PROPOSAL SKRIPSI
Dosen Pembimbing :
Dr. Mohammad Afrizal Miradji, SE., Ak., MSA., CA., ACPA
Bayu Adi, SE., M.SA., Ak
PROPOSAL SKRIPSI
i
LEMBAR PERSETUJUAN
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
perusahaan yang dipengaruhi oleh banyaknya jumlah biaya,
pendapatan dan volume penjualan (Ammy. B, 2021).
Laba perusahaan dipengaruhi oleh banyaknya jumlah biaya
salah satunya dengan melihat dari kondisi biaya produksi
perusahaan. Industri manapun pasti menggunakan biaya
produksi agar pengeluaran pengolahan bahan baku lebih
optimal. Biaya produksi adalah beban-beban yang sedang terjadi
untuk mengikhtisarkan bahan mentah yang perlu diselesaikan
hingga membentuk produk jadi yang siap untuk diperjualbelikan
(Mulyadi, 2016). Tingginya biaya produksi berdampak pada
tingkat penjualan, secara kuantitas suatu perusahaan sudah
membatasi hasil produksinya dengan menyesuaikan pada biaya
produksi yang dikeluarkan, ketika hasil dari biaya produksi
secara kuantitas berkurang tentunya akan berdampak juga pada
laba yang diperoleh (Satwika dkk, 2018).
Selain biaya produksi ada juga penjualan yang dapat
mempengaruhi laba. Penjualan dalam bisnis mengukur tingkat
hasil yang diharapkan perusahaan dari produk yang dibuat, dari
barang atau jasa yang diterima dengan baik oleh masyarakat,
tingkat penjualan akan meningkat seiring dengan peningkatan
jumlah permintaan, bagi perusahaan penjualan merupakan hal
yang penting dan memberikan sumber keuntungan yang paling
berharga dibandingkan dengan kegiatan operasional perusahaan
lainnya (Widyawati dkk, 2020). Kegiatan ini bertujuan untuk
mencari dan mengedukasi pembeli agar pembeli dapat
menyesuaikan kebutuhannya dengan produksi yang ditawarkan
perusahaan. Penjualan merupakan pendapatan yang diperlukan
untuk menutupi biaya dengan harapan mendapatkan laba,
semakin tinggi tingkat penjualan maka semakin tinggi pula laba
yang dihasilkan perusahaan, begitupun sebaliknya (Susilawati &
Mulyana, 2018).
2
Tabel 1.1 Data Laba Bersih Pada Perusahaan Makanan Dan
Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Periode 2018 – 2021 (Dalam Jutaan Rupiah)
Laba Bersih
Kode Rata Rata
2018 2019 2020 2021
ADES 52.958 83.885 135.789 265.758 538.390
BUDI 50.467 64.021 67.093 91.723 273.304
DMND 318.113 366.863 205.589 351.470 1.242.035
ICBP 4.658.781 5.360.029 7.418.574 7.900.282 25.337.666
11.203.58
INDF 4.961.851 5.902.729 8.752.066 5 30.820.231
MLBI 1.224.807 1.206.059 285.617 665.850 3.382.333
TBLA 764.380 661.034 680.730 791.916 2.898.060
ULTJ 701.607 1.035.865 1.109.666 1.276.793 4.123.931
Sumber : Bursa Efek Indonesia (Data Diolah)
3
menunjukan secara parsial bahwa biaya produksi berpengaruh
tidak signifikan terhadap laba bersih. Sedangkan penjualan
secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laba
bersih, hal ini dikarenakan jika suatu perusahaan memiliki
tingkat penjualan yang tinggi maka akan mendapatkan laba yang
tinggi pula. Hal tersebut bertentangan dengan penelitian yang
dilakukan (Marismiati & Agung Azhar, 2022) “Pengaruh Biaya
Produksi Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan Manufaktur
Sub Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di BEI
Periode 2019-2020”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
biaya produksi berpengaruh signifikan terhadap laba bersih.
Sedangkan penelitian (Ani Zahara & Rachma Zannati, 2018)
“Pengaruh Total Hutang, Modal Kerja, dan Penjualan Terhadap
Laba Bersih Pada Perusahaan Sub Sektor Batu Bara Terdaftar Di
BEI” menunjukkan bahwa penjualan tidak berpengaruh
signifikan terhadap laba bersih.
Berdasarkan uraian latar belakang dan penelitian terdahulu
di atas, dengan penelitian tersebut tentunya memiliki perbedaan
dengan penelitian selanjutnya, yakni tempat perusahaan yang
ada di Bursa Efek Indonesia, kemudian variabel penelitiannya,
dan yang terakhir perbedaannya terletak pada periode penelitian,
hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti lebih
lanjut tentang biaya produksi dan penjualan pada laba bersih
perusahaan.
4
2. Apakah penjualan berpengaruh terhadap laba bersih pada
perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018 – 2021?
