Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH LIKUIDITAS DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP

PROFITABILITAS
(Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Subsektor Batu Bara periode 2014-2019)
(Adam Dwiyanto)
Program Studi Manajemen Universitas Islam As-Syafi’iyah
adamdwiyanto98@gmail.com
__________________________________________________________________________
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Likuiditas dan Struktur modal terhadap
Profitabilitas. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah perusahaan yang terdatar di
Bursa Efek Indonesia yaitu perusahaan Batubara periode 2014-2019 dengan 9 sampel yang
menggunakan metode purposive sampling. Variabel independen penelitian ini adalah Likuiditas
yang diukur menggunakan Current Ratio, Strukur Modal diukur diukur dengan menggunakan
Debt To Equity Ratio. Variabel dependen yaitu Profitabilitas diproksikan menggunakan Return
On Equity. Hasilnya menunjukkan bahwa Likuiditas yang diukur dengan Current Ratio
berpengaruh tidak signifikan terhadap Profitabilitas dan Struktur modal yang diukur dengan
Debt To Equity Ratio berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas.

Kata Kunci: Likuiditas, Struktur Modal, Profitabilitas

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of Likuidity, and Structure capital with Profitability. The
sample used in this study is a company listed on the indonesia Stock Exchange a Batubara
company and published financial statements in 2014-2019 with 9 samples using a purposive
sampling method. The independent variable is Likuidity which is measured by Current ratio and
Structure Capital which is measured by Debt to equity ratio. The dependent is profitability
which is measured by Return On Equity. The results show that the likuidity as measured by
current ratio has not a significant effect on profitability,and Structure Cpaital as measured by
debt to equity ratio has a significant on profibility.

Keywords: Leverage, Likuidity, Inflation, Systematic Risk

________________________________________________________________________________
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Saat ini banyak perusahan yang mengalami kerugian atau penurunan laba. Kinerja
keuangan merupakan nilai atau hasil prestasi perusahaan yang dapat dilihat dari laporan
Keuangan. Dalam kinerja keuangan dapat diukur dengan rasio keuangan dan juga
berfungsi untuk menganalisa apakah kinerja keuangan perusahaan sudah baik atau
tidak. Contoh rasio keuangan adalah likuiditas, solvabiliitas/leverage, rasio aktivitas,
rasio profitabilitas dan rentabilitas.
Kebijakan dan keputusan investor dalam menginvestasikan modalnya ke dalam
perusahaan lebih dipengaruhi oleh rasio profitabilitas yang dimiliki oleh suatu
perusahaan dibandingkan dengan rasio lainnya, karena investor menganggap bahwa
rasio profitabilitas dapat memberikan gambaran tentang tingkat pengembalian atau
keuntungan yang akan diterima oleh investor dari investasinya. Banyak factor yang
mempengaruhi profitabilitas suatu perusahaan diantaranya adalah Current ratio, total
asset turnover, debt to equity ratio, debt ratio, pertumbuhan jualan dan ukuran
perusahaan.
Rasio profitabilitas dalam buku (Lasmi,2017) menyatakan bahwa:”yaitu rasio
yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau
keuntungan”. Salah satu rasio profitabilitas yang digunakan adalah Return On Equity
(ROE).
(Kasmir,2017) menyatakan bahwa:”merupakan rasio untuk mengukur laba bersih
sesudah pajak dengan modal sendiri”. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan
modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. Artinya posisi pemilik
perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya. Bagi pemegang saham rasio ini
menjadi alat ukur seberapa besar pemegang saham tersebut mendapatkan keuntungan
atas modal yang diinvestasikan.
Adapun hadits yang berkaitan dengan laba adalah hadits Riwayat Bukhori dan
Muslim yaitu:
“Seorang mukmin itu bagaikan seorang pedagang dia tidak akan menerima laba
sebelum ia mendapatkan modal pokoknya. Demikian juga, seorang mukmin tidak akan
mendapatkan amalan-amalan sunnahnya sebelum ia menerima amalan-amalan
wajibnya.” (HR Bukhori dan Muslim).
Bagaimana profil profitabilitas yang diukur dengan Return On Equity (ROE) pada
perusahaan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai obyek penelitian
ini, berikut ini disajikan dalam tabel 1.1
Tabel 1.1
Perkembangan ROE Perusahaan Batubara Yang Terdaftar Di BEI Tahun
2014-2019
(Dalam Persen)
Sumber:
BEI Data Kode Tahun
No
Diolah Saham 2014 2015 2016 2017 2018 2019
1 ADRO 5,63 4,5 9 13,11 11,1 10,92
2 BUMI -63,56 -75,23 4,32 84,77 31,42 1,86
3 BYAN -73,97 -47,51 9,58 65,56 77,32 37,83
4 DOID 16,83 -9,77 29,33 26,39 28,93 7,3
5 ITMG 22,28 7,56 14,4 26,37 26,68 14,3
6 TOBA 25,15 16,58 9,87 23,67 31,58 16,56
7 BSSR 2,82 25,13 21,53 55,25 45,96 17,89
8 GEMS 4,34 0,84 13,21 41,1 31,84 18,64
9 HRUM 0,72 -5,53 5,06 14,08 10,35 5,04
RATA-RATA -6,64 -9,27 12,92 38,92 32,80 14,48
Berdasarkan tabel 1.1 diatas menunjukkan bahwa rata-rata Return On Equity (ROE)
subsektor batubara di BEI dari tahun 2014 mempunyai rata-rata sebesar -6,64 dan tahun
2015 mempunyai rata-rata sebesar -9,27. Maka Return On Equity (ROE) pada tahun
2014-2015 mempunyai selisih penurunan sebesar -2,63%. Dilansir pada Pasardana
pada tahun 2015 subsektor batubara mengalami penurunan kinerja pendapatan dan laba,
perlambatan ekonomi di china juga menjadi factor pendukung menurunnya kinerja
penjualan dan jebloknya harga jual batubara. Harga batu bara dunia menyentuh $52,13
per metrik ton, anjlok 38 persen dari akhir 2013 sebesar $84,34 per metrik ton.
Anjloknya harga Batu Bara menyebabkan banyak perusahaan tambang terpaksa
menghentikan sementara operasi dan PHK tak terhindari. Selain itu, Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP) dari sektor mineral dan batu bara ikut kena dampak. Pada tahun
2016 subsektor batubara mempunyai rata-rata sebesar 12,92 dan tahun 2017 mempunyai
rata-rata sebesar 38,92. Maka selisih ROE pada tahun 2016-2017 subsektor batubara
mengalami kenaikan sebesar 26%. Hal ini dikarenakan harga batubara yang Kembali
naik. Dilansir pada tirto.id harga batubara bergerak fluaktif dengan tren meningkat.
Harga batubara naik Kembali menjadi $97,14 per metrik ton pada oktober 2017
daripada bulan mei 2017 adalah $74,52. Hal ini dapat menyebabkan laba dan
pendapatan para pengusaha batubara Kembali meningkat. Pada tahun 2018 rata-rata
ROE sebesar 32,80 dan pada tahun 2019 ROE memiliki rata-rata sebesar 14,48. Maka
selisih ROE pada tahun 2018-2019 subsektor batubara mengalami penurunan sebesar
18,32% yang dilansir dari kontan.id penurunan ini disebabkan karena laba bersih yang
menurun akibat terpengaruh harga jual rata-rata batubara sebesar 13% yang salah satu
diakibatkan oleh perang dagang antara china dengan amerika.
Faktor yang mempengaruhi turunnya Return On Equity (ROE) pada subsector
batubara ini dikarenakan kinerja yang menurun dan harga jual yang juga menurun. Hal
ini dapat menyebabkan pendapatan subsektor batubara mengalami penurunan laba
sehingga akan mengganggu jalannya opersioanl perusahaan serta investor akan
mengalami kerugian karena tidak mendapatkan.
Profitabilitas suatu perusahaan dipengaruhi oleh likuiditas dan struktur modal.
Banyak penelitian menyimpulkan hubungannya positif. Semakin likuid permodalan
perusahaan dan semakin bagus struktur modal akan mempengaruhi naiknya
profitabilitas, baik secara parsial maupun simultan.
Likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek yang berupa hutang-hutang
jangka pendek. Variabel ini sangat mempengaruhi profitabilitas karena semakin likuid
maka likuiditas yang tinggi akan menekan profitabilitas perusahaan, disebabkan
banyaknya dana yang terikat pada unsur-unsur aktiva lancar yang umumnya kurang
produktif. Likuiditas diukur menggunakan Current Ratio (CR) karena semakin tinggi
Current Ratio (CR) menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan untuk
membayar hutang jangka pendeknya. (Sujarweni,2017). Sebaliknya jika Current Ratio
(CR) terlalu tinggi juga kurang bagus, karena menunjukan banyaknya dana menganggur
yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan labaan perusahaan (Sawir,2019).
Peningkatan Current Ratio (CR) berbanding terbalik dengan ukuran profitabilitas
perusahaan. Tingkat likuiditas perusahaan yang baik dapat berarti bahwa penurunan
laba. Hal ini dapat terjadi karena laba operasi banyak dipergunakan untuk melakukan
pembayaran hutang jangka pendeknya. Hal ini berakibat likuiditas meningkat dan
tingkat profitabilitas menjadi menurun (Riccardo,2015)
Struktur Modal “komposisi dan proporsi utang jangka panjang dan ekuitas yang
ditetapkan oleh perusahaan”.(Handono,2018). Struktur modal yang diukur dengan
Debt to Equity Ratio (DER)” Rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan
ekuitas”. Utang yang dimiliki perusahaan berhubungan dengan keuntungan yang akan
diperoleh perusahaan (Kasmir,2017). Semakin tinggi hutang perusahaan, maka
perusahaan tersebut akan semakin dinamis. Investasi yang meningkat menunjukkan
adanya prospek keuntungan di masa yang akan dating (Keshtavar et al,2013). Pihak
manajemen akan lebih terpacu untuk meningkatkan kinerjanya agar hutang-hutang
perusahaan dapat terpenuhi sehingga dampak positifnya adalah perusahaan akan lebih
berkembang.
Penelitian terdahulu yang dilakukakan oleh (Bunga Asri Novita,2015)
menunjukkan bahwa Likuiditas berpengaruh positif terhadap Return On Equity (ROE)
pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI tahun 2015-2017.
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (mitha & mukaram,2017) menunjukkan
bahwa struktur modal berpengaruh positif terhadap Return on Equity (ROE) pada
perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015.
Berdasarkan fenomena dan masalah yang menunjukkan bahwa profitabilitas sub
sektor batubara di BEI yang mengalami rata-rata penurunan nilai ROE dan
menyimpulkan bahwa hubungan antara likuiditas dan struktur modal terhadap
profitabilitas positif, diatas, maka peneliti tertarik ingin membuktikan ulang pada
emiten sektor batubara. Adapun judul penelitian ini adalah "Pengaruh Likuiditas dan
Struktur Modal Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Batubara Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia"

Rasio profitabilitas dalam buku Lasmi (2017:142) menyatakan bahwa:”yaitu rasio


yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau
keuntungan”. Salah satu rasio profitabilitas yang digunakan adalah Return On Equity
(ROE).
Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan, maka dapat dirumuskan
permasalahan dalam penelitian adalah:
1. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan
pertambangan sub sektor batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
tahun 2014-2019.
2. Apakah struktur modal berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan
pertambangan sub sektor batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
tahun 2014-2019.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui, menganalisis, dan memperoleh bukti


empiris mengenai:
1. Pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas pada perusahaaan sub sektor batubara di
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2014-2019.
2. Pengaruh struktur modal terhadap profitabilitas pada perusahaan sub sektor batubara
di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2014-2019.
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun praktis,
yakni:
Manfaat Teoritis
1. Diharapkan penelitian ini dapat berguna bagi peneliti sebagai bahan informasi
ataupun referensi untuk penelitian selanjutnya, serta dapat memperkaya wawasan
ilmu pengetahuan manajemen keuangan secara praktis, penelitian ini diharapkan
memberikan manfaat untuk menjadi bahan pertimbangan dan solusi bagi peneliti
selanjutnya.
2. Penelitan ini berguna dalam memberikan pemikiran dan tambahan wawasan tentang
hubungan likuiditas dan struktur modal dengan profitabilitas pada sub sektor
batubara di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Manfaat Praktis
1. Penelitian ini diharapkan menjadi acuan agar dapat meningkatkan kinerja perusahaan
agar bisa memperoleh laba
2. Penelitian ini dapat memberikan masukan bagi perusahaan yang mengalami masalah
sama dengan penelitian ini.

TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Teoritis
Profitabilitas
Septiana (2019:108) menyatakan bahwa: ”Rasio profitabilitas merupakan rasio yang
bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama
periode tertentu”.
Kasmir (2016:117) menyatakan bahwa: “Rasio profitabilitas merupakan untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan
ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan”.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa rasio profitabilitas merupakan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dan memberi tingkat efektivitas
manajemen. Rasio ini sangat penting bagi semua pengguna laporan keuangan,
khususnya investor dan kreditur. Bagi investor Ekuitas, laba (profit) merupakan satu-
satunya faktor penentu perubahan nilai dari sebuah efek ekuitas.
Likuiditas
Kariyoto (2018:189) menyatakan bahwa: “Likuiditas adalah kemampuan suatu
perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka pendek atau kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada waktu ditagih”.
Wardiyah (2019:159) menyatakan bahwa: “Likuiditas merupakan kemampuan suatu
perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi”.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa likuiditas adalah kemampuan
suatu perusahaan dalam memenuhi jangka pendeknya. Rasio ini sangat penting bagi
perusahaan karena semakin likuid berarti perusahaan mampu dalam membayar utang
jangka pendeknya.
Struktur Modal
Musthofa (2017:68) menyatakan bahwa: “Struktur Modal merupakan perimbangan
antara jumlah utang jangka pendek yang bersifat permanen.”
Sudana (2019:189) menyatakan bahwa: “Struktur Modal (capital structure) berkaitan
dengan pembelanjaan jangka panjang suatu perusahaan yang diukur dengan
perbandingan utang jangka Panjang dengan modal sendiri.”
Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa struktur modal merupakan
perbandingan antara hutang dan modal untuk pembiayaan pada perusahaan.

