Oleh :
Oleh :
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Mesin Pembimbing Kerja Praktek
2
KATA PENGANTAR
Terima kasih penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan karunia-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas laporan kerja praktek (magang ini dengan baik).
Laporan ini disusun sebagai tugas dan pertanggung jawaban setelah
menyelesaikan kerja praktek lapangan dan sekaligus merupakan syarat untuk
mengikuti seminar dan merupakan Satuan Kredit Semester (SKS) yang ditempuh
oleh mahasiswa Polteknik Segeri Sriwijaya.
Penyusunan laporan ini berdasarakan hasil pelaksanaan kerja praktek
penulis selama satu bulan yang dimulai tanggal 21 Juli sampai dengan 21 Agustus
2014 di PT. Tunas Auto Graha cabang palembang. Dalam penyusunan laporan ini
penulis telah banyak menerima bantuan yang berupa saran, data dan bimbingan dari
berbagai pihak. Dengan hati yang tulus penulis mengucapkan terima kasih yang
sebanyak-banyaknya kepada :
1. Bapak Ir. Safei, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Politeknik
Negeri Sriwijaya.
2. Bapak Firdaus, S.T, M.T. selaku Pembantu Direktur I Politeknik Negeri
Sriwijaya.
3. Bapak Karmin, S.T, M.T. selaku pembimbing laporan Kerja Praktek
Politeknik Negeri Sriwijaya.
4. Bapak Agus Yulianto, selaku kepala bengkel PT. Tunas Auto Graha.
5. Bapak Bibit Waluyo, selaku pembimbing kerja praktek dibengkel PT.
Tunas Auto Graha.
6. Para mekanik dan karyawan di PT. Tunas Auto Graha
7. Dan teman-teman semua yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan laporan kerja praktek ini hingga selesai.
3
Penulis berharap semoga dalam penulisan laporan ini dapat bermanfaat bagi
semua pembaca khususnya bagi mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya. Selain itu
penulis juga menyadari dalam penysunan laporan ini masih terdapat kekurangan,
maka dari itu penulis berharap kepada pembaca laporan ini agar dapat memberikan
saran dan kritik yang bersifat membangun demi tercapainya tujuan kita bersama
dan pengetauan yang kita dapat.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya
kepada semua rekan yang telah membantu penulis hingga terselesainya laporan ini.
Penulis,
4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Graha
5
3.4 Komponen-Komponen Rem Cakram
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Perawatan Rem Cakram
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Daftar Pustaka
6
DAFTAR GAMBAR
7
Gambar 4.6 Melepas Baut Pada Booster
8
BAB I
PENDAHULUAN
Pada era globalisasi industri saat sekarang saat ini banyak sekali diperlukan
tenaga-tenaga terampil pada suatu bidang-bidang tertentu dimana diperlukan jenis
pekerjaan yang membutuhkan suatu keahlian yang propesional.
Seiring hal tersebut, maka penulis sengaja memilih PT. TUNAS AUTO
GRAHA sebagai tempat untuk melaksanakan kerja praktek. Hal ini dikarenakan PT
TUNAS AUTO GRAHA adalah Autorized Toyota Dealer yang mana merupakan
tempat perawatan dan perbaikan mobil pada merek Toyota, ini sesuai dengan
jurusan yang penulis ambil yaitu teknik mesin dengan program studi M&R
(Maintenance & Repair).
1.2 Tujuan
Praktek kerja lapangan merupakan salah satu persyaratan wajib yang harus
dilaksanakan oleh mahasiswa dalam kurikulum pendidikan Diploma III Politeknik
Negeri Sriwijaya, adapun tujuannya adalah
9
1.3 Manfaat
Adapun permasalahan yang penulis ambil pada kerja praktek ini yaitu
mengenai cara kerja rem dan perawatan rem cakram.
b. Metode Observasi
c. Wawancara
Melakukan wawancara langsung dengan para teknisi atau instruktur di PT
Tunas Auto Graha.
d. Referensi
Berdasarkan kepustakaan maupun media internet serta data - data yang
terdapat di PT Tunas Auto Graha.
