Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

TUGAS BESAR 2

Nama :
Muhammad Fikri Chaeruddin 43119010198

Dosen : Agus Herta Sumarto, SP, M.Si

BIDANG STUDI MANAJEMEN


UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2022
Saham Yang dipilih
1. Perusahaan Bank Central Asia Tbk (BBCA)
Untuk investasi kali ini saya memilih saham Bank Central Asia Tbk. (BBCA). Untuk
investasinya saya membeli sebanyak 1 Lot saham dengan nilai transaksinya Rp 760.000 dengan
harga perlembarnya Rp 7.600, pada hari Jumat 3 Juni 2022 , jam 15.00 WIB.

HASIL ANALISIS PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Melihat dari data diatas terlihat bahwa pertumbuhan pada perusahan BCA semakin meningkat

dari tahun ketahun. Komposisi asset perusahaan dari tahun 2018 sampai dengan 2021 terus

mengalami peningkatan secara drastis pada tahun 2020 terjadi kenaikan yang cukup signifikan
yakni sebesar Rp 1.075,6 triliun di tahun 2020, naik 17,0% dari 2019 sebesar Rp 918,99 triliun.

Hal ini juga menunjukan bahwa BCA juga menjadi bank dengan kinerja yang sangat efektif. Hal

ini menunjukan bahwa perusahaan ini berhasil berkinerja baik. Dilihat juga dari laporan laba rugi

pertahun bca juga turut mencatatkan laba bersih pada akhir tahun 2021 sebesar Rp 31,4 triliun,

ini berarti bertumbuh sebsar 15,8 % year on year dari tahun 2020. Walaupun pada tahun 2020

bbca mengalami penurunan laba bersih sebesar Rp27,13 triliun sepanjang 2020. Tetapi hasil laba

bersih pada tahun 2021 masih lebih tinggi dibandingkan dengan laba bersih tahun 2019 Pada

2019, emiten dengan kode saham BBCA ini meraih laba bersih senilai Rp28,6 triliun. Selain itu

BCA dalam kondisi pandemic masih bisa memberikan dividens ecara konsisten setiap tahunnya

Hal ini menunjukan bahwa kinerja perusahaan sehat dengan mengalami penignnkatan setiap

tahunnya walaupun sedang terjadi pandemic perusahaan masih mampu untuk menghasilkan laba

bersih yang positif dan meningkat. Oleh karena itu menurut saya dengan pendekatan time series

laporan keuangan ini bahwa Kinerja perusahaan bank BCA terbilang sehat.
PT. Bank Central Asia Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan dan jasa

keuangan. BCA beroperasi sebagai bank umum yang tergolong dalam bank buku IV. Perusahaan

mulai beroperasi di bisnis perbankan sejak tanggal 12 Oktober 1956. Dalam beberapa bulan

terakhir saham BBCA berada dalam trend naik yang bagus. BBCA menarik untuk di tradingkan

karena sedang dalam momentum naik yang bagus. Sesuai dengan analisis berdasarkan laporan

keuangannya saham bbca terus mengalami kenaikan selama 5 tahun terkahir, hal ini sesuai

dengan laporan keuangannya yang dimana terbilang sehat sehingga saham perusahaan juga turut

bergerak naik secara konsisten dan stabil. Terlihat dari Rasio-Rasio Keuangan perusahaan

menunjukan dalam angka yang stabil dan bisa mendapatkan return saham yang bagus. Selain itu

DER pada sektor perbankan, karena memiliki model usaha berupa simpan pinjam. Dana dari

nasabah atau dana pihak ketiga (DPK) terhitung sebagai utang. Akibatnya Debt to Equity Ratio

(DER) bank tersebut menjadi tinggi, namun kondisi ini sangat wajar sekali.
Return on Assets (RoA) 2,56% #30

Return on Equity (RoE) 16,57% #14

Gross Profit Margin (GPM) 44,18% #21

Operating Profit Margin 44,18% #17

(OPM)

Net Profit Margin (NPM) 35,8% #17

Current Ratio (CR) 0% #12

Debt to Equity Ratio (DER) 544% #85

Numeric Dividend 145 #7

Payout Ratio 55,41% #7

Dividend Yield 1,93% #24


2. Astra International Tbk (ASII)
Untuk investasi selanjunya ini saya memilih saham Astra International Tbk (ASII). Untuk
investasinya saya membeli sebanyak 1 Lot saham dengan nilai transaksinya Rp 737.500
dengan harga perlembarnya Rp 7.375, pada hari Jumat 3 Juni 2022 , jam 14.34 WIB.
HASIL ANALISIS PT. Astra International Tbk

PT. Astra International Tbk adalah perusahaan yang bergerak pada industri otomotif dan

turunannya. Perseroan juga memiliki banyak anak perusahaan yang berada pada lini bisnis

beraneka ragam seperti: Jasa Keuangan, Alat Berat, Pertambangan & Energi, Agribisnis,

Infrastruktur Logistik, dan lain-lain. Dalam beberapa bulan terakhir saham ASII berada dalam

trend naik yang bagus, dan saat ini saham ASII sedang uptrend.