Kerangka Pemikiran

Likuiditas (X1) H1

Profitabilitas (Y)

H2
Struktur Modal (X2)
Keua
Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
1. Hubungan Likuiditas terhadap Profitabilitas
Likuiditas yang diukur menggunakan Current Ratio (CR). menyatakan bahwa:
“rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi liabilitas
jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun”.(Murhadi 2015). Rasio
lancar yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan aktiva lancar yang akan berpengaruh
yang tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan. Aktiva lancar secara umum
mengahasilkan return yang lebih rendah dibandingkan dengan aktiva tetap komponen
aktiva lancar (kas, piutang, dan persediaan).
Sebaliknya jika Likuiditas yang diproksikan dengan current ratio tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap profitabilitas (ROE). (Santoso, 2014).
Hal ini dikarenakan tingginya rasio likuiditas tidak selalu menjamin bahwa akan
meningkatkan keuntungan (profitabilitas) perusahaan. Karena biasanya current asset
yang tersedia berupa uang kas yang besar atau persediaan yang besar serta piutang yang
besar. Sehingga dana-dana tersebut terkesan menganggur (idle) sehingga kemampuan
mendapatkan labanya kecil. Atau bisa juga dikatakan semakin besar dana yang
ditempatkan untuk memenuhi likuiditas perusahaan, maka perusahaan dapat kehilangan
kesempatan untuk mendapatkan tambahan laba karena dana yang dimiliki tidak
menghasilkan keuntungan dalam penelitian ini menemukan Likuiditas berpengaruh
tidak signifikan gara-gara profitabilitas hal ini di sebabkan karna likuiditas perusahaan
yang terlalu tinggi sehingga menyebabkan likuiditas tidak produktif maka hubungan
current ratio (CR) berpengaruh negatif terhadap return on equity (ROE).
H1: Likuiditas Berpengaruh Negatif Terhadap Profitabilitas
2. Hubungan Struktur Modal Terhadap Profitabilitas
“Rasio Debt to Equity Ratio (DER) ini untuk mengetahui jumlah dana yang
disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan”. (Kasmir 2012). Tinggi
rendah Debt to Equity Ratio (DER) akan mempengaruhi tingkat laba yang akan
dihasilkan. Bahwa penggunaan lebih banyak utang akan meningkatkan risiko yang
ditanggung oleh para pemegang saham. Namun, penggunaan utang yang lebih besar
biasanya akan menyebabkan terjadinya ekspetasi tinkat pengembalian atas ekuitas yang
lebih tinggi. (Brigham dan Houston 2016)
Semakin tinggi rasio ini maka akan meningkatkan utang yang tinggi sehingga
tingkat pengembaliannya akan lebih besar. Pada kondisi ekonomi yang baik semakin
banyak utang akan meningkatkan return on equity (ROE) perusahaan hal ini berarti
perusahaan dapat membelanjai kebutuhan dananya dengan menggunakan utang
sebanyak-banyaknya. Maka hubungan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap return on
equity (ROE) berpengaruh positif. Pada penelitian Kurniasih dkk (2015) debt to equity
ratio (DER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return on equity (ROE).
H2: Struktur Modal Berpengaruh Positif Terhadap Profitabilitas
METODE PENELTIAN
1.
2.
3.
Variabel dan Pengukuran
Variabel Independen
Pada penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah Likuiditas (X1) yang
diukur dengan Current Ratio (CR) dan Struktur Modal (X2) yang diukur dengan Debt
To Equity Ratio (DER).
Variabel Dependen
Dalam penelitian ini memiliki variabel dependen dan independen. Variabel
dependen pada penelitian ini adalah Profitabilitas (Y) yang diukur dengan Return On
Equity (ROE)
Populasi, Sampel dan Sampling
Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah sub sektor batubara selama 6 tahun terakhir dari
tahun 2014-2019 yang tercatat di BEI sebanyak 20 perusahaan
Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan observasi secara tidak
langsung. Metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi yang diambil
dari laporan keuangan yang ada di BEI dan idx. Dan studi pustaka guna mengambil
literatur dari penelitian sebelummya yang diambil dari buku, jurnal, skripsi, dan
internet. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yaitu Teknik
pengambilan sampel yang dilakukan berdasarkan kriteria tertentu.
Sebagai pertimbangan dalam pengambilan sampel, maka peneliti menentukan
kriteria sebagai berikut :
a. Perusahaan sub sektor batubara yang terdaftar di BEI selama periode 2014-2019.
b. Perusahaan yang menyajikan laporan keuangan secara berturut-turut dari tahun 2014-
2019.
c. Perusahaan yang tidak menyajikan secara berturut-turut dari tahun 2014-2019.
Tabel 3.4
Tabel sampel pada perusahaan sub sektor batubara yang terdaftar di
BEI periode 2014-2019

