PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di masa krisis sekarang ini, setiap perusahaan harus dapat mengelola
sumber kas yang dimiliki dengan sebaik-baiknya agar dapat bertahan dalam
meneruskan aktivitas perusahaan dalam mencapai visi dan misi perusahaan.
Setiap perusahaan yang baik harus menyusun laporan keuangan untuk
mengetahui dengan jelas tentang sumber dan penggunaan kas. Laporan
keuangan tersebut menyediakan informasi yang menyangkut arus kas,
kinerja perusahaan serta perubahan arus kas perusahaan yang bermanfaat
dalam mengambil keputusan manajemen. Pada sektor industri semen
laporan keuangan menjadi tolak ukur kinerja bagi para investor yang
memiliki sebagian saham dari perusahaan.
Perekonomian Indonesia tetap stabil sepanjang tahun 2006 sampai
dengan tahun 2008, dengan pertumbuhan Pendapatan Domestik Bruto
sebesar 5,5%, kondisi ekonomi makro terutama suku bunga yang mencapai
dua digit memberikan tekanan yang besar pada sektor riil, termasuk kegiatan
yang berhubungan dengan konsumsi semen. Tertundanya sejumlah proyek
pembangunan pemerintah tidak membuat keadaan menjadi semakin baik.
Sebelumnya Perseroan memprediksikan bahwa penurunan permintaan
semen tidak akan lebih dari 3,0% dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,
permintaan semen menurun 4,1%. Meskipun demikian, pasar semen mulai
membaik pada awal tahun 2006 hingga akhir tahun 2008.
Meskipun di tengah kondisi pasar yang sulit saat ini, industri semen
tetap memiliki peluang pasar yang besar. Dari segi keuangan, banyak yang
telah terbebas dari sebagian besar beban utangnya sehingga memberikan
ruang yang memadai untuk para industri semen Indonesia tumbuh di tahuntahun
selanjutnya. Dari segi produksi, industri semen Indonesia terus
memaksimalkan pemanfaatan bahan baku serta bahan bakar alternatif, dan
mengambil posisi yang strategis guna meningkatkan kapasitas produksi
secara cepat dan ekonomis apabila diperlukan sewaktu-waktu. Dari segi
pangsa pasar, industri semen Indonesia telah membuktikan tekad dan
kemampuannya dalam mengambil keputusan yang tepat untuk
mempertahankan pangsa pasarnya di tengah persaingan yang ketat. Langkah
ini telah menjadikan pangsa pasar industri semen Indonesia semakin
mendekati porsi kapasitas produksi.
Peningkatan kinerja perusahaan yang bergerak di sektor kelompok
industri semen memang mengalami lonjakan besar, dikarenakan tingkat
kebutuhan dari kalangan investor perumahan dan perindustrian semakin
bersaing ketat dalam pengembangan pembangunan, baik dari BUMN dan
Swasta. Pada umumnya peningkatan ini juga disertai oleh nilai penjualan
produk yang didasari oleh permintaan konsumen-konsumen baru dalam
target pembangunan infrastruktur dan fasilitas-fasilitas umum serta
kebutuhan masyarakat tentang sarana dan prasarana tempat tinggal.
Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia terdapat 3 perusahaan
yang tercatat sebagai perusahaan industri semen yang Go Public diantaranya
sebagai berikut: