Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN KERJA PRAKTEK

DI PT TUNAS AUTO GRAHA


PERAWATAN PADA REM CAKRAM

Disusun untuk memenuhi persyaratan Mata Kuliah Jurusan Teknik Mesin


Program Studi Maintenance and Repair

Oleh :

RINALDI ALGHI FARI


0612 3020 0836

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2014
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK


DI PT TUNAS AUTO GRAHA
PERAWATAN PADA REM CAKRAM

Oleh :

RINALDI ALGHI FARI


0612 3020 0838

Disetujui dan Disahkan sebagai Laporan Kerja Praktek


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

Palembang, Januari 2015

Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Mesin Pembimbing Kerja Praktek

Ir Safei, M.T. Karmin, S.T., M.T.


NIP. 196601211993031002 NIP. 195907121985031006

2
KATA PENGANTAR

Terima kasih penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan karunia-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas laporan kerja praktek (magang ini dengan baik).
Laporan ini disusun sebagai tugas dan pertanggung jawaban setelah
menyelesaikan kerja praktek lapangan dan sekaligus merupakan syarat untuk
mengikuti seminar dan merupakan Satuan Kredit Semester (SKS) yang ditempuh
oleh mahasiswa Polteknik Segeri Sriwijaya.
Penyusunan laporan ini berdasarakan hasil pelaksanaan kerja praktek
penulis selama satu bulan yang dimulai tanggal 21 Juli sampai dengan 21 Agustus
2014 di PT. Tunas Auto Graha cabang palembang. Dalam penyusunan laporan ini
penulis telah banyak menerima bantuan yang berupa saran, data dan bimbingan dari
berbagai pihak. Dengan hati yang tulus penulis mengucapkan terima kasih yang
sebanyak-banyaknya kepada :
1. Bapak Ir. Safei, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Politeknik
Negeri Sriwijaya.
2. Bapak Firdaus, S.T, M.T. selaku Pembantu Direktur I Politeknik Negeri
Sriwijaya.
3. Bapak Karmin, S.T, M.T. selaku pembimbing laporan Kerja Praktek
Politeknik Negeri Sriwijaya.
4. Bapak Agus Yulianto, selaku kepala bengkel PT. Tunas Auto Graha.
5. Bapak Bibit Waluyo, selaku pembimbing kerja praktek dibengkel PT.
Tunas Auto Graha.
6. Para mekanik dan karyawan di PT. Tunas Auto Graha
7. Dan teman-teman semua yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan laporan kerja praktek ini hingga selesai.

3
Penulis berharap semoga dalam penulisan laporan ini dapat bermanfaat bagi
semua pembaca khususnya bagi mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya. Selain itu
penulis juga menyadari dalam penysunan laporan ini masih terdapat kekurangan,
maka dari itu penulis berharap kepada pembaca laporan ini agar dapat memberikan
saran dan kritik yang bersifat membangun demi tercapainya tujuan kita bersama
dan pengetauan yang kita dapat.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya
kepada semua rekan yang telah membantu penulis hingga terselesainya laporan ini.

Palembang, Januari 2015

Penulis,

4
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

1.2 Tujuan

1.3 Manfaat

1.4 Pembatasan Masalah

1.5 Metode pengumpulan data

1.6 Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN UMUM

2.1 Sejarah Perusahaan

2.2 Struktur Organisaasi Workshop PT. Tunas Auto Graha

2.3 Prosedur Perawatan dan Perbaikan diworkshop PT. Tunas Auto

Graha

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Klasifikasi Rem

3.2 Rem Cakram

3.3 Prinsip Kerja Rem Cakram

5
3.4 Komponen-Komponen Rem Cakram

BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Perawatan Rem Cakram

4.2 Peralatan Yang Dibutuhkan

4.3 Bagian-Bagian Yang Perlu Dirawat dan Pengerjaannya

BAB V KESIMPULAN DAN PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

Daftar Pustaka

6
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Rem Tromol

Gambar 3.2 Rem Cakram

Gambar 3.3 Rem Kaki

Gambar 3.4 Rem Tangan/Rem Prarkir

Gambar 3.5 Rem Mekanis

Gambar 3.6 Rem Hidraulik

Gambar 3.7 Rem Angin

Gambar 3.8 Pedal rem

Gambar 3.9 Master Silinder

Gambar 3.11 Booster

Gambar 3.12 Brake Line

Gambar 3.13 Cakram/Piringan

Gambar 3.14 Pad Rem

Gambar 3.15 Caliper

Gambar 3.16 Tipe Caliper Tetap

Gambar 3.17 Tipe Caliper Mengambang

Gambar 4.1 Mengukur Jarak Pedal Rem

Gambar 4.2 Menyetel Pedal Rem

Gambar 4.3 Teknisi Membantu Membuang Udara Pada rem

Gambar 4.4 Melepas Soket Minyak Rem Pada Reservoir

Gambar 4.5 Melepas 2 flerenut

7
Gambar 4.6 Melepas Baut Pada Booster

Gambar 4.7 Master Silinder Yang Sudah Dilepas

Gambar 4.8 Mengangkat Mobil

Gambar 4.9 Membuka Baut Pada Roda

Gambar 4.10 Membuka Baut Pada Kaliper

Gambar 4.11 Kaliper Rem

Gambar 4.12 Membersihkan Pad Rem/Kanvas Rem

8
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi industri saat sekarang saat ini banyak sekali diperlukan
tenaga-tenaga terampil pada suatu bidang-bidang tertentu dimana diperlukan jenis
pekerjaan yang membutuhkan suatu keahlian yang propesional.

