Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Kebutuhan dasar setiap manusia adalah terjaminnya segala
kebutuhan kehidupan, dimana pada umumnya manusia selalu merasa
tidak pernah puas dengan apa yang telah ia miliki. Beragamnya
kebutuhan membuat manusia meraih kesejahteraan dimasa depan
tidak dengan cuma-cuma melainkan dengan penuh kerja keras.
Sekarang ini banyak sekali perusahaan yang memberikan kesempatan
kerja bagi para karyawannya, terlebih bagi semua lulusan akuntansi
yang memiliki peluang terbesar dalam dunia kerja karena semua
bidang membutuhkan seorang akuntan yang menghitung sejauh mana
progress usaha yang telah dijalani.
Dunia persaingan usaha menuntut setiap perusahaan
mengerahkan kinerjanya dengan maksimal, banyak sekali tuntutan
yang harus dimiliki perusahaan demi menjaga eksistensinya.
Diantaranya mampu bertahan didalam persaingan dunia dimana
banyak sekali pesaing usaha dalam negeri maupun luar negeri. Hasil
akhir yang diharapkan setiap perusahaan yaitu menginginkan adanya
pengakuan positif dari masyarakat luas mengenai kinerja manajemen,
yang dapat diukur melalui laba yang diperoleh perusahaan, karena
tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba memiliki
potensi informasi yang sangat penting bagi pihak eksternal maupun
internal (Dwiatmini dan Nurkholis, 2001).
Dalam dunia pertambangan khususnya pertambangan batu
bara memerlukan laporan keuangan yang konkret seperti diatur dalam
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 33 revisi Tahun
2011 dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 64 (IFRS

1
Nomor 6) tahun 2011 merupakan sebuah fase baru dalam perlakuan
akuntansi pertambangan umum. Hal ini disebabkan pendekatan yang
digunakan lebih mengedepankan principle based dari pada rule
based. Penerapan IFRS dapat menunjang terwujudnya empat
karakteristik kualitatif laporan keuangan, seperti dapat dipahami,
relevan, keandalan dan dapat dibandingkan.
PT Bukit Asam, Tbk adalah salah satu Perusahaan Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) yang merupakan produsen batu bara
yang terletak di Provinsi Sumatera Selatan. Perusahaan ini merupakan
perusahaan bekas Kolonial Belanda yang berdiri pada periode tahun
1923 sampai 1940. Pada tahun 1950, Pemerintah Republik Indonesia
kemudian mengesahkan pembentukan Perusahaan Negara Tambang
Arang Bukit Asam (PN TABA). Pada tanggal 1 Maret 1981, PN
TABA kemudian berubah status menjadi Perseroan Terbatas dengan
nama PT Bukit Asam (Persero), yang selanjutnya disebut PTBA atau
Perseroan. Dalam rangka meningkatkan pengembangan industri batu
bara di Indonesia, pada 1990 Pemerintah menetapkan penggabungan
Perum Tambang Batubara dengan Perseroan. Pemegang saham dari
PT. Bukit Asam , Tbk (www.id.wikipedia.org).

Dalam praktiknya laporan keuangan sangat dibutuhkan setiap


perusahaan untuk memprediksi laba. Meythi (2005) menyatakan
bahwa salah satu cara untuk memprediksi laba perusahaan adalah
menggunakan rasio keuangan. Rasio keuangan memberi gambaran
kepada penganalisa tentang baik buruknya kondisi keuangan
perusahaan. Dengan analisis rasio dapat diketahui kekuatan ataupun
kelemahan perusahaan dibidang keuangan, rasio juga dapat
digunakan sebagai alat analisis yang dapat memberikan jalan keluar
dan menggambarkan gejala-gejala yang tampak dalam suatu keadaan,
serta dapat menunjukan area-area yang memerlukan penelitian dan
penanganan yang lebih mendalam. Rasio keuangan yang digunakan

2
dalam penelitian ilmiah ini ada tiga yaitu rasio likuiditas untuk
mengetahui kemampuan perusahaan membayar hutang jangka
pendeknya, rasio profitabilitas untuk mengetahui kemampuan suatu
perusahaan dalam mendapatkan laba dan rasio solvabilitas untuk
mengetahui kemampuan perusahaan mempunyai aktiva/kekayaan
yang cukup untuk membayar semua hutang-hutangnya.
Laporan keuangan mengandung informasi yang berguna untuk
mengetahui tentang posisi keuangan suatu perusahaan, sukses operasi
perusahaan, kebijakan, strategi manajemen dan pandangannya atas
kinerja masa depan perusahaan. Laporan keuangan periode yang lalu
dapat dipakai sebagai data untuk menentukan perencanaan kegiatan
masa yang akan datang. Selain itu bagi pemegang saham atau investor
hasil penilaian laporan keuangan memberikan gambaran tentang
keuntungan prospek masa mendatang, dan mengetahui jaminan
investasi yang ditanamkan sehingga dapat menentukan langkah yang
dilakukan.
Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk
melakukan pengujian lebih lanjut mengenai menilai kinerja keuangan
dengan menggunakan analisis rasio keuangan. Oleh karena itu
Penelitian Ilmiah ini berjudul “ANALISIS RASIO KEUANGAN
PADA PT. BUKIT ASAM, TBK PADA PERIODE TAHUN 2018-
2022

1.2 Rumusan Masalah


Dari uraian diatas, maka dapat dirumuskan masalah yang akan
dibahas adalah Bagaimanakah kinerja keuangan berdasarkan Rasio
Likuiditas, Profitabilitas dan Solvabilitas pada PT. Bukit Asam,Tbk
periode 2018-2022

3
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah yang diambil pada penulisan ini adalah
analisis Rasio Likuiditas yaitu dengan Current Ratio dan Quick Ratio,
Rasio Profitabilitas yaitu dengan Net Profit Margin Ratio, Return On
Equity Ratio, dan Return On Asset Ratio dan Rasio Solvabilitas yaitu
dengan Total Debt to Asset Ratio, dan Total Debt to Equity Ratio pada
PT. Bukit Asam, Tbk. Data yang digunakan adalah laporan posisi
keuangan dan laporan laba rugi periode tahun 2018 – 2022.

1.4 Tujuan Penelitian


Tujuan Penelitian Ilmiah ini adalah, untuk mengetahui kinerja
keuangan berdasarkan Rasio Likuiditas, Rasio Profitabilitas, dan
Rasio Solvabilitas pada PT. Bukit Asam (Persero), Tbk.

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat Praktis
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi PT.
Bukit Asam (Persero), Tbk dalam mengambil keputusan-keputusan stategis,
operasi dan pembiayaan yang akan dilakukan oleh perusahaan.
2. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan akan memberikan pengetahuan
mengenai kegunaan-kegunaan rasio likuditas, profitabilitas dan
solvabilitas. Serta sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya dengan
menggunakan rasio tersebut.

Anda mungkin juga menyukai