Pada kuartal 3 tahun 2021 berhasil mencetak pendapatan sebesar Rp60 Triliun (+7,7% QoQ;

48% YoY). Kinerjanya terdorong sentimen positif, mulai dari insentif PPnBM hingga kenaikan

harga CPO dan Batubara. Emiten holding ini memiliki beberapa segmen bisnis utama, yakni

otomotif, jasa keuangan, alat berat, pertambangan, konstruksi & energi, properti, teknologi

informasi, infrastruktur & logistik serta agrobisnis. Saat ini ASII dihargai dengan PE current

11,6x lebih rendah jika dibandingkan dengan PE 5Y Mean Average 13,1x. Menurut Pendapat

saya emiten holding yang satu ini cukup menarik untuk investasi dalam jangka 6-12 bulan. Hal

ini juga sejalan dengan analisis time series perusahaan secara 4 tahun dari 2018-2021 yang

mennunjukan kondisi perusahaan sehat baik dari sisi laporan neraca, laporan laba rugi, ataupun

laporan arus kas perusahaan.


Pada tahun 2020 memang terdaapt penurunan harga saham namun hal ini terjadi karnea adanya

PSBB dan kasus Covid-19 baru masuk ke Indonesia. Hal ini membua mobilitas masyrakat

menurun drasis dan hanya bisa bekerja ataupun berakifitas dirumah saja yang membua penjualan

dan segala sekor menurun. Pada tahun 2021 saham ASII mulai menguat lagi hal ini karena sudah

mulai melonggar kasus virus Covid-19. Hal ini menunjukan bahwa kondisi perusahaan sedang

sehat hal ini juga terliha dari rasio-rasio keuangannya sebgai berikut :

Title Performance Ranking

Return on Assets (RoA) 7,16% #14

Return on Equity (RoE) 15,31% #16

Gross Profit Margin (GPM) 21,9% #26

Operating Profit Margin (OPM) 12,72% #17

Net Profit Margin (NPM) 9,54% #14

Earnings Per Share (EPS) 677,71 #5

Price to Book Value (PBV) 1,54 #33

Revenue Per Share (RPS) 1.775,31 #8

Book Value Per Share (BVPS) 4.427,4 #5

Cash Flow Per Share (CFPS) 79,00 #6

Cash Per Share (CPS) 1.661,29 #3

Price to Earning (P/E) 10,03 #12

Current Ratio (CR) 158,29% #29

Debt to Equity Ratio (DER) 88% #30

Numeric Dividend 239 #4

Payout Ratio 35,27% #11


Dividend Yield 3,51% #9

Berdasarkan laporan keunagan perusahaan mulai dari Laporan Keuangan Neraca, Laporan

laba/rugi , dan Laporan Arus Kas terlihat bahwa perusahaan selema 4 tahun terakhri berkembang

secara positif. Terlihat dari total asset lancarnya perusahaan mengalami kenaikan walau sedikit

tapi konsisten tetap menambah total asetnya setiap tahunnya. Padahal di tahun 2020 merupakan

tahun dimana pandemic berkembang sangat pesat dan semua sector mengalami dampak dari

pandemic, tetapi perusahaan mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp 18,75 triliun ditahun

2020. Walaupun Sepanjang 2020 pendapatan Astra International (ASII) turun 26,2 % menjadi

Rp175 triliun dari tahun sebelumnya pada 2019 sebesar Rp237,166 triliun. Pada akhir tahun

2021 ASII berhasil membukukan laba bersih sebesar 25,58 tiriliun yang dimana hal ini terjadi

kenaikan dari tahun sebelumnya pada tahun 2020. Kenaikan laba bersih perusahaan juga turut

imbas dari peraturan pemerintah tentang keirnganan PPnBM kendaraan yang direspon

masyarakat dengan baik dan perusahaan turut memanfaatkan ini juga sehingga bisa

memaksimalkan pendapatan perusahaan. Dari sisi aset, ASII sempat mengalami penurunan

menjadi Rp338,203 triliun, pada tahun 2020 tetapi, namun kembali naik apda tahun 2021,

bahkan total asset perusahaan lebih tinggi dibandign tahun-tahun sebelumnya pada akhir tahun

2021 total asset perusahaan menjadi Rp 367,31 triliun. Pada Total kewajiban, perusahaan mampu

menjaga total kewajibannya di sekitar 200 triliun selama 4 tahun terakhir ini yang di imbangi

juga dengan kenaikan total asset. Hal ini menunjukan kinerja perusahaan yang sehat dimana

mampu menjaga total kewajiban dengan kosisten, di iringi dengan kenaikan asset yang dimiliki.
Hal ini terbukti dengan ditujukannya pada saham tersebut yang dimana konsisten dan bergerak

naik reurn sahamnya.

Anda mungkin juga menyukai