BAB I
PENDAHULUAN
Diera globalisasi ini, perkembangan dunia ilmu pengetahuan dunia ilmu dan teknologi begitu
pesatnya dan dunia usaha dituntut untuk memenuhi segala kebutuhan masyarakat.Untuk dapat
mengimbangi perkembangan yang terjadi begitu pesat dan juga memenuhi semua kebutuhan
tersebut perusahaan harus memperhatikan peranan tenaga kerja yang memiliki produktivitas
yang tinggi demi memenuhi kebutuhan masyarakat. Oleh sebab itu berkaitan dengan kebutuhan
tenaga kerja yang berkualitas lembaga pendidikan tinggi sebagai tempat pengembangan ilmu
pengetahuan bukan berasal dari kampus saja tetapi bisa melalui program-program pembelajaran
Kerja Praktek merupakan suatu bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka
masalah-masalah yang dihadapi dengan menerapkan konsep ilmu yang telah dipelajari
permasalahan yang timbul di Industri dan cara mengatasinya. Dalam pelaksanaan praktek kerja
lapangan,praktikan memilih PT.Krama Yudha Ratu Motor sebagai tempat melakukan kegiatan
tersebut. PT.Krama Yudha Ratu Motor, adalah perusahaan yang patut dibangggakan,khususnya
untuk jenis perusahaan assembling otomotif dalam negeri. Alasan praktikan memilih PT. Krama
Yudha Ratu Motor ini sebagai tempat untuk melakukan praktek kerja lapangan dikarenakan
praktikan tertarik atas tugas,kedudukan,fungsi, serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan PT. Krama
persyaratan kurikulum pada Jurusan S1 Teknik Elektro STT - PLN yang bertujuan untuk :
Membandingkan ilmu yang telah didapat dikuliah dengan aplikasi yang ada
Ruang lingkup penulisan kerja praktek ini mencakup metode kontrol pada motrain
yang ada pada proses pengaturan pengangkatan body mobil untuk ke proses selanjutnya.
Dengan maksud tercapainya kehandalan sistem yang baik. Dengan tujuan mempermudah
proses assembling
Untuk menyusun laporan kerja praktek di PT.Krama Yudha Ratu Motor, penulis
Metode Wawancara
Metode Kepustakaan
sistematika penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
sistematika penulisan.
2
BAB II :Bab in berisi tentang Profil PT.Krama Yudha Ratu Motor dan
susunan organisasi.
dilakukan.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang dapat diambil setelah
3
BAB II
TINJAUAN UMUM
Pada tahun 1970 PT. Krama Yudha didirikan di jakarta. Kemudian perusahaan ini menjadi
induk dari beberapa perusahaan dibidang produksi kendaraan bermotor bermerek mitshubishi. PT.
Krama Yudha ini memiliki sebagian besar saham-saham pada perusahaan kendaraan bermotor
1. PT. Krama Yudha Ratu Motor (PT.KRM) yang merupakan pabrik perakitan
kendaraan bermotor Mitshubishi jenis niaga, dan menjadi obyek studi ini.
2. PT Mitshubishi Krama Yudha Motor & Manufacturing (PT.MKM) merupakan pabrik
3. PT.Krama Yudha Tiga Berlian Motors (PT.KTB ) yang bertindak sebagai importir dan
4. PT.Krama Yudha Surabaya Mojopahit Motors (PT.KSMM) adalah pabrik perakitan
kendaraan bermotor jenis niaga , yakni jenis Colt diesel FE 101 dan Colt diesel FE 114
5. PT. Krama Yudha Kesuma Motors (PT.KKM) merupakan pabrik perakitan kendaraan
sedan atau penumpang, dan sedang Galant II type 1800 salon, sedan Lancer type
1440 salon, F 1400 Hatch Back, pada bulan april 2004 tempat ini di tutup.
6. PT.Colt Engine Menufacturing (PT.CEM) merupakan pabrik mesin untuk kendaraan
PT. Krama Yudha Ratu Motor (PT.KRM) merupakan suatu usaha pabrik perakitan
kendaraan bermotor niaga, merek Mitshubishi yang didirikan di Jakarta pada tanggal
1 Juni 1793 dan mendapat kepercayaan langsung dari pabrik pemiliknya di Jepang,
4
Pendiri PT. Krama Yudha Ratu Motor (PT.KRM) ini sejalan dengan rencana dan
Pada bulan Januari 1975 PT. Krama Yudha Ratu Motor (PT.KRM) mulai merakit,
Dan saat ini seiring berkembangnya industri kendaraan bermotor, PT.KRM telah
CJM atau dikenal dengan merek dagang T120ss mulai diproduksi oleh PT Krama Yudha Ratu
Motor pada tahun 1998. T120ss sebenarnya sebelumnya sudah diedarkan di pasar Indonesia
pada tahun 1983, namun yang memproduksi adalah PT Krama Yudha Kesuma Motor (KKM). KKM
memproduksi T120ss hingga tahun 1996, namun kemudian produksi T120ss dipindahkan ke KRM
karena Mitsubishi Motor Corporation (MMC), selaku penanam modal terbesar, memutuskan
untuk menutup KKM akibat produksinya yang tidak menguntungkan. Dalam keberjalanannya
memproduksi T120ss Mitsubishi Corporation bekerja sama dengan Suzuki Corporation. Karena
kerja sama inilah, T120ss berganti nama menjadi CJM (Car Joint Mitsubishi) untuk produksi
Mitsubishi dan CJS (Car Joint Suzuki) untuk produksi Suzuki. Bentuk kerja sama kedua perusahaan
otomotif ini adalah dalam hal pengadaan komponen-komponen penyusun mobil. Jadi produksi
komponen mobil T120ss sebagian dilakukan oleh Mitsubishi, dalam hal ini adalah PT Mitsubishi
Krama Yudha Manufacturer (MKM), dan sebagian lagi oleh Suzuki. CJM memiliki 4 varian, yaitu
flat bed, standard pick up, mini bus, dan three way.
5
Gambar 2.1 T120SS (CJM).
TD mulai diproduksi oleh PT Krama Yudha Ratu Motor sejak tahun 1975. Namun pertama kali
dikeluarkan tidak disebut sebagai TD, namun T-200/210. Seiring berjalannya waktu model T-
200/210 mengalami perbaikan dan peningkatan baik dalam bentuk model ataupun mesin yang
digunakan. TD lebih dikenal dengan sebutan “Kepala Kuning” . Di Jepang, model TD memiliki
nama “Canter” , sedangkan di Indonesia diberi nama New Colt Diesel. TD terdiri dari 8 varian,
Gambar 2.2 T120SS (CJM).
3. SL
SL memiliki nama populer L300, yaitu sebuah kendaraan niaga yang bak belakangnya terbuka.
L300 mulai diproduksi oleh PT Krama Yudha Ratu Motor pada tahun 1981. Sejak pertama kali
diluncurkan oleh Mitsubishi Motor Corporation pada tahun 1975, SL atau L300 tidak pernah
mengalami perubahan model.. SL terdiri dari 3 varian. MMC mengeluarkan nama “Delica” untuk
L300. Pada bulan April tahun 2010, diproduksi tipe SLI, yaitu produk hasil kerja sama antara
Mitsubishi dengan Isuzu. Body yang digunakan sama dengan tipe SL, namun mesinnya
6
4. FUSO
Fuso mulai diproduksi oleh PT Krama Yudha Ratu Motor pada tahun 1975. Namun 2 tahun
berikutnya, produksi FUSO oleh KRM terhenti selama 10 tahun. KRM kembali memproduksi
FUSO pada tahun 1987. FUSO dibagi menjadi 2 tipe, yaitu FM dan FN. FN memiliki bentuk yang
lebih besar dari FM, dikenal dengan nama tronton. FM memiliki 10 roda sedangkan FN memiliki
[1]
Gambar 2.4. Truk Fuso (FN).
PT. KRM ini dibangun di atas tanah seluas 143.035 m2 dengan luas bangunan pabrik 20.360
m2 serta bangunan tambahan 6.600 m2. Total tenaga kerja yang ada sebanyak 1213 orang,
yang terbagi atas tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses produksi berjumlah 993
tenaga kerja. Kemudian tenaga kerja yang tidak terlibat langsung dengan proses produksi dan
tenaga kerja umum berjumlah 220 orang tenaga kerja. Lokasi pabrik terletak di jalan raya Bekasi
Km.21-22 Rawa Terate Cakung, Jakarta. Sedangkan waktu kerja di PT.KRM menggunakan
system kerja dua shift (pagi dan malam) yaitu 8 jam kerja setiap shiftnya. Apabila terjadi over
time massa (OM) yang dapat dilakukan pada hari sabtu, sedangkan untuk hari minggu libur
kerja.
7
8
9
BAB III
LANDASAN TEORI
Motrain adalah suatu alat pengangkut, yang mana prinsip kerjanya hampir sama dengan
prinsip kerja conveyor. Motrain memindahkan barang/ benda,yang umumya berbobot berat
sehingga sukar untuk dilakukan oleh manusia. Motrain ini terdiri dari :
Motor AC yang berfungsi sebagai penggerak tuas penggangkut dari satu kedudukan
kedudukan lain.
Motor DC yang berfungsi sebagai supply daya pada box panel manual ditiap motrain.
Box panel PLC yang berfungsi sebagai tempat kedudukan hardware dari PLC.
motrain.
Tuas baja motrain yang berfungsi sebagai penjepit dan memindahkan benda dari
Komputer yang berfungsi sebagai penginput data yang diinginkan dan juga sebagai
Motrain pada umumnya memiliki lintasan yang saling berhubungan satu sama lain, bekerja
secara simultan dan close loop/lintasan tertutup. Hal ini dimaksudkan agar kinerja motrain dapat
Pada laporan kerja praktek ini penulis membatasi materi hanya pada prinsip kerja PLC yang
digunakan pada motrain yang digunakan di PT Krama Yudha Ratu Motor. Motrain yang digunakan
di PT Krama Yudha Ratu Motor merupakan produk dari pabrikan Nakanishi Metal Work,Corp
(NKC). Sebuah perusahaan industri alat berat dan juga transportasi terkemuka asal Jepang. NKC
industry/konsumen yang terus meningkat dari hari ke hari. Dengan menggunakan akurasi hingga
10
+ /-0.1mm, kecepatan variabel yang mampu melebihi 360m/min dan pemrograman yang
fleksibel, sistem Motrain dapat memaksimalkan potensi dari setiap lini produksi baru.
Sistem tata letak sederhana dan tidak membutuhkan ruang yang besar untuk
pengoperasiannya.
Reliable and proven equipment that is flexible enough to meet almost any
production requirement. Peralatan handal dan terbukti yang cukup fleksibel untuk
1.08G
11
Motrain di kontrol dengan menggunakan PLC yang cukup kompleks, umumnya di lengkapi
dengan manual teks book yang berfungsi memudahkan user jika sewaktu-waktu terjadi trouble
pada motrain. Relay , timer,counter dan perangkat hardware lainnya yang digunakan sebagai
Gambar 3.1 skema manual book dari line box panel PLC ke conveyer
12
Gambar 3.2 Lay out dari alur rel motrain di PT.Krama yudha Ratu Motor
Sistem multi-produk dan kemudian ke sistem manufaktur yang fleksibel yang dapat
menangani berbagai jenis dan jumlah produk, mengkonversi sistem produksi untuk
proses yang berkelanjutan dalam meningkatkan efisiensi pengembangan desain, penjualan, dan
distribusi. Sistem manufaktur Intelligent adalah langkah berikutnya. Membuat produk NKC
menjadi kenyataan. Hal ini memerlukan sistem conveyor presisi tinggi dan interface akurat
kompleks antara robot dan peralatan mesin. NKC sistem Motrain memiliki keahlian dan teknologi
canggih sebagaimana dengan conveyors rantai. Dengan penentuan posisi begitu tepat hingga
dapat diatur dengan akurasi ± 0.1mm, berkecepatan tinggi dan kecepatan konveyor variabel
dengan kecepatan akurat diprogram, ketepatan Motrain sistem konveyor akan menjadi tolak
ukur pada kehandalan suatu alat.Motrain memiliki semua yang diperlukan untuk membangun
13
Sistem NKC Motrain adalah array tak berujung aluminium menarik rel simpang siur hamparan
luas dari suatu pabrik, efeknya mengingatkan instalasi pada bangunan kantor modern. Yang
mana ketika lingkungan kerja merupakan faktor penting dalam nilai estetika, cahaya, dan tata
letak yang elegan dengan sistem Motrain adalah nilai lebih dari produk NKC. NKC menggunakan
khusus aluminium ringan dengan ketahanan superior untuk rel. Bahan yang kuat, dan desain
melebihi standar keamanan industri, untuk sebuah sistem yang sangat handal.
14
Dalam melaksanakan kegiatan produksinya PT. KRM dilengkapi dengan penggunaan sistem
PLC dan sistem telekomunikasi, yang berfungsi sebagai sarana/alat yang membantu
efisiensi.
Kata PLC merupakan dari singkatan dari Programmable Logic Control, Programmable adalah
dapat diprogram (software based), Logic adalah Bekerja berdasar logika yang dibuat dan Control
Jadi pengetian PLC adalah pengendali yang dapat diprogram, hal ini bertujuan untuk
kekurangan – kekurangan maupun segala kelebihan yang terdapat pada suatu system.
Programmable Logic Controllers (PLC) diciptakan untuk menggantikan kontrol dengan relay
konvensional dengan peralatan solid state, tetapi peningkatan lingkup fungsi didapatkan pada
banyak aplikasi yang lebih kompleks. Karena stuktur PLC didasarkan pada struktur yang sama
seperti struktur yang dipakai pada arsitek computer, maka PLC tidak hanya mampu melakukan
tugas pensaklaran relai, tetapi juga aplikasi lain misalnya pencacahan, penghitungan,
Komponen sistem seperti relay dan timer berkurang cukup banyak pada sistem
dengan PLC.
PLC.
Jauh lebih cepat karena PLC berbasis mikroprosesor (dalam kisaran miliseconds).
Pada sistem dengan I/O yang banyak dan kompleks, penggunaan PLC lebih hemat
Dokumentasi sistem dengan PLC jauh lebih mudah, karena ladder diagram dapat
dicetak dengan mudah.
15
Pada PLC terdapat 2 jenis input yaitu : PLC Input/Output device. Secara umum, cara kerja
Untuk memperjelas, pada gambar 3.5 dapat dilihat diagram hubungan PLC dan input/output
device.
PLC Input device : benda fisik yang memicu eksekusi logika/program pada PLC.
PLC Output device : benda fisik yang diaktifkan oleh PLC sebagai hasil eksekusi
program. Contohnya ialah motor DC, motor AC, solenoid dan lain – lain.
Disini penting untuk memahami istilah “diskrit” dan “analog”. Karena keduanya menentukan
sinyal yang akan diterima atau dihasilkan oleh peralatan. Discrete input device menghasilkan
sinyal 0 dan 1, sedang analog input device menghasilkan sinyal dengan range tertentu (0, 1, 2, 3,
4, dan seterusnya). Demikian juga discrete output device diaktifkan sinyal 0 dan 1, sedang analog
output device dapat diaktifkan oleh sinyal dengan range tertentu (0, 1, 2, 3, 4, dan seterusnya).
Pada PLC dikenal dengan adanya Scan Time (Waktu Scan) . Scan time adalah proses
pembacaan dari input, mengeksekusi program dan memperbaharui output yang disebut
scanning. Waktu scan umumnya konstan dan proses sekuensial dari pembacaan staus input,
mengevaluasi logika kontrol dan memperbaharui output. Spesifikasi waktu scan menunjukkan
seberapa cepat kontroller dapat bereaksi terhadap input. Waktu scan tergantung pada panjang
16
program. Penggunaan subsistem remote I/O juga menaikkan waktu scan karena harus
mentransfer I/Oleh update ke subsistem remote. Monitoring dari kontrol program menambah
waktu overhead dari scan karena CPU harus mengirim status dari coil dan contact ke peralatan
peripheral.
A B
C
Mulai
Periksa fungsi semua Ya
Memahami syarat
Simpan
Test Program
Gambar system
Semua
diagram
C End
Buat flowchart B
Program dan
terjemahkan ke
AA
17
Switch adalah contoh dari input jenis ini. Toggle switch adalah jenis switch yang paling populer
Jenis yang lain ialah push button yang memberikan logika 0 atau 1 selama penekanan saja
(sementara).
Sensor juga merupakan contoh dari input device. Sensor bisa bersifat diskrit maupun analog.
Secara sederhana, sensor dapat didefinisikan sebagai alat untuk mengubah besaran fisik
(kecepatan, posisi, tekanan, dll ) menjadi besaran listrik (tegangan, arus, resistansi ). Salah satu
jenis sensor yang bersifat diskrit ialah limit switch. Umumnya limit switch digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya suatu obyek di lokasi tertentu. Limit switch akan aktif jika mendapatkan
18
sentuhan atau tekanan dari suatu benda fisik. Jenis sensor diskrit yang lain ialah photo sensor
yang juga berfungsi untuk mengetahui ada tidaknya suatu obyek di lokasi tertentu. Umumnya
Salah satu input device yang bersifat analog ialah Light Dependent Resistor (LDR) yang
berfungsi untuk mengetahui intensitas cahaya. Resistansi LDR akan berubah – ubah seiring
perubahan intensitas cahaya yang diterimanya. Contoh aplikasi LDR ialah untuk menyalakan
Contoh dari discrete output device ialah solenoid yang berfungsi untuk mengubah sinyal listrik
menjadi gerakan mekanis linier. Contoh aplikasinya ialah sebagai pemukul pada sistem
Meski demikian motor DC juga dapat berlaku sebagai analog output , jika kecepatannya diatur
secara analog. Berikut ini driver untuk mengendalikan kecepatan motor DC yang terdiri dari Op
19
3.3 Relay
logika switching. Sebelum tahun 70an, relay merupakan“otak” dari rangkaian pengendali. Baru
setelah itu muncul PLC yang mulai menggantikan posisi relay . Relay yang paling sederhana ialah
relay elektromekanis yang memberikan pergerakan mekanis saat mendapatkan energi listrik.
kontak saklar.
Remote control : dapat menyalakan atau mematikan alat dari jarak jauh
Penguatan daya : menguatkan arus atau tegangan. Contoh : starting relay pada
mesin mobil
Relay terdiri dari coil dan contact . coil adalah gulungan kawat yang mendapat arus listrik,
sedang contact adalah sejenis saklar yang pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus listrik
di coil . Contact ada 2 jenis : Normally Open (kondisi awal sebelum diaktifkan open), dan Normally
Secara sederhana prinsip kerja dari relay adalah ketika Coil mendapat energy listrik
(energized ), akan timbul gaya elektromagnet yang akan menarik armature yang berpegas, dan
contact akan menutup.
20
Selain berfungsi sebagai komponen elektronik, relay juga mempunyai fungsi sebagai
Program (software)
21
22
Seperti saklar, relay juga dibedakan berdasar pole dan throw yang dimilikinya. Pole adalah
banyaknya contact yang dimiliki oleh relay dan Throw adalah banyaknya kondisi (state) yang
Salah satu kegunaan utama relay dalam dunia industri ialah untuk implementasi logika kontrol
dalam suatu sistem. Sebagai “bahasa pemrograman” digunakan konfigurasi yang disebut ladder
diagram atau relay ladder logic. Beberapa petunjuk tentang relay ladder logic (ladder diagram)
adalah
Dari ukuran dan kemampuannya, PLC dapat dibagi menjadi beberapa jenis yakni
1. Tipe compact .
Seluruh komponen (power supply, CPU, modul input – output, modul komunikasi)
menjadi satu
23
2. Tipe modular
Berukuran besar
Memungkinkan untuk ekspansi jumlah input /output (sehingga jumlah lebih banyak)
24
PLC terbagi dalam beberapa komponen utama. Untuk memahaminya, pada gambar 3.25
Dari gambar 3.25, PLC memiliki komponen yang terhubung dengan input device dan output
1. Power Supply
2. Processor
3. Memory
5. Programming Device
1. Power Supply
Power supply merupakan penyedia daya bagi PLC. Range tegangan yang dimilikinya bisa
berupa tegangan AC (misal : 120/240 Vac) maupun tegangan DC (misal : 24 V DC). PLC juga
memiliki power supply (24V DC) internal yang bisa digunakan untuk menyediakan daya bagi
25
Ga
Processor ialah bagian PLC yang bertugas membaca dan mengeksekusi instruksi program.
Processor mempunyai elemen kontrol yang disebut Arithmetic and Logic Unit (ALU), sehingga
26
3. Memory
Memory ialah tempat penyimpanan data dalam PLC. Memori ini umumnya menjadi satu
modul dengan processor/CPU. Jika berbentuk memori eksternal maka itu merupakan memori
27
Berfungsi untuk menyimpan operating system PLC. Memori ini berupa ROM (Read Only
28
Berfungsi untuk menyimpan status input-output tiap saat. Memori ini berupa RAM (Random
• Program Memory
Berfungsi untuk menyimpan program pengguna. Jenis memori ini berupa RAM RAM dapat
menggunakan battery backup untuk menyimpan program selama jangka waktu tertentu. Selain
itu memori dapat berupa EEPROM (Electrically Erasable Programmble Read Only Memory ), yaitu
• Register
• Flag register
input/output fisik. Flag register berupa satu bit data. CPU umumnya mempunyai
• Auxiliary relays
Auxiliary relays ialah elemen memori 1 bit dalam RAM yang digunakan untuk
• Timer
• Counter
Counter adalah komponen penghitung input pulsa yang diberikan input device. CPU
Input - output module ialah perantara dari PLC ke peralatan di dunia nyata.
29
I/O module pada PLC compact umumnya sudah built-in di PLC. Sedang untuk PLC modular
Digital Input Module berfungsi untuk menghubungkan input diskrit fisik (switch,
sensor) dengan PLC. Modul ini tersedia dalam tegangan DC dan AC (umumnya : 240
Vac, 120 Vac, 24 Vdc, dan 5 Vdc). Di dalamnya terdapat “optoisolator” untuk mencegah
Digital Output Module menghubungkan output diskrit fisik (lampu, relay , solenoid,
Berikut ini contoh spesifikasi transistor output module dari Omron. Di situ terdapat
informasi tentang jumlah output dalam modul tersebut, arus dan tegangan output untuk
30
Modul input analog dapat menerima tegangan dan arus dengan level tertentu (misal 0 –10 V, 4 –
20 mA) dari input device analog (misal : sensor analog, potensiometer). Sedangkan modul output
analog dapat memberikan tegangn dan arus dengan level tertentu (misal 0 – 10 V, 4 – 20 mA)
pada outpu device analog (misal : motor DC, motor AC, control valve).
5. Programming Device
Programming Device ialah alat untuk membuat atau mengedit program PLC. Pada
mulanya berupa hand held programmer Dengan perkembangan komputer yang cepat, dan
disertai ukurannya yang semakin mengecil, maka PC atau laptop jauh lebih sering digunakan
sekarang ini. PC terhubung dengan PLC melalui programming port (umumnya RS 232).
31
Dalam pemilihan PLC yang akan di gunakan seorang expert harus memehami terlebih dahulu
akan kebutuhan system. Setelah memahami kebutuhan sistem, barulah dapat ditentukan tipe
Pada penggunaan PLC juga dikenal adanya scan time. Waktu scan tergantung pada panjang
program. Penggunaan subsistem remote I/O juga menaikkan waktu scan karena harus
mentransfer I/Oleh update ke subsistem remote. Monitoring dari kontrol program menambah
waktu overhead dari scan karena CPU harus mengirim status dari coil dan contact ke peralatan
peripheral. Scan Time (Waktu Scan) adalah proses pembacaan dari input, mengeksekusi program
dan memperbaharui output yang disebut scanning. Waktu scan umumnya konstan dan proses
sekuensial dari pembacaan staus input, mengevaluasi logika kontrol dan memperbaharui output.
Spesifikasi waktu scan menunjukkan seberapa cepat kontroller dapat bereaksi terhadap input.
Gambar ......
1. IR Area (Internal Relay) : Sebagai bit area untuk I/O dan work area.
2. SR Area (Special Relay) : Bit ini berfungsi sebagai bit tertentu sp flag dan bit kontrol
3. TR Area (Temporary Relay) : Bit ini digunakan sebagai penyimpan sementara status
32
4. HR Area (Holding Relay) : Bit ini menyimpan data dan menahan status ON/OFF saat
daya dimatikan.
5. AR Area (Auxilary Relay) : Bit ini berfungsi tertentu seperti flag dan bit kontrol
6. LR Area (Link Relay) : Digunakana untuk data link 1:1 dengan PC lain.
7. Timer/Counter Area : Bit yang terpakai di timer tidak boleh sama terpakai oleh
counter, dan jumlah yang sama untuk timer dan counter di setiap PLC.
8. DM Area (Data Memory) : DM read/write : data DM berfungsi hanya dalam word, dan
nilai word ditahan selama daya mati. DM error Log: digunakan untuk simpan waktu kejadian dan
kode error log tidak digunakan, DM read only: tidak dapat ditulis ulang dalam program, tetapi
dapat diubah melalui peralatan peripheral, DM PC Setup : digunakan untuk menyimpan berbagai
33
34
BAB IV
Kegiatan PKL ini brelangsung selama 2 bulan. Selama 2 bulan kami mencatan
kegiatan yang ada di PT Krama Yudha Ratu Motor per 1 minggu. Ada pun kegiatan nya sebagai
berikut:
Pada hari pertama ini kami diberikan pengarahan terlebih dahulu sebelum
Ratu Motor, perlengkapan yang dibutuhkan selama berada dilokasi dalam PT.Krama
Yudha Ratu Motor dan kegunaannya, peraturan yang wajib ditaati selama kerja
praktek berlangsung dan apa saja yang harus dilakukan dalam situasi darurat.
karyawan control painting dan pembimbing selama kami kerja praktek disana.
Masuk kedalam Power House dan diberi penjelasan mengenai system kerja trafo,
Diberi penjelasan oleh pembimbing mengenai prinsip kerja motrain, diagram alur rel
Di beri tugas mengamati kerja system control motrain agar tetap sesuai dengan
motrain.
35
Water Tank Dionish adalah sebuah tangki penampungan air murni . Air deionize
adalah air yang telah melalui ionisasi sehingga air ini bersifat netral. Air dionish
berfungsi untuk menghilangkan ion-ion yang ada pada benda kerja/ kabin.
Diberi penjelasan mengenai kegunaan dan proses water Tank Dionish hingga bisa
sampai ke pretreatment.
36
Diberi penjelasan mengenai cara kerja ASM (automatic spray machine). ASM adalah
ketebalan cat pada chasis/body yang telah di cat. Hal ini sebagai indikator utilitas
Ke box panel pusat pengontrolan system kerja motrain dan diberi penjelasan
Di tugasi mengamati monitor gangguan pada setiap proses kerja. Yang mana jika ada
gangguan pada tiap sub-sistem motrain maka lampu indikator pada monitor box
panel akan menyala dan alarm pun akan berbunyi. Para teknisi pun akan segera
37
Pelapisan cat primer ke body dengan menggunakan pengendapan arus listrik sistem
katoda. Proses dimulai ketika Pigmen (F1) dan partikel Resin (F2) diberi muatan
listrik di dalam larutan. Bila benda kerja direndam di dalam bak dan arus searah (320
V) dialirkan diantara benda kerja dan bak, maka partikel mulai bergerak ke ara obyek
(gerakan ini disebut electrophoresis). Lama proses pelapisan sekitar 130 detik.
38
Presentasi .
39
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
1. PT Krama Yudha Ratu Motor sebgai salah satu perusahaan otomotif terkemuka di
Indonesia memiliki peran yang sangat besar dalam meningkatkan produksi otomotif baik
yang dikonsumsi domestic maupun nondomestic, menyerap tenaga kerja. Sehingga pada
akhirnya meningkatkan laju perekonomian Indonesia menggunakan sistem PLC yang
bertujuan untuk mempermudah kerja operator,menigkatkan produksi dan juga efisiensi.
2. Untuk mengatasi gangguan pada system PLC, perlu dilakukan skala prioritas yaitu
terhadap jenis gangguan yang memberikan kontribusi terbesar terhadap seluruh angka
gangguan agar efeknya cukup signifikan terhadap penurunan angka gangguan system
PLC,khususnya bagian painting.
5.2 SARAN
1. Mengintegerasikan dan mensingkronkan semua box panel kedalam sebuah contol
room, sehingga mempermudah dalam memonitor segala macam gangguan yang terjadi di
lapangan.
2. Mengingat angka produksi yang dari hari ke hari terus meningakat,maka perlu di
adakannya sebuah pembaharuan secara menyeluruh terhadap sistem kontrol,mesin-
mesin,dan juga mekanisme produksi, sehingga tercapai angka produksi yang maksimal
namun tetap efisien.
40
DAFTAR PUSTAKA
1. Beam , Walter R. Beam. 1990 System Engineering, Architecture and Design,
4. Bagian Painting. 2001. Manual Painting. Jakarta: PT. Krama Yudha Ratu Motor
5. Bagian Maintenance. 2001 Manual Book of Motrain. Jakarta: PT. Krama Yudha Ratu
Motor
2011
41
DAFTAR ISI
Kata Pengantar iv
Daftar Isi v
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Bab I Pendahuluan 1
3.3 Relay 21
42
BAB V SIMPULAN 40
Daftar Pustaka 41
Lampiran
43
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.2 Lay out dari alur rel motrain di PT.Krama yudha Ratu Motor 13
44
DAFTAR TABEL
45
46