3. Apakah biaya produksi dan penjualan berpengaruh
terhadap laba bersih pada perusahaan sub sektor makanan
dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2018 – 2021?
5
sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode
2018 – 2021.
6
4. Untuk Pembaca dan Pihak – Pihak Lain
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi
untuk penelitian selanjutnya khususnya mengenai pengaruh
biaya produksi dan penjualan terhadap laba bersih
perusahaan.
7
BAB II
TELAAH PUSTAKA
8
yakni catatan keuangan pertahunan dari perusahaan sektor
industri dasar dan kimia semasa 5 tahun yaitu tahun 2015-
2019 sejumlah 9 perusahaan. Hasil observasi membuktikan
bahwa berdasarkan uji t penjualan berpengaruh signifikan
sehubungan dengan laba bersih yang nilai signifikannya
sebanyak 0,001 < 0,05. Hasil observasi melalui uji t
memperoleh nilai signifikan sebanyak 0,011 < 0,05 sehingga
biaya produksi memiliki pengaruh signifikan terhadap laba
bersih. Selanjutnya diperoleh pula hasil uji t sebesar 0,000
sehingga perputaran piutang memiliki pengaruh signifikan
terhadap laba bersih. Sementara itu secara simultan uji F
variabel penjualan, biaya produksi dan perputaran piutang
memiliki pengaruh terhadap laba bersih atas nilai
signifikansi sejumlah 0,000 < 0,05.
3. (Dea Ratna Puspita, Fazhar Sumantri & Maulidia Hilmiar,
2022) “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Promosi Dan
Volume Penjualan Terhadap Laba Pada PT. Unilever Tbk
Periode 2017 - 2021”. Populasi pada penelitian ini adalah
laporan keuangan perusahaan manufaktur PT. Unilever Tbk
pada periode tahun 2017-2021. Sampel dalam penelitian ini
adalah laporan keuangan triwulan yang berupa biaya
produksi, biaya promosi, volume penjualan dan laba dari
tahun 2017-2021. Dalam penelitian ini dijelaskan seberapa
besar pengaruh biaya produksi, biaya promosi dan volume
penjualan terhadap keuntungan yang akan dicapai.
Terdapat uji f yang menunjukkan bahwa variabel biaya
produksi, biaya promosi dan volume penjualan berpengaruh
signifikan terhadap laba. Hasil penelitian bahwa variabel
produksi, promosi, dan volume penjualan memiliki
pengaruh bersama sebesar 89,2% terhadap variabel laba
perusahaan dan sisanya sebesar 10,8% dipengaruhi oleh
variabel lain di luar penelitian ini.
9
4. (Masta Sembiring, 2022) “Pengaruh Perputaran Piutang Dan
Penjualan Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan
Manufaktur”. Populasi pada penelitian ini perusahaan
makanan yang terdaftar di BEI periode 2017-2020.
Sedangkan sampel yang digunakan penelitian ini sebanyak
14 perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengaruh perputaran piutang terhadap laba bersih secara
parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara perputaran
piutang terhadap laba bersih. Dengan peningkatan
perputaran piutang tersebut diikuti dengan peningkatan
laba bersih perusahaan makanan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia dengan tingkat kepercayaan 95%. Dan
pengaruh penjualan terhadap laba bersih menunjukkan
bahwa secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan
antara penjualan terhadap laba bersih. Dengan peningkatan
penjualan tersebut diikuti dengan peningkatan laba bersih
perusahaan makanan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
dengan tingkat kepercayaan 95%. Serta piutang dan
perputaran penjualan secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap laba bersih perusahaan Makanan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2020.
5. (Y. Casmadi SE., MM & Fransiska Sri Rejeki, 2018)
“Pengaruh Biaya Produksi dan Penjualan Terhadap Laba
Bersih (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di BEI Sub Sektor Kabel Periode 2013-2017”. Yang
menjadi populasi adalah Laporan Keuangan Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Sub
Sektor kabel periode 2013 - 2017. Pengambilan sampel ini
adalah Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Sub Sektor kabel periode
2013-2017. Berdasarkan hasil analisis, hasil uji t statistik
pengaruh biaya produksi terhadap laba bersih dari
10
perhitungan -thitung > -ttabel yaitu - 1,445 > -2,0738 yang
artinya terdapat pengaruh negatif yang tidak signifikan
antara biaya produksi terhadap laba bersih. Pengaruh
penjualan terhadap laba bersih dari perhitungan thitung >
ttabel yaitu 4,504 > 2,0738, yang artinya terdapat pengaruh
positif yang signifikan antara penjualan terhadap laba. Hasil
uji determinasi sebesar 51,5%. Hasil uji F pengaruh biaya
produksi dan penjualan terhadap laba bersih dengan nilai
Fhitung sebesar 11,675 > Ftabel sebesar 3,44 maka yang
artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara biaya
produksi dan penjualan terhadap laba bersih.
