Disusun oleh:
Kelompok: Government and Business (G8)
Anggota Kelompok/NPM:
Charlitos Christand Alessandro Bella (180324309)
Ike Viona (210326449)
Brigita Financy (210326127)
Nicholas Rhesa Kristianda (210326113)
Marcellinus Rayendra Caesar Farrelino (210326141)
A. PENDAHULUAN
Analisis lingkungan bisnis merupakan proses evaluasi yang penting dalam pengambilan
keputusan strategis perusahaan. Kemampuan suatu perusahaan untuk dapat bersaing sangat
ditentukan oleh kinerja perusahaan itu sendiri. Perusahaan yang tidak mampu bersaing untuk
mempertahankan kinerjanya lambat laun akan tergusur dari lingkungan industrinya dan akan
mengalami kebangkrutan. Strategi sudah tidak asing lagi bagi pelaku bisnis, karena dalam
peranannya strategi mencakup setiap usaha untuk mencapai kesesuaian antara perusahaan dengan
lingkungannya (Yuriadis, 2015). Adapun tujuan perusahaan melakukan analisis lingkungan bisnis
adalah untuk menilai lingkungan eksternal perusahaan secara keseluruhan, dengan demikian
pengusaha diharapkan dapat memberikan reaksi yang sesuai dan proporsional untuk mencapai
keunggulan bersaing. Selain itu, tujuan analisis lingkungan bisnis adalah untuk mengidentifikasi
kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) yang dimiliki perusahaan serta peluang
(opportunities) dan ancaman (threat) yang dihadapi oleh perusahaan (Azeharie, 2022). Berdasarkan
Analisis lingkungan internal adalah proses dimana perencanaan stategi mengkaji faktor-
faktor internal perusahaan untuk menentukan dimana perusahaan memiliki kelemahan dan kekuatan
sehingga dapat mengelola peluang secara efektif dalam menghadapi ancaman yang terdapat dalam
lingkungan. Sebelum perusahaan melakukan kegiatan hendaknya mawas diri dalam mengkaji
kekuatan dan kelemahan diri sebelum menentukan atau mengubah tujuan dan menggariskan
tindakan pencapaian tujuan yang merupakan konsekuensi logis yang perlu ditempuh perusahaan
agar lancar dalam operasinya. Lingkungan eksternal juga perlu dianalisis sehingga dapat
diantisapasi pengaruhnya terhadap perusahaan. Selain pengaruh yang buruk, peluang juga banyak
bermunculan dari lingkungan eksternal. Pasar yang lebih luas dengan diterapkannya perdagangan
bebas dapat memudahkan perusahaan dalam melakukan ekspansi pasar di negara lain. Lingkungan
eksternal perusahaan terdiri dari variable peluang dan ancaman yang dibagi dalam tiga wilayah
utama, yaitu lingkungan umum, lingkungan industri, dan lingkungan pesaing (Yuriadis, 2015).
Jika perusahaan mampu melakukan pemindaian yang cermat atas lingkungan perusahannya,
maka perusahaan akan terbantu dalam hal memanfaatkan sumber daya yang diperlukan untuk
bisnis. selain itu, hal tersebut akan membantu perusahaan untuk melacak ataupun memantau sumber
daya untuk kemudian diubah menjadi produk barang dan jasa. Perusahaan harus menyadari
sepenuhnya atas perubahan yang terjadi di lingkungan perusahaan, apakah itu perubahan dalam hal
persyaratan pelanggan, trend, kebijakan baru dari pemerintah, atau perubahan teknologi. Jika
perusahaan bisa menyadari adanya perubahan tersebut, maka akan membantu perusahaan dalam
memberikan respon yang tepat dalam menangani perubahan (Wiryawinata, 2022). Dewasa ini
bisnis food and beverages adalah bisnis yang sangat berkembang di Indonesia. Saat ini gadget dan
internet bukan hal yang asing lagi bagi kaum milenial karena teknologi itulah yang membuat tren
bisnis food and beverages di Indonesia semakin tinggi. Banyak sekali iklan di media sosial yang
mempromosikan bisnis food and beverages dari berbagai segmen dan banyak sekali aplikasi-
aplikasi yang menyediakan diskon untuk para pelanggan. Pangan bukan lagi produk konsumsi
untuk memenuhi kebutuhan biologis manusia, pangan saat ini mulai menjadi sebuah gaya hidup
baru di kalangan masyarakat. Pangan menjadi sebuah industri kuliner yang memberikan tidak hanya
cita rasa namun juga kebutuhan lain manusia untuk bersosialisasi dan berinovasi. Sebab, industri
food and beverages yang berkembang saat ini juga juga menyediakan ruang bagi konsumen untuk
bisa berkumpul dengan komunitasnya melalui produk yang ditawarkan maupun layanan jasa yang
diberikan (Avrilian, 2020).
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan produk domestik bruto (PDB) industri makanan
dan minuman nasional atas dasar harga berlaku (ADHB) sebesar Rp1,12 kuadriliun pada 2021.
Nilai tersebut porsinya sebesar 38,05% terhadap industri pengolahan nonmigas atau 6,61% terhadap
PDB nasional yang mencapai Rp16,97 kuadriliun. Jika diukur menurut PDB atas dasar harga
konstan (ADHK) 2010, industri makanan dan minuman tumbuh 2,54% menjadi Rp775,1 triliun
pada tahun lalu dibanding tahun sebelumnya. Capaian tersebut lebih baik dibanding tahun
sebelumnya yang hanya tumbuh 1,58%, tetapi lebih rendah dibanding sebelum pandemi yang
tumbuh di atas 7%. Capaian tersebut juga di bawah pertumbuhan PDB nasional pada tahun lalu.
Industri makanan dan minuman merupakan salah satu dari 9 sub sektor industri pengolahan
nonmigas yang membukukan pertumbuhan pada 2021. Sedangkan, 8 sub industri lainnya dari 17
sektor mengalami kontraksi. Tumbuhnya PDB industri makanan dan minuman selaras dengan
tumbuhnya pengeluaran konsumsi masyarakat untuk kebutuhan makanan dan minuman (selain
restoran) sebesar 1,44% pada tahun lalu dibanding tahun sebelumnya. Sebagai informasi, industri
pengolahan nonmigas membukukan pertumbuhan 3,67% pada tahun lalu dibanding tahun
sebelumnya. Demikian pula industri pengolahan (termasuk pengolahan migas) tumbuh 3,39% pada
2021 dibanding tahun sebelumnya (Kusnandar, 2022).
