Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) DAN BIAYA

OPERASIONAL TERHADAP PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO)


TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PADA
PT. kualio, Tbk. Tahun 2009-2018

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh LDR dan BOPO


Terhadap ROA Pada PT. Bank Negara Indonesia Tbk Periode 2009-2018.
Metode yang digunakan adalah explanatory research. Teknik analisis
menggunakan analisis statistik dengan pengujian regresi, korelasi, determinasi dan
uji hipotesis.
Hasil penelitian ini LDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA
sebesar 52,7%, uji hipotesis diperoleh signifikan 0,017 < 0,05. BOPO
berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap ROA besaranya pengaruh
11,7%, uji hipotesis diperoleh signifikan 0,334 > 0,05. LDR dan BOPO secara
simultan berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap ROA diperoleh
persamaan regresi Y = - 2,371 + 0,045X1 + 0,015X2 dan nilai determinasi sebesar
54,6%, uji hipotesis diperoleh nilai signifikan 0,063 > 0,05.

Kata Kunci: Loan Deposit Ratio, Biaya Operasional Pendapatan Operasional,


Return On Aseet.
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, merupakan perusahaan yang
bergerak dibidang perbankan, yang kegiatannya menghimpun dana dari
masyarakat berupa tabungan, deposito, giro dan investasi dan menyalurkannya
kembali kepada masyarakat berupa pemberian kredit. Hal ini tentu dapat
dijadikan bahan tolak ukur bagi suatu perbankan untuk dapat mempertahankan
eksistensi bisnisnya dan juga untuk memperoleh tingkat profit yang diharapkan
maka Bank Negara Indonesia diharuskan untuk memperhatikan pola
pemanfaatan aktiva yang dimilikinya sebaik mungkin agar dapat menjaga suatu
kestabilan kinerja keuangan perbankan.
Tingkat kinerja suatu perbankan menjadi salah satu tolak ukur kinerja
keuangan internal bank yang sangat penting. Menurut Mudrajad (2012:572):
”Langkah strategis peningkatan kinerja bank melalui peningkatan kesehatan
bank memiliki pengaruh terhadap meningkatnya laba perusahaan, dengan
meningkatnya kesehatan bank maka perolehan atas laba akan meningkat”.
Dalam penelitian ini Return on Asset (ROA) digunakan sebagai ukuran kinerja
perbankan. Alasan dipilihnya Return on Asset (ROA) sebagai ukuran kinerja
adalah karena Return on Asset (ROA) digunakan untuk mengukur efektifitas
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva
yang dimilikinya. Return on Asset (ROA) merupakan rasio antara laba sebelum
pajak terhadap total asset. Semakin besar Return on Asset (ROA) menunjukkan
kinerja keuangan yang semakin baik, karena tingkat kembalian (return)
semakin besar.
Dalam penentuan tingkat kesehatan suatu bank, Bank Indonesia lebih
mementingkan penilaian Return on Asset (ROA) daripada Return on Equity
(ROE) karena Bank Indonesia lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu
bank diukur dengan asset yang dananya sebagian besar berasal dari simpanan
masyarakat sehingga Return on Asset (ROA) lebih mewakili dalam mengukur
tingkat profitabilitas perbankan (Dendawijaya, 2009:119).
Bertolak dari kejadian krisis global yang terjadi pada tahun 2008
tepatnya awal bulan oktober yang melanda hampir seluruh dunia yang
mengakibatkan perlambatan pertumbuhan kredit perbankan tersebut
disebabkan oleh permintaan kredit baru oleh bank kecil dan melambatnya
pertumbuhan kredit pada bank besar.
Meskipun kredit memiliki peranan penting dalam pembangunan
ekonomi, namun dalam pelaksanaannya tidak semua dana yang dihimpun dari
masyarakat bisa disalurkan oleh bank secara optimal dan sesuai dengan tolak
ukur yang telah ditetapkan. Hal ini dapat dilihat dari fenomena Loan to Deposit
Ratio (LDR) Bank Negara Indonesia periode 2009-2018 yang masih berkisar
