesia


41

3.1.5 Dewan Komisaris dan Direksi

Dewan Komisaris Komisaris Utama : Ir. Harjanto, M. Eng

Komisaris Independen : Dewi Yustisiana Ir. Darusman Mawardi

Komisaris : Oke Nurwan, DIPL.ING Kiki Rizki Y,

SE

Direksi Direktur Utama : Jobi Triananda Hasjim

Direktur Produksi dan Pengembanga : Daconi

Direktur Keuangan : M Jamil

Direktur Umum & SDM : Amrullah

Direktur Pemasaran : Dede Parasade

Budaya perusahaan adalah sikap dan perilaku jajaran perusahaan yang digali

dari norma-norma dan nilai-nilai perusahaan. Perusahaan memiliki nilai-nilai

utama, yaitu:

1) Integrity.

2) Teamwork.

3) Innovative.

4) Agility.
42

5) Safety.

3.1.6 Jenis produk

1. Portland Composite Cement (PCC)

Portland Composite Cement (PCC) adalah salah satu jenis produk Semen

Baturaja yang memenuhi kriteria SNI 7064 : 2014 dan dapat direkomendasikan

untuk keperluan bangunan konstruksi pada umumnya. PCC mempunyai

keunggulan karena memiliki panas hidrasi lebih rendah sehingga akan lebih

mudah dalam proses pengerjaan dan dapat menghasilkan permukaan beton serta

plester yang lebih rapat dan halus. PCC juga memiliki daya rekat yang kuat,

kedap air dan kekuatan tekan yang baik.

2. Ordinary Portland Cement (OPC) Tipe I

Ordinary Portland Cement (OPC) Tipe I iyalah salah satu jenis produk

Semen Baturaja yang memenuhi kriteria SNI 2049 : 2015 dan bisa

direkomendasikan untuk keperluan bangunan konstruksi pada umumnya. OPC


43

Tipe I mempunyai keunggulan karena cepat kering, memiliki daya rekat yang

kuat, hasil adukan yang tidak mudah retak dan kekuatan tekan yang baik.

3. Ordinary Portland Cement (OPC) Tipe II

Ordinary Portland Cement (OPC) Tipe V merupakan salah satu jenis produk

Semen Baturaja yang memenuhi kriteria SNI 2049 : 2015 dan dapat

direkomendasikan untuk keperluan bangunan konstruksi yang memerlukan ketahanan

terhadap kandungan asam sulfat tinggi (lebih dari 0.20%) & panas hidrasi bersifat

tinggi “Ultra Resistance”. OPC Tipe V tersedia dalam kemasan bigbag 1000 kilogram

dan curah. OPC Tipe V biasanya diaplikasikan pada bangunan konstruksi di bawah

air, pelabuhan, terowongan, kawasan tambang, bangunan Instalasi Pengolahan Air

Limbah (IPAL) dan project geothermal.

4. Baturaja Mortar
44

Semen Mortar atau yang lebih dikenal dengan Baturaja Mortar

merupakan jenis produk semen instan milik Perseroan yang diformulasikan

dengan fungsi dan kegunaan spesifik. Penggunaan Baturaja Mortar sangat

mudah karena penggunaannya tidak perlu penambahan material lain, tapi

dapat langsung diaplikasikan hanya dengan menambahkan air secukupnya.

Semen instan ini dapat menjadi bahan bangunan alternatif pengganti

adukan semen-pasir konvensional. Kelebihan dari penggunaan mortar yaitu

aplikasi lebih tipis, sehingga lebih hemat pemakaian, serta menggunakan aditif

khusus untuk meningkatkan kualitas. Baturaja Mortar memiliki banyak

keunggulan karena lebih praktis, berkualitas dan efisien. Produk ini terdiri dari

5 (lima) varian: perekat keramik, pasangan bata dan plesteran, pasangan bata

ringan, acian abu-abu dan acian putih yang tersedia dalam kemasan zak 40

kilogram dan 25 kilogram.

3.2. Data Penelitian

3.2.1 Jenis dan Sumber Data


Jenis dan sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data

kuantitatif yaitu jenis data informasi yang berupa simbol angka atau bilangan,

berdasarkan simbol-simbol angka tersebut yang menjadi data sekunder maka

perhitungan secara kuantitatif dapat dilakukan. Data sekunder merupakan data

yang umumnya berupa bukti, catatan dan laporan historis yang sudah tersusun

dalam arsip. Data ini diperoleh melalui website resmi Bursa Efek Indonesia,

perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini dan tergabung ke dalam

perusahaan.

3.2.2 Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi
45

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono,2016:80). Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan

benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada

pada subyek atau obyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik

atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Populasi perusahaan

perdagangan eceran yang terdaftar di BEI.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi (Sugiyono,2016:81). Adanya keterbatasan

dana, tenaga dan waktu maka peneliti menggunakan sampel dengan teknik

sampling.

Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

non probability sampling, dengan metode purposive sampling. Menurut

Sugiyono (2014: 85), purposive sampling adalah: “... teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu”. Alasan pemilihan sampel dengan

menggunakan teknik purposive sampling adalah karena tidak semua sampel

memiliki kriteria sesuai dengan yang telah penulis tentukan, oleh karena itu

penulis memilih teknik purposive sampling dengan pertimbangan-

pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh sampel

yang digunakan dalam penelitian ini.

Dalam penelitian ini sampel yang digunakan yaitu PT. Semen Baturaja Tbk

yang disesuaikan berdasarkan kriteria penentuan sampel adalah sebagai berikut :


46

1. Perusahaan yang listing berturut-turut dari tahun 2019- 2022 di Bursa Efek

Indonesia.

2. Perusahaan yang laporan keuangannya dipublikasikan secara lengkap dari

tahun 2019 sampai dengan 2022.

3. Perusahaan yang dalam laporan keuangannya memiliki data yang sesuai

variabel yang diteliti.

4. Perusahaan yang menyusun laporan keuangan menggunakan satuan

rupiah.

3.2.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan teknik

dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan data-data berupa laporan keuangan

perusahaan yang telah dipublikasikan dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

selama 5 (lima) tahun berturut-turut, sehingga langkah yang dilakukan adalah

dengan mencatat seluruh data yang diperlukan dalam penelitian ini.