Pengolahan makanan dan minuman adalah salah satu industri yang paling matang di
Indonesia, dengan sejumlah besar bisnis bersaing untuk penjualan. Sebagian besar adalah usaha
kecil atau mikro, meskipun sejumlah kecil perusahaan besar mendominasi pasar, termasuk PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mencatat penjualan bersih perusahaan per kuartal I
2022 atau selama tiga bulan pertama tahun ini tembus Rp17,18 triliun, Wings Group, dan Garuda
Food, anak perusahaan Tudung Group. Perusahaan-perusahaan tersebut telah memulai strategi
untuk tidak hanya menarik pelanggan melalui harga, tetapi juga berinovasi untuk menghasilkan
produk yang disesuaikan dan bernilai tambah yang menarik preferensi konsumen Indonesia untuk
makanan tradisional dalam bentuk instan seperti bubur instan Mayora. Karena bisnis besar lebih
siap untuk menghadapi kenaikan biaya atau perubahan kebijakan yang tiba-tiba dan berada dalam
posisi yang lebih kuat untuk memanfaatkan pasar ekspor yang semakin terbuka di kawasan Asia
Tenggara, industri makanan dan minuman Indonesia diperkirakan akan mengalami konsolidasi
yang signifikan. Perusahaan dan merek asing juga terintegrasi dengan baik ke pasar, termasuk
Nestle, Kraft Foods, dan Unilever. Internasionalisasi masakan Indonesia menunjukkan bahwa
makanan tradisional ala barat, seperti yang berbahan dasar susu atau gandum, akan semakin cocok
Industri secara umum adalah kelompok bisnis tertentu yang memiliki teknik dan metode
yang sama dalam menghasilkan laba. Karena itu, dampak secara ekonomi lebih dirasakan. Padahal,
masih terdapat akibat lain yang tidak hanya menguntungkan tetapi juga merugikan yang jarang
diperhatikan. Di dalam perencanaan ekonomi dan wilayah urban, kawasan industri adalah
penggunaan lahan dan aktivitas ekonomi secara intensif yang berhubungan dengan manufakturisasi
dan produksi. Berdirinya industri tentu membawa dampak baik itu bagi lingkungan hidup mapun
lingkungan sosial. Beberapa dampak tersebut di antaranya seperti mengurangi tingkat
pengangguran, meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan industri, dan lain
sebagainya. Bagi kehidupan sosial, industri cenderung membawa dampak positif. Namun, bagi
lingkungan hidup industri membawa banyak dampak negatif seperti pencemaran air, polusi udara,
dan lain sebagainya. Disamping itu, iptek dan teknologi dikembangkan dalam bidang antariksa dan
militer, menyebabkan terjadinya eksploitasi energi, sumber daya alam dan lingkungan yang
dilakukan untuk memenuhi berbagai produk yang dibutuhkan oleh manusia dalam kehidupannya
sehari-hari. Gejala memanasnya bola bumi akibat efek rumah kaca (greenhouse effect) akibat
menipisnya lapisan ozon, menciutnya luas hutan tropis, dan meluasnya gurun, serta melelehnya
lapisan es di Kutub Utara dan Selatan bumi dapat dijadikan sebagai indikasi dari terjadinya
pencemaran lingkungan karena penggunaan energi dan berbagai bahan kimia secara tidak
seimbang. Selain itu, terdapat juga indikasi yang memperlihatkan tidak terkendalinya polusi dan
pencemaran lingkungan akibat banyak zat-zat buangan dan limbah industri dan rumah tangga yang
memperlihatkan ketidakpedulian terhadap lingkungan hidup. Akibat dari ketidakpedulian terhadap
lingkungan ini tentu saja sangat merugikan manusia yang dapat mendatangkan bencana bagi
kehidupan manusia. Oleh karena itu, masalah pencemaran lingkungan baik oleh karena industri
maupun konsumsi manusia memerlukan suatu pola sikap yang dapat dijadikan sebagai modal dalam
C. LINGKUNGAN BISNIS
1. LINGKUNGAN POLITIK
Salah satu faktor yang berperan dalam keberlangsungan perusahaan sebagai organisasi
bisnis adalalah lingkungan politik. Lingkungan politik menyangkut banyak hal yang mana harus
dapat diantisipasi oleh perusahaan agar tidak terjadi sesuatu yang berdampak fatal bagi
perusahaan.L;ingkungan politik yang stabil dapat memiliki dampak signifikan terhadap operasi,
keputusan, dan strategi bisnis. Lingkungan politik mencakup regulasi dan kebijakan pemerintah
yang dapat mempengaruhi bisnis secara langsung. Perubahan dalam undang-undang atau kebijakan
dapat mempengaruhi operasi bisnis, memperkenalkan persyaratan baru, atau membatasi kegiatan
bisnis tertentu. Dengan memantau lingkungan politik, bisnis dapat menyesuaikan strategi mereka
sesuai dengan perubahan yang terjadi dan menghindari risiko kepatuhan. Lingkungan politik ini
juga berkaitan dengan stabilitas politik yang sedang terjadi. Ketidakstabilan politik dapat
menciptakan ketidakpastian yang merugikan bagi bisnis. Misalnya, perubahan pemerintahan atau
konflik politik dapat mengganggu operasi bisnis, mengurangi kepercayaan investor, atau
menciptakan risiko keamanan. Contoh kejadian nyata ialah ketika terjadi kerusuhan pada bulan Mei
1998 di Jakarta maka dampaknya bukan hanya menyebabkan aktivitas bisnis di Jakarta lumpuh
selama beberapa pekan tetapi yang lebih jauh para investor asing menjadi takut berinvestasi di
Indonesia khususnya di Jakarta Dalam hal ini, pemindaian lingkungan politik memungkinkan bisnis
untuk mengantisipasi dan mengelola dampak negatif yang mungkin terjadi akibat ketidakstabilan
politik. pemahaman yang baik tentang lingkungan politik memungkinkan bisnis untuk mengakses
pasar dan mengidentifikasi peluang baru. Kebijakan perdagangan, perjanjian bilateral, atau
pembatasan impor dan ekspor dapat mempengaruhi akses bisnis ke pasar domestik maupun
Peran dan Dampak Politik Dalam dan Luar Negeri Terhadap Industri Makanan dan Minuman
Peran dan dampak politik dalam dan luar negeri memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
industri makanan dan minuman. Kebijakan politik yang terkait dengan regulasi pangan, kebijakan
perdagangan, dan keberlanjutan lingkungan dapat mempengaruhi operasi, strategi, dan kinerja
bisnis dalam industri ini. Salah satu contoh peran politik adalah melalui regulasi dan kebijakan
pangan. Pemerintah dapat mengeluarkan peraturan terkait labelisasi, keamanan pangan, atau
kandungan nutrisi yang harus dipatuhi oleh produsen makanan dan minuman. Misalnya, di mana
terdapat beberapa negara menerapkan kebijakan yang mewajibkan produsen untuk melabeli produk
dengan informasi tentang kandungan gula, garam, atau lemak. Hal ini dapat mempengaruhi
formulasi produk, strategi pemasaran, dan inovasi produk yang harus disesuaikan oleh perusahaan.
