Latar Belakang
penitipan surat atau barang berharga berupa (Safe Deposit Box), memberikan
jasa penukaran uang asing dan masih banyak lagi jasa yang diperuntukan bank
kepada nasabahnya. Maka dari itu masyarakat memiliki minat yang tinggi
dari hasil jasa atau produk yang telah mereka buat, yang membuat masyarakat
memiliki minat yang tinggi terhadap jasa atau produk yang disediakan oleh
1
perbankan yang memiliki profitabilitas yang tinggi mencerminkan tingkat
kebutuhannya.
dalam waktu setahun dengan mencari rincian antara asset lancer dengan
hutang lancar.
likuid.
2
Kasmir (2019:151) mengatakan rasio solvabilitas ditujukan untuk
diperoleh dari kreditur sesuai dengan dana yang diperoleh dari pemilik
perusahaan.
Sagita Rizki (2019) dengan hasil yang ditunjukan bahwa Likuiditas tidak
Andriani, Sahla dan Batubara (2022) dengan hasil yang ditunjukan bahwa
variabel Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover dan
secara parsial Return on Assets, Debt to Equity, dan Current Ratio tidak
3
terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Return Saham, sedangkan Total
Tabel 1
Data ROA Sub Sektor Perbankan Tahun 2019-2021 (dalam %)
No Kode Emiten ROA
2019 2020 2021
1 MEGA 20,02 % 3% 3,02 %
2 BBMD 1,92 % 2,30 % 3,25 %
3 BBYB 0,31 % 0,29 % -8,70 %
4 BNBA 0,67 % 0,46 % 0,51 %
5 DNAR -0,33 % 0,13 % 0,23%
6 BBHI -1,45 % 1,43 % 4,14 %
7 BBSI 2,33 % 2,44 % 2,65 %
8 AGRO 0,19 % 0,11 % -18,06 %
9 PNBS 0,12 % 0,00 % -7,24 %
10 BMAS 0,79 % 0,66 % 0,56 %
11 AMAR 1,78 % 0,21 % 0,08 %
12 BMRI 2,16 % 1,19 % 1,77 %
13 BBRI 2,43 % 2,28 % 1,83 %
14 BBCA 31,06 % 2,52 % 2,56 %
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa data pergerakan Return on Asset (ROA)
pada Sub Sektor Perbankan yang dijadikan sampel penelitian periode 2019-
2021. Perusahaan yang memiliki ROA tertinggi adalah BBCA yaitu pada
Current Ratio, Quick Ratio, Debt to Asset Ratio, dan Debt to Equity
4
A. Rumusan Masalah
e. Apakah Current Ratio, Quick Ratio, Debt to Asset Ratio, dan Debt to
5
B. Tujuan Penelitian
Indonesia.
Indonesia.
e. Untuk mengetahui Current Ratio, Quick Ratio, Debt to Asset Ratio, dan
6
C. Manfaat Penelitian
Indonesia
bagi pihak yang terkait sebagai bahan evaluasi tentang pengaruh Current
Ratio (CR), Quick Ratio (QR), Debt to Asset Ratio (DAR), dan Debt to
D. Tinjauan Pustaka
1. Landasan Teori
a. Laporan Keuangan
7
harus membuat laporan keuangan secara berkala dan mengirimkannya
perusahaan.
8
f) Menginformasikan perihal performa manajerial perusahaan pada
keuangan.
1) Rasio Likuiditas
9
tidak mampu membayar kewajiban jangka pendek yang telah jatuh
tersedia secara tunai harus menanti dalam waktu tertentu yang telah
disimpan.
Aktiva Lancar
Rasio Lancar = X 100%
Hutang LAncar
10
Aktiva Lancar
Rasio Cepat = X 100%
Hutang Lancar
Kas+ Bank
Rasio Kas = X 100%
Hutang Lancar
terkait penjualan.