pada angka 60,00% – 75,20%. Fungsi intermediasi bank belum maksimal – hal
ini digambarkan pada periode 2009-2018 dimana kondisi bank cukup
konservatif dan bersikap hati-hati dalam menghadapi risiko likuiditas. Barulah
di Tahun 2015, Bank Negara Indonesia berada pada angka ideal Loan to
Deposit Ratio (LDR). Loan to Deposit Ratio menggambarkan bahwa
kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban atas dana pihak ketiga sudah
cukup baik namun belum berjalan optimal. Setiap usaha perbankan
memerlukan likuiditas, semakin optimal tingkat likuiditas bank maka dana
pihak ketiga yang disalurkan dalam bentuk kredit semakin besar.
Semakin tinggi Loan to Deposit Ratio (LDR) pada suatu bank akan
mengakibatkan semakin rendahnya likuiditas bank tersebut karena jumlah dana
yang diperlukan untuk membiayai kredit menjadi semakin besar, sebaliknya
semakin rendah Loan to Deposit Ratio (LDR) akan mengakibatkan semakin
tingginya likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini menunjukkan pengaruh
pada kemampuan kredit pada suatu bank, karena semakin tinggi Loan to
Deposit Ratio (LDR) maka kemampuan kredit yang telah disalurkan oleh bank
juga semakin tinggi dalam membayar kewajiban jangka pendeknya. Sebaliknya
semakin rendah Loan to Deposit Ratio (LDR) maka kemampuan kredit yang
telah disalurkan oleh bank juga semakin rendah dalam membayar kewajiban
jangka pendeknya. Khusus bagi pihak manajemen perbankan yang harus
diperhatikan adalah tingkat likuiditas dan kemampuan profitabilitas. Kedua
instrumen tersebut saling bertolak belakang – artinya apabila bank terlalu
bertindak konservatif dalam menjaga likuiditas bukan hal yang tidak mungkin
akan mendapat idel fund (dana menganggur) yang terlalu besar, pada akhirnya
berdampak kurang maksimalnya pencapaian laba bank. Sebaliknya apabila
bank secara aktif mengejar laba dengan mengalokasikan secara maksimal dana
yang dimilikinya pada kegiatan operasional bank dengan penggunaan dana
yang lebih besar, pemenuhan kewajiban jangka pendek tidak dapat terpenuhi
sehingga hal ini juga bisa berimbas pada kepercayaan masyarakat terhadap
bank tersebut.
Rasio Beban Operasional terhadap Pendapat Operasional (BOPO) sering
disebut rasio efisiensi yang digunakan untuk mengukur kemampuan
manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan
operasional (Siamat, 2012). Semakin kecil nilai Beban Operasional terhadap
Pendapat Operasional (BOPO) maka semakin baik kinerja dari para
manajemen bank (Riyadi, 2006, dalam Restiyana, 2011). Hasbi di dalam
Pratiwi (2012) menambahkan semakin kecil rasio ini maka kinerja bank
semakin baik. Dengan demikian efisiensi operasi suatu bank yang diproksikan
dengan rasio Beban Operasional terhadap Pendapat Operasional (BOPO) akan
mempengaruhi kinerja bank tersebut. Menurut Dendawijaya (2005)
berdasarkan ketentuan Bank Indonesia besarnya Beban Operasional terhadap
Pendapat Operasional (BOPO) yang normal berkisar antara 94% - 96%.
Gambaran secara umum ditampilkan seperti pada Tabel 1.1 berikut ini:
Tabel 1.Loan to Depposit Ratio (LDR), Biaya Operasional Terhadap
Pendapatan Operasional (BOPO), dan Return On Asset (ROA) PT. Bank
Negara Indonesia, Tbk Periode 2009 – 2018
Biaya Operasional
Loan to Deposit
terhadap Pendapatan Return On Asset
Tahun Ratio
Operasional ( ROA )
( LDR)
( BOPO )
2007 60,00% 79,40% 0,80%
2008 65,10% 67,72% 0,90%
2009 60,40% 67,13% 1,50%
2010 66,60% 61,95% 2,20%
2011 67,70% 87,57% 2,50%
2012 75,20% 81,31% 2,70%
2013 83,50% 73,65% 2,90%
2014 90,10% 78,61% 3,20%
2015 88,70% 76,06% 2,20%
2016 90,40% 78,24% 2,40%
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai “Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Biaya
Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Return On
Assets (ROA) pada PT. Bank Negara Indonesia, Tbk Tahun 2009-2018”.