Negara kita Indonesia juga mewajibkan label BPOM pada produk makanan dan minuman yang
akan di distribusi ke pasar umum.
Dampak politik juga terlihat dalam kebijakan perdagangan. Kebijakan tarif, kuota impor,
atau perjanjian perdagangan dapat mempengaruhi akses pasar bagi produsen makanan dan
minuman. Sebagai contoh, suatu memberlakukan tarif tinggi pada impor produk makanan dan
minuman tertentu untuk melindungi industri lokal. Ini dapat mengurangi daya saing produk impor,
membatasi akses pasar, dan mempengaruhi strategi bisnis perusahaan dari negara-negara lain.
Selain itu, kebijakan lingkungan dan keberlanjutan juga memiliki dampak politik pada industri
makanan dan minuman. Hal ini berkaitan dengan tanggung jawab sosial atau Corporate Social
Responsibility (CSR). Pemerintah dapat mengeluarkan regulasi yang mendorong penggunaan
bahan baku organik, metode produksi yang ramah lingkungan, atau pengurangan limbah plastik.
Misalnya, suatu negara menerapkan kebijakan yang mewajibkan penggunaan kemasan ramah
lingkungan dalam industri makanan dan minuman. Hal ini pun dilakukan oleh PT Danone dengan
melakukan program “Zeo Waste to Landfill”. Program ini bertujuan untuk mengurangi limbah
sampah yang dihasilkan dari kemasan produk PT Danone. PT Danone melakukan pengelolaan
limbah yang ramah lingkungan dan meminimalkan limbah yang dihasilkan melalui program "Zero
Waste to Landfill". Program ini meliputi pengurangan, penggunaan kembali, dan daur ulang
kemasan.
Faktor politik memiliki pengaruh besar terhadap bisnis PT Danone, terutama melalui kebijakan
pemerintah yang mencakup kebijakan pajak, peraturan ketenagakerjaan, peraturan perdagangan,
dan peraturan daerah yang dapat mempengaruhi operasional perusahaan. Selain itu, aturan formal
dan informal dari lingkungan perusahaan juga dapat mempengaruhi kegiatan bisnis PT Danone.
Contohnya seperti Di dalam Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik
Indonesia Nomor: 705/MPP/Kep/11/2003 tentang Persyaratan Teknis Air Minum dalam Kemasan
dan perdagangannya terdapat berbagai macam hal terkait usaha bisnis air minum dalam kemasan,
yang di mana PT Danone tentunya mengikuti regulasi tersebut. Regulasi yang ketat terkait
penggunaan bahan baku dan bahan tambahan dalam produk makanan dan minuman serta
ketidakstabilan politik dalam suatu negara dapat membatasi kemampuan perusahaan untuk
mengembangkan produk baru atau memodifikasi produk yang ada. Namun, PT Danone juga dapat
memanfaatkan dukungan pemerintah untuk memperluas bisnisnya dan berpartisipasi dalam dialog
dengan pemerintah untuk membentuk kebijakan yang mendukung industri makanan dan minuman
secara keseluruhan.
2. LINGKUNGAN EKONOMI
Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama 3 tahun terakhir yaitu 2019-2022 telah mengalami
beberapa perubahan yang signifikan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2019 mencapai
5,02%, yang menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada tahun
2018 yang hanya sebesar 5,17%. Meskipun pertumbuhan ekonomi pada tahun 2019 tergolong
stabil, namun terdapat beberapa tantangan yang dihadapi oleh perekonomian Indonesia, di
antaranya adalah perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan meningkatnya ketidakpastian
ekonomi global akibat perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2019 didorong oleh konsumsi rumah tangga
dan investasi. Konsumsi rumah tangga yang meningkat sebesar 5,01% didorong oleh peningkatan
daya beli masyarakat dan kebijakan pemerintah yang mendukung konsumsi, seperti program kartu
prakerja. Sementara itu, investasi yang tumbuh sebesar 4,92% didorong oleh investasi sektor
infrastruktur dan sektor manufaktur. Namun, terdapat beberapa sektor yang mengalami penurunan
pertumbuhan, di antaranya adalah sektor pertambangan dan sektor pertanian. Sektor pertambangan
mengalami penurunan pertumbuhan sebesar 1,04% akibat penurunan harga komoditas dunia dan
penurunan produksi mineral. Sementara itu, sektor pertanian mengalami penurunan pertumbuhan
sebesar 0,19% akibat cuaca yang tidak mendukung dan adanya serangan hama pada tanaman
pangan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2019 memberikan dampak positif bagi
industri makanan di Indonesia. Peningkatan daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi yang
Pada tahun 2020 menjadi tahun yang sulit bagi banyak negara, termasuk Indonesia, karena
adanya pandemi COVID-19 yang memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian global.
Indonesia juga tidak terlepas dari dampak tersebut. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun
2020 tercatat sebesar -2,07% (berdasarkan data BPS), yang menunjukkan kontraksi ekonomi yang
cukup dalam. Dalam menghadapi pandemi, banyak perusahaan juga mengurangi produksi atau
bahkan berhenti beroperasi, yang mengakibatkan penurunan permintaan dalam negeri dan
internasional. Investasi juga terpengaruh karena ketidakpastian ekonomi yang tinggi.Sektor ekspor
Indonesia juga mengalami penurunan yang signifikan. Permintaan global yang melemah dan
gangguan dalam rantai pasokan internasional berdampak negatif terhadap ekspor Indonesia,
terutama di sektor manufaktur dan komoditas. PPKM dan pembatasan pergerakan yang
diberlakukan untuk mengendalikan penyebaran virus COVID-19 juga mengurangi aktivitas
konsumsi rumah tangga pada tahun tersebut. Penurunan pendapatan, ketidakpastian, dan
kekhawatiran terhadap masa depan juga berdampak pada pengeluaran konsumen. Dalam upaya
menangani dampak pandemi, pemerintah mengimplementasikan kebijakan stimulus ekonomi dan
program pemulihan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020 terdampak oleh
pandemi COVID-19 yang mengakibatkan penurunan konsumsi dan aktivitas ekonomi secara
umum. Meskipun demikian, industri makanan dan minuman di Indonesia tergolong masih bertahan.
Namun pandemi ini membawa dampak yang signifikan bagi industri ini. Contohnya adalah
terhambatnya rantai pasokan bahan baku dari luar negeri. Pandemi COVID-19 berdampak pada
terhambatnya rantai pasokan bahan baku dari luar negeri, yang mengakibatkan keterbatasan
persediaan bahan baku untuk industri makanan di Indonesia. Hal ini dapat menyebabkan kenaikan
harga bahan baku dan berdampak pada kenaikan harga produk makanan dan minuman di pasar.
