id
BAB I
PENDAHULUAN
I-1
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
I-2
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perbaikan mesin yang rusak tersebut. Oleh karena itu, diperlukan adanya perawatan
atau maintenance untuk menjaga kondisi mesin agar tetap baik dan dalam kondisi
optimal sehingga target produksi dapat tercapai dengan kualitas produk sesuai
standar.
Dengan adanya maintenance, selain menjaga kondisi mesin agar tetap pada
kondisi optimal dan mampu melaksanakan fungsinya dengan baik. Tetapi pada
kenyataannya, PT. Pertamina Lubricants Production Unit Gresik tidak melakukan
preventive maintenance terhadap mesin-mesinnya, melainkan menunggu kondisi
mesin sampai pada keadaan rusak untuk dilakukan maintenance atau biasa disebut
corrective maintenance. Padahal preventive maintenance sangat bermaanfaat untuk
memastikan suatu mesin atau lini produksi berjalan dengan baik sehingga
mencegah adanya kegagalan dimasa mendatang atau future failures (Liberopoulos
& Tsarouhas, 2005). Selain itu preventive maintenance juga merupakan suatu
upaya untuk menganggulangi keluarnya biaya tak terduga jika mesin mengalami
kerusakan dan mengharuskan proses produksi berhenti untuk dilakukan corrective
maintenance. Hal tersebut akan mengganggu proses produksi dan dapat
mengakibatkan kerugian dalam jumlah yang tidak sedikit. Tsarouhas (2010)
menyatakan bahwa kegagalan pada salah satu komponen dari sistem dapat
menyebabkan kegagalan pada keseluruhan sistem.
Sistem merupakan kumpulan objek yang saling berinteraksi dan bekerja sama
untuk mencapai tujuan dalam suatu lingkungan yang kompleks. Sistem dapat
dipelajari salah satunya adalah dengan melakukan eksperimen dengan
menggunakan suatu model dari sistem yang ada. Terdapat dua jenis model yaitu
model fisik dan matematis. Dalam penelitian ini akan digunakan model matematis
untuk merepresentasikan sistem dari proses filling lithos pada PT. Pertamina
Lubricants Production Unit Gresik sebagai hubungan logika dan kuantitatif untuk
kemudian dimanipulasi agar dapat terlihat bagaimana sistem bereaksi. Dikarenakan
sistem proses filling lithos yang ada di PT. Pertamina Lubricants Production Unit
Gresik memiliki model yang kompleks dengan jumlah mesin sebanyak 44 mesin
maka perlu dilakukan simulasi untuk merepresentasikan sistem yang ada.
Berdasarkan data yang digunakan pada penelitian ini maka dipilih metode
simulasi. Penggunaan metode simulasi dianggap mampu merepresentasikan sistem
I-3
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yang ada pada perusahaan. Data downtime yang digunakan memiliki karakteristik
ketidakpastian dan sesuai dengan distribusi probabilitas tertentu. Dengan
menggunakan metode simulasi maka proses kerja sistem mampu direpresentasikan
dengan baik. Selain itu dengan metode simulasi maka dalam waktu singkat dapat
ditentukan keputusan yang tepat serta dengan biaya yang tidak terlalu besar.
Berdasarkan sistem dan data yang digunakan dalam penelitian ini, simulasi statis
cocok untuk merepresentasikan sistem yang tidak terpengaruh oleh perubahan
waktu seperti halnya pada sistem proses filling lithos di PT. Pertamina Lubricants
Production Unit Gresik. Salah satu metode simulasi statis adalah simulasi Monte
Carlo. Raychaudhuri (2008) menyatakan simulasi Monte Carlo dapat digunakan
untuk mengevaluasi distribusi data downtime lalu membangkitkan bilangan acak
berdasarkan hasil evaluasi distribusi yang telah dilakukan, kemudian menganalisis
hasilnya untuk mengetahui adanya perbaikan ketika terjadi kerusakan ataupun
model perencanaan penggantian komponen.
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menganalisis keandalan mesin
suatu sistem produksi, Liberopoulos & Tsarouhas (2005) melakukan analisis
keandalan terhadap lini produksi pizza dengan menganalisis nilai availability dan
efficiency yang kemudian mendapatkan hasil bahwa semakin lama Time Between
Failure dan semakin banyak kerusakan yang terakumulasi, maka semakin lama
pula waktu perbaikan yang diperlukan suatu mesin atau komponen. Tsarouhas &
Arvanitoyannis (2014) melakukan penelitian mengenai analisis keandalan terhadap
lini produksi yogurt dengan melakukan simulasi terhadap interval waktu
maintenance tiap mesin untuk menentukan pada interval berapa suatu mesin
mampu beroperasi dengan nilai keandalan minimal 80%. Kedua penelitian tersebut
menjadi dasar penelitian ini yang akan membahas mengenai penentuan interval
maintenance yang optimal untuk tiap mesin dan lini produksi pelumas
menggunakan metode simulasi Monte Carlo untuk mengetahui tingkat keandalan
lini produksi proses filling lithos di PT. Pertamina Lubricants Production Unit
Gresik.
I-4
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
I-5
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
I-6
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
I-7