Anda di halaman 1dari 19

ANALISA LAPORAN KEUANGAN

HASIL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk

DOSEN PENGAMPU:

Putu Gede Wisnu Permana Kawisana, SE.,M.Si

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 11

KELAS D1/SEMESTER 4

NAMA ANGGOTA KELOMPOK:

I Gusti Ayu Made Ira Sasmita (202133121002)

Ni Luh Ayu Puspita Dewi (202133121004)

I Kadek Bagus Rama Yogaswara (202133121043)

Ni Ketut Adnyaswari Widyastini (202133121054)

I Made Dodik Maryana (202133121058)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS WARMADEWA

2023
Berikut ini merupakan analisis akun dari laporan keuangan PT. Indofood Sukses Makmur
Tbk, yaitu sebagai berikut:

AKUN TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019


Total Aktiva Rp 87.939.488 Rp 96.537.796 Rp 96.198.559
Piutang Rp 6.852.885 Rp 6.572.676 Rp 5.964.410
Utang Jangka Pendek Rp 21.637.763 Rp 31.204.102 Rp 24.686.862
Total Passiva Rp 87.939.488 Rp 96.537.796 Rp 96.198.559
Persediaan Rp 9.690.981 Rp 11.644.156 Rp 9.658.705
Harga Pokok Penjualan Rp 50.318.096 Rp 53.102.723 Rp 53.876.594
Penjualan Bersih Rp 70.186.618 Rp 73.394.728 Rp 76.592.955
Laba Operasional Rp 8.747.502 Rp 9.143.020 Rp 9.831.024

Berikut ini adalah analisis persentase per komponen yang diambil dari laporan keuangan PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk yaitu sebagai berikut.

1. Antara Komponen Piutang dengan Total Aktiva


Analisis persentase per komponen (APP) adalah :
Untuk tahun 2017
Piutang
x 100 %
Total Aktiva
Rp6.852 .885
x 100% = 7% (dibulatkan)
Rp 87.939 .488
Artinya piutang tahun 2017 berjumlah 7% dari jumlah aktiva. Dengan kata lain, setiap Rp
1,00 aktiva diinvestasikan ke piutang sebesar Rp 0,7,00

Untuk tahun 2018


Piutang
x 100 %
Total Aktiva
Rp 6.572.676
x 100% = 6% (dibulatkan)
Rp 96.537 .796
Artinya piutang tahun 2018 berjumlah 6% dari jumlah aktiva. Dengan kata lain, setiap Rp
1,00 aktiva diinvestasikan ke piutang sebesar Rp 0,6,00
Untuk tahun 2019
Piutang
x 100 %
Total Aktiva
Rp 5.964 .410
x 100% = 6% (dibulatkan)
Rp 96.198 .559
Artinya piutang tahun 2018 berjumlah 6% dari jumlah aktiva. Dengan kata lain, setiap Rp
1,00 aktiva diinvestasikan ke piutang sebesar Rp 0,6,00

Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa investasi aktiva dipiutang dari 7% turun menjadi
6% pada tahun 2018 dan tetap 6% pada tahun 2019.

2. Antara Komponen Utang Jangka Pendek dengan Total Passiva


Untuk tahun 2017
Utang Jangka Pendek
x 100 %
Total Passiva
Rp 21.637 .763
x 100% = 25% (dibulatkan)
Rp 87.939 .488
Artinya utang jangka pendek tahun 2017 berjumlah 25% dari jumlah passiva. Atau dengan
kata lain, setiap Rp 1,00 aktiva dibiayai dengan utang jangka pendek sebesar Rp 0,25,00
atau Rp 1,00 passiva, Maka Rp 0,25,00 merupakan utang jangka pendek.

Untuk tahun 2018

Utang Jangka Pendek


x 100 %
Total Passiva
31.204 .102
x 100 % = 32% (dibulatkan)
96.537 .796
Artinya utang jangka pendek tahun 2018 berjumlah 32% dari jumlah passiva. Atau dengan
kata lain, setiap Rp 1,00 aktiva dibiayai dengan utang jangka pendek sebesar Rp 0,32,00
atau Rp 1,00 passiva, Maka Rp 0,32,00 merupakan utang jangka pendek.
Untuk tahun 2019

Utang Jangka Pendek


x 100 %
Total Passiva
24.686 .862
x 100 % = 26% (dibulatkan)
96.198 .559
Artinya utang jangka pendek tahun 2019 berjumlah 26% dari jumlah passiva. Atau dengan
kata lain, setiap Rp 1,00 aktiva dibiayai dengan utang jangka pendek sebesar Rp 0,26,00
atau Rp 1,00 passiva, Maka Rp 0,26,00 merupakan utang jangka pendek.

