Anda di halaman 1dari 5

13 Februari 2023

Kinerja Tahun 2022


Total Pendapatan sebesar Rp46.752,3 miliar, 48,9% YoY.
EBITDA sebesar Rp19.468,7 miliar, 40,2% YoY. Laba Bersih sebesar Rp4.723,4 miliar

PT Indosat Tbk (“Perusahaan”) menutup perjalanan pasca penggabungan usaha di tahun 2022 dengan kinerja
yang gemilang. Tercatat total pendapatan naik sebesar 48,9% YoY menjadi sebesar Rp46.752,3 miliar dan
EBITDA sebesar Rp19.468,7 miliar atau naik sebesar 40,2% YoY, imbas dari penggabungan usaha dan
momentum operasional yang kuat. EBITDA margin pada tahun 2022 sebesar 41,6%. Laba Tahun Berjalan Yang
Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk sebesar Rp4.723,4 miliar.

Dengan kekuatan dari dua merk serta penggabungan bisnis, pelanggan Perusahaan meningkat sebesar 62,5%
menjadi 102,2 juta pelanggan pada tahun 2022. Peningkatan pelanggan ini sedikit berdampak pada penurunan
Average Revenue per User (ARPU) menjadi Rp33,9 ribu di tahun 2022, dari sebelumnya sebesar Rp34,4 ribu
pada tahun 2021.

Perluasan basis pelanggan menghasilkan pertumbuhan trafik data yang kuat sebesar 91,8% YoY pada tahun
2022. Selain itu, cakupan jaringan Perusahaan juga meningkat seiring peningkatan jumlah BTS 4G yang mencapai
137 ribu, sehingga mampu menangani peningkatan trafik yang tinggi.

Ikhtisar Keuangan

* tidak termasuk Aset Hak Guna sesuai PSAK 73

Fokus utama Perusahaan di tahun 2022 adalah proses integrasi paska penggabungan usaha demi
memaksimalkan sinergi dalam hal biaya dan capex, beriringan dengan mendapatkan berbagai peluang dalam
pendapatan. Perkembangan integrasi Perusahaan sejauh ini lebih cepat dari jadwal yang telah ditentukan sebagai
hasil dari eksekusi strategi yang konsisten dengan dukungan dari para mitra vendor. Pada bulan Desember 2022,
dengan dukungan dari Ericsson, Perusahaan telah berhasil menyelesaikan integrasi jaringan di area Jabodetabek.

Pada 9 Desember 2022, Perusahaan merayakan pencapaian 100 juta pelanggan seluler. Perusahaan
menghadirkan promo spesial paket data 100GB seharga Rp100.000, sebagai bentuk apresiasi kepada seluruh
100 juta pelanggan selulernya melalui brand IM3 dan Tri. Perusahaan merayakan pencapaian ini bersama seluruh
karyawan dan perwakilan pelanggan di kantor pusat IOH di Jakarta dan beberapa kantor regional seperti di
Palembang, Semarang, Surabaya, dan Makassar. Di kantor pusat, IOH juga mengundang pelanggan yang ke-100
juta dengan memberikan apresiasi dan menyambutnya menjadi bagian dari keluarga IOH.

