PENDAHULUAN
Manajemen SDM berarti mengatur, mengurus SDM berdasarkan visi perusahaan agar tujuan organisasi dapat
dicapai secara optimum. Proses penerimaan pegawai merupakan wewenang departemen HRD PT. MKYM
yang bertanggung jawab terhadap pengadaan & pengembangan karyawan. Jika suatu departemen memerlukan
tenaga tambahan maka departemen HRD akan mengeluarkan pengumuman perekrutan karyawan. Calon
pegawai yang melamar tidak dibatasi dari luar organisasi saja tetapi setiap pegawai juga mempunyai
kesempatan untuk mengikuti perekrutan pegawai asalkan memang memiliki kriteria yang ditentukan oleh
pihak departemen HRD.
Setiap calon pegawai yang lulus tahap penyeleksian berkas akan dipanggil untuk mengikuti kegiatan
sosialisasi perusahaan. Pada tahapan ini calon pegawai akan menerima penjelasan mengenai pekerjaan yang
akan ditawarkan, tinjauan tentang sejarah, tujuan, operasi dan mengenai kebijakan perusahaan, aturan kerja
hingga tunjangan serta gaji yang akan diterima, selanjutnya pelamar akan diberikan waktu 3 hari untuk
mengambil keputusan apakah akan tetap mengikuti proses penyeleksian. Agar pelamar dapat
mempertimbangkan keinginannya kembali apakah akan tetap mengikuti perekrutan setelah mendapatkan
penjelasan sehingga nantinya pegawai yang diterima telah mengetahui segala konsekuensi yang diterima jika
bekerja di PT. MKM dan dapat bekerja dengan nyaman dan efektif dalam organisasi.
energi yang digunakan oleh industri yang merupakan sumber energi penggerak
tanpa mengurangi level dan kualitas produksi dalam kegiatan produksinya agar roda
produksi perusahaan tetap berjalan dan memiliki daya saing yang tinggi terhadap
perusahaan lain. PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing sebagai
permesinan yang ada, agar dapat mencegah terjadinya kerusakan fatal yang dapat
kerusakan major yang fatal dan menyeluruh yang dapat menyebabkan mesin dapat
pemeliharaan yang tersistemasi dan pendeteksian lifetime consumable part pada lini
Penelitian dilakukan pada lini permesinan tertentu, dalam hal ini lini permesinan
hal-hal yang menjadi kendala maupun manfaat-manfaat yang dapat diperoleh dari
Jakarta dan didirikan berdasarkan akte notaris Eliza Pondang pada tanggal 3 Agustus
1981 dan dimuat dalam tambahan berita Negara No. 103 tanggal 26 Desember 1981,
perusahaan dengan penanaman modal asing (PMA) dalam hal ini bekerja sama
Persetujuan usaha patungan (Joint Venture) terjadi pada tanggal 18 Januari 1973
antara PT. Krama Yudha (KY), Mitsubishi Corporation (MC) dan Mitsubishi Motors
and Manufacturing yang kemudian pada tanggal 19 Mei 1973 yang kemudian
dalam waktu empat bulan. Produksi percobaan dimulai pada pertengahan bulan
Oktober 1974 yang berlangsung untuk beberapa bulan, sedangkan produksi secara
Setelah berjalan sekian lama PT. Colt Engine and Manufacturing (CEM) didirikan
pada bulan Desember 1982 dimana perusahaan ini merupakan usaha patungan antara
swasta Indonesia dan swasta Jepang yaitu PT. Mitsubishi Corporation dan Mitsubishi
Motors Corporation. Pada bulan Maret 1983, PT. Colt Engine and Manufacturing ini
mulai berproduksi, produksi secara komesial dimulai pada tahun 1985. Pada tanggal
1 Januari 1988, PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing melakukan
merger dengan PT. Colt Engine and Manufacturing disebut dengan MKM I
(Stamping Plant) dan PT. Colt Engine Manufacturing disebut dengan MKM II
(Engine Plant). Alasan dilakukan merger antara lain untuk efisien. Pada saat merger
perbandingan saham antara pihak Indonesia dan Jepang adalah sebesar 35.4 % dan
64.6 %.
