Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL SAHAM

PT. INDOCEMENT TUNGGAL PERKASA TBK (INTP)

Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Praktik Pasar Modal

DISUSUN OLEH:

INNEKE

121310024

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MA CHUNG
MALANG
2016

PROFIL PT. INDOCEMENT TUNGGAL PERKASA TBK (INTP)

LATAR BELAKANG PERUSAHAAN INTP


PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk mengoperasikan pabrik pertamanya
secara resmi pada Agustus 1975. Dalam kurun waktu 39 tahun, Indocement telah
menjadi salah satu produsen semen terbesar di Indonesia. Perseroan didirikan
pada 16 Januari 1985 melalui penggabungan enam perusahaan semen, yang pada
saat itu memiliki delapan pabrik.
Indocement didirikan berdasarkan akta pendirian No. 227 tanggal 16 Januari
1985 yang dibuat di hadapan Notaris Ridwan Suselo, SH. Sesuai dengan anggaran
dasarnya, kegiatan usaha utama perseroan meliputi manufaktur semen dan bahan
bangunan, penambangan, konstruksi dan perdagangan. Saat ini, perseroan dan
entitas anak bergerak dalam beberapa bidang usaha yang meliputi manufaktur dan
penjualan semen (sebagai bisnis inti), memroduksi beton siap-pakai, agregat dan
trass.
Indocement terus menambah jumlah pabriknya. Pada 22 Februari 2013,
perseroan telah memulai perluasan Kompleks Pabrik Citeureup dengan
penambahan lini produksi yang disebut Pabrik ke-14. Jumlah pabrik Indocement

termasuk Pabrik ke-14 adalah 13 pabrik. Sebagian besar pabrik berada di Pulau
Jawa, 10 diantaranya berlokasi di Citeureup, Bogor, Jawa Barat, yang
menjadikannya salah satu kompleks pabrik semen terintegrasi terbesar di dunia.
Sementara dua pabrik lainnya ada di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, dan satu
lagi di Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Indocement mencatatkan sahamnya pertama kali di Bursa Efek Indonesia
(BEI) pada 5 Desember 1989 dengan kode saham INTP. Sejak 2001,
HeidelbergCement Group, yang berbasis di Jerman, menjadi pemilik mayoritas
saham Perseroan. HeidelbergCement adalah pemimpin pasar global dalam bisnis
agregat dan merupakan pemain terkemuka di bidang semen, beton siap-pakai
(RMC), dan kegiatan hilir lainnya, menjadikannya salah satu produsen bahan
bangunan terbesar di dunia. Grup ini mempekerjakan lebih dari 45.000 orang di
2.300 lokasi di lebih dari 40 negara.
Indocement juga terdaftar dalam Indeks Kompas100, indeks harga saham
yang dikelola BEI bekerjasama dengan harian Kompas. Saham Indeks
Kompas100 merupakan saham perusahaan yang berada pada peringkat 150
tertinggi dalam hal nilai transaksi, frekuensi, dan kapitalisasi pasar di bursa
regular selama 12 bulan terakhir.
Dengan merek dagang Tiga Roda Indocement menjual sekitar 18,7 juta
ton semen di 2014, yang menjadikannya perusahaan entitas tunggal penjual semen
terbanyak di Indonesia. Produk semen Perseroan adalah Portland Composite
Cement (PCC), Ordinary Portland Cement (OPC Tipe I, II, dan V), Oil Well
Cement (OWC), Semen Putih, and TR-30 Acian Putih. Indocement merupakan
satu-satunya produsen Semen Putih di Indonesia.

Selain penjualan semen, Indocement, melalui PT Pionirbeton Industri yang


memroduksi beton siappakai, menjual 3,9 juta m3 RMC dan menjadikannya
pemimpin pasar dalam bisnis RMC di Indonesia. Dalam bisnis agregat, PT
Tarabatuh Manunggal, perusahaan yang 100% sahamnya dimiliki Indocement,
mulai berproduksi sejak 10 September 2014. Selain itu, Indocement memiliki
tambang agregat lainnya melalui PT Mandiri Sejahtera Sentra. Pada 31 Desember
2014, Indocement memiliki kapasitas produksi terpasang mencapai 20,5 juta ton
semen, 5,0 juta m3 RMC dengan 41 batching plant dan 706 truk mixer, serta
kapasitas produksi agregat sebesar 2,8 juta ton per tahun dengan total cadangan
agregat mencapai 80 juta ton dari dua tambang.
Dalam menjalankan usahanya, Indocement terus fokus pada pembangunan
berkelanjutan dengan komitmen mengurangi emisi karbon dioksida dari proses
produksi semen. Indocement adalah perusahaan pertama di Asia Tenggara yang
menerima Emisi Reduksi yang Disertifikasi (Certified Emission Reductions/CER)
dalam kerangka Mekanisme Pembangunan Bersih (Clean Development
Mechanism/CDM). Indocement merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang
menggunakan terak pasir tanur (granulated blast furnace slag), produk ampas
leburan baja, beberapa tahun setelah diluncurkannya proyek semen campuran
(blended cement). Bahan cementitious ini digunakan dalam produksi semen untuk
mengurangi kandungan klinker dan menurunkan emisi CO2.

VISI PERUSAHAAN INTP


Menjalin hubungan saling mendukung antara Perseroan dan masyarakat,
khususnya masyarakat dimana unit operasional Perseroan berdiri melalui
keterlibatan yang intens dalam peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat dan
secara khusus masyarakat lokal, menjadi masyarakat yang mandiri sehingga dapat
tercipta hubungan yang harmonis.
MISI PERUSAHAAN INTP
Menjalankan seluruh kegiatan usaha dengan tetap memperhatikan
kesejahteraan komunitas dan dengan menerapkan konsep ramah lingkungan
dengan tetap memperhatikan pengembangan perusahaan yang berkelanjutan.
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN INTP

ANALISIS PERGERAKAN SAHAM

A. Analisis Fundamental Saham INTP


Keterangan
Margin laba kotor
Margin laba operasi
Margin laba bersih
ROA
ROE
DER
EPS

2013
46.30%
32.44%
26.81%
0.19
0.22
0.16
1.361,02

2014
45.54%
30%
26.46%
0.18
0.22
0.18
1.437,09

2015

2016

44.44%
28.41%
24.48%
0.16
0.18
0.16
1.183,48

(kuartal I)
43.23%
27.51%
24.38%
0.14
0.15
0.14
1.040,96

Investor dalam melakukan analisis saham untuk pengambilan keputusan


yang tepat, dapat menggunakan analisis fundamental yang dapat dilihat dari
laporan keuangan yang dimiliki oleh PT Indocement Tunggal Perkasa, Tbk. Dari
kelima laporan keuangan yang tersedia dapat diambil beberapa rasio untuk
dijadikan sebagai alat analisis dalam melihat sehat tidaknya perusahaan INTP
tersebut, antara lain: margin laba kotor, margin laba operasi, margin laba bersih,
return on asset (ROA), return on equity (ROE), debt to equity ratio (DER), dan
earnings per share (EPS).
Bila melihat rasio margin laba kotornya menunjukkan terjadi penurunan
selama tahun 2013 sampai 2015 yang disebabkan karena total penjualan dan laba
kotor perusahaan sempat mengalami kenaikan di tahun 2014, namun menurun di
tahun 2015. Akan tetapi penurunan margin laba kotor ini hanya sedikit sekitar 1%
saja. Saat kita melihat rasio margin laba operasinya menunjukkan terjadi
penurunan selama tahun 2013 sampai 2015 yang disebabkan karena laba operasi
yang menurun selama tiga tahun tersebut dan penurunan margin laba operasi ini