10
1.6 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi latar belakang, tujuan dan manfaat, pembatasan
masalah, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan.
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
11
BAB II
TINJAUAN UMUM
PT Toyota-Astra Motor atau biasa di singkat dengan TAM merupakan agen tunggal
pemegang merek (ATPM) Mobil Toyota dan Lexus di Indonesia. TAM merupakan
perusahaan joint venture Antara PT. Astra Internasioal Tbk dengan persentase
saham 51% dan Toyota Motor Corporation, Jepang dengan persentase saham 49%.
12
Sejak tanggal 15 Juli 2003, TAM direstrukturisasi menjadi 2 perusahaan, yaitu :
13
2.2 Strutur organisasi workshop
Struktur organisasi untuk bengkel PT. Tunas Auto Graha Palembang adalah sebagai
berikut
Owner
Richie Setiawan
Brach Manager
Djarpilus
14
Penjelasan
Job description
1. Branch manager
Penanggung jawab semua aktifitas bengkel. Showroom dan sparepart.
2. Service manager
Dibawah branch manager bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang
ada di bengkel.
3. TL / Instruktur
Memberikan informasi teknik kepada foreman, mekanik dan service
advisor.
Membantu service manager membuat proses warranty kendaraan.
Memebuat laporan harian bengkel.
Membantu service advisior membuat perintah kerja bengkel.
4. Service advisior
Melakukan penerimaan pelanggan yang akan melakukan servis kendaraan
hingga penyerahan kendaraan yang telah selesai servis.
Membuat sura perintah kerja bengkel.
Membuat estimasi biaya perbaikan kendaraan.
Membuat dokumentasi proses warranty.
Melakukan follow up kepada pelanggan setelah kendaraan selesai servis.
5. Costumer service
Mengatur jadwal servis kendaraan pelanggan.
Membuat estimasi biaya perbaikan.
6. Partman
Melayani penjualan sparepart untuk bengkel dan pelanggan.
Melakukan pemesanan sparepart yang dibutuhkan bengkel pelanggan.
7. Foremen
Membagi surat perintah kerja bengkel kepada mekanik.
Melakukan pengecekan kerusakan kendaraan pelanggan yang akan
melakukan servis.
Membantu menyelesaikan pekerjaan mekanik.
Memeriksa hasil kerja mekanik.
8. Mekanik
Melakukan pekerjaan sesuai perintah kerja yang diberikan foreman.
15
Menyampaikan saran perbaikan kepada foreman dan service advisior bila
menemukan kerusakan diluar perintah kerja bengkel.
9. Administration head
Bertanggung jawab atas administrasi bengkel.
Melakukan audit sprarepart setiap akhir bulan.
10. Administrasi
Membuat laporan pekerjaan setiap mekanik perhari.
11. Accounting
Membuat laporan keuangan bengkel.
12. Billing
Membuat kuitansi pembayaran untuk setiap surat perintah kerja bengkel
yang telah selesai di follow up.
13. Kasir
Menerima pembayaran biaya servis atau pembelian spare part yang
dilakukan oleh pelanggan.
15. Pembelian
Membuat order pekerjaan luar.
Membuat order pembelian barang untuk keperluan bengekel.
17. Toolman
Melayani peminjaman alat yang dibutuhkan mekanik dan foreman.
Melakukan audit peralatan bengkel.
Melayani penjualan sparepart untuk keperluan perbaikan servis.
16
18. Bagian umum
Mengantar order pekerjaan luar.
Melakukan pembelian berdasarkan order pembelian barang.
Bersama dengan kas kecil melakukan penagihan terhadap pelanggan yang
belum melakukan pembayaran biaya servis.
19. Washing
Melakukan servis plus terhadap kendaraan yang telah selesai servis.
20. Security
Menjaga keamanan showroom, bengkel dan sparepart.
Mengatur parker kendaraan pelanggan.
17
2.3 Prosedur Perbaikan dan Perawatan di Workshop PT Tunas Auto Graha
Mulai
Booking Service
Penerimaan
Pembagian Tugas
Pelaksanaan Service
Return Job
Pemeriksaan Hasil Service
Tidak
Baik
Penyerahan Kendaraan
Follow up
Kendaraan
n
Selesai
18
Penjelasan
1. Booking service
Sebelum servis pelanggan dianjurkan melakukan booking service yang bias
dilakukan dengan menghubungi customer service via telepon atau bisa langsung
dating ke bengkel. Dalam proses ini customer service akan memberikan waktu
minimal untuk melakukan service dan pelanggan bisa mengambil wakru minimal
tersebut atau memilih waktu beberapa hari kedepan dari waktu minimal yang
disediakan.
2. Penerimaaan
Setelah booking sevice, pelanggan dihari yang telah disepakati dan harus
melakukan registrasi ulang di customer cervice. Selanjutnya proses penerimaan
dilakukan oleh service advisior.
Service advisor akan mengambil keluhan-keluhan yang dirasakan
pelanggan pada kendaraan tersebut, melakukan walk around cek dan pemeriksaan
awal pada kendaraan. Jika ada keluhan yang dirasakan dan perlu dilakukan tes
sebelum servis, maka servis advisor bisa meminta bantuan untuk melakukan
pengecekan yang lebih detail. Selanjutnya service advisor akan melakukan
pengecekan yang detail. Selanjutnya service advisor akan melakukan estimasi
pekerjaan berdasarkan pengecekan yang telah dilakukan yang meliputi waktu
perbaikan, biaya jasa dan sparepart yang mungkin dilakukan service advisor, maka
service advisor akan perintah kerja bengkel.
19
3. Pembagian tugas
Perintah kerja bengkel akan diserahkan service advisor kepada foremen / kepala
mekanik. Selanjutnya foremen akan memberikan perintah kerja bengkel tersebut
kepada mekanik yang ada di grup masing-masing foremen.
4. Pelaksanaan servis
Mekanik melakukan servis sesuai dengan perintah kerja bengkel. Jika dalam
proses servis ditemukan perbaikan yang perlu dilakukan diluar perintah kerja
bengkel. Maka mekanik akan melaporkan saran perbaikan kepada foremen yang
kemudian diteruskan kepada service advisor. Selanjutnya service advisor akan
melakukan konfirmasi dan estimasi ulang kepada pelanggan. Jika pelanggan setuju,
maka pekerjaan tambahan akan dilakukan oleh mekanik.
6. Penyerahan kendaraan
Setelah kendaraan selesai diservis dan diservise plus bagian washing maka
kendaraan siap diserahkan pelanggan.
7. Follw up
20
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Rem ( brake dalam bahasa inggris ) adalah alat yang digunakan untuk
memperlambat dan atau menghentikan laju kendaraan. Adanya rem pada kendaraan
sangat penting untuk keselamatan pengendara, jika tidak ada rem maka
pengendara bisa mengalami kecelakaan yang bisa menyebabkan kematian. Rem
hanya salah satu bagian kendaraan yang penting, masih ada bagian penting lainnya.
Menurut konstruksinya rem terbagi menjadi 2 yaitu rem tromol dan cakram
Rem tromol
Sistem rem ini tenaga remnya diperoleh dengan memanfaatkan gaya gesek
antara dua buah benda yaitu sepatu rem (Brake Shoe) dan tromol rem (Brake
Drum) untuk memperlambat dan menghentikan kendaaraan.