Di MKM I (Stamping Plant) dengan luas tanah 63.400 m2 dan luas bangunan
dengan luas tanah 86.460 m2 dan luas bangunan 13.608 m2, memproduksi komponen
komponen mesin seperti Crank Shaft, Connecting Rod, Cylinder Head dan Cam
Shaft. Pada tahun 1997, mulai pembuatan komponen mesin yang lain yaitu
Transmission Case dan Extension Housing untuk jenis kendaraan Colt L300 dan
Kuda. Pada tahun 1998, dimulai eksport komponen mesin yaitu Cylinder Head,
Crank Shaft dan Connecting Rod ke jepang (MMC Kyoto). Kemudian tahun 1999
eksport komponen body ke Philipina (MMPC). Dan di tahun 2000 eksport dilakukan
badan kendaraan maupun komponen untuk mesin kendaraan, oleh karena itu dalam
kegiatannya terbagi menjadi 2 bagian yang masing – masing menghasilkan produksi
1. Stamping Factory
Pada pabrik ini memproduksi komponen – komponen untuk badan dan rangka
a) Body kendaraan
b) Chassis
c) Steering
d) Fuel Tank
e) Exhaust pipe
f) Muffler
2. Engine Factory
kendaraan. Dalam pabrik ini juga merakit komponen – komponen mesin baik
itu lokal maupun dari luar menjadi satu mesin yang siap pakai dengan kualitas
a) Cylinder Head
b) Crank Shaft
c) Cylinder Block
d) Connecting Rod
e) Cam Shaft
f) Transmission
g) Extension Housing
h) Clutch Housing
i) Differential Case
j) Front Axle
k) Yoke
Indonesia, yang dipegang oleh PT. Krama Yudha Tiga Berlian (KTB) yang didirikan
Produksi yang dihasilkan oleh PT. MKM didistribusikan kepada PT. Krama
Yudha Ratu Motor (KRM) untuk jenis kendaraan T120SS, L300, dan Truk. PT. KRM
ini didirikan pada tanggal 2 Juni 1973, sedangkan untuk jenis GALANT, LANCER,
dan KUDA didistribusikan ke PT. Krama Yudha Kusuma Motor (KKM) dan PT
Trijaya Union untuk jenis BUS. Ketiga perusahaan tersebut bertugas merakit
komponen mesin dan badan kendaraan menjadi sebuah kendaraan yang siap pakai.
Kelima perusahaan tersebut termasuk PT. MKM tergabung dalam Krama Yudha
Group, yang dalam menjalankan usaha dan kegiatannya saling berkaitan dan saling
sinergis antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Pada Krama
Yudha Group ini terdapat hubungan istimewa antara perusahaan yang satu dengan
yang lainnya, dimana terdapat satu kesepakatan untuk saling membantu sehingga
baik.
Produk tersebut diatas disalurkan ke pelanggan internal yaitu PT. KTB dan ekspor
Guna meningkatkan kualitas dan mutu produknya perusahaan ini mempunyai visi
1. Visi MKM
2. Misi MKM
Menurunkan Biaya
Meningkatkan Mutu
untuk menjadi perakit kendaraan niaga yang terpercaya diluar Jepang dengan
yang keras dan muncul didalam pasar asia yang pertumbuhannya sangat
baik sekali.
Kita akan mengelola pabrik yang aman dan maju dengan melaksanakan
Sampai saat ini PT. MKM telah mendapat sertifikat standard mutu
sampai karyawan.
melaksanakan perbaikan.
KEBIJAKAN LINGKUNGAN
H. MIYATAKE
Suatu organisasi adalah himpunan para individu – individu yang saling bekerja
sama untuk mencapai tujuan yang sama. Apabila dua atau lebih individu bekerja
sama dalam upaya pekerjaan, salah satu dari mereka harus mengarahkan aktivitas
kelompok; jika tidak mereka akan bekerja sebagai individu dengan tujuan berlawanan
satu dengan lainnya. Dengan demikian perlu adanya pengarahan dari satu sumber
lebih efektif dan menekan biaya operasi menjadi minimum serta memperlihatkan arus
pekerjaan yang lancar , luwes agar dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan
yang terjadi di dunia usaha saat ini dan pengendalian yang mantap sehingga
pekerjan tim yang berfungsi sebagai instrumen tunggal untuk produksi dengan biaya
yang maksimum dan efisien. Dari bawah hingga atas, setiap anggota organisasi harus
dilihat dari adanya spesialisasi fungsional yang bertanggung jawab dalam struktur
organisasi perusahaan seperti bagian PPC, Quality, Produksi, dll. Dalam struktur
masing fungsi
5. Menjelaskan hubungan kerja yang terdapat antara fungsi yang satu dengan
lainnya
PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors And Manufacturing (PT. MKM) mempunyai
pimpinan tertinggi yang dipegang oleh Presiden Direktur yang dibantu oleh Tiga
Orang Vice President dan lima orang Direktur. Dimana setiap Direktur membawahi
beberapa departemen.