Pandemi ini juga meningkatan permintaan produk kesehatan dan organic. Hal ini membuat
masyarakat lebih memperhatikan kesehatan dan kebersihan, sehingga permintaan produk makanan
dan minuman yang bersifat kesehatan dan organik meningkat. Hal ini memberikan peluang bagi
Pada tahun 2021 Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dipengaruhi oleh pandemi
COVID-19 yang masih berlangsung. Meskipun Indonesia mulai melaksanakan program vaksinasi
pada awal tahun 2021, namun terdapat beberapa gelombang penyebaran virus yang mengakibatkan
pembatasan kegiatan ekonomi di beberapa wilayah. Namun demikian, pada kuartal I 2021,
Indonesia berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7,07% secara tahunan, yang
merupakan pertumbuhan tertinggi dalam dua dekade terakhir. Pertumbuhan ini terutama didorong
oleh sektor industri pengolahan, pertanian, dan perdagangan. Namun, pada kuartal II 2021,
pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan karena adanya pembatasan aktivitas
ekonomi yang diberlakukan untuk mengendalikan penyebaran COVID-19. Pada kuartal II 2021,
pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya tumbuh sebesar 7,07% secara tahunan, lebih rendah dari
kuartal I. Dengan demikian, secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021
masih dipengaruhi oleh pandemi COVID-19, namun pemerintah Indonesia melakukan berbagai
upaya untuk memulihkan ekonomi. Pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai insentif dan
kebijakan untuk mendorong investasi dalam rangka pemulihan ekonomi. Hal ini termasuk
peningkatan investasi dalam infrastruktur, peluncuran program pemerintah yang mendukung
investasi seperti "Making Indonesia 4.0," serta upaya untuk meningkatkan iklim investasi yang
lebih menguntungkan. Permintaan global yang lebih baik pada tahun 2021 juga membantu
pemulihan sektor ekspor Indonesia. Beberapa sektor ekspor utama seperti produk pertanian,
perikanan, manufaktur, dan komoditas memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan
ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 dapat berdampak positif pada industri
makanan dan minuman. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi pasca pandemi, masyarakat akan
memiliki daya beli yang lebih tinggi, sehingga dapat membeli lebih banyak produk makanan. Selain
itu, dengan adanya pertumbuhan ekonomi, industri makanan juga dapat mengembangkan bisnisnya
dan meningkatkan investasi pada peningkatan kualitas produk, pemasaran, dan inovasi teknologi.
Pemulihan sektor ekspor juga dapat membuka peluang baru bagi industri makanan untuk memasuki
pasar ekspor. Pertumbuhan ekonomi yang baik dapat meningkatkan daya saing produk makanan
Indonesia di pasar internasional. Dalam hal ini, industri makanan harus memperhatikan peraturan
dan standar internasional dalam hal kualitas dan keamanan makanan untuk memperoleh
kepercayaan dari pasar internasional. Dengan memasuki pasar ekspor, industri makanan dapat
meningkatkan pendapatan dan memperluas jangkauan pasar produknya.
Pada saat terjadi pandemi COVID-19 masyarakat dihebohkan dengan adanya pembatasan
sosial. Hal ini pun tentunya akan mempengaruhi pergerakan ekonomi secara global. Pandemi telah
mengurangi permintaan makanan dan minuman karena pembatasan sosial yang mengakibatkan
penurunan pola konsumsi oleh konsumen, karena saat itu konsumen cenderung menyisihkan uang
mereka hanya untuk hal penting saja. Hal ini menyebabkan penurunan pendapatan bagi industri
makanan dan minuman. Adanya penurunan permintaan makanan dan minuman membuat harga
kebutuhan pokok seperti ayam, telur, dan beras menjadi menurun secara drastis. Hal ini
menyebabkan sejumlah pengusaha dalam sektor industri makanan membuat keputusan dengan
menutup usahanya dan sebagian karyawannya dirumahkan atau melakukan pemutusan hubungan
kerja karena beban operasional semakin lama semakin bertambah yang tetap berjalan seperti biaya
sewa tempat,listrik maupun gaji karyawan sementara perusahaan beroperasi sehingga tidak ada
pemasukan. Hal ini pun dilakukan oleh PT. Danone. Perusahaan yang berbasis di sektor makanan
dan minuman ini melakukan PHK masal terhadap 2.000 karyawannya di seluruh dunia untuk
mengurangi 20% biaya operasi mereka termasuk biaya tambahan di luar produksi. Selain itu,
pembatasan pergerakan dan penguncian di berbagai negara juga mengganggu rantai pasokan
makanan dan minuman. Hal ini membuat produsen sulit untuk memasok bahan baku dan produk
jadi ke pasar. Hal tersebut otomatis akan menyebabkan kenaikan pada biaya produksi dan operasi
karena beberapa faktor yang dijelaskan sebelumnya.
Terselenggaranya G20 2022 di suatu negara tentunya akan membawa dampak bagi dunia
bisnis secara keseluruhan, termasuk bagi Indonesia. G20 adalah forum internasional yang terdiri
dari 19 negara dan Uni Eropa yang terbesar secara ekonomi di dunia. Dalam forum ini, para
pemimpin negara membahas berbagai isu terkait ekonomi global dan mencari solusi bersama untuk
mengatasi masalah tersebut. Dampak positif yang dapat dirasakan oleh Indonesia dari G20 2022
adalah meningkatnya citra Indonesia di mata dunia sebagai negara yang ramah dan siap menjadi
tuan rumah acara internasional. Hal ini dapat membuka peluang investasi dan kerja sama ekonomi
dengan negara-negara anggota G20. Selain itu, Indonesia juga dapat memanfaatkan forum ini untuk
mempromosikan produk-produk unggulan Indonesia dan meningkatkan daya saing ekonomi
nasional. Selain itu G20 juga dapat mempromosikan pengembangan UMKM sebagai salah satu
Secara spesifik bagi industri makanan dan minuman di Indonesia, G20 2022 dapat
membawa dampak positif dalam meningkatkan ekspor produk makanan dan minuman Indonesia ke
negara-negara anggota G20. Dalam forum ini, Indonesia dapat mempromosikan produk makanan
dan minuman Indonesia yang memiliki kualitas dan cita rasa yang unik serta berbeda dari produk-
produk dari negara lain. Selain itu, Indonesia juga dapat mempelajari teknologi dan inovasi terbaru
dalam industri makanan dan minuman dari negara-negara anggota G20.
Data menunjukkan bahwa ekspor produk makanan dan minuman Indonesia telah mengalami
peningkatan selama beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2020, ekspor produk makanan dan
minuman Indonesia mencapai nilai sebesar USD 34,2 miliar atau meningkat sebesar 5,5%
dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu menurut Menkeu Sri Mulyani, gelaran G20 juga
menciptakan kotribusi sekitar Rp.7,4 triliun pada PDB Indonesia serta meningkatkan konsumsi
domestik hingga Rp. 1,7 triliun.