No Kode Saham Nama Perusahaan

1 ADRO PT Adaro Energy Tbk


2 BUMI PT Bumi Resorces Tbk
3 BYAN PT Bayan Resources Tbk
4 DOID PT Delta Dunia Makmur TBK
5 ITMG PT Indo Tambangraya Megah Tbk
6 TOBA PT Tobabara Sejahtera Tbk
7 BSSR PT Baramulti Sukses Sarana Tbk
8 GEMS PT Golden Energy Mines Tbk
9 HRUM PT Harum Energy Tbk
Sumber: idx.co.id data diolah

Metode Analisis Data


Analisis Regresi Data Panel
Pada penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel karena data yang
digunakan merupakan gabungan dari data cross section dan time series. Menurut Basuki
dan Prawoto (2016:276) dalam regresi data panel terdapat tiga model regresi data panel
yaitu:
a. Pendekatan Pooled Least Square (Common Effect Model)
Common effect adalah kombinasi dari data time series dan cross section dengan
metode OLS (ordinary least square). Asumsi dari pendekatan ini adalah sama yaitu
tidak memperhatikan dimensi atau waktu.
b. Pendekatan Efek Tetap (Fixed Effect Model)
Fixed effect merupakan metode yang menangkap perbedaan intersep dengan
asumsi bahwa koefisien regresi (slope) tetap antar perusahaan dan antar waktu,
namun intersep antar perusahaan berbeda tetapi sama pada antar waktu (time
invariant). kelemahan metode ini yaitu berkurangnya derajat kebebasan (degree of
freedom) yang pada akhirnya mengurangi efisiensi parameter.
c. Pendekatan Efek Acak (Random Effects Model)
Random effect merupakan metode dengan menambahkan variabel error terms
(gangguan) yang dapat muncul pada hubungan antar waktu antar perusahaan.
Teknik yang digunakan adalah metode Generalized Least Square (GLS).
Uji Asumsi Klasik
Model regresi data panel adalah berdasarkan data panel. Panel terdiri dari atas
observasi dari cross-section yang sama, atau individual, unit dari beberapa periode
waktu. Menurut Gujarati (2012:237) "Meski memiliki keuntungan yang substansial,
data panel memiliki beberapa masalah estimasi dan inferensi".
Uji Normalitas
Uji normalitas untuk menguji apakah nilai residual yang telah distandarisasi oleh
model regresi berdistribusi normal atau tidak. Cara melakukan uji normalitas dapat
dilakukan menggunakan pendekatan analisis grafik normal probability Plot.
Uji Multikolinieritas
Korelasi silang atau disebut juga multikolinieritas perlu dilakukan pengujian. Uji
ini untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel
bebasnya, maka hubungan antar variabel bebas terhadap variabel terikat menjadi
terganggu (Basuki dan Prawoto, 2016:125)
Autokorelasi
Uji autokolerasi merupakan uji kolerasi yang terjadi antara residual pada satu
pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi.
Uji Heteroskedasitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terdapat
ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas
yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual oleh semua pengamatan pada model
regresi Prasyarat yang harus dipenuhi dalam model regresi adalah dimana terdapat
kesamaan varians residual pengamatan ke pengamatan lain tetap disebut heterokadesitas
(Basuki dan Prawoto, 2016:104).

Uji F (Kelayakan Model)


Uji F digunakan untuk menilai kelayakan model regresi yang telah terbentuk. Uji
ini dilakukan untuk melihat apakah model yang dianalisis memiliki tingkat kelayakan
model yang tinggi yaitu variabel-variabel yang digunakan mampu untuk menjelaskan
fenomena yang dianalisis (Ferdinand, 2014:239).
Koefisien Determinasi (R2)
Kurniawan (2016:45) menyatakan bahwa uji koefisien determinasi adalah nilai
yang digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi variabel independent (X) terhadap
variasi variabel dependen (y). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat.
Koefisien Regresi Secara Parsial ( UJI T)
Uji-t dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen
mempengaruhi variabel dependen secara parsial, menggunakan uji masing-masing
koefisien regresi variabel bebas apakah mempunyai pengaruh yang bermakna
(signifikan) atau tidak terhadap variabel terikat.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Penyajian dan Analisis Data Penelitian

Uji F (Kelayakan Model)


Nilai ini lebih besar dari F-tabel sebesar 3.17 dengan tingkat probabilitas sebesar
0.000000 (<) 0.05. Hasil ini membuktikan bahwa variable Likuiditas dan Struktur
Modal berpengaruh secara simultan terhadap Profitabilitas pada perusahaan Batubara
yang terdaftar di BEI pada periode 2014-2019.

Uji Determinasi (R2)


bahwa nilai R2 memiliki nilai sebesar 0.513592. Hal ini menunjukkan bahwa varaibel
Profitabilitas (ROE) dapat dijelaskan dengan variasi variabel Likuiditas dan Struktur
Modal sebesar 51% pada level of significant 5% sedangkan sisanya 0,49% dipengaruhi
oleh factor-faktor diluar penelitian ini.

Uji T (Uji Hipotesis)


Pengaruh Likuiditas Terhadap Profitabilitas
Berdasarkan tabel 4.10 pada pengolahan data uji t menunjukkan bahwa variabel
Likuiditas (CR) dengan koefisien regresi sebesar -0.478491 mempengaruhi Profitabilitas
(ROE) secara negatif dan tidak signifikan dengan tingkat keyakinan 95%, nilai t hitung
Likuiditas (CR) sebesar -1.136554 lebih kecil (<) dari t tabel yaitu 1.67356, dengan
tingkat probabilitas 0.2610 lebih besar (>) 0,05. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa
tidak sesuai dengan hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa Likuiditas secara
parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Profitabilitas pada perusahaan
Batubara yang terdaftar di BEI periode 2014-2019.

Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas


Berdasarkan tabel 4.10 pada pengolahan data uji t menunjukkan bahwa variabel
Struktur Modal (DER) dengan koefisien regresi sebesar 3.191026 mempengaruhi
Profitabilitas (ROE) secara positif dan signifikan dengan tingkat keyakinan 95%, nilai
thitung Struktur Modal (DER) sebesar 7.101895 lebih besar (>) dari ttabel yaitu 1.67356,
dengan tingkat probabilitas 0.0000 lebih kecil (<) 0,05. Hasil penelitian ini menyatakan
bahwa sudah sesuai dengan hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa Struktur
Modal (DER) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Profitabilitas
pada perusahaan Batubara yang terdaftar di BEI periode 2014-2019.

Pembahasan
Pada sub bab ini mencakup pembahasan regresi metode data panel dengan estimasi
model Profitabilitas (ROE), hasil pengujian hipotesis dan ringkasan penelitian.
Persamaan regresi ini terdiri dari variabel independent (X) yaitu, Likuiditas (X1) dan
Struktur modal (X2) terhadap variabel dependen yaitu Profitabilitas (Y).

Adapun hasil regresi yang telah dilakukan dengan menggunakan analisis data
panel. Ringkasannya dapat dilihat pada tabel 4.15 sebagai berikut:
Tabel 4.15
Ringkasan Hubungan Dan Signifikansi Hasil Regresi Data Panel

Hipotesi Hasil
Keterangan
s Penelitian
Variabel
Profitabilitas(ROE) - - -
Dependen
Tidak
Likuiditas (CR) Negatif Negatif
Variabel Signifikan
Independen Struktur Modal
Positif Positif Signifikan
(DER)
Sumber: Data Diolah Dengan Eviews9

Berdasarkan tabel 4.15 diatas dapat dilihat bahwa hasil penelitian Likuiditas sejalan
dengan hasil penelitian dan hipotesis. Sedangkan variabel Struktur Modal sejalan
dengan hipotesis. Uraian lebih lanjut akan dijelaskan pada sub bab berikut ini:

