Anda di halaman 1dari 58

LAPORAN KERJA PRAKTEK

EVALUASI MANAJEMEN PEMELIHARAAN (MAINTENANCE) ALAT


BERAT EXCAVATOR PC 300-8MO PADA PT. UNITED TRACTORS TBK
CAB. PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TOTAL
PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) DENGAN PERHITUNGAN
MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS
(OEE)

OLEH:
JUNAIDI
71200914024

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2024
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
MEDAN

CATATAN ASISTENSI BIMBINGAN KERJA PRAKTEK

Nama : Junaidi
Npm : 71200914024
Pembimbing : Ir. Abdurrozzaq Hasibuan, MT
Judul Tugas Khusus “Evaluasi Manajemen Pemeliharaan (Maintenance) Alat Berat
Excavator PC 300-8MO Pada PT. United Tractors Tbk
Cab. Palembang Dengan Menggunakan Teknik Total
Productive Maintenance (TPM) Dengan Perhitungan
Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness
(OEE)”
NO HARI/TANGGAL JENIS KEGIATAN PARAF
Buat Flow Chat Proses Pemeliharaan
Gambar Layout PT di A3
Jelaskan Perhitungan data yg didapat

Diketahui Medan, Januari 2024


Ketua Program Studi Pembimbing
Teknik Industri,

Wirda Novarika AK, ST, MM Ir. Abdurrozzaq Hasibuan, MT


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kerja Praktek merupakan latihan untuk memperoleh pengetahuan praktis
bagi mahasiswa/i yang melaksanakannya pada perusahaan/pabrik milik
pemerintah atau swasta. Pelaksanaan kerja praktek ini merupakan pengamatan
dan pengenalan sistem dalam sebuah industri. Melalui kerja praktek, mahasiswa
diharapkan dapat menerapkan teori-teori ilmiah yang diperoleh selama mengikuti
perkuliahan. Untuk kemudian dapat menggunakan dan memecahkan
permasalahan yang timbul dilapangan, serta memperoleh pengalaman yang
berguna dalam perwujudan pola kerja yang akan dihadapi.
Kerja praktek ini diwajibkan kepada mahasiswa untuk dilaksanakan
sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan tugas sarjana pada Jurusan Teknik
Industri, Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara. Dengan
melaksanakan kerja praktek ini, setiap mahasiswa diharapkan dapat mengetahui
dan menjalani secara langsung tentang aplikasi disiplin ilmu yang telah dipelajari
selama dibangku kuliah ataupun studi literature, sekaligus untuk memperoleh
pengalaman yang bermanfaat sebagai bekal bagi mahasiswa untuk menyelesaikan
studi memasuki dunia lapangan pekerjaan.
Dengan melaksanakan kerja praktek ini, setiap mahasiswa diharapkan
dapat mengetahui dan menjalani secara langsung tentang aplikasi disiplin ilmu
yang telah dipelajari selama dibangku kuliah ataupun studi literature, sekaligus
untuk memperoleh pengalaman yang bermanfaat sebagai bekal bagi mahasiswa
untuk menyelesaikan studi memasuki dunia lapangan pekerjaan.
Perusahaan yang di pilih untuk melaksanakan kerja praktek adalah PT.
United Tractors Tbk yang berada di Jl. Kol. H. Burlian KM.8 Karya Baru Kec.
Alang-Alang Lebar, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Yang merupakan salah
satu Distributor alat berat di Indonesia yang selalu berusaha untuk menguasai
pasar alat berat, salah satunya dengan merek Komatsu. Waktu pengambilan data
kerja praktek selama tiga puluh hari terhitung dari tanggal 01 November sampai
dengan 30 November 2023.

I-1
I-2

1.2 Tujuan Kerja Praktek


Pelaksanaan kerja praktek pada Fakultas Teknik Program Studi Teknik
Industri, Universitas Islam Sumatera Utara bertujuan untuk:
1. Melihat dan mengenal lapangan kerja secara langsung serta aplikasi teori-
teori yang telah diperoleh dari perkuliahan.
2. Dapat memperoleh keterampilan dalam penguasaan pengerjaan dan
pengalaman.
3. Meneliti masalah yang timbul di lapangan dan membantu perusahaan dalam
pemecahannya.
4. Sebagai landasan bagi penyusunan laporan kerja praktek.

1.3 Manfaat Kerja Praktek


Kerja praktek ini sangat bermanfaat baik untuk mahasiswa itu sendiri,
fakultas dan juga perusahaan tempat mahasiswa melakukan kerja praktek tersebut.
1. Bagi Mahasiswa
a. Dapat memahami atau mengetahui beberapa aspek perusahaan/ instansi
misalnya: sejarah, tugas atau fungsi dan organisasi instansi.
b. Dapat mengetahui perusahaan / instansi secara dekat.
c. Membandingkan teori teori yang telah diperoleh di bangku perkuliahan
dengan praktek di lapangan.
d. Memperoleh suatu keterampilan dalam penguasaan pengerjaan.
e. Dapat mengumpulkan data dari lapangan guna menyusun skripsi.
2. Bagi Fakultas
a. Untuk memperluas pengenalan Program Studi Teknik Industri Fakultas
Teknik Universitas Islam Sumatera Utara.
b. Menciptakan dan mempererat hubungan kerja sama dengan perusahaan /
instansi.
3. Bagi Perusahaan
a. Dapat memperkenalkan kepada mahasiswa dan masyarakat umum.
b. Laporan kerja praktek ini dapat di jadikan sebagai masukan ataupun
perbaikan seperlunya dalam pemecahan masalah.
I-3

1.4 Ruang Lingkup Kerja Praktek


Ruang lingkup kerja praktek yang akan dilaksanakan adalah sebagai
berikut:
1. Setiap mahasiswa yang sudah memenuhi persyaratan harus melakukan kerja
praktek pada suatu perusahaan atau badan/lembaga pemerintah atau swasta.
2. Kerja praktek dilakukan di PT. United Tractors Tbk Cabang Palembang.
3. Kerja praktek ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
a. Latihan kerja yang displin dan bertanggung jawab dengan para pekerja
dalam suatu perusahaan.
b. Mengajukan usulan-usulan perbaikan seperlunya dari suatu kerja/ proses
yang dimuat dalam suatu perusahaan.

1.5 Gambaran Umum Perusahaan


1.5.1 Sejarah Umum PT. United Tractors Tbk Cabang Palembang

Gambar 1.1 United Tractors Tbk Cab. Palembang


United Tractors (UT/Perusahaan) adalah distributor peralatan berat
terbesar dan terkemuka di Indonesia yang menyediakan produk-produk dari
merek ternama dunia seperti Komatsu, UD Trucks, Scania, Bomag, Tadano, dan
Komatsu Forest. United Tractors adalah perusahaan dengan sejarah panjang.
Didirikan pada 13 Oktober 1972, UT melaksanakan penawaran umum saham
perdana di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada 19 September 1989
menggunakan nama PT United Tractors Tbk (UNTR), dengan PT Astra
International Tbk sebagai pemegang saham mayoritas. Penawaran umum saham
perdana ini menandai komitmen United Tractors untuk menjadi perusahaan kelas
dunia berbasis solusi di bidang alat berat, pertambangan dan energi guna memberi
manfaat bagi para pemangku kepentingan.
I-4

Pada tahun 1976 lahir cabang pertama PT United Tractors Tbk yaitu
cabang Medan, Balikpapan, Samarinda, Ambon, Banjarmasin, Palembang, Ujung
pandang, Tarakan, dan Pekanbaru. Dengan adanya perusahaan yang berdiri di
cabang-cabang ini semakin memperlihatkan bahwa PT United Tractors Tbk
mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan usaha tersebut
menyebabkan perusahaan membutuhkan kantor, warehouse, dan workshop baru
yang lebih besar dan luas.
Sepanjang tahun 1970, PT United Tractors Tbk yang telah
mengembangkan industri pada area seluas 20 hektar yang beralamat di Jalan Raya
Bekasi Km. 22, Cakung Jakarta Timur, terus membangun reputasi pemasar yang
paling 61 berorientasi ke service atau product support. Untuk memenuhi
kebutuhan pasar, sejak tahun 1981 PT United Trcators Tbk mulai melangkah di
bidang produksi. Tujuannya adalan untuk mewujudkan dan meningkatkan
pelayanan umum kepada masyarakat di bidang sarana pasar, meningkatkan
pendapatan asli daerah dan mencapai kepuasan pelanggan serta mengoptimalkan
investasi yang di tanamkan melalui produk yang diberikan.
Saat ini jaringan distribusi kami mencakup 19 kantor cabang, 22 kantor
pendukung, dan 11 kantor perwakilan di seluruh penjuru negeri. Tidak puas hanya
menjadi distributor peralatan berat terbesar di Indonesia, perusahaan juga
memainkan peran aktif di bidang kontraktor penambangan dan baru-baru ini telah
memulai usaha pertambangan batu bara. UT menjalankan berbagai bisnisnya
melalui tiga unit usaha yaitu Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan dan
Pertambangan. Pada tahun 1983, melalui anak perusahaan PT United Tractors
Pandu Engineering (UTPE), United Tractors masuk ke bisnis rekayasa dan
pembuatan komponen alat berat. Kemudian, melalui Komatsu Remanufacturing
Asia (KRA) yang didirikan pada tahun 1997, dan PT Tekno Universal Reksajaya
(UTR) yang berdiri pada tahun 2011, United Tractors juga masuk ke bidang jasa
rekondisi mesin.Perseroan kemudian mendirikan PT Andalan Multi Kencana
(AMK) pada tahun 2010 yang menjalankan usaha distribusi commodity parts.
United Tractors juga membentuk beberapa anak perusahaan lain untuk
menyediakan berbagai jenis produk dan jasa, termasuk PT Bina Pertiwi (BP),
I-5

yang menyalurkan dan menyediakan jasa sewa traktor pertanian Kubota, Komatsu
dan Kubota generator, mini excavator Komatsu, serta Komatsu forklift.
Sebagai perusahaan yang berbasis solusi, selain menyediakan produk alat
berat dan suku cadang, United Tractors secara komprehensif juga menyediakan
layanan berikut:
1. Rekomendasi alat berat yang optimal.
2. Program pemeriksaan mesin.
3. Program pemantauan alat berat.
4. Remanufaktur dan rekondisi.
5. Pelatihan untuk operator dan mekanik.
6. UT Call di nomor 500 072 (pusat layanan pelanggan).
7. Guaranteed product support.
United Tractors mendukung perusahaan-perusahaan tambang di Indonesia
dengan menyediakan jasa penambangan melalui PT Pamapersada Nusantara
(PAMA), yang didirikan pada tahun 1989. Memiliki kompetensi tinggi di bidang
rancang tambang, eksplorasi, penggalian, pengangkutan melalui jalan darat,
pengangkutan melalui sungai dan pengapalan, PAMA membantu pemilik
tambang untuk memanfaatkan potensi sumber daya alam sejak dari proses awal
studi kelayakan, pembangunan infrastruktur, eksploitasi hingga perluasan
tambang. Layanan yang ditawarkan PAMA termasuk antara lain:
1. Desain pertambangan dan implementasi.
2. Penilaian dan studi kelayakan awal.
3. Pembangunan infrastruktur dan fasilitas tambang.
4. Pengupasan tanah dan penanganan limbah.
5. Produksi komersial bahan tambang.
6. Perluasan tambang atau fasilitas.
7. Reklamasi dan revegetasi.
8. Pengapalan dan pemasaran.
Beroperasi di proyek-proyek pertambangan batu bara utama di seluruh
wilayah negeri, PAMA dikenal luas sebagai kontraktor penambangan batu bara
terbesar dan terkemuka di Indonesia, termasuk anak-anak perusahaan di
bawahnya yaitu PT Kalimantan Prima Persada (KPP), PT Pama Indo Mining
I-6