3.2.4 Variabel Penelitian

Variable Defenisi Rumus Skala

Arus Kas Laporan arus kas adalah jumlah arus kas operasi Rasio
pernyataan yang x 100
kewajiban lancar
(X1) menunjukkan semua aspek
operasi perusahaan, terlepas Arus Kas Operasi (AKO)
dari apakah mereka memiliki
pengaruh langsung atau tidak
langsung terhadap arus kas.
Laporan arus kas untuk
periode pelaporan harus
disusun berdasarkan konsep
uang. Laporan keuangan
terdiri dari arus kas
(pencapaian) dan arus kas
(pendapatan) untuk periode
tertentu. Pendapat dari
Trianto et al. (2017:3)

Efektivitas Menurut Fahmi (2011) Realisasi pendapatan Rasio


“kinerja keuangan adalah x 100
Target pendapatan
Kinerja keuangan suatu analisis yang dilakukan
Rasio Efektivitas
47

(Y) untuk melihat sejauh mana


suatu perusahaantelah
melaksanakan dengan
menggunakan aturan-aturan
pelaksanaan keuangan
secara baik dan benar”.

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan

peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian

ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2014: 67). Terdapat dua variable penelitian, yaitu

variable terikat (dependent variable) dan variable bebas (independent variable).

3.1.1 Variabel Independen (Independent Variable)

Variabel independen (independent variable) atau variable bebas adalah variabel

yang mempengaruhi variable dependen (terikat), baik yang pengaruhnya positif

maupun yang pengaruhnya negatif. (Ferdinand, 2016: 26). Adapun yang menjadi

variabel independen dalam penelitian ini yaitu:

1. 𝑋1 : Arus kas bersih neto dari aktivitas operasi meliputi pos-pos laporan laba rugi,

untuk menentukan arus kas bersih dari aktivitas operasi digunakan rumus : aliran kas

dari operasi = kas diterima dari penjualan barang dan jasa – kas dibayarkan untuk

operasi

2. 𝑋2 : Arus kas bersih neto dari aktivitas investasi, arus kas investasi meliputi arus kas

yang berasal dari perubahan investasi, pembelian dan penjualan investasi dan aset-

aset jangka panjang. Untuk menentukan arus kas bersih dari aktivitas investasi

digunakan rumus : aliran kas bersih investasi = kas diterima dari penjualan investasi

bangunan, pabrik dan peralatan – kas dibayarkan untuk investasi akuisisi, pabrik

bangunan dan peralatan

3. 𝑋3 : Arus kas bersih neto dari aktivitas pendanaan,berasal dari perubahanperubahan

dalam pos – pos utang jangka panjang dan ekuitas pemegang saham, untuk

menentukan arus kas bersih dari Aktivitas investasi digunakan rumus :aliran kas dari
48

pendanaan = kas diterima dari hutang (obligasi), emisi saham – kas dibayarkan

untuk deviden, pembelian saham kembali, pembayaran hutang

3.1.2 Variabel Dependen (Dependen Variable)

Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang nilainya tergantung

dari variabel lain, dimana nilainya dapat berubah. Variabel dependen sering juga

disebut variabel respon yang dilambangkan dengan Y. Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah Analisa Rasio (Y).

1. Rasio Arus Kas Operasi

jumlah arus kas operasi


(AKO)= x100
kewajiban lancar

Rasio Arus Kas Operasi menghitung kemampuan arus kas operasi dalam

membayar kewajiban lancar. Rasio ini diperoleh dengan membagi arus kas

operasi dengan kewajiban lancar.

2. Rasio Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar

Arus kas operasi+ Deviden


(CKHL) ¿ x100
Total hutang

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang lancar

berdasarkan arus kas operasi bersih. Rasio ini diperoleh dengan arus kas operasi

ditambah dividen kas dibagi dengan hutang lancar.

3. Rasio Cakupan Kas terhadap Bunga

Arus Kas Operasi + Pajak


(CKB)= x 100
Bunga

Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar

bunga atas hutang yang telah ada. Rasio ini diperoleh dengan arus kas dari

operasi dibagi pembayaran bunga.


49

3.3 Metode Analisis Data

Ada beberapa tahap-tahap dalam menganalisa data dalam penelitian proposal

skripsi ini. Adapun cara menganalisa data tersebut antara lain :

1. Mengumpulkan data laporan arus kas PT. Semen Baturaja Tbk yang

bersumber dari Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2019-2022.

2. Mencari rasio laporan arus kas PT. Semen Baturaja Tbk dengan

menggunakan ke-empat rasio yakni, Rasio Arus Kas Operasi (AKO),

Cakupan Kas Terhadap Bunga (CKB), Cakupan Kas TErhadap Hutang

Lancar (CKHL), Efektifitas Keuangan dari tahun 2012-1017.

3. Setelah mendapatkan hasil dari rasio laporan arus kas tersebut, kemudian

mencari perbandingan rata-rata industri dari PT. Semen Baturaja Tbk dari

tahun 2019-2022.

4. Selanjutnya, mengukur tingkat efektivitas kinerja keuangan PT. Semen

Baturaja Tbk.

5. Selanjutnya, menghitung arus kas di ukur secara Bersama-sama terhadap

efektivitas kinerja keuangan Pada PT.Semen Baturaja Tbk menggunakan Uji

F simultan.

6. Menyimpulkan hasil dari analisa laporan arus kas sebagai alat ukur

efektivitas kinerja keuangan PT. Semen Baturaja Tbk tahun 2019-2022.

3.4 Analisis Statistik Deskriptif

Sugiyono (2012: 13) menjabarkan Penelitian deskriptif yakni penelitian untuk

mengetahui nilai suatu variabel mandiri, baik satu variabel maupun lebih

(independen) tanpa membuat perbandingan, ataupun menghubungkan dengan variabel

yang lain”.
50

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau informasi

deskriptif yang dihasilkan dari indikator kinerja keuangan maksimum, minimum.

mean (rata-rata) dan standar deviasi sebelum dan sesudah yang terdaftar di BEI. Jika

standar deviasi lebih besar dari rata-rata. berarti ada banyak variasi dalam data. Jika

standar deviasi lebih kecil dari rata-rata. berarti variasi datanya kecil. Nilai maksimum

menunjukkan nilai data tertinggi sedangkan nilai minimum menunjukkan nilai data

terendah.

Dalam penelitian ini analisis statistik yang digunakan yaitu uji F secara

simultan. Uji F adalah pengujian terhadap koefisien regresi secara simultan. Pengujian

ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang terdapat di

dalam model secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Uji F

dalam penelitian ini digunakan untuk menguji signifikasi pengaruh arus kas terhadap

efektifitas keuangan secara simultan. Menurut Sugiyono (2014:257) dirumuskan

sebagai berikut:

Keterangan:

R² = Koefisien determinasi

k = Jumlah variabel independen

n = Jumlah anggota data atau kasus

F hasil perhitungan ini dibandingkan dengan yang diperoleh dengan

menggunakan tingkat resiko atau signifikan level 5% atau dengan degree freedom = k

(n-k-1) dengan kriterian sebagai berikut :


51

- ditolak jika > atau nilai sig < α

- diterima jika < atau nilai sig > α

Jika terjadi penerimaan Ho, maka dapat diartikan tidak berpengaruh signifikan

model regresi berganda yang diperoleh sehingga mengakibatkan tidak signifikan pula

pengaruh dari variabel-variabel bebas bebas secara simultan terhadap variabel terikat.