2. Rumusan Masalah
a. Adakah pengaruh secara parsial antara LDR terhadap ROA pada PT. Bank
Negara Indonesia Tbk Periode 2009-2018 ?.
b. Adakah pengaruh secara parsial antara BOPO terhadap ROA pada PT. Bank
Negara Indonesia Tbk Periode 2009-2018 ?.
c. Adakah pengaruh secara simultan antara LDR dan BOPO terhadap ROA
pada PT. Bank Negara Indonesia Tbk Periode 2009-2018 ?.

3. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara LDR terhadap ROA pada
PT. Bank Negara Indonesia Tbk Periode 2009-2018 ?.
b. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara BOPO terhadap ROA pada
PT. Bank Negara Indonesia Tbk Periode 2009-2018 ?.
c. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan antara LDR dan BOPO
terhadap ROA pada PT. Bank Negara Indonesia Tbk Periode 2009-2018 ?.

TINJAUAN PUSTAKA
1. Loan Deposit Ratio (LDR)
Yang dimaksud Loan to Deposit Rataio (LDR) adalah Merupakan rasio
untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan
jumlah dana masyarakat yang berhasil dihimpun oleh bank.
Tolak ukur Loan to Deposit Rataio (LDR) sebagai berikut:
Rumus: LDR =
.
2. Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
Yang dimaksud Beban Operasioanal terhadap Pendapatan Operasioanal
(BOPO) untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan
biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio ini
berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang
bersangkutan.
Tolak ukur Beban Operasioanal terhadap Pendapatan Operasioanal (BOPO)
sebagai berikut:
Rumus: BOPO =

3. Return On Asset (ROA)


Yang dimaksud Return on Asset (ROA) adalah kemampuan perusahaan
untuk memperoleh pendapatan dalam kegiatan operasi perusahaan dengan
memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.
Tolak ukur Return on Asset (ROA) antara lain:

Rumus: ROA = x 100%

METODE PENELITIAN
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini laporan keuangan selama 10 tahun PT. Bank
Negara Indonesia Tbk Periode 2009-2018
2. Sampel
Teknik pengambilan sampling dalam penelitian ini adalah samplel jenuh,
dimana semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel. Dengan demikian
sampel dalam penelitian ini laporan keuangan selama 10 tahun.
3. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dipakai adalah asosiatif, dimana tujuannya adalah untuk
mengetahui mencari keterhubungan antar variabel
4. Metode Analisis Data
Dalam menganalisis data digunakan uji instrumen, uji asumsi klasik, regresi,
koefisien determinasi dan uji hipotesis.

HASIL PENELITIAN
1. Analisis Deskriptif
Pada pengujian ini digunakan untuk mengetahui besarnya persentase minimum
dan maksimum, persentase rata-rata dan standar deviasi dari masing-masing
variabel. Adapun hasilnya sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Analisis Descriptive Statistics

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
LDR (X1) 10 60.00 90.40 74.7700 12.40359
BOPO (X2) 10 61.95 87.57 75.1640 7.66395
ROA (Y) 10 .80 3.20 2.1300 .81384
Valid N (listwise) 10
LDR diperoleh nilai minimum sebesar 60,0% dan nilai maximum 90,4%
dengan rata-rata sebesar 74,7% dengan standar deviasi 12,4%.
BOPO diperoleh nilai minimum sebesar 61,9% dan nilai maximum 87,5%
dengan mean score sebesar 75,1% dengan standar deviasi 7,6%.
ROA diperoleh varians minimum sebesar 0,8% dan nilai maximum 3,2%
dengan rata-rata sebesar 2,1% dengan standar deviasi 0,8%.