sekitar 2% tiap tahunnya. Hal ini bisa menjadi sorotan karena mengingat margin
laba operasi mencerminkan kinerja dari INTP selama beroperasi tiap tahunnya.
Sedangkan, nilai margin laba operasinya menurun sehingga dapat dikatakan
kinerja dari INTP selama tiga tahun tersebut menurun dan kurang maksimal yang
bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Bila melihat rasio margin laba bersihnya
menunjukkan terjadi penurunan selama tahun 2013 sampai 2015 dan penurunan
yang signifikan terjadi di tahun 2015 sekitar 2% yang sebelumnya hanya 0,4%.
Meskipun laba bersih dan total penjualannya sempat naik di tahun 2014, namun
kenaikan laba bersih tersebut tidak diiringi seimbang dengan kenaikan total
penjualannya, sehingga margin laba bersihnya menunjukkan penurunan nilai.
Bila melihat rasio return on asset (ROA) yang merupakan rasio
profitabilitas yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba dengan menggunakan aset yang dimilikinya. ROA dari INTP menunjukkan
penurunan selama tahun 2013 sampai 2015, meskipun laba bersih sempat naik di
tahun 2014 namun kenaikan total aset terutama aset tetapnya yang bertambah
seperti penambahan mesin dan peralatan yang membuat ROA tahun 2014 tetap
menurun. namun ROA ketiga tahun tersebut masih tergolong cukup baik.
Sedangkan, bila melihat rasio return on equity (ROE) yang merupakan rasio
profitabilitas yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba dengan menggunakan modal sendiri. ROE dari INTP sempat bertahan dari
tahun 2013 ke tahun 2014, namun menurun signifikan di tahun 2015. Penurunan
ROE ini disebabkan karena laba bersih dan total ekuitas yang dimiliki saat tahun
2015 juga menurun, namun ROE ketiga tahun tersebut masih tergolong cukup
baik.

Rasio debt to equity ratio (DER) digunakan untuk mengetahui seberapa


besar hutang perusahaan jika dibandingkan ekuitas yang dimiliki oleh
perusahaan. Semakin tinggi angka DER maka diasumsikan perusahaan memiliki
risiko yang semakin tinggi terhadap likuiditas perusahaannya. Bila dilihat DER
dari INTP menunjukkan kenaikan di tahun 2014 namun menurun di tahun 2015,
hal ini disebabkan karena adanya kenaikan jumlah utang yang lebih besar
dibandingkan kenaikan jumlah ekuitasnya di tahun 2014. Hal ini ada kaitannya
dengan penambahan aset tetap yang dilakukan INTP, sehingga utang digunakan
untuk menutup kebutuhan dana akan pembelian aset tetapnya. Namun, DER
ketiga tahun tersebut masih tergolong cukup aman dan baik. Rasio earnings per
share (EPS) menunjukkan seberapa besar keuntungan yang diperoleh para
pemegang saham atas per lembar saham yang dimilikinya. Bila dilihat DER dari
INTP menunjukkan kenaikan di tahun 2014 namun menurun di tahun 2015, hal ini
disebabkan seiring dengan kenaikan laba bersih di tahun 2014 namun menurun di
tahun 2015, sedangkan jumlah lembar saham yag beredar tetap selama tiga tahun
tersebut. Namun, EPS ketiga tahun tersebut masih tergolong cukup baik dan
menguntungkan untuk investasi.
Kesimpulan dari analisis fundamental pada saham INTP adalah perusahaan
cukup baik dalam mengelola operasionalnya, meskipun ada beberapa rasio
mengalami penurunan pada tiga tahun terakhir, namun penurunan tersebut masi
tergolong kecil. Beberapa rasio yang diambil seperti margin laba kotor, margin
laba operasi, margin laba bersih, ROA, ROE, DER, dan EPS di tahun 2016 kuartal
I menggambarkan perusahaan mengalami peningkatan untuk tahun 2016, karena
nilai rasio kuartal I 2016 saja hampir setara dengan rasio tahun 2015.