Namun jika terjadi penolakan Ho, maka dapat diartikan terdapat berpengaruh

signifikan model regresi berganda yang diperoleh sehingga mengakibatkan signifikan

pula pengaruh dari variabel-variabel bebas bebas secara simultan terhadap variabel

terikat.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Deskriptif

Penelitian ini menggunakan sampel laporan keuangan periode 2019-2022 dengan

menggunakan kriteria 3 rasio yaitu Rasio Arus Kas, Rasio Cakupan Kas Terhadap

Bunga, Rasio Cakupan Kas Terhadap Hutang Lancar.


52

Tabel 4.1 Laporan Arus Kas (Komparatif)


(dalam satuan jura rupiah)
Tahun
Aset
2019 2020 2021 2022
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas 180.112.525 174.322.521 170.221.535 182.154.852
Aset Keuangan Lancar Lainnya 55.212.523 52.122.362 54.452.122 59.566.325
Piutang
Piutang Usaha Pihak Ke 3 144.213.628 140.213.250 133.230.214 133.252.145
Piutang Usaha Pihak Berelasi 18.212.352 19.823.142 18.521.124 19.555.820
Piutang Lainnya Pihak Berelasi 1.235.854 2.325.847 2.254.568 2.545.872
Uang Muka Lancar Lainnya 1.120.221 1.362.512 1.520.121 1.401.129
Pajak Dibayar Dimuka Lancar 11.952.364 11.325.142 11.852.143 11.752.146
Persediaan
persediaan Lancar Lainnya 11.854.625 1.052.250 15.000.342 9.236.542
Biaya Dibayar Dimuka Lancar 222.344.501 222.314.251 222.871.254 222.220.214
Jumlah Aset Lancar 646.258.593 624.861.277 629.923.423 641.685.045
ASET TIDAK LANCAR
Investasi 2.110.252.546 2.192.365.287 2.111.254.792 2.113.652.842
Aset Keungan Tidak Lancar
Aset Pajak Tangguhan 12.258.214 12.325.421 10.235.241 12.321.452
Properti Investasi 1.125.478 1.214.125 1.698.534 2.345.921
Aset Tetap 102.154.213 112.524.871 134.521.422 112.341.523
Aset Tak Berwujud 1.364.821 1.238.245 2.145.217 1.352.146
Aset Tidak Lancar 2.541.387 2.145.698 2.456.725 2.314.525
Jumlah Aset Tidak Lancar 2.229.696.659 2.321.813.647 2.262.311.931 2.244.328.409
Jumlah Aset 2.875.955.252 2.946.674.924 2.892.235.354 2.886.013.454
Liabilitas
Liabilitas Jangka Pendek Utang Usaha
Utang Usaha Pihak Ketiga 3.221.362.541 3.122.325.000 3.123.251.200 3.126.852.120
Utang Lainnya
Utang Lainnya Pihak Ketiga 12.541.473 14.789.547 16.365.254 11.245.700
Utang Lainnya Pihak Berelasi 13.145.271 10.215.487 11.012.458 10.235.214
Uang Muka Pelanggan Jangka Pendek
16.523.248 15.214.821 12.412.547 13.252.142
Pihak Ketiga
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek 4.412.523 9.823.146 7.451.258 9.654.218
Utang Pajak 20.215.241 21.252.418 21.250.250 23.521.250
Liabilitas Jangka Panjang Yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun
Liabilitas Jangka Panjang Yang Jatuh
Tempo Dalam Satu Tahun Atas - - - -
Liabilitas Sewa Pembiayaan
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 3.222.314.201 1.220.214.528 1.212.522.820 1.221.052.140
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 6.510.514.498 4.413.834.947 4.404.265.787 4.415.812.784
Ekuitas
Ekuitas Yang Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
Saham Biasa - - - -
Tambahan Modal Disetor 12.250.025 8.214.253 8.214.528 7.582.143
53

Kompenen Ekuitas Lainnya 16.528.214 11.021.452 12.252.412 11.236.252


Saldo Laba (Akumulasi Kerugian) (4.278.189) (2.807.199) (4.037.884) (3.654.109)
Saldo Laba Yang Telah Ditentukan
- - - -
Penggunaannya
Saldo Laba Yang Belum Ditentukan
4.000.000 4.000.000 4.000.000 4.000.000
Penggunaannya
Jumlah Ekuitas Yang Diatribusikan
28.562.452 27.852.145 28.256.450 27.541.472
Kepada Pemilik Entitas Induk
Jumlah Ekuitas 57.062.502 48.280.651 48.685.506 46.705.758
Jumlah Liabilitas Dan Ekuitas 6.567.577.000 4.462.115.598 4.452.951.293 4.462.518.542
Sumber: Laporan Keuangan PT. Semen Baturaja Tbk yang telah di olah

Dari data tabel diatas, dapat diketahui bahwa jumlah aset yang diperoleh

berfluktuasi, ditahun 2019 sebesar 2.875.955.252 mengalami peningkatan di tahun

2020 sebesar 2.946.674.924 kemudian pada tahun 2021 mengalami penurunan sebesar

2.892.235.354 dan pada tahun 2022 kembali mengalami penurunan sebesar

2.886.013.454.

Selanjutnya jumlah keseluruhan dari likuiditas dan ekuitas pada periode 2019-

2022 pun berfluktuatif, di tahun 2019 sebesar 6.567.577.000 mengalami penurunan di

tahun 2020 sebesar 4.462.115.598 kembali mengalami penuruan di tahun 2021 sebesar

4.452.951.293 dan mengalami peningkatan kembali di tahun 2022 sebesar

4.462.518.542.

