PENDAHULUAN
Negara, Swasta dan Koperasi. Ketiga sektor tersebut diharapkan dapat bekerja
dinding antar negara menjadikan dunia usaha semakin kompetitif. BEI atau Bursa
Efek Indonesia merupakan pasar modal yang ada di Indonesia. BEI menggunakan
22 mei 1995. Hingga saat ini terdapat 600 perusahaan yang tergabung di Bursa
Efek Indonesia.
membuat atau mengubah bahan mentah menjadi barang yang dapat dikonsumsi
manusia dengan tangan atau mesin. Industri manufaktur di Bursa Efek Indonesia
terbagi menjadi 3 sektor utama, yaitu sektor industri dasar dan kimia, sektor aneka
industri dan sektor barang konsumsi. Sektor barang konsumsi masih dibagi lagi
menjadi 5 sub sektor salah satunya adalah sub sektor makanan dan minuman.
Industri ini memiliki posisi yang cukup baik di Indonesia, hal tersebut dapat
1
2
adanya pernyataan bahwa sektor industri makanan dan minuman sudah mulai
makanan daan minuman diakhir juni 2017 melambat dibandingkan hasil triwulan
I-2017.
industri terutama kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Selain itu,
peran penting industri makanan dan minuman juga dapat dilihat dari jumlah
ekspor periode januari-juni 2017 yang mencapai US$ 15,4 miliar dibandingkan
degan impor produk makanan dan minuman yang memiliki nilai sebesr US$ 4,7
miliar.
Dari tahun 2012 Pertumbuhan ekonomi yang tetap stabil dan daya beli
8,2% mengingat angka tersebut diperoleh pada kuartal III/2012. Akan tetapi
pertumbuhan industri makanan justru telah mencapai 12,75%. Angka ini diluar
ekspektasi para pengusaha," kata Ketua Umum Gapmmi Adhi Lukman di Jakarta,
Senin (4/2).
investasi lokal mau asing. Hal ini juga menjadi peningkatan pencapaian
penanaman modal dalam negeri di industri makanan pada tahun lalu tercatat
senilai Rp11,2 triliun, naik 40% dibandingkan periode yang sama pada 2011
Adapun, total nilai investasi asing di industri tersebut pada tahun lalu naik
61,4% dari US$1,1 miliar pada 2011 menjadi US$1,7 miliar yang menjadi
dari tinggi atau rendahnya suatu Rentabilitas. Dalam hal ini rentabilitas digunakan
4
untuk mengukur efisiensi penggunaan seluruh modal atau asetnya yang ada dalam
perusahaan untuk menghasilkan laba dan dinyatakan dalam prosentase (%). Selain
hal tersebut, rentabilitas juga dapat menjadi tolak ukur kemampuan perusahaaan
adalah seluruh modal yang tertanam didalamnya, dalam hal ini seluruh aktiva atau
Ekonomis (ROA = Return on total Asset atau earning power of total investment)
sebelum biaya bunga dan pajak (EBIT = Earning before interest and taxes)
menghasilkan keuntungan.
oleh kenaikan biaya yang relatif besar dan tingkat perputaran modal kerja yang
Untuk dapat memperoleh rentabilitas yang maksimal suatu perusahaan tidak lepas
harus terdapat pengendalian dimana fungsi ini merupakan proses yang digunakan
biaya ini dimaksudkan agar perusahaan mampu bertahan. Biaya yang memiliki
untuk memperoleh laba adalah biaya operasional dan biaya komersial. Tanpa
aktivitas operasional yang terarah maka seluruh produk yang dihasilkan tidak
akan memiliki manfaat apapun bagi perusahaan (Jane Irene Watania, 2013 dalam
pendapatan hasil operasinya. Pada dasarnya jumlah modal kerja dari suatu periode
modal kerja yang cukup sangat penting untuk beroperasi seekonomis mungkin
atau digunakan secara efektif. Modal kerja tidak boleh terlalu besar atau terlalu
kecil dan juga harus dijaga agar tidak menimbulkan masalah, pencapaian modal
kerja yang tinggi, perushaan harus menjalankan aktivitasnya dengan efisien dan
efektif, modal kerja yang cukup memungkinkan perusaan untuk beroperasi dalam
dilakukan dengan efektif dan efisien akan sangat mempengaruhi tinggi rendahnya
tingkat rentabilitas, akan tetapi teori tersebut tidak selamanya benar dan harus
dapat diuji kebenarannya. Hal itu telah dibuktikan dengan beberapa penelitian
bahwa ada pengaruh signifikan perputaran modal kerja dan efisiensi pengendalian
6
ekonomi pada perusahaan manufaktur sub sektor industri logam dan sejenisnya
yang tidak konsisten untuk waktu dan tempat yang berbeda. Maka dari itu
perputaran modal kerja pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di