2. Analisis Verifikatif.
Pada analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen. Adapun hasil pengujian sebagai berikut:
a. Analisis Regresi Linier Berganda
Uji regresi ini dimaksudkan untuk mengetahui perubahan variabel dependen
jika variabel independen mengalami perubahan. Adapun hasil pengujiannya
sebagai berikut:
Tabel 2. Hasil Pengujian Regresi Liner Berganda

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -2.371 2.156 -1.100 .308
LDR (X1) .045 .017 .685 2.573 .037
BOPO (X2) .015 .028 .143 .538 .608
a. Dependent Variable: ROA (Y)
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel di atas, diperoleh persamaan
regresi Y = - 2,371 + 0,045X1 + 0,015X2. Dari persamaan tersebut
dijelaskan sebagai berikut:
1) Konstanta sebesar - 2,371 diartikan jika LDR dan BOPO tidak ada, maka
telah terdapat nilai ROA sebesar - 2,371 point.
2) Koefisien regresi LDR sebesar 0,045, angka ini positif artinya setiap ada
peningkatan LDR sebesar 0,045 maka ROA juga akan mengalami
peningkatan sebesar 0,045 point.
3) Koefisien regresi BOPO sebesar 0,015, angka ini positif artinya setiap
ada peningkatan BOPO sebesar 0,015 maka ROA juga akan mengalami
peningkatan sebesar 0,015 point.

b. Analisis Koefisien Korelasi


Analisis koefisien korelasi dimaksudkan untuk mengetahui tingkt
kekuatan hubungan dari variabel independen terhadap variabel dependen
baik secara parsial maupun simultan. Adapun hasil pengujian sebagai
berikut:
Tabel 3. Hasil Pengujian Koefisien Korelasi LDR Terhadap ROA.

Correlationsb
LDR (X1) ROA (Y)
*
LDR (X1) Pearson Correlation 1 .726
Sig. (2-tailed) .017
*
ROA (Y) Pearson Correlation .726 1
Sig. (2-tailed) .017
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai korelasi sebesar 0,726
artinya LDR memiliki hubungan yang kuat terhadap ROA.

Tabel 4. Hasil Pengujian Koefisien Korelasi BOPO Terhadap ROA.

Correlationsb
BOPO (X2) ROA (Y)
BOPO (X2) Pearson Correlation 1 .341
Sig. (2-tailed) .334
ROA (Y) Pearson Correlation .341 1
Sig. (2-tailed) .334
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai korelasi sebesar 0,341
artinya BOPO memiliki hubungan yang lemah terhadap ROA.

Tabel 5. Hasil Pengujian Koefisien Korelasi LDR dan BOPO secara


simultan Terhadap ROA.

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .739 .546 .416 .622
a. Predictors: (Constant), BOPO (X2), LDR (X1)

Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai korelasi sebesar 0,739


artinya LDR dan BOPO secara simultan memiliki hubungan yang kuat
terhadap ROA.

c. Analisis Koefisien Determinasi


Analisis koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui besarnya
persentase pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen
baik secara parsial maupun simultan. Adapun hasil pengujian sebagai
berikut:
Tabel 6. Hasil Pengujian Koefisien Determinasi LDR Terhadap ROA.

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .726 .527 .468 .594
a. Predictors: (Constant), LDR (X1)
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai determinasi sebesar 0,527
artinya LDR memiliki kontribusi pengaruh sebesar 52,7% terhadap ROA.
Tabel 7. Hasil Pengujian Koefisien Determinasi BOPO Terhadap ROA.

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .341 .117 .006 .811
a. Predictors: (Constant), BOPO (X2)
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai determinasi sebesar 0,117
artinya BOPO memiliki kontribusi pengaruh sebesar 11,7% terhadap ROA.
Tabel 8. Hasil Pengujian Koefisien Determinasi LDR dan BOPO Terhadap
ROA.

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .739 .546 .416 .622
a. Predictors: (Constant), BOPO (X2), LDR (X1)
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai determinasi sebesar 0,546
artinya LDR dan BOPO secara simultan memiliki kontribusi pengaruh
sebesar 54,6% terhadap ROA, sedangkan sisanya sebesar 45,4% dipengaruhi
faktor lain.

d. Uji Hipotesis
Uji hipotesis Parsial (Uji t)
Pengujian hipotesis dengan uji t digunakan untuk mengetahui hipotesis
parsial mana yang diterima.
Tabel 9. Hasil Uji Hipotesis LDR Terhadap ROA.

