Anda di halaman 1dari 61

Hypnotic For

Marketing
Dosen Pembimbing: Syaiko Rosyidi, SE,MSc
Kelompok 7

1 Inna Nur Hasanah


(21010047)

2 Syadida Elena Miftah


(21010075)
BAB 1
Membongkar Tabir
Hipnotis dan Alam
Bawah Sadar
(Subconscious Mind)
A. Hipnosis dan
Hipnotis

• Hipnosis dapat diartikan sebagai suatu


seni berkomunikasi dengan alam bawah
sadar manusia.
• Hipnotis sendiri merujuk pada orang
yang memiliki keahlian dalam
melakukan proses hipnosis.
B. Mitos dan Fakta di Balik Penggunaan Ilmu
Hipnosis

Sebagian dari masayarakat Indonesia, bahkan mungkin kita sendiri masih


memiliki anggapan bahwa hipnosis merupakan sebuah cabang dari ilmu hitam
semacam gendam yang sering digunakan untuk tujuan kejahatan. hipnosis
sebagai ilmu hitam yang haram untuk dipelajari juga tidaklah benar. Sebab
kegiatan hipnosis merupakan sesuatu yang wajar yang sering terjadi dalam
fenomena sehari-hari.
C. Istilah dalam Dunia Hipnosis

Subjek Partisipan
adalah orang yang digunakan
sebagai percobaan ilmiah yang
01 02 partisipan berarti sekelompok
orang yang dihipnotis secara
melibatkan teknik hipnosis. bersamaan, namun bukan untuk
tujuan medis.
Klien
adalah seseorang meminta 03 04 Pasien
rumah sakit biasanya juga
dihipnotis oleh seorang
memiliki jasa hipnoterapi
hipnoterapis profesional dengan
untuk beberapa kasus penyakit
tujuan untuk memperbaiki
yang melibatkan pasiennya.
hidupnya..
D. Alam Pikiran Bawah Sadar Manusia
(Subconscious Mind)

Para ahli berpendapat bahwa pikiran sadar hanya nyumbang


pengaruh sebesar 12% terhadap perilaku manusia. Dengan
kata lain, 88% perilaku manusia berada di bawah kontrol
pikiran bawah sadar.

Kegiatan pemasaran (marketing) akan menjadi lebih efektif


jika dilakukan dengan pola komunikasi difokuskan pada
pikiran bawah sadar.
BAB 2
HYPNOTIC FOR
MARKETING: CARA
BARU DALAM
DUNIA PEMASARAN
A. Manfaat Hipnosis dalam Pemasaran

Hipnosis dalam pemasaran (hypnotic for marketing) jika digunakan dengan


bijaksana dapat meningkatkan hasil pemasaran secara signifikan. Dalam dunia
pemasaran maupun penjualan, hipnosis juga dapat bermanfaat dalam menggali
potensi seseorang secara lebih dalam. Konsep self hypnosis atau juga disebut
sebagai hipnosis yang ditujukan kepada diri sendiri dapat digunakan untuk
membangkitkan motivasi dan etos kerja seorang salesperson.
B. Menggunakan Teknik Hipnosis dalam Pemasaran
Kunci hipnosis dalam pemasaran (hypnotic for selling) terletak pada cara seorang salesperson dalam memberikan
perintah membeli kepada calon prospek tanpa mendapat perlawanan dari pikiran kritisnya.

Dalam upaya menghilangkan pengaruh pikiran sadar pada seorang prospek, dibutuhkan teknik-teknik khusus,di
antaranya:
1. Repetisi
2. Emosi
3. Relaksasi
4. Persuasi
5. Gradual
C. Cara Mempengaruhi Prospek dengan Pola Bahasa Sugesti

Didalam ilmu hipnotis dikenal dua gaya penyampaian sugesti:

• Pertama, sugesti yang berupa


himbauan yang dilakukan secara
tak langsung atau yang disebut
sugesti permissive atau tidak
diikuti oleh subjek.
• Kedua, adalah gaya sugesti
authorian yakni perintah-perintah
yang secara langsung ditujukan
kepada pikiran bawah sadar.
D. Teknik Persuasi dalam Pemasaran

Dalam kegiatan pemasaran, persuasi adalah teknik merayu ( membujuk) prospek dengan menyentuh
perasaan hatinya.

Beberapa contoh pendekatan persuasif dalam sebuah proses pemasaran dan penjualan diantaranya
adalah:

01 02
prospek kadangkala dapat membeli suatu produk suatu produk lebih berpotensi untuk terjual secara
tanpa pertimbangan yang lama. Biasanya hal ini massif jika produk tersebut telah banyak beredar
terjadi manakala sebuah produk memiliki diskon di tangan konsumen dan dibuktikan manfaatnya.
yang terbatas.

03 04
adakalanya teknik persuasi dalam teknik persuasi kadangkala memanfaatkan
pemasaran dilakukan dengan menyewa akraban antara salesperson dengan prospek.
seorang pakar yang memiliki otoritas di
bidangnya.
BAB 3
Menjadi Salesperson
Handal Dengan Metode
NLP(Neuro Linguistic
Programming)
A. Penerapan NLP dalam Hypnotic for Marketing

NLP yang merupakan kependekan dari Neuron Linguistic


Programming secara sederhana dapat dikatakan sebagai upaya
(programming) untuk mengendalikan mekanisme kerja otak
(neuro) dalam menafsirkan kejadian atau pengalaman melalui
olah rangsangan bahasa (linguistic).
1. Sejarah Perkembangan NLP

Penelitian Bandler dan Glinder sampai pada sebuah teknik


komunikasi yang dimiliki oleh ketiga tokoh diatas memiliki kesamaan
pola. Kesamaan pola komunikasi itulah yang pada akhirnya menuntun
mereka dalam meraih kesempurnaan metode komunikasi pada
masing-masing bidangnya.
2. Konsep Dasar NLP

konsep NLP yang dikembangkan oleh Bandler dan Glinder memiliki beberapa
konsep dasar, di antaranya adalah:

a. Presuposisi b. Rapport c. Metafora

merupakan instrumen atau dapat diartikan sebagai metafora atau perumpamaan


alat yang memudahkan kita keintiman, keakraban atau sangat menentukan dalam
ketika baru saja kedekatan hubungan. menciptakan sebuah
mempelajari sesuatu. perusahaan, khususnya
perubahan pola pikir.
3. Pemanfaatan NLP dalam Hypnotic for Marketing

Penggunaan metode NLP dalam praktik hypnotic for marketing akan membuat tenaga
pemasar atau salesperson kemampuan sebagai berikut:

02

01 mampu mempertahankan 03
prestasi yang telah diraih.
kemampuan dalam berkemampuan untuk
bidang komunikasi dan meyakinkan dan mempengaruhi
negosiasi atau tawar- sehingga mampu menggaet
menawar dengan calon pelanggan lebih efektif pada
prospek (pembeli) waktu yang relatif singkat.
B. Penggunaan NLP dalam Penjualan

Metode komunikasi berbasis NLP ( Neuro Linguistic Programming)


adalah pengembangan dari model Ericksonian Hypnosis. Oleh karena itu,
metode ini juga sangat efektif jika digunakan dalam berkomunikasi, baik
dalam bidang pendidikan, sosial, bisnis maupun pemasaran.

Tujuan dari sebuah proses pemasaran (marketing) adalah untuk mencapai


omzet penjualan yang signifikasi.
C. Menjual adalah Seni dalam Berkomunikasi

Menjual adalah berkomunikasi, dimana seorang salesperson


menginformasikan mengenai produk yang akan dijualnya kepada calon
pembeli.
Teknik hipnosis dalam penjualan dan pemasaran ditujukan untuk memberi
sugesti agar calon pembeli mudah menerima kepada saran persuasif yang
diberikan oleh pihak salesperson.
Kepandaian seseorang dalam berkomunikasi merupakan kunci kesuksesan
dalam proses pemasaran dan penjualan.
D. Cara Menciptakan Proses Komunikasi Efektif

Anda dapat ingin menciptakan alur komunikasi yang efektif dengan calon pembeli (prospek)
melalui beberapa tahapan berikut:

1. Target yang ingin Anda capai dalam berkomunikasi harus benar-benar anda mengerti.
2. Temukan apa yang diinginkan oleh pihak pembeli (prospek) dari diri Anda.
3. Pertajam tingkat kesadaran panca indra yang Anda miliki.
4. Anda harus memiliki perilaku yang fleksibel (tidak kaku) dalam berkomunikasi dengan calon
pembeli anda.
5. Ketika Anda hendak menjual ( memasarkan) produk tertentu, anda harus benar-benar didukung
oleh sumber daya yang memadai.
6. Milikilah keterampilan dalam membangun rapport dengan calon pembeli (prospek).
7. Ciptakan situasi yang harmonis dalam proses komunikasi dengan pihak pembeli.
E. Cara Memaksimalkan Omzet Penjualan
berikut ini beberapa hal terkait langkah-langkah yang perlu persiapkan:

02
01 03 03
Menentukan langkah dan
strategi penjualan
Menentukan Target Buat spesifikasi mengenai
Penjualan apa, dimana, kapan dan
kepada siapa proses
penjualan ditujukan?
BAB 4
Mengenal
Trance
A. Mengenal Trance dalam Hypnotic Marketing

Istilah trance dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah terputusnya kesadaran seseorang dengan keadaan
sekelilingya.

