Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI


PEMELIHARAAN SISTEM REM TROMOL
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja Industri ini dengan baik.
Dengan diadakannya Praktek Kerja Industri, siswa di harapkan mampu mencapai
tujuan yang diinginkan.Diantaranya siswa mampu mengenal dunia kerja dan mampu
menerapkan materi yang dipelajari disekolah dan dapat diterapkan di dunia kerja, mampu
menerapkan materi dan praktek yang sesungguhnya serta dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan dalam dunia kerja/industri.
Penulis menyadari bahwa laporan Praktek Kerja Industri ini tidak dapat tersusun
dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak, Penulis menyadari laporan ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat
diharapkan oleh penulis untuk penyusunan laporan yang lebih baik ke depannya.
Akhir kata, semoga Laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan saya harap
Laporan ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan bagi kita semua.

Tasikmalaya ,September2022

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL LAPORAN............................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................... ii
LEMBAR PENGUJI......................................................................................... iii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iv
DAFTAR ISI..................................................................................................... v
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1     Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan.................................................... 2
1.2     Tujuan Praktek Kerja Lapangan.................................................................. 2
1.3    Tujuan Pembuatan Laporan Praktek Kerja Lapangan.................................. 2
1.4     Tempat dan Waktu...................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN ............................................... 4
2.1         Sejarah singkat bengkel TOYOTA AUTO 2000 ...................................... 4
A.  Visi........................................................................................................ 5
B.  Missi...................................................................................................... 6
C.  Motto.................................................................................................... 6
2.2         Disiplin Kerja dan Keselamatan Kerja Perusahaan.................................... 7
2.3         Struktur bengkel TOYOTA AUTO 2000.................................................. 7
BAB III LAPORAN HASIL KEGIATAN PRAKTEK................................... 7
3.1     Teori Sistem Rem Tromol........................................................................... 8
A.  Komponen Rem Tromol........................................................................ 8
B.  Tipe Rem Tromol.................................................................................. 8
3.2     Alat dan Bahan  ......................................................................................... 8
A.  Interval Pemeriksaan Rem Tromol........................................................ 8
B.  Alat....................................................................................................... 9
C.  Bahan ......................................................................................................
3.3    Proses........................................................................................................... 9
A.   Pemeriksaan sistem rem tromol............................................................. 9
B.   Stel bersihkan rem................................................................................. 9
BAB VI PENUTUP........................................................................................ 11
KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan........................................................................................... 11
B.     Saran .................................................................................................... 11

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Salah ssatu usaha dalam
melaksanakan pendidikan adalah adanya sekolah, dan dalam hal ini adalah SMK.
Sekolah Menengah Kejuruan adalah sebuah Lembaga Pendidikan Menengah Atas,
yang memiliki kegiatan-kegiatan di bidang pendidikan yang mengarah kepada keterampilan
dan penguasaan ilmu pengetahuan di bidang kejuruan yang bertujuan agar siswa dapat
memiliki keterampilan dan keahlian untuk memasuki dunia usaha industri atau dunia kerja.
Maka dari itu, setiap Sekolah Menengah Kejuruan dianjurkan untuk melakukan
Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN ) untuk memperkenalkan siswa pada dunia kerja yang
nyata, juga untuk mempersiapkan siswa agar dapat bersaing di dunia industri. Karena
prakerin merupakan salah satu bentuk implementasi secara sistematis dan sinkron antara
program pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui
kegiatan kerja secara langsung di dunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu.
Dunia kerja yang sekarang tengah berkembang adalah dunia industri di bidang
otomotif seperti bidang jasa perbaikan, dan perawatan ( servis ) pada kendaraan. Oleh karena
itu, siswa – siswa lulusan Jurusan Teknik Kendaraan Ringan ( TKR ) di SMK sangatlah
dibutuhkan oleh dunia industri.
Pelaksanaan Praktek Kerja Industri (Prakerin) sebagai perwujudan kebijaksanaan dari
“Link and match” dalam prosesnya dilaksanakan dalam dua tempat yaitu di sekolah dan
dunia usaha atau dunia industri. Upaya ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan untuk
tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Khususnya SMK Cijangkar dalam mencapai
tujuan relevasi dengan kebutuhan tenaga kerja.