Rumus:
Penjualan Bersih
Rasio Perputaran Kas = X
Modal Kerja Bersih
100%
Rumus:
11
Persediaan
Modal Kerja Bersih = X
Aktiva Lancar−Hutang Lancar
100%
2) Rasio Solvabilitas
dalam beban utang yang sangat berat dan susah untuk dilunasi.
(2019:156):
berikut, yaitu:
Total Hutang
Rasio Hutang Terhadap Aktiva = X 100%
Total Aktiva
12
Ditujukan untuk mengindikasikan utang dengan ekuitas.
Total Hutang
Rasio Hutang Terhadap Ekuitas = X 100%
Modal
digunakan yaitu:
100%
13
Digunakan ketika perusahaan memiliki utang jangka Panjang
digunakan yaitu:
3) Rasio Aktivitas
14
diinvestasikan dalam piutang tersebut bergerak dalam satu
periode.
Rumus :
Penjualan Kredit
Perputaran Piutang = X 100%
Piutang
b) Perputaran Sediaan
Rumus :
100%
Rumus:
Penjualanbersih
Perputaran modal kerja = X
Modal kerjarata−rata
100%
15
Ditujukan untuk mengetahui seberapa sering dana yang
Rumus:
Penjualan
Perputaran Aktiva Tetap = X 100%
Total AktivaTetap
semua aset yang ada dan juga untuk mengetahui berapa banyak
penjualan yang didapatkan dari setiap unit aset yang ada pada
Penjualan
Perputaran Total Aktiva = X
Total Aktiva
100%
4) Rasio Profitabilitas
16
secara menyeluruh, yang dilihat dari profit yang dihasilkan dalam
laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri. Selain itu, Kasmir
(2015:228) yaitu:
17
Laba Bersih
Hasil Pengembalian Atas Aset = X 100%
Total Aset
equitas.
Laba Bersih
Hasil Pengembalian Atas Ekuitas = X 100%
Total Ekuitas
Laba kotor
Margin laba kotor = X 100%
Penjualan bersih
18
Laba operasional
Margin laba operasional = X 100%
Penjualanbersih
Laba Bersih
Margin Laba Bersih = X 100%
Total Pendapatan
2. Penelitian Terdahulu
Tabel 2
19
Penelitian Terdahulu Yang Relevan
Hasil
Judul Persamaan Perbedaan
No Nama
20
Peneliti
4 Novita Pengaruh Variabel yang Tidak bahwa ROA,
Supriantikasar Return On digunakan Debt to menggunakan DER, CR, dan
i dan Endang Assets, Debt Equity Ratio, dan variabel Quick EPS tidak
Sri Utami to Equity Current Ratio, Ratio, Debt to berpengaruh
(2019) Ratio, Penelitian dilakukan Assets Ratio, terhadap Return
Current di Bursa Efek Objek saham sedangkan
Ratio, Indonesia perusahaan dan hasil uji F
Earning tahun penelitian menemukan
Pershare dan bahwa
Nilai Tukar ROA,DER, CR,
terhadap EPS dan Nilai
Return saham Tukar secara
(studi kasus simultan tidak
pada berpengaruh
perusahaan terhadap Return
Go Public Saham pada
Sektor perusahaan
Barang manufaktur sektor
Konsumsi barang konsumsi
yang Listing yang terdaftar di
di Bursa Efek Bursa Efek
Indonesia Indonesia
3. Kerangka Berpikir
pada periode 2019 sampai dengan 2021. Dari penjelasan diatas dapat
Gambar 1
21
Kerangka Berpikir
Current Ratio
H1
(X1)
H2
Quick Ratio
(X2)
Profitabilitas
H3
ROA (Y)
Debt to Asset Ratio
(X3)
H4
H5
4. Hipotesis Penelitian
22
H2 : Ada pengaruh signifikan Quick Ratio secara parsial terhadap Return
Indonesia.
