1 Tahun 2019 | 27 – 35
Mesrani Ndurua1*, Monika Magdalena Sinagaa2, Lidya Christmawanti Sinagaa3, Ermina Waruwua4
a
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Prima Indonesia
1
mesraninduru@gmail.com; sinagamonika43@gmail.com; lidyachristmawanti@gmail.com; erminawaruwu@unprimdn.ac.id
27|GENRE
outcomes from cycle I, 59.25% to cycle II being 92.59%, with a increase
percentage of 33.34%. Therefore the model of picture and picture learning model
can help improve the learning process so that learning objectives are maximized.
29|GENRE
Mesrani Nduru, dkk | Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita......
B = skor yang diperoleh ialah gambar visual tentang “Kelinci dan Kura-kura”.
Peneliti juga mempersiapkan pedoman penilaian
N= Skor total observasi untuk mengukur tingkat keaktifan siswa
Kriteria: selama proses pembelajaran berlangsung dan juga
pedoman penilaian yang digunakan.
0%≤ PPH ≤ iswa belum tuntas dalam belajar b) Pelaksanaan tindakan yakni guru mata
pelajaran bekerja sama dan membantu dengan peneliti
75%≤ PPH ≤ di kelas dalam mengajar materi cerita fabel dengan
100% Siswa sudah tuntas belajar pencapaian indikator pembalajaran yang sudah
Dari uraian di atas dapat diketahui siswa ditentukan. Peneliti mengajar dengan menggunakan
yang belum tuntas belajar dan yang sudah tuntas model pembelajaran Picture and Picture sesuai yang
belajar secara individual. Dapat diketahui apakah sudah dipersiapkan dalam RPP. Peneliti memberikan
ketuntasan belajar secara klasikal telah tercapai, tes bagi siswa untuk mengukur tingkat keaktifan dan
dilohat dari presentase siswa yang sudah tuntas dalam kerampilan siswa dalam menulis cerita fabel.
belajar yang dirumuskan sebagai berikut: Pelaksanaan tes ini dibantu oleh teman sejawat
khususnya dalam mengamati proses pembelajaran.
PPK=
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑃𝐻≥75%
𝑋 100 Indikator pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 telah dilaksanakan oleh peneliti di dalam kelas ialah
Keterangan: PPK = Presentase ketuntasan klasikal. memeriksa kesiapan siswa dalam belajar untuk
mendapat gambaran seberapa besar minat siswa
terhadap pelajaran cerita fabel, memaparkan materi
Hasil dan pembahasan teks cerita fabel, menjelaskan secara singkat model
Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di pembelajaran picture and picture yang akan
SMP Global Prima Nasional Plus School Tahun dilaksanakan untuk mencapai tujuan
Pelajaran 2018/2019. Subyek penelitian berjumlah pembelajaran,menunjukkan atau memperlihatkan
27 siswa, 14 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. runtutan gambar visual tentang “kupu-kupu yang
Penelitian dilaksanakan dengan dua siklus yaitu siklus berhati mulia” yang akan diamati oleh siswa sebagai
I dan siklus II. sarana untuk memudahkan siswa dalam menulis cerita
fabel, siswa menulis satu teks cerita fabel berdasarkan
SIKLUS I gambar visual yang telah diberikan oleh peneliti.
Selama siswa bekerja peneliti memantau atau
Proses Pembelajaran Menulis Cerita Fabel
mengamatikegiatan siswa secara individu dalam
Kualitas proses pembelajaran terkait dengan menulis teks cerita fabel. Setelah siswa selesai
hasil pengamatan guru (peneliti) terhadap siswa saat mengerjakan tes, siswa secara individual diberi
pembelajaran teks cerita fabel berlangsung dan juga kesempatan untuk mempresentasikan hasil belajarnya
kualitas guru pada saat menerapkan proses di depan kelas. Selama siswa melakukan presentasi
pembelajaran yang diamati oleh Ibu Nofrida Yanti atau laporan hasil belajarnya maka guru melakukan
Daulay selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. refleksi terhadap hasil belajar siswa.