sebelum biaya bunga dan pajak (EBIT) dengan seluruh aktiva atau kekayaan
manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Table 1.1
Perbandingan Tingkat Rentabilitas Ekonomi pada Perusahaan
Makanan dan Minuman (%)
No. Nama Perusahaan 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1. PT. Wilmar Cahaya Indah,Tbk 8,15 8,09 4,43 9,56 20,04 10,28
2. PT. Indofood,Tbk 10,64 5,15 7,24 5,40 8,99 8,71
3. PT. Sekar Bumi,Tbk 5,73 16,32 16,90 7,01 3,08 1,96
4. PT. Sekar Laut,Tbk 4,67 3,77 4,98 5,33 4,42 4,40
5. PT. Siantar TOP,Tbk 7,45 9,94 9,78 12,09 9,32 8,96
Sumber: Annual Report 2012-2017 perusahaan Manufaktur sub sektor makanan
dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (data diolah kembali, 2018)
7
perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia dari periode 2012 sampai dengan 2017 sangat beragam. PT.
Wilmar Cahaya Indah,Tbk, PT. Indofood,Tbk, PT. Sekar Bumi,Tbk, PT. Siantar
walaupun tidak terlalu signifikan. Nilai rentabilitas ekonomi tertinggi dicapai oleh
PT. Sekar Bumi,Tbk yaitu sebesar 16,90% serta nilai rentabilitas ekonomi
terendah dicapai pula oleh PT. Sekar Bumi,Tbk sebesar 1,96%. Perusahaan di
atas merupakan perusahaan yang memenuhi kriteria oleh peneliti dan dijadikan
sampel penelitian.
Ekonomi yang dimiliki besar kurang lebih 8%, ini berarti bahwa tiap Rp.100
modal yang dimiliki mampu menghasilkan laba usaha sebesar Rp.8 atau masih
dapat dikatakan dibawah standar, di samping itu jika dilihat dari tingkat suku
bunga pinjaman yang berlaku sekarang, modal yang dimiliki oleh Perusahaan
bukan hanya dari modal sendiri tetapi juga dari modal pinjaman, sedangkan
8
tingkat suku bunga pinjaman pada tahun 2018 secara rata-rata masih berada di
tingkat suku bunga pinjaman akan sedikit sulit bagi perusahaan untuk dapat
tidak terjadi pembengkakan biaya, jika biaya operasional yang dikeluarkan rendah
rentabilitas ekonomi. Faktor lainnya yaitu Tingkat Perputaran Modal Kerja, dalam
penggunaan modal kerja semakin tinggi. Kenaikan tingkat perputaran modal kerja
Seperti yang terdapat dalam latar belakang diatas, disebutkan bahwa tinggi
rendahnya rentabilitas ekonomi dari suatu perusahaan akan tercapai jika dilakukan
efisiensi biaya dan modal kerja yang ada. Dari uraian tersebut maka permasalahan
ekonomi pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang
ekonomi pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang
sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2012-2017.
1.3.1 Maksud
ada atau tidaknya pengaruh efisiensi pengendalian biaya dan tingkat perputaran
Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia . Serta
10
untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti sidang skripsi strata 1 (S-1) pada
1.3.2 Tujuan
ekonomi pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang
manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
1. Bagi Peneliti
Sebagai tambahan ilmu atas hasil penelitian yang dilakukan dan sebagai
2. Bagi Perusahaan/Badan
bahan pertimbangan untuk dapat mengelola lebih baik modal perusahaan yang
dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2017. Data
Adapun waktu penelitian yang dilakukan yaitu dari bulan Oktober 2018
sampai dengan bulan Februari 2019. Dibawah ini terdapat Time Schedule
Penyusunan skripsi:
Tabel 1.3
Time Schedule Penyusunan Skripsi
Tahun 2018/2019
Bulan
No Tahap Kegiatan
Oktober November Desember Januari Februari Maret
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Tahap Persiapan
Pengajuan dan Rekomendasi
1 Judul
Penyusunan dan Bimbingan UP
Seminar UP
Tahap Pengumpulan Data
2 Studi Pustaka
Dokumentasi
Pengolahan dan Analisis Data
Seleksi dan Pengolahan Data
3
Penulisan Skripsi
Bimbingan
Penyusunan Hasil Penelitian
Sidang Draf Skripsi
4 Perbaikan Draf Skripsi
Sidang Skripsi
Perbaikan Skripsi
Sumber : Diolah Sendiri (2018)
BAB II
Menurut Brigham dan Houston (2010 dalam Kuswandi, 2016) isyarat atau
signal adalah suatu tindakan yang diambil perusahaan untuk memberi petunjuk
penjualan saham dan mengusahakan setiap modal baru yang diperlukan dengan
cara-cara lain, termasuk penggunaan utang yang melebihi target struktur normal.