E. Prosedur Penelitian
BEI www.idx.co.id
2. Metode Penelitian
23
Saat melakukan penelitian membutuhkan suatu metode yang
diteliti.
current ratio, quick ratio, debt to asset ratio, dan debt to equity ratio
24
a. Variabel Penelitian
pada jenisnya, variabel dalalm penelitian dibagi menjadi dua yaitu variabel
digunakan peneliti yaitu Current Ratio (X1), Quick Ratio (X2), Debt To
25
b. Devinisi Operasional Penelitian
Tabel 3
Devinisi operasional penelitian
Variabel Definisi Indikator Skala
26
4. Populasi dan Sampel
1) Populasi
Menurut Sugiyono (2019:119) wilayah generalis yang tergolong atas obyek atau
subyek yang mempunyai kuantitas dan ciri tertentu yang diterapkan oleh peneliti
seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2019
2) Sampel
27
2) Perusahaan perbankan yang menerbitkan data laporan keuangan secara
Tabel 5
Tabel Kriteria Sampel
No Kriteria Jumlah Perusahan Jumlah Sampel
1 Perusahaan Sub Sektor Perbankan yang 46 138
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
2 Perusahaan sub sektor perbankan yang tidak (7) (21)
memiliki data laporan keuangan secara
lengkap selama periode 2019-2021
3 Perusahaan Sub Sektor Perbankan yang (25) (75)
tidak menduduki 14 bank terbessar di
indonesia dari segi asset
Jumlah sampel yang menjadi 14 42
pengamatan
28
Tabel 6
Daftar Nama Perusahaan Sub Sektor Perbankan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) yang Menjadi Sampel
a) Sumber Data
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang diperoleh dari Bursa Efek
Indonesia.
29
swasta pada pojok Bursa Efek Indonesia melalui website resmi BEI
Uji asumsi klasik adalah uji yang ditujukan untuk melihat data-data
mana saja yang dipakai karena hanya data-data tertentu yag bisa dianalisis.
heteroskedastisitas.
30
Pada uji asumsi klasik terdapat uji-uji yang harus terpenuhi diantaranya:
1. Uji Normalitas
a) Jika Asymp sig. (p-value) > 0,05 maka data dikatakan berdistribusi
normal.
b) Jika Asymp sig. (p-value) < 0,05 maka data dikatakan berdistribusi
tidak normal.
2. Uji Multikolinieritas
sebagai berikut:
a) Jika VIF < 10, maka tidak terjadi multikolinieritas antar variabel
bebas.
b) Jika VIF > 10, maka terjadi multikolinieritas antar variabel bebas.
3. Uji Autokorelesi
31
Kriteria pengujian Durbin-Watson yaitu sebagai berikut:
autokorelesi.
terjadi autokorelesi.
c) DL < DW < DU atau 4-DU < DW < 4-DL, dalam artian tidak ada
4. Uji Heteroskedastisitas
varian residual yang tidak sama pada semua pengamatan didalam suatu
a) Jika pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk satu pola
b) Jika tidak ada pola yang jelas seperti titik-titik menyebar diatas dan
heteroskedastisitas.
32
heteroskedastisitas yaitu uji glejser dengan kriteria pengujiannys
sebagai berikut:
Y = a + bX
a = Harga Konstanta
33
keadaan variabel dependen apakah naik ataukah turun, apabila dua atau
berikut:
a = Konstanta
e) Koefisien Korelasi
dua variabel apabila data kedua variabel memiliki bentuk interval atau
ratio dan sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut memiliki
kesamaan.
34
Agar dapat mengetahui koefisien korelasi yang ditemukan besar atau
koefisien korelasi.
Keterangan:
R = Koefisien Determinasi
g) Pengujian Hipotesis
35
b. Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak (tidak berpengaruh
signifikan).
signifikan)
b. Jika nilai dari uji F < 0,05 maka Ho ditolak (tidak berpengaruh
signifikan).
36