KEPERAWATAN
oleh:
Kelompok 3
Kelas C
oleh:
Kelompok 3
Adinda Karin Agustiana 192310101030
Dewi Azhahra Rohmatul Lutfi 192310101032
Sri Ambar Sari 192310101035
Aliya Nuri Andiny 192310101102
Nimas Raditya Vandani 192310101169
Teysya Dwi Ningrum 192310101174
Iftitahus Sa’adah 192310101180
Kelas C
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas limpahan nikmat,
rahmat, taufik, serta hidayatnya kepada kami semua, sehingga kami bisa
menyelesaikan tugas makalah dengan judul “ Daur Kehidupan Nematoda Usus
(Soil Transmitted Helmint) ” dengan tepat waktu. Penyusunan makalah ini
ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi dan Parasitologi
dalam Keperawatan dengan dosen pengampu Ners Rismawan Adi Y, M.Kep.
Kami telah menyusun makalah ini dengan maksimal dan memperoleh
bantuan dari berbagai pihak sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan
tepat waktu. Untuk itu, kami ucapkan terima kasih kepada:
1. Ns. Rismawan Adi Y, M.Kep selaku dosen pengampu mata kuliah
Mikrobiologi dan Parasitologi dalam Keperawatan.
2. Ns. Ana Nistiandani, M.Kep selaku dosen pembimbing kami.
3. Anggota Kelompok 3 Mikrobiologi dan Parasitologi Kelas C
Kami menyadari bahwa hasil dari makalah ini jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami mengharap kritik dan saran guna menjadikan makalah ini
lebih baik lagi. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………….i
Daftar Isi………………………………………………………………………….ii
BAB I Pendahuluan……………………………………………………………….1
1.3 Tujuan…………………………………………………………………2
1.4 Manfaat………………………………………………………………..2
BAB II Pembahasan………………………………………………………………3
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………6
Daftar Pustaka
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Nematoda adalah cacing yang bentuknya panjang, silindrik
tidak bersegmen, dan tubuhnya bilateral. Nematoda pada manusia
digolongkan menjadi dua menurut tempat hidupnya, yaitu nematoda
usus dan nematoda jaringan.
Nematoda usus yang ditemukan pada manusia yaitu Ascaris
lumbricoides, Trichuris trichiura, Oxiuris vermicularis, Strongyloydes
stercoralis, Ancylostoma duodenale, Ancylostoma Braziliense,
Ancylostoma caninum, Necator americanus, Toxocaracanis, dan
Toxocaracati.
Morfologi nematoda adalah cacing yang hidup dan
berkembang secara bebas diair dan tanah serta sebagian besar spesies
yang hidup sebagai parasit pada hewan dan tumbuhan.
Dalam siklus hidup nematoda sendiri manusia berperan
sebagai tuan rumah definitif. Nematoda usus pada umumnya tidak
membutuhkan tuan rumah perantara.
Proses infeksi pada umumnya melalui media tanah yang
terkontaminasi feses yang mengandung telur cacing (Soil Transmitted
Helminths) misalnya, Askariasis, Trikuriasis, dan Cacing Tambang.
Upaya pencegahan dengan melakukan pengobatan secara
individu atau masal, dapat dilakukan dengan menghindari kontak
debu, tidak defekasi disembarang tempat, memasaksayuran hingga
matang, memakai alas kaki, menghindari berdekatan dengan anjing
atau kucing.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan nematoda?
2. Bagaimana morfologi nematoda usus?
3. Dimana habitat nematoda usus?
4. Bagaimana siklus hidup nematoda usus patogen?
1
5. Bagaimana pencegahan penyakit akibat Ascaris lumbricoides,
Trichuris trichiura, dan cacing tambang?
1.3 Tujuan
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan
nematoda.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui morfologi nematoda usus.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui habitat nematoda usus.
4. Agar mahasiswa dapat mengetahui siklus hidup nematoda usus.
5. Agar mahasiswa dapat mengetahui pencegahan penyakit akibat
Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, dan cacing tambang.
1.4 Manfaat
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan
nematoda.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui morfologi nematoda usus.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui habitat nematoda usus.
4. Agar mahasiswa dapat mengetahui siklus hidup nematoda usus.
5. Agar mahasiswa dapat mengetahui pencegahan penyakit akibat
Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, dan cacing tambang.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Nematoda
Nematoda adalah cacing yang bentuknya panjang, silindrik
tidak bersegmen, dan tubuhnya bilateral. Nematoda pada manusia
digolongkan menjadi dua menurut tempat hidupnya, yaitu
nematoda usus dan nematoda jaringan.
Nematoda usus yang ditemukan pada manusia yaitu Ascaris
lumbricoides, Trichuris trichiura, Oxiuris vermicularis,
Strongyloydes stercoralis, Ancylostoma duodenale, Ancylostoma
Braziliense, Ancylostoma caninum, Necator americanus,
Toxocaracanis, dan Toxocaracati.