1.2. Tujuan Praktik Kerja Industri


1.      Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas dan memiliki keahlian profesional
dengan tingkat pengetahuan dan keterampilan kerja sesuai dengan tuntutan lapangan kerja;
2.       Dapat mengetahui perbedaan antara lingkungan Dunia Usaha/Industri dengan lingkungan
Sekolah;
3.      Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas;
4.       Memberikan pengalaman dan penghargaan terhadap siswa akan pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan;
5.      Mampu untuk mengamalkan ilmu yang telah di dapat selama di bangku sekolah;
6.      Memperoleh pengalaman bekerja langsung di tempat kerja sesuai kompetensi dasar jurusan.

1.3. Tujuan Penulisan Laporan Praktik Kerja Industri


1.      Untuk melatih kemampuan diri dalam memahami, menyimpulkan dan mengembangkan
pengetahuan yang didapat di dunia industri saat prakerin dalam bentuk laporan tertulis.
2.      Untuk memperoleh pengalaman menyusun laporan sesuai dengan ketentuan.
3.      Untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti sidang prakerin.
4.      Bukti nyata bahwa siswa telah melaksanakan prakerin.

1.4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek Kerja Industri


Kegiatan Praktek Kerja Industri yang saya lakukan bertempat di PT. ASTRA
INTERNASIONAL Tbk. Toyota Sales Operation Auto 2000 Sukabumi yang beralamat di
Jalan Sukabumi Cianjur KM 8 Kampung Cipetir RT 001/ RW 001 Desa Priangan Jaya
Kecamatan Sukalarang Kabupaten Sukabumi. Waktu pelaksanaannya dimulai dari tanggal 1
Juni 2022 hingga 30 September 2022 dari pukul 08.00 sampai pukul 16.00.
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
BAB III
LAPORAN HASIL KEGIATAN PKL
3.1           Teori
Tujuan dipasangnya rem pada kendaraan untuk memperlambat jalannya kendaraan
mengurangi kecepatan, berhenti atau memarkir kendaraan pada jalan yang mendaki. Dengan
kata lain melakukan kontrol terhadap kecepatan kendaraan untuk menghindari kecelakaan
dan merupakan alat pengaman yang berguna untuk menghentikan kendaraan secara berkala.
Oleh karena itu baik atau tidaknya kemampuan rem secara langsung menjadi persoalan yang
sangat penting bagi pengemudi di waktu mengendarai kendaraan. Jadi fungsi rem harus dapat
mengatasi kecepatan kendaraan yang meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut di atas
maka rem dipasangkan pada keempat rodanya.
A.    Fungsi
1.      Mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan.
2.      Memungkinkan parkir pada tempat yang menurun
3.      Sebagai alat pengaman dan menjamin pengendaraan yang aman
B.     Prinsip Rem
Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera apabila mesin dibebaskan (tidak
dihubungkan) dengan pemindahan daya, kendaraan cenderung tetap bergerak. Kelemahan ini
harus dikurangi dengan maksud untuk menurunkan kecepatan gerak kendaraan hingga
berhenti. Mesin mengubah energi panas menjadi energi kinetik (energi gerak) untuk
menggerakkan kendaraan. Sebaliknya, rem mengubah energi kinetik kembali menjadi energi
panas untuk menghentikan kendaraan. Umumnya, rem bekerja disebabkan oleh adanya
sistem gabungan penekanan melawan sistem gerak putar. Efek pengereman (braking effect)
diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua objek.
C.     Tipe Rem
Rem yang dipergunakan pada kendaraan bermotor dapat digolongkan menjadi
beberapa tipe tergantung pada penggunaannya.
1.      Rem parkir (parking brake) untuk memarkir kendaraan.
2.      Rem tambahan (auxiliary brake) untuk membantu rem kaki dan digunakan pada kendaraan
besar
3.      Rem kaki (foot brake) digunakan untuk mengontrol kecepatan dan menghentikan kendaraan.
Pada umumnya rem-rem parkir digunakan pada roda-roda depan, dan rem-rem piringan atau
rem-rem tromol digunakan pada roda-roda belakang.
Saat pedal rem ditekan, terciptalah tekanan hidrolik, dan bekerja sebagai berikut
Ø  Rem-rem piringan
Menghentikan rotasi roda-roda dikarenakan gesekan yang muncul saat pad piringan
mendorong rotor rem piringan.
Ø  Rem-rem tromol
Sepatu rem memanjang. Hal ini menghentikan rotasi roda dikarenakan gesekan yang
diakibatkan oleh terdorongnya pelapis sepatu rem terhadap tromol rem.
D.    Komponen rem
1.      Pedal rem
Part-part yang dikontrol oleh daya kaki pengemudi. Daya ini berubah menjadi tekanan
hidrolik, yang bekerja pada sistem rem. Kekuatan daya pengereman ditentukan oleh
banyaknya penekanan pedal yang dilakukan oleh pengemudi. Adalah perlu untuk memeriksa
gerak bebas pedal rem, tinggi, dan jarak cadangan pedal sebagai bagian dari pemeliharaan.
2.      Booster rem
Alat untuk meningkatkan daya yang bekerja pada master silinder sesuai dengan banyaknya
usaha yang diberikan oleh pengemudi. Kevakuman dari engine intake digunakan sebagai
sumber peningkatan tenaga.
3.      Master silinder
Part-part untuk mengubah tekanan pedal pengemudi menjadi tekanan hidrolik. Terdiri dari
reservoir yang menyimpan fluida rem dan sebuah silinder yang membangkitjkan tekanan
hidrolik. Master silinder mengubah tekanan pedal pengemudi menjadi tekanan hidrolik.
Kemudian tekanan hidrolik diberikan pada disc brake caliper rem-rem depan dan belakang.
Dan ke silinder-silinder roda rem tromol. Penggantian fluida rem termasuk di dalam item-
item perawatan.
4.      Katup proportioning
Katup ini terletak diantara master silinder dan rem-rem belakang. Ia mendistribusikan
tekanan hidrolikdengan tepat ke roda-roda depan dan belakang guna memberikan day
pengereman yang stabil. Kenaikan tenaga jhidrolik yang diberikan pada rem-rem belakang
diset lebih rendah dari pada rem-rem depan.
5.      Rem piringan
Mendorong pad rem piringan terhadap rotasi rem piringan dengan roda-roda, menciptakan
gesekan. Mengontrol rotasi roda-roda gesekan.
6.      Rem tromol
Tromol rem berotasi bersama-sama dengan roda. Sepatu rem menekan tromol dari dalam.
Gesekan ini mengontrol rotasi roda.
E.     Rem Tromol (Drum Brake)
Pada rem tromol, kekuatan tenaga pengereman (self energizing action / effect)
diperoleh dari sepatu rem yang diam menekan bagian dalam tromol yang berputar.
1.      Komponen
Komponen rem tromol terdiri dari : backing plate, silinder roda (wheel cylinder), sepatu
rem dan kanvas (brake shoe & lining), tromol rem (brake drum).
a.      Backing Plate
Backing plate terbuat dari baja press, karena sepatu rem terkait pada backing plate,
maka aksi daya pengereman tertumpu pa-da backing plate.

b.      Silind er
Roda
Ada dua tipe silinder roda (wheel silinder): double piston dan single piston. Bila
timbul tekanan hidraulis pada master silinder maka akan menggerak-kan piston cup, piston
akan menekan ke arah sepatu rem, kemudian menekan tromol rem. Apabila rem tidak
bekerja, piston akan kembali ke posisi semula karena kekuatan pegas pembalik sepatu
rem. Bleeder plug berfungsi sebagai baut pembuangan udara yang terdapat pada sistem rem

c.       Sepatu Rem dan Kanvas Rem


Sepatu rem terbuat dari plat baja Kanvas rem dipasang dengan cara dikeling atau
dilem Kanvas terbuat dari campuran fiber metalic, brass, lead, plastic dan sebagainya Kanvas
harus mempunyai koefisien gesek yang tinggi dan harus dapat menahan panas dan aus

d.      Tromol Rem
Tromol rem (brake drum) terbuat dari besi tuang (gray cast iron) Ketika kanvas menekan
bagian dalam dari tromol akan terjadi gesekan yang menimbulkan pa-nas yang mencapai
suhu 200 - 300° C

2.      Tipe Rem Tromol


a.       Tipe Leading Trailing
Pada tipe ini terdapat satu wheel silinder dengan dua piston yang akan mendorong bagian
tas dari tromol rem. Leading shoe lebih cepat aus dari pada trailing shoe

b.      Tipe Two Leading


Tipe ini mempunyai dua wheel silinder yang masing-masing me-miliki satu piston.
Ø  Keuntungan
Saat kendaraan maju kedua sepatu rem menjadi leading shoe sehingga daya pengereman
baik
Ø  Kerugian : 
Saat kendaraan mundur kedua sepatu rem menjadi trailing shoe sehingga daya pengereman
kurang baik

c.       Tipe Dual Two Leading


Tipe ini mempunyai 2 silinder roda (wheel cylinder), yang ma-sing-masing memiliki
2 buah piston, dan menghasilkan efek pengereman yang baik saat kendaraan maju maupun
mundur

d.      Tipe Uni-Servo
Tipe ini mempunyai 1 wheel cylinder dengan 1 piston.
Ø  Keuntungan :
Saat kendaraan maju kedua sepatu rem menjadi leading shoe sehingga daya pengereman
baik
Ø  Kerugian :
Saat kendaraan mundur kedua sepatu rem menjadi trailing shoe sehingga daya
pengereman kurang baik

e.       Tipe Duo-Servo
Tipe ini merupakan penyempur-naan dari tipe uni-servo yang mempunyai 1 wheel
cylinder dengan 2 piston. Gaya pengereman tetap baik tanpa terpengaruh oleh gerakan
kendaraan.

3.      Celah Sepatu Rem
Celah yang tidak tepat dapat menyebabkan :
Ø  Celah sepatu rem terlalu besar akan menyebabkan kelambatan pada pe-ngereman.
Ø  Celah sepatu rem terlalu kecil, rem akan terseret dan menyebabkan keausan pada tromol dan
kanvas
Ø  Celah sepatu rem tidak sama akan menyebabkan kendaraan tertarik ke satu arah
Oleh karena itu dibutuhkan mekanisme penyetel otomatis celah sepatu
rem Penyetelan Otomatis Celah Sepatu Rem
Cara Kerja
Saat rem parkir bekerja, maka tuas tertarik ke kiri. Pada saat yang bersamaan, tuas
penyetel berputar searah jarum jam mengelilingi pin tempat sepatu rem terpasang,
memutarkan adjusting screw.
a.       Celah Sepatu Rem Lebih Besar dari Standar
Saat tuas rem parkir ditarik, maka adjusting lever akan bergerak jauh melebihi jarak gigi
berikut dari adjusting screw. Saat tuas rem parkir dibe-baskan, adjusting lever akan turun dan
memutar adjusting screw sehingga menyetel celah.

b.       Celah Sepatu Rem Standar


Saat rem parkir ditarik, adjusting lever hanya bergerak sedikit (tidak melebihi gigi berikut
pada adjusting wheel). Celah sepatu rem tetap (tidak berubah)
3.2             Alat dan Bahan
A.    Rem Tromol
1.      Pentingnya penggantian pelapis sepatu rem
Ø  Ketika pelapis sepatu rem mengalami keausan, maka performa pengereman akan turun karena
celah antara sepatu dan tromol menjadi lebih besar.
Ø  Saat sepatu menyentuh tromol secara langsung, maka tromol dapat menjadi rusak.
2.      Pentingnya memberikan gemuk pada bagian yang licin
Saat bagian yang licin berkarat, maka sepatu rem tidak dapat bekerja dengan lembut.
3.      Interval Pemeriksaan/Penggantian
Ø  Periksa/ ganti sesuai dengan jarak yang telah ditempuh atau jangka waktu
Ø  Dapat diperiksa dengan melihatnya
Pemeriksaan :
Setiap 20.000 km (12,000 mil) atau 1 tahun
Ø  Bila sisa ketebalan pelapis sepatu rem berada di bawah standar maka harus diganti.
B.     Alat :                                     
a.       Auto Lift
b.      Bantalan karet
c.       Air impact wrench
d.      Air gun
e.       Obeng minus (-)
f.       Kunci sock 21
g.      Kunci ring 12 dan baut 12
h.      Amplas
i.        Kunci momen
j.        Wadah dan lap
D.    Bahan :
a.       Mobil Toyota Avanza
b.      Grease
c.       Brake cleaner
3.3            Proses
A.    Pemeriksaan Sistem Rem Tromol
1.      Periksa ketebalan  pelapis sepatu rem (kanvas) dengan menggunakan jangka sorong. Standar
ketebalan kanvas rem adalah 5,00 mm. sedangkan batas minimum ketebalan kanvas rem
adalah 1,00 mm. apabila ketebalan kanvas kurang dari batas minimum maka kanvas rem
harus di ganti.
2.      Periksa bagian wheel cylinder meliputi pemeriksaan backing plate, dinding silinder, piston,
seal dan dusk boot. Apabila terdapat cairan keluar melalui dust boot berarti terjadi kebocoran.
3.      Periksa celah antara kanvas rem dengan tromol rem
4.      Ukur atau periksa diameter dalam dari tromol serta kerataannya

B.     Stel bersihkan rem tromol


1.      Siapkan alat dan bahan. Serta pakailah peralatan untuk keselamatan kerja yang meliputi
sarung tangan dan masker.
2.      Posisikan atau parkirkan kendaraan pada posisi yang tepat di Auto lift. Pasangkan bantalan
karet. Naikkan lift pada posisi diangkat rendah sampai semua roda terangkat ( tidak
menyentuh tanah ). Bebaskan tuas rem tangan jika masih dalam keadaan di tarik.
3.      Lepaskan roda kendaraan bagian belakang dengan melepaskan mur roda dengan
menggunakan air impact wrench dan kunci sock 21. Lepaskan roda kendaraan jika diperlukan
lakukan rotasi dan balance.
4.      Putar tromol rem, lepaskan atau buka tromol jika dapat dilakukan dengan mudah. Tetapi
kebanyakan kendaraan apalagi kendaraan baru saat pelepasan tromol rem akan terasa sulit.
oleh sebab itu, gunakan baut 12 dengan bantuan kunci ring 12 untuk membuka tromol rem
tersebut.
5.      Setelah tromol rem terlepas, lakukan terlebih dahulu pemeriksaan pada sistem rem tromol
ini. Seperti, pemeriksaan ketebalan pelapis sepatu rem (kanvas) apabila ketebalan nya kurang
dari 1-2 mm lebih baik diganti. Selain itu pemeriksaan kerataaan tromol serta kebocoran dari
silinder roda juga perlu dilakukan.
6.      Apabila semua pemeriksaan telah dilakukan, langkah selanjutnya adalah membersihkan rem
tromol. Pertama amplas bagian-bagian seperti tromol rem, pelapis sepatu rem (kanvas), serta
bagian Axle flange untuk meratakan bagian bagian tersebut.
7.      Semprotkan Brake Cleaner dengan tujuan untuk membersihkan rem, selain itu juga untuk
menghindari kotoran yang tadi di bersihkan mengganggu pekerjaan yang lain. Tempatkan
wadah di bawahnya untuk menampung Brake Cleaner yang berceceran.
8.      Setelah menggunakan brake Cleaner semprotkan angin dengan menggunakan air gun untuk
membersihkan dan mengeringkan debu dan kotoran yang masih tersisa di rem. Lakukan
dengan perlahan agar kotoran dan debu yang tertiup tidak mengganggu pernafasan dan
pekerjaan orang lain. Pastikan mengarahkan semprotan air gun ke tempat yang tidak ada
orang.
9.      Langkah selanjutnya adalah lakukan pekerjaan greasing. Berikan grease pada bagian-bagian
seperti, persinggungan antara backing plate dengan sepatu rem juga pada bagian Axle Flange
yang sering kali berkarat. Siapkan lap untuk membersihkan grease yang berceceran.
10.  Selanjutnya lakukan penyetelan celah sepatu rem atau penyetelan rem tangan. Gunakan
obeng minus (-), putar ke arah atas gigi penyetel/adjusting srew, biasanya akan terdengar
bunyi klik saat di putar. Hitung kira-kira 5-10 klik atau bidsa disesuaikan. Saat gigi penyetel
di putar, kanvas rem akan mengembang.
11.  Langkah pemeriksaan, pembersihan dan penyetelan telah dilakukan. Selanjutnya pasang
kembali tromol rem dan pastikan bias masuk dengan mudah tanpa di paksakan. Putar bagian
tromol dan rasakan apakah rem tromol sudah enak atau pas. Jika terasa masih kurang lakukan
kembali langkah penyetelan.
12.  Bila penyetelan dirasa sudah pas. Pastikan setelah tromolnya dipasang rem tidak macet.
Pastikan pula semua pekerjaannya telah dilakukan dengan baik.
13.  Pasangkan kembali roda belakang kendaraan. Pasangkan mur roda lalu kencangkan dengan
menggunakan Air impact wrench dan kunci sock 21. Pastikan mur roda telah di impact
dengan baik. Putar roda kendaraan untuk memastikan rem tidak  macet.
14.  Turunkan Auto lift sampai pada posisi tidak terangkat. Kemudian tarik tuas rem tangan.
15.  Kencangkan mur roda dengan menggunakan kunci momen, sambungan dan kunci sok 21
dengan tujuan untuk memastikan roda kendaraan telah kencang dan aman untuk berkendara.
Momen spesifikasinya yaitu 1050 kg.f
16.  Bersihkan tempat kerja. Simpan alat pada tempatnya semula.
17.  Lakukan tes jalan untuk memastikan pekerjaan stel bersihkan rem ini telah dilakukan dengan
baik.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
          Untuk bisa mendapatkan ilmu secara maksimal dan memuaskan terutama ilmu di
bidang Teknologi, siswa tidak akan cukup bila hanya mengandalkan teori saja. Praktek kerja
langsung di dunia usaha/ industry mempunyai peranan sangat penting dalam menimba ilmu
apapun yang belum di pelajari di sekolah. Sehingga praktek Kerja Industri perlu diadakan
untuk menambah kemampuan dan pengalaman para siswa. Setelah melaksanakan Praktek
kerja Industri ini, banyak ilmu, pengetahuan, dan pengalaman yang saya peroleh dan semoga
dapat berguna di kehidupan yang akan datang guna meningkatkan Sumber Daya Manusia.
Melalui praktek kerja dengan objek yang sebenarnya kemampuan seseorang akan
berkembang lebih baik dari pada hanya mengandalkan teori saja.
            Setelah melaksanakan Praktek Kerja Industri ini dapat disimpulkan bahwa
pemeliharaan sistem Rem Tromol sangat perlu dilakukan mengingat pentingnya fungsi rem
itu sendiri. Selain untuk memperlambat dan menghentikan kendaraan serta memarkirkan
kendaraan pada jalan yang menanjak, pemeliharaan sistem Rem, khususnnya rem tromol
dimaksudkan untuk memastikan pengendaraan yang aman di setiap waktu.

4.2 Saran
A.    Untuk pihak sekolah
i. Memberikan pembekalan lebih kepada siswa sebelum melaksanakn Praktek kerja
                                                 
Industri. Baik itu pembekalan dari segi materi pelajaran maupun sikap dan tata karma selama
melaksanakan Praktek Kerja industry.
                                        ii.      Memberikan motivasi dan dorongan agar siswa lebih semangat dan bersungguh-sungguh
dalam melaksanakan Praktek Kerja Industri
                                      iii.      Selalu mengawasi dan memonitoring siswa untuk mengetahui perkembangan dan kondisi
siswa selama melaksanakan Praktek Kerja Industri.
B.     Untuk pihak industry
a.       Memberikan pengarahan dan pengawasan lebih kepada siswa Praktek Kerja Industri selama
melaksanakan praktek untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan, seperti kesalahan
dan keteledoran yang dapat merugikan perusahaan. 

Anda mungkin juga menyukai