Tabel 4.2 Laporan Arus Kas (Komparatif)


(dalam satuan juta rupiah)
Tahun
Arus Kas dari aktivitas operasi
2019 2020 2021 2022
Laba sebelum pajak dan pos luar
240.597.197 (2.742.238.006) (2.884.484.977) 6.755.018.075
biasa
Penurunan (kenaikan) aktiva tetap (17.936.600) (94.846.675) (19.147.975) -
Penerimaan (penggunaan) kas
4.013.277.906 5.012.217.695 8.778.266.909 (5.176.178.47)
dari kegitan operasi – penyusutan
Penerimaan (penggunaan) kas
(50.483.012) 243.031.157 624.798.890 7.172.361
dari kegitan operasi-amortisasi
Penerimaan (penggunaan) kas
dari kegitan operasi – penyilihan - - - -
piutang
Beban bunga - - - -
54

Penerimaan Bunga 2.011.214.745 1.923.125.255 1.915.232.253 1.978.547.887


Penurunan (kenaikan) aktiva
(699.321.319) (1.069.636.076) (1.546.679.149) (279.925.470)
operasi - piutang usaha
Penurunan (kenaikan) aktiva
8.550.000 1.400.000 1.300.000 1.655.000
operasi - piutang lain-lain
Penurunan (kenaikan) aktiva
(1.030.206.556) 22.618.271 (213.320.036) (196.166.659)
operasi – persediaan
Penurunan (kenaikan) aktiva
37.349.227 (93.500.000) 93.500.000 6.465.060
operasi - pembayaran dimuka
kenaikan (kenaikan) hutang
315.962.336 550.372.770 (819.343.754) 477.014.669
opersional - kewajiban usaha
kenaikan (kenaikan) hutang
(12.436.840) 27.477.000 46.533.000 (95.647.187)
opersional - kewajiban non usaha
kenaikan (kenaikan) hutang
- - - -
opersional - beban ymh dibayar
kenaikan (kenaikan) hutang
opersional - pendapatan diterima - - - -
dimuka
kenaikan (kenaikan) hutang
163.400.982 669.922.961 (1.240.086.663) (295.886.229)
opersional - kewajiban pajak
kenaikan (kenaikan) hutang
opersional - kewajiban jk panjang - - - -
jt tempo
kenaikan (kenaikan) hutang
opersional - kewajiban jk pendek - - - 657.095.325
lainnya
Arus Kas Bersih dari Aktivitas
4.979.968.066 4.449.944.352 4.736.568.498 3.839.164.353
Operasi
Arus Kas dari aktivitas investasi
Penurunan (kenaikan) investasi
- - - -
jangka panjang
Penurunan (kenaikan) aktiva tetap (15.753.578.711) (27.463.594.793) (12.964.342.896) (778.059.957)
Penurunan (kenaikan) aktiva tetap
1.735.366.520 31.089.300 (1.244.693.120) 975.726.620
dalam penyelesaian
Penurunan (kenaikan) aktiva lain-
240.289.759 1.871.336.404 720.556.825 1.320.996.270
lain
Arus Kas Bersih dari Aktivitas
(13.777.922.432) (25.561.169.089) (13.488.479.191) 1.518.662.933
investasi
Arus Kas dari aktivitas pendanaan
kenaikan (penurunan) kewajiban
- - - -
jangka panjang
kenaikan (penurunan) kewajiban
229.793.589 (230.704.614) 194.716.270 2.087.591.163
jangka panjang lainnya
kenaikan (penurunan) ekuitas 8.519.015.518 9.021.258.231 9.466.454.199 9.852.321.452
kenaikan (penurunan) selesaih
- - - -
penilaian kembali aktiva tetap
kenaikan (penurunan) cadangan (43.104.402) - - -
pembagian laba 76.564.566 502.237.473 550.721.483 900.085.739
Pembayaran liabilitas sewa
(15.501) (24.550) (11.250) (34.669)
pembiayaan
pembayaran dividen dari aktivitas
200.212.541 200.121.252 192.125.412 183.888.521
pendanaan
pembayaran bunga dari aktivitas
(311.325.622) (311.562.449) (311.058.541) (331.252.144)
pendanaan
Arus Kas Bersih dari Aktivitas
8.671.140.689 8.176.850.397 10.092.947.573 12.692.600.062
pendanaan
Kenaikan (Penurunan) Bersih (258.649.659) 187.309.969 (113.540.628) (18.330.856)
55

Kas Dan Setara Kas


Saldo Kas Dan Setara Kas Awal
646.258.593 624.861.277 629.923.423 641.685.045
Tahun
Saldo Kas Dan Setara Kas
387.608.934 812.171.246 516.382.795 623.354.189
Akhir Tahun
Sumber: Laporan Keuangan PT. Semen Baturaja Tbk yang telah di olah

Dari laporan diatas, dapat diketahui bahwa kas bersih yang diperoleh dari aktvitas

operasi berfluktuasi, ditahun 2019 sebesar 4.979.968.066 mengalami penurunan di

tahun 2020 sebesar 4.449.944.352 kemudian pada tahun 2021 mengalami peningkatan

sebesar 4.736.568.498 dan pada tahun 2022 kembali mengalami penurunan sebesar

3.839.164.353.

Pada kas bersih yang diperoleh dari aktvitas investasi berfluktuasi, ditahun 2019

dalam kondisi minus sebesar (13.777.922.432) mengalami peningkatan di tahun 2020

dalam kondisi minus sebesar (25.561.169.089) kemudian pada tahun 2021 mengalami

penurunan dalam kondisi minus sebesar (13.488.479.191) dan pada tahun 2022 terjadi

peningkatan 1.518.662.933. Berdasarkan laporan arus kas PT. Semen Baturaja, kondisi

arus kas bersih dari aktivitas investasi dipengaruhi oleh penurunan aktiva tetap. Arus

kas dari aktivitas investasi yang dapat menyebabkan arus kas negatif atau positif antara

lain pembelian aset tetap, pembelian investasi seperti saham, meminjamkan uang,

penjualan aset tetap dan penjualan aset investasi.

Pada kas bersih yang diperoleh dari aktvitas pendanaan berfluktuasi, ditahun

2019 sebesar 8.671.140.689 mengalami penurunan di tahun 2020 sebesar

8.176.850.397 kemudian pada tahun 2021 mengalami peningkatan sebesar

10.092.947.573 dan pada tahun 2022 kembali meningkat sebesar 12.692.600.062.