2.2 Morfologi Nematoda Usus
Morfologi nematoda adalah cacing yang hidup dan
berkembang secara bebas diair dan tanah serta sebagian besar
spesien yang hidup sebagai parasit pada hewan dan tumbuhan.
Nematoda dewasa merupakan cacing gelang dewasa yang
bentuknya mirip dengan cacing tanah berwarna kuning kecoklatan.
Berikut beberapa morfologi nematoda :
a. Nematoda berbentuk bulat dan tidak bersekmen
b. Memiliki morfologi berbentuk silindris, memanjang, dan
meruncing pada kedua ujungnya
c. Ditutupi oleh kutikula yang hanya terlihat secara mikroskopik
d. kutikula relatif tebal dan menyelubungu permukaan luar serta
melapisi rongga bukal, esofagus, vagina, lubang ekskretori,
kloaka dan rektum. Pada klasis nematioda,kutikulanya polos
atau bercincin-cincin. Terdapat tiga lapisan dibawah kutikula
yaitu lapisan korteks yang berada di permukaan, lapisan
matriks ditengah, dan juga lapisan basal (chenge,1974).
e. Rongga badan nematoda dilapisi dengan selaput seluler yang
disebut pseudoseloma atau pseudosel
3
f. Cacing jantan berukuran 10-30cm dan yang betina berukuran
23-35cm
g. Cacing betina dapat bertelur sekitar 100.000-200.000 per
hari. Telur-telur ini dapat dibuahi dan tidak dibuahi. Telur
yang dibuahi harus berada dalam keadaan yang sesuai dan
berkembang menjadi bentuk yang infektif dalam waktu kurag
lebih tiga minggu.
4
Nematoda usus pada umumnya tidak membutuhkan tuan
rumah perantara. Perjalanan larva sebelum sampai dihabitatnya
terdapat dua cara. Cara pertama, larva harus bermigrasi ke paru-
paru melalui aliran darah sebelum siap jadi dewasa di usus.
Sedangkan cara yang kedua, larva tidak perlu bermigrasi ke paru-
paru untuk jadi dewasa.
5
Pencemaran feses pada tanah disekitar halaman rumah, dan tempat
pembuangan sampah harus dihindari.
Trichuris Trichiura (Whip worm), hospes difinitif Trichuris
Trichiura adalah manusia dan sering ditemukan bersama Ascaris
lumbricoides. Cacing dewasa hidup di usus besar (sekum dan
kolon), kadang kala di apendiks dan ileum bagian diskal. Nama
penyakitnya disebut trikuriasis. Kerusakan meknik di mukosa usus
oleh cacing dewasa dan respon alergi disebabkan oleh jumlah
cacing yang banyak, lama infeksi, usia, dan status kesehatan umum
hospes. Infeksi berat dan menahun terutama terjadipada anak-anak.
Secara klinis infeksi lama atau kronis dapat menimbulkan anemia
hipokromik. Gejala klinis terjadinya diare disertai sindrom disentri,
anemia, prolaps rektal, dan berat badan menurun. Infeksi parasit ini
dapat diobati dengan menggunakan pirantelpamoat, mebendazol,
dan levamisol. Penyebaran geografisnya sama dengan Ascaris
lumbricoides sehingga sering ditemukan bersama-sama dalam satu
hospes. Upaya tindakan pencegahandapat dilakukan seperti pada
kasus askariasis.
Cacing tambang, infeksi yang disebabkan oleh cacing
tambang merupakan salah satu penyakit yang menumbulkan
kerusakan pada masa anak-anak. Setiap anak yang tampak
kekurangan darah, sangat pucat atau makan tanah mungkin
menderita infeksi cacing tambang. Untuk pengobatannya dapat
menggunakan thiabendazole, mebendazole, tetrachloroethylene
(T.C.E.), atau bephenium. Untuk kekurangan darahnya bisa
diantisipasi dengan cara makan makanan yang kaya akan zat besi
jika diperlukan dapat juga minum tablet zat besi. Untuk mencegah
penyakit akibat cacing tambang dapat dilakukan dengan membuat
dan menggunakan jamban yang bersih. Jangan biarkan anak-anak
tanpa menggunakan alas kaki dalam aktifitasnya.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
7
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, R., & Natadisastra, D. (2009). Parasitologi Kedokteran Ditinjau dari Organ
Tubuh yang Diserang. EGC.
Nurhasanah, S., & Santoso, H. (2014). Identifikasi Nematoda Parasit pada Saluran
Pencernaan Marmut ( Cavia cobaya ) Sebagai Sumber Belajar Biologi pada
Materi Invertebrata. Jurnal Pendidikan Biologi Vol. 5, No. 1.
Werner, D., Thuman, C., & Maxwell, J. (2010). Apa yang Anda Kerjakan Bila Tidak Ada
Dokter. Yogyakarta: Penerbit ANDI.