Joe Vitale dalam bukunya yang berjudul Buying Trance, a New Psychology of Sales and Marketing mengutip
keterangan dan beberapa ahli tentang pengertian trance dalam dunia hipnosis, diantaranya:

1. Trans (trance) dapat diartikan sebuah kebutuhan untuk bertahan dan bernegosiasi dengan bentuk fisik alam
semesta.

2. Sementara itu, dalam buku berjudul Therapeutic Trances milik Stephen Gilligan dijelaskan bahwa
pengalaman trans merupakan sebuah pengalaman yang tidak dapat dari sifat dasar seseorang.

3. Dalam sebuah buku yang ditulis oleh finnald Havens yang berjudul The Widom of Milton H Erickson,
trans adalah pengalaman manusia yang bersifat umum yang dapat terjadi pada kehidupan sehari-hari .
B. Fenomena Trans dan Gelombang Otak Manusia

Pada dasarnya, fenomena trans yang terjadi pada diri se seorang berhubungan dengan
perubahan frekuensi.gelombang otak. Perubahan pada gelombang otak dimulai ketika
seseorang mulai masuk ke dalam suasana trans.
BAB 5
Mengenal Dorongan
Psikologis Prospek
Dalam Membeli Suatu
Prodak
A. Dorongan Psikologis Seorang Prospek dalam Membeli

Joe Vitale dalam Buying Trance mengutip pendapat seorang psikolog bisnis ternama Abraham Maslow
bahwa dari beragam kebutuhan manusia biasanya terdapat satu kebutuhan yang lebih dominan daripada kebutuhan
lain.

Elmer Wheeler, seorang penulis sekaligus salesman dalam bukunya Tetsed Salesmanship menjelaskan mengenai
lima alasan psikologis yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan trans dalam pemasaran. Lima alasan tersebut
adalah:

1. Importance (kepentingan)

2. Appreciation

3. Approval

4. Ease

5. Success
B. Alasan Mengapa Orang Mau Membeli Suatu Produk

Dengan mengetahui alasan (why people buy) seorang prospek dalam membeli sesuatu,
seorang salesperson dapat membawa mereka pada kondisi trans.
BAB 6
Prinsip Psikologi
Persuasi Dalam
Pemasaran
A. Enam Prinsip Psikologi Persuasi
Menurut Cialdini, ada enam prinsip psikologi persuasi yang dapat diterapkan dalam bidang pemasaran
dan penjualan. Keenam prinsip tersebut adalah:

1. Prinsip Kontras 2. Prinsip Timbal 3. Prinsip


Balik (Resipokal) Pembuktian Sosial

6. Prinsip
4. Prinsip Rasa Suka 5. prinsip Otoritas
Kelangkaan
BAB 7
Menjual Itu
Gampang
A. Rahasia Kekuatan Emosional

Joe Vitale mencoba mengungkapkan sedikit rahasia dalam bidang penjualan yang
ia peroleh dari Garn. Salah satu resep rahasia untuk sukse di bidang penjualan
adalah dengan melalui pendekatan emosional dengan pihak prospek (selling to
emotion).

Daya tarik emosi (emotional appeal) adalah cara yang ampuh dalam merayu
seorang prospek, sehingga merekasedia membeli atau memakai jasa yang
ditawarkannya.
B. Motivasi Prospek dalam Membeli Suatu Produk
beragamnya motivasi dalam pembelian menurut Garn dapat dikelompokkan menjadi empat kategori,
yakni:

1.Self-preservation 3. Uang

4. Recognition
. 2. Romance (Penghargaan dari
Pihak Lain)

..
BAB 8
Menciptakan
Buying Trance
Dalam Pemasaran
A. Semua Prospek Anda sedang dalam kondisi Trans