Tabel 4.3 Data Rasio Arus Kas PT. Semen Baturaja Tbk
(dalam satuan juta rupiah)
TAHUN Penarikan
DATA
2019 2020 2021 2022 Data
Arus Kas
Bersih Dari
AKO 4.979.968.066 4.449.944.352 4.736.568.498 3.839.164.353
Aktivitas
Operasi
56

Liabilitas
Kewajiban
3.222.314.201 1.220.214.528 1.212.522.820 1.221.052.140 Jangka
Lancar
Pendek
Penerimaan
Bunga 2.011.214.745 1.923.125.255 1.915.232.253 1.978.547.887
Bunga
Pembayaran
Dividen dari
Dividen 200.212.541 200.121.252 192.125.412 183.888.521
Aktivitas
Pendanaan
Liabilitas
Hutang
3.222.314.201 1.220.214.528 1.212.522.820 1.221.052.140 Jangka
Lancar
Pendek
Saldo Kas
Dan Setara
Target 646.258.593 624.861.277 629.923.423 641.685.045
Kas Awal
Tahun
Saldo Kas
Dan Setara
Realisasi 387.608.934 812.171.246 516.382.795 623.354.189
Kas Akhir
Tahun
Sumber: Laporan Keuangan PT. Semen Baturaja Tbk yang telah di olah

1. Analisis Rasio Arus Kas PT. Semen Baturaja Tbk


Rasio ini berfungsi untuk mengetahui kemampuan arus kas operasi dalam

membayar kewajiban lancar. Rasio ini diperoleh dengan membagi arus kas operasi

dengan kewajiban lancar, dengan rumus Rasio Arus Kas Operasi (AKO) sebagai

berikut:

Jumlah Arus Kas Operasi


AKO=
Kewajiban Lancar

Laporan arus kas PT. Semen Baturaja Tbk pada periode 2019-2022 disajikan pada tabel

berikut:

Tabel 4.3 Rasio Arus Kas


(dalam satuan rupiah)
Jumlah
Kewajiban Rasio
Tahun Arus Kas Kondisi
Lancar AKO
Operasi
4.979.968.06
2019 3.222.314.201 1,55 Menurun  
6
4.449.944.35
2020 3,65 Meningkat  
2 1.220.214.528
4.736.568.49
2021 3,91 Meningkat  
8 1.212.522.820
3.839.164.35
2022 3,14 Meningkat  
3 1.221.052.140
Rata-rata 4.501.411.317 1.719.025.922 3,06 Mampu  
57

Sumber: Laporan Keuangan PT. Semen Baturaja Tbk yang telah di olah

Dari tabel di atas menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan dalam

melunasi kewajibannya menggunakan rasio arus kas operasi, membagi jumlah arus

kas operasi dengan kewajiban lancar, kewajiban lancar yang terdapat pada tabel

diperoleh dari jumlah liabilitas dan ekuitas maka hasilnya sebagai berikut.

1. Pada tahun 2019, rasio arus kas operasi PT. Semen Baturaja Tbk sebesar 1.55

Berdasarkan rasio ditahun tersebut dapat diartikan bahwa rasio arus kas operasi

perusahaan dinyatakan cukup baik karna rasio yang dihasilkan berada di atas

angka 1 yang artinya perusahaan mampu memenuhi pembayaran kewajiban

lancar dengan menggunakan arus kas masuk dari aktivitas operasi. Kondisi rasio

arus kas dari tahun sebelumnya tidak diketahui dikarenakan penelitian

mengambil data dari periode 2019.

2. Pada tahun 2020 rasio arus kas operasi PT. Semen Baturaja Tbk mengalami

penurunan menjadi 3.65. Berdasarkan rasio ditahun tersebut dapat diartikan

bahwa rasio arus kas operasi perusahaan dinyatakan cukup baik karna rasio

yang dihasilkan berada di atas angka 1 yang artinya perusahaan mampu

memenuhi pembayaran kewajiban lancar dengan menggunakan arus kas masuk

dari aktivitas operasi. Kondisi rasio arus kas dari tahun 2019 sampai dengan

2020 dinyatakan meningkat.

3. Pada tahun 2021 rasio arus kas operasi PT. Semen Baturaja Tbk mengalami

peningkatan menjadi 3.91. Berdasarkan rasio ditahun tersebut dapat diartikan

bahwa rasio arus kas operasi perusahaan dinyatakan cukup baik karna rasio

yang dihasilkan berada di atas angka 1 yang artinya perusahaan mampu

memenuhi pembayaran kewajiban lancar dengan menggunakan arus kas masuk


58

dari aktivitas operasi. Kondisi rasio arus kas dari tahun 2020 sampai dengan

2021 dinyatakan meningkat.

4. Pada tahun 2022 rasio arus kas operasi PT. Semen Baturaja Tbk mengalami

penurunan menjadi 3.14. Berdasarkan rasio ditahun tersebut dapat diartikan

bahwa rasio arus kas operasi perusahaan dinyatakan cukup baik karna rasio

yang dihasilkan berada di atas angka 1 yang artinya kemungkinan besar

perusahaan memenuhi pembayaran kewajiban lancar dengan menggunakan arus

kas masuk dari aktivitas operasi. Kondisi rasio arus kas dari tahun 2021 sampai

dengan 2022 dinyatakan meningkat.

Secara keseluruhan, rasio arus kas operasi dari PT. Semen Baturaja Tbk

dikatakan baik. Rasio arus kas operasi dari tahun 2019-2022 jika di rata-ratakan

sebesar 3.06. Berdasarkan kriteria rasio tersebut dapat diartikan rasio arus kas

operasi perusahaan dinyatakan belum baik karna rasio yang dihasilkan berada di

atas angka 1 yang artinya perusahaan mampu memenuhi pembayaran kewajiban

lancar dengan menggunakan arus kas masuk dari aktivitas operasi.

2. Analisis Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga PT. Semen Baturaja Tbk
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang lancar

berdasarkan arus kas operasi bersih. Rasio ini diperoleh dengan arus kas operasi

ditambah dividen kas dibagi dengan hutang lancar rasio cakupan kas terhadap bunga.

Jumlah bunga di ambil dari pembayaran bunga dari aktivitas pendanaan.

Laporan cakupan kas terhadap bunga PT. Semen Baturaja Tbk pada periode

2019-2022 disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.4 Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga


(dalam satuan rupiah)
Jumlah Arus
Tahun Bunga Rasio PM Kondisi
Kas Operasi
2019 2,48
4.979.968.066 2.011.214.745 Meningkat
2020 2,31 Menurun  
59

4.449.944.352 1.923.125.255
2021 2,47  Meningkat
4.736.568.498 1.915.232.253
2022 1,94  Menurun
3.839.164.353 1.978.547.887
Rata-rata Mampu  
4.501.411.317 1.957.030.035 2,30
Sumber: Laporan Keuangan PT. Semen Baturaja Tbk yang telah di olah

Dengan rasio yang besar menunjukkan bahwa arus kas operasi mempunyai

kemampuan yang lebih baik dalam menutup biaya bunga sehingga kemungkinan

perusahaan tidak mampu membayar bunga sangat kecil. Berdasarkan data pada tabel

diatas diketahui maka diperoleh data sebagai berikut:

1. Pada tahun 2019 rasio cakupan terhadap bunga PT. Semen Baturaja Tbk yaitu

2.48, maka dinyatakan baik karna rasio yang dihasilkan berada di atas angka 1

yang artinya perusahaan mampu memenuhi pembayaran bunga pada saat jatuh

tempo dengan menggunakan arus kas masuk dari aktivitas operasi.

