NIM : 200501010028
Tugas : Riset
A. HASIL PENGAMATAN
Dalam kegiatan riset ini penulis melakukan sebuah wawancara kepada beberapa informan
untuk dijadikan sebagai narasumber dalam memperoleh data mengenai literasi media digital
dengan beberapa pertanyaan diantaranya yaitu:
Informan pertama yaitu DF, merupakan seorang anak perempuan yang berstatus
pelajar kelas 2 SMP yang berusia 14 tahun, DF mengemukakan sudah menggunakan internet
selama 2 tahun. DF menggunakan internet selain untuk komunikasi juga untuk kebutuhan
sekolah seperti pengumpulan tugas yang di lakukan melalui aplikasi whatsapp, adapun tugas
sekolah berupa link yang harus dibuka menggunakan internet pada aplikasi youtube. DF
memperoleh internet hanya dari HP saja tidak menggunakan PC atau computer, dengan
demikian internet yang digunakan dengan membeli kuota data untuk HP. Dalam sebulan DF
membayar internet sebesar 120 ribu yang diperoleh dari orangtuanya. Aplikasi yang sering
digunakan yaitu Whatsapp, karena aplikasi tersebut sangat dibutuhkan untuk kebutuhan
sekolah.
Berkaitan dengan penggunaan internet yang dapat diakses oleh siapapun, penulis
memberikan pertanyaan kepada DF mengenai berita-berita yang tersebar bebas di media
sosial contohnya seperti pada aplikasi tiktok dan instragram. DF mengemukakan sering
melihat berita atau iklan yang muncul di aplikasi tersebut, namun dirinya masih kurang
mengetahui mendalam tentang isi berita tersebut adalah berita Hoaks atau asli. Berita-berita
yang dibaca terkadang memberikan pengaruh terhadap dirinya, salah satu contoh ketika DF
membaca atau melihat cuplikan yang berisi sebuah video motivasi dia merasa ada seperti
dorongan setelah melihatnya. Begitupun ketika melihat berita yang membuat dirinya takut
seperti berita kriminal yang disajikan dalam sebuah tayangan CCTV yang sedang melakukan
tindak kejahatan. DF seringkali terpengaruh dan merasa khawatir dan takut jika apa yang
dilihat terjadi pada dirinya. DF kurang mengetahui mana berita hoaks dan berita asli dengan
demikian DF terkadang menanyakannya kepada orangtua tentang berita tersebut. Orangtua
DF senantiasa membimbing anaknya ketika menggunakan internet, jika sejauh ini DF masih
wajar menggunakan internet orangtuanya pasti memberikan ijin untuk menggunakan internet,
salah satu pendampingan orangtua DF terhadap penggunaan internet yaitu memberika
batasan waktu kepada DF ketika menggunakan internet, ketika tugas sekolah sudah selesai
atau sudah waktunya untuk tidur, orangtua DF melarang DF untuk menggunakan HP lagi.
Dalam riset ini, penulis melakukan wawancara kepada informan lainnya untuk
memperoleh data-data tambahan dalam menunjang informasi yang dibutuhkan. Bagi
mahasiswa internet juga digunakan untuk media berkomunikasi/berinteraksi dengan sesama
contohnya melalui jejaring sosial. Bukan hanya itu, mahasiswa juga menggunakan internet
untuk keperluan pencarian informasi ilmiah terkait dengan kepentingan akademik berupa
tugas perkuliahan, hasil penelitian, jurnal maupun artikel ilmiah. Tidak hanya dikalangan
pelajar atau mahasiswa, internet sudah menjadi kebutuhan orang banyak, seperti bagi
seorangan karyawan kantor yang membutuhkan akses internet untuk kebutuhan pekerjaanya.