21
Komponen utama dari tromol rem yaitu sepatu rem(E), tromol rem(A),
kabel rem tangan(D), pegas jangkar(C), tuas sepatu rem(B), pen pegas
penahan sepatu, pegas tuas penyetel(J), penyetel otomatis(I), pegas
pembalik sepatu(H), silinder roda(G) dan plat penahan(F). Apabila sepatu
rem mengalami kehausan maka sepatu rem harus diganti.
Rem piriringan/cakram
Sistem rem ini memanfaatkan gaya gesek antara pad rem dengan rotor
piringan (brake disc rotor).
Menurut layanannya Rem berbagi menjadi rem kaki dan rem tangan/rem parkir
Rem kaki
22
Rem hidrolik sistem ini memanfaatkan cairan sebagai penerus tenaga dari Pedal
ke sistem pengereman. Sedangkan pneumatik menggunakan kompresor untuk
menghasilkan angin bertekanan untuk meneruskan tenaga dari pedal rem ke sistem
pengereman.
Rem yang digunakan memakai tangan, biasanya digunakan untuk rem parkir
Menurut mekanisme penggeraknya terbagi menjadi rem mekanis, rem hidraulik dan
rem angin.
Rem mekanis
Sistem Rem Mekanik ini merupakan Sistem Rem yang paling sederhana
dan tidak terlalu banyak memakai komponen. Sistem Rem ini umumnya
digunakan untuk kendaraan kecil dan kendaraan lama. Komponen
23
Terpenting dalam Sistem Rem jenis mekanik ini yaitu sepatu rem, tuas dan
kawat/seling. Sistem Rem Mekanik lebih mudah dalam perawatan dan
perbaikan karena kontruksi yang sederhana. Gerakan dorong dari tuas akan
diteruskan ke sepatu rem dengan menggunakan kawat/seling, semakin
kuat/panjang tuas bergerak maka semakin kuat Sepatu rem menekan tromol
atau lintasan.
Rem Hidraulik
24
Rem angin
.
Adapun yang akan dibahas dalam laporan ini adalah salah satu sistem rem
menurut konsturiksinya yaitu rem cakram.
25
3.3 Prinsip kerja rem cakram
Rem cakram bekerja dengan cara adanya suatu gerakan gesek antara pad rem
yang diam dengan piringan yang berputar. Pada kendaraan mesin bekerja dengan
mengubah energi panas menjadi kinetik maka sebaliknya rem bekerja dengan cara
mengubah energi kinetik menjadi panas.
Ketika handel rem ditarik, piston di dalam silinder master akan terdorong dan
menekan minyak rem keluar silinder. Melalui selang rem tekanan ini diteruskan
oleh minyak rem untuk mendorong piston yang berada di dalam silinder caliper.
Akibatnya piston pada caliper ini mendorong pad untuk mencengkram cakram,
sehingga terjadilah aksi pengereman. Dimana pada saat pengereman terjadi gesekan
antar pad rem dengan piringan yang akan menghasilkan panas yang selanjutnya
panas akan dilepas ke udara.
Sebelum bekerja
Mulai bekerja
- Tekanan minyak rem bertambah
- Pad menyentuh piringan dengan ringan
- Gesekan kecil
- Tenaga pengeremen kecil
26
3.4 Komponen-komponen rem cakram
Komponen rem cakram terbagi menjadi 2 yaitu
1. Kompenen bagian atas
a) Pedal rem
Yaitu komponen pada sistem rem yang berfungsi untuk melakukan
pengereman dengan jalan mendorong Boster rem kemudian ke
silinder master. Penggunaannya biasanya dengan cara diinjak.
b) Master silinder
Berfungsi untuk meneruskan tekanan pengereman dari pedal ke
minyak rem dan mengatru jumlah minyak rem yg mengalir ke pipa
minyak sesuai dengan tekanan pengereman.
27
c) Booster
Berfungsi untuk memperbesar gaya pengereman karena injakan
kaki pada pedal rem tanpa booster tidak akan kuat dalam
melakukan.