Pemaparan kualitas proses terdiri atas siklus I (satu) c) Tahap Observasi, yakni guru mata
dan Siklus II (dua). Kualitas proses pembelajaran pelajaran mengamati peneliti dalam mengajar
tersebut dipaparkan berikut ini. sekaligus menerapkan model Picture and Picture
Proses pembelajaran dilaksanakan pada hari dalam proses pembelajaran Menulis Cerita Fabel
Kamis, 2 Mei 2019 dengan materi ajar “menulis cerita sekaligus juga peneliti bersama teman sejawat
fabel”. Guru (peneliti) dan guru mata pelajaran Bahasa mengamati perilaku siswa selama proses pembelajaran
Indonesia berkolaborasi untuk melakukan penilaian berlangsung. Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia,
secara observatif terhadap siswa-siswa VII-A SMP Ibu Nofrida Yanti Daulay, S.Pd mengamati peneliti
Global Prima National Plus School. Berdasarkan dengan indikator pengamatan keterampilan peneliti
pembelajaran Siklus I tahap yang dilakukan peneliti dalam menerapkan kegiatan pendahuluan, kegiatan
ialah Inti dan Kegiatan Penutup dengan indikator observasi
a) Perencanaan Tindakan yakni peneliti membuka proses pembalajaran, kegiatan peneliti
mempersiapkan perangkat pembelajaran yakni dalam memberikan pengalaman belajar kepada siswa,
Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP) dengan keterampilan peneliti dalam menerapkan langkah-
materi pokok “Menulis Cerita Fabel” dan langkah model pembelajaran yang digunakan,
mempersiapkan syntak model pembelajaran Picture keterampilan peneliti dalam mengalokasikan waktu
and Picture. Media pembelajaran yang dipersiapkan pembelajaran. Selama proses pembelajaran
30|GENRE
berlangsung peneliti bersama teman sejawat berperan keterampilan untuk memfasilitasi siswa dalam
sebagai observer bagi siswa. Indikator observasi yang menggunakan media pembelajaran, peneliti juga mesti
telah dilakukan ialah ialah kerja sama, inisiatif, percaya meningkatan penguasaan dalam menyampaikan
diri, perhatian, disiplin dan tanggungjawab siswa kesimpulan materi dan tepat dalam menutup proses
selama proses belajar mengajar berlangsung. pembelajaran.
Tabel 1
Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I Hasil Pembelajaran Menulis Cerita Fabel
31|GENRE
Mesrani Nduru, dkk | Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita......
32|GENRE
Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II tabel-tabel berikut ini dapat digambarkan
peningkatan yakni Pertama, Kualitas Proses yakni
No Aspek Penilaian Menulis SIKLUS I
observasi keaktifan siswa dari siklus I dan siklus
Cerita fabel
1 Kelengkapan unsur teks cerita 100
II mengalami peningkatan dari Kriteria
fabel (5W+1H) Ketuntasan Klasikalnya yaitu, pada siklus I
2 Keruntutan pemaparan 100 74,07% dan meningkat menjadi 88,88% pada
3 Penggunaan kalimat 81,48 siklus II. Kedua; kualitas hasil dari siklus I ke
4 Penggunaan kosakata 96,29 siklus II mengalami peningkatan setiap aspek
yaitu, aspek kelengkapan unsur cerita fabel pada
5 Ketepatan penggunaan ejaan 81,49 siklus I yaitu 96,29 menjadi 100 pada siklus II.
dalam teks cerita fabel Aspek keruntutan pemaparan pada siklus I yaitu
88,88 menjadi 100 pada siklus II. Aspek
Tabel 5 penggunaan kalimat pada siklus I yaitu 77,77
Kriteria Tingkat Keberhasilan Hasil Belajar pada menjadi 81,48 pada siklus II. Aspek penggunaan
Siklus II kosakata pada siklus I yaitu 77,77 menjadi 96,29
Katego Renta Banya Nilai Keterang pada siklus II, dan aspek ketepatan pennggunaan
ri ng k Persenta an ejaan dalam berita pada siklus I yaitu 74,07
Nilai Siswa se KKK menjadi 81,48.
Sangat 85- 10 37,03% Tuntas
tinggi 100 Tabel 6
Tinggi 75-84 16 59,25% Tuntas Peningkatan Observasi Keaktifan Siswa Siklus I
Sedang 65-74 2 7,40% Tidak Dan Siklus II
tuntas N Indikat SIKL SIKL PENINGKA
Renda 55-64 - - Tidak o or US I US II TAN (%)
h tuntas Observ
Sangat ≥40- - - Tidak asi
rendah 54 tuntas 1 Kerja 74,07 92,59 18,52 %
sama
Jumlah 27 100%
2 Inisiatif 85,18 96,29 11,11 %
Persentase Ketuntasan Klasikal = 92,59%
3 Percaya 74,07 92,59 18,52 %
diri
Berdasarkan tabel di atas dapat 4 Perhati 100 100 100 %
digambarkan bahwa siswa mendapatkan an
persentase kriteria ketuntasan klasikal 92,59% 5 Disipli 85,18 92,59 7,41 %
pada siklus II karena siswa dapat menulis teks n
cerita fabel. Pada rangkuman nilai data siklus II 6 Tanggu 85,18 96,29 11,11 %
tersebut dinyatakan bahwa sebanyak 10 siswa ng
dengan rentang nilai 85-100, 16 siswa dengan jawab
rentang nilai 75-84, dan 2 siswa dengan rentang
nilai 65-74.Dengan demikian dapat dikatakan Tabel 7
bahwa indikator pembelajaran tercapai dan juga Peningkatan Hasil Tes Siklus I Dan II Keterampilan
Kriteria Ketuntasan Minimal sudah tercapai Menulis Teks Cerita Fabel
yakni dari 75 menjadi 92.