2. Pada tahun 2020 rasio cakupan terhadap bunga PT. Semen Baturaja Tbk yaitu

2.31, maka dinyatakan baik karna rasio yang dihasilkan berada di atas angka 1

yang artinya perusahaan mampu memenuhi pembayaran bunga pada saat jatuh

tempo dengan menggunakan arus kas masuk dari aktivitas operasi.

3. Pada tahun 2021 rasio cakupan terhadap bunga PT. Semen Baturaja Tbk yaitu

2.47, maka dinyatakan baik karna rasio yang dihasilkan berada di atas angka 1

yang artinya perusahaan mampu memenuhi pembayaran bunga pada saat jatuh

tempo dengan menggunakan arus kas masuk dari aktivitas operasi.

4. Pada tahun 2022 rasio cakupan terhadap bunga PT. Semen Baturaja Tbk yaitu

1.94, maka dinyatakan baik karna rasio yang dihasilkan berada di atas angka 1

yang artinya perusahaan mampu memenuhi pembayaran bunga pada saat jatuh

tempo dengan menggunakan arus kas masuk dari aktivitas operasi.


60

Secara keseluruhan hasil rasio cakupan kas terhadap bunga (CKB) PT. Semen

Baturaja Tbk periode 2019-2022 dengan rata-rata 2.30 dinyatakan baik karna rasio

yang dihasilkan berada di atas angka 1 yang artinya perusahaan mampu memenuhi

pembayaran bunga pada saat jatuh tempo dengan menggunakan arus kas masuk dari

aktivitas operasi.

4. Analisis Rasio Cakupan Kas Terhadap Hutang Lancar

Tabel 4.5 Rasio Cakupan Kas Terhadap Hutang Lancar


(dalam satuan juta rupiah)
Jumlah Rasio
Deviden Hutang
Tahun Arus Kas CKH Kondisi
Kas Lancar
Operasi L
4.
2019 1,55 Menurun  
979.968.066 200.212.541 3.222.314.201
4.  Meningka
2020 3,65
449.944.352 200.121.252 1.220.214.528 t
4.  Meningka
2021 3,91
736.568.498 192.125.412 1.212.522.820 t
3.
2022 3,14  Menurun
839.164.353 183.888.521 1.221.052.140
Rata-rata 4.501.411.317 194.086.932 1.719.025.922 3,06 Mampu  
Sumber: Laporan Keuangan PT. Semen Baturaja Tbk yang telah di olah

Berdasarkan data tabel 4.5 diketahui bahwa:

1. Pada tahun 2019 rasio cakupan kas terhadap hutang lancar (CKHL) PT. Semen

Baturaja yaitu 1.55 dinyatakan baik karena rasio yang dihasilkan berada di atas 1 yang

artinya kemampuan perusahaan dalam membayar hutang lancarnya menggunakan

arus kas operasi. Hal tersebut terjadi karena hutang lancar yang dimiliki perusahaan

lebih kecil dibandingkan dengan arus kas operasi. Kondisi cakupan kas terhadap

hutang lancar dari tahun sebelumnya tidak diketahui dikarenakan penelitian

mengambil data dari periode 2019.

2. Pada tahun 2020 rasio cakupan kas terhadap hutang lancar (CKHL) PT. Semen

Baturaja yaitu 3.65 dinyatakan baik karena rasio yang dihasilkan berada di atas 1 yang

artinya kemampuan perusahaan dalam membayar hutang lancarnya menggunakan


61

arus kas operasi. Hal tersebut terjadi karena hutang lancar yang dimiliki perusahaan

lebih kecil dibandingkan dengan arus kas operasi. Kondisi rasio cakupan kas terhadap

hutang lancar dari tahun 2019 sampai dengan 2020 dinyatakan meningkat.

3. Pada tahun 2021 rasio cakupan kas terhadap hutang lancar (CKHL) PT. Semen

Baturaja yaitu 3.91 dinyatakan baik karena rasio yang dihasilkan berada di atas 1 yang

artinya kemampuan perusahaan dalam membayar hutang lancarnya menggunakan

arus kas operasi. Hal tersebut terjadi karena hutang lancar yang dimiliki perusahaan

lebih kecil dibandingkan dengan arus kas operasi. Kondisi rasio cakupan kas terhadap

hutang lancar dari tahun 2020 sampai dengan 2021 dinyatakan meningkat.

4. Pada tahun 2022 rasio cakupan kas terhadap hutang lancar (CKHL) PT. Semen

Baturaja yaitu 3.14 dinyatakan baik karena rasio yang dihasilkan berada di atas 1 yang

artinya kemampuan perusahaan dalam membayar hutang lancarnya menggunakan

arus kas operasi. Hal tersebut terjadi karena hutang lancar yang dimiliki perusahaan

lebih kecil dibandingkan dengan arus kas operasi. Kondisi rasio cakupan kas terhadap

hutang lancar dari tahun 2021 sampai dengan 2022 dinyatakan menurun.

Secara keseluruhan hasil rasio cakupan kas terhadap hutang lancar (CKHL) PT.

Semen Baturaja Tbk periode 2019-2022 dinyatakan mampu karena rata-rata rasio yang

dihasilkan sebesar 3.06 berada di atas 1 yang artinya kemampuan perusahaan dalam

membayar hutang lancarnya menggunakan arus kas operasi. Hal tersebut terjadi karena

hutang lancar yang dimiliki perusahaan lebih kecil dibandingkan dengan arus kas

operasi.

1. Rasio Efektivitas Keuangan


Tabel 4.6 Rasio Efektivitas Keuangan
Tahun Target Realisasi Rasio Kriteria
62

Efektivitas
(%)
387.6
2019 60 KE
646.258.593 08.934
812.1
2020 130 SE
624.861.277 71.246
516.3
2021 82 CE
629.923.423 82.795
623.3
2022 97 E
641.685.045 54.189
584.8
Rata-rata 92 E
635.682.085 79.291
Sumber: Laporan Keuangan PT. Semen Baturaja Tbk yang telah di olah

Berdasarkan data tabel di atas diketahui bahwa rasio efektivitas keuangan PT.

Semen Baturaja Tbk berubah-ubah dari setiap periode. Rasio efektivitas pada tahun

2019 adalah 60% jika dilihat berdasarkan kriteria kinerja keuangan ada pada kriteria

kurang efektif, pada tahun 2020 terjadi peningkatan rasio efektivitas keuangan sebesar

130% yang termasuk kedalam kriteria sangat efektif, pada tahun 2021 PT. Semen

Baturaja Tbk mengalami kembali penurunan rasio efektivitas keuangan menjadi

sebesar 82% yang termasuk kedalam kategori cukup efektif, pada tahun 2022 terjadi

kembali peningkatan rasio efektivitas keuangan sebesar 97% yang termasuk kedalam

kriteria efektif. Dalam hal ini secara keseluruhan rasio efektivitas keuangan PT.