Apa yang sedang berlangsung dalam pikiran prospek


sesungguhnya adalah kondisi trans. kondisi trans itulah
yang dapat dimanfaatkan oleh salesperson untuk
memasar kan dan menjual suatu produk.
B. Tiga Tahapan Menuju Buying Trance

untuk membuat suatu kondisi buying trance dapat dilakukan melalui tiga tahap, yakni :

02

01 Ikuti apa yang dipercayai 03


prospek supaya dapat
Apa yang seorang 'menyatu'dengan mereka. Tuntunlah kepercayaan
prospek percayai pada mereka ke dalam
saat ini (currenttrance)? penawaranAnda (buying
trance).
BAB 9
Cara Menghadapi
Prospek Yang
Skeptis
A. Tahapan Naturalistic Approach.

02
01 03
Seorang salesperson harus
Tidak menjadi masalah bagi menerima cara pandang pros Seorang salesperson harus
seorang salesperson ketika melihat pek sebagai sesuatu yang benar-benar menyetujui sudut
apa yang dilakukan dan dikatakan berpotensi dalam penjualan. pandang prospek dalam suatu
pihak prospek Perilaku yang hal (produk).
ditunjukkan oleh prospek sejatinya
adalah ekspresi yang sah dari sudut
pandangnya.
BAB 10
Teknik Menciptakan
Buying Trance
Dalam Waktu
Singkat
A. Menciptakan Buying Trance dalam 10 Detik.

Dalam dunia pemasaran seorang prospek dapat dibuat


mengalami kondisi buying trance dalam waktu singkat,
bahkan hanya memakan waktu kurang lebih 10 detik.
Bagaimana waktu sesingkat itu dapat digunakan untuk
menciptakan kondisi buying trance pada seorang prospek.
B. Poin-Poin Penting untuk Menarik Prospek

Wheeler menggunakan poin-poin di bawah ini dalam menemukan kalimat yang tepat untuk
menarik perhatian prospeknya, yaitu :

02

01 Pergunakan kata " Yang 03


Mana", bukan kata "Apa"
Berikan pertanyaan yang Nyatakan sesuatu yang
memiliki jawaban tak masuk akal tapi sulit
terbatas (open-ended untuk di percaya.
question).
BAB 11
Cara Menjual
Apapun Lewat
Internet
A. Poin Penyampaian Artikel Secara Persuasi
Dalam menyampaikan pesan persuasif melalui sebuah artikel, paling tidak ada
empat poin yang harus diperhatikan, yakni:

01 Exordium 02 Narratio

03 Confirmatio 04 Peroratio
B. Langkah Membuat Artikel Pemasarannya

01 02 Langkah 2 saatnya bagi


salesperson membahas
permasalahan. 04
Langkah 1 membuat
Langkah 4
kalimat pembuka yang

03 Langkah 3 tawarkan mengarahkan


dapat menarik perhatian
jalan keluar untuk tindakan prospek
pihak prospek.
keluar dari untuk membeli
permasalahan yang produk.
dihadapi prospek
BAB 12
Membina Rapport
Dalam Pemasaran
A. Menciptakan Rapport dalam Pemasaran ( marketing)

Istilah rapport dalam kegiatan hipnosis memilik arti kedekatan hubungan


dan keakraban. Dalam hypnotic for marketing, setelah salesperson berhasil
membawa calon prospek masuk kedalam kondisi trans, maka langkah
selanjutnya adalah membina kedekatan (rapport) antara dirinya dengan calon
prospek tersebut. Jika berhasil dalam membangun rapport dengan calon
prospek (pembeli), maka akan menuwai kesuksesan pada proses pemasaran
yang sedang dijalaninya.
B. Faktor Tercapainya Rapport dalam Hypnotic for Marketing

Tercapai tidaknya rapport antara salesperson dan calon prospek, setidaknya dipengaruhi oleh dua
hal, yaitu:
pertama, faktor fisiologi (physiology)
kedua, faktor psikologi (psychology)

Fisiologi erat kaitannya dengan kesan pertama yang diterima oleh subjek ter hipnosis kepada si
hipnotis. Seorang hipnotis harus capable di dalam memberikan kesan yang menggambarkan bahwa
dirinya adalah orang yang memiliki kompetensi serta ahli dalam bidang hipnosis.

