Anda di halaman 1dari 101

XLAPORAN KERJA PRAKTIK

SISTEM INFORMASI SARANA PRASARANA DI SMK PLUS

AL-HASANAH DENGAN QR CODE BERBASIS WEB

Disusun Oleh :

YULI YULIANTI

NIM. 18060048

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI

YBS INTERNASIONAL

2021
HALAMAN PENGESAHAN
SISTEM INFORMASI SARANA PRASARANA DI SMK PLUS
ALHASANAH DENGAN QR CODE BERBASIS WEB

Disusun Oleh :

YULI YULIANTI
NIM. 18060048

Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing

Pada tanggal ............................2021

Pembimbing Lapangan Pembimbing Kerja Praktik


Desa Gunungtanjung STT YBSI

SANDI TRISWANDI TRIANA AYU K. ST.


Mengetahui,

Ketua Program Studi


………………………………..

KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. yang telah

melimpahkan segala nikmat dan hidayah-Nya terutama nikmat waktu dan sehat

sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan kerja praktik ini yang berjudul

“SISTEM INFORMASI SARANA PRASARANA DI SMK PLUS

ALHASANAH DENGAN QR CODE BERBASIS WEB “. Laporan kerja

praktik ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan

matakuliah kerja praktik di Sekolah Tinggi Teknologi YBS Internasional Kota

Tasikmalaya.

Dalam penyusunan laporan ini penyusun ingin menyampaikan ucapan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu,

memberikan pengarahan-pengarahan dan membimbing penyusun dalam

menyusun laporan ini, pihak-pihak tersebut diantaranya :

1. Bapak Dewanto Rosian Adhy, MT. Selaku ketua Sekolah Tinggi

Teknologi YBS Internasional Tasikmalaya.

2. Bapak Rachmanto Hadiputranto, ST. Selaku Wakil Ketua Bidang

Akademik Sekolah Tinggi Teknologi Ybs Internasional – Kota

Tasikmalaya.

3. Ibu Siti Maesaroh S.T., M.Kom Selaku Ketua Program Studi Teknik

Informatika Sekolah Tinggi Ybs Internasional – Kota Tasikmalaya.


4. Ibu Triana Ayu K. ST. Selaku pembimbing pelaksanaan kerja praktik yang

telah membimbing dan memberikan arahan serta masukan dalam

pembuatan project dan laporan.

5. Seluruh dosen dan staf karyawan Sekolah Tinggi Teknologi YBS

Internasional – Kota Tasikmalaya.

6. Seluruh Staf Guru di SMK Alhasanah yang telah menerima dan

memberikan kesempatan untuk melaksanakan Kerja Praktik.

7. Kedua orangtua tercinta yang senantiasa mendukung, memotivasi dan

mendo’akan demi kelancaran dalam melaksanakan kerja praktik.

8. Keluarga, saudara dan orang-orang terdekat yang telah mendukung,

memotivasi dan mendo’akan.

9. Teman-teman jurusan Teknik Informatika khususnya angkatan 2018 yang

telah sama-sama berjuang.

Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan dan penyajian laporan kerja

praktik ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna, maka dari itu

penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi

perkembangan di masa mendatang. Semoga laporan ini dapat memotivasi dan

bermanfaat bagi semua pihak. Amin.

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Berkaitan dengan akhir semester VI untuk Program S1 di Stt Ybs

Internasional Jurusan Teknik Informatika mewajibkan seluruh

mahasiswanya untuk melaksanakan Mata Kuliah Kerja Praktek (KP) pada

salah satu Instansi atau Perusahaan, dimana proses secara teori yang telah

diserap di Kampus senantiasa dapat diterapkan ditempat kerja.

Kerja Praktek (KP) merupakan program pembelajaran dalam

rangka penyesuaian diri antara pelajaran teori di Kampus dengan praktek

dilapangan. Dengan adanya praktek kerja lapangan mahasiswa dapat

melatih diri dan mengetahui dunia kerja secara nyata.

Untuk itu penulis berinisiatif untuk melaksanakan KP di Smk Plus

Al-hasanah. Mulai dari tanggal 01 April – 28 Juni. Hal yang mendasari

kami untuk melakukan KP di Smk Plus Al-hasanah adalah ketertarikan

bagaimana cara Smk Plus Al-hasanah mengelola segala laporan tentang

memasukan data pegawai, mencari data pegawai, mengedit data pegawai

dan lain-lain. Serta ingin mengetahui aplikasi apa saja yang di pakai untuk

mengelola pegawai Smk Plus Alhasanah yang begitu banyak.

Selama melakukan Kerja Praktek, banyak permasalahan yang

ditemukan, misalnya belum adanya aplikasi digital dalam mencari berkas

data pegawai, aplikasi untuk mencatat barang/inventaris Smk Plus

Alhasanah. Hal ini dinilai kurang efektif dan sering kali terjadi kesalahan-
kesalahan ketika mendata barang/inventaris Smk Plus Alhasanah. Oleh

karena itu penulis mencoba untuk membuat suatu program aplikasi untuk

pencatatan dan pendataan barang/inventaris Smk Plus Alhasanah yang

cepat, akurat, tepat waktu, relevan serta efektif.

Sementara kegiatan praktek dilaksanakan selama satu bulan dan

mencakup beberapa kegiatan. Ilmu yang diberikan oleh pembimbing

praktek disesuaikan dengan waktu yang telah ditetapkan. Dengan

demikian hal itu menjadi tantangan bagi penulis untuk memperoleh

pengalaman dan ilmu dari berbagai perbedaan dan persamaan antara teori

dan praktek.

Berdasarkan analisa di atas tersebut, penulis membuat Laporan Kerja

Praktek ini dengan judul “SISTEM INFORMASI SARANA

PRASARANA DENGAN QRCODE BERBASIS WEB DI SMK PLUS

ALHASANAH”.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis dapat merumuskan

masalah sebagai berikut :

a. Seberapa efisienkah sistem sarana dan prasarana yang dibangun

terhadap sistem sebelumnya ?

b. Bagaimana efektivitas sistem sarana dan prasarana yang

dibangun ?

c. Apakah sistem sarana dan prasarana yang dibangun sudah sesuai

dengan kebutuhan ?
Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan laporan ini adalah

membuat Aplikasi Sistem Informasi sarana dan prasarana di Smk Plus

Alhasanah sehingga menghasilkan laporan data sarana dan prasarana yang

tepat dan akurat, agar dapat membantu memberikan alternatif pemecahan

masalah mengenai pengolahan data sarana dan prasarana Smk Plus

Alhasanah.

Batasan Masalah
Pembatasan masalah pada penulisan laporan ini sebagai berikut :

a. Sistem Informasi sarana dan prasarana ini adalah berupa

perangkat lunak berbasis web yang berfungsi untuk pengolahan

data sarana prasarana.

b. Website ini hanya dapat diakses melalui jaringan intranet dan

oleh pengelola sarana dan prasarana dengan login

menggunakan username dan password yang telah terdaftar.

c. Bahasa Pemrograman dan Platform Database yang digunakan

Laravel dan MySQL.


Manfaat Penelitian

Manfaat Untuk Penulis


Bagi penulis, seluruh rangkaian dan hasil penelitian dapat menambah

wawasan dan memantapkan fungsi keilmuan yang dipelajari selama

mengitkuti program perkuliahan di Sekolah Tinggi Teknologi YBS

Internasional Tasikmalaya, juga dapat digunakan untuk bekal bahan kajian

lebih dalam lagi yang mana ini penting untuk tugas akhir nanti.

Manfaat Untuk Objek Penelitian


Manfaat bagi Smk Plus Al-hasanah hasil dari penelitian diharapkan

menjadi masukan yang sangat berguna untuk meningkatkan efektivitas dan

lebih efisen dalam mengelola data sarana dan prasarana di Smk Plus

Alhasanah.

Metode Pengumpulan Data


Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan beberapa

teknik pengumpulan data, diantaranya:

a. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik

pengumpulan data yang cukup efektif dalam mempelajari suatu

sistem. Observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan

yang sedang dilakukan. Pada waktu melakukan observasi, analis

sistem dapat ikut juga berpartisipasi atau hanya mengamati saja

orang-orang yang sedang melakukan suatu kegiatan tertentu yang

diobservasi.
b. Studi Pustaka

Selain melakukan observasi dan wawancara, penulis juga

mencari berbagai sumber pustaka sebagai media informasi yang

di dapatkan dari buku-buku, E-jurnal nasional maupun dari

skripsi dan karya ilmiah lainnya.

Metode Pengembangan Sistem


a. Metode Waterfall

Waterfall model atau sering disebut classic life cycle memberikan

pandangan sistematik, dan merupakan pendekatan terstruktur dalam

pengembangan perangkat lunak yang dimulai dengan spesifikasi permintaan

dari konsumen dan berlangsung melalui perencanaan, pembuatan model,

pembangunan, pengembangan, dan berakhir pada dukungan dari

penyelesaian perangkat lunak yang sedang berlangsung.

Gambar 1.1 Waterfall Model


Variasi yang di representasikan dari Waterfall Model adalah V-

Model. V-Model menggambarkan hubungan tindakan jaminan kualitas

pada tindakan yang berhubungan dengan komunikasi, pembuatan model,

dan aktivitas pembangunan tahap awal.

Gambar 1.2 V-Model

Jaminan tindakan untuk tindakan yang terkait dengan komunikasi,

pemodelan, dan awal kegiatan konstruksi. Sebagai tim perangkat lunak

bergerak ke sisi kiri V, masalah dasar persyaratan akan disuling menjadi

semakin lebih rinci dan teknis pernyataan masalah dan solusi. Setelah

kode telah dihasilkan, tim bergerak naik sisi kanan v, pada dasarnya

melakukan serangkaian tes (kualitas jaminan tindakannya) yang

memvalidasi setiap model dibuat sebagai tim bergerak turun pada

kenyataannya, tidak ada perbedaan mendasar antara siklus hidup klasik


dan V-model. V-model menyediakan cara untuk memvisualisasikan

bagaimana verifikasi dan validasi tindakan diterapkan untuk pekerjaan

teknik sebelumnya.