Industri 4.0 adalah fase keempat dari perjalanan revolusi industri. Hal tersebut membuat
teknologi infokarsi memiliki peran besar dalam proses pengaplikasian konsep otomatisasi . Hal ini
tentang saja berdampak terhadap industri F&B dimana biasanya dilakukan dengan cara manual
sekarang di era Industri 4.0 sudah dipat dilakukan melalui komputer atau akses internet dimana
dapat membantu mempermudah kinerja perusahaan baik itu dalam pembukuan dan pelayanan .
Oleh karena itu untuk dapar bersaing dengan segman yang lebih luas lagi CRM adalah salah satu
cara terbaik bagi pebisnis F&B untuk bisa bersaing dalam Era Industri 4.0.” Kenapa, karena CRM
(Customer Relationship Management) adalah sebuah aplikasi yang akan meningkatkan apresiasi
pebisnis kepada customer-nya. Konsep Customer Satisfaction Oriented pada akhirnya menjadi
kunci bagaimana CRM mampu menjawab apa yang menjadi keinginan dari para pebisnis yang
memang orientasinya kepada customer seperti bisnis F&B. untuk memaksimalkan kinerja dari
bisnis F&B maka peranan CRM menjadi salah satu strategi jitu untuk memenangkan persaingan
aplikasi CRM itu sendiri akan bisa menjadi divisi R&D yang ampuh guna meningkatkan apresiasi
customer serta mampu menjadi alat untuk meningkatkan omzet perusahaan CRM dalam industri
F&B bisa dijadikan sebuah strategi bisnis untuk merebut hati para customer-nya.
· bahan baku dan proses produksi yang dilakukan Industri Makanan dan Minuman ini
berhubungan langsung dengan isu-isu lingkungan adalah Pengelolaan Limbah: Industri
makanan dan minuman menghasilkan limbah padat, limbah cair, dan limbah gas dalam jumlah
besar dan juga Kemasan plastik, merupakan salah satu penyumbang utama limbah plastik yang
sulit terurai. Banyak kemasan plastik yang akhirnya berakhir sebagai sampah dan mencemari
lingkungan, terutama lautan dan ekosistem alaminya.
Adapun isu terhadap PT DANONE adalah terkait kampanye untuk memulai menerapkan
zero waste termasuk di dalamnya mulai mengurangi jumlah sampah dari botol plastik minuman.
Danone-Aqua yang menjadi salah satu perusahaan air minum terbesar dan pertama di Indonesia pun
ikut menjawab isu tersebut. Botol plastik bisa menjadi ancaman terhadap bencana lingkungan. Hal
5. LINGKUNGAN LEGAL
Pemindaian lingkungan legal merupakan proses penting bagi perusahaan untuk memantau
dan mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku. Ini membantu organisasi mempertahankan
kepatuhan terhadap peraturan, mengurangi risiko ketidakpatuhan, dan melindungi reputasi mereka.
Dengan memahami peraturan yang berlaku, perusahaan dapat mengidentifikasi risiko yang
mungkin muncul dalam operasinya dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan. Selain
itu, pemindaian lingkungan hukum juga memberi perusahaan akses ke pasar global dengan
memahami dan mematuhi peraturan yang berlaku di negara target. Memahami peraturan ini juga
mendukung inovasi dan keberlanjutan, memungkinkan perusahaan mengembangkan strategi inovasi
yang tepat dan membangun keberlanjutan sebagai bagian dari operasi mereka. Oleh karena itu,
pemindaian lingkungan legal berperan penting dalam menjaga kesuksesan bisnis dan memastikan
kepatuhan terhadap peraturan.
Di Indonesia, bisnis di industri makanan dan minuman harus mematuhi beberapa hukum
yang memiliki dampak signifikan. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan
mengatur segala aspek terkait pangan, seperti keamanan pangan, label pangan, dan sertifikasi
produk. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Higienis Pangan mengatur
persyaratan higiene dan sanitasi. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen melindungi hak-hak konsumen, termasuk dalam konteks produk makanan dan minuman.
Selain itu, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 722/Menkes/Per/V/1988 mengatur standar kualitas
dan keamanan makanan. Bisnis juga harus mematuhi peraturan BPOM terkait registrasi produk.
Selain itu, ada juga peraturan tambahan terkait iklan, perizinan usaha, ketenagakerjaan, dan
perlindungan hak kekayaan intelektual. Penting bagi bisnis di industri makanan dan minuman untuk
memahami dan mematuhi hukum-hukum ini agar tetap patuh, menjaga keamanan produk, dan
membangun kepercayaan konsumen. Mereka juga perlu mengikuti perkembangan regulasi terbaru
untuk menjaga kepatuhan dalam lingkungan hukum yang selalu berubah.
Pemerintah memiliki peran yang besar dalam melindungi industri makanan dan minuman di
Indonesia serta menjaga persaingan usaha yang sehat. Pertama, melalui perlindungan konsumen,
pemerintah memastikan bahwa bisnis, termasuk PT Danone Indonesia, memberikan produk
makanan dan minuman yang aman dan berkualitas, serta memberikan informasi yang akurat kepada
konsumen. Kedua, dalam regulasi keamanan pangan, pemerintah mengatur standar keamanan
Pemerintah memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan perlindungan konsumen
di Indonesia. Mereka menetapkan regulasi dan standar keamanan yang harus dipatuhi oleh produsen
dan penyedia layanan. Pemerintah juga melakukan pengawasan dan penegakan hukum untuk
melindungi konsumen dari praktik bisnis yang merugikan. Selain itu, mereka memberikan
informasi dan pendidikan kepada konsumen untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang hak-
hak konsumen dan cara melindungi diri mereka. Perlindungan konsumen oleh pemerintah menjadi
penting karena melibatkan kesejahteraan konsumen, keseimbangan kekuasaan, kepercayaan dan
stabilitas pasar, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan. Dengan adanya
perlindungan yang efektif, konsumen dapat memperoleh produk dan layanan yang aman,
berkualitas, dan sesuai dengan harapan mereka, sambil menjaga keadilan dalam transaksi ekonomi
dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Selain perlindungan konsumen dan persaingan usaha, pemahaman dan pemenuhan aspek
lingkungan legal juga memiliki dampak yang signifikan bagi industri makanan dan minuman serta
perusahaan seperti PT Danone Indonesia. Lingkungan legal yang dijaga dengan baik dapat
meningkatkan reputasi perusahaan di mata konsumen. Konsumen semakin peduli terhadap isu
lingkungan dan cenderung memilih produk dari perusahaan yang dianggap bertanggung jawab
secara lingkungan. Dengan menjaga kepatuhan terhadap lingkungan legal, PT Danone Indonesia
dapat membangun kepercayaan konsumen, menarik pangsa pasar yang lebih luas, dan memperoleh
keuntungan kompetitif dalam industri makanan dan minuman. Tidak hanya itu, Pemindaian
lingkungan legal juga mendorong inovasi dan diferensiasi produk. Perusahaan perlu mencari cara-
cara baru untuk memenuhi regulasi lingkungan, mengurangi dampak lingkungan, dan menghasilkan
produk yang lebih berkelanjutan. Dalam hal ini, PT Danone Indonesia dapat mengembangkan
produk inovatif yang ramah lingkungan, menggunakan bahan baku yang lebih berkelanjutan, atau
mengadopsi teknologi yang lebih efisien secara lingkungan. Hal ini dapat memberikan keunggulan
Etika bisnis dan tanggung jawab sosial telah menjadi faktor yang lebih penting daripada
sekadar mencari keuntungan finansial. Saat ini, masyarakat memiliki harapan lebih terhadap
perusahaan, yaitu mengharapkan mereka untuk tidak hanya fokus pada profit, tetapi juga
bertanggung jawab terhadap dampak sosial dan lingkungan yang dihasilkan. Etika bisnis dan
tanggung jawab sosial sangat penting dalam membangun kepercayaan dan reputasi perusahaan.