Semen Baturaja Tbk sudah efektif, hal ini terlihat dari rata-rata dari penggambungan

hasil rasio efektivitas selama 4 priode yaitu 92% termasuk kedalam kriteria efektif.

2. Rasio Arus Kas Terhadap Efektifitas

Kriteria pengujian hipotesis dengan menggunakan statistik F adalah jika nilai

signifikan F < 0.05 dan F hitung > dari F tabel maka hipotesis alternarif diterima,

yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara simultan dan signifikan

mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2016 : 96). Hasil analisis uji F dapat

dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.7 Uji F Simultan

ANOVA
63

d
f SS MS F Significance F
Regression 3 0,136855493 0,045618498 8,253790261 0,0328242
Residual 1 0,122574621 0,122574621
Total 4 0,259430114
Sumber: pengolahan data melalui program Mic. Excel 2010

Berdasarkan hasil uji F pada tabel di atas, maka nilai F sebesar 8,25 lebih besar

dari nilai f tabel sebesar 6,59 dengan tingkat signifikansi 0,03 atau < 0,05 maka secara

simultan variabel rasio aruskas berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel

efektivitas.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Analisis Manajemen dan Pembahasan Arus Kas Operasi

Arus Kas Operasi (operating activities) meliputi kas yang dihasilkan dan

dikeluarkan yang masuk dalam determinasi penentuan laba bersih. Arus Kas

yang berasal dari (digunakan untuk) aktivitas operasi meliputi arus kas yang

timbul karena adanya pengiriman atau produksi barang untuk dijual dan

penyediaan jasa , serta pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya terhadap kas

yang mempengaruhi pendapatan. Arus Kas dari aktivitas operasi merupakan

indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat

menghasilkan kas yang dapat digunakan untuk melunasi pinjaman,

memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden dan

melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar.

Sehingga arus kas aktivitas operasi dapat menjadi sinyal bagi investor

mengenai kondisi perusahaan.

Berdasarkan laporan arus kas PT. Semen Baturaja diketahui bahwa kas

bersih yang diperoleh dari aktvitas operasi berfluktuasi, ditahun 2019 sebesar

4.979.968.066 mengalami penurunan di tahun 2020 sebesar 4.449.944.352

kemudian pada tahun 2021 mengalami peningkatan sebesar 4.736.568.498 dan


64

pada tahun 2022 kembali mengalami penurunan sebesar 3.839.164.353.

Pada kas bersih yang diperoleh dari aktvitas investasi berfluktuasi,

ditahun 2019 dalam kondisi minus sebesar (13.777.922.432) mengalami

peningkatan di tahun 2020 dalam kondisi minus sebesar (25.561.169.089)

kemudian pada tahun 2021 mengalami penurunan dalam kondisi minus

sebesar (13.488.479.191) dan pada tahun 2022 terjadi peningkatan

1.518.662.933.

Pada kas bersih yang diperoleh dari aktvitas pendanaan berfluktuasi,

ditahun 2019 sebesar 8.671.140.689 mengalami penurunan di tahun 2020

sebesar 8.176.850.397 kemudian pada tahun 2021 mengalami peningkatan

sebesar 10.092.947.573 dan pada tahun 2022 kembali meningkat sebesar

12.692.600.062.

Berdasarkan laporan arus kas PT. Semen Baturaja, kondisi arus kas

bersih dari aktivitas investasi dipengaruhi oleh penurunan aktiva tetap. Arus

kas dari aktivitas investasi yang dapat menyebabkan arus kas negatif atau

positif antara lain pembelian aset tetap, pembelian investasi seperti saham,

meminjamkan uang, penjualan aset tetap dan penjualan aset investasi.

4.2.2 Analisis Efektivitas

Arus kas dari aktivitas operasi menjadi aktivitas penghasil utama

pendapatan perusahaaan. Dengan arus kas operasi terhadap laba bersih,

investor dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan perusahaan secara akurat

dibandingkan dengan hanya melihat laba rugi perusahaannya saja, karena

dalam arus kas operasi dirincikan mengenai darimana kas berasal dan untuk

apasaja kas dikeluarkan. Apabila perusahaan dapat menghasilkan laba bersih

dari arus kas operasinya, berarti bahwa perusahaan mampu mengelola


65

aktivitas operasinya dengan baik sehingga dapat menghasilkan laba, walaupun

laba yang dihasilkan kecil.

Berdasarkan hasil perhitungan rasio efektivitas diketahui bahwa rasio

efektivitas keuangan PT. Semen Baturaja Tbk berubah-ubah dari setiap

periode. Rasio efektivitas pada tahun 2019 adalah 60% jika dilihat

berdasarkan kriteria kinerja keuangan ada pada kriteria kurang efektif, pada

tahun 2020 terjadi peningkatan rasio efektivitas keuangan sebesar 130% yang

termasuk kedalam kriteria sangat efektif, pada tahun 2021 PT. Semen Baturaja

Tbk mengalami kembali penurunan rasio efektivitas keuangan menjadi sebesar

82% yang termasuk kedalam kategori cukup efektif, pada tahun 2022 terjadi

kembali peningkatan rasio efektivitas keuangan sebesar 97% yang termasuk

kedalam kriteria efektif. Dalam hal ini secara keseluruhan rasio efektivitas

keuangan PT. Semen Baturaja Tbk sudah efektif, hal ini terlihat dari rata-rata

dari penggambungan hasil rasio efektivitas selama 4 priode yaitu 92%

termasuk kedalam kriteria efektif.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Heiby Sanger, Jantje

Tinangon dan Harijanto Sabijono (2014) dengan judul penelitian “Analisis

informasi laporan arus kas sebagai alat Ukur efektivitas kinerja keuangan pada

pt. Gudang Garam tbk. Sebagai salah satu perusahaan industry Rokok yang

terdaftar di bursa efek Indonesia”.

4.2.3 Rasio Arus Kas Terhadap Efektivitas

Berdasarkan hasil uji F pada tabel di atas, maka nilai F sebesar 8,25

lebih besar dari nilai f tabel sebesar 6,59 dengan tingkat signifikansi 0,03 atau

< 0,05 maka secara simultan variabel rasio aruskas berpengaruh positif dan

signifikan terhadap variabel efektivitas.