Adapun faktor psikologi dalam hypnotic for marketing berguna untuk memberikan perasaan
nyaman dan suasana akrab antara salesperson dengan calon prospek (pembeli).
BAB 13
Tips Gunakan
Kalimat Sugestif
Dalam Hypnotic
For Marketing
A. Pentingnya Kalimat Sugestif dalam Pemasaran

Kalimat-kalimat sugestif tidak akan memberikan pe ngaruh


apa-apa terhadap keberhasilan proses pemasaran jika tidak
terjalin kondisi rapport antara salesperson dengan calon
prospek. Sebaliknya, meskipun kondisi rapport telah terjalin,
jika tidak dilanjutkan dengan penerapan pola-pola kalimat
sugestif, maka salesperson kecil kemungkinannya untuk
mengambil hati dari calon prospek (pembeli).
B. Prinsip-prinsip pada Pola Kalimat Sugestif

Pola-pola kalimat sugestif yang dapat digunakan dalam praktik hypnotic for saling memiliki prinsip-prinsip
sebagai berikut:

1. Client Language Preference

2. Emotional

3. Repetisi (Repetition)

4. Present Tense

5. Personal

6. Progresif (Progressive)

7. . Pacing-Leading
BAB 14
Hypnosis Writing
Apakah Itu ?
A. Menerapkan Kaidah Ilmu Hipnosis

Salah satu cara untuk membuat tulisan yang dapat menarik perhatian
pembaca (prospek) adalah dengan menerapkan kaidah-kaidah ilmu
hipnosis. Dengan kata lain, sales person menggunakan teknik hipnosis
dalam tulisan yang ia buat sebagaimana ia menggunakan teknik yang
sama ketika berkomunikasi dengan prospek secara langsung (face to
face).
B. Konsep Waking Hypnosis

Menurut Joe Vitale berbagai konsep waking hypnosis dapat


digunakan dalam membuat membuat tulisan yang menghipnosis para
pembacanya (hypnotic writing).

Penggunaan metode hypnotic writing dapat diaplikasikan dalam


beberapa media promosi seperti email, surat penawaran, posting
dimedia social, brosur, dan lain sebagainya.
BAB 15
Writing Hipnosis
dalam Artikel
Pemasaran
A. Penulisan Artikel Pemasaran dengan
Metode Hypnotic Writing

Hypnotic writing adalah hipnotis dalam keadaan sadar.


Artikel pemasaran atau iklan produk yang dibuat dengan
metode hypnotic writing tidak akan membuat para pembacanya
menjadi hilang kesadaran.

Hypnotic writing disini justru membantu mereka untuk lebih


memusatkan perhatianya pada artikel iklan yang mereka baca.
B. Metode Hypnotic Writing
Metode I: Metode II:
Untuk menghasilkan efek
01 02
Hypnotic writing harus tertuju pada
"hipnosis", dalam membuat artikel
ego dan kepentingan si pembaca,
pemasaran, kita perlu menyertakan
bukan pada ego dan kepentingan
aspek seperti aspek makna, aspek
pembuat tulisan.
informatif, dan aspek emosional.

MetodelV:
Metode III:
Jangan terobsesi dengan kesempurnaan.
03 04
Naskah iklan yang dibuat oleh
Banyak kejadian di mana seorang seorang sales biasanya bertujuan
penulis baru menulis sebuah paragraf. untuk mengubah persepsi pembaca
Kemudian, ia langsung beranggapan (prospek) agar mereka terbujuk
bahwa parag raf tersebut kurang membeli produk atau jasa yang
menarik. ditawarkan.
BAB 16
10 Kata yang Dapat
Menciptakan Efek
Hipnosis
10 Kata yang dapat dipertimbangkan dalam pemasaran melalui
media iklan :

1. Baru (New) 6. Temukan (Discover)

2. Menghemat (Save). 7. Jamin (Guarantee)

3. Aman (Safe) 8. Kesehatan (Health)

4. Terbukti (Proven) 9. hasil (result)

5. Suka (Love) 10. Kamu (You)


BAB 17
Contoh-Contoh
Kalimat yang Dapat
Menghipnosis
A. Kalimat Pembuka yang Menghipnosis

01 02 Coba Pikirkan
04
Saat membaca
setiap kata dari

03
Coba bayangkan
laporan ini, anda
Bayangkan apa yang akan
terjadi jika anda bisa (terpesona,tercegan
g,dll)
B. Contoh Rapport Pembaca

01 02
Anda kemungkinan besar tahu Tentu saja anda pernah dengar
bahwa.

03 04
Anda menjadi sangat tertarik Anda cukup cerdas untuk
mengetahui
Thank You

Anda mungkin juga menyukai