Dengan beroperasi dengan integritas dan bertanggung jawab terhadap isu-isu sosial dan lingkungan,
perusahaan dapat memenangkan kepercayaan konsumen, pemangku kepentingan, dan masyarakat
secara keseluruhan. Selain itu, jika perusahaan mengabaikan etika bisnis dan tanggung jawab sosial,
maka dapat menimbulkan risiko reputasi yang merugikan perusahaan. Bisnis yang tidak etis dan
berdampak negatif pada masyarakat maupun lingkungan dapat berdampak buruk pada penjualan,
investasi, dan mungkin bahkan tuntutan hukum. Dengan memprioritaskan etika bisnis dan tanggung
jawab sosial, perusahaan dapat mengurangi risiko ini dan menjaga keberlanjutan jangka panjang.
Etika bisnis dan tanggung jawab sosial telah menjadi lebih penting daripada sekedar profit
perusahaan karena melibatkan kepercayaan dan reputasi, manajemen risiko, kepuasan karyawan,
serta keberlanjutan lingkungan dan masyarakat. Perusahaan yang mampu menggabungkan
profitabilitas dengan integritas dan tanggung jawab sosial akan menciptakan dampak positif yang
jauh lebih luas dan berkelanjutan.
Isu etika dan ekologi telah menjadi topik permasalahan dalam kurun 5 tahun terakhir.
Contoh kasusnya adalah Pemkot Palembang menemukan makanan mengandung pewarna tekstil.
Menurut kelompok kami, penemuan makanan yang mengandung pewarna tekstil oleh Pemerintah
Kota Palembang adalah hal yang sangat mengkhawatirkan. Penggunaan pewarna tekstil dalam
makanan adalah pelanggaran serius terhadap standar keamanan pangan dan etika bisnis yang
Dengan komitmen yang dijalankan oleh PT Danone Indonesia, mereka meraih berbagai
prestasi. Danone-AQUA pertama kali meraih sertifikasi B Corp pada tahun 2018. Sertifikasi
tersebut sekaligus menjadikan Danone-AQUA menjadi perusahaan Fast Moving Consumer Goods
(FMCG) pertama di Indonesia yang memperoleh sertifikasi B Corp. Status kepesertaan aktif di B
Corp menjadi salah satu bentuk tanggung jawab Danone-AQUA dalam menjalankan praktik bisnis
yang tidak hanya berfokus pada keuntungan perusahaan, namun juga membuktikan kepedulian akan
dampak positif yang diberikan bagi lingkungan. Prestasi-prestasi seperti ini dapat membantu
meningkatkan citra perusahaan. Konsumen dan pemangku kepentingan semakin sadar akan
pentingnya keberlanjutan dan melihat perusahaan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan
dengan lebih positif. Dalam jangka panjang, ini dapat membantu PT Danone Indonesia memperoleh
keunggulan kompetitif dan meningkatkan loyalitas pelanggan.
D. PERUSAHAAN
PT Danone Indonesia merupakan perusahaan yang memiliki sejarah panjang dalam industri
makanan dan minuman di Indonesia. PT Danone Indonesia awalnya didirikan dengan nama PT
Bambix Indonesia pada tahun 1969 oleh Barry Callebaut. Perusahaan ini awalnya fokus pada
produksi makanan bayi dan anak-anak. Pada tahun 1998, Groupe Danone, sebuah perusahaan
makanan dan minuman multinasional asal Prancis, mengakuisisi mayoritas saham PT Bambix
Indonesia. Setelah pengambilalihan ini, perusahaan berubah nama menjadi PT Sari Husada dan
memperluas portofolio produknya. PT Sari Husada mengembangkan berbagai produk makanan bayi
dan anak-anak, termasuk susu formula, makanan pendamping ASI (MP-ASI), dan makanan bayi
organik. Perusahaan terus berinovasi dan meluncurkan produk-produk baru untuk memenuhi
kebutuhan konsumen di pasar Indonesia. Pada tahun 2007, PT Sari Husada resmi mengubah
namanya menjadi PT Danone Indonesia. Perubahan nama ini sejalan dengan strategi global Groupe
Danone untuk menggunakan merek Danone sebagai merek utama di seluruh dunia. PT Danone
Indonesia terus mengalami pertumbuhan dan melakukan investasi yang signifikan di Indonesia.
Perusahaan memperluas jangkauannya dengan membuka pabrik-pabrik baru dan mendirikan pusat
riset dan inovasi di Tanjung Morawa, Sumatera Utara. PT Danone Indonesia aktif dalam berbagai
inisiatif keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Perusahaan berkomitmen untuk mendukung gizi
seimbang, kegiatan lingkungan yang berkelanjutan, serta memberdayakan masyarakat melalui
program-program CSR. Hingga saat ini, PT Danone Indonesia terus menjadi pemain utama di pasar
makanan dan minuman di Indonesia. Perusahaan terus berupaya menghadirkan produk-produk
berkualitas dan inovatif yang memenuhi kebutuhan konsumen di berbagai segmen pasar.
