Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MDA

PRAKTIKUM LAPORAN KEUANGAN

ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN


PT ALKINDO NARATAMA TBK
TAHUN 2016 DAN 2017

Dibuat Oleh :

Marreta Dyah Permatasari

023001908010

UNIVERSITAS TRISAKTI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN AKUNTANSI

2020
ANALISA RASIO PADA LAPORAN KEUANGAN PT ALKINDO NARATAMA Tbk
TAHUN 2016 DAN 2017

A. PROFIL PT ALKINDO NARATAMA Tbk

PT Alkindo Naratama Tbk merupakan perusahaan yang berbasis di Indonesia yang utamanya
bergerak dalam produksi produk kertas konversi. Perusahaan memproduksi produk kertas
konversinya dalam berbagai ukuran dan bentuk, seperti inti kertas, tabung kertas, papan kertas
sarang lebah, dan pelindung tepi. Fasilitas produksinya berlokasi di Padalarang, Indonesia.
Melalui anak perusahaannya, PT Swisstex Naratama Indonesia, perusahaan juga bergerak dalam
distribusi bahan kimia untuk tekstil dan benang.

Berawal dari melihat peluang, Bpk. Lili Mulyadi Sutanto memulai bisnis untuk memproduksi
kertas kado. Kertas itu adalah daur ulang dari kertas cetak tekstil bekas. Dia memiliki kemauan
dan kerja keras yang luar biasa dan pada akhirnya itu menghasilkan hasil yang baik. Setelah
mengubah teknologi mesin tekstil yang berhenti menggunakan kertas cetak, Pak Lili memulai
babak baru dalam bisnisnya. Pak Lili masih menjalankan bisnis kertas; ia membuka usaha
pemotong kertas yang distensil di mana kertas-kertas itu didistribusikan ke sekolah, lembaga
pemerintah, dan toko alat tulis. Dengan menggunakan pengetahuannya tentang kertas dan
pengalamannya dalam bisnis bersama dengan kemampuannya untuk menemukan peluang bagus
untuk menjalani bisnis, Mr. Lili memberanikan diri untuk memulai bisnis kertas konversi. Dia juga
mengakui bahwa Bandung, sebagai kota tekstil, membutuhkan gelendong dari kertas untuk
menggulung benang. Akibatnya, ia memutuskan untuk mencoba bidang bisnis baru.
Bpk. Lili bersama dengan Bpk. Herwanto Sutanto dan mitra bisnis lainnya membangun PT
Alkindo Naratama pada tahun 1989. Perusahaan ini dibangun untuk memproduksi kumparan
untuk memenuhi kebutuhan dari perusahaan benang. Permintaan kumparan pada waktu itu
sangat tinggi mengingat pengusaha tekstil dan benang tinggal di Bandung di mana Perusahaan
dibangun. Gelendong yang diproduksi adalah papertube untuk menggulung benang dengan tipe
Draw Textured Yarn (DTY) dan Partially Oriented Yarn (POY). Gelendong itu terbuat dari kertas
papan inti yang merupakan kertas daur ulang. Seiring dengan perkembangan teknologi mesin
tekstil dan benang, permintaan papertube untuk berbagai spesifikasi juga dikembangkan seperti
ketebalan, warna, bahkan keuletan percepatan belok.
Selain itu, berdasarkan pengalaman dan kemampuan menemukan peluang untuk bisnis
serta sinergi keahlian Pak Herwanto dalam pemasaran dan keahlian Pak Lili dalam operasional
dan produksi, Alkindo memutuskan untuk menambah lini produk baru dalam bisnis. Pada tahun
2007, Perusahaan mulai memproduksi honeycomb, papercore, dan edge protector. Alkindo juga
memproduksi varian produk yang dibuat dari kombinasi honeycomb dan edge protector.
Pada awalnya, Perusahaan hanya memiliki satu pabrik di Cimareme dengan luas tanah 1,96
ha dan lebar bangunan 1,67 ha. Pabrik itu digunakan untuk memproduksi papertube. Kemudian,
karena Perusahaan tidak memiliki cukup lahan untuk menjalani bisnis ini terutama untuk
mengembangkan sarang lebah, pelindung kertas dan pelindung tepi, pada tahun 2010
Perusahaan membangun pabrik lain di dekat pabrik pertama. Pabrik baru memiliki 4, 31 ha lebar
tanah dan 1, 63 ha lebar bangunan. Pabrik ini dibangun khusus untuk memproduksi honeycomb,
papercore, dan edge protector bersama dengan semua varian lainnya.
Pada 12 Juli 2011, Perusahaan memulai awal baru dalam sejarahnya. Pada hari itu,
Perusahaan secara resmi memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Akibatnya,
sekarang Perusahaan adalah perusahaan publik yang sebagian sahamnya milik publik. Sudah
lebih dari 20 tahun sejak Perusahaan dibangun dan meramaikan bisnis lokal dan ekspor,
Perusahaan telah memberikan kesempatan kerja kepada ratusan karyawan. Perusahaan juga
telah memberikan pemasukan bagi negara.
B. VISI DAN MISI