Pengaruh negatif, Penggunaan internet perlu adanya perhatian khusus dimana pada
remaja kecenderungan internet semakin meningkat dan cenderung berlebihan, dan dalam
jangka panjang dapat mengakibatkan dampak negatif antara lain menyebabkan masalah
kesehatan akibat terlalu lama bermain internet sehingga harus menatap layar komputer,
laptop atau handphone dalam jangka waktu lama tanpa istirahat, dan juga berpengaruh
terhadap mata dan bisa berdampak buruk terhadap penglihatan jika di lakukan terus menerus,
jika pemakaian internet yang berlebihan bisa juga membuat adanya gangguan mental seperti
anti sosial, kecemasan, insomnia dan stress pada penggunanya membuat kesehatannya
terganggu dan juga ketika terlalu sibuk bermain internet bisa lupa untuk makan minum hal itu
juga mempengaruhi kesehatan tubuh.
B. PEMBAHASAN
Pengguna internet saat ini terus meningkat dan terus bertambah setiap harinya.
internet di kalangan remaja saat ini menjadi salah satu kebutuhan pokok, namun tidak semua
para remaja menggunakan internet dengan baik dan benar dan banyak yang
menyalahgunakan internet terutama di kalangan para remaja. Penggunaan internet saat ini
banyak di gunakan untuk mengakses jejaring sosial/media sosial. Media sosial yang paling
banyak digunakan antara lain facebook, whatsapp, Instagram, tiktok, dan youtube.
Di era globalisasi dimana teknologi digital dapat diakses oleh hampir semua kalangan,
informasi berkembang dengan pesat dan penyebarannya semakin cepat. Di era digital
sekarang ini, media konvensional masih tetap eksis, namun telah ditinggalkan oleh generasi
yang lahir di era digital, yaitu generasi Millennial. Generasi millennial cenderung malas
untuk memvalidasi kebenaran berita yang mereka terima dan cenderung menerima informasi
hanya dari satu sumber, yaitu media sosial. Merupakan hal yang mustahil untuk menghitung
seberapa banyak jumlah berita yang mengandung informasi palsu atau bahkan
mengestimasikan jumlah yang tersebar secara online di media sosial. Karena media sosial
merupakan forum publik gratis, semakin besar kemungkinan penyebaran informasi palsu, di
luar konteks, dan tidak akurat. Bagi generasi millennial untuk melindungi diri dari informasi
yang tidak akurat, bersifat provokasi, pola perilaku penggunaan media harus dievaluasi dan
diperbaiki.
Permasalahan yang sering terjadi adalah, seiring dengan derasnya arus informasi
melalui media-media tersebut diatas, masyarakat seringkali dibuat kebingungan dan tidak
mampu memilah, menyeleksi, serta memanfaatkan informasi yang mereka peroleh.
Perkembangan media sosial yang tengah berkembang saat ini erat dengan permasalahan
tersebut, yaitu kabar bohong yang kerap kali disebut hoax. Perkembangan hoax yang semakin
marak, disebabkan oleh rendahnya tingkat kesadaran literasi pada media digital yang dimiliki
masyarakat Indonesia. dari informasi tersebut, yang kemudian langsung disebarluasan
informasi tersebut yang belum dibuktikan kebenarannya kepada orang lain. Kebiasaan
tersebut tentunya mendukung beredarnya berita hoax, karena pada masa kini setiap pribadi
kita dapat menjadi media untuk menyalurkan sebuah berita atau informasi. masih banyaknya
khalayak yang aktif pada media sosial, tetapi belum menyadari apa dampak yang dapat
terjadi akibat perbuatan mereka di media sosial, konten pada media digital dapat secara
implisit ataupun eksplisit memberikan tuntunan terhadap tindakan yang dilakukan oleh
masyarakat, dan orang- orang/masyarakat memiliki cara merespon yang berbeda dalam
pengolahan berita atau informasi dalam media digital, hal ini dapat secara radikal
memengaruhi bagaimana mereka menggunakan media dan cara menanggapi apa yang bisa
mereka dapatkan dari media digital. Alasan selanjutnya, keterlibatan lembaga pendidikan
tinggi dan sekolah dalam upaya literasi media masyarakat masih sangat terbatas.
C. KESIMPULAN