PT Danone Indonesia adalah anak perusahaan dari Groupe Danone, sebuah perusahaan
makanan dan minuman multinasional yang berkantor pusat di Prancis. Perusahaan ini berfokus pada
Danone merupakan salah satu perusahaan makanan dan minuman terbesar di dunia yang
memiliki misi memberikan kesehatan kepada sebanyak mungkin orang. Danone beroperasi di 130
negara dengan jumlah karyawan lebih dari 100.000 orang di seluruh dunia. Di Indonesia, Danone
terdiri atas dua kategori bisnis yang berfokus pada kesehatan masyarakat di setiap tahapan
kehidupan yaitu, Danone Waters yang memproduksi Air Minum dalam Kemasan & Minuman non
Karbonasi dengan produknya seperti AQUA, Mizone, VIT, VIT Levite dan Danone Specialized
Nutrition dengan produknya seperti SGM Eksplor, SGM Bunda, Lactamil, Bebelac, Nutrilon Royal,
dan nutrisi medis. Grup Danone di Indonesia memiliki 26 pabrik dengan jumlah karyawan lebih
dari 15.000 orang. Sebagai bagian dari salah satu perusahaan air minum kemasan terbesar di dunia,
Danone-AQUA berkomitmen untuk menyediakan air minum berkualitas tinggi untuk semua
keluarga di Indonesia. Dengan menjunjung tinggi bisnis yang penuh tanggung jawab dan
berkelanjutan, kami juga terus mempromosikan pelestarian air yang berkelanjutan di seluruh
operasi kami dan berusaha untuk melindungi dan memulihkan ekosistem air alami yang melibatkan
kolaborasi dengan masyarakat lokal dan pemangku kepentingan. PT Danone Indonesia hadir di
Indonesia melalui brand yang lahir di Indonesia dengan tujuan untuk melayani kebutuhan
masyarakat Indonesia terhadap nutrisi kesehatan dan hidrasi yang diproduksi oleh orang Indonesia.
Berdasarkan penelusuran situs resmi perusahaan, berikut beberapa produk unggulan dari PT
Danone Indonesia adalah Aqua, susu SGM, Vit, Mizone, Nutricia. Aqua yang bermula pada 1998,
terjadi aliansi strategis antara PT Tirta Investama dengan Danone melalui Danone Asia Holding
Pte.Ltd. Pada 2001 Danone meningkatkan kepemilikan sahamnya, sehingga menjadi pemegang
saham mayoritas di grup Aqua. Selain itu ada produk susu, Danone punya kaitan dengan PT Sari
Husada Generasi Mahardhika, produsen yang telah berpengalaman puluhan tahun di Indonesia
memproduksi produk nutrisi untuk Ibu dan anak Indonesia bersama 400 ahli yang tersebar di 3
pusat penelitian di Belanda, Singapura dan Yogyakarta. Danone Group mengakuisisi Royal Numico
pada tahun 2008, menjadikannya sebagai pemegang saham mayoritas di Sarihusada. PT Varia
Industri Tirta merupakan produsen air minum dalam kemasan (AMDK) Vit, Vit merupakan bagian
dari PT Tirta Investama yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Danone. Mizone yang adalah
produk minuman isotinik ini bagian dari AQUA Grup merupakan pelopor Air Minum Dalam
Kemasan (AMDK) di Indonesia yang didirikan pada 1973 dan kemudian menjalin kemitraan
strategis dengan Danone pada 1998. Nutricia merupakan bagian dari Danone Group dengan
kategori bisnis Specialized Nutrition di Indonesia. Danone adalah salah satu perusahaan makanan
dan minuman terbesar di dunia yang memiliki misi memberikan kesehatan kepada sebanyak
mungkin orang dan beroperasi di 160 negara dengan jumlah karyawan lebih dari 100.000 orang di
seluruh dunia (Sandi, 2020). Sampai saat ini, DANONE Group dengan merk AQUA masih
Struktur pasar industri Makanan dan Minuman di Indonesia sekarang memiliki struktur
pasar yang cenderung bersifat oligopoli, yang dimana Oligopoli ini merupakan bentuk pasar yang
hanya beberapa perusahaan dominan yang menguasai sebagian besar pangsa pasar. Bisa dilihat dari
Konsentrasi Pasar Di Indonesia terdapat beberapa perusahaan besar yang mendominasi industri
makanan dan minuman seperti PT Danone Indonesia, Indofood, Mayora dll. Perusahaan-perusahaan
ini memiliki portofolio produk dan wilayah pasar yang luas, memberi mereka kekuatan yang
signifikan dalam hal penetapan harga dan persaingan di pasar. Hambatan masuk pasar yang tinggi
Industri makanan dan minuman memiliki hambatan masuk pasar yang tinggi, mis. B. Aturan
keamanan pangan yang ketat, persyaratan produksi untuk memenuhi standar tertentu, dan biaya
investasi infrastruktur dan pemasaran yang tinggi. Ini mengurangi risiko pesaing baru memasuki
pasar. Saling ketergantungan perusahaan, Perusahaan besar di industri makanan dan minuman
seringkali terkait dan bergantung satu sama lain melalui rantai pasokan, distribusi, atau perjanjian
kerja sama. Hal ini menciptakan saling ketergantungan antara perusahaan dan memperkuat struktur
oligopoli.
Analisis industri Food and Beverage, khususnya PT Danone - Indonesia berdasarkan model
Porter Five Forces:
● Ancaman pesaing, Dalam industri makanan dan minuman, terdapat persaingan yang
ketat antara perusahaan besar. PT Danone Indonesia bersaing dengan kompetitor
seperti Indofood, Mayora, Nestle dll. Persaingan dapat berfokus pada harga,
diferensiasi produk, pemasaran dan distribusi. PT Danone Indonesia harus terus
meningkatkan inovasi, kualitas produk dan keunggulan kompetitif untuk
memenangkan persaingan di pasar.
● Ancaman substitusi (produk pengganti), Ada beberapa pilihan substitusi makanan
dan minuman yang dapat mempengaruhi permintaan. Misalnya, konsumen dapat
memilih minuman ringan atau makanan ringan sebagai pengganti produk PT Danone
Indonesia. Bisnis harus memantau dengan cermat tren konsumen dan
mengembangkan produk yang memuaskan kebutuhan dan preferensi pelanggan.
Industri makanan dan minuman merupakan salah satu industri yang saat ini menjadi
prioritas pemerintah Indonesia. Pemerintah memperhatikan industri ini dan melindunginya dengan
berbagai cara, antara lain:
● Praktek dan regulasi, Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan dan
peraturan untuk mendukung pertumbuhan industri makanan dan minuman, antara
lain peraturan keamanan pangan, peraturan pelabelan makanan dan insentif investasi
industri. Hal ini menunjukkan perhatian dan komitmen pemerintah terhadap
pengembangan dan perlindungan industri ini.
● Pelatihan dan pengajaran, Dewan juga memberi saran dan mendukung pemain
makanan dan minuman, termasuk PT Danone - Indonesia, dalam pengembangan
produk, sertifikasi dan peningkatan daya saing. Selain itu, program seperti pelatihan,
akses pasar, dan pembiayaan ditawarkan untuk membantu perusahaan menghadapi
tantangan dan meraih peluang.
● Perluasan pasar internasional, Pemerintah Indonesia mendorong industri makanan
dan minuman untuk meningkatkan ekspor dan memperluas pasar internasional.