1. Visi
Becoming the best in giving the quality and service in the related industry.
2. Misi
To create partnerships by providing the best quality to the customers in order to create a
sustainable partnership.

C. INTERPRETASI RASIO

Penghitungan rasio-rasio keuangan PT Alkindo Naratama Tbk dilakukan terhadap data-data


yang disajikan laporan keuangan tahun 2016 dan 2017 Audited yang didapatkan dari situs Bursa
Efek Indonesia (http://www.idx.co.id/). Berikut ini adalah tampilan dari Laporan Posisi Keuangan
dan Laporan Laba Rugi dan Pengasilan Komprehensif Lain tahun 2017 yang juga menyajikan
kembali data dari tahun 2016.
Dari data dari-data laporan keuangan di atas, dapat dihitung dan diinterpretasikan rasio-
rasio keuangan pada PT Alkindo Naratama Tbk berikut ini.

1. Liquidity Ratio

a. Current Ratio

Current Ratio menggambarkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban


jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancarnya. Pada PT Alkindo Naratama Tbk,
perhitungannya adalah sebagai berikut ini.

Aset lancar
Liabilitas jangka pendek

Pada tahun 2016, current ratio perusahaan adalah 1,48 dan pada tahun 2017
meningkat menjadi 1,44. Turunnya current ratio menunjukkan bahwa kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya menurun sedikit.

b. Quick ratio
Quick Ratio menggambarkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban
jangka pendeknya dengan menggunakan aset yang likuid. Pada PT Alkindo Naratama Tbk,
perhitungannya adalah sebagai berikut ini.

Aset lancar−Persediaan−Biaya dibayar dimuka−¿ Pajak dibayar dimuka−Uang muka


Liabilitas jangka pendek

Pada tahun 2016, quick ratio perusahaan adalah 0,95 dan pada tahun 2017
meningkat menjadi 0,83. Menurunnya quick ratio menunjukkan bahwa kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan aset likuidnya
menurun.

2. Profitability Ratio

a. Gross Profit Margin


Gross Profit Margin menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
gross profit dari penjualan. Pada PT Alkindo Naratama Tbk, perhitungannya adalah sebagai
berikut ini.
Penjualan neto−Beban pokok penjualan
Penjualanneto

Pada tahun 2016, Gross Profit Margin perusahaan adalah 16,8% dan pada tahun
2017 meningkat menjadi 16,9%. Meningkatnya Gross Profit Margin menunjukkan bahwa
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan gross profit dari penjualan semakin baik.

b. Operating Profit Margin


Operating Profit Margin menggambarkan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan operating income dari penjualan. Pada PT Alkindo Naratama Tbk,
perhitungannya adalah sebagai berikut ini.

Labausaha
Penjualan neto

Pada tahun 2016, Operating Profit Margin perusahaan adalah 6,5% dan pada tahun
2017 meningkat menjadi 6,8%. Meningkatnya Operating Profit Margin menunjukkan
bahwa kemampuan perusahaan untuk menghasilkan operating income dari penjualan
semakin baik.

c. Net Profit Margin


Net Profit Margin menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
net income dari penjualan. Pada PT Alkindo Naratama Tbk, perhitungannya adalah sebagai
berikut ini.

Penghasilan komprehensif tahun berjalan


Penjualanneto

Pada tahun 2016, Net Profit Margin perusahaan adalah 3,8% dan pada tahun 2017
meningkat menjadi 4,1%. Meningkatnya Net Profit Margin menunjukkan bahwa
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan net income dari penjualan semakin baik.