6. (Taradiva Lisna & Denny Hambali, S.E., M.Acc.Ak, 2020)
“Pengaruh Biaya Produksi, Harga Jual, dan Volume
Penjualan Terhadap Laba Bersih (Studi Kasus Perusahaan
Pertambangan Batubara Yang Terdaftar di BEI Periode 2014-
2017”. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan
pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2014–2017. Sedangkan jumlah sampel
dalam penelitian ini adalah 17 perusahaan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara parsial biaya produksi, harga
jual dan volume penjualan memiliki pengaruh dengan arah
positif terhadap laba bersih. Dan secara simultan, biaya
produksi, harga jual dan volume penjualan memiliki
pengaruh terhadap laba bersih sebesar 53.3773.%.
7. (I Made Ari Yuda & I Ketut Puja Wirya Sanjaya, 2020)
“Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Promosi dan Volume
Penjualan Terhadap Laba Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar di BEI Periode 2015-2017”. Populasi pada
penelitian ini sebanyak 144 perusahaan. Sedangkan sampel
yang dihasilkan berjumlah sebanyak 35 perusahaan. Hasil
penelitian menunjukan bahwa secara parsial (uji t) variabel
biaya produksi dengan nilai signifikani 0,016 lebih kecil dari
0,05 yang berarti bahwa biaya produksi berpengaruh positif
11
signifikan terhadap laba perusahaan. Variabel biaya promosi
dengan tingkat signifikansi 0,015 lebih kecil dari 0,05 yang
berarti bahwa biaya promosi berpengaruh positif signifikan
terhadap laba perusahaan. Serta variable volume penjualan
dengan nilai signifikansi 0,041 lebih kecil dari 0,05 yang
berarti bahwa variabel volume penjulan berpengaruh positif
signifikan terhadap laba perusahaan.
Berdasarkan penelitian terdahulu diatas terdapat perbedaan
dan persamaan dengan penelitian penulis, perbedaannya yaitu
terletak pada lokasi penelitian, periode penelitian, serta terdapat
beberapa variabel bebas (Independen) yang berbeda. Penelitian
ini berlokasi pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan
dan minuman yang terdaftar di BEI tahun 2018-2021, sedangkan
peneliti terdahulu beberapa penelitian menggunakan perusahaan
manufaktur, perusahaan pertambangan batu baru, dan
perusahaan farmasi. Sedangkan persamaan dari peneliti
terdahulu dengan penelitian penulis yaitu terletak pada variabel
terikatnya (Dependen) menggunakan variabel laba bersih.
12
Menguraikan mengapa entitas mempunyai dukungan
untuk menyampaikan informasi laporan keuangan untuk pihak
eksternal. Dukungan itu muncul disebabkan karena informasi
asimetris antara pihak luar serta manajemen, dimana manajemen
memahami informasi internal entitas relatif dalam serta cepat
daripada pihak luar misalnya kreditor serta investor. Teori signal
dipakai pada penelitian ini sebab teori signal memberikan suatu
informasi berdasarkan dengan laporan keuangan baik dari tahun
sebelumnya maupun di masa depan kepada calon investor
(Agusta dkk, 2021).
Teori sinyal yang digunakan dalam penelitian berkaitan
langsung dengan teori dasar yang digunakan untuk menguji
variabel kinerja perusahaan terhadap variabel yang digunakan
peneliti yaitu biaya produksi dan penjualan serta laba bersih.
Teori sinyal sangat memudahkan peneliti dalam memecahkan
masalah dan memberikan solusi dalam memperkuat temuan
penelitian yang sedang diteliti.
13
2.2.2.2 Klasifikasi Biaya
Biaya digolongkan dalam berbagai cara, umumnya
penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar tujuan yang
hendak dicapai dengan penggolongan tersebut. (Mulyadi,
2015:13) biaya dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Penggolongan Biaya Menurut Objek Pengeluaran.
Dalam penggolongan ini, nama objek pengeluaran
merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama objek
pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran
yang berhubungan dengan bahan bakar disebut "biaya
bahan bakar".
2. Penggolongan Biaya Menurut Fungsi Pokok dalam
Perusahaan.
Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok
yaitu fungsi produksi, fungsi pemasaran, dan fungsi
administrasi dan umum. Oleh karena itu dalam perusahaan
manufaktur, biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga
kelompok :
a) Biaya Produksi
Biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi
produk yang siap dijual.
b) Biaya Pemasaran
Biaya yang terjadi saat melakukan kegiatan pemasaran
produk.
14
Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau
departemen. Dalam hubungan dengan suatu yang dibiayai,
biaya dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu :
a) Biaya Langsung (Direct Cost)
Biaya yang secara langsung dibebankan kepada
objek biaya atau produk, seperti : upah karyawan, iklan,
biaya angkut.
b) Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)
Biaya yang tidak bisa dibebankan secara langsung
dengan unit yang di produksi, contohnya: listrik,
penjualan, distribusi, dan pemeliharaan gedung.