A. Board of Director
Director pada PT. MKM di sebut sebagai Board of Director, mereka secara
bersama – sama mempunyai tugas dan wewenang untuk kemajuan PT. MKM
yaitu :
Melakukan kajian hasil audit internal porduk, proses dan audit internal
HRD.
pengetahuan karyawan.
Bertanggung jawab terhadap kedisiplinan karyawan.
Wewenang :
karyawan.
perusahaan.
perusahaan.
pekerjaan.
D. Departemen Marketing
Kontrol Stock.
Wewenang :
dari material.
material.
F. Departemen Controling
Controlling, seperti :
Memonitoring Pendapatan.
pembayaran.
perusahaan.
Kontrol kualitas
Kontrol Keselamatan
Pendidikan
Peningkatan : Layout
Mengontrol Keselamatan
ditetapkan.
Wewenang :
Meningkatkan produktifitas
Mengoptimalkan SDM
Export Delivery.
Wewenang :
Proses Die, / jig / pallet / Lau out disign & cost estimate.
Wewenang :
telah disepakati.
Wewenang :
produk baru.
Memutuskan kualitas produk terhadap part yang keluar dari spec /
standart.
L. Departemen maintenance
tidak langsung pada produksi dan mengelola Power supply dan air.
direncanakan.
Wewenang :
yang direncanakan.
dilaksanakan.
perusahaan.
Membuat laporan kemajuan MKM terhadap sistem pembangunan
manajemen mutu.
manajemen.
Wewenang :
Rapat bulanan.
Tinjauan Manajemen.
Proses produksi secara umum di PT. MKM pada dasarnya dibedakan atas dua
area produksi :
Pada area produksi MKM-1 yang diproduksi adalah komponen body, sasis,
komponen sub-assembly kendaraan dan Jigs. Pada proses produksi ini diperlukan
ketelitian kerja dan keakuratan yang tinggi guna menghasilkan produk yang
berkualitas dan dapat bersaing dengan industri komponen mobil lainnya. Dalam
rangka untuk dapat memenuhi permintaan pasar, area produksi ini dilengkapi
dengan fasilitas dan peralatan yang modern yang sarat teknologi serta ditangani
oleh tenaga ahli dan pekerja-pekerja yang terampil dan terdidik di setiap lini
produksi. Pada dasarnya area produksi MKM-1 dibagi atas 3 bagian, yaitu;
terprogram agar hasil pengelasannya lebih rapi, cepat, dan kuat. Semua urut-
(piercing) logam yang dilakukan oleh robot dengan media Laser, kemudian
Seluruh Dies dan Jig-jig yang diperlukan untuk proses produksi dirancang
memang diperlukan.
mesin dan proses perakitan mesin, transmissi, serta rumah stir untuk kendaraan
Mitsubishi. Lini perakitan pada MKM-2 mengadopsi sistem yang sangat simple,
bisa melakukan perakitan berbagai macam tipe mesin dan transmissi dari
hingga kendaraan berat (truck), tanpa harus melakukan perubahan tata letak
mesin atau waktu set-up yang sangat lama. Pada dasarnya area produksi MKM-2
Pada bagian ini dihasilkan berbagai macam komponen mesin dan transmissi
antara lain seperti; Cylinder Head, Crank Shaft, Cam Shaft, Connecting Rod,
automatis, dan sangat persisi serta sangat akurat dalam ukuran dalam
Pada MKM-2 terdapat 4 lini perakitan yang dilakukan diatas lini Conveyor
yang berjalan secara manual. Tiga lini perakitan pertama adalah untuk
perakitan mesin kendaraan dari berbagai macam tipe, yang tiap lininya
merakit jenis mesin yang berbeda. Sedangkan lini yang terakhir untuk
merakit transmissi kendaraan. Rumah stir juga dirakit di area ini tapi tidak
dilkukan di atas Conveyor, melainkan di atas meja khusus. Pada semua lini
teliti, cermat dan ketat dari setiap urut-urutan proses produksi, dari inspeksi
bahan baku material sampai bahan jadi. Untuk material dan produk jadi
untuk produk jadi berupa mesin dan transmissi kendaraan secara utuh
yang modern dan sangat akurat. Tak jarang bagian divisi ini harus lembur
lebih lama dari bagian lain karena harus menunggu bagian produksi
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor sentral dalam suatu organisasi.