Pengaruh Likuiditas (CR) terhadap profitabilitas


Berdasarkan analisis data yang dilakukan, diperoleh bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa variabel Likuiditas (CR) berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap profitabilitas (ROE). Hasil pengujian ini tidak sesuai dengan hipotesis
penelitian yang menyatakan bahwa Likuiditas (CR) secara parsial berpengaruh negatif
terhadap profitabilitas (ROE).
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan teori yang ada dihipotesis yaitu Fahmi
(2016:69) menyatakan bahwa:“bagi para pemegang saham ini dianggap tidak baik, para
manajer perusahaan tidak mendayagunakan current asset secara baik dan efektif.
Apabila jumlah aktiva lancar terlalu kecil maka akan menimbulkan finansial keuangan
likuid.”
Maka apabila investor melihat CR perusahan tinggi maka akan menganggap
perusahaan tidak bisa memaanfaat kan nilai aktiva lancar ini untuk pengembangan
usahanya. Maka dapat disimpulkan semakin tinggi Current Ratio maka akan semakin
rendah profitabilitas. Hasil penelitian ini membuktikan meningkat atau menurunnya
current ratio tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Ifa Nurmasari (2019) yang berjudul
“Pengaruh Pertumbuhan pendapatan, Current Ratio Dan Debt To Equity terhadap
Return On Ratio pada perusahaan perkebunan Di bursa Efek Indonesia pada 2016-
2017” . Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Current Ratio tidak berpengaruh
terhadap Profitabilitas. Dan hasil penelitian Budi Abdilah Juandi (2019) yang berjudul
“pengaruh Current Ratio, Debt on Equity Ratio, dan total asset turnover terhadap
Return On Equity”. Hasil penelitian dapat disimpulkan current ratio tidak berpengaruh
terhadap Profitabilitas.

Pengaruh Struktur Modal (DER) terhadap profitabilitas


Berdasarkan analisis data yang dilakukan, diperoleh bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa variabel Struktur Modal (DER) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap profitabilitas (ROE). Hasil pengujian ini sesuai dengan hipotesis penelitian
yang menyatakan bahwa Struktur Modal (DER) secara parsial berpengaruh positif
terhadap profitabilitas (ROE).
Hasil penelitian ini sesuai dengan kajian teoritis yang telah diuraikan bahwa
Struktur Modal (DER) memiliki pengaruh yang positif terhadap Risiko Sistematis
brigham dan Houston (2016:187) menyatakan bahwa” penggunaan lebih banyak utang
akan meningkatkan risiko yang ditanggung oleh para pemegang saham”. Semakin
tinggi rasio ini maka akan meningkatkan utang yang tinggi sehingga tingkat
pengembaliannya akan lebih besar. Hubungan DER terhadap ROE yang positif
menunjukkan bahwa meningkatnya DER akan meningkatkan ROE juga artinya
perusahaan yang memiliki hutang dan modal besar mampu menghasilkan laba bersih
yang besar, sehingga ROE juga akan meningkat. hal ini didasari oleh sudana (2011:144)
menyatakan bahwa: “pendekatan laba bersih, semakin banyak utang jangka Panjang
yang dipergunakan dalam pembelajaraan perusahaan, maka nilai perusahaan akan
meningkat dan biaya modal akan menurun”. Maka dapat disimpulkan bahwa DER yang
tinggi akan mempengaruhi Return On Equity
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Malisa laelatul zakiyah (2018)
pengaruh ”Current Ratio Dan Debt to Equity Ratio terhadap Return on Equity Pada
perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic index (JII) Studi pada PT. Telekomunikasi
Indonesia Tbk”. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa DER berpengaruh terhadap
profitabilitas. Dan hasil penelitian Henda Hendawati (2017) “ Analisis Current Ratio,
Debt to Equity Ratio Dan Total asset turn over Terhadap Return On Equity”. hasil
penelitian dapat disimpulkan Current ratio berpengaruh terhadap profitabilitas.