(PIM) dan PT Multi Prima Universal (MPU). Dalam memperkuat keberadaan


Perseroan dan secara strategis bagi kelangsungan bisnis masa depan, PAMA
menyediakan layanan yang komprehensif dan mempertahankan produktivitas dan
efisiensi yang tinggi dengan menetapkan target zero accident di semua wilayah
operasi tambang. United Tractors menjalankan usaha pertambangan batu bara
melalui anak usahanya, PT Tuah Turangga Agung (TTA). Sebagai induk dari unit
usaha pertambangan, TTA memegang kepemilikan atas sejumlah konsesi tambang
batu bara dengan perkiraan total cadangan sebesar 400 juta ton (combined
reserve) yang terdiri dari batu bara kualitas menengah dan kualitas tinggi. Konsesi
tambang tersebut diantaranya adalah PT Prima Multi Mineral (PMM), PT Agung
Bara Prima (ABP), PT Asmin Bara Bronang (ABB), PT Asmin Bara Jaan (ABJ),
PT Duta Sejahtera (DS), PT Duta Nurcahya (DN) dan PT Piranti Jaya Utama
(PJU).
Sebagai perusahaan publik, PT United Tractors Tbk menyadari
sepenuhnya bahwa perkembangan bisnis saat ini menuntut komitmen yang lebih
kuat pada pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik. Sebagai bagian dari
implementasi tata kelola perusahaan yang baik, unit Hubungan Investor (IR)
memastikan bahwa para investor senantiasa mengetahui perkembangan penting
yang terjadi, baik di dalam Perseroan maupun lingkungan bisnis.Untuk itu IR
mengadakan beberapa kegiatan di antaranya konferensi, pertemuan analis,
kunjungan ke perusahaan, dan conference call.
Adapun gambar logo dari perusahaan distributor alat berat ini adalah
sebagai berikut :

Gambar 1.2 Logo PT United Tractors Tbk


Logo PT United Tractors Tbk berbentuk lingkaran mempunyai arti
“keabadian”, “tanpa awal dan akhir”. Di dalam lingkaran bersimbolkan huruf U
dan T, dimana huruf U adalah united yang mempunyai arti distributor sedangkan
I-7

T adalah tractorsyang artinya alat-alat berat. Warna dari tulisan UT diatas adalah
warna kuning dan disesuaikan dengan warna unit alat-alat berat yang diproduksi.
Adapun keterangan tentang beberapa produk yang di distribusikan oleh
United Tractors adalah antara lain :
1. Bomag
BOMAG BW 219 Single Drum Rollers merupakan produk pemimpin pasar
yang tak ada tandingannya. Alat pemadatan ini memanfaatkan teknologi
terkini sehingga menghasilkan produktivitas yang tinggi dengan biaya
operasional rendah. Aplikasi BOMAG BW 219 Single Drum Rollers adalah
untuk pemadatan tanah pada pembangunan jalan, lapangan parkir, bangunan
gedung, bandara dan bendungan. Produk ini tersedia dengan beberapa
model, antara lain Model D-series, PD-series, dan H-series. Model D-series
dengan smooth drum cocok untuk pemadatan pasir, kerikil, batu hancur, dan
tanah semi kohesif. Model PD-series dengan pad foot drum cocok untuk
tanah kohesif dengan kadar air tinggi. Sedangkan model H-Series cocok
untuk pemadatan tanah pada kemiringan yang curam.Produk ini juga multi
fungsi karena smooth drum yang dimiliki dapat dapat dikonversi menjadi
pad foot drum dengan melakukan penambahan komponen. Produk ini
dirancang dengan model yang menyesuaikan kebutuhan pelanggan.
2. Tadano
Masuo Tadano adalah pendiri Tadano Ltd. yang memulai karirnya sebagai
steel fabricator pada 1919 di Fujitsuka-Cho, Takamatsu, Japan. Pada tahun
1948, beliau mendirikan Tadano Ltd. dan memulai pabrik Cargo Handling
Equipment pertama, yang kemudian meluas ke berbagai tanah industri
perlengkapan.Pada 1955, Tadano memperkenalkan truk crane hidrolik
pertama bernama OC-2 dengan kapasitas 2 ton khusus untuk dipasarkan di
Jepang. Pada tahun 1960, Tadano dengan sukses membuat dan mengekspor
contoh truck crane hidrolik untuk memenuhi pasar Indonesia. Pada tahun
1973 Tadano mulai mendirikan kantor cabang pertamanya di luar negeri.
Pada tahun yang sama, PT United Tractors Tbk (UT) ditetapkan menjadi
distributor resmi dari produk-produk Tadano Indonesia. Sejak saat itu
I-8

Tadano berkembang bersama UT dan bersamasama mendirikan posisi yang


kuat di dunia internasional dalam bidang crane hidrolik.
3. Komatsu
Komatsu adalah perusahaan multinasional asal Jepang yang memproduksi
alat berat seperti hydraulic excavator, dump truck, bulldozer, wheel loader,
motor grader, dan sebagainya untuk digunakan di berbagai sektor pengguna
alat berat seperti konstruksi, pertambangan, kehutanan, perkebunan dan
industri. Nama perusahaan ini diambil dari nama kota Komatsu, Ishikawa di
Jepang dan berdiri sejak tahun 1917. Sebagai salah satu perusahaan alat
berat terbesar di dunia, pada tahun 1973 Komatsu menunjuk PT United
Tractors Tbk sebagai distributor resmi di Indonesia. Pada hari Jumat tanggal
17 Januari 2014, PT United Tractors Tbk (UT) menggelar acara peluncuran
produk baru articulated dump truck Komatsu HM400-3R yang diadakan di
Hotel Gran Senyiur Balikpapan, Kalimantan Timur. Acara tersebut dihadiri
oleh Gidion Hasan Direktur UT, Iman Nurwahyu Direktur UT, jajaran
manajemen UT dan para mitra usaha UT.Dalam acara tersebut UT tidak
hanya memperkenalkan produk generasi terbaru Komatsu articulated dump
truck kelas 40 ton yang tepat dipergunakan pada tambang berskala sedang
sampai dengan besar, tetapi juga memperkenalkan jaminan layanan purna
jual yang diberikan atau dikenal dengan sebutan UT Guaranteed Product
Support. Kehandalan dari Komatsu HM400-3R, telah diuji di beberapa area
kerja kontraktor tambang terkemuka seperti PT Pamapersada Nusantara
yang berlokasi di Bontang dan PT Surya Teknik Anugerah di Samarinda.
Dari hasil uji coba yang telah dilakukan, HM400-3R terbukti memiliki
kinerja yang lebih unggul dari generasi pendahulunya. Pada tanggal 17
Februari 2014, PT United Tractors Tbk (UT) menggelar sebuah acara
gathering dengan mitra 67 usahanya di Grand Citra Hotel Karawang, Jawa
Barat. Acara tersebut dihadiri oleh jajaran manajemen UT dan para mitra
usaha UT area Jakarta dan Jawa Barat.Acara ini diselenggarakan dengan
tujuan untuk menjalin hubungan lebih dekat lagi antara UT dan pelanggan.
Dalam acara tersebut, secara komprehensif UT memperkenalkan revolusi
terbaru dalam teknologi penggalian dan pembongkaran batu yaitu Komatsu
I-9

Xcentrik Ripper dan Genuine Breaker JTHB210. Komatsu Xcentrik Ripper


dan Genuine Breaker JTHB210 merupakan sebuah komponen yang
dipergunakan pada alat berat Komatsu jenis excavator tipe PC200-8 New
Generation dan PC300SE-8 New Generation khusus untuk proses
penggalian dan pembongkaran batu. Dirancang menggunakan teknologi
terkini, kedua produk tersebut tepat dipergunakan pada medan kerja
pertambangan quarry. Performa luar biasa yang dimiliki mampu membuat
pekerjaan di lapangan dapat terselesaikan secara efisien dengan resiko
kerusakan yang rendah. Komatsu Xcentrik Ripper dan Genuine Breaker
JTHB210 yang diperkenalkan kepada pelanggan merupakan wujud dari
pelayanan UT untuk selalu mempersembahkan produk terbaik sehingga
pelanggan dapat menjalankan operasional bisnis secara lebih mudah.
Visi dan Misi PT. United Tractors Tbk
Adapun Visi, Misi di PT. United Tractors Tbk adalah sebagai berikut:
Visi : Menjadi perusahaan kelas dunia berbasis solusi di bidang alat
berat, pertambangan dan energi, untuk menciptakan manfaat bagi
para pemangku kepentingan.
Misi : Menjadi perusahaan yang:
a. Bertekad membantu pelanggan meraih keberhasilan melalui
pemahaman usaha yang komprehensif dan interaksi
berkelanjutan.
b. Menciptakan peluang bagi insan perusahaan untuk dapat
meningkatkan status sosial dan aktualisasi diri melalui
kinerjanya.
c. Menghasilkan nilai tambah yang berkelanjutan bagi para
pemangku kepentingan melalui tiga aspek berimbang dalam
hal ekonomi, sosial dan lingkungan.
d. Memberi sumbangan yang bermakna bagi kesejahteraan
bangsa.
I-10

1.5.2 Lokasi PT. United Tractors Cab. Palembang


PT. United Tractors ini terletak di Jl. Kol. H. Burlian No.KM 8, RW.No.
49, Karya Baru, Kec. Alang-Alang Lebar, Kota Palembang, Sumatera Selatan
30152, Indonesia.

1.5.3 Fasilitas PT. United Tractors Tbk


Adapun beberapa fasilitas yang dimiliki oleh PT. United Tractors Tbk
adalah sebagai berikut:

1.5.3.1 Mushola

Gambar 1.3 Mushola


Fasilitas yang telah disediakan oleh perusahaan sebagai rumah ibadah bagi
pemeluk agama islam.

1.5.3.2 Kantor Pengamanan

Gambar 1.4 Kantor Pengamanan


I-11

Kantor Pengamanan adalah tempat para security untuk berkumpul dan


juga sebagai tempat laporan apabila ada kemalingan dan juga sebagai laporan bila
ada tamu datang.

1.5.3.3 Perumahan Karyawan

Gambar 1.5 Perumahan Karyawan


Fasilitas perumahan karyawan yang sengaja diberikan oleh pihak
perusahaan sengaja tempat tinggal untuk karyawan yang bekerja di perusahaan
tersebut.

1.5.3.4 Lapangan Bola Voli

Gambar 1.6 Lapangan Bola Voli


Lapangan bola volly yang sengaja di fasilitasi oleh perusahaan untuk sarana
berolahraga.
I-12

1.5.3.5 Rest Area Driver Bus

Gambar 1.7 Rest Area Driver


Disediakan untuk para driver United Tractors.