Menurut Brigham dan Houston isyarat atau signal adalah suatu tndaan
pihak di luar perusahaan. Informasi tersebut penting bagi investor dan pelaku
13
14
gambaran, baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun masa yang akan datang
lain perusahaan dan pihak luar, karena perusahaan mengetahui lebih banyak
mengenai perusahaan dan prospek yang akan datang dari pada pihak luar (investor
pada analisis rasio keuangan ini. Analisis ini dilakukan untuk mempermudah
pengembalian terhadap aset atau juga seberapa besar laba yang didapat darai aset
yang digunakan. Dengan demikian jika ROA tinggi maka akan menjadi sinyal
yang baik bagi investor. Karena dengan ROA tinggi menunjukkan kinerja
investor akan merespon positif sinyal tersebut dan nilai perusahaan akan
meningkat.
Kinerja adalah suatu proses dari kegiatan yang dicapai atau bisa dikatakan
sebagai prestasi yang didapatkan. Pada akuntansi sebuah kinerja akan sangat
“kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh
pelaksanaan keuangan secara baik dan benar”. Menurut Sucipto (2003:2 dalam
Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa kinerja keuangan merupakan hasil yang
baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan dalam periode tertentu. Seperti
yang dikatakan Agus,dkk (2015:140) kinerja lebih daripada sekedar prestasi kerja.
kuantitatif yaitu:
1. Ukuran kriteria tunggal (single criteria), yaitu ukuran kinerja yang hanya
kinerja keuangan.
kinerja perusahaan ini meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio
rentabilitas.
Laba usaha
Rentabilitas= x 100%
Modal
1. Profit Margin
Labausaha
Profit Margin= x 100 %
Penjualanbersih
18
besarnya.
Penjualan
Turn of Operating Asset= x 100 %
Modal bersih
perusahaan dengan melihat pada kecepatan perputaran aktiva usaha dalam suatu
tingkat profit margin atau turnover of operating assets akan menaikkan earning
19
Menurut Budi (2009:140) Bila yang digunakan adalah seluruh modal yang
tertanam didalamnya, dalam hal ini seluruh aktiva atau kekayaan perusahaan
maka kita kenal Rentabilitas Ekonomis. Sedangkan bila kita hanya memandang
modal sebagai modal sendiri, maka kita kenal Rentabilitas modal sendiri.
Rugi Laba dan Neraca, sedang profitabilitas hanya menggunakan data dari
Asset atau earning power of total investment) atau imbalan modal perusahaan
(EBIT = Earning before interest and taxes) dengan seluruh aktiva atau kekayaan
EBIT
Rentabilitas Ekonomi= x 100 %
Total Aktiva
modal pinjaman tidak diadakan perbedaan dan dianggap sebagai suatu kesatuan.
disebut earning power mempunyai arti penting dalam perusahaan, maka perlu
1. Volume penjualan
biaya akan tertutup juga. Hal ini mendorong perusahaan untuk mengefektifkan
3. Profit margin
perusahaan yang terutama pada hutang jangka panjang, saham preferen atau
prioritas dan modal saham biasa, tetapi tidak termasuk hutang jangka pendek.
yang berukuran besar cenderung mempunyai total aktiva yang lebih banyak
tingkat perputaran modal kerja, tingkat efisiensi pengendalian biaya serta size.