Politeknik Negeri Sriwijaya merupakan salah satu lembaga pendidikan


Diploma III yang bertujuan menghasilkan tenaga profesional yang terampil dengan
kualitas moral yang tinggi. Maka di dalam kurikulum politeknik mewajibkan
mahasiswanya untuk melakukan kerja praktek pada semester akhir.

Seiring hal tersebut, maka penulis sengaja memilih PT. TUNAS AUTO
GRAHA sebagai tempat untuk melaksanakan kerja praktek. Hal ini dikarenakan PT
TUNAS AUTO GRAHA adalah Autorized Toyota Dealer yang mana merupakan
tempat perawatan dan perbaikan mobil pada merek Toyota, ini sesuai dengan
jurusan yang penulis ambil yaitu teknik mesin dengan program studi M&R
(Maintenance & Repair).

1.2 Tujuan

Praktek kerja lapangan merupakan salah satu persyaratan wajib yang harus
dilaksanakan oleh mahasiswa dalam kurikulum pendidikan Diploma III Politeknik
Negeri Sriwijaya, adapun tujuannya adalah

1. Menambah wawasan bagi mahasiswa sesuai dengan Disiplin Ilmu masing-


masing.

2. Sebagai pengamalan dan wawasan kerja untuk menghadapi dunia kerja di


kemudian hari.
3. Mendapatkan gambaran yang jelas dan nyata mengenai bidang profesi yang
akan dihadapi oleh mahasiswa setelah kuliah.

9
1.3 Manfaat

1. Melatih mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja/industri

2. Melatih kemandirian mahasiswa dalam bekerja didunian industri serta


bagaimana cara mengantisispasi masalah yang akan dihadapi dengan benar.

1.4 Pembatasan Masalah

Adapun permasalahan yang penulis ambil pada kerja praktek ini yaitu
mengenai cara kerja rem dan perawatan rem cakram.

1.5 Metode pengumpulan data

Adapun metode pengumpulan data untuk mengumpulkan data ini yaitu :

a. Metode Library Research

dalam metode ini penulis mendapatkan data literatur dan buku.

b. Metode Observasi

Melakukan tinjauan langsung tentang bagaimana cara merawat rem cakram


di workshop PT Tunas Auto Graha.

c. Wawancara
Melakukan wawancara langsung dengan para teknisi atau instruktur di PT
Tunas Auto Graha.

d. Referensi
Berdasarkan kepustakaan maupun media internet serta data - data yang
terdapat di PT Tunas Auto Graha.

10
1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan ini beberapa bab, dimana didalam masing-


masing bab tersebut terdapat uraian-uraian yang mencakup pembahasan laporan
kerja praktek secara keseluruhan.

Sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi latar belakang, tujuan dan manfaat, pembatasan
masalah, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN UMUM

Berisikan tentang perusahaan, sejarah perusahaan, struktur bengkel


perusahaan, dan prosedur perbaikan pada perusahaan

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini berisikan tentang pengertian rem, macam-macam rem,


pengertian rem cakran, cara kerja rem cakram dan komponen rem
cakram

BAB IV PEMBAHASAN

Pada bab ini membahas tentang kompenen-komponen yang dirawat


pada rem cakram

BAB V PENUTUP

Berisikan tentang kesimpulan dan saran pada hasil pembahasan

11
BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1 Sejarah perusahaan

PT Toyota-Astra Motor atau biasa di singkat dengan TAM merupakan agen tunggal
pemegang merek (ATPM) Mobil Toyota dan Lexus di Indonesia. TAM merupakan
perusahaan joint venture Antara PT. Astra Internasioal Tbk dengan persentase
saham 51% dan Toyota Motor Corporation, Jepang dengan persentase saham 49%.

PT Toyota-Astra Motor diresmikan tanggal 12 April 1971. Peranan TAM semula


hanya sebagai importir kendaraan Toyota, namun setahun kemudian sudah
berfungsi sebagai distributor. Pada tanggal 31 Desember 1989, TAM melakukan
merger bersama 3 perusahaan Antara lain :

PT. Multi Astra (pabrik perakitan, didirikan tahun 1973)


PT. Toyota Mobilindo (pabrik komponen bodi, didirikan tahun 1976)
PT. Toyota Engine Indonesia (pabrik mesin didirikan tahun 1982)
Gabungan semuanya diberi nama PT Toyota-Astra Motor. Merger ini dilakukan
guna menyatukan langkah dan efisiensi dalam menjawab tuntutan akan kualitas
serta menghadapi ketatnyapersaingan didunia otomotif.