4. Penggolongan Biaya Menurut Perilaku biaya dalam
hubungannya dengan perubahan volume Aktivitas.
Dalam hubungannya dengan perubahan volume
kegiatan, biaya dapat digolongkan menjadi :
a) Biaya Variabel
Biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding
dengan perubahan volume kegiatan. Contoh biaya
variabel adalah biaya bahan baku, dan biaya tenaga
kerja langsung.
b) Biaya Semi Variabel
Biaya yang berubah tidak sebanding dengan
perubahan volume kegiatan. Biaya semi variabel
mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya
variabel.
c) Biaya semi fixed Biaya
Biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan
tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan
pada volume produksi tertentu.
d) Biaya Tetap
Biaya yang jumlah total dalam kisar volume
kegiatan tertentu.
15
5. Penggolongan Biaya Atas Dasar Jangka Waktu Manfaatnya .
Berdasarkan penggolongan tersebut biaya dapat dibagi
menjadi dua, sebagai berikut :
a) Pengeluaran Modal (Capital Expenditures)
Biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu
periode akuntan (periode akuntansi biasanya satu
tahun kalender).
b) Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditures)
Biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam
periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut. Saat
terjadinya pengeluaran pendapatan ini dibebankan
kepada biaya yang diperoleh dari pengeluaran biaya
tersebut.
Berdasarkan uraian mengenai klasifikasi biaya tersebut,
dapat disimpulkan bahwa klasifikasi biaya ditujukan untuk
mempermudah manajemen dalam melakukan pengendalian
terhadap biaya biaya produksi. Pengklasifikasian biaya dapat
memberikan informasi biaya yang berguna untuk menentukan
baik harga pokok produksi maupun harga pokok penjualan
suatu produk.
16
1. Biaya Bahan Baku Langsung (Direct Material)
Merupakan biaya perolehan semua bahan yang pada
akhirnya akan menjadi bagian objek biaya (barang dalam
proses dan kemudian barang jadi) dan dapat ditelusuri ke
objek biaya dengan cara ekonomis. Misalnya pemakaian
bahan berupa kulit, benang, paku, lem dan cat pada
perusahaan sepatu yang menjadi komponen utama produk,
dapat ditelusuri secara langsung tanpa perlu alokasi dan
bersifat variabel.
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Merupakan komponen biaya atau pengorbanan atas kinerja
karyawan bagian produksi yang manfaatnya dapat
diidentifikasi atau ditelusuri jejaknya serta dapat
dibebankan secara layak pada suatu produk. Biaya gaji
bagian produksi, upah lembur, bonus dan kompensasi.
Contohnya yaitu karyawan jahit obras pada perusahaan
garmen.
3. Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik pada umumnya didefinisikan sebagai
biaya bahan tidak langsung dan semua biaya pabrik lainnya
yang tidak dapat dapat secara nyata diidentifikasikan
dengan atau dibebankan langsung ke pesanann produk atau
objek lainnya yang spesifik.
Definisi diatas dapat disimpulkan bahwa biaya produksi
adalah suatu biaya pengeluaran atau pengorbanan yang wajib
dikeluarkan dan tidak bisa dihindari dalam suatu proses
produksi. Biaya produksi ini akan selalu ada dalam sebuah
perusahaan sebab biaya ini sangat berpengaruh untuk
memproduksi barang atau jasa yang nantinya akan dipasarkan.
17
2.2.3 Penjualan
2.2.3.1 Pengertian Penjualan
Kegiatan penjualan itu sebagai aktivitas yang wajib
dilakukan oleh semua perusahaan dengan memperdagangkan
hasil produksinya baik jasa maupun barang dilakukan aktivitas
penjualan oleh perusahaan untuk memperoleh volume penjualan
yang diinginkan serta berguna untuk memperoleh keuntungan
yang maksimum, perusahaan harus mempertimbangkan faktor -
faktor yang bisa berdampak pada penjualan produk dalam
rangka melaksanakan kegiatan penjualan yang bisa menaikkan
volume penjualan serta memperoleh laba yang diinginkan setiap
perusahaan, faktor yang mempengaruhi kegiatan penjualan yaitu
“Faktor yang mempengaruhi penjualan yakni kemampuan serta
kondisi penjual, kondisi organisasi perusahaan, kondisi pasar,
modal, serta faktor lain”(Agusta dkk, 2021).
Penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
penjual dalam menjual barang dan jasa dengan harapan akan
mendapatkan laba dari adanya transaksi transaksi tersebut dan
penjualan bisa diartikan sebagai pengalihan atau pemindahan
hak kepemilikan atas barang atau jasa dari pihak penjual ke
pembeli (Mulyadi, 2016:160).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa penjualan
merupakan suatu kegiatan atau proses yang dapat
mempengaruhi konsumen untuk membeli produk yang
dihasilkan oleh suatu perusahaan, serta dapat menguntungkan
bagi kedua belah pihak dari hasil penjualan tersebut.