1.6 Struktur Organisasi dan Manajemen Perusahaan


Struktur organisasi adalah bagian yang menggambarkan hubungan kerja
sama antara dua orang atau lebih dengan tugas yang saling berkaitan untuk
pencapaian suatu tujuan tertentu. Dengan adanya struktur organisasi dan uraian
tugas yang telah ditetapkan akan menciptakan suasana kerja yang baik karena
akan terhindar dari tumpang tindih dalam perintah dan tanggung jawab.
Organisasi ditentukan atau dipengaruhi oleh badan usaha, jenis usaha dan
besarnya usaha dan sistem produksi perusahaan.
Setiap perusahaan yang mempunyai tujuan tertentu akan berusaha dengan
semaksimal mungkin membuat suatu hubungan kerja sama yang baik dan
harmoni. Demikian juga halnya dengan United Tractors ini. Untuk menciptakan
hubungan kerja sama yang baik dan harmonis dalam operasionalnya, maka
perusahaan ini memiliki srtuktur organisasi. Dengan adanya srtuktur organisasi,
uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang akan tergambar dengan jelas
sehingga mempermudah dalam menemukan, mengarahkan dan mengawasi
jalannya operasional perusahaan agar berjalan dengan baik dan terkendali.
Manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu atau beberapa tujuan
melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha individu dan kelompok utnuk
I-13

mencapai tujuan bersama. Struktur organisasi bagi perusahaan mempunyai peran


yang sangat penting dalam menentukan dan memperlancar jalannya roda
perusahaan. Pendistribusian tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan
satu sama lain dapat digambarkan dalam suatu struktur organisasi, sehingga para
pegawai dan karyawan mengetahui dengan jelas apa tugas yang harus dilakukan
serta dari siapa perintah diterima dan kepada siapa harus bertanggung jawab.

1.6.1 Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab


a. Departemen yang ada di UNTR: Adapun departemen yang ada di UNTR
yaitu:
1. Administration Departemen Head.
2. Bussiness Consultant
3. Parts Departemen Head
4. Service Departemen Head
Setiap departemen yang ada pada UNTR saling berkoordinasi dalam
menjalankan kegiatan di perusahaan sesuai dengan struktur organisasi yang
ada.
b. Tanggung Jawab Tiap Departemen: Adapun tanggung jawab departemen-
departemen yang ada di UNTR yaitu sebagai berikut :
1. Administration Departemen Head
Administration Department Head adalah kepala bagian yang bertanggung
jawab di bagian administrasi. Tugas dari Administration Department
Head antara lain adalah :
a) Melaksanakan semua hal yang mencakup administrasi cabang.
b) Mengawasi dan mengatur keuangan dalam bentuk cash dan credit di
cabang.
c) Mengawasi dan memenuhi kebutuhan peralaan dan perlengkapan
kantor dan bertanggung jawab langsung kepada karyawan cabang.
2. Bussiness Consultant
Adalah pekerja yang tugas utamanya menjual alat berat yang di ageni
oleh perusahaan. Tugas dari Bussines Consultant antara lain adalah :
a) Melaksanakan kunjungan ke pelanggan setiap harinya.
I-14

b) Bertanggung jawab untuk melayani pelanggan dalam memenuhi


kebutuhan alat berat mulai dari pesanan sampai dengan
pelunasan pembayaran.
3. Parts Departemen Head
Adalah kepala bagian suku cadang (spare parts). Tugas dari Parts
Department Head antara lain adalah :
a) Menyediakan suku cadang (spare parts) dari produk yang
diageni oleh PT United Tractors Tbk.
b) Memberikan kemudahan kepada para pelanggan untuk
membantu dalam kebutuhan suku cadang (spare parts).
c) Memberikan konsultasi ke pelanggan untuk membantu dalam
masalah pergudangan dan inventory spare parts.
d) Mengadakan kunjungan kepada pelanggan untuk mengetahui
kebutuhan dan kesulitan dalam suku cadang (spare parts).
4. Service Departemen Head
Adalah kepala bagian service. Tugas dari Service Department Head
antara lain adalah :
a) Mengkoordinasi mekanik untuk melakukan perjalanan dinas ke
customer.
b) Memberikan petunjuk dan saran tentang cara-cara perawatan alat
berat kepada pelanggan.
c) Melaksanakan program-program yang menujang operasi alat
berat kepada pelanggan.
I-15

STRUKTUR ORGANISASI
PT UNITED TRACTORS TBK CABANG PALEMBANG
Enviroment & Safety Head Enviroment & Safety Officer
Muhammad Arief Pramujianto Agus Susanto
Cashier
Rosa Monika
AR Officer
Kukuh Rahmad Dilli

Adm. Dept. Head


GA Officer Driver /Pemeliharaan
Muhammad Miftahus Shubhi
Adi Saputra Rifky

Secretary Security Hamzah


Amanda Regita Fatris Ariadi Apriantoni
Pander Irawan Eko
Business Consultant IT Officer Siswantoro
Sayuti (PLB) Duhri Irwan
Bayu Adie Septianto (PLB) Didit Parts Stocktaking Officer Cleaning Service
Herbiansjah (PLB) Michael Adhitia Dwi Tri Yahuza
Joshua (PKP) Samuel Henrico Sakti Habib Gardener
(PKP)
Parts Analyst Malik & Nobiyadi
Triyono Adi

After Sales Consultant Rio


Wicaksono R(PLB) Wiyono Cust Order Processor
(PLB) Ujang Rukmana (PLB) Bayu
Tri Agung (PLB) (SIB)
Krisidiyanto (BKL) M. Iqbal (MHP)
Yuli Purbiyantoro (PKP) M.A.Muawiz (PKP)
Parts Dept. Head
Kamsia Zakaria (BKL)
I Gusti Bagus Aditya
Branch Operation Head Parts Transaction Officer Hendika (LCL)
Riston Julius Tarigan Hendra Ardiyansyah

Warehouse (PT Admin. Parts


Harmoni) Rosalia Handayani
Warehouse Keeper
Riz
Warehouse Crew
Dhika , Eko, Aji

Mekanik :
Service Supervisor Tri Harmanto (PKP)
Sarief Rahmatulloh Andi Anwar Sadat (PLB)
Wijaya Benny Azhar (PKP) Alex
Chandra (PLB) Agus
BOO Prayogo (BKL) Edi
Service Dept. Head Ivan Putra Sumarni (BKL) Yusup
Muhamad Farhan Sopian (MHP)
Harry Firmansyah (MHP)
Admin.Service Ade
Maizon Satria (PLB) Zulnedi
Tama Muhammad
(PLB)
Sandi
A. Lakoni (PLB)
Febri (PLB) Suratmin
Branch Instructure (PLB) Rohayat (PLB)
M. Nurrochmanu Bryan Indra (PLB)
Jajang Suryaman Wahyu (PLB) Tiflun
Habib (PLB) Joehardi
(PLB)
Admin.
(BABEL) Silvi Salsa Billa (Concure)

After Sales Consultant


Krisdiyanto
Cleaning Service
Cust Order Processor Edi Candra
M.A. Muawiz
Security
Warehouse Crew Heryadi, Robiasnyah, Andreansyah
Merzalino, Riky

Gambar 1.8 Struktur Organisasi UNTR Cab. Palembang

1.7 Jam Kerja, Tenaga Kerja, dan Sistem Pengupahan


1.7.1 Jam kerja Karyawan di UNTR adalah sebagai berikut:
Jam kerja yang ada di United Tractors Tbk memiliki jam kerja 9 jam.
Yang mana dimulai finger print pukul 08.00 WIB s/d 17.00 WIB dengan 2 kali
istirahat pada jam 12.00 WIB dan 15.30 WIB. Beda halnya jika karyawan sedang
dinas diluar site, atau biasa disebut dengan job site, para karyawan tersebut
memiliki jam kerja yang berbeda atau biasanya kadang disebut lembur karena
memiliki jam kerja yang tinggi.
I-16

1.7.2 Sistem Pengupahan


Sistem pembagian gaji atau upah karyawan PT. United Tractors Tbk
dilakukan setiap satu bulan sekali, jumlah upah/ gaji karyawan yang diberikan
sesuai dengan golongan.
Selain gaji bulanan, karyawan juga mendapat upah lembur dihitung diluar
jam kerja dan perusahaan juga menyediakan fasilitas sosial, yaitu:
1. Rumah untuk karyawan, dan juga pimpinan
2. Pendidikan
3. Tempat ibadah
4. Sarana olahraga dan sebagainya

1.8 Layout Perusahaan

Gambar 1.9 Layout UNTR Cab. Palembang


BAB II
PEMELIHARAAN

2.1 Definisi dan Tujuan Pemeliharaan


Pemeliharaan (maintenance) merupakan suatu kegiatan yang diarahkan
pada tujuan untuk menjamin kelangsungan fungsional suatu sistem produksi,
sehingga dari sistem diharapkan dapat menghasilkan output yang sesuai (Gasperz,
1992). Salah satu tujuan utama dari kegiatan pemeliharaan adalah untuk
memelihara reliabilitas sistem pengoperasian pada tingkat yang dapat diterima dan
tetap memaksimumkan laba atau meminimumkan biaya (Handoko, 1984).
Tujuan terpenting dari fungsi pemeliharaan adalah memaksimalkan
ketersediaan peralatan atau fasilitas sehingga dapat membantu dalam mencapai
tujuan akhir dari suatu organisasi. Tujuan penting lainnya pada pemeliharaan
adalah pembentukan kondisi kerja yang aman dan baik untuk personil
pemeliharaan operasi (Mishra & Pathak, 2012). Tujuan pemeliharaan
(maintenance) pada umumnya adalah sebagai berikut (Mustafa, 1998):
a. Memungkinkan tercapainya mutu produk dan kepuasan pelanggan melalui
penyesuaian, pelayanan, dan pengoperasian peralatan secara tepat.
b. Memaksimalkan umur kegunaan dari sistem atau peralatan.
c. Menjaga agar sistem aman dan mencegah berkembangnya gangguan
keamanan.
d. Meminimalkan biaya produksi total yang secara langsung dapat
dihubungkan dengan service dan perbaikan.
e. Meminimalkan frekuensi dan kuatnya gangguan-gangguan terhadap proses
operasi.
f. Memaksimalkan produksi dari sumber-sumber sistem yang ada.
g. Menyiapkan personil, fasilitas, dan metodenya agar mampu mengerjakan
tugas-tugas pemeliharaan (maintenance)

II-1
II-2

Berbagai tujuan pemeliharaan lainnya digambarkan sebagai berikut

Gambar 2.1 Pengaruh Produktivitas terhadap optimum cost


Dalam organisasi industri saat ini, pentingnya fungsi pemeliharaan telah
meningkat sangat pesat. Oleh karena itu, tujuannya hasrus dirumuskan dalam
kerangka keseluruhan pengaturan organisasi sehingga tujuan organisasi terpenuhi.
Rencana pemeliharaan dapat disusun untuk memberikan panduan dimana
tindakan pemeliharaan dapat dilakukan secara efektif dan bijaksana tanpa
pemborosan sumber daya. Untuk itu, petugas atau personil pemeliharaan perlu
memastikan bahwa (Mishra & Pathak, 2012):
a. Peralatan atau fasilitas selalu dalam kondisi kerja optimal dengan biaya
operasi minimum.
b. Penyampaian schedule ke pelanggan tidak terpengaruh karena tidak
tersedianya mesin atau jasa.
c. Kinerja mesin atau fasilitas bisa di andalkan.
d. Downtime mesin atau fasilitas dijaga agar tetap minimum. Apabila terjadi
kerusakan yang berarti hal yang sama dapat diperbaiki secepat mungkin
e. Biaya pemeliharaan dipantau dengan benar untuk mengendalikan biaya
overhead.
f. Tetap mempertahankan tingkat ketepatan kinerja yang dapat diterima untuk
menghindari penggantian yang tidak perlu pada masa berlaku alat yang
berkepanjangan.
g. Standar pemeliharaan dalam hal kualitas harus ditetapkan untuk mencapai
keandalan yang diinginkan.
h. Catatan pemeliharaan dan fungsi evaluasi harus dijaga/disimpan.
II-3

i. Persediaan perawatan spare parts yang efektif dijaga pada setiap level.