Simpulan
1. Variabel Likuiditas (CR) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
Profitabilitas (ROE) pada 20 perusahaan subsektor BatuBara yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2014-2019.
2. Variabel Struktur Modal (DER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Profitabilitas (ROE) pada 20 perusahaan subsektor BatuBara yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2014-2019.
Saran
1. Oleh karena Likuiditas yang diukur dengan Current Ratio (CR) tidak bepengaruh
positif terhadap laba yang diukur dengan Return On Equity (ROE) perusahaan
batubara yang listed di bursa efek indonesia, maka untuk meningkatkan Return On
Equity (ROE), perusahaan batubara tidak perlu mengandalkan likuiditas jangka
pendek yang diukur dengan Current Ratio (CR).
2. Produktivitas Equity dipengaruhi oleh struktur modal yang diukur dengan indikator
Debt to Equity Ratio (DER). Korelasi antara kedua variabel ini positif. Perusahaan
perlu memanfaatkan utang jangka panjang untuk membiayai operasional
perusahaan karena match dengan proses investasi penambangan batubara yang juga
berjangka panjang. Sementara likuiditas yang diproyeksikan Current Ratio yang
berjangka pendek tidak matching dengan karakter investasi penambangan batubara
yang jangka panjang.
3. Untuk penelitian yang akan datang, dapat menggunakan variabel selain Likuiditas
dan Struktur Modal. Dan bisa dilakukan di sub sektor Batubara karena
menunjukkan signifikan tetapi bisa juga dengan sub sektor lain yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia dengan periode 6 tahun atau lebih. Dan menggunakan metode
yang berbeda dengan penelitian ini seperti fixed effect dan random effects dan
memperbanyak sampel supaya hasl penelitian bisa lebih bagus lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an, QS. An-Nahl Ayat 89
Al-Qur’an, QS Al-Hadid Ayat 11
Al-Qur’an, QS Al-Hasyr-18
Aditya, Adrian 2016. Pengaruh Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio (DER), Dan
Total Asset Turnover (TATO) Terhadap Return On Equity (ROE) Pada Badan
Usaha Milik Negara Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi
Asyifa Yandra Destari. 2019. Analisis Pengaruh Debt To Equity Ratio, Current Ratio,
Total Asset Turnover Dan Size Terhadap Return On Equity. Jurnal Akuntansi.
3(1):95
Basuki, Agus Tri dan Prawoto, Nano. 2016. Analisis Regresi Dalam Penelitian
Ekonomi & Bisnis. edisi pertama. rajawali pers. Jakarta.
Fahmi,Irham, 2015. Pengantar Manajemen Keuangan. Alfabeta, Bandung
Fajri Adama dkk 2017. Pengaruh Current Ratio, Debt Equity Ratio Dan Total Asset
Turn Over Terhadap Return On Equity Studi Pada Sektor Industri Kimia Dan
Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2016. Jurnal
Manajemen. 4(2): 1527
Fakhrudin, M, Hendy, 2013.GO PUBLIC: Strategi Pendanaan dan Peningkatan Nilai
Perusahaan. PT Elex Media Komputindo, Jakarta
Gujarati, D.N.2012. Dasar-Dasar Ekonometrika, Terjemahan Mangunsong, R.C. Edisi
kelima. Salemba Empat. Jakarta
Hendrawati, H. 2017. Analisis Current Ratio, Debt To Equity Dan Total Asset Tur Over
Tehadap Return On Equity. Jurnal
Herprasetyo, Budi. 2019. Berani Utang Pasti Untung. Indonesia Cerdas, Jakarta
Hery, 2018. Analisis Laporan Keuangan. Grasindo, Jakarta
Kariyoto, 2018. Manajemen Keuangan Konsep dan Implementasi. UB Press, Malang
Kasmir, 2014. Analisis Laporan Keuangan, cetakan ke tujuh. PT Raja Grafindo
Persada. Jakarta
Kasmir, 2017. Analisis Laporan Keuangan. Edisi pertama. PT Raja Grafindo, Jakarta
Kurniawan, Robert, dan Yuniarto, Budi.2016. Analisis Regresi: Dasar Dan
Penerapannya Dengan Sppss.R. Kencana. Jakarta
Mardiyanto, Handono, 2018. Intisari Manajemen Keuangan, Grasindo, Jakarta
Murhadi, Werner R. 2015. Analisis laporan keuangan, Proyeksi dan Keuangan Saham.
Salemba Empat. Jakarta
Prihadi, Toto, 2019. Analisis Laporan Keuangan (konsep aplikasi). PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta
Prof. Dr. H. Musthafa, S.E, M.M. 2017. Manajemen Keuangan. CV Andi Offset,
Yogyakarta
Santoso Singgih. 2012. Panduan Lengkap SPSS Versi 20. PT Elex Komputindo. Jakarta
Septiana, Aldila, 2019. Analisis Laporan keuangan. Duta Media, Jakarta
Sherly. 2010. 25 Usaha Terlaris Modal 1-3 Juta. Edisi Pertama. Jogja Great.
Yogyakarta
Sujarweni. 2017. Analisis Laporan Keuangan (Teori, Aplikasi, Dan Hasil Penelitian).
Bantul,Yogyakarta
Wardiyah, Mia, 2017. Analisis Laporan Keuangan. CV Pustaka Setia, Jawa Barat
Wati, Nurlela 2018. Metodologi Penelitian Terapan. Edisi Kedua. Jakasampurna,
Bekasi Barat.
Winarno, Wahyu 2017. Analisis Ekonometrika Dan Statistika Dengan Eviews. Edisis
kelima. Yogyakarta
www.BEI.co.id
www.idx.co.id

Anda mungkin juga menyukai