18
keuntungan, apabila perusahaan tidak mampu menjual maka
perusahaan akan mengalami kerugian. Tujuan umum dari
penjualan (Basu Swastha, 2015) dalam bukunya Manajemen
Pemasaran yaitu:
1. Tujuan yang dirancang untuk meningkatkan volume
penjualan total atau meningkatkan penjualan produk –
produk yang lebih menguntungkan.
2. Tujuan yang dirancang untuk mempertahankan posisi
penjualan yang efektif melalui kunjungan penjualan
regular dalam rangka menyediakan informasi mengenai
produk baru.
3. Menunjang pertumbuhan perusahaan tujuan tersebut
dapat tercapai apabila penjualan dapat dilaksanakan.
Sehingga, tujuan utama dari penjualan yaitu untuk
memperoleh laba atau keuntungan dari produk yang dihasilkan
produsen dengan pengelolaan yang baik. Dalam
pelaksanaannya, penjualan tidak akan berhasil tanpa adanya
bantuan dari agen, pedagang dan tenaga pemasaran.
19
3. Technical selling, berusaha meningkatkan penjualan
dengan pemberian saran dan nasihat kepada pembeli akhir
dari barang dan jasa.
4. New business selling, berusaha membuka transaksi baru
dengan membuat calon pembeli seperti halnya yang
dilakukan perusahaan asuransi.
5. Responsive selling, setiap tenaga kerja penjual dapat
memberikan reaksi terhadap permintaan pembeli melalui
route driving and retailing. Jenis penjualan ini tidak akan
menciptakan penjualan yang besar, namun terjalinnya
hubungan pelanggan yang baik yang menjurus pada
pembelian ulang.
20
Pasar sebagai kelompok pembeli atau pihak yang
menjadi sasaran dalam penjualan dapat mempengaruhi
kegiatan penjualannya. Adapun faktor – faktor kondisi
pasar yang perlu diperhatikan adalah :
a. Jenis pasar, seperti pasar konsumen, pasar industri,
pasar penjual, pasar pemerintah atau pasar
internasional.
b. Kelompok pembeli atau segmen pasar.
c. Daya beli
d. Frekuensi pembelinya.
e. Keinginan dan kebutuhannya.
3. Modal
Untuk memperkenalkan barangnya kepada pembeli
atau konsumen diperlukan adanya usaha promosi, alat
transportasi, tempat peragaan baik dalam perusahaan
maupun diluar perusahaan dan sebagainya. Semua ini
hanya dapat dilakukan apabila penjual memiliki sejumlah
modal yang cukup diperlukan untuk itu.
4. Kondisi Organisasi Perusahaan
Pada perusahaan yang besar, biasanya masalah ini
ditangani oleh staf perusahaan di bidang penjualan.
Lainnya halnya seperti UMKM dimana bagian yang
menangani masalah penjualan ditaangani oleh orang yang
juga melakukan fungsi lain, hal ini diakibatkan oleh tenaga
kerja yang terbatas.
21
melakukan hal tersebut diharapkan pembeli akan datang
kembali membeli barang yang sama.
Maka dalam melakukan kegiatan pasar terdapat lima
faktor yang dapat mempengaruhi penjualan, dengan
terpenuhinya keinginan konsumen dalam suatu produksi atau
dijual oleh produsen. Sehingga kondisi pada perusahaan harus
senantiasa memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi-
kondisi tersebut agar memperjualbelikan produk sesuai dengan
keinginan konsumen.
22
selama periode akuntansi dalam bentuk kas masuk atau
peningkatan aset atau penurunan kewajiban (utang) yang
menghasilkan peningkatan ekuitas.
23
Biaya merupakan suatu pengorbanan yang diukur dengan
satuan uang yang digunakan untuk menjalankan suatu
kegiatan usaha perusahaan. Biaya yang timbul dari
perolehan atau mengolah suatu produk atau jasa akan
memengaruhi harga jual produk yang bersangkutan.
2. Harga Jual
Harga jual merupakan jumlah tertentu yang dibayarkan
oleh konsumen terhadap barang atau jasa yang diterima,
dalam penentuan harga jual tersebut harus
dipertimbangkan dengan sangat baik agar tidak terjadinya
suatu kesalahan. Harga jual produk atau jasa akan
memengaruhi besar kecilnya suatu volume penjualan
produk atau jasa yang bersangkutan.
3. Volume Penjualan
Besarnya volume penjualan berpengaruh terhadap volume
produksi produk atau jasa tersebut, selanjutnya volume
penjualan akan memengaruhi besar kecilnya biaya
produksi. Semakin besar volume penjualan suatu barang,
biasanya akan berpengaruh terhadap laba yang diperoleh
juga semakin besar.