B. Berita Industri Semen


Sebagai tambahan informasi untuk analisis saham pada industri semen,
dilansir dari berita tanggal 15 Februari 2016 dari www.beritadaerah.co.id bahwa
industri semen berkontribusi memasok kebutuhan untuk konstruksi selain juga
berperan mengakselerasi pengembangan industri lainnya. Percepatan penggarapan
proyek infrastruktur Indonesia pada awal 2016 memberikan dorongan positif bagi
industri semen di Indonesia. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ketua Umum
Asosiasi Semen Indonesia (ASI), Widodo Santoso, bahwa pertumbuhan industri
semen diprediksi akan naik sebesar 5 persen di tahun 2016. Penjualan semen di
Indonesia diperkirakan menjadi 64,5 juta ton tahun ini dibandingkan dengan
perkiraan sebesar 61,5 juta ton pada tahun 2015. Meskipun mengakhiri tahun
2015 terjadi perlambatan ekonomi di Indonesia, semakin banyak proyek-proyek
infrastruktur yang dipimpin Pemerintah yang meningkat tajam. Hal tersebut
terbukti pada awal tahun 2016 saham INTP sempat bertahan sebelum bulan Mei
2016 menurun drastis.
Sebagai tambahan informasi untuk analisis saham INTP, dilansir dari berita
tanggal 31 Maret 2016 dari www.seputarforex.com bahwa saham PT Indocement
Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) diborong oleh perusahaan investasi asing asal
Skotlandia Aberdeen Asset management. Pembelian saham INTP oleh Aberdeen
dilakukan bertahap yaitu dari tanggal 22 sampai 24 Maret 2016. Setelah
melakukan transaksi pembelian saham ini maka kepemilikan Aberdeen atas INTP
meningkat menjadi 9.10 persen dari sebelumnya yang hanya 8.73 persen.

Dilansir dari berita tanggal 26 April 2016 dari www.beritasatu.com bahwa


masuknya pemain semen baru membuat kompetisi di pasar semen nasional kian
sengit. Sebab, beberapa pemain baru berani membanting harga jual untuk merebut
hati konsumen. Keadaan ini memaksa pemain besar menurunkan harga jual untuk
menyelamatkan pangsa pasar. Menyusul perusahaan semen Thailand yang terus
berekspansi di Indonesia, kini masuk CNBM dari Tiongkok dan Lucky Cement
Taiwan yang berpatungan dengan perusahaan Indonesia, Fajar Semen Barru.
Selain itu, ada Ultratech asal India yang tergiur masuk industri semen nasional
yang berprospek cerah ini. Tak ketinggalan dari dalam negeri, Medco Group juga
berencana masuk industri semen. Empat perusahaan semen baru itu berencana
membangun pabrik dengan total kapasitas terpasang 12,1 juta ton per tahun, yang
total investasinya diperkirakan US$ 1,4 miliar-3 miliar. Hal tersebut terbukti pada
penurunan harga saham drastis pada bulan Mei 2016 dikarenakan banyak
berhembus issue bahwa persaingan semen Indonesia sangat berat dengan
masuknya beberapa perusahaan semen asing, sehingga banyak investor yang
menjual saham karena takut kerugian makin besar, sehingga nilai saham menurun
tajam.
Dilansir

dari

berita

tanggal

Agustus

2016

dari

www.bisnis.news.viva.com.id bahwa pabrik semen (P-14) milik PT Indocement


Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) telah rampung dibangun. Dalam waktu dekat,
pabrik yang berlokasi di Citeureup tersebut akan segera berproduksi secara
komersial. Christian mengungkapkan, pabrik semen (P-14) tersebut telah
meningkatkan kapasitas produksi perseroan sebesar 4,4 juta ton. Dengan adanya
pabrik tersebut, maka kapasitas produksi semen perseroan di perkirakan akan

menjadi 24,9 juta ton. Berita ini bisa menjadi good news bagi investor karena
dengan adanya penambahan pabrik maka jumlah produksi meningkat dan akan
meningkatkan pendapatan perusahaan pula, terbukti pada awal Agustus 2016
harga saham INTP mulai rebound.

C. Analisis Teknikal Saham INTP


Investor dalam melakukan analisis saham untuk pengambilan keputusan
yang tepat, dapat menggunakan analisis teknikal juga yang dapat dilihat dari
grafik pergerakan saham PT Indocement Tunggal Perkasa, Tbk. Dari grafik saham
dapat diperoleh beberapa informasi yang dapat digunakan sebagai analisis
keputusan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam menganalisis secara
teknikal melihat beberapa faktor seperti support & resistance, momentum, dan
tren.