Selama lebih dari 30 tahun, PT. Toyota-Astra Motor telah memainkan


peranan penting dalam mengembangkan industri otomotif di Indonesia serta
membuka lapangan pekerjaan termasuk dalam industry pendukunganya. PT
Toyota-Astra Motor telah memiliki pabrik produksi seperti stamping, casting,
engine, dan assembly diarea industri sunter, Jakarta. Untuk meningkatkan kualitas
produk dan kemampuan produksi, pada tahun 1998 diresmikan pabrik dikarawang
yang menggunakan teknologi terbaru di Indonesia.

12
Sejak tanggal 15 Juli 2003, TAM direstrukturisasi menjadi 2 perusahaan, yaitu :

PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia disingkat TMMIIN yang


merupakan perakitan produk Toyota dan Eksportir kendaraan dan suku
cadang Toyota. Komposisi kepemilikin saham diperusahaan ini adalah
Astra Internasional 5% dan TMC menjadi 95%
PT. Toyota-Astra Motor sebagai agen penjualan, importir dan
distributor produk Toyota diIndonesia. Komposisi kepemilikan saham
diperusahaan ini adalah Astra Internasional 51% sedangkan TMC 49%.
Melihat perkembangan yang sangat pesat, PT. Toyota Astra Motor
menunjuk PT. Tunas Auto Graha untuk menjadi Autorized Toyota
Dealer untuk wilayah Palembang dan sekitarnya PT. Tunas Auto Graha
beralamat di jalan perintis kemerdekaan no. 08 palembang memiliki
fasilitas 3 S, yaitu: sales, service dan sparepart.

Produk yang dijual

PT. Tunas Auto Graha Palembang menyediakan 3 layanan yang terdiri


dari:
Sales : Melayani penjualan mobil baru
Sevice : melakukan layanan purna jual
Sparepart : Menyediakan suku cadang dari kendaraan Toyota

13
2.2 Strutur organisasi workshop
Struktur organisasi untuk bengkel PT. Tunas Auto Graha Palembang adalah sebagai
berikut

STRUKTUR ORGANISASI WORKSHOP


TUNAS AUTO GRAHA PALEMBANG

Owner
Richie Setiawan

Brach Manager
Djarpilus

Ka. Bengkel ADM Service

Agus Yulianto Irama Akbar


Asistan..
Account
Ihwan Aji S. Bengkel
Nadya
Service Service
Supervisor Supervisor
Irawan adjlad
Kiki

PTM FO Group 2 FO Group 2


Dwi Putranto Agus Kurniawan Kamsul Tulus Widodo Rosa Delima
Endrika Yudistira Irwansyah Cacu Bintaro
Dio Rian Saputra Tecnikal Leader RendyTamara Sugeng
Eddyson
Resiyu Hutagalung Bibit Waluyo Dedy Haryanto Nevvi Ani S
Tri Edi Sujarwo Ahmad Riano Andri Adi
Ari Kurnia Rahmat Hidayat
Suhartono Yulianty Rohaniah

FO Group 3 FO Group 4 FO Group 5 Suzanti


Abdul Gohfur Joko Purnomo M. Salahuddin Noviana

Customer service Fhad Kertapaty Budi Hartono Choirul Rozi


Emilda Marta Deni Saputra Hendra Sudrajat Agus Rianto
Kiki Umi Kalsum Okta Kharisma M. Dodi Niko Andika M. Haris
Linda Yudi Pramana Arif Kurnia Agung Rahino Amril
M. Rafli
Ansyori

Service Plus Washing Agus Salim


Taufik
Edhi Satria Okky Marjani Bambang
Rahmat Hidayat M.Yakub Aan Suryadi
Abdul Aziz

14
Penjelasan
Job description
1. Branch manager
Penanggung jawab semua aktifitas bengkel. Showroom dan sparepart.
2. Service manager
Dibawah branch manager bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang
ada di bengkel.

3. TL / Instruktur
Memberikan informasi teknik kepada foreman, mekanik dan service
advisor.
Membantu service manager membuat proses warranty kendaraan.
Memebuat laporan harian bengkel.
Membantu service advisior membuat perintah kerja bengkel.

4. Service advisior
Melakukan penerimaan pelanggan yang akan melakukan servis kendaraan
hingga penyerahan kendaraan yang telah selesai servis.
Membuat sura perintah kerja bengkel.
Membuat estimasi biaya perbaikan kendaraan.
Membuat dokumentasi proses warranty.
Melakukan follow up kepada pelanggan setelah kendaraan selesai servis.

5. Costumer service
Mengatur jadwal servis kendaraan pelanggan.
Membuat estimasi biaya perbaikan.

6. Partman
Melayani penjualan sparepart untuk bengkel dan pelanggan.
Melakukan pemesanan sparepart yang dibutuhkan bengkel pelanggan.

7. Foremen
Membagi surat perintah kerja bengkel kepada mekanik.
Melakukan pengecekan kerusakan kendaraan pelanggan yang akan
melakukan servis.
Membantu menyelesaikan pekerjaan mekanik.
Memeriksa hasil kerja mekanik.
8. Mekanik
Melakukan pekerjaan sesuai perintah kerja yang diberikan foreman.