Sehingga dalam beberapa faktor di atas, yang dapat
memengaruhi laba yaitu biaya, harga jual, serta volume
penjualan. Ketiga faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap
laba bersih perusahaan, misalnya pada suatu biaya semakin kecil
biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan maka semakin besar
keuntungan atau laba yang akan dihasilkan suatu perusahaan
begitu sebaliknya.
24
2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual ini bertujuan untuk memudahkan arah
penelitian ini sehingga secara teoritis menghubungkan antara
variabel yang digunakan dalam penelitian. Berikut kerangka
konseptual dalam penelitian ini tentang hubungan antara
variabel dependen dan independen, sebagai berikut :
Biaya Produksi
(X 1) H1
Laba Bersih
(Y)
Penjualan
H2
(X 2) H3
Keterangan :
2.4 Hipotesis
Hipotesis pada dasarnya merupakan dugaan atau jawaban
sementara permasalahan yang diteliti, dimana rumusan masalah
penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan
(Sugiyono, 2017:63). Jawaban sementara atas rumusan masalah
dari penelitian ini yang nantinya akan diuji kebenarannya
dengan data yang dikumpulkan melalui penelitian ini.
25
Meningkatnya biaya produksi maka akan meningkatkan
laba perusahaan dengan ketentuan marginal tambahan biaya
lebih kecil dibandingkan dengan marginal tambahan volume.
Biaya produksi merupakan biaya - biaya yang dikeluarkan dalam
pengelolaan bahan baku menjadi produk, yang digunakan untuk
menghitung biaya produk jadi dan biaya produk yang pada akhir
periode akuntansi masih dalam proses (Yuda dan Sanjaya, 2020).
Pada penelitian Yuda dan Sanjaya (2020) menyatakan biaya
produksi berpengaruh terhadap laba perusahaan hasil tersebut
sejalan dengan penelitian Rahma (2019) dan penelitiam Felicia,
Gultom (2018) adanya pengaruh biaya produk terhadap laba
perusahaan, sehingga hipotesis dalam penelitian ini adalah :
26
tersebut sejalan dengan hasil penellitian Noviani, Tipa (2018) dan
peneliti Yuda, Sanjaya (2020) Pengaruh penjualan signifikan
terhadap laba, sehingga hipotesis dalam penelitian ini adalah :
27
BAB III
METODE PENELITIAN
Analisis Data:
Uji Asumsi Klasik, Analisis Regresi Linier Berganda, Uji Hipotesis
Hasil Penelitian
28
3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas
obyek atau subyek yang mempunyai karakteristik dan kualitas
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan
kemudian ditarik kesimpulan (Dzikra, 2021).
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah
perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI).
3.2.2 Sampel
(Sekaran & Bougie, 2017:81) menjelaskan bahwa sampel
adalah sebagian atau sub - sub kelompok dari populasi yang
dipilih oleh peneliti, pada penelitian ini sampel yang digunakan
oleh peneliti yaitu 8 perusahaan makanan dan minuman dari
periode tahun 2018 – 2021, maka sampel yang digunakan adalah
32 sampel.
29
Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan
teknik Sampling Purposive. (Sugiyono, 2017:67) sampling
purposive adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan kriteria tertentu. Kriteria sampel dalam
penelitian ini yaitu :
30
3.3.1 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder yang didapatkan secara tidak langsung melalui media
perantara. (Gunawan & Dewi, 2021) Data sekunder merupakan
data yang telah diolah, disimpan, serta disajikan dalam berbagai
bentuk oleh suatu pihak.
31
3.5.1.1 Variabel Independen
(Djaali, 2020) Variabel Bebas (Independent Variable)
merupakan variabel yang diduga berpengaruh terhadap
variabel terikat dan pengaruhnya tersebut akan diselidiki dan
diuji. Variabel independen diberi simbol (X) dalam penelitian
ini terdiri dari :
1. Biaya Produksi (X1)
2. Penjualan (X2)
32
Biaya Produksi dapat dihitung dengan menggunakan
rumus, sebagai berikut :
b. Penjualan (X2)
Penjualan adalah pendapatan yang berasal dari penjualan
produk perusahaan, disajikan setelah dikurangi potongan
penjualan dan retur penjualan (Sari dkk, 2017). Dalam
Penjualan terdiri dari beberapa indikator sebagai berikut :
1. Penjualan produk yang dihasilkan oleh suatu
perusahaan.
2. Besarnya potongan harga produk.
3. Pengembalian produk atas produk yang terjual.
Penjualan dapat dihitung dengan menggunakan rumus,
sebagai berikut :
33
Laba bersih dapat dihitung degan menggunakan rumus, sebagai
berikut :
Laba Bersih = Laba Sebelum Pajak – Beban
Pajak Penghasilan
Sumber : (Hery, 2017)
34
normal (Ghozali, 2018). Menurut Central Limit Theory, data
penelitian yang berjumlah > 30 termasuk kategori jumlah data
besar, sehingga dapat dianggap memenuhi syarat normalitas.