2.2 Konsep Pemeliharaan


Dapat diamati bahwa konsep pemeliharaan (maintenance) terdiri dari dua
tujuan utama:
1. Perumusan kebutuhan akan pemeliharaan (maintenance) agar sistem dapat
dikembangkan dan
2. Penyediaan sarana pendukung sistem yang telah dikembangkan (Mishra &
Pathak, 2012).
Oleh karena itu, dalam membentuk suatu konsep pemeliharaan harus
menghasilkan suatu jawaban real dan dapat memenuhi kebutuhan system design
engineers dan logistic support planner. Pemeliharaan adalah fungsi untuk
menjaga peralatan/mesin dalam kondisi kerja dengan mengganti atau
memperbaiki beberapa komponen mesin. Terkadang pemeriksaan berkala dirasa
cukup dalam menjaga agar peralatan tetap berjalan. Konsep pemeliharaan
merupakan rencana garis besar bagaimana fungsi pemeliharaan akan dilakukan.
Dengan informasi yang tersedia dari pengguna, prosedur terperinci ditarik untuk
mengkonkretkan konsep perawatan. Prosedur yang dapat dieksekusi
dikembangkan secara kolektif disebut rencana pemeliharaan. Pengembangan
rencana pemeliharaan tersebut adalah salah satu persyaratan terpenting dari
program perawatan yang memerlukan interaksi yang berarti antara pengguna dan
produsen. Informasi feedback yang diterima akan memungkinkan pabrikan
mengatur ulang desain sesuai dengan kondisi operasi pengguna dan juga
persyaratan perawatan.
Konsep pemeliharaan peralatan terkait dengan kebutuhan operasional
dapat berubah dari satu mesin ke mesin atau sistem ke sistem (Mishra & Pathak,
2012). Kebutuhan operasional peralatan atau sistem bervariasi dari penggunaan
terputus (intermittent) sampai penggunaan terus menerus (continuous). Konsep
operasional ditentukan terlebih dahulu lalu dikembangkanlah konsep
pemeliharaan untuk mendukung konsep operasional. Akhirnya, rencana
pemeliharaan disusun sesuai dengan konsep yang dikembangkan agar lebih
realistis. Dengan demikian, cakupan pemeliharaan telah berkembang dan
mencakup tidak hanya perbaikan sistem, namun juga keamanan sistem,
II-4

viabilitas ekonomi, kualitas, dan penggunaan sumber daya lingkungan yang


paling sesuai (Mishra & Pathak, 2012).

4.8.2 Jenis Pemeliharaan


Pemeliharaan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu unplanned (tidak
terencana) dan planned (terencana).

Gambar 2.2 Jenis pemeliharaan

Dalam unplanned maintenance, tidak ada pengaturan yang teratur untuk


diikuti dan semuanya dilakukan sebagai reaksi terhadap situasi yang mungkin
mengakibatkan kerusakan, frustasi, dan kehilangan control yang berkepanjangan.
Unplanned maintenance menunjukkan bahwa operator tidak bertanggung jawab
atas kegagalan engineering dan konsekuensi yang tak terelakkan. Hal ini dapat
membuat operator berpotensi tidak memenuhi persyaratan untuk dipakai. Oleh
karena itu, unplanned maintenance tidak dipertimbangkan lebih jauh. Planned
maintenance diatur, dikendalikan, dan diikuti prosedur yang dapat dikenali.
Planned maintenance dapat berbentuk beberapa macam, seperti (Butcher, 2008):
a. Preventive Maintenance, merupakan suatu pengamatan secara sistematik
yang disertai dengan analisa teknis dan ekonomis untuk menjamin
berfungsinya suatu peralatan produksi dan memperpanjang umur peralatan
produksi.
b. Corrective Maintenance, tindakan perbaikan yang dilakukan karena
kegagalan atau kekurangan yang ditemukan pada tahap preventive
maintenance dalam memperbaiki peralatan/barang ke keadaan semula
(Dhilon, 2002).
II-5

c. Immediate Maintenance, merupakan jenis kerusakan yang tak terduka dan


harus segera ditangani.
d. Scheduled Maintenance, merupakan preventive maintenance yang dilakukan
terhadap interval yang ditentukan, jumlah operasi, jam kerja, dan
sebagainya.
e. Opportunity Maintenance, merupakan pekerjaan yang dilakukan
sebagaimana mestinya dan bila memungkinkan terletak dalam batas-batas
permintaan operasional.
f. Design-out Maintenance, merupakan bentuk perawatan lain yang kurang
tepat. Oleh karena itu, kebutuhan perawatan perlu dirancang dan
dipertimbangkan untuk mencapai tingkat keandalan yang dipersyaratkan.
g. Condition-based Maintenance, merupakan pekerjaan yang diprakarsai oleh
tren yang disorot oleh pemantauan kondisi pabrik, seperti kinerja umum atau
parameter spesifik (misalnya getaran bantalan dan suhu motor lilitan)
h. Reliability Centred Maintenance, merupakan strategi pemiliharaan tingkat
korporat yang diimplementasikan untuk mengoptimalkan program
perawatan perusahaan atau fasilitas. Hasil akhir dari program RCM adalah
implementasi strategi pemeliharaan khusus pada masing-masing aset
fasilitas.
i. Business Focused (or risk based) Maintenance, memprioritaskan
pemeliharaan sesuai dengan bisnis inti kegiatan dengan mempertimbangkan
risiko bisnis, ketahanan, dan kinerja pabrik untuk memastikan fungsi bisnis
yang optimal.
j. Run to Failure, dalam strategi ini aset sengaja diizinkan beroperasi hingga
breakdown. Tidak ada pemeliharaan, termasuk preventive maintenance pada
aset hingga terjadi breakdown. Namun, ada rencana tersendiri dalam
mengatasi breakdown sehingga asset tersebut dapat diperbaiki tanpa
menimbulkan masalah produksi.

4.8.3 Faktor yang Mempengaruhi Sistem Pemeliharaan


Agar memaksimalkan profit dapat berhasil melalui sistem pemeliharaan,
mada beberapa faktor yang mesti diperhatikan dalam mendesain sistem tersebut,
antara lain:
II-6

1. Ruang lingkup pekerjaan. Untuk tindakan yang tepat, pekerjaan yang


dilakukan perlu diberi petunjuk atau arahahn yang lengkap dan jelas.
Pengadaan gambar-gambar atau skema dapat membantu dalam
melaksanakan pekerjaan.
2. Lokasi pekerjaan. Lokasi pekerjaan yang tepat dimana tugas dillaksanakan,
merupakan informasi yang mempercepat pelaksanaan pekerjaan.
Penunjukan lokasi akan mudah dengan memberi kode tertentu, misalnya
nomor gedung, nomor departemen dllsb.
3. Prioritas pekerjaan. Prioritas pekerjaan harus dikontrol sehingga pekerjaan
dilakukan sesuai dengan urutan yang benar. Jika suatu mesin mempunyai
peranan penting, maka perlu memberi mesin tersebut prioritas utama.
4. Metode yang digunakan. “Membeli kemudian memasang” sangat berbeda
artinya dengan “membuat kemudian memasang”. Meskipun banyak
pekerjaan bisa dilakukan dengan berbagai cara, namun akan lebih baik jika
penyelesaian pekerjaan tersebut dilakukan dengan metode yang sesuai
dengan keahlian yang dipunyai.
5. Kebutuhan material. Apabila ruang lingkup dan metode kerja yang dipakai
telah ditentukan, maka biasa diikuti dengan adanya kebutuhan material.
Material yang dibutuhkan ini harus selalu tersedia.
6. Kebutuhan keahlian. Keahlian yang dimiliki seorang pekerja akan
memudahkan dalam pengerjaanya.
7. Kebutuhan tenaga kerja. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam
melakukan pekerjaan harus ditentukan untuk setiap jenis keahlian. Hal ini
berguna dalam ketetapan pengawasannya.

4.8.4 Tantangan dalam Pemeliharaan


Pada industri modern yang sedang dihadapi dewasa ini, fungsi dari
pemeliharaan menghadapi beberapa tantangan yaitu (Mishra & Pathak, 2012):
a. Perkembangan teknologi yang pesat sehingga menghasilkan teknologi saat
ini menjadi using (outdated).
b. Munculnya alat diagnostic kemajuan baru dan sistem perbaikan yang lebih
cepat.
c. Teknik advanced store management untuk menggabungkan teknologi
II-7

modular.
d. Persyaratan untuk menjaga mesin outdated dan modern dalam pelayanan.
e. Memberikan pelatihan dan meningkatkan keterampilan personil perawatan.
f. Analisis kerusakan dan kegagalan komponen untuk merumuskan ukuran
korektif.
g. Pembentukan divisi/departemen pemeliharaan terpisah.
h. Mengembangkan maintenance schedule and repair serta program overhaul.
Pengelolaan aspek pemeliharaan yang efektif dalam situasi seperti
ini seringkali menjadi pekerjaan yang sulit. Selain itu, pembetulan kesalahan
pada peralatan dapat meliputi aktivitas berikut (Mishra & Pathak, 2012):
a. Pemeliharaan efektif peralatan baik yang lama maupun yang baru untuk
mencapai ketersediaan yang lebih tinggi.
b. Optimalisasi semua fungsi pemeliharaan termasuk dengan biayanya.
c. Penggabungan perbaikan kegiatan pemeliharaan, terutama di bidang
teknologi.
d. Rekondisi suku cadang bekas/tidak dapat di perbaiki sedapat mungkin.
e. Pengembangan sumber daya untuk pembuatan suku cadang untuk
peralatan/sistem yang didapat secara impor.

4.8.5 Faktor Penunjang Dalam Sistem Pemeliharaan


2.6.1 Inventarisasi
Inventaris merupakan suatu daftar seluruh fasilitas yang ada di segala
bagian, termasuk gedung dan isinya. Inventarisasi memiliki tujuan yaitu memberi
tanda pengenal bagi semua fasilitas di industri. Inventaris yang dibuat harus
mengandung informasi yang jelas dan mudah dimengerti dengan cepat, sehingga
dapat membantu kelancaran pekerjaan. Dengan begitu pekerjaan pemeliharaan
akan lebih mudah.

2.6.2 Identifikasi Fasilitas Industri


a. Simbol Identitas
Dalam pemberian identitas, harus diperhatikan agar tidak terjadi
penandaan yang memiliki arti sama pada peralatan yang berbeda.
Tiap bagian wajib diidentifikasikan dengan suatu simbol yang
II-8

menyimpan arti jelas menurut instruksi, catatan, kartu pekerjaan,


spesifikasi, laporan dan lain-lainnya.
b. Penandaan Fasilitas
Bila suatu bagian dari fasilitas harus diberi kode identifikasi,maka
penandaannya tersebut harus jelas dan metode pembuatan tanda-
tanda harus berdasarkan standar yang berlaku dalam lingkungan
pabrik.

2.6.3 Daftar Rencana Peliharaan


Daftar rencana pemeliharaan merupakan suatu rencana pekerjaan
pemeliharaan yang akan dilaksanakan berdasarkan luasnya kejadian. Untuk
melaksanakan pemeliharaan pada tiap peralatan, wajib memiliki daftar rencana
pemeliharaan yang disusun menurut pekerjaan yang diperlukan, seperti: inspeksi,
pelumasan, penyetelan, penggantian komponen, overhaul dsb. Frekuensi
pemelihraan ini perlu dipertimbangkan menurut efisiensi peralatan dalam
fungsinya.

2.6.4 Spesifikasi Pekerjaan


Spesifikasi pekerjaan merupakan suatu keterangan mengenai pekerjaan
yang akan dilakukan. Untuk melakukan pemeliharaan secara efektif, perlu
ditentukan adanya keterangan pekerjaan yang harus dilengkapi menurut
kepentingannya.

2.6.5 Perencanaan Waktu Perawatan


Pelayanan perawatan pada masing-masing peralatan harus diseimbangkan,
tidak kekurangan dan tidak berlebihan. Perawatan yang kurang (under
maintained) berdampak terjadinya kerusakan yang lebih dahulu, sedangkan
terlalu banyaknya perawatan (over maintained) dapat menyebabkan pekerjaan-
pekerjaan yang tidak dibutuhkan sehingga terjadi pemborosan.

2.6.6 Daftar Fasilitas


Daftar fasilitas merupakan suatu catatan mengenai data-data teknik dari
suatu peralatan. Daftar fasilitas ini dapat digunakan sebagai referensi untuk:
a. Menetapkan spesifikasi yang asli, kinerja semula.
II-9

b. Menetapkan batas yang direkomendasikan, pengepasan, toleransi.


c. Membantu dalam pelayanan suku cadang dan cara pemasangannya yang
b. benar.
a. Meyediakan informasi yang dibutuhkan untuk rencana pemindahan,
relokasi, sistem pondasi yang aman dan layout pabrik.

4.8.6 Alat Berat


Alat berat adalah istilah umum yang mengacu pada kategori kendaraan
yang beragam dan secara dimensional berbentuk massive atau sangat besar.
Alat berat dapat dioperasikan baik di jalanan dengan banyak hambatan (off-
road) hingga jalan raya dengan desain yang dirancang untuk melakukan berbagai
tugas di sektor industri. Alat berat memiliki kegunaan atau fungsi, mulai dari
menjadi moda transportasi dalam mengangkut peralatan dan manusia dengan
mobilitas dan kecepatan yang tinggi, memiliki fitur yang membuatnya fleksibel
di jalanan off road, hingga paling banyak dimanfaatkan kegunaannya dalam
menjangkau sektor industri seperti pertambangan, pertanian dan perkebunan,
perhutanan, landscaping (pembukaan lahan), dan penanganan material (material
handling) (Duffy, et al., 2018).

4.8.7 Pengelompokkan Alat Berat Penggerak Utama


Dalam sub-bab ini akan dibahas mengenai penggerak utama pada alat
berat yang terbagi dalam tiga jenis kategori yaitu Traktor sebagai prime mover,
excavator sebagai prime move, dan alat selain traktor dan excavator. Dalam
penjelasan sub- bab ini hanya akan membahas mengenai alat-alat yang digunakan
di PT United Tractors Cab. Palembang. Hal ini bertujuan sebagai pembatas
literatur agar pembuatan laporan tugas akhir ini menjadi lebih terstruktur.

2.7.1 Traktor Sebagai Prime Mover


Dalam sub-bab ini akan dijelaskan mengenai pengertian traktor secara
umum, bulldozer (sebagai alat penggusur), dan loader (sebagai alat pemuat).

2.7.1.1 Traktor
Traktor adalah alat yang dapat mengubah energi mesin menjadi energi
mekanik. Penggunaan utama traktor adalah sebagai penarik atau pendorong beban
II-10

yang memerlukan tenaga yang besar. Tetapi, disisi lai traktor dapat digunakan
utuk keperluan lain. Dalam memilih traktor, ada beberapa faktor yang dapat
dijadikan pertimbangan, antara lain (Rochmanhadi, 1992):
a. Ukuran yang diperlukan untuk pekerjaan tertentu. Hal ini bertujuan agar
faktor tersebut dapat bekerja secara efektif.
b. Jenis pekerjaan yang akan dikerjakan. Misalnya, menarik scrapper,
mengerjakan ripping, dll.
c. Kondisi tempat bekerja.
d. Traksi yang tersedia.
e. Haul distance atau jarak angkut yang ada.
f. Pengangkutannya ketempat kerja.
g. Dan lain-lain.
Pada prinsipnya traktor dibedakan menjadi dua bagian, yaitu traktor
roda kelabang (crawler tractor) dan traktor beroda ban (wheel tractor).

Gambar 2. 3 Crawler tractor (Gambar kiri), Wheel tractor (Gambar kanan)

2.7.1.2 Bulldozer (Peralatan Pembersih Lapangan)


Pada dasarnya bulldozer adalah alat yang menggunakan traktor sebagai
penggerak utama. Kita menyebutnya sebagai bulldozer, dikarenakan traktor ini
dilengkapi dengan dozer attachment. Dalam hal ini, yang dimaksud attachment
adalah blade pada bulldozer. Bulldozer adalah nama jenis dari dozer yang
mempunyai kemampuan mendorong kedepan. Selain itu, alat ini mempunyai
kemampuan mendorong kesamping (Rochmanhadi, 1992).
Menurut track shoe nya bulldozer dibedakan sebagai berikut:
a. Crawler tractor dozer
b. Wheel tractor dozer
II-11

c. Swamp bulldozer
Berdasarkan penggerak blade nya, bulldozer dibedakan sebagai berikut:
a. Cable controlled
b. Hydraulic controlled
Pada proyek-proyek konstruksi dan pertambangan, terutama pada
pekerjaan yang ada kaitannya dengan pemindahan tanah, bulldozer digunakan
pada pelaksanaan pekerjaan seperti berikut:
a. Pembersihan sites/medan
b. Pembukaan jalan kerja di daerah pegunungan maupun bebatuan
c. Menghampar tanah isian/urugan (fills)
d. Dan lain-lain

Gambar 2. 4 Crawler dozer (gambar kiri atas), wheel dozer (gambar


kanan atas), swamp dozer (gambar bawah)

2.7.1.3 Loader
Loader adalah alat yang dipergunakan untuk pemuatan material kepada
dump truck dan sebagainya. Sebagai prime mover, loader menggunakan tractor.
Terdapat dua macam loader (ditinjau dari prime mover nya), antara lain
(Rochmanhadi, 1992):
a. Loader dengan penggerak crawler tractor atau disebut traxcavator
b. Loader dengan penggerak wheel tractor atau disebut dengan wheel loader
II-12

Gambar 2. 5 track loader atau traxcavator (gambar kiri) dan wheel loader
(gambar kanan)

2.7.2 Excavator sebagai Prime Mover


Dalam sub-bab ini akan dijelaskan mengenai backhoe, dragline,
dan clamshell pada excavator.

2.7.2.1 Backhoe
Backhoe atau pull shovel menggunakan prime mover excavator. Berikut ini
merupakan bagian-bagian penting dari excavator antara lain (Rochmanhadi,
1992):
a. Bagian atas merupakan revolving unit (dapat berputar)
b. Bagian bawah merupakan travel unit (untuk berjalan)
c. Bagian attachment bersifat dapat diganti-ganti
Backhoe dikhususkan untuk penggalian yang letaknya dibawah kedudukan
backhoe itu sendiri. Keuntungan backhoe jika dibandingkan engan dragline dan
clamshell adalah dapat menggali dengan kedalaman yang jauh lebih teliti. Selain
itu backhoe bisa digunakan sebagai alat pemuat untuk truk. Pada umumnya jenis
backhoe dibedakan menurut keandalannya adalah (Rochmanhadi, 1992):
a. Menggunakan cable controlled
b. Menggunakan hydraulic controlled
II-13

Gambar 2. 6 Jenis-jenis backhoe dan boom (arm) pada excavator

Gambar 2. 7 Komatsu excavator PC – 200

2.7.2.2 Dragline
Kelompok lain dari excavator, yang akan dibahas pada bagian ini adalah
dragline. Alat ini didapat dengan menambah attachment boom crane dan drag
bucket pada excavator. Pada kenyataannya, dragline mempunyai jangkauan lebih
besar dari pada jenis shovel, tetapi dalam jenis kinerja galian memiliki tenaga
yang lebih kecil. Dragline dapat dibedakan dalam 3 tipe yaitu (Rochmanhadi,
1992):
II-14

a. Crawler dragline
b. Wheel dragline
c. Dragline yang dipasang diatas truk

Gambar 2. 8 Dragline excavator

2.7.2.3 Clamshell
Clamshell didapat dengan menggantikan drag bucket pada dragline
dengan suatu clamshell. Clamshell sangat cocok digunakan terutama untuk bahan-
bahan yang mudah lepas seperti pasir, kerikil, batu pecah, lumpur, batu bara, dan
lain sebagainya. Clamshell bekerja dengan cara menjatuhkan bucket secara
vertical dan mengangkatnya secara vertical pula, dengan swing sebagaimana pada
excavator membongkar material ke tempat yang dikehendaki. Bucket dalam
clamshell terdapat dalam berbagai ukuran, antara lain (Rochmanhadi, 1992):
a. Heavy duty bucket, dilengkapi dengan gigi yang dapat dilepas. Digunakan
untuk penggalian
b. Light duty bucket, dignakan untuk mengangkat bahan ringan, tanpa
dilengkapi oleh gigi-gigi.
II-15

Gambar 2. 9 Clamshell excavator

2.7.3 Alat Berat Selain Traktor dan Excavator


Pada sub-bab ini akan dijelaskan mengenai truk secara umum,
pengertian dump wagon, dan trailer.

2.7.3.1 Truk
Truk merupakan sebual alat yang dapat melakukan pekerjaan tambang dan
kostruksi. Salah satu manfaat truk dapat dilihat terutama dalam hal pemuatan
material dan memiliki jarak angkut yang relatif jauh. Jenis-jenis truk antara lain
(Rochmanhadi, 1992):
a. Dump truck
b. Trailer
c. Dumper
d. Dan lain-lain
Masing-masing alat tersebut dibuat untuk spesialisasi terhadap pekerjaan
yang ditanganinya. Dalam pembuatan tugas akhir ini, penulis menitik beratkan
dalam pembahasan seputar dump truck. Dalam pekerjaan konstruksi dan tambang,
dump truck terbagi dalam 3 jenis, yaitu:
a. Side dump truck (penumpahan ke samping)
b. Rear dump truck (penumpahan kebelakang)
c. Rear and side dump truck (penumpahan ke belakang dan ke samping)
II-16

Gambar 2. 10 Contoh rear dump truck Scania P – 360

2.7.3.2 Dump Wagon


Untuk pengangkutan material yang khusus dan dalam jumlah besar maka
dipakai suatu alat angkut yang dinamakan dump wagon. Dilihat dari cara
pembuangannya, dump wagon dapat dibagi menjadi 3 kategori, yaitu
(Rochmanhadi, 1992):
a. Rear dump (pembuangan ke belakang)
b. Side dump (pembuangan ke samping)
c. Bottom dump (pembuangan ke bawah)
Masing-masing penggunaannya disesuaian dengan keadaan dan kebutuhan
lapangan. Keuntungan yang didapat ialah material yang diangkut cukup besar dan
bisa menjadi alat penarik tersendiri, sehingga menghemat penggunaan alat berat
yang lain.

2.7.3.3 Trailer
Untuk kepentingan pengangkutan alat berat ke lapangan diperlukan alat
pengangkut khusus yang disebut dengan trailer. Apabila dilihat dari jenisnya,
trailer dibedakan menjadi dua kategori yaitu semi trailer dan full trailer. Suatu
alasan diperlukannya trailer ini adalah karena keterbatasan alat berat seperti
traktor dan excavator terutama yang berbasis crawler utuk berjalan dengan
kekuatan sendiri dengan jarak tempuh yang jauh (Rochmanhadi, 1992).
II-17

Gambar 2. 11 Trailer Scania P-360 dengan attachement cab and chasis

4.8.8 Organisasi Pemeliharaan


Organisasi merupakan tempat atau wadah untuk orang-orang yang teribat
dalam kerjasama untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu dengan pola
kerjasama tertentu seperti adanya jalur perintah, wewenang, tanggung jawab, baik
secara vertikal maupun secara horizontalsesuai hierarki jabatanya untuk mencapai
tujuan-tujuan yang telah ditentukan organisasi.
Organisasi dapat dikelompokan menjadi 2 jenis yaitu :
1. Organisasi sebagai alat manajemen
Merupakan wadah atau tempat manajemen sehingga memberikan bentuk
bagi manajemen yang memungkinkan manajemen dapat bergerak.
2. Organisasi sebagai fungsi manajemen
Yaitu organisasi memberi peluang dan ruang manajemen dapat bergerak
dalam batas-batas tertentu.

4.8.9 Kerugian Yang Terjadi Akibat Perawatan dan Perbaikan yang Tidak
Berjalan
Terdapat enam kerugian besar (six big losses) yang terjadi pada industri
manufaktur akibat kurangnya pemeliharaan dan perbaikan, yaitu :
1. Breakdown losses ( kerugian breakdown ) kerugian waktu (produktifitas
menurun) kerugian jumlah disebabkan oleh produk cacat.
2. Setup and adjustment losses ( kerugian penyetelan dan penyesuaian )
3. Idling and minor stoppage losses ( kerugian karena idle dan penghentian
mesin )
II-18

4. Reduced speed losses ( kerugian karena kecepatan operasi rendah )


5. Quality defect and rework losses (kerugian karena cacat mutu dan
pengerjaan ulang).

4.8.10 Total Productive Maintenance (TPM)


2.11.1 Pengertian Total Productive Maintenance (TPM)
TPM adalah hubungan kerjasama yang erat antara perawatan dan
organisasi produksi secara menyeluruh yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas produk, mengurangi waste, mengurangi biaya produksi, meningkatkan
kemampuan peralatan dan pengembangan dari keseluruhan sistem perawatan
pada perusahaan manufaktur.
Secara menyeluruh definisi dari Total Productive Maintenance (TPM)
menurut Nakajima mencakup lima elemen berikut:
a. TPM bertujuan untuk menciptakan suatu sistem preventive maintenance
(PM) untuk memperpanjang umur penggunaan mesin/peralatan.
b. TPM bertujuan untuk memaksimalkan efektivitas mesin/peralatan secara
keseluruhan (overall effectiveness).
c. TPM dapat diterapkan pada berbagai departemen (seperti engineering,
bagian produksi, bagian maintenance).
d. TPM melibatkan semua orang mulai dari tingkatan manajemen tertinggi
hingga para operator lantai pabrik.
e. TPM merupakan pengembangan dari sistem maintenance berdasarkan PM
melalui manajemen inovasi : autonomous small group activities. Subjek
utama yang menjadi ide dasar dari kegiatan TPM adalah manusia dan mesin.
Dalam hal ini diusahakan untuk dapat mengubah pola pikir manusia
terhadap konsep pemeliharaan yang selama ini biasa dipakai.

4.8.11 Usaha Peningkatan Efektivitas Dengan Prinsip TPM


Kegiatan-kegiatan pemeliharaan mandiri yang dapat dilakukan oleh
operator sebagai usaha peningkatan efectivitas mesin produksi sesuai dengan
prinsip TPM adalah :
a. Membersihkan dan memeriksa pada alat – alat berat termasuk Excavatordan
melakukan pelumasan dan pengencangan mur yang longgar
II-19

b. Menghilangkan sumber masalah dan area yang tidak terjangkau dengan


menemukan cara yang tepat
c. Membuat standar pembersih dan pelumasan yang tepat sehingga dapat
mengurangi waktu yang dibutuhkan
d. Pemeliharaan mandiri secara penuh ( full autonomous maintenance ) yaitu
pengembangan kebijakan dan tujuan perusahaan untuk meningkatkan
kegiatan pengembangan secara teratur

4.8.12 Overall Equipment Effectiveness (OEE)


Menurut (Stamatis, 2010) Overall Equipment Effectiveness atau OEE
merupakan hierarki metrik yang fokus pada seberapa efektif operasi manufaktur
digunakan. Hasilnya dinyatakan dalam bentuk generik yang memungkinkan
perbandingan anatar unit manufaktur di berbagai departemen, organisasi, mesin,
dan industri. OEE berfungsi untuk mengidentifikasi dan melacak kerugian. OEE
mengukur seberapa efektif peralatan yang digunakan dengan mengidentifikasi
kendala, dan bagaimana kendala tersebut berdampak pada OEE.
OEE dihitung sebagai produk dari tiga faktor yang berkontribusi yaitu
OEE = Availability x Performance x Quality. Efektivitas diukur dengan
mengalikan ketersediaan dan efisiensi kinerja dengan tingkat kualitas produk
yang dihasilkan.
Tujuan OEE sebagai alat ukur performa dari suatu sistem maintenance,
dengan menggunakan metode ini dapat diketahui ketersediaan mesin/peralatan,
efesiensi produksi, dan kualitas output mesin. Hubungan antara ketiga elemen
produktifitas dapat dilihat pada rumus dibawah ini.
OEE = Availability x Performance x Quality
Dimana :
A = Availability (waktu ketersediaan mesin/peralatan)
P = Performance Effectivennes
Q = Qualitty

1. Availability
x 100%
II-20

2. Performance Efficiency
x 100%

3. Quality Effeciency
x 100
III-21

BAB III
PEMBAHASAN UMUM

Pada bab ini akan dikemukakan suatu pembahasan atau masalah-masalah


utama atas aspek-aspek yang di tinjau pada saat melakukan kerja praktik di PT.
United Tractors Tbk Cab. Palembang. Mengingat bahwa semakin meningkatnya
pada perusahaan, aspek itu antara lain :
1. Aspek Teknis
2. Aspek Ekonomi
3. Aspek Pemasaran

3.1 Aspek Teknis


Aspek teknis meliputi kapasitas produksi, proses produksi, efesiensi
mesin, dan peralatan. Kapasitas produksi sangat berhubungan erat dengan tingkat
kebutuhan pelanggan dan kemampuan mesin serta peralatan yang digunakan,
selain itu dari segi perawatan produksi harus sangat diperhatikan oleh pimpinan
perusahaan. Adapun faktor- faktor yang harus diperhatikan adalah:
1. Jenis teknologi yang diajukan harus dapat menghasilkan standart mutu
produk yang dikehendaki.
2. Pemeliharaan mesin dan peralatan suatu jenis teknologi yang digunakan
berhubungan erat dengan pemeliharaan mesin dan peralatan. Pemilihan
mesin dan peralatan harus dilakukan dengan teliti dan diperhitungkan faktor
non teknologi lainnya.
3. Gedung dan bangunan lainnya. Berdasarkan penentuan jenis teknologi,
mesin dan peralatan yang digunakan, disusun perkiraan jumlah biaya yang
diperlukan untuk membangun gedung dan bangunan lainnya.

3.2 Aspek Ekonomi


Untuk meningkatkan hasil usaha serta kemajuan aspek di bidang ekonomi
merupakan suatu aspek yang sangat penting dalam melaksanakan usaha.
Peningkatan di bidang ekonomi dan keuangan tidak terlepas dengan suatu modal
yang di pertimbangkan jumlah dana yang diperlukan untuk membangun dan
menentukan apakah proyek tersebut akan memberikan sumbangan dana.
III-22

Memberikan evaluasi aspek ekonomi meliputi antara lain :


a. Tanah atau lahan
b. Gedung
c. Kendaraan
a. Tanah atau Lahan
PT. United Tractors Tbk Cab Palembang memiliki luas area yang cukup
luas, dibangun pada lahan sebesar 2.5 Ha dengan luas bangunan sebesar 5.8
Ha, dengan bentuk desain gedung UNTR Head Office berbentuk
menyerupai excavator.
b. Gedung
PT. United Tractors Tbk Cab. Palembang menyediakan gedung antara lain :
a. Kantor
b. Perumahan Karyawan/ Staff
c. Ruang Keamanan
d. Tempat Ibadah
c. Kendaraan
Kendaraan merupakan sarana penunjang di suatu perusahaan kendaaraan
yang di gunakan di PT. UNTR Cab. Palembang antara lain :
a. Kendaraan Staff Atau Karyawan
b. Kendaraan Dinas

3.3. Aspek Pemasaran


Sejalan dengan pentingnya dunia pertambangan maka dari itu PT United
Tractors Tbk yang menyediakan produk-produk dari berbagai merek seperti
Komatsu, UD Trucks, Scania, Bomang, Tadano, dan Komatsu Forest. PT. United
Tractor Tbk menjalankan berbagai bisnisnya melalui tiga unit usaha yaitu Mesin
Konstruksi, Kontraktor Pertambangan dan Pertambangan. PT. United dan juga
sejalan dengan pentingnya kebutuhan batu bara di dunia, maka PT. United
Tractors Tbk setiap tahunnya berupaya meningkatkan kualitas maupun kuantitas
pelayanan dan produksinya. Adapun faktor-faktor yang mendukung guna
memperlancar pemasaran, antara lain:
a. Kualitas yang konsisten dan memenuhi standar
b. Pelayanan yang baik
III-23

c. Supply yang terus-menerus (konsisten)


d. Harga yang kompetitif
IV-1

BAB IV
TUGAS KHUSUS

4.1. Judul
Tugas khusus yang dikemukakan dalam penulisan Kerja Praktek ini
berjudul “Evaluasi Manajemen Pemeliharaan (Maintenance) Alat Berat
Excavator PC 300-8MO Pada PT. United Tractors Tbk Cab. Palembang
Dengan Menggunakan Teknik Total Productive Maintenance (TPM) Dengan
Perhitungan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE)”

4.2. Latar Belakang Masalah


Alat berat merupakan sebuah mesin yang berukuran besar yang didesain
untuk melaksanakan kegiatan konstruksi dan pertambangan. Kebanyakan alat
berat yang digunakan dalam menunjang aktivitas industri semen adalah
excavator, wheel loader, bulldozer, dan Dump truck. Pemilihan menggunakan alat
berat tersebut didasari oleh fungsi yang diberikan. Beberapa fungsi yang
diberikan alat berat adalah sebagai loading equipment, heavy support equipment,
lifting equipment, hauling equipment, dan drilling machine.
Dalam aktivitas perawatan diperlukan keahlian dan pemahaman yang
sangat luas tentang mesin excavator, terutama dalam komponen-komponen yang
kritis dalam sistem hidrolik. Oleh sebab itu dalam pemeliharaan pihak perusahaan
wajib melaksanakan taksiran yang tepat dalam memilih alternatif-alternatif dalam
perbaikan sistem hidrolik.
Dalam penelitian ini, penerapan metode OEE diharapkan dapat menjadi
alat ukur performa dari suatu sistem maintenance, dengan menggunakan metode
ini dapat diketahui ketersediaan mesin/peralatan, efesiensi produksi, dan kualitas
output mesin. OEE ini juga berfungsi untuk mengidentifikasi dan melacak
kerugian. OEE mengukur seberapa efektif peralatan yang dimpakgunakan dengan
mengidentifikasi kendala, dan bagaimana kendala tersebut berdampak pada OEE.
Komatsu PC 300-8MO merupakan sebuah excavator yang memiliki
desain holistik dan terpadu dengan sejumlah standar pabrik yang terpasang demi
memenuhi kebutuhan industri. Alat ini menggabungkan kualitas dan kinerja dash

IV-1
IV-2

8 dengan teknologi penghematan bahan bakar terbaru untuk meningkatkan


efisiensi terhadap bahan bakar. Excavator kelas 30+ ton ini merupakan produk
dengan teknologi terbaru, memiliki desain ergonomis, dan kaya akan fitur. Alat
ini cocok digunakan dalam pekerjaan kontruksi besar yang membutuhkan daya
heavy lift yang kuat, rentang kerja yang luas dan produktivitas yang tinggi.
Tabel 4.1 Dimensi Excavator PC 300-8MO

Gambar 4.1 Excavator Komatsu PC 300-8M0


IV-3

Dapat dilihat dari gambar 4.1. yaitu dimensi alat berat tipe komatsu
hydraulic excavator PC 300-8M0. PT United Tractors melakukan pemeliharaan
sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang ada di perusahaan,
kemudian schedulenya di tentukan oleh pihak perusahaan. Prosedur pebaikan alat
berat warranty pada PT United Tractors yaitu :
a. Seksi lapangan pengecekan semua kondisi alat berat yang akan diganti.
b. Seksi lapangan membuat dokumen permintaan perbaikan alat berat dan
diserahkan ke bagian servis.
c. Seksi servis membuat jadwal kapan dilakukanya maintenance dan spare part
apa saja yang di butuhkan.
d. Seksi servis menyerahkan dokumen tersebut ke mekanik. Kemudian
dokumen berisi nama spare part langsung ke bagian spare part.
e. Pada bagian spare part memberikan dokumen dan spare part kepada
mekanik.
f. Mekanik melaksanakan perbaikan alat berat.
g. Dokumen permintaan pemeliharaan alat berat diinput bagian servis.
h. Prosedur selesai.

4.3. Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang ada pada tugas khusus ini adalah:
1. Bagaimana manajemen pemeliharaan alat berat pada PT United Tractors di
Palembang?
2. Apakah pemeliharaan alat berat pada PT United Tractors di Palembang
sudah efektif?

4.4. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tujuan penelitian ini adalah untuk :
1. Untuk mengetahui manajemen pemeliharaan alat berat pada PT United
Tractors di Palembang.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis efektifitas pemeliharaan alat berat pada
PT United Tractors di Palembang.
IV-4

4.5. Manfaat Penelitian


Berikut ini merupakan manfaat dari tugas khusus saya ini, antara lain:
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini merupakan peluang untuk menerapkan berbagai teori
yang didapat selama kuliah dan dapat menambah wawasan atau
pengetahuan serta pengalaman tentang bagaimana sistem
pemeliharaan alat berat yang terjadi pada PT United Tractors di
Palembang.
b. Bagi Perusahaan
Penelitian ini dapat menjadi gambaran dan informasi yang bermanfaat
serta masukan tentang pemeliharaan alat berat pada PT United
Tractors di Palembang.
c. Bagi pihak lain
Dengan adanya analisis pemeliharaan alat berat pada Fakultas Teknik
Universitas Islam Sumatera Utara diharapkan dapat menambah
pengetahuan dan menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya yang
mengambil permasalahan atau topik yang sama.

4.8 Rumus Metode Yang Digunakan Pada Pengolahan Data


4.8.1 Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE)
Menurut (Stamatis, 2010) Overall Equipment Effectiveness atau OEE
merupakan hierarki metrik yang fokus pada seberapa efektif operasi manufaktur
digunakan. Hasilnya dinyatakan dalam bentuk generik yang memungkinkan
perbandingan anatar unit manufaktur di berbagai departemen, organisasi, mesin,
dan industri. OEE berfungsi untuk mengidentifikasi dan melacak kerugian. OEE
mengukur seberapa efektif peralatan yang digunakan dengan mengidentifikasi
kendala, dan bagaimana kendala tersebut berdampak pada OEE.
OEE dihitung sebagai produk dari tiga faktor yang berkontribusi yaitu
OEE = Availability x Performance x Quality. Efektivitas diukur dengan
mengalikan ketersediaan dan efisiensi kinerja dengan tingkat kualitas produk
yang dihasilkan.
IV-5

4.9 Perencanaan Pemeliharaan


Dalam pemeliharaan tentunya dimulai dengan perencanaan yang baik dan
matang. Hal ini dikarenakan supaya pemeliharaan yang dilakukan dapat berjalan
dengan baik dan tentunya sesuai dengan standar operasional prosedur dari PT
United Tractors.
Kemudian untuk mendapatkan hasil manajemen pemeliharaan alat berat
yang baik maka haruslah memenuhi unsur penting dalam menjalankan
manajemen pemeliharaan yaitu dapat dilihat dari perencanaan pemeliharaan.
Adapun unsur tersebut adalah pencatatan spare part, pengalokasian anggaran,
pemberdayaan personil, dan penjadwalan pemeliharaan yang akan dilaksanakan.
Berikut ini perencanaan yang dilakukan di PT United Tractors meliputi kegiatan :
1. Pencatatan spare part
Pencatatan ini sangatlah penting karena langkah awal untuk melakukan
kegiatan maintenance pada alat berat. Setiap ingin melakukan kegiatan
pemeliharaan dapat dilihat pada hourmeter (HM) di setiap alat berat tersebut
per 500 HM, 1000 HM, 2000 HM dan kelipatanya. Berikut gambar nama
spare part pada hydrolic excavator pc 300-8MO
Tabel 4.2 Daftar Periodic Service Alat Berat Pada PT United Tractors
Recommended Part Periodic Service Untuk PC 300-8MO Tahun 2023.
IV-6

Sumber: PT. United Tractors Cab. Palembang

Dapat dilihat dari tabel 4.2 terdapat nama-nama spare part yang akan
dilakukan maintenance pada hydraulic excavator PC 300-8MO. Engine oil
filter berjumlah 1 pcs, 1 pcs hydraulic air breather, 1 pcs fuel main filter, 1
pcs air cleaner asy, 1 pcs air cleaner outer, 1 pcs air cleaner inner, 1 pcs
fuel pre-filter, 1 pcs hydraulic oil filter, 37 liter engine oil, 16,5 liter swing
machinery oil, 188 liter hydraulic oil, 1,3 liter damper oil, 18 liter final
drive oil, dan 31 liter coolant.
2 Pengalokasian anggaran pemeliharaan
Manajemen yang baik selalu di awali dengan perencanaan yang baik. Hal
ini sangat berpengaruh dengan hasil dari kegiatan pemeliharaan yang
dilakukan. Kemudian guna pemeliharaan ini dilakukan agar alat berat yang
ada di PT United Tactors tetap terjaga dan tidak ada keusakan, dan alat
berat bekas dilakukan pemeliharaan agar alat tersebut tetap bisa digunakan
tanpa adanya gejala diluar dugaan.
Untuk memenuhi kebutuhan biaya dan kegiatan pemeliharaan alat berat
bekas sudah melakukan pengalokasian anggaran biaya unuk memeliharaan
dan perbaikan alat berat tersebut. Pengalokasian anggaran biaya
pemeliharaan dan perbaikan alat berat ini di lakukan setiap akhir tahun.
Tabel 4.3 Estimasi Anggaran Biaya Pemeliharaan Alat Berat Hydraulic
Excavator PC 300-8MO
REPAIR UNIT JUMLAH
Jasa 1. Jasa pekerjaan
1. Jasa remove & install komponen Rp. 20.000.000
2. Jasa test & adjusment Rp. 2.500.000
2. Rebuild & kalibrasi
1. Consumable Goods Rp. 1.000.000
3. Transport dan akomodasi mekanik &
unit Rp. 5.000.000
1. Transportasi akomodasi
Material 4. Paket (reman)
1. Paket engine Rp.650.000.000
2. Paket spare part Rp. 300.000.000
IV-7

Total Estimasi - Leadtime order part 12 Hari


Pekerjaan - Leadtime perbaikan 16 Hari

Warranty - Warranty 3 bulan atau 1000 jam mana


yang tercapai terlebih dahulu
Total Penggantian Rp.978.500.000
PPN (tax) Rp.19.461.304
Grand Total Rp.997.961.304
Sumber : dokumen pihak servis
Dapat dilihat dari tabel 4.3 bahwa biaya yang paling besar dikeluarkan
untuk 1 paket engine senilai Rp. 650.000.000, paket spare part senilai Rp.
300.000.000, jasa remove dan instal komponen senilai Rp. 20.000.000,
transportasi akomodasi senilai Rp. 5.000.000, jasa test dan adjusment senilai Rp.
2.500.000, dan consumable goods senilai Rp.1.000.000.

4.10 Penjadwalan Pemeliharaan


Kegiatan perencanaan pemeliharaan dapat dikatakan yaitu langkah awal
yang dilakukan untuk kegiatan pemeliharaan yang akan dilakukan disetiap alat
berat yang ada. Kemudian setelah adanya rencana kegiatan pemeliharaan yang
akan dilakukan pemeliharaan baik secara rutin maupun berkala. Sebelum memulai
kegiatan pemeliharaan seharusnya sudah melakukan pengelompokan item
pemeliharaanya sehingga kegiatan pemeliharaanya mendapatkan hasil yang
efektif maupun efesien.
Fungsi penjadwalan pemeliharaan yaitu untuk dijadikan gambaran
kegiatan yang akan dilakukan ke depan, artinya jika tidak memiliki daftar jadwal
pemeliharaan maka dapat menjadi faktor kegagalan dalam ketepatan waktu
pelaksanaan pemeliharaan alat berat, hal dapat terjadi disebabkan oleh personil
yang ada akan merasa kebingungan dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya. Pemeliharaan yang dilakukan oleh UT sudah berjalan dengan efektif
karena perusahaan ini perusahaan ternama yang sudah bergerak di bidang
kontraktor sejak tahun 1989.
Penjadwalan dapat dilakukan dengan pencatatan yang telah dilakukan
yang berdasarkan kebutuhan pemeliharaanya. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini
berupa pejadwalan dan stadarisasi sehingga kegiatan dapat berjalan dengan efektif
dan efesien.
IV-8

Tabel 4. 4 Penjadwalan Dan Standarisasi Pemeliharaan Alat Berat Baru


Pada PT United Tractors.
Jadwal dan standar pemeliharaan Jadwal
Setiap 500
No 1x HM, 1000
Item komponen Kegiatan pemeliharaan
seminggu HM, 2000
HM dst
Kerusakan, kendor,
1 baut, karat,kebocoran Pemeriksaan secara visual

dan kabel.

2 
Plat intruksi dipasang Pemeriksaan kompartemen cairan

3 Radiator Pemeriksaan kompartemen cairan 
4 Engine oli, pompa inj Pemeriksaan kompartemen cairan 
5 Tangki hidrolik Pemeriksaan kompartemen cairan 
6 Elektrolit baterai Pemeriksaan kompartemen cairan 
7 Ketegangan sabuk
Pemeriksaan 
(kipas dan generator)
8 Track tension Service 

9 Pembersih dan koneksi


Service 
udara

10 Inti dan koneksi


Service 
radiator
Elemen filter (hyd, oli,
11 engine dan bahan Service 
bakar
12 Sedimen di filter dan
Service 
tangki bahan bakar
13 Pengukuran dan
Pengoperasian 
sakelar dasbor
14 Bucket & steering Pengoperasian 
15 Kekuatan operasi tuas
Pengoperasian 
kontrol
16 Door lock Pengoperasian 
17 Swing look & brake Pengoperasian 
IV-9

18 Klakson dan wiper Pengoperasian 


19 Control levers stroke
Pengoperasian 
& play
Sumber : PT United Tractors
Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa penjadwalan dibuat berdasarkan
kebutuhan dan kegiatan pemeliharaanya. Pemeliharaan yang dilakukan 1 kali
dalam seminggu biasanya pemeliharaan yang masih baru dan belum terjual tujuan
pemeliharaannya agar unit tetap dalam kondisi baru. Pemeliharaan alat berat yang
sedang beroperasi biasanya jadwal pemeliharaanya sesuai dengan hour meter
(HM) misalnya per 500 hm, 1000 hm, 2000 hm dan seterusnya.
Jadi dapat diambil kesimpulanya bahwa hasil penelitian ini mengenai
penjadwalan ini sudah berjalan efektif. Hal ini dikarenakan alat berat yang
dipelihara hanya alat berat yang akan dijual baru maupun bekas, UT tidak
menyewakan alat berat.
IV-10

4.11 Pembahasan Dengan Metode EEO


Tabel 4. 5 Data Breakdown, Waktu Pemeliharaan, Waktu Set Up Dan Waktu
Pemakaian Alat Berat Tahun 2023
Total Waktu Total Waktu Total Total
Periode Kerusakan Pemeliharaan Waktu Available
Time
(Jam) (Jam) Setup (Jam)
(Jam)
Januari 6,21 33 5,53 485
Februari 7,24 34 5,21 502
Maret 4,25 31 4,98 456
April 12,24 40 6,46 485
Maret 8,25 31 5,34 509
Juni 5,51 31 5,68 509
Juli 4,32 35 5,12 395
Agustus 4,12 36 6,31 450
September 2,23 30 6,58 396
Oktober 6,38 30 6,39 455
November 4,48 29 6,27 570
Desember 14,25 32 5,03 570
Sumber : PT United Tractors

4.11 Perhitungan Availability


Loading time adalah waktu yang tersedia per hari atau per bulan dikurangi
dengan waktu downtime mesin direncanakan. Perhitungan Loading time ini dapat
ditulis sebagai berikut :
Loading time = total availability time – planned down time
Operation time adalah total waktu proses yang efektif. Dalam hal ini
operation time merupakan hasil pengurangan loading time dengan Down time.
Operation Time = Loading time – Down time
Down Time = Breakdown + setup
Nilai availability untuk bulan januari 2023 yaitu :
Loading time : 485 – 33 = 452
Down time : 6,21 + 5,53 = 11,74
Operation time : 452 – 11,74 = 440, 26
( 452−11, 74)
Availability = x 100%
452
IV-11

= 97,40 %
Dibawah ini nilai availability tahun 2023 dengan perhitungan yang sama.
Tabel 4. 6 Nilai Availability Tahun 2023
Loading Time Total Down Operation Availability
Periode Time (Jam) Time (Jam) %
(Jam)
Januari 452 11,74 440,26 97,40%
Februari 462 12,45 449,55 97,3 %
Maret 425 9,23 415,77 97,83%
April 445 18,7 426,3 95,80%
Maret 479 13,59 465,41 97,16%
Juni 479 11,19 467,81 97,66%
Juli 360 9,44 350,56 97,38%
Agustus 414 10,43 403,57 97,48%
September 366 8,81 357,19 97,59%
Oktober 425 12,77 412,23 96,99%
November 541 10,75 530,25 98,0%
Desember 538 19,28 518,72 96,42%

4.12 Perhitungan Performance Efficiency


Performance Efficiency merupakan hasil perkalian dari operation speed
rate dan net operation rate, atau rasio kualitas produk yang dihasilkan dikalikan
dengan aktu siklus idealnya terhadap waktu yang tersedia yang melakukan proses
produksi.
IV-12

Tabel 4. 7 Nilai Angkut Excavator Tahun 2023


Total
Total actual
Total avaibility Total product defect
Periode press hours
time (jam) processed (kg) amount
(jam)
(kg)
Januari 452 273460 652 602.5484
Februari 462 279510 578 601.2284
Maret 425 257125 564 598.2446
April 445 269225 655 605.6072
Maret 479 289795 634 578.7763
Juni 479 289795 634 598.5564
Juli 360 217800 428 564.9878
Agustus 414 250470 746 562.8432
September 366 221430 658 540.6089
Oktober 425 257125 786 599.5446
November 541 327305 576 607.6883
Desember 538 325490 885 604.6675

Ideal cycle time adalah siklus waktu yang diharapkan dapat dicapai dalam
keadaan optimal atau tidak mengalami hambatan. Ideal cycle yaitu :
4 jam/ 2700 kg
= 0,00148 jam/kg.

Perhitungan Performance Efficiency sebagai berikut :


Operating Speed Rate
x 100%
Net Operating Rate
273.460
¿ x 100%
426 , 78
= 94,83%
IV-13

Tabel 4. 8 Nilai Siklus Waktu Yang Diharapkan Excavator Beroperasi

Total product Performance


Ideal cycle Operation
Periode processed effeciency
time (jam) time (jam)
(jam) (%)
Januari 273460 0,00148 426,78 94,83
Februari 279510 0,00148 432,94 95,55
Maret 257125 0,00148 443,04 85,89
April 269225 0,00148 466,76 85,36
Maret 289795 0,00148 486,89 88,08
Juni 289795 0,00148 439,02 97,69
Juli 217800 0,00148 433,47 74,36
Agustus 250470 0,00148 477,09 77,69
September 221430 0,00148 420,32 77,96
Oktober 257125 0,00148 418,68 90,89
November 327305 0,00148 498,66 97,14
Desember 325490 0,00148 488,04 98,70

4.13 Perhitungan Rate Of Quality Product


Rate of quality product adalah rasio jumlah produk/daya angkut yang baik
terhadap jumlah angkut yang di proses/ direncanakan.
A . Producted− A . Deffect −A . Reprocessed
x 100%
Operation Time−Performance Losses
273.460−652
¿ x 100%
273.460
= 99,76
Dengan perhitungan yang sama menggunakan metode rate of quality
product tahun 2023.
IV-14

Tabel 4. 9 Hasil Rate Quality

Total Product Rate of


Total Defect
Periode Processed Quality
Amount (Kg)
(Jam) Product (%)
Januari 273460 652 99,76
Februari 279510 578 99,79
Maret 257125 564 99,78
April 269225 655 99,75
Maret 289795 634 99,78
Juni 289795 634 99,78
Juli 217800 428 99,80
Agustus 250470 746 99,70
September 221430 658 99,70
Oktober 257125 786 99,69
November 327305 576 99,82
Desember 325490 885 99,72

Dari data-data diatas dapat ditentukan berapa nilai Overal Equipment


Effectiveness (OEE) sebagai berikut :
OEE = Availability x Performance effeciency x Rate of Quality Product x 100%
= 97,40% x 94,83% x 99,76% x 100%
= 92,14%
IV-15

Tabel 4. 10 Data OEE Yang Telah Diperhitungkan

Performance Rate of
Availability
Periode effeciency Quality OEE
%
(%) Product (%)
Januari 97,40% 94,83 99,76 92,14
Februari 97,3 % 95,55 99,79 92,77
Maret 97,83% 85,89 99,78 83,84
April 95,80% 85,36 99,75 81,57
Maret 97,16% 88,08 99,78 85,39
Juni 97,66% 97,69 99,78 95,19
Juli 97,38% 74,36 99,80 72,26
Agustus 97,48% 77,69 99,70 75,50
September 97,59% 77,96 99,70 75,85
Oktober 96,99% 90,89 99,69 87,88
November 98,0% 97,14 99,82 95.02
Desember 96,42% 98,70 99,72 94,990

Dari perhitungan tahun 2023 dapat diterima bahwa nilai availability


sebesar 97,25%, Performance effeciency sebesar 88,67%, rate of quality product
sebesar 99,75% dan nilai OEE sebesar 85,22%. Maka dapat dinilai bahwa
pemeliharaan alat berat di PT United Tractors Cab. Palembang sudah berjalan
dengan efektif. Karna sudah melebihi nilai standar OEE.
Hasil penelitian manajemen pemeliharaan alat berat di PT United Tractors,
alat berat yang dipelihara yaitu alat berat yang siap untuk dijual, Alat berat ini
dicek setiap satu minggu sekali agar tidak terjadi kerusakan. Pemeliharaan ini
dilakukan oleh bagian mekanik yang sudah memiliki tugas masing-masing.
Pemeliharaan alat berat warranty jadwalnya ditentukan oleh pihak United
Tractors dan spare part seperti oli dan filter gratis dari pihak United Tractors
selama 3 tahun (jika mengambil paket pmp) jika mengambil paket normal hanya 1
tahun. Kemudian dari hasil seluruh dinilai bahwa manajemen pemeliharaan di PT
United Tractors Cab. Palembang sudah efektif.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Dari beberapa pembahasan diatas maka didapatlah kesimpulannya antara
lain adalah:
1. Manajemen pemeliharaan alat berat yang dilakukan oleh PT United Tractors
sudah berjalan dengan efektif dan efesien. Hal ini dikarenakan kegiatan
manajemen pemeliharaan yang dilakukan, baik dari perencanaan,
pengorganisasian, dan pelaksanaan pemeliharaan sudah berjalan dengan
baik.
2. Pemeliharaan alat berat di PT United Tractors sudah berjalan dengan efektif.
Karena sudah melebihi nilai standar OEE. Yang dimana nilai availability
sebesar 97,25%, Performance effeciency sebesar 88,67%, rate of quality
product sebesar 99,75% dan nilai OEE sebesar 85,22%.

5.2 Saran
1. Sebaiknya perusahaan mempunyai tempat parkir khusus untuk alat berat yang
memiliki atap agar tidak berkarat pada alat berat baru karena perubahan iklim yang
tidak dapat dipastikan.
2. Penelitian pada kerja praktek saya ini memiliki banyak kekurangan. Oleh sebab itu,
apabila melanjutkan penelitian ini data akan lebih terkategorikan secara lebih
lengkap dan nantinya kita dapat mengambil keputusan yang lebih akurat tanpa
harus terpaku pada data senilai satu tahun.

V-1
DAFTAR PUSTAKA

Adryadi. (2016). Analisis Pemeliharaan Peralatan PT. Bangkinang (Simalinyang).


Bangkinang: Skripsi. Universitas Indonesia
Arsyad, muhamad dan ahmad zubair sultan. (2018). Manajemen perawatan.
Yogyakarta: deepublish
Assauri, Sofian. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi Edisi Revisi 2008.
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Haikal, Muhammad. 2019. “Analisis Sistem Perawatan Silinder Bucket Excavator
Kobelco Sk-200-8s Dengan Metode Total Productive Maintenance
(TPM).” Maintenance: 81.
Haizer, Jay dan Barry Render. (2015) . Manajemen Operasi. Edisi 11. Jakarta :
Salemba Empat
Lesmana, Alan Surya., Jaenudin dan Tutus Rully. “analisis pelaksanaan
pemeliharaan mesin guna meningkatkan efisiensi biaya pemeliharaan pada
pt cidas supra metalindo”. Jurnal Ekonomi Universitas Pakuan
Mansur. (2021). Evaluasi Manajemen Pemeliharaan Sarana Prasarana Di
Universitas Islam Riau. Pekanbaru.: Skripsi. Universitas Islam Riau
Muhtadi, Muhammad Zaky Zaim. (2009). Manajemen Pemeliharaan Untuk
Optimalisasi Laba Perusahaan. Vol 8. 35-43.
Nachnul, Ansori dan M. Imron, Mustajib. 2013. Sistem Perawatan Terpadu
(Integrated Maintenance System). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Ningtias, Ervina. (2019). Analisis Pemeliharaan Alat Berat Dengan Menggunakan
Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pt Jarsindo Karya
Utama Perawang. Pekanbaru : Skripsi. Universitas Islam Riau

Anda mungkin juga menyukai