No Aspek SIKLUS SIKLUS PENINGKATAN
PENINGKATAN KUALITAS PROSES DAN Penilaian I II (%)
KUALITAS HASIL PEMBELAJARAN 1 Kelengkapan 96,29 100 3,71
unsur teks
Kualitas proses dan kualitas hasil cerita fabel
pembelajaran sangat signifikan dalam penelitian (5W+1H)
tindakan kelas dengan menggunakan model 2 Keruntutan 88,88 100 11,12
pembelajaran Picture and Picture. Berdasarkan pemaparan
33|GENRE
Mesrani Nduru, dkk | Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita......
DaftarPustaka
Simpulan
A Hamzah Fansury, Restu Januarty “Model
Peningkatan keterampilan menulis cerpen Pembelajaran Picture and picture Dengan
dengan menggunakan model Picture And Picture Media Games Android Dalam
dapat ditarik kesimpulan yakni a) Siklus I (Satu), Meningkatan Kemampuan Kosa Kata”
kualitas proses pembelajaran dapat terlihat dari Siswa Kelas VII SMPN 35 MAKASAR
ketuntasan klasikal yakni 74,07% dan kualitas hasil Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
59,25% dan kualitas peneliti dalam menggunakan Universitas Bosowa Makassar
mengajar dan menggunakan model pembelajaran 45
34|GENRE
Aden Arif Gaffar “PENERAPAN MODEL Huda, Miftahul. 2017. Model-model Pengajaran dan
PEMBELAJARAN KOOPERATIF Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
TIPE PICTURE AND Risti Fauzi dkk “ Pengaruh Penggunaan Model
PICTUREUNTUK Picture and Picture Terhadap Kemampuan
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR Menulis Teks Cerita Fabel Siswa kelas
SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN VIII SMPN 31 Padang” 5) penelitian
Program StudiPendidikan Biologi Jamilatus Sa’adah “ Metode Pembelajaran
Universitas MajalengkaJln. KH. Abdul Picture and Picture Dalam Menulis Teks
Halim No. 103, Majalengka” Cerita Fiksi Novel Pada Buku Teks Bahasa
Anisa Hartani ,IrfaiFathurohman Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik
“PENINGKATAN KUALITAS SMA/MA/SMK/MAK KELAS XII
PEMBELAJARAN MENYIMAK SEMESTER 2 KURIKULUM 2013
CERPEN MELALUI MODEL Ryan Hidayat “PENGARUH MODEL
PICTURE AND PICTURE PEMBELAJARAN PICTURE AND
BERBANTUAN MEDIA CD CERITA PICTURE TERHADAP
PADA SISWA KELAS V SEKOLAH KEMAMPUAN MENULIS
DASAR” Universitas Muria Kudus, KARANGAN DESKRIPSISISWA
Indonesia KELAS VII SMP NURUL
Aqib, Zainal. 2015. Model-model, Media, dan AZMANGUNUNG PUTRI BOGOR”
Strategi Pembelajaran Kontekstual
(Inovasi). Bandung: Yrama Widia Shoimin, Aris. 2016. 68 Model
PembelajaranInovatifdalamKurikulum
Arikunto. Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian- 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Sibarani, Robert. 2014. KearifanLokal-Hakikat, Pera
Cipta. n, danMetodeTradisiLisan. Jakarta: Asosiasi
Arikuntodkk. 2017. PenelitianTindakanKelas. TradisiLisan (ATL).
Jakarta: BumiAksara Sugiyono. 2018. MetodePenelitian-Kuantitatif,
Dalman. 2014.KeterampilanMenulis. Jakarta: PT. Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Raja GrafindoPersada. Teeww, A. 2015.Sastra dan Ilmu Sastra. Bandung: P
Danandjaja, James. 2016. Foklor Indonesia- T Dunia Pustaka Jaya.
IlmuGosip, Dongeng, dan Lain-Lain. Tina Lusi Febrianti (2017) “Peningktan Kemampuan
Jakarta: PT Temprint. Menulis Cerpen Menggunakan Media
Dewi Setyaning Tyas (2015) dengan penelitian gambar Siswa Kelas IX SMPN 4 Narmada
”Peningkatan Keterampilan Menulis Tahun Ajararn 2016/2917”.
Sinopsis Teks Cerita Rakyat Melalui Yesi Tri Wulandari, Edy Suryanto, Kundharu
Model Picture and picture pada Siswa Saddhono Universitas Sebelas Maret
Kelas XI MIA 3 SMA NEGRI ! “PENERAPAN METODE PICTURE
SLEMAN MAGELANG. AND PICTUREUNTUK
Gusti Ayu Bintang Yuniari (2017) “ Penerapan MENINGKATKAN MOTIVASIDAN
Model Picture and Picture Untuk KETERAMPILAN MENULIS TEKS
Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi NARASIPADA SISWA SEKOLAH
Pada Siswa Kelas X MIA 6 SMA Negri MENENGAH KEJURUAN”
1Mengwi Tahun Pelajaran 2016/2017”.
35|GENRE