Dilihat dari grafik tiga tahun terakhir untuk saham INTP terlihat semakin
menurun harga sahamnya di tahun 2016 ini dan sempat di titik terendah selama
tiga tahun terakhir ini pada bulan Mei 2016 yaitu di harga Rp15.525,-. Hal ini

10

dikarenakan banyak berhembus issue bahwa persaingan semen di Indonesia


sangat berat dengan masuknya beberapa perusahaan semen asing, maka banyak
investor yang menjual saham karena takut mengalami kerugian makin besar,
sehingga nilai saham menurun tajam.
Selama tahun 2014 dan 2015 grafik saham stokastik dengan batas support
& relevance nya tetap, namun mulai bulan Agustus 2015 mengalami penurunan
harga saham yang sangat signifikan namun berusaha rebound di bulan berikutnya.
Hal ini dikarenakan menurunnya voluma penjualan domestik yang dipicu dengan
melemahnya permintaan semen domestik. Selain itu, industri semen juga
dipengaruhi oleh industri properti di mana mengalami perlambatan pertumbuhan
properti pada tahun 2014, 2015, dan masih berlanjut hingga kuartal I tahun 2016.

Apabila dilihat dari moving average 20 di chart saham INTP terjadi


downtrend (bearish) selama sebulan terakhir dan naik kembali di awal bulan
Oktober, yang memberikan gambaran bahwa waktu yang baik untuk membeli
saham. Sedangkan, bila dilihat dari moving average 50 di chart saham INTP
terjadi uptrend (bullish) selama dua bulan terakhir, yang juga memberikan sinyal

11

yang baik ke depannya agar investor membeli saham dan apabila harga saham
terus meningkat maka investor dapat memperoleh return yang bagus. Pembelian
saham saat terbaik adalah ketika harga saham telah menembus ke atas dari MA50.
Setelah memastikan terjadi uptrend, selanjutnya memastikan sinyal bullish
dari grafik yang tertera di stochastic oscillator. MA 20 terlihat telah memotong ke
atas MA 50 yang dinamakan golden cross di minggu lalu dan terindikasi bahwa
MA 50 akan terus naik, sehingga merupakan sinyal yang baik untuk membeli
saham. Bila melihat stochastic oscillator, grafik meningkat saat dua minggu lalu
hingga melebihi batas atasnya yang menandakan bahwa pasar sedang mengalami
jenuh beli (overbought) dan terjadi dead cross di sana. Namun, seminggu terakhir
sudah stabil bahkan terdapat golden cross yang merupakan kabar baik dan
waktunya untuk membeli saham.
Bila dilihat dari candlestick pattern, pattern terakhir terdapat white
marubozu atau disebut juga bullish marubozu yang menandakan bahwa adanya
tekanan bullish yang kuat. Selain itu, diiringi juga dengan adanya double spinning
bottom yang memungkinkan adanya rebound di hari selanjutnya. Saat terjadi
spinning bottom tersebut disertai dengan golden cross yang semakin menguatkan
keyakinan bahwa akan terjadi bullish untuk kemudian hari. Voluma perdagangan
saham selama dua bulan terakhir mengalami kenaikan dan penurunan yang
konstan rata atau hampir sama.

12

Behaviour Saham INTP

Behaviour saham adalah kebiasaan pergerakan saham yang terus menerus


terulang setiap kali ada kejadian tertentu. Behaviour yang terjadi pada saham
INTP yang bergerak di bidang produksi bahan bangunan dengan produk utamanya
adalah semen terindikasi adanya kejadian tahunan dikarenakan proyek
pembangunan sejumlah infrastruktur oleh pemerintah yang terbilang dalam
jumlah besar. Dalam pembangunan berbagai infrastruktur sangat memerlukan
bahan dasar bangunan salah satunya adalah semen, sehingga tingkat penjualan
semen INTP meningkat di akhir tahun saat pembangunan proyek pemerintah
dikebut. Dapat dilihat dari grafik saham bahwa pada bulan November dan
Desember setiap tahunnya, saham INTP mengalami kenaikan yang cukup
signifikan. Sehingga, investor yang ingin mendapatkan return tinggi akan
membeli saham INTP sebelum bulan November dan pada bulan NovemberDesember di saat tinggi-tingginya harga saham karena banyaknya permintaan,
investor dapat mendapatkan return yang tinggi. Kejadian serupa terulang terus
menerus di akhir tahun setiap tahunnya.