28
2. komponen bagian bawah
a). Cakram / Piringan
Bagian yang berputar bersama roda, bagian ini yang akan dijepit atau
ditahan oleh pad.
29
c). Caliper
Bagian yang tidak bergerak dari rem cakram, yang berguna untuk
menerima dan meneruskan gaya pengereman dari minyak rem untuk
memberikan tekanan pada pad rem. Pada caliper terdapat piston
yang menerima tekanan dari minyak rem dan akan bergerak maju
keluar untuk menekan pad rem. Caliper dipasangkan pada chasis
mobil dan tidak bergerak atau diam saja pada saat roda berputar.
30
2. Tipe caliper mengambang (Floating caliper) Sebuah tipe
floating caliper tertempel pada piston hanya pada satu sisi dari
caliper.
31
BAB IV
PEMBAHASAN
Semua kendaraan baik roda dua maupun roda empat dilengkapi dengan
berbagai system. Salah satu dari system itu adalah system pengereman. Kerja rem
disebabkan karena adanya gaya gesek kampas rem (brake pad) melawan gerak
putar piringan (disc rotor). Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,
hendaknya system rem tersebut dalam kondisi atau keadaan yang baik, oleh karena
itu dibutuhkan penanganan atau perawatan dan pemeliharaan yang baik pula.
1. Kunci pas 12
2. Kunci sock 21
3. Extension bar
4. Kunci roda
5. Amplas kasar
6. Impact (jika ada)
7. Dongkrak
8. Meteran (sebagai alat ukur)
a. Pedal rem
Masalah yang terjadi pada pedal rem adalah ketika kita menginjak
rem terjadi penurunan secara berlebihan pada pedal rem. Itu terjadi
karena penyetelan pedal rem yang tidak tepat.
32
Cara perawatan
Aturlah pedal menurut standarnya di toyota yaitu 154,7-164,7 mm
(6,091-6,484inci).
Cara menyetel jarak pedal rem dengan lantai
1. Lipat karpet di bawah pedal rem, atau pindahkan karpet rem
ketempat yang lain. Ukur jarak antara bagian atas pedal dan
lantai dengan menggunakan alat ukur seperti mistar atau
meteran.
33
5. Putar kembali switch lampu rem sampai stopper pedal sedikit
menyentuh pelindung, kemudian kencangkan mur pengunci.
B. Master Silinder
Jika terjadi gangguang pada master silinder biasanya pada saat pedal
rem diinjak tidak mampu menekan angin atau istilahnya ngempos
alias blong. Supaya tidak terjadi seperti itu lakukanlah perawatan
dengan menguras minyak rem yang terdapat pada master silinder 6
bulan atau 1 tahun sekali.
34
4. Pembuangan udara dari sumbat terjauh, sampai terakhir yang
terdekat dengan master silinder.
5. Pedal ditekan beberapa kali, sambil member aba pada teknisi saat
pedal ditekan.
6. Teknisi membuka sumbat pembuang udara, kemudian
mengeraskan kembali sambil member aba pemompa pedal rem.
35
4. Lepas soket ketinggian minyak rem di reservoir
5. Lepas dua flarenut yang mengikat dua pipa rem ke master silinder.
Gunakan kunci 10mm yang presisi, bila punya kunci flare-nut lebih
baik lagi, tujuannya supaya nut-nya tidak sampai rusak. Hati-hati
karena pada proses ini minyak rem akan keluar dari sambungan pipa
yang dilepas tersebut, karenanya siap sedia dengan kain untuk
menampung/menyerap tumpahannya.
36
6. Proses selanjutnya adalah melepas master silinder dari booster rem.
Ada 2 buah mur ukuran 12mm yang perlu dilepas. Berhubung 1 mur
ada yang posisinya agak sulit, newbie pakai extensi kunci sok yang
flexible (gambar 7), bila memakai kunci sok 1/2" mentok di body
master-remnya, sebenernya bisa juga pakai kunci ring dari atas, cuman
lumayan lama karena area untuk memutar kuncinya terbatas. Mur yang
satunya lebih mudah diakses dengan kunci sok biasa.