Perusahaan dengan size yang besar diasumsikan mempunyai modal yang banyak,
biayanya agar efisien serta dapat memenuhi kewajiban jangka pendek maupun
kewajiban jangka panjang perusahaan. Selain itu, pengendalian biaya juga perlu
diperhatikan agar biaya yang dikeluarkan untuk operasional tidak terlalu tinggi
barang atau jasa yang berguna untuk masa yang akan datang, atau mempunyai
dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa biaya dapat diartikan sebagai
nilai pengorbanan untuk memperoleh barang atau jasa yang berguna untuk masa
yang akan datang atau mempunyai manfaat melebihi satu periode akuntansi yang
menyampaikan dan menyajikan data biaya agar berguna bagi manajemen dalam
a. Produk
b. Jasa
c. Proyek
d. Konsumen
e. Merek
f. Aktivitas
g. Departemen
a. Berdasarkan Produk
Kegiatan manufaktur merupakan proses transformasi atas bahan-
penentuan harga pokok produk yang akurat atau tepat serta pengendalian
biaya.
perolehan dari seluruh bahan langsung yang menjadi bagian yang integral
yang membentuk barang jadi (finished good), misalnya kayu yang dipakai
untu membuat meja dan kursi. Biaya tenaga kerja langsung (direct labor
cost) adalah upah dari semua tenaga kerja langsung yang secara fisik baik
untuk memproduksi suatu produk selain dari bahan langsung dan tenaga
kerja langsung. Biaya ini lebih jauh dapat diklasifikasian dalam tiga unsur
pokok:
b. Berdasarkan Departemen
dalam menentukan harga pokok produk yang lebih tepat, dan pada
akhirnya dapat mengukur laba yang layak. Di samping itu juga berguna
25
dengan mesin.
atau volume maka biaya-biaya dpt dikategorikan dalam tiga jenis biaya, yaitu:
biaya variable (variable cost), biaya tetap (fixed cost), dan biaya semi variable
langsung dengan adanya tingkat kegiatan atau volume, volume produksi atau
yang lain di mana biaya perunitnya tidak berubah. Biaya tetap adalah biaya-biaya
yang secara total tetap tidak berubah dengan adanya perubahan tingkat kegiatan
atau volume dalam batas-batas dari tingkat kegiatan yang relevan atau dalam
26
periode waktu tertentu. Biaya semi variabel adalah biaya-biaya ysng mempunyai
atau mengandung unsur tetap dan unsur variable. Untuk tujuan perencanaan dan
pengendalian, biaya ini harus dipisah menjadi lemeniaya tetap dan elemen biaya
variable.
a. Biaya Produk
atas persediaan atau produk, maka biaya dari persediaan akan menjadi
b. Biaya Periode
periode akuntansi dan ada juga yang meemberi manfaat hanya untuk periode
akuntansi.
pengendalian biaya atas dasar fungsi-fungsi yang ada dalam suatu organisasi
atau jasa.
program atau anggaran yang disusun, maka manajemen dapat melakukan pnilaina
atas efisiensi usaha dan kemampuan memperoleh laba dari berbagai produk.
28
yang akan datang (Rosidah dan Krinandi, 2008 dalam Bobby, 2013).
dengan input yang dimiliki perusahaan tersebut untuk mencapai laba yang
merupakan salah satu parameter kinerja yang secara teoritis merupakan salah satu
dilakukan untuk mengukur sejauh mana perusahaan dapat menekan biaya operasi
biaya yang dikendalikannya, tetapi tanggung jawabnya hanya terbatas pada biaya
BebanOperasional
BOPO= x 100 %
Pendapatan Operasional
1. Input yang lebih kecil dapat menghasilkan ouput yang sama, dan
2. Input yang lebih besar dapat menghasilkan output yang lebih besar lagi,
3. Apabila ddengan input yang sama dapat menghasilkan output yang lebih
besar.
investasi perusahaan dalam aktiva jangka pendek (aktiva lancar). Aktiva lancar
adalah aktiva yang diubah menjadi kas dalam waktu pendek, biasanya paling lama
sebagai investasi yang ditanamkan dalam aktiva jangka pendek, seperti kas, bank,
Penjualan Bersih
WorkingCapital Turnover =
Aktiva Lancar−Kewajiban Lancarr
1. Konsep Kuantitatif
piutang, dan persediaan barang serta surat berharga jangka pendek yang
dimiliki perusahaan, disebut juga modal kerja bruto (gross working capital ).
2. Konsep Kualitatif
Konsep kualitatif adalah kelebihan aktiva lancar di atas hutang lancar, disebut
3. Konsep Fungsional
yang ada di aktiva lancar secara keseluruhan dan sering disebut modal kerja.