66

Berdasarkan perhitungan rasio arus kas pada tahun 2019, rasio arus kas

operasi PT. Semen Baturaja Tbk sebesar 1.55 Berdasarkan rasio ditahun

tersebut dapat diartikan bahwa rasio arus kas operasi perusahaan dinyatakan

cukup baik karna rasio yang dihasilkan berada di atas angka 1 yang artinya

perusahaan mampu memenuhi pembayaran kewajiban lancar dengan

menggunakan arus kas masuk dari aktivitas operasi. Kondisi rasio arus kas

dari tahun sebelumnya tidak diketahui dikarenakan penelitian mengambil data

dari periode 2019.

Pada tahun 2020 rasio arus kas operasi PT. Semen Baturaja Tbk

mengalami penurunan menjadi 3.65. Berdasarkan rasio ditahun tersebut dapat

diartikan bahwa rasio arus kas operasi perusahaan dinyatakan cukup baik

karna rasio yang dihasilkan berada di atas angka 1 yang artinya perusahaan

mampu memenuhi pembayaran kewajiban lancar dengan menggunakan arus

kas masuk dari aktivitas operasi. Kondisi rasio arus kas dari tahun 2019

sampai dengan 2020 dinyatakan meningkat.

Pada tahun 2021 rasio arus kas operasi PT. Semen Baturaja Tbk

mengalami peningkatan menjadi 3.91. Berdasarkan rasio ditahun tersebut

dapat diartikan bahwa rasio arus kas operasi perusahaan dinyatakan cukup

baik karna rasio yang dihasilkan berada di atas angka 1 yang artinya

perusahaan mampu memenuhi pembayaran kewajiban lancar dengan

menggunakan arus kas masuk dari aktivitas operasi. Kondisi rasio arus kas

dari tahun 2020 sampai dengan 2021 dinyatakan meningkat.

Pada tahun 2022 rasio arus kas operasi PT. Semen Baturaja Tbk

mengalami penurunan menjadi 3.14. Berdasarkan rasio ditahun tersebut dapat

diartikan bahwa rasio arus kas operasi perusahaan dinyatakan cukup baik
67

karna rasio yang dihasilkan berada di atas angka 1 yang artinya kemungkinan

besar perusahaan memenuhi pembayaran kewajiban lancar dengan

menggunakan arus kas masuk dari aktivitas operasi. Kondisi rasio arus kas

dari tahun 2021 sampai dengan 2022 dinyatakan meningkat.

Secara keseluruhan, rasio arus kas operasi dari PT. Semen Baturaja Tbk

dikatakan baik. Rasio arus kas operasi dari tahun 2019-2022 jika di rata-

ratakan sebesar 3.06. Berdasarkan kriteria rasio tersebut dapat diartikan rasio

arus kas operasi perusahaan dinyatakan belum baik karna rasio yang

dihasilkan berada di atas angka 1 yang artinya perusahaan mampu memenuhi

pembayaran kewajiban lancar dengan menggunakan arus kas masuk dari

aktivitas operasi.
68

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka

penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

5.1.1 Analisis Arus Kas Operasi

Berdasarkan laporan arus kas PT. Semen Baturaja diketahui bahwa kas

bersih yang diperoleh dari aktvitas operasi berfluktuasi, ditahun 2019

mengalami penurunan di tahun 2020 kemudian pada tahun 2021 mengalami

peningkatan dan pada tahun 2022 kembali mengalami. Pada kas bersih yang

diperoleh dari aktvitas investasi berfluktuasi, ditahun 2019 dalam kondisi

minus sampai pada tahun 2021 dan pada tahun 2022 terjadi peningkatan. Pada

kas bersih yang diperoleh dari aktvitas pendanaan berfluktuasi, ditahun 2019

mengalami penurunan di tahun 2020 kemudian pada tahun 2021 mengalami

peningkatan dan pada tahun 2022 kembali meningkat.

Berdasarkan laporan arus kas PT. Semen Baturaja, kondisi arus kas

bersih dari aktivitas investasi dipengaruhi oleh penurunan aktiva tetap. Arus

kas dari aktivitas investasi yang dapat menyebabkan arus kas negatif atau

positif antara lain pembelian aset tetap, pembelian investasi seperti saham,

meminjamkan uang, penjualan aset tetap dan penjualan aset investasi.

5.1.2 Analisis Efektivitas


69

Berdasarkan hasil perhitungan rasio efektivitas diketahui bahwa rasio

efektivitas keuangan PT. Semen Baturaja Tbk berubah-ubah dari setiap

periode. Pada tahun 2019 kriteria kinerja keuangan PT. Semen Baturaja Tbk

kurang efektif, namun terjadi peningkatan pada tahun 2020 sehingga ada pada

kriteria sangat efektif, pada tahun 2021 mengalami kembali penurunan rasio

efektivitas keuangan namun termasuk kedalam kategori cukup efektif dan

kembali meningkat pada tahun 2022 dimana efektifitas keuangan termasuk

kedalam kriteria efektif. Dalam hal ini secara keseluruhan rasio efektivitas

keuangan PT. Semen Baturaja Tbk sudah efektif.

5.1.3 Rasio Arus Kas Terhadap Efektivitas

Berdasarkan hasil uji F pada tabel di atas, maka nilai F sebesar 8,25 lebih

besar dari nilai f tabel sebesar 6,59 dengan tingkat signifikansi 0,03 atau < 0,05

maka secara simultan variabel rasio aruskas berpengaruh positif dan signifikan

terhadap variabel efektivitas.

Rasio arus kas operasi dari PT. Semen Baturaja Tbk dikatakan baik. Rasio

arus kas operasi dari tahun 2019. Berdasarkan kriteria rasio tersebut dapat

diartikan rasio arus kas operasi perusahaan dinyatakan belum baik karna rasio

yang dihasilkan berada di atas angka satu yang artinya perusahaan mampu

memenuhi pembayaran kewajiban lancar dengan menggunakan arus kas masuk

dari aktivitas operasi.


70

5.2 Saran

Berikut adalah beberapa saran yang diberikan penulis berdasarkan kesimpulan

diatas, diantaranya adalah:

1. PT. Semen Baturaja Tbk perlu meningkatkan terus kas perusahaan terutama

pada aktivitas operasi agar perusahaan mampu untuk memnuhi semua

kewajibannya sehingga kinerja perusahaan menjadi lebih baik.

2. T. Semen Baturaja Tbk sebaiknya mengelola hutangnya agar tidak melakukan

peningkatan pinjaman karena kewajiban yang terlalu besar dan tidak dibarengi

dengan peningkatan arus kas dari aktivitas operasi akan menyebabkan

perusahaan tidak mampu memenuhi kewajibannya di masa mendatang.

3. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah referensi terkait

analisis rasio arus kas dan pertumbuhan aset agar dapat menghasilkan

penelitian yang baik.

Anda mungkin juga menyukai