Model waterfall adalah paradigma tertua untuk rekayasa perangkat

lunak. Namun, selama tiga dekade, kritik model proses ini bahkan telah

menyebabkan pertanyaan, tentang kemanjurannya. Di antara masalah-

masalah yang dihadapi ketika model waterfall diterapkan adalah:

a. Proyek-proyek nyata jarang mengikuti aliran berurutan yang di

usulkan model. Walaupun model linier dapat menampung iterasi, ia

melakukannya secara tidak langsung. Sebagai hasilnya, perubahan

dapat menyebabkan kebingungan sebagai hasil tim proyek.

b. Hal ini sering kali sulit bagi nasabah untuk menyatakan semua

persyaratan secara eksplisit. Waterfall model memerlukan ini dan

memiliki kesulitan menampung ketidakpastian alami yang ada di

awal proyek yang banyak.

Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan dimaksudkan untuk memberikan

gambaran secara garis besar isi dari penelitian ini dengan ringkas dan

jelas, sehingga dapat dilihat keterkaitan antar BAB.

BAB I : PENDAHULUAN
Mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, metodologi

penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN UMUM OBJEK PENELITIAN

Membahas gambaran umum dari lokasi kerja praktik yaitu Smk

Plus Alhasanah meliputi sejarah umum, peta lokasi dan sejarah

singkat .

BAB III : LANDASAN TEORI

Mengemukakan tentang konsep dasar dalam pengenalan

perancangan, dan landasan teori-teori yang berkaitan dengan

topik penelitian yang dilakukan.

BAB IV : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan setiap tahapan analisis dan perancangan

sistem aplikasi yang akan dibangun dalam penelitian meliputi

analisis sistem dan perancangan sistem.

BAB V : IMPLEMENTASI

Bab ini berisikan tata cara atau mempreraktekan sistem yang

sudah dirancang atau di buat.

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi tentang kesimpulan hasil akhir penelitian serta saran yang

membangun untuk perbaikan ke arah yang lebih baik lagi.


BAB II
TINJAUAN UMUM OBJEK PENELITIAN
Sejarah Umum
Berangkat dari kepedulian YAYASAN HS BUDIMAN 45 sebagai

bentuk tanggung jawab ikut membangun terbentuknya masyarakat madani,

maka didirikanlah SMK Plus Al-Hasanah yang berlokasi di Jalan Raya

Gunung Tanjung KM 8 Desa Cinunjang Kec. Gunungtanjung Kabupaten

Tasikmalaya.

Sesuai dari nilai-nilai filosofi yang tertuang pada program kerja

YAYASAN HS BUDIMAN 45 bahwa tujuan pendirian SMK Plus Al-

Hasanah diharapkan bisa menemutunjukkan pembentukan karakter

manusia yang memiliki integritas pribadi menganut nilai-nilai

keseimbangan antara kepentingan duniawi dan kepentingan ukhrowi yang

harus dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari melalui prilaku ahlak

mulia, sehingga diharapkan mampu menjadi penyebar rahmatan lil'alamin.

Sejalan dengan perjalanan panjang berdirinya NKRI yang telah

menjadi bagian dari masyarakat dunia tentunya telah mengalami berbagi

peristiwa sebagai wujud dinamisasi perkembangan peradaban manusia.

Untuk tidak ketingalan dari berbagai pergerakan kemajuan, saat ini bangsa

Indonesia telah memasuki era reformasi yang telah ditandai dengan era

liberalisasi perdagangan dan persaingan, sebagai antisipasi tentunya

dibutuhkan SDM yang memiliki kualifikasi siap pakai hingga didirikanlah

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk menghasilkan tenaga-tenaga


teknik tingkat madya yang memiliki keterampilan yang memadai dan siap

pakai untuk meraih kesempatan dalam membangun infra struktur dan

supra struktur negeri ini.

Didasari hal-hal tersebut maka tercetuslah gagasan untuk

membentuk sebuah regu kerja yang ”berkarakter” lahir dari SMK Plus Al-

Hasanah terletak disebuah desa yang terpencil, memiliki reputasi tangguh

ber-skill tinggi, loyal dan berdedikasi tinggi.

Setelah menempuh berbagai prosedur dan dengan perjuangan

lahirlah surat keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya

Nomor : 4215/3973/Disdik/2009 dan beralamt di Jalan Raya

Gunungtanjung KM 8 Kec Gunungtanjung-Manonjaya Kabupaten

Tasikmalaya.

Awal berdiri SMK Plus Al-Hasanah Tasikmalaya dipimpin oleh

Ibu Dra. Hj. Iyan Rohmulyana menggunakan kurikulum KTSP dengan

dibuka dua Program Keahlian yaitu Program Keahlian Teknik Komputer

dan Jaringan (TKJ) dan Teknik Mekanik Otomotif (TMO).

Pada waktu pertama dibuka tahun 2008, 164 orang dari 185

pendaftar. Mengingat banyaknya calon siswa yang tidak tertampung pada

awal tahun ajaran maka atas inisiatif ketua yayasan saat ini sedang

dibangun dua Ruang bengkel dan 4 kelas baru serta sarana lainnya yang

dibutuhkan untuk memenuhi standar pelayanan minimal. Sejak Oktober

2009, untuk ketertiban dan keteraturan pengoperasian penyelenggaran


proses pendidikan dan pelatihannya maka dipilih Sistem Manajemen Mutu

(SMM) adopsi ISO 9001 : 2008.

Peta Lokasi

Gambar 2.1 peta Smk Plus Alhasanah


BAB III
KAJIAN TEORI
Sistem
Secara garis besar sistem merupakan suatu kumpulan komponen dan

elemen yang saling terintegrasi, komponen yang terorganisir dan bekerja

sama dalam mewujudkan suatu tujuan tertentu.

Menurut Sutanto dalam Djahir dan Pratita (2015:6) mengemukakan

bahwa “sistem adalah kumpulan/grup dari subsistem/bagian/komponen

apapun, baik fisik ataupun nonfisik yang saling berhubungan satu sama

lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan

tertentu”. Sedangkan menurut Mulyani (2016:2) menyatakan bahwa

“sistem bisa diartikan sebagai sekumpulan sub sistem, komponen yang

saling bekerja sama dengan tujuan yang sama untuk menghasilkan output

yang sudah ditentukan sebelumnya”. Selain itu menurut Hutahaean

(2015:2) mengemukakan bahwa “sistem adalah suatu jaringan kerja dari

prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama

untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu”.

Berdasarkan pendapat dari para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa

sistem merupakan suatu kumpulan komponen dari subsistem yang saling

bekerja sama dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan untuk

menghasilkan output dalam mencapai tujuan tertentu.


A. Karakteristk Sistem

Suatu sistem mempunyai ciri-ciri karakteristik yang terdapat pada

sekumpulan elemen yang harus dipahami dalam megidentifikasi

pembuatan sistem. Adapun karakteristik sistem (Hutahaean, 2015:3) yang

dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Komponen Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling

berinteraksi dan bekerja sama untuk membentuk satu kesatuan.

Komponen sistem dapat berupa sub sistem atau bagian-bagian dari

sistem.

2. Batasan sistem (boundary) Daerah yang membatasi antara suatu

sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luar

dinamakan dengan batasan sistem. Batasan sistem ini

memungkinkan sistem dipandang sebagai satu kesatuan dan juga

menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem (environment) Apapun yang berada di luar

batas dari sistem dan mempengaruhi sistem tersebut dinamakan

dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar yang bersifat

menguntungkan wajib dipelihara dan yang merugikan harus

dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sistem.

4. Penghubung sistem (interface) Media penghubung diperlukan

untuk mengalirkan sumber-sumber daya dari sub sistem ke sub

sistem lainnya dinamakan dengan penghubung sistem.


5. Masukkan sistem (input) Energi yang dimasukkan ke dalam sistem

dinamakan dengan masukan sistem (input) dapat berupa

perawatan dan masukan sinyal. Perawatan ini berfungsi agar

sistem dapat beroperasi dan masukan sinyal adalah energi yang

diproses untuk menghasilkan keluaran (output).

6. Keluaran sistem (output) Hasil dari energi yang telah diolah dan

diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dinamakan

dengan keluaran sistem (output). Informasi merupakan contoh

keluaran sistem.

7. Pengolah sistem Untuk mengolah masukan menjadi keluaran

diperlukan suatu pengolah yang dinamakan dengan pengolah

sistem.

8. Sasaran sistem Sistem pasti memiliki tujuan atau sasaran yang

sangat menentukan input yang dibutuhkan oleh sistem dan

keluaran yang dihasilkan.

B. Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dan

komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap

kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat

diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Adapun klasifikasi sistem

menurut (Hutahaean, 2015:6) diuraikan sebagai berikut :


1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik Sistem abstrak merupakan sistem

yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik,

misalnya sistem telogi. Sedangkan sistem fisik diartikan sebagai

sistem yang nampak secara fisik sehingga setiap mahluk dapat

melihatnya, misalnya sistem komputer.

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia Sistem alamiah

merupakan sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat

oleh manusia, misalnya sistem tata surya, sistem galaksi, sistem

reproduksi dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia

merupakan sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan

yang melibatkan interaksi manusia, misalnya sistem akuntansi,

sistem informasi, dan lain-lain.

3. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik Sistem

deterministik merupakan sistem yang beroperasi dengan tingkah

laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya

dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat

diramalkan, misalnya sistem komputer, adalah contoh sistem yang

tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program

komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem robabilistik

merupakan sistem yang kondisi masa depanya tidak dapat

diprediksi karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem

manusia.
4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup Sistem terbuka merupakan

sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan

luarnya. Lebih sepesifik dikenal juga yang disebut dengan sistem

terotomasi, yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia

dan beriteraksi dengan kontrol oleh satu atau lebih komputer

sebagai bagian dari sistem yang digunakan dalam masyarakat

modern. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran

untuk subsistem lainnya, misalnya sistem kebudayaan manusia.

Sedangkan sistem tertutup merupakan sistem yang tidak

berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa danya campur tangan dari

pihak luar. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya

tidak ada sistem yang benar- benar tertutup, yang ada hanyalah

relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar

tertutup).

Informasi
Secara Etimologi, Informasi berasal dari bahasa Perancis kuno yaitu

informaction (tahun 1387) yang diambil dari bahasa latin informationem

yang berarti “garis besar, konsep,ide”.

Definisi menurut Agus Mulyanto (2009:12), informasi adalah “data

yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang

menerimanya, sedangkan data merupakan sumber informasi yang

menggambarkan suatu kejadian yang nyata”.


Pengertian menurut Krismaji (2015:14), Informasi adalah “data yang

telah diorganisasi dan telah memiliki kegunaan dan manfaat”. Hal serupa

disampaikan oleh Romney dan Steinbart (2015:4) : Informasi

(information) adalah data yang telah dikelola dan diproses untuk

memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan.

Sebagaimana perannya, pengguna membuat keputusan yang lebih baik

sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian

informasi adalah data yang diolah agar bermanfaat dalam pengambilan

keputusan bagi penggunanya.

Sistem Informasi
Pengertian menurut Kadir (2014:9), Sistem informasi adalah “sebuah

rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi

informasi, dan didistribusikan kepada pemakai”.

Pengertian menurut Krismaji (2015:15) : Sistem informasi adalah

cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan, dan

mengolah serta menyimpan data, dan cara-cara yang diorganisasi untuk

menyimpan, mengelola, mengendalikan, dan melaporkan informasi

sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang

telah ditetapkan.

Definisi menurut Diana dan Setiawati (2011:4): Sistem informasi,

yang kadang kala disebut sebagai sistem pemrosesan data, merupakan


sistem buatan manusia yang biasanya terdiri dari sekumpulan komponen

(baik manual maupun berbasis komputer) yang terintegrasi untuk

mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan

informasi mengenai saldo persediaan. Hal serupa juga disampaikan oleh

Laudon (2014) yang mendefinisikan sistem informasi secara teknis

sebagai sesuatu rangkaian yang komponen-komponennya saling terkait

yang mengumpulkan (dan mengambil kembali), memproses, menyimpan

dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan

dan mengendalikan perusahaan.

Jadi berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem

informasi adalah kumpulan data yang terintegritasi dan saling melengkapi

dengan menghasilkan output yang baik guna untuk memecahkan masalah

dan pengambilan keputusan.

SARANA PRASARANA
Sarana dan prasarana pendidikan merupakan penunjang bagi

proses belajar mengajar. Menurut rumusan tim penyusun pedoman

pembakuan media pendidikan Departemen pendidikan dan kebudayaan,

maka yang dimaksud dengan sarana pendidikan adalah semua fasilitas

yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak

maupun tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan

dengan lancar, teratur, efektif dan efisien. Sri Minarti menyebutkan,

sarana dan prasarana pendidikan adalah perlengkapan yang secara

langsung dan tidak langsung dipergunakan untuk proses pendidikan,


seperti meja, kursi, kelas dan media pengajaran, ruang kelas, gedung,

perpustakaan dan lain-lain.

QR CODE
QR Code adalah kode matriks atau barcode dua dimensi yang

berasal dari kata “Quick Response”, dimana isi kode dapat diuraikan

dengan cepat dan tepat. QR Code dikembangkan oleh Denso Wave,

sebuah perusahaan Jepang yang dipublikasikan di tahun 1994.

Dibandingkan dengan kode batang biasa, QR Code lebih mudah dibaca

oleh pemindai dan mampu menyimpan data baik secara horizontal maupun

vertikal.

QR Code memiliki dua jenis, yaitu Static QR Code dan Dynamic QR

Code. Penggunaan Static QR Code menyebabkan konten QR Code tidak

dapat diubah. Sedangkan, Dynamic QR Code adalah QR Code berisi

sebuah URL singkat yang kemudian dialihkan ke halaman web yang lain.

Penggunaan Dynamic QR Code menyebabkan QR Code dapat diubah dan

digunakan ulang terus menerus.

QR Code bekerja dengan cara membaca beberapa komponen pada

kotak kode. Tiga kotak besar di setiap sudutnya menggambarkan pembatas

kode. Sedangkan kotak yang lebih kecil berguna untuk mengukur besar

kotak. Beberapa komponen yang ada di tengah kode adalah pola waktu,

data informasi, dan nomor versi. Area-area ini dibaca oleh scanner dan

diproses datanya sehingga QR Code berfungsi. Perlu diingat, QR Code

tidak hanya terbatas fungsinya pada pembayaran saja, namun juga dapat
digunakan untuk instrument lain. Dalam hal ini, QR Code berfungsi

sebagai interface platform.

Aplikasi Berbasis Web


Web merupakan salah satu sumber daya internet yang

berkembang pesat. Pendistribusian informasi web dilakukan melalui

pendekatan hyperlink, yang memungkinkan suatu teks, gambar,

ataupun objek yang lain menjadi acuan untuk membuka halaman

halaman yang lain. Melalui pendekatan ini, seseorang dapat

memperoleh informasi dengan beranjak dari satu halaman ke halaman lain.

(Abdul Kadir,2006)

Aplikasi Berbasis Web adalah sebuah aplikasi yang dapat

diakses melalui internet atau intranet. Banyak dari instansi-instansi

pemerintah maupun swasta yang menggunakan Aplikasi Berbasis Web

dalam merencanakan sumber daya mereka dan untuk mengelola instansi

mereka. Aplikasi Web dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu :

1. Aplikasi web statis

Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML. Kekurangan

aplikasi ini terletak pada keharusan untuk memelihara program

secara terus menerus untuk mengikuti perkembangan yang terjadi.

2. Aplikasi web dinamis

Pada aplikasi web dinamis, perubahan informasi dalam

halaman web dilakukan tanpa perubahan program tetapi melalui


perubahan data. Sebagai implementasi, aplikasi web dapat

dikoneksikan ke basis data sehingga perubahan informasi dapat

dilakukan oleh administrator.

PHP
PHP Adalah bahasa scripting server-side, Bahasa pemrograman yang

digunakan untuk mengembangkan situs web statis atau situs web dinamis atau

aplikasi Web. PHP singkatan dari Hypertext Pre-processor, yang sebelumnya

disebut Personal Home Pages.

Script sendiri merupakan sekumpulan instruksi pemrograman yang

ditafsirkan pada saat runtime. Sedangkan Bahasa scripting adalah bahasa yang

menafsirkan skrip saat runtime. Dan biasanya tertanam ke dalam lingkungan

perangkat lunak lain.

Karena php merupakan scripting server-side maka jenis bahasa

pemrograman ini nantinya script/program tersebut akan dijalankan/diproses

oleh server. Berbeda dengan javascript yang client-side.

PHP adalah bahasa pemrograman umum yang berarti php dapat

disematkan ke dalam kode HTML, atau dapat digunakan dalam kombinasi

dengan berbagai sistem templat web, sistem manajemen konten web, dan

kerangka kerja web.

Perbedaan Bahasa Pemrograman dan Bahasa Scripting

Bahasa Pemrograman VS Bahasa Scripting


Terdapat perbedaan antara bahasa pemrograman dan bahasa scripting,

Apa saja perbedaan diantara keduanya baik dari segi kelebihan dan

kekurangan:

Bahasa Pemrograman :

 Bahasa pemrograman memiliki semua fitur yang diperlukan untuk

membangun dan mengembangkan aplikasi yang lengkap.

 Kode harus dikompilasi terlebih dahulu sebelum dapat dieksekusi.

 Tidak perlu disematkan ke bahasa lain.

Bahasa Scripting:

 Bahasa scripting Paling banyak digunakan untuk tugas-tugas rutin

 Kebanyakan kode ini biasanya dijalankan tanpa adanya kompilasi

 Biasanya tertanam ke dalam lingkungan perangkat lunak lain.

Fungsi PHP

Fungsi PHP adalah membuat atau mengembangkan situs web statis atau

situs web dinamis atau aplikasi Web. Walaupun sebenarnya bukan hanya PHP

bahasa pemrograman yang bisa digunakan untuk memuat website.

PHP digunakan karena untuk membuat website dinamis bisa digunakan

untuk menyimpan data ke dalam database, membuat halaman yang dapat

berubah-ubah sesuai dengan input user, memproses form, dll.


Dalam membuat file PHP dapat digabung menggunakan tag html, Dan

ketika tanpa menggunakan tag html apa pun disebut file PHP Murni. Server

menginterpretasikan kode PHP dan mengeluarkan hasilnya sebagai kode

HTML ke browser web. Agar server mengidentifikasi kode PHP dari kode

HTML, kita harus selalu menyertakan kode PHP dalam tag PHP.

FRAMEWORK
a. Pengertian Framework

framework adalah kerangka kerja untuk mengembangkan aplikasi

berbasis website maupun desktop. Kerangka kerja disini sangat membantu

developer dalam menuliskan sebuah dengan lebih terstruktur dan tersusun

rapi.

Kerangka kerja diciptakan untuk mempermudah kinerja dari

programmer. Sehingga, seorang programmer tidak perlu untuk menuliskan

kode secara berulang – ulang. Karena di dalamnya sendiri anda hanya

perlu menyusun komponen – komponen pemrograman saja.

b. Fungsi Framework

Sebagai developer, tentu harus mengetahui tujuan dari penggunaannya

untuk kepentingan pembuatan aplikasi. Sehingga, untuk proses pengerjaan

aplikasi dapat dilakukan dengan menggunakan framework yang tepat dan

sesuai dengan kebutuhan project. Berikut merupakan beberapa fungsi

kerangka kerja dalam web development.

1) Kode program lebih terstruktur


Fungsi framework yang utama adalah membuat source code

menjadi lebih terstruktur. Terstruktur disini, berarti program yang

dibuat akan dimasukkan ke dalam setiap komponen sesuai dengan

fungsi nya masing – masing.

Salah satu contoh dari kode program terstruktur dapat dilihat dari

framework PHP, yaitu Laravel. Yang menggunakan konsep

paradigma MVC (Model, View, Controller). Terdapat tiga komponen

utama untuk mengembangkan website menggunakan model

framework tersebut.

Model berfungsi untuk tempat atau wadah menampung kode

program berupa algoritma pemrograman dan penghubung database

aplikasi. View berfungsi sebagai wadah menampung kode program

untuk membuat tampilan yang nantinya ditampilkan kepada

customer / client. Dan controller berfungsi untuk menghubungkan

model dan view agar menjadi sebuah website secara keseluruhan.

Dapat dikatakan juga, model disini untuk menangani tugas back

end. Kemudian, view untuk menangani tugas front end. Dengan

adanya konsep MVC tersebut, kode program akan tersusun rapi serta

mempersingkat kerja dari developer.

2) Membantu kinerja dari developer

Fungsi yang kedua adalah membantu kinerja dari developer

sendiri. Dari sini, anda pasti sudah berpikir bahwa sebenarnya dalam
membuat sebuah aplikasi dapat dilakukan tanpa menggunakan

bantuan framework. Tentu saja, bisa dilakukan jika proyek yang

ditangani dalam lingkup kecil.

Apabila anda membuat aplikasi atau tampilan website untuk

sebuah perusahaan atau organisasi besar tentu saja hal tersebut tidak

disarankan bahkan mindset tersebut harus segera diubah. Framework

diciptakan untuk memudahkan kinerja dari developer dalam segi

efisiensi waktu serta resource yang dibutuhkan.

Selain itu, apabila dikerjakan oleh beberapa tim maka framework

akan sangat membantu efektivitas kerja dan sinkronisasi. Setiap dapat

langsung memahami dan mengerjakan tugas masing – masing tanpa

perlu mengecek satu persatu komponen baik dari segi back end

maupun front end.

3) Meningkatkan keamanan perangkat lunak / website

Selain membantu kinerja dari developer, dari segi keamanan website

maupun software juga akan meningkat. Karena dalam framework

telah diidentifikasi oleh beberapa developer ahli dari berbagai

negara.Kemudian, sebuah kerangka kerja juga memiliki beberapa

versi yang setiap saat akan selalu ada pembaruan dari segi fitur serta

untuk mengurangi adanya bugs. Keamanan akan selalu diperbarui dan

dimonitoring agar tidak terjadi permasalahan yang lebih serius pada

website misalnya terjadinya hacking maupun peretasan data.


Apabila anda tertarik dengan sistem keamanan aplikasi, maka anda

juga dapat untuk belajar cyber security. Beberapa perusahaan maupun

startup memiliki beberapa posisi untuk mengerjakan dan menangani

permasalahan dalam urusan sistem keamanan perangkat lunak.

4) Pemeliharaan dan dokumentasi dari website lebih mudah

Apabila anda ingin menambahkan atau mengurangi beberapa fitur

dari website yang anda buat, maka dengan menggunakan framework

dapat memudahkan anda untuk melakukan hal tersebut. Mengapa?

Kami beri contoh framework Laravel sendiri memiliki fitur untuk

melakukan maintenance pada program. Dengan melakukan

maintenance, anda dapat mengubah versi website tersebut dan

menambahkan beberapa fitur dengan lebih mudah dan aman.

Sehingga, ketika ada perbaikan pada website maka terdapat notifikasi

atau pesan bagi pengguna bahwa website masih dalam

perbaikan.Selanjutnya, dari segi dokumentasi juga lebih terstruktur.

Anda akan sangat kerepotan apabila dalam proses dokumentasi tidak

menggunakan bantuan framework. Dalam kerangka kerja, setiap

dokumen aplikasi yang dibangun dapat diidentifikasi dengan mudah

dan cepat.

5) Mempercepat dalam proses pembuatan website

Fungsi terakhir adalah untuk mempercepat dalam proses pembuatan

website. Dalam hal ini, bukan berarti pembuatan website yang baik
dikerjakan dengan cepat saja. Tetapi, proses pembuatan dapat dilakukan

dengan lebih cepat dan menghasilkan produk yang berkualitas dan sesuai

dengan kebutuhan customer.

Developer dapat mengembangkan aplikasi dengan menggunakan

komponen – komponen yang telah tersedia dalam framework. Sehingga,

tidak perlu untuk menyusun.

c. Jenis Framework untuk Web Development

Setelah mengenal apa itu framework beserta fungsinya, selanjutnya

kita akan mengenal beberapa contoh yang digunakan dalam

pengembangan website. Berikut ini merupakan beberapa jenis framework

meliputi CSS, JavaScript, dan PHP. Dan biasanya sering digunakan dalam

pengembangan sebuah website.

a) Framework CSS

CSS (Cascading Style Sheet) merupakan bahasa pemrograman

yang digunakan untuk membuat tampilan, layout pada HTML agar

lebih bagus dan menarik. CSS selalu digunakan untuk tim front end

dalam membuat tampilan website. Berikut merupakan beberapa

kerangka kerja dari CSS.

● Bootstrap

Bootstrap merupakan framework CSS yang sering digunakan

para developer. Tampilan bootstrap memberikan kesan modern,


dinamis, dan lebih user friendly. Selain itu, menyediakan tampilan

yang responsive saat diakses melalui ponsel.

● Foundation

Framework ini banyak digunakan karena memiliki kelebihan

dalam hal fungsionalitasnya. Foundation dapat bekerja dalam segala

browser serta kaya akan fitur sama seperti Bootstrap.

● Semantic UI

Semantic UI memiliki kelebihan dalam hal penulisan class

yang lebih mudah. Selain itu, framework yang satu ini juga

menyediakan fitur yang user friendly dan komponen yang lengkap.

● Bulma

Banyak pengembang yang belum mengenal Bulma. Namun,

framework ini memiliki keistimewaan dalam hal tata letaknya yang

berbasis flexbox, sehingga memudahkan developer dalam mengatur

tampilan dalam bentuk responsive.

● Materialize

Salah satu hal yang menarik pada framework yang satu ini adalah

dapat digunakan pada website secara umum serta platform Android.

Tentu saja dalam hal ini juga mencakup tampilan yang responsive

serta memiliki fitur yang banyak.

b) Framework JavaScript
JavaScript (JS) merupakan bahasa pemrograman yang digunakan

oleh front end dalam membuat tampilan website menjadi lebih

interaktif. Website yang kompleks tentu saja harus memberikan

performa dan pengalaman yang baik bagi pengguna. Dengan

menggunakan JavaScript, maka website akan terlihat lebih dinamis.

JavaScript sendiri merupakan bahasa yang berjalan pada sisi front

end dan tergolong dalam bahasa pemrograman tingkat tinggi.

Kemudian, dapat berjalan di sisi front end maupun back end. Berikut

ini merupakan beberapa framework dari JS.

● AngularJS

AngularJS merupakan framework JavaScript yang berjalan di

sisi client dengan menggunakan pola MVC untuk membuat tampilan

website lebih dinamis. Untuk sekarang, AngularJS bersifat open

source dan sepenuhnya didasarkan pada HTML dan JavaScript. Yang

mana, dapat mengubah HTML statis menjadi HTML yang dinamis.

● ReactJS

Merupakan kerangka kerja yang dikembangkan oleh

Facebook. ReactJS termasuk dalam library front end yang

memungkinkan untuk membuat komponen UI dapat digunakan

kembali. Salah satu kelebihan dari React adalah dapat digunakan

secara multi platform (website maupun mobile).

● Vue.js
Vue.js merupakan framework yang bersifat open source dan

progresif untuk membangun antarmuka (interface) pengguna.

Kelebihannya terletak pada proses integrasi dalam proyek

menggunakan library JavaScript yang dibuat lebih mudah.

● Node.js

Node.js berjalan di sisi backend (server) yang bersifat open

source, cross-platform dalam mengeksekusi kode. Node.js juga

memungkinkan developer dalam menggunakan JavaScript untuk

membuat konten halaman pada web secara dinamis sebelum dikirim

ke web browser pengguna (user).

● EmberJS

Mengadopsi pola MVVM (Model – View – View – Model).

Artinya, developer dapat mengembangkan website dan ditingkatkan

sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, EmberJS juga termasuk dalam

framework JavaScript yang bersifat open source.

c) Framework PHP

PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa

pemrograman tingkat tinggi yang berjalan pada sisi server dan selalu

digunakan oleh tim backend. Berikut ini merupakan beberapa

framework PHP yang sering digunakan dalam pengembangan website.

● CodeIgniter (CI)
CodeIgniter merupakan framework PHP yang menggunakan

arsitektur berbasis MVC. Lebih spesifiknya, pada CI menggunakan

komponen yang berbeda untuk mengelola tugas pengembangan

website. Keunggulan dari CI terletak pada performanya yang ringan

dan dapat diandalkan.

● Laravel

Laravel merupakan salah satu framework PHP yang memiliki

sintaks yang mudah dipahami dan digunakan. Kemudian, Laravel juga

terintegrasi dengan library dan platform pihak ketiga, yaitu AWS

(Amazon Web Services). Dan yang paling penting disini, dari segi

performa memiliki core yang dapat diandalkan dengan menggunakan

add – ons.

● Symfony

Framework ketiga yang sering digunakan adalah Symfony.

Dari nama saja cukup unik, pun memiliki fleksibilitas yang baik.

Keunggulan utama apabila anda menggunakan framework ini adalah

telah tersedia fungsionalitas testing bawaan untuk mengecek apakah

program berjalan dengan normal atau tidak.

● Phalcon

Phalcon memiliki perbedaan dari segi penulisan kode program.

Dalam hal ini, menggunakan bahasa C ekstensi dari PHP. Phalcon


juga merupakan framework PHP tercepat dan memiliki performa yang

baik.

● Zend

Zend merupakan framework yang berparadigma OOP (Object

Oriented Programming) yang berarsitektur MVC. Fungsionalitas pada

Zend memudahkan anda untuk fokus pada komponen dan fungsi yang

dibutuhkan. Karena sifatnya yang berbasis komponen, Zend banyak

disebut sebagai kerangka kerja “Glue”.

LARAVEL
Laravel adalah salah satu framework yang membantu Anda untuk

memaksimalkan penggunaan PHP di dalam proses pengembangan website.

PHP menjadi bahasa pemrograman yang sangat dinamis, tapi semenjak adanya

Laravel, dia menjadi lebih powerful, cepat, aman, dan simpel. Setiap rilis versi

terbaru, Laravel selalu memunculkan teknologi baru di antara framework PHP

lainnya.

Laravel diluncurkan sejak tahun 2011 dan mengalami pertumbuhan yang

cukup eksponensial. Di tahun 2015, Laravel adalah framework yang paling

banyak mendapatkan bintang di Github. Sekarang framework ini menjadi salah

satu yang populer di dunia, tidak terkecuali di Indonesia.

Laravel fokus di bagian end-user, yang berarti fokus pada kejelasan dan

kesederhanaan, baik penulisan maupun tampilan, serta menghasilkan

fungsionalitas aplikasi web yang bekerja sebagaimana mestinya. Hal ini membuat
developer maupun perusahaan menggunakan framework ini untuk membangun

apa pun, mulai dari proyek kecil hingga skala perusahaan kelas atas.

Laravel mengubah pengembangan website menjadi lebih elegan, ekspresif,

dan menyenangkan, sesuai dengan jargonnya “The PHP Framework For Web

Artisans”. Selain itu, Laravel juga mempermudah proses pengembangan website

dengan bantuan beberapa fitur unggulan, seperti Template Engine, Routing, dan

Modularity.

a. Manfaat Laravel untuk Proses Pengembangan Website

Laravel menawarkan beberapa keuntungan ketika Anda mengembangkan

website menggunakan dasar framework ini.

Pertama, website menjadi lebih scalable (mudah dikembangkan).

Kedua, terdapat namespace dan tampilan yang membantu Anda untuk

mengorganisir dan mengatur sumber daya website.

Ketiga, proses pengembangan menjadi lebih cepat sehingga menghemat waktu

karena Laravel dapat dikombinasikan dengan beberapa komponen dari framework

lain untuk mengembangkan website.

b. Tools Andalan Laravel

Selain itu, ada dua tools Laravel yang jarang dimiliki oleh framework lain

(kecuali Symphony), yaitu Composer dan Artisan.

1. Composer
Composer merupakan tool yang di dalamnya terdapat dependencies dan

kumpulan library. Seluruh dependencies disimpan menggunakan format file

composer.json sehingga dapat ditempatkan di dalam folder utama website. Inilah

mengapa composer terkadang dikenal dengan dependencies management.

Misalnya Anda mempunyai sebuah website yang membutuhkan sebuah

library. Saya ambil contoh library untuk mengimplementasikan validasi dan

proteksi untuk spamming, yaitu Google reCaptcha.

Tentu saja untuk menyediakan Google reCaptcha tidak bisa menggunakan

satu library saja, tapi membutuhkan beberapa library.

Nah! Composer membantu Anda untuk menginstall library yang

dibutuhkan oleh library Google reCaptcha. Jadi jika menggunakan composer

Anda tinggal menginstall library Google reCaptcha dan secara otomatis library

lain akan terinstall.

Begitu pun ketika ingin memperbarui library, Anda cukup menggunakan

perintah “$ composer update” dan satu per satu library akan diperbarui secara

otomatis.

2. Artisan

Sudah pernah mendengar ini? Artisan merupakan command line interface

yang dimiliki oleh Laravel. Artisan mencakup sekumpulan perintah yang

membantu Anda untuk membangun sebuah website atau aplikasi web.


Kumpulan perintah Artisan juga termasuk penggabungan dengan

framework Symphony yang menghasilkan fitur add-on di Laravel 5.1 (sekarang

sudah masuk ke versi Laravel 5.8). Dengan adanya fitur add-on, Anda bisa

menambahkan berbagai macam fitur baru ke Laravel.

Fitur-Fitur Laravel Lainnya

Laravel mempunyai berbagai macam fitur yang tidak semua framework

menyediakannya. Apalagi Laravel adalah framework yang modern sehingga Anda

dapat melakukan berbagai hal menggunakan framework ini seperti proses

otentifikasi terbaru.

Berikut ini beberapa fitur Laravel yang perlu Anda ketahui.

 Blade Template Engine

Laravel menggunakan Blade. Blade merupakan template engine untuk

mendesain layout yang unik. Layout yang didesain dapat digunakan di tampilan

lain sehingga menyediakan konsistensi desain dan struktur selama proses

pengembangan..

Dibandingkan dengan template engine lain, Blade mempunyai kelebihan:

tidak membatasi pengembang untuk menggunakan kode PHP biasa di dalam

tampilan; desain tampilan blade akan tetap di-cache sampai dengan ada

modifikasi.

Routing
Di Laravel, semua request dipetakan dengan bantuan rute. Dasar dari

routing adalah merutekan request ke kontroler terkait. Routing ini dianggap dapat

mempermudah pengembangan website dan meningkatkan performanya.

Setidaknya ada tiga kategori routing di Laravel, yaitu basic routing, route

parameters, dan named routes.

 Modularity

Seperti yang sudah dibahas di bagian sebelumnya, di dalam Laravel

terdapat kumpulan modul dan library yang terkait dengan composer. Fitur ini

membantu Anda untuk menyempurnakan dan meningkatkan fungsionalitas dari

website yang dibangun, serta mempermudah proses update.

 Testability

Laravel dibangun dengan fitur proses pengecekan yang cukup lengkap.

Framework ini mendukung proses pengecekan dengan PHPUnit dan file

phpunit.xml yang dapat disesuaikan dengan aplikasi web yang sedang dibangun.

Framework ini juga dibangun menggunakan metode pembantu yang

nyaman. Metode ini memungkinkan Anda untuk menguji website secara

ekspresif.

 Query Builder and ORM

Laravel database query builder menyediakan antarmuka yang lancar untuk

membuat dan menjalankan database query. Fitur ini dapat digunakan untuk
menjalankan berbagai operasi database di dalam website dan mendukung berbagai

sistem database.

 Authentication Laravel

Membuat pengimplementasian otentikasi menjadi sangat sederhana.

Seluruh proses konfigurasi otentikasi sudah berjalan secara otomatis.

Anda bisa menemukan file konfigurasi otentikasi ini di ‘config/auth.php’.

Di dalam file ini terdapat beberapa opsi otentifikasi yang sudah

terdokumentasikan dengan baik dan sewaktu-waktu dapat Anda sesuaikan dengan

kebutuhan sistem.

Schema Builder

Class Laravel Schema menyediakan database agnostic untuk

memanipulasi tabel. Schema ini berjalan baik di berbagai tipe database yang

didukung Laravel dan mempunyai API yang sama di seluruh sistem.

 Configuration Management Features

Seluruh file konfigurasi Laravel disimpan di dalam direktori config. Setiap

opsi didokumentasikan dengan baik. Jadi Anda tidak perlu khawatir untuk

mengubah setiap konfigurasi yang tersedia.

 E-mail Class

Laravel menyediakan API beberapa library SwiftMailer yang cukup

populer dengan koneksi ke SMTP, Postmark, Mailgun, SparkPost, Amazon SES,


dan sendmail. Fitur ini memungkinkan Anda untuk mengirimkan email dengan

cepat melalui aplikasi lokal maupun layanan cloud.

 Redis

Laravel menggunakan Redis untuk menghubungkan antara sesi yang

sudah ada dengan cache general-purpose. Redis terkoneksi dengan session secara

langsung.

Redis merupakan aplikasi open source yang menyimpan key-value. Redis

juga sering dikenal dengan server struktur data yang dapat menyimpan key

dengan tipe strings, hashes, lists, sets, dan sorted sets.

 Event and Command Bus

Laravel Command Bus menyediakan metode pengumpulan tugas yang

dibutuhkan aplikasi supaya dapat berjalan secara simpel dan perintah yang mudah

dimengerti.

Itulah tadi beberapa fitur yang dimiliki oleh Laravel dan belum tentu bisa

Anda temui di framework lain. Framework ini cukup menarik dan sangat cocok

untuk membuat sistem dengan skala besar.

 Laravel Add-On Package

Salah satu kelebihan menggunakan Laravel Add-On Package adalah

mengizinkan Anda untuk menggunakan berbagai macam fitur tambahan. Fitur ini

dapat Anda gunakan sebagai aplikasi hosting termasuk routing, migration, test,
views, dan beberapa fitur yang sangat berguna lainnya. Keuntungan lain

penggunaan package adalah prinsip ‘Don’t Repeat Yourself (DRY)’.

Ada banyak sekali packages untuk Laravel yang membuat aplikasi

menjadi lebih cepat dan kencang, memperketat keamanan dan performanya juga.

Saya akan sedikit membahas mengenai beberapa packages Laravel yang perlu

Anda ketahui dan sering dipakai di aplikasi Laravel pada umumnya.

1. Spatie

Bentuk aturan dan permission sangat penting di berbagai

macam aplikasi web. Laravel sendiri juga mempunyai berbagai

macam package yang bisa mendukung bentuk aturan dan

permission. Bahkan packages tersebut dapat meningkatkan

efektifitas dari kode program. Salah satu package yang disarankan

adalah Spatie Roles & Permission.

Beberapa kelebihan dari Spatie adalah SpatieRoles,

permissions, middleware, permissions langsung, terdiri banyak

instruksi Blade, dan perintah Artisan

2. Entrust

Package ini menyediakan cara yang fleksibel untuk

menambahkan Role-based Permission untuk aplikasi Laravel 5. Di

dalam package ini setidaknya terdapat empat tabel: tabel roles

untuk menyimpan role records, tabel permissions untuk

menyimpan permission record, tabel role_user untuk menyimpan


one-to-many relations di antara roles dan users, tabel

permission_tole untuk menyimpan relasi many-to-many di antara

roles dan permissions.

3. Laravel User Verification

Package User Verification memungkinkan Anda untuk

menangani verifikasi user dan memvalidasi email. Fitur ini juga

menghasilkan dan menyimpan token verifikasi untuk user yang

sudah teregistrasi, mengirim,mengatur antrian email dengan link

token verifikasi, menangani token verifikasi, dan menandai user

yang terpercaya. Package User Verification ini juga menyediakan

fungsionalitas, contohnya pemeriksaan rute middleware.

4. Migration Generator

Migration Generator merupakan paket Laravel yang dapat

Anda gunakan untuk proses migrasi dari database yang sudah ada.

Di dalamnya terdapat juga indeks dan foreign keys. Proses migrasi

untuk seluruh tabel yang ada di dalam database dapat Anda

lakukan hanya dengan menjalankan package ini di dalam aplikasi

Laravel.

5. Laravel Debugbar

Laravel Debugbar merupakan package populer Laravel lain

yang membantu user untuk menambahkan toolbar developer di

dalam aplikasi. Paket ini berguna khusus untuk tujuan debugging.


Ada banyak sekali opsi yang tersedia di dalam Debugbar.

Fitur yang ada di dalamnya akan membantu Anda untuk

menunjukkan seluruh query yang tersedia di dalam aplikasi –

semuanya terkait dengan rute.

Laravel Debugbar juga akan menampilkan seluruh template

yang sudah pernah dirender dan juga parameter yang sudah Anda

pakai sebelumnya ketika Anda menjalankannya.

Anda dapat menambahkan pesan tambahan menggunakan

Facade, dan itu akan muncul di bagian bawah tab ‘Messages’ di

Laravel Debugbar.

Alasan-alasan di bawah mungkin akan meyakinkan Anda

bahwa Laravel adalah salah satu framework terbaik yang wajib

Anda coba.

1. Template Layout Ringan

Laravel Framework menyediakan template layout yang

ringan dan terdapat juga fitur untuk menambahkan template

tambahan yang ringan. Developer dapat membuat dan melakukan

pengembangan menggunakan layout yang cukup powerful.

Berbagai macam layout ini ini dapat developer gunakan dengan

menambahkan berbagai macam CSS, gambar, dan teks dengan

struktur kode yang lengkap.


Template layout mempunyai peranan yang sangat penting

di dalam segala macam aplikasi. Di aplikasi Laravel sendiri,

template engine mempunyai banyak bagian di dalam proses

pembuatan template.

2. Mempunyai Banyak Library Object Oriented

Framework Laravel mempunyai library Object Oriented

yang sangat banyak. Selain itu, Laravel juga mempunyai berbagai

macam library yang tidak ada di dalam framework PHP populer

lainnya.

Salah satu library yang paling penting adalah library

otentikasi. Anda memerlukan library ini untuk menyediakan fitur

otentifikasi yang canggih. Library otentifikasi Laravel juga

menyediakan Bcrypt hashing yang merupakan salah satu fitur

tercanggih di bidang otentifikasi.

3. Mendukung Framework MVC

Laravel adalah salah satu dari sekian framework yang

mendukung framework MVC (Model-View-Controller). MVC

menangani hampir keseluruhan bagian aplikasi Laravel.

Pemisahan antara logika dan tampilan aplikasi sangat

mungkin bisa dilakukan menggunakan framework MVC. Selain

itu, performa yang optimal, dokumentasi yang lengkap, dan


berbagai macam aplikasi tambahan tersedia di dalam framework

Laravel yang terintegrasi dengan MVC ini.

4. Tersedia Tool Artisan

Developer terkadang membutuhkan interaksi antara Laravel

dengan framework lain menggunakan command line yang berguna

untuk membuat dan menangani environment di proyek Laravel.

Laravel mempunyai tool Artisan (sudah dibahas di bagian

sebelumnya) yang mana merupakan tool command line. Fungsi

utama dari Artisan adalah melakukan tugas repetisi dan memproses

pemrograman yang kompleks yang mana terkadang developer

terkadang mengabaikannya selama proyek berjalan.

Dengan bantuan Artisan, developer dapat membuat dan

melakukan migrasi database dengan mudah. Pengelolaan struktur

database dapat ditangani selama proses migrasi.

5. Pembagian Modul Secara Independen

Satu aplikasi Laravel dapat menggunakan lebih dari 20

modul library dan setiap modul terbagi menjadi beberapa modul

individu. Modul-modul ini secara independen mengadopsi prinsip

PHP modern dan menjaga fungsi penting dari aplikasi Laravel.

Modul tersebut akan membuat aplikasi menjadi lebih informatif,

modular, dan responsif.


6. Pengecekan Menggunakan Unit Testing

Pembuatan aplikasi Laravel terkadang menggunakan

konsep “Unit Testing”. Dengan bantuan Unit Testing, jumlah

pengetesan dalam jumlah banyak dapat dilakukan dengan tujuan

untuk memastikan perubahan baru dapat dibuat oleh developer

tanpa harus merusak satu pun fungsi aplikasi dan membuat aplikasi

lebih responsif.

MYSQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis

data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang

Multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia

(Peranginangin, 2006:4). MySQLAB membuat MySQL tersedia sebagai

perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License

(GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-

kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.

(http://www.mysql.com : 2008)

UML (Unified Modeling Language)


Bagian-bagian utama dari UML adalah view, diagram, model

element, dan general mechanism. Berikut beberapa diagram UML yang

digunakan penulis dalam pemodelan sistem pada penelitian ini :

a. Use Case Diagram


Menggambarkan sejumlah external actors dan hubungannya ke use

case yang diberikan oleh sistem. Use case adalah deskripsi fungsi yang

disediakan oleh sistem dalam bentuk teks sebagai dokumentasi dari use case

symbol namun dapat juga dilakukan dalam activity diagrams. Use case

digambarkan hanya yang dilihat dari luar oleh actor (keadaan lingkungan

sistem yang dilihat user) dan bukan bagaimana fungsi yang ada di dalam

sistem.

Simbol Keterangan

Aktor : Mewakili peran

orang, sistem yang lain

atau alat Ketika

berkomunikasi dengan

use case

Use case : abstraksi dan

interaksiantara system

dan actor

Association : Abstraksi

dari penghubung antara

actor dengan use case


Generalisasi :

Menunjukan spesialsasi

actor untuk dapat

berpartisipasi dengan use

case

Memumjukan bahwa

suatu use case


<<nclude>>
seluruhnya merupakan

fungsionalitas dari use

case lainnya

Menunjukan bahwa suatu

use case merupakan


<<extend>>
tambahan fungsional dari

use case lainnya jika

suatu kondisi terpenuhi

Tabel 3.1 simbol use case diagram

b. Class Diagram

Menggambarkan struktur statis class di dalam sistem. Class

merepresentasikan sesuatu yang ditangani oleh sistem. Class dapat

berhubungan dengan yang lain melalui berbagai cara: associated

(terhubung satu sama lain), dependent (satu class

tergantung/menggunakan class yang lain), specialed (satu class


merupakan spesialisasi dari class lainnya), atau package (grup bersama

sebagai satu unit). Sebuah sistem biasanya mempunyai beberapa class

diagram.

Simbol Keterangan

Class :

Himpunan dari objek-

objek yang berbagi atribut

serta operasi yang sama.

Association :

Apa yang

menghubungkan objek

satu dengan objek

lainnya.

Tabel 3.2 simbol class diagram

c. Activity Diagram

Menggambarkan rangkaian aliran dari aktifitas, digunakan untuk

mendeskripsikan aktifitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga

dapat juga digunakan untuk aktifitas lainnya seperti use case atau

interaksi.

Simbol/Gambar Keterangan
Activity : Meperlihatkan

bagaimana masing-masing

kelas antar muka saling

berinteraksi satu sama lain.

Action : State dari sistem yang

mencerminkan eksekusi dari

suatu aksi.

Initial node : Bagaimana objek

dibentuk atau diawali.

Activity final node : Bagaimana

objek dibentuk dan diakhiri.

Decision : Digunakan untuk

menggambarkan suatu

keputusan/ tindakan yang harus

diambil pada kondisi tertentu.

Line connector : Digunakan

untuk menghubungkan satu

symbol dengan symbol lainnya.

Tabel 3.3 simbol activity diagram

Entity Relationship Diagram (ERD)


Definisi Entity Relationship Diagram (ERD) dalam buku

Pengantar Basis Data Sri Widianti (2009:21), adalah merupakan jaringan

yang menggunakan susunan data yang di simpan dari sistem secara


abstarak. Diagram Entity Relationship ini ditemukan oleh Chen tahun

1976. Tujuan dari Diagram Entity Relationship ini adalah untuk

menjukan objek data dan relationship yang ada pada objek

tersebut. Disamping itu Model ER ini merupakan salah satu alat untuk

perancangan dalam basis data.

Simbol Keterangan

Entity : suatu objek dapat di

bedakan atau di definisikan

secara unik dengan objek

lainnya, dimana semua

informasi yang berkaitan

dengannya di kumpulkan

Relationship : sebagai

penghubung yang terjadi antara

satu entity dengan entity lain.

Atribut : adalah karakteristik

Entity atau Relationship yang

menyediakan penjelasan detail

tentang entity atau relationship

tersebut.

Tabel 3.4 simbol Entity Relationship Diagram


BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN
Analisis Sistem
Analisis merupakan kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan

karena melalui kegiatan inilah kita dapat menentukan permasalahan apa

yang harus di pecahkan dan menentukan tahap proses pengerjaan

selanjutnya dalam hal penentuan kebijakan.

Perancangan Sistem

Perancangan Perangkat Lunak


Pada proses perancangan perangkat lunak, sesuai dengan landasan

teori yang penulis sertakan bahwa penggambaran sistem

menggunakan simbol UML. Namun, tidak semua diagram pada UML

digunakan hanya beberapa saja yaitu Use Case Diagram, Activity

Diagram, Squence Diagram dan Class Diagram. Lalu digambarkan

pula Struktur tabel.

a. Use Case Diagram

Use Case merupakan pemodelan untuk behavior dari suatu

sistem yang akan dibuat. Mendefinisikan interaksi antara satu atau

lebih aktor dengan sistem yang dibuat. Secara garis besar, use case

digunakan untuk mengetahui apa saja fungsi yang ada dalam sistem

dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi tersebut. Berikut

gambar dari use case diagram


Gambar 4.1 alur use case diagram

b. Skenario Use Case

Dari gambar di atas dapat digambarkan ada 6 skenario use

case utama :
1) Skenario Use Case Login

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Memasukan Username dan Password

2. Memeriksa valid atau

tidaknya data yang

dimasukan dengan

mengecek tabel user pada

database

3. Menampilkan pesan salah

username atau password jika

data tidak valid dan

meminta pengguna

memasukan username dan

password yang benar.

4. Memasukan username dan password

lagi

5. Memeriksa valid atau

tidaknya data yang

dimasukan dengan mengecek

tabel user pada database

6. Masuk ke halaman utama


sistem pengendalian kunci.

Tabel 4.1 skenario use case login

2) Skenario Use Case Data Master Barang

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menginput data barang(Kode

Barang,Nama Barang,Tahun,

Sumber Dana,Jumlah Barang)

2. Memeriksa data inputan

3. Menyimpan Data

Barang(Kode Barang,Nama

Barang,Tahun,Sumber

Dana,Jumlah Barang)

4. Melakukan Edit data Barang

5. Memeriksa data yang

dirubah

6. Update tabel yang dilakukan

perubahan

7. Memilih data yang akan dihapus

8. Meminta verifikasi hapus


9. Melakukan delete data pada

tabel yang dipilih

Tabel 4.2 skenario use case Data Barang

3) Skenario Use Case Manajemen Data Peminjaman

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menginput data Barang yang

dipinjam

2. Memeriksa data inputan

3. Menyimpan ke dalam tabel

Peminjaman

4. Melakukan Edit data Peminjaman

5. Memeriksa data yang dirubah

6. Update tabel peminjaman

7. Memilih data yang dikembalikan

8. Meminta verifikasi

dikembalikan

9. Melakukan update data pada

tabel peminjaman

Tabel 4.3 skenario use case data manajemen peminjaman

4) Skenario use case manajemen ruangan


Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menginput data

2. Memeriksa data inputan

3. Menyimpan ke dalam tabel

data ruangan

4. Melakukan Edit data ruangan

5. Memeriksa data yang dirubah

6. Update tabel data ruangan

7. Memilih data yang akan dihapus

8. Meminta verifikasi hapus

9. Melakukan delete data pada

tabel Ruangan

10. Memilih detail data Ruangan

11. Melakukan input data penduduk

barang pada ruangan

12. Memeriksa data inputan

13. Melakukan insert ke tabel

barang ruangan

14. Memilih data barang yang akan di


edit

15. Memeriksa data yang dirubah

16. Update pada tabel barang

ruangan

17. Memilih data yang akan dihapus

18. Melakukan verifikasi hapus

19. Melakukan delete pada tabel

barang ruangan

Tabel 4.4 skenario use case manajemen data ruangan

5) Skenario use case manajemen data barang Ruangan

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Melakukan Edit data barang ruangan

2. Memeriksa data yang dirubah

3. Update tabel barang

4. Memilih data yang akan dihapus

5. Meminta verifikasi hapus

6. Melakukan delete data pada

tabel barang
Tabel 4.5 skenario use case manajemen data

barang

6) Skenario use case manajemen data barang Rusak

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1.Melakukan input data barang rusak

2. Menyimpan data

3. Update tabel barang rusak

4.memilih opsi perbaikan barang

5.memproses pilihan

6.update tabel barang rusak

7.Memilih data yang akan dihapus

8. Meminta verifikasi hapus

9.Melakukan delete data pada

tabel barang

Tabel 4.5 skenario use case manajemen data barang

rusak

7) Laporan

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Memilih laporan barang


2. Memilih laporan yang

dibutuhkan

3. Menekan tombol ekspor excel

4. Merubah dari database ke file

excel

5. Download file excel

Tabel 4.6 skenario use case laporan

c. Activity Diagram

1) Activity Diagram Login dan Logout

Gambar 4.2 alur activity login dan loguot

2) Activity Diagram Tambah data Barang


Gambar 4.3 alur activity tambah data barang

3) Activity Diagram Edit Data Barang

Gambar 4.4 alur activity Edit Data Barang

4) Activity Diagram Hapus data Barang


Gambar 4.5 alur activity hapus data barang

5) Activity Diagram Tambah data kategori

Gambar 4.6 alur activity tambah data kategori

6) Activity Diagram Edit data kategori


Gambar 4.7 alur activity edit data kategori
7) Activity Diagram Hapus data kategori

Gambar 4.8 alur activity hapus data kategori

8) Activity Diagram Tambah Data Barang Ruangan

Gambar 4.9 alur activity tambah data Barang Ruangan


9) Activity Diagram Edit data barang ruangan

Gambar 4.10 alur activity edit data barang ruangan

10) Activity Diagram Hapus data barang ruangan

Gambar 4.11 alur activity hapus data barang ruangan


11) Activity Diagram Tambah data Ruangan

Gambar 4.12 alur activity tambah data ruangan

12) Activity Diagram Edit data ruangan

Gambar 4.13 alur activity edit data ruangan


13) Activity Diagram Hapus data ruangan

Gambar 4.14 alur activity hapus data ruangan

14) Activity Diagram Tambah Data Barang Rusak

Gambar 4.15 alur activity tambah data Barang Ruangan


15) Activity Diagram Edit data barang rusak

Gambar 4.16 alur activity edit data barang rusak

16) Activity Diagram Hapus/perbaikan data barang rusak

Gambar 4.17 alur activity hapus data rbarang rusak


d. Sequence Diagram

1) Sequence Diagram Login

Gambar 4.16 alur sequence diagram login

2) Sequence Diagram Tambah Data barang

Gambar 4.17 alur sequence diagram tambah data agama


3) Sequence Diagram Edit data barang

Gambar 4.18 alur sequence diagram edit data barang

4) Sequence Diagram Hapus Data Agama

Gambar 4.19 alur sequence diagram hapus data agama


5) Sequence Diagram Tambah Data Kategori Dokumen

Gambar 4.20 alur sequence diagram tambah data kategori

6) Sequence Diagram Edit Data Kategori

Gambar 4.21 alur sequence diagram edit data kategori


7) Sequence Diagram Hapus Data Kategori

Gambar 4.22 alur sequence diagram hapus data kategori

8) Sequence Diagram Tambah Data Klasifikasi

Gambar 4.23 alur sequence diagram tambah data klasifikasi


9) Sequence Diagram Edit Data Klasifikasi

Gambar Gambar 4.24 alur sequence diagram edit data klasifikasi

10) Sequence Diagram Hapus Data Klasifikasi

Gambar Gambar 4.25 alur sequence diagram hapus data klasifikasi


11) Sequence Diagram Tambah Data Barang Ruangan

Gambar 4.26 alur sequence diagram tamb

ah data barang ruangan

12) Sequence Diagram Edit Data Barang Ruangan

Gambar 4.27 alur sequence diagram edit data ruangan


13) Sequence Diagram Hapus Data Barang Ruangan

Gambar 4.28 alur sequence diagram hapus data barang ruangan

14) Sequence merubah diagram manajemmen barang rusak

Gambar 4.29 alur sequence diagram edit manajemen data barang rusak
15) Sequence Diagram Tambah Data Barang Rusak

Gambar 4.26 alur sequence diagram tambah data peminjaman

16) Sequence Diagram Tambah Data peminjaman

Gambar 4.26 alur sequence diagram tambah data peminjaman barang


17) Sequence Diagram pengembalian

Gambar 4.27 alur sequence diagram edit data penduduk

18) Sequence Diagram Hapus Data Barang Ruangan

Gambar 4.28 alur sequence diagram hapus data barang ruangan


19) Sequence Diagram Keranjang Ruangan

Gambar 4.26 alur sequence diagram keranjang ruangan.

e. Class Diagram

Gambar 4.30 alur class diagram


f. Perancangan Struktur Tabel

Tabel User

Nama Tipe Data Ukuran

Id Bigint 20

Nama Varchar 191

Email Varchar 70

Email_verified_at Timestamp

Username Varchar 191

Password Varchar 191

Level Enum

Remember_token Varchar 100

Created_at Timestamp

Updte_at Timestamp

Tabel 4.7 tabel user

Tabel barang

Nama Tipe Data Ukuran

Id Begint 20

Id_barang Varchar 191

Nama_barang Varchar 191

Satuan Varchar 200

Jumlah Varchar 191

Jumlah_Rusak Varchar 200


Tabel 4.8 tabel barang

Tabel kategori

Nama Tipe Data Ukuran

Id_kategori Integer 200

Kategori Varchar 200

bel 4.9 tabel kategori

Tabel Input Ruangan

Nama Tipe Data Ukuran

Id_input_ruangan Integer 11

Id_ruangan_barang Integer 11

Id_barang Varchar 200

Jumlah_masuk Varchar 200

Tanggal_masuk Date

Jumlah_rusak Varchar 200

Tabel 4.10 tabel Input Ruangan

Tabel Peminjam

Nama Tipe Data Ukuran

Id_peminjaman Integer 11

Nama_peminjam Varchar 200

Id_barang Varchar 200


Jumlah_pinjam Varchar 11

Tanggal_pinjam Date

Tanggal_kembali Date

Status Varchar 191

Createdat timestamp

Update_at timestamp

Tabel 4.11 tabel pinjam

Tabel ruangan

Nama Tipe Data Ukuran

Id_ruangan bigint 20

Ruangan Varchar 191

Id_pembingbing Varchar 200

Id_pj Varchar 200

Tabel 4.12 tabel ruangan

Tabel masuk

Nama Tipe Data Ukuran

Id_masuk Integer 11

Id_barang Varchar 191

Jumlah_masuk Varchar 50

Tanggal_masuk Date

Harga_satuan Varchar 200


Harga_total Varchar 200

Nama_toko Varchar 200

Merek Varchar 200

Sumber_dana Varchar 200

Tabel 4.13 tabel masuk

Tabel keluar

Nama Tipe Data Ukuran

Id_keluar Integer 11

Id_barang Varchar 200

Jumlah_keluar Varchar 150

Untuk Text

Tanggal_keluar Date

Tabel 4.14 tabel keluar

Tabel keranjang masuk

Nama Tipe Data Ukuran

Id_masuk Integer 11

Id_barang Varchar 200

Jumlah_masuk Varchar 50

Tanggal_masuk Date

Harga_satuan Varchar 200

Harga_total Varchar 200

Nama_toko Varchar 200


Merek Varchar 200

Sumber_dana Varchar 200

Tabel 4.15 tabel keranjang masuk

Tabel keranjang keluar

Nama Tipe Data Ukuran

Id_keluar Integer 11

Id_barang Varchar 200

Jumlah_keluar Varchar 200

Untuk Text

Tanggal_keluar Date

Tabel 4.16 tabel keranjang keluar

Tabel keranjang peminjaman

Nama Tipe Data Ukuran

Id_peminjaman Integer 11

Nama_peminjam Varchar 191

Id_barang Varchar 200

Jumlah_pinjam Varchar 11

Tanggal_pinjam Date

Tanggal_kembali Date

Status Varchar 191

Created_at timestamp

Update_at timestamp
Tabel 4.17 tabel keranjang peminjaman

Tabel keranjang ruangan

Nama Tipe Data Ukuran

Id_input_ruangan Integer 11

Id_ruangan Integer 11

Id_barang Varchar 200

Jumlah_masuk Varchar 200

Tanggal_masuk Date

Tabel 4.18 tabel keranjang ruangan

Tabel rusak ruangan

Nama Tipe Data Ukuran

Id_rusak_ruangan Integer 11

Id_barang_rusak Varchar 200

Jumlah_masuk_ruangan Varchar 200

Id_ruangan_rusak Varchar 200

Tanggal_rusak Date

Status Varchar 200

User_id_ruangan Varchar 200


Tabel 4.19 tabel rusak ruangan

Tabel rusak luar

Nama Tipe Data Ukuran

Id_rusak_luar Integer 11

Id_barang_rusak_luar Varchar 200

Jumlah_rusak_luar Varchar 200

Tanggal_rusak_luar Date

Status Varchar 200

User_id_luar Varchar 200

Tabel 4.20 tabel rusak luar

Tabel keranjang rusak luar

Nama Tipe Data Ukuran

Id_rusak_luar Integer 11

Id_barang_rusak_luar varchar 200

Jumlah_rusak_luar varchar 200

Tanggal_rusak_luar Date

Status varchar 200

User_id_luar varchar varchar

Tabel 4.21 tabel keranjang rusak luar

Tabel keranjang rusak ruangan

Nama Tipe Data Ukuran

Id_rusak_ruangan integer 11
Id_barang_rusak varchar 200

Jumlah_ruangan_rusak varchar 200

Id_ruangan_rusak varchar 200

Tanggal_rusak Date

Status varchar 200

User_id_ruangan varchar 200

Tabel 4.22 tabel keranjang rusak ruangan

Tabel password reset

Nama Tipe Data Ukuran

Email varchar 191

Token varchar 191

Created_at timestamp

Tabel 4.24 tabel password reset

Tabel migration

Nama Tipe Data Ukuran

Id Integer 11

Migration Varchar 191

Batch Integer 11

Tabel 4.24 tabel migration


Perancangan Antarmuka
Berikut adalah beberapa perancangan antarmuka yang diajukan

oleh penulis :

1) Perancangan Antarmuka Halaman Login

Gambar 4.31 rancangan login

2) Perancangan Antarmuka Halaman Dashboard

Gambar 4.32 rancangan dashboard

3) Perancangan Antarmuka Halaman Barang


Gambar 4.33 rancangan halaman barang

4) Perancangan Antarmuka Halaman Kategori

Gambar 4.34 rancangan halaman kategori

5) Perancangan Antarmuka Halaman ruangan


Gambar 4.35 rancangan halaman ruangan

6) Perancangan Antarmuka Halaman Data keranjang ruangan

Gambar 4.36 rancangan halaman data keranjang ruangan

7) Perancangan Antarmuka Halaman Laporan


Gambar

4.37 rancangan halaman lapora


BAB V
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
5.1 Implementasi
a. Antarmuka login admin

Gambar 5.1 form login admin

b. Halaman halaman utama


Gambar 5.2 halaman dashboard

c. Antarmuka data barang

Gambar 5.3 data barang

d. Antarmuka data kategori

Gambar 5.4 data kategori


e. Antarmuka data ruangan

Gambar 5.5 data ruangan

f. Anatarmuka data keranjang ruangan

Gambar 5.6 data keranjang ruangan

Klik tombol tambah maka akan dialihkan ke form penambahan

data keranjang ruangan


Gambar 5.7 form penambahan data pada keranjang ruangan

g. Antarmuka laporan barang masuk

Gambar 5.9 laporan barang masuk


BAB VI
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis di Smk

Plus Alhasanah maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Proses pengolahan data sarana prasarana pada bagian pelayanan

yang tadinya dilakukan dengan manual, yang mana prosesnya masih

berupa pencatatan dan penyimpanan data yang masih berbentuk

arsip-arsip / berkas, dengan aplikasi sarana prasarana ini dapat

mempermudah proses pengolahan data, kepraktisan dan otomatisasi

dalam pemakaiannya, sehingga pencataan data lebih cepat dan

efektif.

b. Dengan proses pengolahan yang dilakukan secara komputerisasi

akan meninimalisir kesalahan pada proses penginputan itu sendiri

serta akan mempermudah pencarian data.

c. Dengan adanya penyimpanan data yang sudah berbentuk database,

maka kemungkinan tidak akan tcrjadi duplikasi data.

d. Perancangan Sistem Informasi Saranaprasarana di Smk Plus

Alhasanah ini dapat mempermudah, mempercepat dan memperlancar

informasi sarpras di Smk Alhasanah itu sendiri untuk memantau

perkembangan data jumlah barang peruangan, sumber dana atau

sumber anggaran ,status barang rusak atau tidaknnya dan yang

lainnya.
Saran
Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis di Smk Plus

Alhasanah maka penulis memberikan saran-saran yang dapat

meningkatkan informasi Sarana prasarana adalah sebagai berikut:

a. Sistem Informasi Sarana Prasarana yang dikembangkan ini merupakan

suatu bentuk sistern informasi komputerisasi yang belum begitu

sempurna sehingga perlu dilakukan penyempurnaan. pengembangan

dan perbaikan sistem sesuai kebutuhan pengguna sistem.

b. Sebelum diimplementasikan. diharapkan dilakukan pengujian sistem

yang dibangun dan dipastikan sesuai dengan keinginan dan

kebutuhan dan instansi sekolah Smk Plus Alhasanah.

c. Diharapkan dilakukan pelatihan terlebih dahulu agar pengguna benar-

benar memahami sistem dan cara penggunaannya sekaligus

pemeliharaannya. Sehingga sistem dapat digunakan dengan optimal

untuk jangka waktu yang lama.


DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................2

KATA PENGANTAR............................................................................................3

BAB I.......................................................................................................................5

PENDAHULUAN...................................................................................................5

Latar Belakang Masalah....................................................................................5

Rumusan Masalah..............................................................................................6

Tujuan Penelitian...............................................................................................7

Batasan Masalah.................................................................................................7

Manfaat Penelitian.............................................................................................8

Manfaat Untuk Penulis..................................................................................8

Manfaat Untuk Objek Penelitian..................................................................8

Metode Pengumpulan Data...............................................................................8

Metode Pengembangan Sistem..........................................................................9

Sistematika Penyusunan..................................................................................11

BAB II...................................................................................................................13

TINJAUAN UMUM OBJEK PENELITIAN....................................................13

Sejarah Umum..................................................................................................13

Peta Lokasi........................................................................................................15

BAB III..................................................................................................................16

KAJIAN TEORI..................................................................................................16

Sistem.................................................................................................................16
Informasi...........................................................................................................20

Sistem Informasi...............................................................................................21

SARANA PRASARANA.................................................................................22

QR CODE.........................................................................................................23

Aplikasi Berbasis Web.....................................................................................24

PHP....................................................................................................................25

FRAMEWORK................................................................................................27

LARAVEL........................................................................................................36

MYSQL.............................................................................................................48

UML (Unified Modeling Language)...............................................................48

Entity Relationship Diagram (ERD)...............................................................52

BAB IV..................................................................................................................54

ANALISIS DAN PERANCANGAN...................................................................54

Analisis Sistem..................................................................................................54

Perancangan Sistem.........................................................................................54

Perancangan Perangkat Lunak......................................................................54

Perancangan Antarmuka.................................................................................88

BAB V....................................................................................................................92

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN..............................................................92

5.1 Implementasi...............................................................................................92

BAB VI..................................................................................................................96

PENUTUP.............................................................................................................96
Kesimpulan.......................................................................................................96

Saran..................................................................................................................97

Anda mungkin juga menyukai