Pada 23 Desember 2022, Perusahaan meluncurkan layanan Digital SIM (eSIM), sebuah teknologi baru yang dapat
digunakan oleh pelanggan untuk mengakses jaringan melalui telepon selular tanpa menggunakan kartu SIM fisik.
eSIM memiliki fungsi yang sama dengan kartu SIM fisik yaitu memiliki kemampuan untuk menyimpan
nomor telepon, berlangganan paket dan mengkonfigurasikan jaringan. Untuk saat ini, pelanggan dapat
melakukan aktivasi nomor baru dan mengganti kartu SIM fisik yang lama di beberapa Gerai IOH di
wilayah Jakarta, dan akan segera tersedia secara nasional dalam waktu dekat.
HASIL OPERASIONAL DAN KEUANGAN
TAHUN 2022
Perusahaan telah mengumumkan laporan keuangan konsolidasian yang diaudit untuk Tahun 2022 (“2022”).
Laporan keuangan konsolidasian yang diaudit ini disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) di Indonesia.
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian Yang Diaudit
Indikator Utama Tahunan Triwulanan
(dalam miliar Rupiah) 2022 2021 %Tumbuh TW4 2022 TW3 2022 %Tumbuh
Pendapatan 46.752,3 31.388,3 48,9 12.221,5 12.004,2 1,8
• Selular 40.242,8 25.398,5 58,4 10.399,9 10.305,9 0,9
• MIDI 5.725,9 5.415,0 5,7 1.630,0 1.477,9 10,3
• Telekomunikasi Tetap 783,6 574,8 36,3 191,6 220,5 (13,1)
Beban - beban (36.161,5) (21.034,3) 71,9 (9.530,6) (10.201,5) (6,6)
Laba Operasi 10.590,8 10.354,0 2,3 2.690,9 1.802,7 49,3
Beban Lain-lain - Bersih (4.055,0) (2.847,0) 42,4 (933,1) (1.000,5) (6,7)
Laba Tahun Berjalan
Yang Dapat Diatribusikan
Kepada Pemilik Entitas Induk 4.723,4 6.750,9 (30,0) 1.035,8 427,3 142,4
EBITDA* 19.468,7 13.885,5 40,2 5.382,0 4.908,8 9,6
Marjin EBITDA 41,6% 44,2% (2,6ppt) 44,0% 40,9% 3,1ppt

Rasio-rasio Keuangan
Formula 2022 2021
Tingkat Pengembalian Bunga** EBITDA/Pembayaran Bunga 16,06 10,81
Total Utang Bersih terhadap EBITDA*** (Utang - Kas & Setara Kas)/Total EBITDA 0,61 0,94
* EBITDA (pendapatan sebelum beban bunga, pajak, penyusutan dan amortisasi) merupakan metode pengukuran yang bukan berasal dari
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) yang diyakini oleh manajemen sebagai suatu metode pengukuran tambahan yang berguna
untuk menentukan ketersediaan kas sebelum pelunasan utang yang jatuh tempo, pengeluaran barang modal, dan pajak penghasilan. Untuk
perhatian Investor, EBITDA tidak dapat ditafsirkan sebagai alternatif untuk menentukan laba bersih sesuai dengan PSAK, sebagai suatu indikator
atas kondisi Perusahaan atau indikator atas arus kas dari kegiatan operasional sebagai ukuran likuiditas dan arus kas. EBITDA tidak memiliki
pengertian standar berdasarkan PSAK. Metode yang digunakan Perusahaan untuk menghitung EBITDA dapat berbeda dengan metode
penghitungan yang dilakukan oleh perusahaan lain dan karenanya tidak dapat dibandingkan dengan EBITDA perusahaan lain.
** Dihitung dengan menggunakan EBITDA dan pembayaran bunga untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 dan 2021.
*** Utang bersih tidak termasuk liabilitas sewa