35
tertentu sangat dipengaruhi oleh nilai observasi sebelumnya.
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Dimana :
Y = Laba Bersih
a = Bilangan Berkonstanta
b1,b2 = Koefisien Regresi dan Variabel Bebas
X1 = Biaya Produksi
X2 = Penjualan
e = Error
36
r √ n−1
t Hitung =
√1−r 2
Sumber : (Mulyono, 2018)
Keterangan :
t = Uji Koefisien Korelasi
r = Koefisien Korelasi
n = Jumlah Sampel
Kriteria pengambilan keputusan dengan taraf signifikan α =
5% adalah sebagai berikut:
a. Jika nilai t hitung > tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
b. Jika nilai t hitung < tabel maka Ha ditolak dan Ho diterima.
Sedangkan kriteria dalam pengambilan keputusan dalam uji t
dengan menggunakan SPSS (Statistic Program For Social Science).
2
R
(k −1)
F Hitung=
¿¿¿
Sumber : (Mulyono, 2018)
Keterangan :
R = Koefisien Korelasi Ganda
k = Jumlah Variabel Bebas
n = Jumlah Anggota Sampel
37
Kriteria pengambilan keputusan dengan taraf signifikan α =
5% adalah sebagai berikut:
a. Jika signifikan Fhitung ≥ Ftabel, maka Ho ditolak, yang
berarti variabel independen secara simultan berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel dependen.
b. Jika signifikan Fhitung < Ftabel maka Ho diterima, berarti
varibel independen secara bersama-sama tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
Sedangkan kriteria dalam pengambilan keputusan dalam uji F
dengan menggunakan SPSS (Statistic Program for Social Science)
adalah:
a. Jika Probabilitas > 0,05 maka Ho diterima, Ha ditolak.
b. Jika Probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak, Ha diterima.
38
DAFTAR PUSTAKA
39
Pekanbaru. Eko Dan Bisnis: Riau Economic and Business
Review, 12(1), 23–31.
Franitasari, A. E. N. (2022). Pengaruh Penjualan, Biaya Produksi
dan Perputaran Piutang Terhadap Laba Bersih. Journal of
Sustainability Bussiness Research (JSBR), 3(2), 152-158.
Ghozali, Imam. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan
Program IBM SPSS 25 Edisi 9. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Gunawan, E. G., & Dewi, L. (2021). Capital and Market:
Bagaimana Meningkatkan Produksi “Bihun Kuntul.” Jurnal
Bisnis Terapan, 5(2), 185–202.
Harahap, S. S. (2015). Teori Akuntansi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Harnanto. (2017). Akuntansi Biaya - Sistem Biaya Historis. C.V
Andi Offset.
Hery. (2017). Teori Akuntansi Pendekatan Konsep dan Analisis.
PT. Grasindo.
Juliandi A, Irfan, & Manurung S. (2015). Metodologi Penelitian
Bisnis: Konsep dan Aplikasi. Medan: UMSU Press.
Kasmir. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Lisna, T., & Hambali, D. (2020). Pengaruh Biaya Produksi, Harga
Jual dan Volume Penjualan Terhadap Laba Bersih: Studi
Kasus Perusahaan Pertambangan Batubara yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014–2017.
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, 5(2), 41-49.
Marismiati, M., & Azhar, A. (2022). Pengaruh Biaya Produksi
Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan Manufaktur Sub
Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di BEI
Periode 2019-2020. LAND JOURNAL, 3(1), 30-36.
Mulyadi. (2015). Akuntansi Biaya. Edisi 5. Jakarta: Salemba
Empat.
40
Mulyono. (2018). Berprestasi Melalui JFP ayo kumpulkan angka
kreditmu. Yogyakarta: Deepublish.
Noviani, I., & Tipa, H. (2019). Pengaruh Biaya Produksi, Biaya
Promosi Dan Volume Penjualan Terhadap Laba Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia. SCIENTIA JOURNAL: Jurnal Ilmiah Mahasiswa,
1(2).
Nursalma, N. (2022). Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Laba
Bersih Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode
2017-2020. Jurnal Akuntansi, 15(1), 14-27.
Paramita, R. W. D, Rizal, N, & Sulistyan, R. B. (2021). Metode
Penelitian Kuantitatif. Edisi 3. Lumajang: Widyagama
Press.
Priatna, H., & Aisyah, E. F. N. (2018). Pengaruh Biaya Promosi
dan Penjualan Terhadap Laba Bersih Pada PT. Sindang
Reret Tahun 2015. AKURAT| Jurnal Ilmiah Akuntansi FE
UNIBBA, 9(3), 48-64.
Purwanto, T. (2022). Pengaruh Biaya Produksi dan Biaya
Operasional Terhadap Laba Bersih Pada Industri Rokok
di BEI. Journal of Sustainability Bussiness Research (JSBR),
3(2), 321-328.
Puspita, D. R., Sumantri, F., Hilmiar, M., Nganus, I., Anggraeni,
M., & Shalihah, D. D. (2022). Pengaruh Biaya Produksi,
Biaya Promosi Dan Volume Penjualan Terhadap Laba
Pada PT. Unilever Tbk Periode 2017-2021. Jurnal Ilmiah
Wahana Pendidikan, 8(9), 194-205.
Sari, Ati Retna, dkk. (2017). Akuntansi Keuangan Berbasis PSAK.
Jakarta : Mitra Wacana Media.
Satar, M. (2020). Pengaruh Biaya Produksi dan Biaya Penjualan
Terhadap Laba Bersih Pada PT. Sunson Textile
41
Manufacture. AKURAT|Jurnal Ilmiah Akuntansi FE
UNIBBA, 11(1), 31-42.
Satwika, F., Hendratno, H., & Zultilisna, D. (2018). Pengaruh
Harga Pokok Produksi, Biaya Operasional, Dan
Penjualan Bersih Terhadap Laba Bersih (studi Pada
Perusahaan Tekstil & Garmen Yang Terdapat Di Bei
2011-2016). eProceedings of Management, 5(2).
Sekaran, U. & Bougie, R. (2017). Metode Penelitian Untuk Bisnis:
Pendekatan Pengembangan-Keahlian. EDISI 6. Salemba
Empat, Jakarta Selatan.
Sembiring, M. (2022). Pengaruh Perputaran Piutang Dan
Penjualan Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan
Manufaktur. JRAK (Jurnal Riset Akuntansi Dan Bisnis),
8(1), 1-10.
Sriningsih M, Hatidja D, & Prang J D. (2018). Penanganan
Multikolinearitas Dengan Menggunakan Analisis Regresi
Komponen Utama Pada Kasus Impor Beras di Provinsi
Sulut. Jurnal Ilmiah Sains. 18(1): 19-20.
Sugiyono, D. (2019). Metode penelitian pendidikan pendekatan
kuantitatif, kualitatif dan R&D.
Sugiyono, P. D. (2017). Metode penelitian bisnis: pendekatan
kuantitatif, kualitatif, kombinasi, dan R&D. Penerbit CV.
Alfabeta: Bandung, 255.
Sujarweni, V. Wiratna. (2016). Kupas Tuntas Penelitian dengan
SPSS. Yogayakarta: Pustaka Baru Press.
Sujarweni, V. Wiratna. (2019). Metodologi Penelitian Bisnis dan
Ekonomi. Yogayakarta: Pustaka Baru Press.
Susilawati, E. (2019). Pengaruh Biaya Produksi dan Biaya
Promosi Terhadap Laba Bersih (Studi Perusahaan Rokok
PT Gudang Garam Tbk Yang Terdaftar di BEI Periode
2011-2017). Manners, 2(1), 25-39.
42
Susilawati, E., & Mulyana, A. (2018). Pengaruh Penjualan dan
Biaya Operasional terhadap Laba Bersih pada PT
Indocement Tunggal Prakarsa (Persero) Tbk Periode
Tahun 2010-2017. Organum: Jurnal Saintifik Manajemen dan
Akuntansi, 1(2), 74-87.
Swastha, Basu. (2015). Manajemen Pemasaran, analisa dan
perilaku konsumen. Yogyakarta: BPFE.
Syaifullah, H. (2016). Buku Praktis Akuntansi Biaya dan
Keuangan. Jakarta: Laskar Aksara.
Triwibowo, E., & Jumiatun, J. (2019). Pengaruh Biaya Produksi,
Biaya Promosi, dan Biaya Distribusi Terhadap Volume
Penjualan. Jurnal Akuntansi Bisnis Pelita Bangsa, 4(01), 1-
11.
Widyawati, N., Dina, M. P., & Prasetyorini, J. (2020). Analisis
Biaya Produksi dan Biaya Pemasaran Terhadap Volume
Penjualan di Perusahaan Manufaktur. E-Jurnal Spirit Pro
Patria, 6(1), 25-35.
Yuda, I. M. A., & Sanjaya, I. K. P. W. (2020). Pengaruh Biaya
Produksi, Biaya Promosi dan Volume Penjulan terhadap
Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2015-2017. Wacana
Ekonomi (Jurnal Ekonomi, Bisnis Dan Akuntansi), 19(1), 35-
42.
Zahara, A., & Zannati, R. (2018). Pengaruh Total Hutang, Modal
Kerja, Dan Penjualan Terhadap Laba Bersih Pada
Perusahaan Sub Sektor Batu Bara Terdaftar Di BEI. Jurnal
Riset Manajemen dan Bisnis (JRMB) Fakultas Ekonomi Uniat,
3(2), 155-164.
43