13

Saran dan Rekomendasi

Berita mengenai industri semen sebulan terakhir ini merupakan good news
bagi investor yang ingin menanamkan sahamnya di INTP dan ingin memperoleh
return yang tinggi. Dengan adanya penambahan pabrik oleh INTP, maka jumlah
produksi meningkat dan akan meningkatkan pendapatan perusahaan pula, terbukti
pada awal Agustus 2016 harga saham INTP mulai rebound. Hal ini didukung juga
dengan analisis fundamental yang menunjukkan bahwa perusahaan cukup baik
dalam mengelola operasionalnya, meskipun ada beberapa rasio mengalami
penurunan pada tiga tahun terakhir, namun penurunan tersebut masih tergolong
kecil. Beberapa rasio yang teah diambil untuk analisis menunjukkan nilai rasio di
tahun 2016 kuartal I menggambarkan perusahaan mengalami peningkatan untuk
tahun 2016, karena nilai rasio kuartal I 2016 saja hampir setara dengan rasio tahun
2015, kemungkinan laporan keuangan tahun 2016 mengalami kenaikan dari tahun
sebelumnya.
Dilihat dari analisis teknikal yang telah dilakukan juga menunjukkan
kenaikan harga saham INTP selama dua bulan terakhir, melalui analisis
candlestick pattern, garis MA, dan juga grafik stochastic oscillator yang pada
seminggu terakhir menunjukkan akan mengalami kenaikan harga saham INTP
untuk hari selanjutnya dan merupakan waktu yang tepat melakukan aksi beli
saham dengan adanya indikasi kuat akan bullish dan golden cross. Dan juga
dengan adanya behaviour dari saham INTP yang merupakan produksi terbesarnya
bahan bangunan yaitu semen, di mana setiap akhir tahun adalah saat
pembangunan proyek pemerintah dikebut yaitu bulan November-Desember yang

14

menyebabkan harga saham INTP naik di akhir tahun. Oleh karena itu, bulan
Oktober inilah waktu yang tepat bagi investor untuk membeli saham INTP bila
ingin memperoleh return saham yang tinggi di akhir tahun.

15

DAFTAR PUSTAKA

Kurniawan & Fitriani. Indonesia Incaran Perusahaan Semen Asia. Diunduh pada
tanggal 6 Oktober 2016 dari www.beritasatu.com/ekonomi/361906indonesia-incaran-perusahaan-semen-asia.html
Lestari & Binekasri. Pabrik Citeureup Produksi, Kapasitas Semen Indocement
Naik.
Diunduh
pada
tanggal
6
Oktober
2016
dari
http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/803554-pabrik-citeureup-produksikapasitas-semen-indocement-naik
Nani & Ambarita. Proyek Infrastruktur 2016 Dorongan Positif Bagi Industri
Semen Indonesia. Diunduh pada tanggal 6 Oktober 2016 dari
www.beritadaerah.co.id/2016/02/15/proyek-infrastruktur-2016-doronganpositif-bagi-industri-semen-indonesia
NN. Sejarah Singkat PT Indocement Tunggal Perkasa. Diunduh pada tanggal 6
Oktober 2016 dari www.indocement.co.id
Utari. INTP Saham Diborong Aberdeen Asset Management. Diunduh pada tanggal
6 Oktober 2016 dari www.seputarforex.com/berita/saham/detail.php?
id=262357&title=intp_saham_diborong_aberdeen_asset_management

16

Anda mungkin juga menyukai