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN YANG DIAUDIT
Pendapatan tercatat sebesar Rp46.752,3 miliar pada tahun 2022, meningkat sebesar Rp15.364,0 miliar atau
naik sebesar 48,9% dibandingkan tahun 2021. Layanan Selular, MIDI, dan Telekomunikasi Tetap milik
Perusahaan masing-masing memberikan kontribusi sebesar 86,1%, 12,2%, dan 1,7% terhadap pendapatan
usaha konsolidasian yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022.
• Pendapatan Selular meningkat sebesar 58,4% dibandingkan tahun 2021, terutama disebabkan oleh
peningkatan pendapatan Data, Jasa Nilai Tambah dan Interkoneksi yang diimbangi penurunan
pendapatan Telepon, SMS dan Sewa Menara.
• Pendapatan MIDI meningkat sebesar 5,7% dibandingkan tahun 2021, disebabkan oleh peningkatan
pendapatan Layanan IT dan Internet Tetap.
• Pendapatan Telekomunikasi Tetap meningkat sebesar 36,3% dibandingkan tahun 2021 dikontribusi oleh
kenaikan pendapatan Telepon Internasional dan pendapatan Jaringan tetap.
Beban - beban sebesar Rp36.161,5 miliar pada tahun 2022, naik sebesar Rp15.127,2 miliar atau 71,9% lebih
tinggi dibandingkan tahun 2021. Peningkatan ini utamanya diakibatkan oleh peningkatan di seluruh beban
akibat penggabungan dua perusahaan.
• Beban Penyelenggaraan Jasa: naik sebesar Rp7.569,2 miliar atau 55,7% dibandingkan tahun 2021,
sejalan dengan peningkatan jumlah sites dan peningkatan pendapatan sebagai dampak dari
penggabungan usaha, yang berimbas pada peningkatan beban frekuensi, beban interkoneksi, beban
pemeliharaan, beban utilitas, beban sewa, beban sewa sirkuit, USO, serta BHP jasa telekomunikasi.
• Beban Penyusutan dan Amortisasi: meningkat sebesar Rp3.499,2 miliar atau 34,3% lebih tinggi
dibandingkan tahun 2021, disebabkan imbas kenaikan penyusutan dari penambahan aset tetap akibat
penggabungan usaha serta penggelaran jaringan.
• Beban Karyawan: naik sebesar Rp1.588,4 miliar atau 72,4% lebih tinggi dibandingkan tahun 2021,
terutama disebabkan oleh dampak restrukturisasi organisasi, peningkatan jumlah personil atas
dampak penggabungan usaha, beban tertentu provisi untuk restrukturisasi Jiwasraya, serta
jurnal pembalikan beban tertentu terkait implementasi undang-undang ketenagakerjaan di
tahun 2021.
• Beban Pemasaran: naik sebesar Rp361,6 miliar atau 34,9% lebih tinggi dibandingkan tahun 2021,
utamanya dikarenakan peningkatan biaya promosi, iklan, agen pemasaran serta biaya pameran, sebagai
imbas dari penggabungan dua perusahaan.
• Beban Umum dan Administrasi: meningkat sebesar Rp261,6 miliar atau 37,7% lebih tinggi dibandingkan
tahun 2021, terutama disebabkan peningkatan beban jasa profesional, hubungan masyarakat, transportasi
dan asuransi sebagai imbas penggabungan dua perusahaan, yang diimbangi oleh penurunan cadangan
piutang tak tertagih sebagai hasil dari perbaikan dalam penagihan.
• Pendapatan Operasional Lain-lain: turun sebesar Rp1.847,2 miliar atau 27,7% lebih rendah
dibandingkan tahun 2021, utamanya disebabkan oleh keuntungan bersih penjualan menara di tahun 2021,
yang diimbangi oleh keuntungan bersih yang diasosiasikan dengan hilangnya pengendalian atas entitas
anak di tahun 2022 serta kerugian penurunan nilai aset tetap di tahun 2021.

Beban lain-lain - bersih: Perusahaan mencatat beban biaya sebesar Rp4.055,0 miliar, naik sebesar
Rp1.208,0 miliar atau lebih tinggi 42,4% dibandingkan dengan beban yang tercatat pada tahun 2021. Hal ini
disebabkan oleh kenaikan biaya keuangan sebesar Rp1,343,4 miliar terutama disebabkan oleh peningkatan
biaya keuangan atas liabilitas sewa, yang diimbangi oleh peningkatan keuntungan selisih kurs sebesar Rp182,3
miliar.