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1.432 1.207 -1.186 .269
LDR (X1) .048 .016 .726 2.987 .017
a. Dependent Variable: ROA (Y)
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel di atas, diperoleh nilai
signifikan 0,017 < 0,05, dengan demikian terdapat pengaruh positif dan
signifikan atara LDR terhadap ROA.
Tabel 10. Hasil Uji Hipotesis BOPO Terhadap ROA.

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -.595 2.665 -.223 .829
BOPO (X2) .036 .035 .341 1.027 .334
a. Dependent Variable: ROA (Y)
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel di atas, diperoleh nilai
signifikan 0,334 > 0,05, dengan demikian terdapat pengaruh yang positif
namun tidak signifikan atara BOPO terhadap ROA.

Uji Hipotesis Simultan (Uji F)


Pengujian hipotesis dengan uji F digunakan untuk mengetahui hipotesis
simultan yang mana yang diterima.
Tabel 11. Hasil Uji Hipotesis LDR dan BOPO Terhadap ROA.
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
1 Regression 3.255 2 1.627 4.209 .063
Residual 2.706 7 .387
Total 5.961 9
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel di atas, diperoleh nilai
signifikan 0,063 > 0,05, dengan demikian terdapat pengaruh namun tidak
signifikan atara LDR dan BOPO terhadap ROA.

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN


1. Pengaruh LDR Terhadap ROA
LDR berpengaruh signifikan terhadap ROA dengan korelasi sebesar 0,726
atau memiliki hubungan yang kuat dengan kontribusi pengaruh sebesar 52,7%.
Pengujian hipotesis diperoleh nilai signifikan 0,017 < 0,05. Dengan demikian
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara LDR terhadap ROA.

2. Pengaruh BOPO Terhadap ROA


BOPO berpengaruh signifikan terhadap ROA dengan korelasi sebesar
0,341 atau memiliki hubungan yang kuat dengan kontribusi pengaruh sebesar
11,7%. Pengujian hipotesis diperoleh nilai signifikan 0,344 > 0,05. Dengan
demikian terdapat yang positif namun tidak signifikan antara BOPO terhadap
ROA.

3. Pengaruh LDR dan BOPO Terhadap ROA


LDR dan BOPO berpengaruh signifikan terhadap ROA dengan diperoleh
persamaan regresi Y = - 2,371 + 0,045X1 + 0,015X2, nilai korelasi sebesar
0,739 atau memiliki hubungan yang kuat dengan kontribusi pengaruh sebesar
54,6% sedangkan sisanya sebesar 45,4% dipengaruhi faktor lain. Pengujian
hipotesis diperoleh nilai signifikan 0,063 > 0,05. Dengan demikian terdapat
pengaruh positif namun tidak signifikan antara LDR dan BOPO terhadap ROA.

KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan
a. LDR berpengaruh signifikan terhadap ROA dengan kontribusi pengaruh
sebesar 52,7%. Uji hipotesis diperoleh nilai signifikan 0,017 < 0,05.
b. BOPO berpengaruh signifikan terhadap ROA dengan kontribusi pengaruh
sebesar 11,7%. Uji hipotesis diperoleh nilai signifikan 0,334 > 0,05.
c. LDR dan BOPO berpengaruh signifikan terhadap ROA dengan kontribusi
pengaruh sebesar 54,6% sedangkan sisanya sebesar 45,4% dipengaruhi
faktor lain. Uji hipotesis diperoleh nilai signifikan 0,063 > 0,05.

2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, peneliti mencoba
memberikan beberapa saran bagi praktisi dan pengguna lainnya. Nasabah dan
investor memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan secara maksimal.
Keuntungan tersebut dapat dilihat dari tingkat kesehatan dan kinerja bank
melalui laporan keuangan yang diterbitkan oleh bank itu sendiri. Nasabah dan
investor dapat melihat dan mempertimbangkan rasio loan to deposit ratio, non
performing loan, capital adequacy ratio, net interest margin, biaya operasional
pendapatan operasional yang dimiliki masing-masing bank, karena kelima
variabel tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kesehatan
dan kinerja bank yang dapat dilihat dari return on asset bank tersebut

DAFTAR PUSTAKA

A Hidayat, D Sunarsi, (2020). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dana Pihak