Apapun bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk
kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh
manusia. Jadi, manusia merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan institusi /
berdasarkan visi perusahaan agar tujuan organisasi dapat dicapai secara optimum.
PT. MKM merupakan perusahaan usaha gabungan dua negara sehingga komposisi
jabatan yang dipegang diantara kedua belah pihak tergantung dari besarnya saham
Calon pegawai yang melamar tidak dibatasi dari luar organisasi saja tetapi
konsekuensi yang diterima jika bekerja di PT. MKM dan dapat bekerja dengan
a. Komputer
b. Psikotes
c. Kesehatan
d. Wawancara
Selanjutnya pegawai yang diterima akan menjalani masa uji coba selama 3
bulan.
agar mendapatkan hasil yang optimal baik dari segi kualitas maupun kuantitas
Sistem Produksi part 24 jam yang terbagi menjadi 2 shift kerja. Dimana shift 1
memiliki alokasi waktu 8 jam dan shift 2 memiliki alokasi waktu 7 jam
PT.MKM) maupun eksternal (di vendor atau pemasok) harus dapat memberikan
jaminan mutu terhadap produk, proses dan sistem manajemen mutu, mengingat
industri komponen atau part di Indonesia telah melakukan kegiatan ekspor ke manca
negara dan kendaraan bermotor telah menjadi suatu alat transportasi yang sangat
terhadap kelancaran transportasi dan ramah lingkungan sehingga dalam waktu yang
kepuasan pelanggan sebagai prioritas utama dan dicapai dari hasil usaha keras pada
pencapaian hasil proses produksi yang sempurna serta dengan mematuhi prosedur
proses produksi PT.MKM atau dari proses produksi di vendor dan di pemasok, oleh
karena itu diperlukan kegiatan pengendalian mutu yang berkelanjutan dan secara
dalam satu kesatuan rangkaian yang diawali dari pelanggan PT.MKM dan Vendor
atau pemasok untuk bersatu padu dalam mewujudkan produk yang disenangi oleh
pelanggan.
Bertujuan menjamin bahwa produk yang tidak sesuai dengan standar dapat
terkirim.
Bertujuan untuk memastikan bahwa klaim dari customer yang diterima dapat
5. Analisa Data
6. Pengendalian Output.
alat inspeksi, uji dan ukur yang digunakan dalam realisasi produk.
Dalam menjamin / memvalidasi hasil proses yang memenuhi standard mutu yang
Berdasarkan Lembar Check Point maka operator memeriksa tiap – tiap titik pada
produk untuk dilihat bagaimana mutu produk dengan cara visual (mata ) atau
dengan menggunakan peralatan seperti Rol Meter, Caliper, penggaris, dan Thickness
Gauge untuk mengecek hasil kerja, hasil setiap pengecekan dicatat pada Lembar data
pengendalian kualitas (Daily Quality Check Sheet) dan dilakukan otorisasi oleh
Foreman sampai dengan Staff dengan system Interval Check awal, tengah dan akhir.
Apabila produk kualitas kelas A (Appearance yang terlihat langsung secara visual
dan menyangkut masalah keselamatan seperti: Outer panel, Front Axle) ditemukan
menyimpang dari standard, maka Foreman / penanggung jawab shop harus membuat
menempatkan part di Area Part Pending yang diberi label berwarna putih. Jika
penyimpangan terjadi pada produk qualitas Kelas B (Inner part yang tidak langsung
terlihat secara visual seperti: inner door) sebagai contoh Minus Part, Spot, Las dan
tersebut.
Departemen QE apakah harus di Rework atau Scrap. Jika dilakukan Rework maka
produk akan diberi label kuning dan akan diserahkan kembali kepada departemen
OK atau tidak. Apabila hasil OK maka akan menjadi Part Finish dan bila hasilnya
NG (No Good) akan menjadi Part Reject yang penempatannya pada Area Part
kemudian diserahkan kepada masing – masing Assy plant (KRM, TJU, KKM)
sehingga berjalan dengan lancar. Adapun gambar aliran order sebagai berikut :
Sistem Order
a) Sistem schedule
stasiun kerja ke stasiun kerja yang lain. Pada PT. MKM dengan para
produktivitas kerja.
dalam beberapa hal seperti : penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker,
sarung tangan katun, safety shoes, pelindung muka, ear plug ; Sistem proteksi
kebakaran dan tanggap darurat seperti APAR, tanda penunjuk jalan keluar (EXIT),