Laba Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk: Perusahaan membukukan
laba bersih sebesar Rp4.723,4 miliar atau turun sebesar Rp2.027,5 miliar, yang utamanya disebabkan oleh
peningkatan beban operasional, peningkatan beban depresiasi dan amortisasi, serta peningkatan biaya finansial,
sebagai dampak dari penggabungan dua perusahaan, yang diimbangi oleh peningkatan pendapatan.

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN YANG DIAUDIT


Indikator Utama (dalam miliar Rupiah) 2022 2021 % Perubahan
ASET
Aset Lancar 18.683,1 11.499,4 62,5
Aset Tidak Lancar 95.197,1 51.897,7 83,4
JUMLAH ASET 113.880,2 63.397,1 79,6
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek 35.874,0 28.658,1 25,2
Liabilitas Jangka Panjang 46.391,2 24.436,2 89,8
JUMLAH LIABILITAS 82.265,2 53.094,3 54,9
JUMLAH EKUITAS 31.615,0 10.302,8 206,9
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 113.880,2 63.397,1 79,6
• Aset lancar meningkat sebesar 62,5% menjadi Rp18.683,1 miliar, terutama karena peningkatan kas dan
setara kas.
• Aset tidak lancar meningkat sebesar 83,4% menjadi Rp95.197,1 miliar terutama diakibatkan karena
peningkatan aset tetap goodwill dan aset tidak berwujud sebagai dampak dari penggabungan usaha.
• Liabilitas jangka pendek meningkat sebesar 25,2% menjadi Rp35.874,0 miliar yang utamanya akibat
peningkatan bagian jangka pendek dari liabilitas sewa akibat reklasifikasi dari utang porsi jangka panjang ke
utang jatuh tempo dikurangi pembayaran selama tahun ini, peningkatan utang pengadaan, serta peningkatan
pendapatan diterima dimuka, yang diimbangi oleh penurunan porsi utang jatuh tempo dari pinjaman dan
obligasi sebagai akibat dari pembayaran
• Liabilitas jangka panjang meningkat sebesar 89,8% menjadi Rp46.391,2 miliar diakibatkan kenaikan dalam
liabilitas sewa jangka panjang sebagai dampak dari penambahan jumlah menara yang disewa dan
peningkatan utang pinjaman dan obligasi jangka panjang, sebagai dampak penggabungan dua perusahaan.

Arus Kas dan Pengeluaran Modal


Indikator Utama (dalam miliar Rupiah) 2022 2021 % Perubahan
Arus Kas Bersih yang Diperoleh dari Kegiatan Usaha 15.676,8 10.971,9 42,8
Arus Kas Bersih yang Digunakan untuk Kegiatan Investasi (4.012,4) (1.209,1) 231,8
Arus Kas Bersih yang Digunakan untuk Kegiatan Pendanaan (6.154,6) (7.764,6) (20,7)
Dampak Perubahan Selisih Kurs Terhadap Kas dan Setara Kas 209,1 8,6 2.333,2
Kenaikan Bersih Kas dan Setara Kas 5.718,9 2.006,8 185.0
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 3.789,0 1.782,2 112,6
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 9.507,9 3.789,0 150,9

Pengeluaran belanja modal pada tahun 2022 sebesar Rp12.010,4 miliar (tidak termasuk Rp10.022,2 miliar Aset
Hak Guna). Sekitar 93,3% dari pengeluaran modal ini dialokasikan untuk bisnis selular untuk mendukung
permintaan layanan data dan sisanya dialokasikan pada pengeluaran modal untuk MIDI, infrastruktur
dan TI.
STATUS UTANG

Total utang: Per tanggal 31 Desember 2022, Perusahaan memiliki utang pokok (tidak termasuk biaya transaksi
yang belum diamortisasi dan liabilitas sewa) sebesar Rp21.323,3 miliar. Posisi kas Perusahaan per tanggal 31
Desember 2022 adalah sebesar Rp9.507,9 miliar dengan utang bersih sebesar Rp11.815,4 miliar. Komposisi
utang pokok Perusahaan, tanpa liabilitas sewa, adalah sebagai berikut:
Proporsi Utang (Jumlah pokok) 2022 2021 % Perubahan
Pinjaman dalam miliar Rupiah 13.727,3 6.861,1 100,1%
Obligasi dalam miliar Rupiah 7.596,0 10.045,0 (24,4%)
Total utang jatuh tempo: dalam kurun waktu 12 bulan, Perusahaan memiliki utang yang jatuh tempo sebesar
Rp4,27 triliun. Jatuh tempo rata-rata utang adalah 3,1 tahun pada 31 Desember 2022.