Ketiga Dan Dampaknya Terhadap Profitabilitas (Survey Pada Bpr Syariah
Di Jawa Barat Tahun 2014–2017). Jurnal Proaksi 7 (1), 54-65
Agus Harjito & Martono, (2010) “Manajemen Keuangan” Yogyakarta: Penerbit
Ekonisia.
Agus Sartono. (2010). “Manajemen Keuangan Toeri dan Aplikasi”, Edisi
keempat, Yogyakarta: Penerbit BPFE.
Algifari. (2015). “Analisis Regresi untuk Bisnis dan Ekonomi”. Yogyakarta:
BPFE.
Arikunto, Suharsimi (2014). “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek”.
Jakarta: Rineka Cipta.
Bambang Riyanto, (2011). “Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan”. Edisi ke
empat, BPFE Yogyakarta.
Fahmi, Irham (2012), “Pengantar Manajemen Keuangan” Cetakan pertama.
Bandung: Penerbit Alfabeta.
Gumilar, I., Sunarsi, D. (2020). Comparison of financial performance in banking
with high car and low car (Study of banks approved in the kompas 100
index for the period 2013-2017). International Journal of Psychosocial
Rehabilitation. Volume 24 - Issue 7
Imam Ghozali (2017). “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”.
Edisi Kelima. Semarang: Badan Penerbit Undip.
Istijanto (2014) “Riset Sumber Daya Manusia”. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Jasmani, J. (2018). Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham (Analisis
Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Go Public di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Akuntansi Indonesia, 12(2).
Jasmani, J. (2019). The Effect of Liquidity and Working Capital Turnover on
Profitability at PT. Sumber Cipta Multiniaga, South Jakarta. PINISI
Discretion Review, 3(1), 29-38.
Kasmir (2010), “Analisis Laporan keuangan”, penerbit raja grafindo persada,
Jakarta
Kasmir, (2010). “Pengantar Manajemen Keuangan”, Edisi Pertama, Cetakan
kedua, Jakarta: Penerbit Prenada Media.
Kasmir. (2012) “Pengantar Manajemen Keuangan”, Edisi Pertama, Cetakan
kedua, Jakarta: Prenada Media.
L Nofiana, D Sunarsi, (2020). The Influence of Inventory Round Ratio and
Activities Round Ratio of Profitability (ROI). JASa (Jurnal Akuntansi,
Audit dan Sistem Informasi Akuntansi) 4 (1), 95-103
Maddinsyah, A., Sunarsi, D., Hermawati, R., Pranoto. (2020). Analysis of location
selection effect on the user decision that influcence the success of the
service business of micro, small and medium enterprise (MSME) in
bandung timur region. International Journal of Advanced Science and
Technology. Vol. 29 No. 06
Martono dan Agus Harjito, (2011). “Manajemen Keuangan”, Jakarta: Penerbit
Ekonisia..
Munawir (2010), “Analisis Laporan Keuangan”, Edisi Ke Empat, Penerbit
Liberty, Yogyakarta.
RW Amelia, D Sunarsi. (2020). Pengaruh Return On Asset Dan Return On Equity
Terhadap Debt To Equity Ratio Pada PT. Kalbe Farma, Tbk. Ad Deenar:
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam 4 (01), 105-114
Santoso, Singgih (2015). “Menguasai Statistik Multivariat”. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.
Sartono, “Manajemen Keuangan Aplikasi Dan Teori”, Edisi Keempat, BPFE,
Yogyakarta, 2008.
Sawir, (2003). “Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan”, Cetakan ketiga, Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Sugiyarso, G. dan F. Winarni, “Manajemen Keuangan (Pemahaman Laporan
Keuangan, Pengelolaan Aktiva, Kewajiban dan Modal serta Pengukuran
Sugiyono (2017), “Metode Penelitian Administrasi : dilengkapi dengan Metode
R & D”. Bandung: Alfabeta.
Sunarsi, D. (2016, October). Pengaruh Minat, Motivasi Dan Kecerdasan Kognitif
Terhadap Prestasi Belajar (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi S-
1 Manajemen. Fakultas Ekonomi. Universitas Pamulang. Thn. Akademik
2015-2016). In Proceedings (Vol. 1, No. 1).

Anda mungkin juga menyukai