15
Menyampaikan saran perbaikan kepada foreman dan service advisior bila
menemukan kerusakan diluar perintah kerja bengkel.

9. Administration head
Bertanggung jawab atas administrasi bengkel.
Melakukan audit sprarepart setiap akhir bulan.

10. Administrasi
Membuat laporan pekerjaan setiap mekanik perhari.

11. Accounting
Membuat laporan keuangan bengkel.

12. Billing
Membuat kuitansi pembayaran untuk setiap surat perintah kerja bengkel
yang telah selesai di follow up.

13. Kasir
Menerima pembayaran biaya servis atau pembelian spare part yang
dilakukan oleh pelanggan.

14. Kas kecil


Mengatur keaungan kas bengkel.
Melakukan penagihan terhadap pelanggan yang belum melakukan
pembayaran biaya servis.

15. Pembelian
Membuat order pekerjaan luar.
Membuat order pembelian barang untuk keperluan bengekel.

16. Driver / pallet


Mengatur jalan keluar masuk kendaraan di area bengkel.
Menjaga kebersihan bengkel.

17. Toolman
Melayani peminjaman alat yang dibutuhkan mekanik dan foreman.
Melakukan audit peralatan bengkel.
Melayani penjualan sparepart untuk keperluan perbaikan servis.

16
18. Bagian umum
Mengantar order pekerjaan luar.
Melakukan pembelian berdasarkan order pembelian barang.
Bersama dengan kas kecil melakukan penagihan terhadap pelanggan yang
belum melakukan pembayaran biaya servis.

19. Washing
Melakukan servis plus terhadap kendaraan yang telah selesai servis.

20. Security
Menjaga keamanan showroom, bengkel dan sparepart.
Mengatur parker kendaraan pelanggan.

21. Office boy


Menjaga kebersihan bengkel.

17
2.3 Prosedur Perbaikan dan Perawatan di Workshop PT Tunas Auto Graha

Mulai

Booking Service

Penerimaan

Pembagian Tugas

Pelaksanaan Service

Return Job
Pemeriksaan Hasil Service

Tidak
Baik

Penyerahan Kendaraan

Follow up

Kendaraan
n

Selesai

18
Penjelasan

1. Booking service
Sebelum servis pelanggan dianjurkan melakukan booking service yang bias
dilakukan dengan menghubungi customer service via telepon atau bisa langsung
dating ke bengkel. Dalam proses ini customer service akan memberikan waktu
minimal untuk melakukan service dan pelanggan bisa mengambil wakru minimal
tersebut atau memilih waktu beberapa hari kedepan dari waktu minimal yang
disediakan.

2. Penerimaaan
Setelah booking sevice, pelanggan dihari yang telah disepakati dan harus
melakukan registrasi ulang di customer cervice. Selanjutnya proses penerimaan
dilakukan oleh service advisior.
Service advisor akan mengambil keluhan-keluhan yang dirasakan
pelanggan pada kendaraan tersebut, melakukan walk around cek dan pemeriksaan
awal pada kendaraan. Jika ada keluhan yang dirasakan dan perlu dilakukan tes
sebelum servis, maka servis advisor bisa meminta bantuan untuk melakukan
pengecekan yang lebih detail. Selanjutnya service advisor akan melakukan
pengecekan yang detail. Selanjutnya service advisor akan melakukan estimasi
pekerjaan berdasarkan pengecekan yang telah dilakukan yang meliputi waktu
perbaikan, biaya jasa dan sparepart yang mungkin dilakukan service advisor, maka
service advisor akan perintah kerja bengkel.

19
3. Pembagian tugas
Perintah kerja bengkel akan diserahkan service advisor kepada foremen / kepala
mekanik. Selanjutnya foremen akan memberikan perintah kerja bengkel tersebut
kepada mekanik yang ada di grup masing-masing foremen.

4. Pelaksanaan servis
Mekanik melakukan servis sesuai dengan perintah kerja bengkel. Jika dalam
proses servis ditemukan perbaikan yang perlu dilakukan diluar perintah kerja
bengkel. Maka mekanik akan melaporkan saran perbaikan kepada foremen yang
kemudian diteruskan kepada service advisor. Selanjutnya service advisor akan
melakukan konfirmasi dan estimasi ulang kepada pelanggan. Jika pelanggan setuju,
maka pekerjaan tambahan akan dilakukan oleh mekanik.

5. Pemeriksaan hasil servis

Setelah melakukan servis, maka foreman akan melakukan pemeriksaan


kendaraaan dan test drive. Jika semua keluhan pelanggan telah selesai diperbaiki,
maka kendaraan akan diserahkan kepada service advisor.

6. Penyerahan kendaraan

Setelah kendaraan selesai diservis dan diservise plus bagian washing maka
kendaraan siap diserahkan pelanggan.

7. Follw up

Setelah 3 hari servis, service advisor akan melakukan follow up kepada


pelanggan via telepon yang bertujuan untuk mengetahui kondisi kendaraan setelah
servis. Jika dalam follow up pelanggan masih merasakn keluhan, maka pelanggan
bisa melakukan booking service. Dan apabila pelanggan tidak lagi merasakan
keluhan yang telah disampaikan saat penerimaan servis, maka pekerjaan dianggap
selesai.

20
BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Klasifikasi Rem

Rem ( brake dalam bahasa inggris ) adalah alat yang digunakan untuk
memperlambat dan atau menghentikan laju kendaraan. Adanya rem pada kendaraan
sangat penting untuk keselamatan pengendara, jika tidak ada rem maka
pengendara bisa mengalami kecelakaan yang bisa menyebabkan kematian. Rem
hanya salah satu bagian kendaraan yang penting, masih ada bagian penting lainnya.

System rem yg digunakan pada kendaraan bermotor dapat digolongkan sebagai


berikut :

3.1.1 Menurut konstruksinya :

Menurut konstruksinya rem terbagi menjadi 2 yaitu rem tromol dan cakram

Rem tromol

Sistem rem ini tenaga remnya diperoleh dengan memanfaatkan gaya gesek
antara dua buah benda yaitu sepatu rem (Brake Shoe) dan tromol rem (Brake
Drum) untuk memperlambat dan menghentikan kendaaraan.

Gambar 3.1 Rem Tromol

21
Komponen utama dari tromol rem yaitu sepatu rem(E), tromol rem(A),
kabel rem tangan(D), pegas jangkar(C), tuas sepatu rem(B), pen pegas
penahan sepatu, pegas tuas penyetel(J), penyetel otomatis(I), pegas
pembalik sepatu(H), silinder roda(G) dan plat penahan(F). Apabila sepatu
rem mengalami kehausan maka sepatu rem harus diganti.

Rem piriringan/cakram

Gambar 3.2 Rem Piringan/Cakram

Sistem rem ini memanfaatkan gaya gesek antara pad rem dengan rotor
piringan (brake disc rotor).

3.1.2 Menurut layanannya :

Menurut layanannya Rem berbagi menjadi rem kaki dan rem tangan/rem parkir

Rem kaki

Dikelompokkan menjadi 2 tipe rem hidrolik dan pneumatik

Gambar 3.3 Rem Kaki

22
Rem hidrolik sistem ini memanfaatkan cairan sebagai penerus tenaga dari Pedal
ke sistem pengereman. Sedangkan pneumatik menggunakan kompresor untuk
menghasilkan angin bertekanan untuk meneruskan tenaga dari pedal rem ke sistem
pengereman.

Rem tangan atau rem parkir

Gambar 3.4 Rem Tangan/Rem Parkir

Rem yang digunakan memakai tangan, biasanya digunakan untuk rem parkir

3.1.3 Menurut mekanisme penggeraknya :

Menurut mekanisme penggeraknya terbagi menjadi rem mekanis, rem hidraulik dan
rem angin.

Rem mekanis

Gambar 3.5 Rem Mekanis

Sistem Rem Mekanik ini merupakan Sistem Rem yang paling sederhana
dan tidak terlalu banyak memakai komponen. Sistem Rem ini umumnya
digunakan untuk kendaraan kecil dan kendaraan lama. Komponen

23
Terpenting dalam Sistem Rem jenis mekanik ini yaitu sepatu rem, tuas dan
kawat/seling. Sistem Rem Mekanik lebih mudah dalam perawatan dan
perbaikan karena kontruksi yang sederhana. Gerakan dorong dari tuas akan
diteruskan ke sepatu rem dengan menggunakan kawat/seling, semakin
kuat/panjang tuas bergerak maka semakin kuat Sepatu rem menekan tromol
atau lintasan.

Rem Hidraulik

Gambar 3.6 Rem Hidraulik


Rem ini menggunakan fluida cair seperti minyak sebagai pemindah
tenaganya. Sistem Rem Hidrolik ini bekerja yaitu apabila Tuas pedal rem
diinjak maka tuas akan meneruskan gerakan ke master Cylinder, didalam
Master Cylinder terjadi perubahan dari energi kinetik menjadi tekanan pada
minyak rem yang kemudian diteruskan menuju Actuactor Cylinder
melewati selang/pipa-pipa tekanan tinggi, setelah tekanan sampai di
Actuactor Cylinder kemudian gaya tekan dirubah kembali menjadi
gerakan/kinetik oleh Actuactor Cylinder untuk menggerakkan Sepatu rem
untuk menekan tromol/ disc supaya terjadi proses pengereman.

24
Rem angin
.

Gambar 3.7 Rem Angin

Sistem Rem Pneumatic merupakan sistem rem yang menggunakan media


fluida gas sebagai penghantar/penyalur gerakan. Dalam Sistem ini kontruksi
tidak terlalu rumit karena sistem rem hidrolik ini merupakan sistem rem
tambahan untuk membantu sistem rem kendaraan. Sistem Rem Hidrolik ini
umumnya dipasang pada kendaraan berat dan besar karena membutuhkan
daya pengereman yang besar juga. Komponen terpenting dalam sistem Rem
ini adalah Kompresor, selang tekanan tinggi, dan Katup pengatur.

Adapun yang akan dibahas dalam laporan ini adalah salah satu sistem rem
menurut konsturiksinya yaitu rem cakram.

3.2 Rem Cakram


Rem cakram adalah perangkat pengereman yang digunakan pada
kendaraan modern. Rem ini bekerja dengan menjepit cakram yang biasanya
dipasangkan pada roda kendaraan, untuk menjepit cakram digunakan
caliper yang digerakkan oleh piston untuk mendorong sepatu rem (brake
pads) ke cakram.

Gambar 3.8 Rem Cakram

25
3.3 Prinsip kerja rem cakram

Rem cakram bekerja dengan cara adanya suatu gerakan gesek antara pad rem
yang diam dengan piringan yang berputar. Pada kendaraan mesin bekerja dengan
mengubah energi panas menjadi kinetik maka sebaliknya rem bekerja dengan cara
mengubah energi kinetik menjadi panas.

Ketika handel rem ditarik, piston di dalam silinder master akan terdorong dan
menekan minyak rem keluar silinder. Melalui selang rem tekanan ini diteruskan
oleh minyak rem untuk mendorong piston yang berada di dalam silinder caliper.
Akibatnya piston pada caliper ini mendorong pad untuk mencengkram cakram,
sehingga terjadilah aksi pengereman. Dimana pada saat pengereman terjadi gesekan
antar pad rem dengan piringan yang akan menghasilkan panas yang selanjutnya
panas akan dilepas ke udara.

Sebelum bekerja

- Tekanan minyak rem = 0


- Pad tidak menyentuh piringan

Mulai bekerja
- Tekanan minyak rem bertambah
- Pad menyentuh piringan dengan ringan
- Gesekan kecil
- Tenaga pengeremen kecil

Pada saat bekerja


- Tekanan minyak rem besar
- Tekanan pad pada disk besar
- Gesekan besar
- Gaya pengereman besar

26
3.4 Komponen-komponen rem cakram
Komponen rem cakram terbagi menjadi 2 yaitu
1. Kompenen bagian atas
a) Pedal rem
Yaitu komponen pada sistem rem yang berfungsi untuk melakukan
pengereman dengan jalan mendorong Boster rem kemudian ke
silinder master. Penggunaannya biasanya dengan cara diinjak.

Gambar 3.9 Pedal Rem

b) Master silinder
Berfungsi untuk meneruskan tekanan pengereman dari pedal ke
minyak rem dan mengatru jumlah minyak rem yg mengalir ke pipa
minyak sesuai dengan tekanan pengereman.

Gambar 3.10 Master Silinder

27
c) Booster
Berfungsi untuk memperbesar gaya pengereman karena injakan
kaki pada pedal rem tanpa booster tidak akan kuat dalam
melakukan.

Gambar 3.11 Boster


d) Brake line
Berfungsi menyalurkan minyak rem ke silinder roda atau caliper.
Brike line dapat berupa selang.

Gambar 3.12 Brake Line

28
2. komponen bagian bawah
a). Cakram / Piringan
Bagian yang berputar bersama roda, bagian ini yang akan dijepit atau
ditahan oleh pad.

Gambar 3.13 Cakram/Piringan

b). Pad rem


Pad rem adalah komponen rem yang menekan dan bergesekkan
dengan disc. Pad rem ini dipasangkan pada caliper rem dan dapat
bergerak maju mundur di saat piston pada caliper menekannya.
Pad rem lebih sering dikenal juga dengan sebutan kampas rem.

Gambar 3.14 Pad Rem

29
c). Caliper
Bagian yang tidak bergerak dari rem cakram, yang berguna untuk
menerima dan meneruskan gaya pengereman dari minyak rem untuk
memberikan tekanan pada pad rem. Pada caliper terdapat piston
yang menerima tekanan dari minyak rem dan akan bergerak maju
keluar untuk menekan pad rem. Caliper dipasangkan pada chasis
mobil dan tidak bergerak atau diam saja pada saat roda berputar.

Gambar 3.15 Caliper


Ada dua tipe capiler yaitu
1. Tipe caliper tetap (Fixed caliper) Sebuah tipe fixed caliper
mempunyai sepasang piston untuk mendorong rotor rem cakram
pada kedua sisinya.

Gambar 3.16 Tipe Caliper Tetap

30
2. Tipe caliper mengambang (Floating caliper) Sebuah tipe
floating caliper tertempel pada piston hanya pada satu sisi dari
caliper.

Gambar 3.17 Tipe Caliper Mengambang

31
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Perawatan Rem Cakram

Semua kendaraan baik roda dua maupun roda empat dilengkapi dengan
berbagai system. Salah satu dari system itu adalah system pengereman. Kerja rem
disebabkan karena adanya gaya gesek kampas rem (brake pad) melawan gerak
putar piringan (disc rotor). Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,
hendaknya system rem tersebut dalam kondisi atau keadaan yang baik, oleh karena
itu dibutuhkan penanganan atau perawatan dan pemeliharaan yang baik pula.

4.2 Peralatan Yang Dibutuhkan

1. Kunci pas 12
2. Kunci sock 21
3. Extension bar
4. Kunci roda
5. Amplas kasar
6. Impact (jika ada)
7. Dongkrak
8. Meteran (sebagai alat ukur)

4.3 Bagian-bagian yang perlu dirawat dan pengerjaanya

a. Pedal rem
Masalah yang terjadi pada pedal rem adalah ketika kita menginjak
rem terjadi penurunan secara berlebihan pada pedal rem. Itu terjadi
karena penyetelan pedal rem yang tidak tepat.

32
Cara perawatan
Aturlah pedal menurut standarnya di toyota yaitu 154,7-164,7 mm
(6,091-6,484inci).
Cara menyetel jarak pedal rem dengan lantai
1. Lipat karpet di bawah pedal rem, atau pindahkan karpet rem
ketempat yang lain. Ukur jarak antara bagian atas pedal dan
lantai dengan menggunakan alat ukur seperti mistar atau
meteran.

Gambar 4.1 Mengukur jarak pedal rem

2. Jika tidak sesuai dengan standar maka lepaskan kabel soket


(1) yakni kabel untuk switch lampu rem (2).
3. Kendorkan mur pengunci (3) swict lampu rem dan putar
switch beberapa putaran.
4. Kendorkan mur (4) pengunci push rod (5) dan stel tinggi
pedal dengan memutarpush rod.

33
5. Putar kembali switch lampu rem sampai stopper pedal sedikit
menyentuh pelindung, kemudian kencangkan mur pengunci.

Gambar 4.2 Menyetel pedal rem

6. Pasangkan kembali soket penghubung kabel switch lampu


rem.

B. Master Silinder

Jika terjadi gangguang pada master silinder biasanya pada saat pedal
rem diinjak tidak mampu menekan angin atau istilahnya ngempos
alias blong. Supaya tidak terjadi seperti itu lakukanlah perawatan
dengan menguras minyak rem yang terdapat pada master silinder 6
bulan atau 1 tahun sekali.

Perawatan minyak rem pada master silinder


1. Angkat kendaraan
2. Tambahkan minyak pada reservoir sampai dibawah garis MAX,
Buka nipel pembuangan udara dari silinder roda yang terjauh dari
master silinder.
3. Masukan selang plastic pada ujung sumbat, dan ujung yang lain
masukan pada penampung oli.

34
4. Pembuangan udara dari sumbat terjauh, sampai terakhir yang
terdekat dengan master silinder.
5. Pedal ditekan beberapa kali, sambil member aba pada teknisi saat
pedal ditekan.
6. Teknisi membuka sumbat pembuang udara, kemudian
mengeraskan kembali sambil member aba pemompa pedal rem.

Gambar 4.3 teknisi membantu membuang uadara pada minyak rem


7. Ulangi prosedur 6 dan 7 sampai udara bersih
8. Atur tinggi minyak pada batas MAX.
Pemeriksaan pada master silinder
Melepas master silinder pada booster
1. Lepas intake plastik, ga perlu semua, asal bisa akses master rem saja
sudah cukup.

2. Keluarkan saringan minyak rem, newbie pakai tang pembuka circlip


untuk menariknya, hati-hati robek saringannya.

3. Sedot minyak rem/kosongkan fluida rem dari reservoir.

35
4. Lepas soket ketinggian minyak rem di reservoir

Gambar 4.4 melepas soket minyak rem di reservoir

5. Lepas dua flarenut yang mengikat dua pipa rem ke master silinder.
Gunakan kunci 10mm yang presisi, bila punya kunci flare-nut lebih
baik lagi, tujuannya supaya nut-nya tidak sampai rusak. Hati-hati
karena pada proses ini minyak rem akan keluar dari sambungan pipa
yang dilepas tersebut, karenanya siap sedia dengan kain untuk
menampung/menyerap tumpahannya.

Gambar 4.5 Melepas dua flarenut

36
6. Proses selanjutnya adalah melepas master silinder dari booster rem.
Ada 2 buah mur ukuran 12mm yang perlu dilepas. Berhubung 1 mur
ada yang posisinya agak sulit, newbie pakai extensi kunci sok yang
flexible (gambar 7), bila memakai kunci sok 1/2" mentok di body
master-remnya, sebenernya bisa juga pakai kunci ring dari atas, cuman
lumayan lama karena area untuk memutar kuncinya terbatas. Mur yang
satunya lebih mudah diakses dengan kunci sok biasa.

Gambar 4.6 Melepas baut pada booster rem

7. Setelah dua mur terlepas, pastikan pipa minyak rem yang juga sudah
dilepas flare-nut nya tidak menghalangi. Tarik master rem ke depan
dengan hati-hati, penarikan seakan rada berat karena ada O ring pada
master rem yang menempel pada lubang booster rem supaya tidak
bocor angin. Nampak pada gambar 8 adalah booster rem yang sudah
dilepas master remnya, dan gambar 9 adalah master rem yang sudah
dilepas dari booster rem.

Gambar 4.7 Master rem yang sudah dilepas dari booster

37
Periksa master silider yang sudah dilepas
1. Bersihkan semua komponen dalam air
2. Perhatikan komponen. Jika mengalami korosi ringan bisa dihonning
(dihaluskan menggunakan mesin bubut). Tapi jika korosi berat harus
diganti.

3. Periksa sil,jika keadaan rusak, sobek dan keras harus diganti.

4. Periksalah torak dan pegas Jika pegas korosi, kaku dan lemah harus
diganti. Jika torak korosi atau pecah harus diganti.

5. Periksalah lubang master remdengan menggunakan kain bersih. Bila


ada beberapa kerusakan yang terdeteksi, maka lubang harus
diperbaiki.

Memperbaiki lubang master

1. Pilih batu asah yang sesuai. Batunya harus bersih, terawat dan lunak.

2. Jepit silinder master ujung atas lubang dengan ganjal lunak pada ragum

3. Masukkan batu pengasah pada chuck (pemegang) pada bor listrik


dengan kecepatan 1000 rpm.

4. Lumasi lubang dengan cairan yang baru kemudian asah lubang


tersubut.

38
D. Pad rem/Kanvas rem
Jika pada saat mengerem kerja rem terlalu jauh dari jarak pengereman dan rem
berbunyi. Maka ada masalah yang terjadi pada pad rem/kanvas rem.
Pemeriksaan pada pad rem/kanvas rem
1. Kendorkan roda terlebih dahulu menggunakan kunci roda atau sock
21
2. Angkat kendaraan gunakan dongkrak, Bisa juga menggunakan lift
seperti di workshop PT Tunas Auto Graha.

Gambar 4.8 Mangangkat mobil


3. Lepaskan semua roda munggunakan kunci roda atau kunci sock 21.
Gunakan impack jika ada.

Gambar 4.9 Membuka baut pada roda


4. Lepaskan baut kaliper, tiap mobil memiliki letak baut kaliper yang
berbeda - beda, dan yang posisinya yang berbeda pula. Untuk mobil
toyota biasanya menggunakan kunci pas 12 untuk membuka baut
kaliper

Gambar 4.10 Membuka baut pada kaliper

39
5. Anda bisa melihat adanya pad rem/kampas rem yang menempel di
bagian rotor, sementara di kaliper terlihat ada piston untuk menekan
kampas rem cakram ini.

Gambar 4.11 Kaliper rem

6. Ambilah pad rem/ kampas rem lalu periksa ketebalan rad rem nya,
biasanya ketebalan tidak boleh kurang dari 5 mm gunakan janggka
sorong untuk mengukur. Jika dibawah itu disarankan untuk mengganti
pad rem, jika masi tebal bersikan dengan menggnakan amplas kasar
lalu buang kotoranya.

Gambar 4.12 Pembersian pada pad rem/kanvas rem

40
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari penulisan laporan ini, penulis dapat menarik kesimpulan,


diantaranya yaitu :

1. Rem cakram merupakan Janis rem yang paling banyak digunakan pada
kendaraan-kendaraan modern berpenumpang. Karena konstruksinya yang
sederhana serta mudah dalam perawatan
2. Pada rangkaian rem cakram, terdapat 4 komponen utama yaitu : master
silinder, booster rem, caliper, dan piringan (disc brake).
3. Mekanisme rem cakram yaitu saat pedal ditekan, maka minyak fluida
mengalir dari master silinder menuju caliper melalui saluran minyak,
kemudian oleh caliper digunakan untuk menekan pad dengan bantuan
piston, sehingga pad dapat menjepit cakram kendaraan.
4. Kerusakan yang sering terjadi pada system rem cakram tidak akan terjadi
jika dilakukan perawatan secara teratur dan berkala. Perawatan dan
pemeriksaan secara berkala akan dapat mendeteksi gangguan pada rem
cakram.

41
5.2 Saran

Untuk menghindari hal-hal yang berakibat fatal (kerusakan yang parah),


maka kita perlu melakukan perawatan terhadap rem secara berkala.
Cara perawatan tersebut adalah :
1. Lakukanlah perawatan terhadap rem atau periksa keadaan rem sebelum
berkendara.
2. Periksalah seluruh komponen rem berfungsi dengan baik atau tidak.
3. Lakukan perawatan dan pengontrolan secara berlanjut dan berkala.

42
DAFTAR PUSATAKA

Daryanto. 2003. Reparasi Sistem Rem Mobil. Malang: Yrama Widya.


http://deniadi1026.blogspot.com/2014/08/l-laporan-prakerind-perawatan-dan.html

http://c2w-community.blogspot.com/2012/10/prosedur-memeriksa-dan-menyetel-
tinggi.html

https://myjimny.wordpress.com/2012/08/01/deteksi-masalah-pada-rem-jimny-
katana/

http://www.tempo.co/read/news/2011/03/14/123319954/Cara-Mudah-Mencegah-
dan-Mengatasi-Rem-Blong-Bagian-1

http://www.slideshare.net/rahimbesol/perbaikan20sistem20rem

http://haryanto-wagiyo.blogspot.com/2013/05/memperbaiki-sistem-rem.html

43
44
45
46

Anda mungkin juga menyukai