KINERJA OPERASIONAL
Tahunan Triwulanan
Indikator Utama
2022 2021 %Perubahan TW4 2022 TW3 2022 %Perubahan
Pelanggan - Pasca Bayar (juta) 1,6 1,6 (1,1) 1,6 1,6 1,6
Pelanggan - Pra Bayar (juta) 100,6 61,3 64,2 100,6 97,1 3,7
Jumlah Pelanggan (juta) 102,2 62,9 62,5 102,2 98,6 3,7
ARPU (Pasca Bayar) (Ribu Rp.) 68,2 73,8 (7,6) 71,2 71,5 (0,4)
ARPU (Pra Bayar) (Ribu Rp.) 33,3 33,3 0,1 33,3 33,9 (1,5)
ARPU (Gabungan) (Ribu Rp.) 33,9 34,4 (1,5) 33,9 34,5 (1,5)
MoU 11,0 19,8 (44,8) 9,1 12,0 (24,6)
Trafik Data (TB) 12.862.448 6.707.724 91,8 3.460.183 3.241.995 6,7
Trafik SMS (miliar) 2,8 5,4 (49,0) 0,6 0,7 (9,1)

Perusahaan mengakhiri 2022 dengan basis pelanggan selular sebesar 102,2 juta. Jumlah pelanggan pada
tahun 2022 meningkat sebesar 39,3 juta pelanggan dibandingkan dengan tahun 2021.

ARPU untuk pelanggan selular pada tahun 2022 adalah sebesar Rp33,9 ribu atau turun sebesar Rp0,5 ribu
dibandingkan tahun 2021.

Rata-rata menit pemakaian (MOU) per pelanggan turun menjadi 11,0 menit atau turun 44,8% dibandingkan
tahun 2021, seiring dengan tren di industri atas penurunan layanan suara.

JARINGAN
Pada 31 Desember 2022, Perusahaan mengoperasikan secara total ~137 ribu BTS 4G (bertambah sebesar
~65 ribu BTS 4G di tahun 2022) dan 90 5G BTS.
Indikator Utama Tahunan
2022 2021 %Perubahan
Base Transceiver Stations (BTS) 2G 39.875 28.903 38,0
3G 3.121 19.134 (83,7)
4G 137.037 71.778 90,9
5G 90 35 157,1

Tentang Indosat Ooredoo Hutchison


Indosat Ooredoo Hutchison (IDX: ISAT) memiliki visi untuk menjadi perusahaan telekomunikasi digital yang paling dipilih di Indonesia. Melalui layanan
telekomunikasi digital kelas dunia dan jaringan unggulannya, Indosat Ooredoo Hutchison berusaha untuk menghubungkan dan memberdayakan seluruh
masyarakat Indonesiax Dikendalikan bersama oleh Ooredoo Group dan CK Hutchison, Indosat Ooredoo Hutchison dibentuk melalui penggabungan PT
Indosat Tbk dan PT Hutchison 3 Indonesia di tahun 2022.