7. Setelah dua mur terlepas, pastikan pipa minyak rem yang juga sudah
dilepas flare-nut nya tidak menghalangi. Tarik master rem ke depan
dengan hati-hati, penarikan seakan rada berat karena ada O ring pada
master rem yang menempel pada lubang booster rem supaya tidak
bocor angin. Nampak pada gambar 8 adalah booster rem yang sudah
dilepas master remnya, dan gambar 9 adalah master rem yang sudah
dilepas dari booster rem.
37
Periksa master silider yang sudah dilepas
1. Bersihkan semua komponen dalam air
2. Perhatikan komponen. Jika mengalami korosi ringan bisa dihonning
(dihaluskan menggunakan mesin bubut). Tapi jika korosi berat harus
diganti.
4. Periksalah torak dan pegas Jika pegas korosi, kaku dan lemah harus
diganti. Jika torak korosi atau pecah harus diganti.
1. Pilih batu asah yang sesuai. Batunya harus bersih, terawat dan lunak.
2. Jepit silinder master ujung atas lubang dengan ganjal lunak pada ragum
38
D. Pad rem/Kanvas rem
Jika pada saat mengerem kerja rem terlalu jauh dari jarak pengereman dan rem
berbunyi. Maka ada masalah yang terjadi pada pad rem/kanvas rem.
Pemeriksaan pada pad rem/kanvas rem
1. Kendorkan roda terlebih dahulu menggunakan kunci roda atau sock
21
2. Angkat kendaraan gunakan dongkrak, Bisa juga menggunakan lift
seperti di workshop PT Tunas Auto Graha.
39
5. Anda bisa melihat adanya pad rem/kampas rem yang menempel di
bagian rotor, sementara di kaliper terlihat ada piston untuk menekan
kampas rem cakram ini.
6. Ambilah pad rem/ kampas rem lalu periksa ketebalan rad rem nya,
biasanya ketebalan tidak boleh kurang dari 5 mm gunakan janggka
sorong untuk mengukur. Jika dibawah itu disarankan untuk mengganti
pad rem, jika masi tebal bersikan dengan menggnakan amplas kasar
lalu buang kotoranya.
40
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Rem cakram merupakan Janis rem yang paling banyak digunakan pada
kendaraan-kendaraan modern berpenumpang. Karena konstruksinya yang
sederhana serta mudah dalam perawatan
2. Pada rangkaian rem cakram, terdapat 4 komponen utama yaitu : master
silinder, booster rem, caliper, dan piringan (disc brake).
3. Mekanisme rem cakram yaitu saat pedal ditekan, maka minyak fluida
mengalir dari master silinder menuju caliper melalui saluran minyak,
kemudian oleh caliper digunakan untuk menekan pad dengan bantuan
piston, sehingga pad dapat menjepit cakram kendaraan.
4. Kerusakan yang sering terjadi pada system rem cakram tidak akan terjadi
jika dilakukan perawatan secara teratur dan berkala. Perawatan dan
pemeriksaan secara berkala akan dapat mendeteksi gangguan pada rem
cakram.
41
5.2 Saran
42
DAFTAR PUSATAKA
http://c2w-community.blogspot.com/2012/10/prosedur-memeriksa-dan-menyetel-
tinggi.html
https://myjimny.wordpress.com/2012/08/01/deteksi-masalah-pada-rem-jimny-
katana/
http://www.tempo.co/read/news/2011/03/14/123319954/Cara-Mudah-Mencegah-
dan-Mengatasi-Rem-Blong-Bagian-1
http://www.slideshare.net/rahimbesol/perbaikan20sistem20rem
http://haryanto-wagiyo.blogspot.com/2013/05/memperbaiki-sistem-rem.html
43
44
45
46