Langkah ini bertujuan untuk mempromosikan produk Indonesia di pasar global dan
meningkatkan daya saing perusahaan di tingkat internasional.
F. KESIMPULAN
d. Pengurangan Risiko, dengan pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor eksternal yang
mempengaruhi industri Makanan dan Minuman, PT Danone Indonesia dapat mengurangi risiko
bisnis. Mereka dapat mengantisipasi perubahan pasar, perubahan preferensi konsumen atau potensi
krisis yang dapat mempengaruhi operasional Perusahaan. Dengan cara ini, perusahaan dapat
mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan dan mengurangi dampak negatif terhadap bisnis
mereka.
Faktor Eksternal dan Internal Yang Paling Mempengaruhi Food & Beverage Industry dan PT
DANONE INDONESIA khususnya:
a. Perubahan Gaya Hidup dan Preferensi Konsumen Perubahan gaya hidup masyarakat dan
perubahan preferensi konsumen dapat mempengaruhi permintaan dan tren di industri makanan dan
minuman. Konsumen umumnya mencari makanan yang lebih sehat, organik, dan berkelanjutan. PT
Danone Indonesia perlu mengikuti perubahan ini dan menyesuaikan rangkaian produknya dengan
kebutuhan pasar yang terus berubah.
b. Peraturan Pemerintah Peraturan pemerintah tentang kesehatan, keamanan pangan, label produk
dan praktik bisnis dapat berdampak signifikan pada industri makanan dan minuman. PT Danone
Indonesia harus memastikan bahwa mereka mematuhi peraturan yang berlaku dan mematuhi
standar yang ditetapkan untuk menjaga kredibilitas mereknya.
c. Persaingan Industri Persaingan dalam industri makanan dan minuman dapat mempengaruhi posisi
dan pertumbuhan PT Danone Indonesia. Agar tetap relevan dan mempertahankan pangsa pasar,
perusahaan harus memantau strategi pesaing dan peluncuran produk baru, serta menentukan
keunggulan kompetitif mereka.
B. Faktor internal:
a. Inovasi Produk, PT Danone ndonesia harus terus mengembangkan inovasi produk agar tetap
diminati konsumen dan memenuhi permintaan pasar yang terus berkembang. Kemampuan
perusahaan dalam menciptakan produk yang inovatif dan merebut hati konsumen mempengaruhi
keberhasilan perusahaan.
b. Manajemen Rantai Pasokan Efisiensi dan keandalan rantai pasokan sangat penting dalam industri
makanan dan minuman. PT Danone Indonesia perlu memastikan pasokan bahan baku yang cukup,
proses produksi yang efisien dan distribusi yang tepat waktu untuk menjaga kepuasan konsumen
dan mempertahankan keunggulan kompetitif.
c. Reputasi merek, PT Danone Reputasi merek Indonesia memainkan peran penting dalam
mempengaruhi persepsi konsumen dan loyalitas pelanggan. Branding yang efektif dan upaya untuk
membangun hubungan yang baik dengan konsumen dapat memberikan keunggulan kompetitif yang
signifikan.
Dengan memindai lingkungan bisnis, PT Danone Indonesia dapat mengidentifikasi peluang pasar
baru, memahami persaingan industri, memantau perubahan regulasi, dan mengurangi risiko bisnis.
G. REFERENSI
Antara. (2023) Tim BPOM-Pemkot Palembang menemukan makanan yang mengandung
pewarna tekstil
https://www.antaranews.com/berita/2885693/tim-bpom-pemkot-palembang-temukan-
makanan-mengandung-pewarna-tekstil
https://danone.co.id/stories/danone-indonesia-raih-6-penghargaan-pr-indonesia-awards-
2023/
https://aqua.co.id/danone-aqua-luncurkan-3-program-pengembangan-sosial-di-jawa-barat
Fahrika, Roy (2020). Dampak pandemi covid 19 terhadap perkembangan makro ekonomi di
indonesia dan respon kebijakan yang ditempuh
indotelko.com. (2018). Mengukur dampak `Revolusi Industry 4.0` di industri makanan dan
minuman. https://www.indotelko.com/read/1534821492/industry40-industri-makanan
Kominfo. (2022). BPS Catat Ekonomi Indonesia Tumbuh 3,69 Persen Pada 2021.
https://www.kominfo.go.id/content/detail/39835/bps-catat-ekonomi-indonesia-tumbuh-369-persen-
pada-2021/0/berita#:~:text=Jakarta%20Pusat%2C%20Kominfo%20%2D%20Badan
%20Pusat,mengalami%20kontraksi%202%2C07%20persen.
Kusnandar, Viva Budy. (2022). Industri Makanan dan Minuman Nasional Mulai Bangkit dari Pandemi
Covid-19. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/03/31/industri-makanan-dan-minuman-nasional-mulai-
bangkit-dari-pandemi-covid-19
Rangga, Reksa. (2021). Mengulas Isu Polusi Ditinjau dari Sisi Etika Bisnis.
https://syakal.iainkediri.ac.id/mengulas-isu-polusi-ditinjau-dari-sisi-etika-bisnis/
Salim, Mabruri Pudyas. (2023). PT Danone Indonesia, Sejarah, Produk dan Komitmennya.
https://www.liputan6.com/hot/read/5175537/pt-danone-indonesia-sejarah-produk-dan-komitmennya
Sari, Ayutia Nurati. (2022). Kondisi Industri Pengolahan Makanan dan Minuman di
Indonesia. https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-suluttenggomalut/baca-artikel/15588/Kondisi-
Industri-Pengolahan-Makanan-dan-Minuman-di-Indonesia.html
Yuriadis, I Gde. (2015). Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal dalam Menghadapi
Persaingan Bisnis pada CV. Puri Lautan Mutiara. https://media.neliti.com/media/publications/5363-
ID-analisis-lingkungan-internal-dan-eksternal-dalam-menghadapi-persaingan-bisnis-pa.pdf
(vbk://9781292174365/epubcfi/6/2%5B%3Bvnd.vst.idref%3Dht_cover%5D)
● Gunakan data/berita yang kredibel sebagai pendukung untuk memperkuat argumen Anda.
● Gunakan saja file ini untuk menyusun paper Anda; Hapus bagian yang tidak perlu
(Guidelines, Ketentuan Paper)
● Gunakan font tipe dan size sewajarnya; Margin 2 cm di setiap sisi; Paragraph 1,5.
● Paper dikumpulkan secara fisik (print kertas HVS) pada hari dan sesi UAS Kamis, 22 Juni 2023,
sesi 1 (08.00-10.00). Dikumpulkan pada 30 menit pertama jadwal UAS kelas ini.
● Semua mahasiswa diwajibkan hadir untuk tanda tangan presensi kehadiran UAS kelas
ini sampai pukul 08.30.