3. Antara Komponen Sediaan dengan Total Aktiva


Untuk tahun 2017
Sediaan
x 100 %
Total Passiva
9.690 .981
x 100 % = 11% (dibulatkan)
87.939 .488
Artinya sediaan tahun 2017 berjumlah 11% dari jumlah aktiva atau dengan kata lain,
setiap Rp 1,00 aktiva diinvestasikan pada sediaan sebesar Rp 0,11,00.

Untuk tahun 2018


Sediaan
x 100 %
Total Passiva
11.644 .156
x 100 % = 12% (dibulatkan)
96.537 .796
Artinya sediaan tahun 2018 berjumlah 12% dari jumlah aktiva atau dengan kata lain,
setiap Rp 1,00 aktiva diinvestasikan pada sediaan sebesar Rp 0,12,00.

Untuk tahun 2019


Sediaan
x 100 %
Total Passiva
9.658 .705
x 100 % = 10% (dibulatkan)
96.198 .559
Artinya sediaan tahun 2019 berjumlah 10% dari jumlah aktiva atau dengan kata lain,
setiap Rp 1,00 aktiva diinvestasikan pada sediaan sebesar Rp 0,10,00.
4. Antara Komponen Harga Pokok Penjualan dengan Penjualan Bersih.
Untuk tahun 2017
HPP
x 100 %
Penjualan Bersih
50.318.096
x 100 % = 72% (dibulatkan)
70.186 .618
Artinya Harga Pokok Penjualan tahun 2017 berjumlah 72% dari jumlah penjualan
bersih atau dengan kata lain, setiap Rp 1,00 aktiva diinvestasikan pada sediaan sebesar
Rp 0,72,00 harga pokok penjualan.

Untuk tahun 2018


HPP
x 100 %
Penjualan Bersih
53.182 .723
x 100 % = 72% (dibulatkan)
73.394 .728
Artinya Harga Pokok Penjualan tahun 2017 berjumlah 72% dari jumlah penjualan
bersih atau dengan kata lain, setiap Rp 1,00 aktiva diinvestasikan pada sediaan sebesar
Rp 0,72,00 harga pokok penjualan.

Untuk tahun 2019


HPP
x 100 %
Penjualan Bersih
53.876 .594
x 100 % = 70% (dibulatkan)
76.592 .955
Artinya Harga Pokok Penjualan tahun 2019 berjumlah 70% dari jumlah penjualan
bersih atau dengan kata lain, setiap Rp 1,00 aktiva diinvestasikan pada sediaan sebesar
Rp 0,70,00 harga pokok penjualan.

5. Antara Komponen Laba Operasional dengan Penjualan Bersih


Untuk tahun 2017
LabaOperasional
x 100 %
Penjualan Bersih
Rp8.747 .502
x 100% = 12% (dibulatkan)
Rp 70.186 .618
Artinya bahwa laba operasional tahun 2017 berjumlah 12% dari penjualan bersih. Atau
dengan kata lain setiap Rp 1,00 penjualan bersih diperoleh Rp 0,12,00 laba operasional.

Untuk tahun 2018


LabaOperasional
x 100 %
Penjualan Bersih
Rp9.143 .020
x 100% = 12% (dibulatkan)
Rp 73.394 .728
Artinya bahwa laba operasional tahun 2018 berjumlah 12% dari penjualan bersih. Atau
dengan kata lain setiap Rp 1,00 penjualan bersih diperoleh Rp 0,12,00 laba operasional.

Untuk tahun 2019


LabaOperasional
x 100 %
Penjualan Bersih
Rp 9.831 .024
x 100% = 13% (dibulatkan)
Rp 76.592 .955
Artinya bahwa laba operasional tahun 2019 berjumlah 13% dari penjualan bersih. Atau
dengan kata lain setiap Rp 1,00 penjualan bersih diperoleh Rp 0,13,00 laba operasional.
LAMPIRAN
2017
2018
2019

Anda mungkin juga menyukai