31
Artinya mulai dari kas, bank, surat-surat berharga, piutang, sediaan, dan aktiva
lancar lainnya. Nilai total komponen aktiva lancar tersebut menjadi jumlah
(utang jangka pendek). Utang lancar meliputi utang dagang, utang wesel,
utang bank jangka pendek (satu tahun), utang gaji, utang pajak, dan utang
lancar lainnya. Pengertian ini sejalan dengan konsep modal kerja yang sering
digunakan.
Menurut Kasmir (2012:256) berikut ini beberapa sumber modal kerja yang
digunakan, yaitu:
Maksudnya adalah pendpatan atau laba yang diperoleh pada periode tertentu.
penyusutan.
dalah selisih antara harga beli dengan harga jual surat berharga tersebut.
32
3. Penjualan saham
dimiliki untuk dijual kepada berbagai pihak. Hasil penjualn saham ini dapat
Maksudnya yang dijual di sini adalah aktiva tetap yang kurang produktif atau
masih menganggur. Hasil dari penjualan ini dapat dijadikan uang kas atau
5. Penjualan obligasi
pihak lainnya. Hasil penjualan ini juga dapat dijadikan modal kerja, sekalipun
panjang.
6. Memperoleh pinjaman
aktiva lancar.
Mengenai perolehan dana hibah dari berbagai lembaga, ini juga dapat
digunakan sebagai modal kerja. Dana hibah ini biasanya tidak dikenakan
sebagai berikut :
1. Jenis Perusahaan Kebutuhan modal kerja tergantung pada jenis dan sifat dari
2. Waktu produksi Ada hubungan langsung antara jumlah modal kerja dan
jangka waktu yang diperlukan untuk memproduksi barang yang akan dijual
pada pembeli. Makin lama waktu yang diperlukan untuk memperoleh barang,
atau makin lama waktu yang diperlukan untuk memperoleh barang dari luar
membeli bahan dari pemasok maka lebih sedikit modal kerja yang ditanamkan
pada pembeli maka akan lebih banyak modal kerja yang ditanamkan dalam
piutang.
diperlukan untuk memelihara jumlah, jenis, dan kualitas barang yang sesuai
perusahaan untuk:
penjualan.
Maksud pengeluaran untuk membeli bahan baku atau barang dagaan adalah
pada sejumlah bahan baku yang dibeli yang akan digunakaan untuk proses
Maksud menutupi kerugian akibat penjualan surat berharga adalah pada saat
4. Pembentukan dana.
Pembelian aktiva tetap atau investasi jangka panjang seperti pembelian tanah,
manajemen modal krja adalah diukur dari perputaran modal kerjanya atau
satu periode, maka akan diketahui seberapa efektif modal kerja suatu perusahaan.
banyak modal kerja berputar selama suatu periode atau dalam beberapa periode.
(working capital turnorver period) adalah perputaran yang dimulai saat kas
diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat dimana kas kembali lagi
menjadi kas. Makin pendek periode perputaran modal kerja tersebut berarti makin
adalah terikatnya modal kerja dalam melakukan perputaran. Semakin cepat modal
kerja itu kembali, maka akan semakin cepat pula modal kerja digunakan lagi
Penjualan bersih
Perputaran Modal Kerja=
Modal kerja
Atau
Penjualanbersih
Perputaran Modal Kerja=
Modal Kerja Rata−rata
perputaran modal kerja merupakan cepat atau lambat modal kerja itu berputar di
menghasilkan pendapatan.
Ekonomi
biaya. Jika biaya operasional yang dikeluarkan rendah maka laba yang diperoleh
rendah rasio BOPO maka semakin efisien perusahaan, dengan kata lain jika biaya
operasionalnya yang dikeluarkan tinggi, maka laba yang diperoleh lebih kecil
dikeluarkan rendah, maka laba yang diperoleh lebih besar sehingga perolehan
rentabilitas meningkat.
37
judul “pengaruh tingkat perputaran modal kerja dan efisiensi pengendalian biaya
terhadap rentabilitas ekonomi (Studi kasus pada PT Indofood)”. Dari hasil dapat
biaya terhadap rentabilitas ekonomi pada PT. Indofood, Tbk. Perputaran modal
Indofood, Tbk.
Rentabilitas Ekonomi
Peran modal kerja sangat penting bagi suatu perusahaan, karena dengan
modal kerja yang cukup kelangsungan hidup suatu perusahaanakan tetap terjaga
denganbaik. Modal kerja setiap perusahaan akan terus berputar selama perusahaan
masing komponen modal kerja. Dengan banyaknya modal dalam arti melebihi
modal kerja yang mengakibatkan laba tidak dapat secara optimal, begitu pula
dengan jumlah modal kerja yang terlalu sedikit mungkin saja akan menghasilkan
rentabilitas ekonomi suatu perusahaan. Hal ini dapat dartikan bahwa jika biaya
operasional perusahaan yang dikeluarkan tinggi, maka laba yang diperoleh lebih
operasional yang dikeluarkan rendah, maka laba yang diperoleh lebih besar
rentabilitas.
judul “pengaruh tingkat perputaran modal kerja dan efisiensi pengendalian biaya
perputaran modal kerja (X1) terhadap rentabilitas ekonomi pada PT. Indofood,
39
Tbk. Dari hasil dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan variabel
data, maka penulis mencantumkan hasil penelitian terdahulu yang terkait dalam
penelitian ini.
Tabel 2.1
Kajian Penelitian Terdahulu
No. Nama Peneliti Judul Metode Hasil Penelitian
(Tahun) Penelitian
1. Hinda “pengaruh tingkat Analisis ada pengaruh
Cahyawati, dkk perputaran modal kerja Regresi linier signifikan perputaran
(2014) dan efisiensi berganda modal kerja dan
pengendalian biaya efisiensi
terhadap rentabilitas pengendalian biaya
ekonomi (Studi kasus terhadap rentabilitas
pada PT Indofood)” ekonomi.
2. Achmad Khoyri “pengaruh perputaran Analisis terdapat pengaruh
(2014) modal kerja terhadap Regresi antara perputaran
rentabilitas ekonomi modal kerja terhadap
pada KPN “Bhakti rentabilitas ekonomi.
Nusa” Samarinda”
modal kerja dan efisiensi pengendalian biaya terhadap rentabilitas ekonomi (Studi
perputaran modal kerja terhadap rentabilitas ekonomi pada PT. Indofood, Tbk. 2)
ekonomi pada PT. Indofood,Tbk. 3) Untuk mengetahui faktor mana yang paling
hasil analisis dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan variabel
perputaran modal kerja (X1) terhadap rentabilitas ekonomi pada PT. Indofood,
Tbk. Dari hasil dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan variabel
hasil penelitian dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh antara perputaran modal
biaya dan tingkat perputaran modal kerja terhadap rentabilitas pada KSP
kerja terhadap rentabilitas KSP yang ada di Kota Malang periode 2013-2014.
Rentabilitas pada Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRI Syariah) tahun 2012-
2015”. Dengan tujuan penelitian yaitu untuk menganalis pengaruh modal kerja
Indonesia Syariah (BRI Syariah) tahun 2012-2015. Dari hasil penelitian bahwa
Ekonomi dengan menggunakan regresi data panel. Dari hasil analisis data yang
telah dilakukan, kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah 1)
terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sedangkan pada penelitian terdahulu yaitu pada
PT. Indofood, Tbk. KPN “Bhakti Nusa” Samarinda, KSP (Koperasi Simpan
Pinjam) di kota Malang, Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRI Syariah). Dalam
sederhana dan ada yang menggunakan analisis regresi panel. Sedangkan dalam
Suatu perusahaan dalam hal ini perusahaan makanan dan minuman dalam
dimiliki, net income dari kegiatan operasinya, laba yang diperoleh dari lain-lain.
investasi dari pihak luar sehingga dalam hal ini perusahaan mengambil tindakan
yang diambil oleh manajemen yaitu berupa isyarat atau sinyal yang memberikan
pemilik.
pengembalian terhadap aset atau juga seberapa besar lab yang didapat dari aset
yang digunakan. Dengan demikian jika ROA tinggi maka akan menjadi sinyal
yang baik bagi investor. Karena dengan ROA tinggi menunjukkan kinerja
hasil yang dicapai oleh sebuah perusahaan atas aktivitas yang dilakukan dalam
pengukuran kinerja perusahaan ini meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan
rasio rentabilitas.
yang tinggi sangat penting bagi perusahaan, dengan adanya hal tersebut
kesejahteraan karyawannya.
modal pinjaman tidak diadakan perbedaan dan dianggap sebagai suatu kesatuan.
disebut earning power mempunyai arti penting dalam perusahaan, maka perlu
tidak hanya menaikkan laba tetapi juga dapat meningkatkan rentabilitas, karena
jika biaya tidak dikendalikan akan mengurangi pendapatan sehingga laba yang
penilaian atas efisiensi usaha dan kemampuan memperoleh laba dari berbagai
mungkin, sehingga tidak terjadi pembengkakan biaya. Jika biaya operasional yang
dikeluarkan rendah maka laba yang diperoleh lebih besar sehingga menyebabkan
perputaran modal kerja semakin cepat modal kerja kembali berarti laba yang
diperoleh semakin besar dan semakin efektif. Laba yang tinggi juga
dapat dikendalikan secara efektif dan efisien dan didukung dengan tingkat
perputaran modal kerja yang tinggi. Secara garis besar kerangka pemikiran dapat
Efisiensi
Pengendalian Biaya
(X1) H1
Rentabilitas
Ekonomi (Y)
Tingkat Perputaran
Modal Kerja H2
(X2)
H3
Gambar. 2.1
Paradigma Penelitian
46
deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda. Hipotesis dalam penelitian
METODE PENELITIAN
data, analisis dan memberikan interpretasi yang terkait dengan tujuan penelitian.
diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Penelitian yang dilakukan pada populasi (tanpa diambil sampelnya) jelas akan
47
48
maupun inferensial. Statiatik deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin
mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku
lapangan.
menggambarkan data yang terkumpul peneliti juga menguji kebenaran dari suatu
(X1) dan tingkat perputaran modal kerja (X2) berpengaruh terhadap rentabilitas
ekonomi (Y) pada Perusahaan Manufaktur sub sektor Makanan dan Minuman
dua kelompok variabel, yaitu variabel terikat (dependet variable) dan variabel
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam
49
on total Asset atau earning power of total investment) atau imbalan modal
dan pajak (EBIT = Earning before interest and taxes) dengan seluruh aktiva atau
kekayaan perusahaan.
EBIT
Rentabilitas Ekonomi= x 100 %
Total Aktiva
bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
(dalam Dwi Novita Elpandari 2010) adalah jika manajemen suatu perusahaan
BelanjaOperasional
BOPO= x 100 %
Pendapatan Operasional
adalah salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur atau menilai
banyak modal kerja perusahaan berputar suatu periode tertentu atau dalam
kerja yang ditanam dalam persediaan dan piutang, atau dapat juga
demikian maka jumlah modal kerja pun tidak terlalu besar. Selama
51
sehari- hari.
Penjualan bersih
Pe rputaran Modal Kerja=
Modal kerja
Atau
Penjualanbersih
Perputaran Modal Kerja=
Modal kerja rata−rata
3.3.1 Populasi
berikut : “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Jadi populasi bukan hanya
orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan
sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek diteliti, tetapi meliputi seluruh
karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh obyek atau subyek yang diteliti itu.
52
sasaran dalam penelitian ini adalah Perusahaan Manufaktur sub sektor Makanan
Tabel 3.1
Perusahaan Manufaktur Sub Makanan dan Minuman yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017
No. Kode Nama Perusahaan
1 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PT
2 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk, PT
3 CAMP Campina Ice Cream Industry Tbk, PT
4 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk, PT
5 CLEO Sariguna Primatirta Tbk, PT
6 DLTA Delta DjakartaTbk, PT
7 HOKI Buyung Putra SembadaTbk, PT
8 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, PT
9 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk, PT
10 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk, PT
11 MYOR Mayora Indah Tbk, PT
12 PCAR Prima Cakrawala Abadi Tbk, PT
13 PSDN Prashida Aneka Niaga Tbk, PT
14 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk, PT
15 SKBM Sekar Bumi Tbk, PT
16 SKLT Sekar Laut Tbk, PT
17 STTP Siantar TOP Tbk, PT
18 ULTJ Ultrajaya Milk Industry and Tranding Company Tbk, PT
3.3.2 Sampel
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti
tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel
yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu,
kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang
53
sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif. Data
berupa data laporan keuangan perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan
Sumber pengumpulan data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder adalah data yang diperoleh melalui penelusuran dokumen yang berupa
bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip baik dokumen
penelitian ini diperoleh dari Annual Report perusahaan manufaktur sub sektor
Sesuai dengan data yang diperlukan yaitu data sekunder, maka prosedur
manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftardi Bursa Efek
berlaku umum atau generalisasi. Tujuan dari analisis ini adalah untuk membuat
gambaran secara sistematis data yang faktual dan akurat mengenai fakta-fakta
Ekonomi pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang
data dilapangan dan digunakan untuk meneliti hubungan antar variabel yang
Adapun pengujian pada analisis verifikatif terdiri dari uji asumsi klasik,
penelitian ini memenuhi syarat-syarat yaitu lolos dari uji asumsi klasik. Syarat-
syarat yang harus dipenuhi adalah data tersedistribusi normal, tidak mengandung
distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai
residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik
menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi
1) Analisis Grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan
melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel
yang kecil.
57
data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis
2) Analisis Statistik
secara visual kelihatan normal, pada hal secara statistik bisa sebaliknya. Oleh
sebab itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi dengan uji statistik. Uji
statistik sederhana dapat dilakukan dengan melihat nilai kurtosis dan skewness
a. Jika probabilitas ≥ 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal dan Ho
diterima.
b. Jika probabilitas ≤ 0,05 maka distribusi dari populasi adalah tidak normal dan
Ha diterima.
58
2. Uji Multikolonieritas
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel beban
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang
nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk
sebagai berikut:
a. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat
variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0,90),
korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti bebas dari
c. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2)
yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance
yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai
adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau ama dengan nilai VIF ≥ 10. Setiap peneliti
misal nilai tolerance = 0,10 sama dengan tingkat kolonieritas 0,95. Walaupun
multikolonieritas dapat dideteksi dengan nilai Tolerance dan VIF, tetapi kita
1.
2.
3. Uji Heteroskedastisitas
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari residual pengamatan satu ke
pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu
60
dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot
antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
4. Uji Autokorelasi
bertujuan untuk mengetahui apakah model dalam regresi linear ada korelasi antara
t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.
satu sama lainnya. Masaalah ini timbul karena resiual (kesalahan pengganggu)
tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan
pada data runtun waktu (time series) karena “gangguan” pada seseorang
individu/kelompok yang berbeda. Model regresi yang baik adalah regresi yang
bebas dari autokorelasi. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk
mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi, salah satunya yaitu Uji Durbin –
regresi dan tidak ada variabel lag di antara variabel independen. Hipotesis yang
H1 = ada autokorelasi (r ≠ 0)
Tabel 3.2
Kriteria Pengujian Durbin-Watson
Hipotesis Nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl
Tidak ada autokorelasi positif No desicion dl ≤ d ≤ du
Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 – dl < d < 4
Tidak ada korelasi negatif No desicion 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl
Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif Tidak ditolak du < d < 4 - du
Sumber : Imam Ghozali (2016:108)
variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai
Y = a + b1X1 + b2X2
62
Keterangan :
Y = Rentabilitas Ekonomi
a = Konstanta
koefisien determinasi adalah antara nol sampai satu. Nilai r2 yang kecil berarti
Keterangan :
63
Uji parsial yang digunakan dalam penelitian ini dengan alat uji t pada
dalam Zikri, 2018). Uji hipotesis ini digunakan untuk menguji hipotesis Efisiensi
Ekonomi. Pengujian ini dilakukan untuk menguji hipotesis secara parsial yang
tabel, juga dapat dihitung dengan uji t yang ditunjukkan dengan rumus :
thitung ¿ r
√ n−2
√1−r 2
Sumber : Sugiyono (2018:27)
Keterangan :
thitung = Nilai t
n = Jumlah sampel
Rentabilitas Ekonomi.
Uji simultan yang digunakan dalam penelitian ini dengan alat uji F.
Menurut Imam Ghozali (2012:98 dalam Zikri, 2018) uji statistik F pada dasarnya
variabel dependen atau variabel terikat. Jadi uji F ini untuk mengetahui apakah
(sig) ≤ 0,005. Pengujian ini dapat dilakukan dengan membandingkan nilai f hitung
2
R /k
Fhitung¿
( 1−R ) / ( n−k −1 )
2
65
Keterangan :
n = Jumlah sampel
Berdasarkan uji hipotesis tersebut maka digunakan uji dua belah pihak seperti
Ho diterima
Ho ditolak Ho ditolak
-t tabel /-F tabel 0 t tabel / F tabel
Gambar 3.1
Penerapan Uji Dua Pihak