3. Asset Utilization and Efficiency Ratio

a. Inventory Turn Over

Inventory Turn Over menggambarkan efisiensi perusahaan dalam menggunakan


persediaan untuk menghasilkan penjualan. Pada PT Alkindo Naratama Tbk, perhitungannya
adalah sebagai berikut ini.
Beban pokok penjualan
Rata -rata persediaan

Pada tahun 2016, Inventory Turn Over perusahaan adalah 4,89 dan pada tahun 2017
meningkat menjadi 5,2. Meningkatnya Inventory Turn Over menunjukkan bahwa
perusahaan semakin efisien dalam menggunakan persediaan untuk menghasilkan
penjualan.

b. Total Asset Turn Over


Total Asset Turn Over menggambarkan efektifitas perusahaan dalam menggunakan
asetnya untuk menghasilkan penjualan. Pada PT Alkindo Naratama Tbk, perhitungannya
adalah sebagai berikut ini.

Penjualanneto
Rata -rata total aset

Pada tahun 2016, Total Asset Turn Over perusahaan adalah 1,47 dan pada tahun
2017 meningkat menjadi 1,56. Meningkatnya Total Asset Turn Over menunjukkan bahwa
perusahaan semakin efektif dalam menggunakan aset untuk menghasilkan penjualan.

c. Fixed Asset Turn Over


Fixed Asset Turn Over menggambarkan efektifitas perusahaan dalam menggunakan
aset tetapnya untuk menghasilkan penjualan. Pada PT Alkindo Naratama Tbk,
perhitungannya adalah sebagai berikut ini.

Penjualan neto
Rata -rata aset tetap

Pada tahun 2016, Fixed Asset Turn Over perusahaan adalah 5,15 dan pada tahun
2016 meningkat menjadi 5,48. Meningkatnya Fixed Asset Turn Over menunjukkan bahwa
perusahaan semakin efektif dalam menggunakan aset tetap untuk menghasilkan
penjualan.

4. Solvability and Capital Structure Ratio

a. Debt Ratio
Debt Ratio menggambarkan proporsi hutang perusahaan terhadap aset yang
dimilikinya. Pada PT Alkindo Naratama Tbk, perhitungannya adalah sebagai berikut ini.
Total liabilitas
Total aset

Pada tahun 2016, Debt Ratio perusahaan adalah 0,51 dan pada tahun 2017
meningkat menjadi 0,54. Meningkatnya Debt Ratio menunjukkan bahwa proporsi hutang
perusahaan semakin besar dibandingkan dengan asetnya.

b. Debt to Equity Ratio


Debt to Equity Ratio menggambarkan seberapa besar perusahaan dibiayai oleh
hutang jangka panjang dan jangka pendeknya. Pada PT Alkindo Naratama Tbk,
perhitungannya adalah sebagai berikut ini.

Total liabilitas
Ekuitas

Pada tahun 2016, Debt to Equity Ratio perusahaan adalah 1,04 dan pada tahun 2017
meningkat menjadi 1,17. Meningkatnya Debt to Equity Ratio menunjukkan bahwa semakin
dibiayai oleh hutang dibandingkan dengan ekuitasnya.

5. Return on Invested Capital Ratio

a. Return on Asset
Return on Asset menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
atas asetnya. Pada PT Alkindo Naratama Tbk, perhitungannya adalah sebagai berikut ini.

(Penghasilan komprehensif tahun berjalan−(biaya keuangan × ( 1−tax )))


Rata -rata t otal aset

Biaya keuangan PT Alkindo Naratama Tbk adalah penyajian biaya bunga yang timbul karena
liabilitas perusahaan.

Pada tahun 2016, Return on Asset perusahaan adalah 7,14% dan pada tahun 2017
meningkat menjadi 7,94%. Meningkatnya Return on Asset menunjukkan bahwa
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas asetnya semakin baik.

b. Return on Equity
Return on Equity menggambarkan kemampuan perusahaan atas pengembalian
investasi kepada pemegang saham. Pada PT Alkindo Naratama Tbk, perhitungannya adalah
sebagai berikut ini.
(Penghasilan komprehensif tahun berjalan−( biaya keuangan × (1−tax ) ) −¿ dividen preferen)
Rata -rata ekuitas pemegang saham biasa

Pada tahun 2016, Return on Equity perusahaan adalah 15,08% dan pada tahun 2017
meningkat menjadi 16,78%. Meningkatnya Return on Equity menunjukkan bahwa
kemampuan perusahaan atas pengembalian investasi kepada pemegang saham semakin
baik.

Anda mungkin juga menyukai