Kode: ISAT; Harga Saham: Rp6.175; Kapitalisasi Pasar: Rp49,8 triliun; Peringkat: Pefindo idAAA (Stable);
Fitch AA(idn) (Stable); Kurs USD: Rp15.731
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN YANG DIAUDIT
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2022 dan 2021
(Disajikan dalam Miliar Rupiah)
Pertumbuhan
Deskripsi 2022 2021
(%) (1)
PENDAPATAN
Selular 40.242,8 25.398,5 58,4
Multimedia, Komunikasi Data, Internet (“MIDI”) 5.725,9 5.415,0 5,7
Telekomunikasi Tetap 783,6 574,8 36,3
JUMLAH PENDAPATAN 46.752,3 31.388,3 48,9

(BEBAN) PENGHASILAN
Beban Penyelenggaraan Jasa (21.149,3) (13.580,1) 55,7
Penyusutan dan Amortisasi (13.703,2) (10.204,0) 34,3
Karyawan (3.782,1) (2.193,7) 72,4
Pemasaran (1.397,0) (1.035,4) 34,9
Umum dan Administrasi (955,2) (693,6) 37,7
Keuntungan Bersih yang Diasosiasikan dengan Hilangnya 3.494,6 978,1 257,3
Pengendalian atas Entitas Anak
Keuntungan Bersih atas Pengukuran Kembali Kepentingan Ekuitas 1.002,8 - 100,0
dari Akuisisi Bertahap
Amortisasi Keuntungan Tangguhan dari Jual dan Sewa Balik Menara 84,8 141,1 (39,9)
Bagian atas Laba Bersih Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama 28,2 57,4 (51,0)
(Kerugian) Keuntungan Selisih Kurs - bersih (5,6) 0,4 (1.346,3)
Keuntungan Bersih dari Jual dan Sewa Balik Menara - 6.017,4 (100,0)
Pembatalan Utang Pihak Berelasi atas Biaya Ijin Merek - 263,9 (100,0)
Kerugian Penurunan Nilai atas Aset Tetap - (541,3) (100,0)
Lain-lain - bersih 220,5 (244,5) 190,2
JUMLAH BEBAN (36.161,5) (21.034,3) 71,9

LABA USAHA 10.590,8 10.354,0 2,3

Keuntungan (Kerugian) Selisih Kurs - bersih 172,3 (10,0) 1.817,7


Penghasilan Bunga 117,6 152,0 (22,6)
Keuntungan Perubahan Nilai Wajar Derivatif - bersih 0,1 12,6 (98,9)
Biaya Keuangan (4.345,0) (3.001,6) 44,8

BEBAN LAIN-LAIN - BERSIH (4.055,0) (2.847,0) 42,4

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 6.535,8 7.507,0 (12,9)


BEBAN PAJAK PENGHASILAN (1.165,6) (646,9) 80,2

LABA TAHUN BERJALAN 5.370,2 6.860,1 (21,7)


LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN
KEPADA:
PEMILIK ENTITAS INDUK 4.723,4 6.750,9 (30,0)
KEPENTINGAN NON-PENGENDALI 646,8 109,2 492,0
TOTAL 5.370,2 6.860,1 (21,7)
(1) Persentase dapat berubah karena pembulatan.

Disclaimer
Dokumen ini mengandung informasi keuangan dan hasil-hasil kegiatan operasional tertentu, dan dapat mengandung sejumlah proyeksi, rencana, strategi
dan tujuan-tujuan Indosat Ooredoo Hutchison, yang bukan merupakan pernyataan fakta sejarah yang akan diperlakukan sebagai pernyataan proyeksi
kedepan sesuai pengertian hukum yang berlaku. Pernyataan proyeksi ke depan dipengaruhi oleh resiko dan ketidakpastian yang dapat mengakibatkan
kejadian sesungguhnya dan pencapaian Indosat Ooredoo Hutchison kedepan berbeda dengan yang diharapkan atau diindikasikan oleh pernyataan-
pernyataan semacam ini. Tidak ada jaminan bahwa hasil yang diharapkan oleh Indosat Ooredoo Hutchison, atau diindikasikan oleh pernyataan semacam
ini akan tercapai.

Informasi keuangan yang tersaji dalam dokumen ini berdasarkan laporan keuangan konsolidasian Indosat Ooredoo Hutchison menurut Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai